259 PERENCANAAN PENDIDIKAN SEBAGAI WUJUD PEMBANGUNAN NASIONAL BERLANDASKAN PANCASILA Oleh : I Wayan Agus Vijayantera, S.H.,M.H. Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstract Education is one of the important elements in the development of the State of Indonesia. Therefore, development planning in the field of education is important to be considered in order to realize a state goal that educates the nation. The purpose of writing is to know the problem of education as part of national development and education planning efforts in realizing national development based on Pancasila. In his discussion his education is very important in the development of the state and the development of the world in all its aspects. Development of education is very important to note because it is the foundation for the development of the state in other fields. Therefore, there should be efforts from the government in formulating the rules that underpin the development of education and the implementation of education based on Pancasila. Keywords: Development, Education, Pancasila Abstrak Pendidikan merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan Negara Indonesia. Oleh karena itu perencanaan pembangunan di bidang pendidikan penting untuk diperhatikan demi mewujudkan salah satu tujuan negara yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui pentingnya pendidikan sebagai bagian pembangunan nasional serta upaya perencanaan terhadap pendidikan dalam mewujudkan pembangunan nasional berlandaskan Pancasila. Pada pembahasannya pendidikan dirasakan sangat penting keberadaannya dalam perkembangan negara dan menghadapi perkembangan dunia dalam segala aspeknya. Pembangunan pendidikan ini sangat penting untuk diperhatikan karena merupakan fondasi bagi pembangunan negara di bidang lainnya. Oleh karena itu perlu ada upaya dari pemerintah dalam membentuk peraturan yang melandasi pembangunan pendidikan serta pelaksanaan pendidikan yang berbasis pancasila. Kata kunci : Pembangunan, Pendidikan, Pancasila I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan individu yang tidak dapat hidup sendiri, sebagaimana yang dinyatakan Aristoteles bahwa manusia itu adalah zoon politicon yang artinya bahwa manusia itu sebagai makhluk pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama
260 manusia lainnya. Jadi makhluk yang suka bermasyarakat. Oleh karena sifatnya yang suka bergaul satu sama lain, maka manusia disebut makhluk sosial. 1 Manusia sebagai makhluk individu pada dasarnya tidak terlepas pada keinginan untuk hidup bermasyarakat. Hal ini karena manusia dengan hidup bermasyarakat, maka manusia dapat melakukan pemenuhan terhadap kebutuhan hidupnya. Pada dasarnya, manusia juga memiliki keinginan untuk maju atau berkembang, sehingga dengan manusia tersebut bergaul dalam kehidupan masyarakat maka manusia akan mendapatkan informasi maupun pengetahuan sebagai hasil dari hubungan timbal balik yang terjalin antara manusia dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan merupakan suatu proses bagi yang dilakukan manusia untuk pengembangan dirinya sebagaimana hasrat manusia untuk maju dan berkembang. Hasrat bagi manusia untuk maju dan berkembang tidak hanya dilihat dari perspektif perekonomian manusia itu sendiri, 1 C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil, 2011, Pengantar Ilmu Hukum Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, h.42. tapi juga harus dipandang pula bahwa manusia ingin maju dan berkembang dari perspektif kecerdasan dirinya, sehingga disinilah pendidikan memiliki peranan penting untuk membuat manusia maju dan berkembang. Pendidikan pada umumnya bisa didapat di mana saja seperti pendidikan yang ditanamkan oleh orang tua terhadap anaknya maupun pendidikan yang secara tidak langsung didapat ketika manusia bergaul dalam lingkungan masyarakat. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan wadah bagi manusia untuk mengembangkan dirinya. Sekolah didirikan pada dasarnya untuk meningkatkan sumber daya manusia sehingga manusia memiliki pengetahuan berupa ilmu (science) maupun kemampuan (skills) yang berguna bagi dirinya. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan nasional atau pembangunan negara. Pendidikan merupakan hak setiap manusia untuk mengembangkan dirinya sehingga dapat meningkatkan pengetahuan
