menjanjikan dan melibatkan media massa, baik itu media lini atas (above the line)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat

KREATIVITAS DESAIN DAN TINDAKAN MEMBELI PELAJAR

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

MODEL IKLAN DAN MINAT BELI

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan saat ini mengharuskan perusahaan ataupun produsen untuk semakin

Muhammad Ghozali

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN. terbaru sampai kemudahan proses transaksi. Akhirnya teknologi berbasis online

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness

IKLAN KARTU XL DAN TINDAKAN MEMBELI (BUYING ACTIONS) PENGGUNA TELEPON SELULAR. (Studi Kasus tentang Pengaruh Iklan Televisi Kartu XL Versi

B A B I PENDAHULUAN. beragam, sehingga makin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia sampai saat sekarang ini masih dalam keadaan krisis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Ada yang buatan lokal, tapi tak sedikit pula yang diimpor. Kebutuhan oli di negeri

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, terutama teknologi komunikasi. Tidak bisa dibayangkan. menggunakan handphone dalam aktivitas komunikasi.

ABSTRAK PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

TAYANGAN IKLAN POND S WHITE BEAUTY

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. bentuk sarananya (alat) maupun kegunaanya, hal tersebut dapat dilihat dari

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mulai berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan berusaha

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung proses komunikasi. Proses komunikasi tersebut untuk

Efektivitas Iklan Televisi Dan Minat Beli. Merni Rifma Desti Tanjung. Abstrak

JESSICA LARA

BAB I PENDAHULUAN. kepada konsumen adalah melakukan promosi melalui media massa. Dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut

Kesimpulan dan Saran

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk unik dalam wacana, sebagai dasar dalam pembahasan teks

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin cepat dan tepat agar tidak kalah bersaing. Dalam meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

PENGARUH TAYANGAN IKLAN GENERASI PEMILIH CERDAS PEMILU 2014 TERHADAP MINAT MEMILIH BAGI PEMILIH PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pertumbuhan pengguna telefon selular yang tinggi. Maka, untuk

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN LOYALITAS NASABAH

BAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. perhatian konsumen. Oleh karena itu, untuk memperkenalkan produk tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan sekarang ini telah berlomba untuk memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dan calon konsumen, dan mereka menonjolkan image bahwa merek mereka

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini banyak bermunculan aneka merek yang menyampaikan pesan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang satu dengan orang yang lain untuk saling mengisi. Manusia juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran paling dikenal

Konsep-Konsep Periklanan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk meningkatkan penjualan produk, baik barang. pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN...

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia, hal ini terlihat bahwa hampir

HALAMAN PERSETUJUAN. : Ilmu Administrasi Bisnis. : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PEMBIMBING. Drs. Nurhadi, M.Si. NIP

EFEKTIVITAS MEDIA DALAM GERAKAN DONOR DARAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP FAKTOR PSIKOLOGIS YANG BERDAMPAK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan hakikat manusia pada dasarnya untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media elektronik televisi merupakan bagian dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran

( Penelitian terhadap Masyarakat Pondok Gede Bekasi)

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih cerdik dalam menarik minat konsumen. Perkembangan ilmu

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Sikap..., Ferina Rahmawati, F.PSI UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

BAB I PENDAHULUAN. konsumennya. Cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan. Diantara berbagai bentuk promosi yang dapat dilakukan oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Individu sebagai makhluk sosial memiliki berbagai macam kebutuhan,

Transkripsi:

