BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN 3.1.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan mapun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok obyek yang lengkap dan jelas (Supranto, 2004:88). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang telah tercatat di Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan 2009. Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat menggambarkan populasinya (Supranto, 2004:96). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik ini ditentukan untuk memilih anggota sampel secara khusus berdasarkan tujuan penelitian dan kesesuaian kriteria-kriteria yang telah ditetapkan peneliti. 1. Emiten termasuk klasifikasi jenis usaha perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. 2. Emiten mencantumkan variabel sruktur aktiva, profitabilitas, kebijakan dividen, likuiditas dan ukuran perusahaan serta struktur pendanaan perusahaan. 37
38 3. Emiten telah menyampaikan laporan keuangan tahun 2005 sampai tahun 2009 yang telah diaudit. Tahun buku terakhir pada tanggal 31 Desember dan melakukan aktivitas perbankan pada tahun 2005, 2006, 2007, 2008, 2009. 4. Minimal dua kali terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3.1.2 Data Penelitian Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan merupakan data sekunder, yang diperoleh dari Bursa Efek Jakarta. Data yang dibutuhkan adalah informasi keuangan yang berhubungan dengan variabel penelitian, yaitu: 1. Informasi mengenai struktur aktiva perusahaan 2. Infirmasi mengenai profitabilitas perusahaan 3. Informasi mengenai kebijakan dividen perusahaan 4. Informasi mengenai likuiditas perusahaan 5. Informasi mengenai ukuran perusahaan 6. Informasi mengenai struktur pendanaan perusahaan 3.2 Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Independen 1. Struktur aktiva Struktur aktiva yaitu penentuan seberapa besar jumlah alokasi untuk masing-masing komponen aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva
39 tetap. Struktur aktiva dapat dipandang dari objek operasional yang pada dasarnya menggolongkan aktiva dalam perbandingan tertentu untuk keperluan operasi utama perusahaan. Dalam penelitian ini, struktur aktiva dipandang dari aktiva yang harus disediakan untuk operasional perusahaan secara permanen, yaitu aktiva tetap. Struktur aktiva menggunakan indikator dari penelitian Syamsudin (2001:8) adalah sebagai berikut : 1). Aktiva tetap 2). Total aktiva Formulasi dari struktur aktiva adalah sebagai berikut: Struktur aktiva = 100% 2. Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Pengukuran profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan profitabilitas ekonomi atau Return on Asset (ROA). Return on Asset merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total asset yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset bank tersebut. Semakin besar nilai ROA, maka semakin besar pula kinerja perusahaan, karena return yang didapat perusahaan semakin besar. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 6/73/INTERN DPNP tgl 24 Desember 2004):
40 Return on Asset = 3. Kebijakan dividen EBIT Total Asset 100% Dalam suatu perusahaan manajemen mempunyai 2 alternatif perlakuan terhadap penghasilan bersih sesudah pajak ( EAT ) perusahaan yaitu : 1.) Dibagi kepada para pemegang saham perusahaan dalam bentuk dividen 2.) Diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan ( retaired earning). Pada umumnya sebagian EAT ( Earning After Tax ) dibagi dalam bentuk dividen dan sebagian lagi diinvestasikan kembali, artinya manajemen harus membuat keputusan tentang besarnya EAT yang dibagikan sebagai dividen. Pembuat keputusan tentang dividen ini disebut kebijakan dividen ( dividen policy ). Persentase dividen yang dibagi dari EAT disebut Dividend Pauout Ratio (DPR)(Jortan, 2007). Formulasi DPR adalah: Kebijakan Dividen = Dividen yang dibagi EAT 100% 4. Likuiditas Suatu bank dinyatakan likuid apabila bank tersebut dapat memenuhi kewajiban hutangnya, dapat membayar kembali semua simpanan nasabah, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan.