261 serta kemampuan dari dirinya. Peningkatan kemampuan dan pengetahuan dalam diri manusia ini berkaitan dengan meningkatnya sumber daya manusia yang secara langsung berpengaruh pada berkembangnya suatu negara. Pemerintah dalam setiap langkah kepemimpinannya selalu memiliki peraturan maupun kebijakan terkait pengembangan pendidikan. Pendidikan sangat penting dalam pembangunan negara karena fungsi pendidikan memiliki dampak dalam berbagai aspek pembangunan nasional. Permasalahan yang terjadi adalah di Negara Indonesia masih ada rakyat yang tidak mampu menempuh pendidikan sekolah disebabkan keterbatasan biaya yang dimiliki. Permasalahan lainnya yakni kurangnya kesadaran warga dengan kedudukannya sebagai masyarakat yang majemuk atau pluralisme karena kurangnya pendidikan terhadap orang tersebut, dan masih banyak pula permasalahan yang terjadi terkait pendidikan. Oleh karena itu disinilah peran pemerintah dalam setiap kepemimpinannya untuk membentuk kebijakan terutama di bidang pendidikan. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apakah pentingnya pendidikan sebagai bagian pembangunan nasional? 2. Bagaimana upaya perencanaan terhadap pendidikan dalam mewujudkan pembangunan nasional berlandaskan Pancasila? II. PEMBAHASAN 2.1. Pendidikan sebagai bagian pembangunan nasional Pendidikan merupakan proses yang diperlukan oleh manusia untuk membentuk dirinya menjadi sumber daya yang maju dan berkembang. Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
262 mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan di dalamnya terdapat proses mendapatkan informasi atau mengolah informasi yang dinamakan proses belajar hingga proses mengembangkan bakat dirinya yang dapat digunakan untuk membentuk seseorang menjadi orang yang cerdas, berintelektual, dan memiliki kemampuan sesuai dengan minatnya. Pendidikan merupakan sebuah proses untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia sehingga orang tersebut menjadi orang yang berguna bagi dirinya sendiri dan pula berguna bagi negara. Pendidikan merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan nasional. Pembangunan nasional merupakan pembangunan negara menjadi lebih maju dan berkembang dalam berbagai aspek seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya, hukum, agama dan sebagainya. Pembangunan negara di bidang pendidikan merupakan salah satu bentuk pembangunan nasional yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pemerintah dalam menduduki masa kepemimpinannya. Pendidikan bukanlah merupakan suatu proses yang bersifat statis, melainkan bersifat dinamis mengingat semakin berkembangnya pola hidup masyarakat, perkembangan teknologi, dan sebagainya. Pendidikan selain harus mengikuti perkembangan tersebut, pendidikan juga berperan dalam membuat suatu kemajuan atau perkembangan di segala bidang baik perkembangan di bidang teknologi yang berimbas pada perkembangan ekonomi, perkembangan hukum, perkembangan kehiduupan sosial dan budaya, serta perkembangan lainnya demi memajukan negara. Oleh karena itu ketika pemerintah ingin membentuk sebuah negara yang maju dan berkembang, hal yang pertama harus diperhatikan yakni pembangunan di bidang pendidikan. Pembangunan di bidang pendidikan ini bertujuan untuk membentuk masyarakat dalam sebuah negara menjadi masyarakat yang cerdas dan memiliki sumber daya manusia yang maju sehingga dapat berkontribusi pada negara
263 dalam memajukan perekonomian, hukum, sosial, dan sebagainya. Masyarakat pada dasarnya merupakan komponen yang penting dalam sebuah negara karena masyarakat yang dapat membentuk negara menjadi negara yang maju atau mengalami kemunduran. Berdasarkan pada hal tersebut maka untuk membentuk negara yang maju, harus dimulai dari membentuk masyarakat menjadi masyarakat yang maju terutama dalam segi pendidikannya. Dampak dari pendidikan sangat penting bagi seseorang terutama dalam hal memberikan pandangan untuk menilai sesuatu. Umur merupakan faktor yang paling pertama mempengaruhi karena tingkat kedewasaan seseorang mempengaruhi pola pikir bagi seseorang untuk menilai sesuatu. Hal yang paling penting selain faktor umur yakni faktor pendidikan, karena pendidikan seseorang akan membentuk intelegensi seseorang menjadi orang yang cerdas untuk menilai sesuatu, mempertahankan kebudayaannya, serta cara pandang untuk memajukan negara. Penyelenggaraan pendidikan dalam sebuah negara tidak hanya menjadi hak bagi setiap warga negara