Dunia periklanan telah menjadi salah satu industri terbesar yang sangat menjanjikan dan melibatkan media massa, baik itu media lini atas (above the line) maupun media lini bawah (below the line). Persaingan di dunia iklan mengharuskan para produsen dan pembuat iklan untuk menampilkan iklan-iklan yang efektif demi meningkatkan brand awareness konsumen atas produknya. Dewasa ini, para pembuat iklan juga semakin kreatif dalam menciptakan sebuah iklan. Mereka berusaha untuk membuat sebuah iklan yang bersifat out of box dari iklan-iklan sejenisnya. Sebuah iklan yang baik adalah iklan yang secara efektif dan efisien dapat langsung mengkomunikasikan pesan yang dimaksud sehingga komunikan pun mengerti maksud dari iklan tersebut, dan dapat terus mengingat iklan tersebut. Pesan yang biasanya berupa ajakan untuk membeli dan/atau mengkonsumsi suatu produk tertentu itu pun pada gilirannya akan cenderung menimbulkan minat beli dari komunikan berdasarkan apa yang di ingat oleh komunikan, yang telah dipicu oleh penyampaian pesan lewat suatu iklan yang menarik. Dengan demikian, iklan adalah salah satu sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan tingkat penjualan suatu produk. Pada masa sekarang ini persaingan para produsen kartu telepon selular sangat kompetitif, hal ini dapat kita lihat dari iklan yang mereka tawarkan di media massa khususnya media elektronik yaitu televisi. Para produsen kartu selular ini sangat terang-terangan dalam bersaing, mereka berlomba-lomba membuat iklan yang berbeda dan lain dari yang lain, bahkan mereka juga bersaing dalam tarif telepon yang ditawarkan, sehingga media pun menyebutkan para produsen kartu telepon sedang perang tarif.

Di dalam iklannya kali ini, XL (PT. Excelcomindo Pratama) menawarkan sesuatu yang berbeda dari iklan yang lain dan iklan sebelumnya, provider XL melakukan terobosan dengan mulai memasukkan hewan di dalam iklan kartu telepon selularnya, dan dalam hal ini peneliti melihat terjadi peningkatan dalam penggunaan kartu telepon selular XL di karenakan iklan tersebut. Iklan yang menjadi objek penelitian ini adalah iklan kartu telepon selular yang diproduksi oleh provider XL (PT. Excelcomindo Pratama) versi Kawin sama Monyet. Peneliti berpendapat bahwa iklan tersebut efektif, memiliki konsep yang original, kreatif, membidik sasaran konsumen yang tepat dan dilaksanakan dengan cukup sempurna. Iklan kartu GSM yang berdurasi sekitar 30 detik ini cukup sering kita saksikan di televisi. Iklan ini sendiri mengambil setting di sebuah jalan raya, dimana dua orang pemuda sedang berjalan dan berbincang-bincang mengenai tarif kartu GSM yang murah. Menurut pemuda yang bertubuh gemuk, tidak ada tarif kartu GSM yang paling murah, semuanya sama dan mahal jika menghubungi operator yang berbeda. Kemudian dia berkata kepada temannya, pemuda yang bertubuh langsing, bahwa ia bertaruh, jika ada tarif kartu GSM yang murah, maka ia akan bersedia kawin dengan monyet. Sesaat setelah itu, ketika mereka melewati sebuah jembatan fly-over, mereka berdua melihat papan iklan yang menampilkan tarif kartu XL yang hanya Rp. 0.1 per detik ke semua operator. Pemuda yang gemuk tentu saja terbelalak dan teringat kembali dengan ikrar taruhan yang diucapkannya, sehingga kemudian ia digambarkan hidup satu rumah dan/atau kawin dengan seekor monyet, sebagai akibat dari katakatanya itu.

Iklan ini kemudian diakhiri dengan munculnya model XL yang menampilkan kembali tarif Rp. 0.1 per detik ke semua operator. Peneliti berharap penelitian ini dapat menambah wacana dan bahan pembanding bagi para pengguna kartu telepon selular dalam menentukan pilihannya dan juga sebagai wacana penambah dalam hal periklanan. Berdasarkan observasi lapangan yang dilakukan oleh Peneliti, iklan ini cukup mendapat perhatian di masyarakat. Peneliti melihat iklan ini telah menjadi fenomena tersendiri di masyarakat, dengan seringnya digunakan istilah Kawin sama Monyet dalam percakapan sehari-hari di masyarakat. Peneliti memilih siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Medan sebagai subjek penelitian karena berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Peneliti, cukup banyak siswa yang memakai produk XL sebagai kartu GSM telepon selular mereka, dan cukup populernya ungkapan yang digunakan dalam iklan ini. Menurut pengamatan Peneliti, cukup banyak siswa yang menggunakan ungkapan di iklan ini dalam berinteraksi antar sesamanya. Ungkapan Kawin sama Monyet cukup sering digunakan dan telah menjadi bahasa gaul (slank) di kalangan anak remaja. Selanjutnya Peneliti melihat pengaruh iklan tersebut terhadap tindakan membeli kartu GSM XL tersebut. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana Pengaruh Iklan XL Kawin Sama Monyet terhadap Tindakan Membeli Kartu GSM XL oleh Siswa-Siswi SMA Negeri 10 Medan?