41 Rasio likuiditas diproksikan dengan LDR, yang merupakan rasio kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga (Giro, Tabungan, Sertifikat Deposito, dan Deposito). LDR ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi pembayaran kembali deposito yang telah jatuh tempo kepada deposannya serta dapat memenuhi permohonan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 3/30DPNP tgl 14 Desember 2001): Total Kredit = Total Dana Pihak Ketiga 100% 5. Ukuran Perusahaan Dalam penelitian ini, sebagai indikator ukuran perusahaan menggunakan the logarithm of total assets. Proksi ini digunakan untuk mneghaluskan besarnya angka (rupiah) dan menyamakan ukuran pada saat melakukan regresi. Ukuran perusahan yang di maksud dalam penelitian ini adalah total asset, dimana semakin besar perusahaan, fixed assets yang dibutuhkan semakin besar dan ini akan meningktkan total assets (Diyanto, 2003). 3.2.2 Variabel Dependen Penelitian ini menggunakan struktur pendanaan sebagai variabel dependen dengan skala pengukurannya ialah skala rasio. Struktur pendanaan merupakan perbandingan antara total debt dengan
42 total asset. Pengukuran ini telah digunakan oleh Pandey (2002) dan beberapa penelitian terdahulu. Alasan peneliti menggunakan total hutang atas asset karena kondisi di Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang sering menggantikan Hutang Jangka Pendek manjadi Hutang Jangka Panjang dan roll over hutang Jangka Pendek (Husnan, 2001: Pandey, 2002 : Widiyanti, 2008). Formula Strukutur pendanaan adalah: Struktur Pendanaan = x 100% 3.3 Metode Analisis Data 3.3.1 Uji Asumsi Klasik Sebelum suatu model regresi digunakan maka perlu dilakukan uji asumsi klasik karena suatu model regresi dapat digunakan atau dianggap tepat jika model regresi telah memenuhi beberapa asumsi klasik. 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dimana apabila nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas < 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal. Selain itu, peneliti juga akan melihat grafik histogram dan grafik PP plots dari data yang dimaksud untuk menguji kenormalan data. Apabila data
43 terdistribusi tidak normal, maka akan dilakukan treatment agar data normal. 2. Uji Mulikolinearitas Uji mulikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adaya kolerasi antar variabel bebas (independen). Uji mulikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Faktor (VIF). Nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Apabila tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10, maka dikatakan terjadi multi kolinearitas. 3. Uji Heteroskedastistas Uji heteroskedastistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastistas dalam penelititan ini dilakukan dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terkait (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastistas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara ZPRED dan SRESID. Dasar analisis: Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastistas.
44 Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastistas. 4. Uji Autokolerasi Ghozali (2005:95) menyatakan bahwa: Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada autokorelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena obsevasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena masalah residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) arena gangguan pada seseorang individu/kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Uji autokolerasi dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Durbin-Watson (DW test), dimana apabila nilai Durbin-Watson (DW) terletak antara batas atas atau Upper Bound (DU) dan 4-DU, maka koefisien autokolerasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokolerasi. Untuk mengetahui adanya autokolerasi digunakan statistik-d Durbin Watson (Gujarati, 1995)dengan kriteria: Kurang dari DL Antara DL dan DU : Ada autokolerasi positif : Tanpa kesimpulan
45 Antara DU dan 4-DU Antara 4-DU dan 4-DL >4-DL : Tidak ada autokolerasi : Tanpa kesimpulan : Ada autokolerasi negatif 3.3.2 Analisis Regresi Linear Berganda Metode statistik yang digunakan regresi linear berganda (multiple regression). Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dan hipotesis dalam penelitian ini adalah variabel independent (struktur aktiva, profitabilitas, kebijakan dividen, likuiditas dan ukuran perusahaan) dengan variabel dependent (struktur pendanaan) rumus yang digunakan adalah (Gujarati, 1995): Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Dimana : Y = Struktur pendanaan perusahaan perbankan α = Harga Y bila X = 0 (harga konstan) b 1, b 2, b 3, b 4, b 5 = Koefisien regresi X 1 = Struktur Aktiva X 2 = Profitabilitas X 3 = Kebijakan dividen X 4 = Likuiditas X 5 = Ukuran Perusahaan e = error Analisis regresi berganda harus memenuhi syarat Goodness Of Fit Test karena persamaan regresi yang digunakan dalam proses perhitungan tidak selalu baik untuk mengestimasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependent, pengujian Goodness Of Fit Test yang digunakan meliputi:
46 1. Uji F Analisis ini untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan model regresi secara simultan, dimana F dihitung dengan rumus (Sudjana, 1992). = (1 ) ( 1) Keterangan: k n R = Variabel bebas = Jumlah Responden = Koefisien Regresi Rumusan Hipotesis: Ho : b 1,b 2,b 3,b 4,b 5 = 0 : tidak ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel (struktur aktiva, profitabilitas, kebijakan dividen, likuiditas dan ukuran perusahaan) terhadap variabel dependen (struktur pendanaan). Ha : b 1,b 2,b 3,b 4,b 5 0 : ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel independen (struktur aktiva, profitabilitas, kebijakan dividen, likuiditas, dan ukuran perusahaan) terhadap variabel dependen (struktur pendanaan). Ho diterima jika nilai signifikansi F < 0,05 Ho ditolak jika nilai signifikansi F > 0,05
47 Model dikatakan signifikan jika nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 2. Uji t Uji t digunakan menghitung seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Nilai t statistik dapat dicari dengan rumus (Sudjana, 1996): = Keterangan : t b 1 = nilai t hitung = koefisien regresi sb 1 = kesalahan baku koefisien regresi atau standar deviasi Rumusan hipotesis: Ho : bi = 0: secara parsial variabel independen (struktur aktiva, profitabilitas, kebijakan dividen, likuiditas dan ukuran perusahaan) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (struktur pendanaan). Ha : bi 0: secara parsial variabel independen (struktur aktiva, profitabilitas, kebijakan dividen, likuiditas dan ukuran perusahaan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (struktur pendanaan).