untuk menempuh pendidikan, namun terdapat kewajiban yang secara tidak langsung bagi setiap warga negara untuk berkontribusi pada negaranya terutama atas hak untuk menempuh pendidikan tersebut dipenuhi. Penyelenggaraan pendidikan dalam sebuah negara tersebut pada dasarnya terdapat hubungan kausalitas yakni terdapat hak warga negara untuk menempuh pendidikan serta kewajiban warga negara untuk memajukan negaranya sebagai wujud telah terpenuhinya hak tersebut. hubungan kewajiban dan hak tersebut menyangkut keadilan. Apabila orang menjalankan kewajibannya dengan sendirinya memperoleh hak. Apabila hak itu tidak diperdapatnya berlakukan ketakadilan. Apabila orang yang menuntut hak, tanpa menjalankan kewajibannya, ia bertindak tidak adil. 2 Pendidikan sangat penting keberadaannya karena manfaat dari 2 Muhamad Erwin, 2012, Filsafat Hukum: Refleksi Kritis terhadap Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, h.247.
264 pendidikan yakni untuk meningkatkan pengetahuan (science) dan kemampuan (skills) dari setiap orang sebagai individu dan meningkatnya sumber daya manusia setiap orang dalam sebuah negara akan berdampak positif yakni berupa kemajuan dari sebuah negara. Jadi pembangunan pendidikan itu penting dan merupakan wujud pembangunan nasional karena selain untuk peningkatan sumber daya manusia secara pribadi manfaatnya bagi setiap orang, namun pula dapat berdampak bagi kemajuan sebuah negara. 2.2. Upaya perencanaan pendidikan dalam mewujudkan pembangunan nasional berlandaskan pancasila Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia. Nilainilai pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia hakikatnya merupakan suatu sumber dari segala sumber hukum dalam negara Indonesia. Sebagai suatu sumber dari segala sumber hukum secara objektif merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum serta citacita moral yang luhur yang meliputi suasana kejiwaan serta watak bangsa Indonesia. 3 Pemerintah dalam menjalankan pemerintahannya perlu untuk melakukan pembangunan nasional. Pembangunan nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah harus berlandaskan pada Pancasila. Sebagaimana dalam Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional mendefinisikan bahwa Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Adapun tujuan bernegara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar pada alinea keempat yakni untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 3 Kaelan, 2008, Pendidikan Pancasila, Paradigma Offset, Yogyakarta, h.77.
265 Tujuan daripada pembangunan nasional pada dasarnya tidak hanya untuk kepentingan pribadi dari warga negaranya saja, akan tetapi bersifat kesatuan negatif dan positif, ialah menuju ketertiban dan perdamaian, keadilan, kesejahteraan serta kebahagiaan. Dalam melaksanakan tugas mana negara kita memelihara kepentingan umum maupun kepentingan warga negaranya perseorangan dengan tiada melenyapkan, bahkan sebaliknya memberi kesempatan dan menyelenggarakan yang sebaikbaiknya kepada mereka untuk memenuhi keinginan, kepentingan dan kebutuhan sendiri. 4 Secara filosofis hakikat kedudukan pancasila sebagai pardigma pembangunan nasional mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam segala aspek pembangunan nasional kita harus mendasarkan pada hakikat nilai-nilai sila-sila pancasila. Oleh karena hakikat nilai sila-sila pancasila mendasarkan diri pada dasar ontologis manusia sebagai subjek 4 Notonagoro, 1974, Pancasila Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia, Mutiara Offset, Jakarta, h.20. pendukung pokok sila-sila pancasila sekaligus sebagai pendukung pokok negara. 5 Perencanaan pembangunan nasional di negara Indonesia pada mulanya dibentuk dalam TAP MPR tentang GBHN (Garis Besar Haluan Negara). Pada dasarnya GBHN merupakan visi dan misi pemerintah ketika menduduki masa kepemimpinannya sesuai dengan suara rakyat untuk melakukan perencanaan pembangunan demi membuat negara menjadi maju dan berkembang. Amandemen UUD 1945 mengakibatkan terjadinya perubahan peran MPR dan presiden termasuk pula terkait tidak diberlakukannya GBHN, dan sebagai gantinya ditetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 mengatur tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. sebagaimana dalam Pasal 1 ayat (3) dalam Undang-Undang tersebut, Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, 5 Kaelan, Op. Cit., h. 227.
266 jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Skala waktu RPJP adalah 20 tahun, yang kemudian dijabarkan dalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), yaitu perencanaan dengan skala waktu 5 tahun, yang memuat visi, misi dan program pembangunan dari presiden terpilih, dengan berpedoman pada RPJP. Di tingkat daerah, Pemda harus menyusun sendiri RPJP dan RPJM Daerah, dengan merujuk kepada RPJP Nasional. Berkenaan dengan pembangunan pendidikan sebagai wujud pembangunan nasional, pada Pasal 1 ayat (2) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Pembangunan pendidikan sebagai pembangunan nasional harus berlandaskan pada nilai-nilai yang ada dan pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Perencanaan pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu bentuk perencanaan pembangunan nasional di negara Indonesia sehingga perlu perencanaan tersebut diatur dalam GBHN, ataupun dalam RPJP dan RPJM. Perencanaan tersebut perlu diatur dalam produk pemerintah seperti GBHN maupun RPJP dan RPJM sebagai dasar bahwa pemerintah melakukan pembangunan nasional yang berlandaskan pancasila terutama di bagian pendidikan sebagai wujud dari suara rakyat Indonesia. III. PENUTUP 3.1. Kesimpulan Pembangunan pendidikan merupakan hal yang penting dan harus diutamakan karena pembangunan pendidikan akan meningkatkan sumber daya manusia
267 sehingga rakyat Indonesia dapat berguna bagi negara terutama bagi kemajuan negara dalam perspektif ekonomi, hukum, agama, dan sebagainya. Pembangunan pendidikan sebagai wujud pembangunan nasional perlu untuk dilakukan perencanaan. Perencanaan pembangunaan pendidikan tersebut dituangkan dalam produk pemerintah baik dalam GBHN ataupun RPJP dan RPJM sebagai visi dan misi pemerintah dalam melakukan pembangunan nasional sebagai bagian dari aspirasi dan cita-cita seluruh rakyat Indonesia. Landasan dalam pembentukan rancangan perencanaan pembangunan pendidikan di Negara Indonesia harus berlandaskan pada Pancasila mengingat bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum. 3.2. Saran Pemerintah dalam melakukan pembangunan pendidikan di Indonesia agar dapat dirasakan manfaatnya pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Perencanaan pembangunan di bidang pendidikan tersebut perlu untuk diatur dalam produk hukum pemerintah dalam bentuk yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan tujuan bahwa pembangunan tersebut ditujukan untuk kepentingan, kemakmuran, dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. DAFTAR PUSTAKA BUKU : Erwin, Muhamad, 2012, Filsafat Hukum: Refleksi Kritis terhadap Hukum, Rajawali Pers, Jakarta. Kaelan, 2008, Pendidikan Pancasila, Paradigma Offset, Yogyakarta. Kansil, C.S.T. dan Christine S.T. Kansil, 2011, Pengantar Ilmu Hukum Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, h.42. Notonagoro, 1974, Pancasila Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia, Mutiara Offset, Jakarta, h.20. PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN : Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)
268 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104)