48 3.3.3 Pengujian Hipotesis 1. Hipotesis Pertama Untuk menguji hipotesis pertama digunakan uji t dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Ho: bi = 0 Ha: bi 0 Hipotesis ini menyatakan: Ho: bi = 0 : struktur aktiva tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur pendanaan. Ha: bi 0 : struktur aktiva mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur pendanaan. 2. Nilai α yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan sebesar 0,05 atau dengan tingkat keyakinan 0,95 serta derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar (n-k-1). 3. Menghitung besar nilai t, nilai t statistik dapat dicari dengan rumus (Sudjana, 1996). = Keterangan: t b 1 sb 1 = Nilai t hitung = Koefisien regresi = kesalahan baku koefisien regresi 4. Menentukan kriteria pengujian
49 Ho diterima jika nilai signifikansi < 0,05 Ha diterima jika nilai signifikansi > 0,05 5. Dengan menggunakan SPSS hasil penelitian dikatakan signifikansi lebih kecil dari α = 0,05. 2. Hipotesis Kedua Untuk menguji hipotesis kedua digunakan ujji t dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Ho: bi = 0 Ha: bi 0 Hipotesis ini menyatakan: Ho: bi = 0 : profitabilitas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur pendanaan. Ha: bi 0 : profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur pendanaan. 2. Nilai α yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan sebesar 0,05 atau dengan tingkat keyakinan 0,95 serta derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar (n-k-1). 3. Menghitung besar nilai t, nilai t statistik dapat dicari dengan rumus (Sudjana, 1996). =
50 Keterangan: t b 1 sb 1 = Nilai t hitung = Koefisien regresi = kesalahan baku koefisien regresi 4. Menentukan kriteria pengujian Ho diterima jika nilai signifikansi < 0,05 Ha diterima jika nilai signifikansi > 0,05 5. Dengan menggunakan SPSS hasil penelitian dikatakan signifikansi lebih kecil dari α = 0,05. 3. Hipotesis Ketiga Untuk menguji hipotesis ketiga digunakan uji t dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Ho: bi = 0 Ha: bi 0 Hipotesis ini menyatakan: Ho: bi = 0: kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur pendanaan. Ha: bi 0: kebijakan dividen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur pendanaan. 2. Nilai α yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan sebesar 0,05 atau dengan tingkat keyakinan 0,95 serta derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar (n-k-1).
51 3. Menghitung besar nilai t, nilai t statistik dapat dicari dengan rumus (Sudjana, 1996). = 1 Keterangan: t b 1 sb 1 = Nilai t hitung = Koefisien regresi = kesalahan baku koefisien regresi 4. Menentukan kriteria pengujian Ho diterima jika nilai signifikansi < 0,05 Ha diterima jika nilai signifikansi > 0,05 5. Dengan menggunakan SPSS hasil penelitian dikatakan signifikansi lebih kecil dari α = 0,05. 4. Hipotesis Keempat Untuk menguji hipotesis keempat digunakan uji t dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Ho: bi = 0 Ha: bi 0 Hipotesis ini menyatakan: Ho: bi = 0 : likuiditas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur pendanaan.
52 Ha: bi 0 : likuiditas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur pendanaan. 2. Nilai α yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan sebesar 0,05 atau dengan tingkat keyakinan 0,95 serta derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar (n-k-1). 3. Menghitung besar nilai t, nilai t statistik dapat dicari dengan rumus (Sudjana, 1996). = Keterangan: t b 1 sb 1 = Nilai t hitung = Koefisien regresi = kesalahan baku koefisien regresi 4. Menentukan kriteria pengujian Ho diterima jika nilai signifikansi < 0,05 Ha diterima jika nilai signifikansi > 0,05 5. Dengan menggunakan SPSS hasil penelitian dikatakan signifikansi lebih kecil dari α = 0,05. 5. Hipotesis Kelima Untuk menguji hipotesis kelima digunakan uji t dengan langkah-langkah pegujian sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Ho: bi = 0
53 Ha: bi 0 Hipotesis ini menyatakan: Ho: bi = 0 : ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur pendanaan. Ha: bi 0 : ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur pendanaan. 2. Nilai α yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan sebesar 0,05 atau dengan tingkat keyakinan 0,95 serta derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar (n-k-1). 3. Menghitung besar nilai t, nilai t statistik dapat dicari dengan rumus (Sudjana, 1996). = Keterangan: t b 1 sb 1 = Nilai t hitung = Koefisien regresi = kesalahan baku koefisien regresi 4. Menentukan kriteria pengujian Ho diterima jika nilai signifikansi < 0,05 Ha diterima jika nilai signifikansi > 0,05 5. Dengan menggunakan SPSS hasil penelitian dikatakan signifikansi lebih kecil dari α = 0,05.