C. Pembatasan Masalah Agar ruang lingkup masalah yang akan diteliti tidak terlalu luas, lebih spesifik dan menghindarkan salah pengertian, maka Peneliti membuat pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan hanya pada siswa/i SMA Negeri 10 Medan.. 2. Penelitian dilakukan hanya pada siswa/i yang menonton tayangan iklan XL versi Kawin Sama Monyet. 3. Penelitian dilakukan terbatas hanya pada pengaruh iklan XL versi Kawin Sama Monyet terhadap tindakan membeli kartu GSM XL dari siswa/i tersebut.. 4. Pra penelitian dan Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2008 sampai dengan bulan Desember 2008. D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui besarnya minat beli dan menggunakan kartu telepon selular XL. b. Untuk mengetahui pengaruh iklan XL versi Kawin Sama Monyet terhadap tindakan membeli kartu GSM XL oleh siswa/i, khususnya siswa/i SMA Negeri 10 Medan. 2. Manfaat Penelitian a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan referensi bagi studi dan penelitian, khususnya bagi studi ilmu komunikasi tentang periklanan.

b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tempat bagi peneliti untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama ini serta menjadi wadah dalam memperkaya cakrawala pengetahuan tentang periklanan. c. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi/masukan yang positif kepada pihak pihak yang berkepentingan. E. Kerangka Teori Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok fikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti. (Nawawi, 2001: 39) Kerlinger menyebutkan teori merupakan himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.2 Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan untuk dipergunakan adalah Periklanan, Positioning, dan Teori AIDDA. 1. Periklanan Secara sederhana iklan didefenisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media (Kasali, 1992:9).

Dalam literatur pemasaran, Iklan atau advertising didefinisikan sebagai kegiatan berpromosi barang atau jasa lewat media massa (Wibowo, 2003:5). Menurut Jefkins (1997:15), Iklan sebagai cara menjual melalui penyebaran informasi. Institut Periklanan Inggris mendefinisikan periklanan sebagai pesan penjualan yang paling persuasive yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya (Jefkins, 1997:5). Sedangkan periklanan menurut Masyarakat Periklanan Indonesia merupakan keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan (Kasali, 1992:11). Iklan menuurut AMA (American Marketing Association) adalah setiap bentuk pembayaran terhadap suatu proses penyampaian dan perkenalan ide-ide, gagasan, dan layanan yang bersifat non personal atas tanggapan sponsor tertentu (Liliweri, 1997:20). Menurut Kleeper(Liliweri, 1997:17), iklan atau advertising berasal dari bahasa Latin Advere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Menurut Wright(Liliweri, 1997:20), iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan yang sangat pentingsebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif. Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari iklan adalah untuk memberitahukan (to inform), membujuk (to persuade), dan mengingatkan (to remind). Salah satu keuntungan utama iklan dari media lain adalah

kemampuannya untuk mengkomunikasikan pesan-pesannya kepada sejumlah besar orang pada suatu waktu. 2. Positioning Positioning menurut Rhenald Kasali adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu atau apa saja dalam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya. Upaya ini di anggap perlu karena situasi masyarakat yang sudah over-communicated. Dengan demikian maka positioning yang dimaksudkan disini merupakan suatu cara mendekatkan suatu produk yang dihasilkan dengan konsumen yang dituju. Menurut David A. Aacker strategi ini dapat diterapkan melalui (Alo, 1997: 14): Penonjolan karakteristik produk. Penonjolan harga dan mutu. Penonjolan penggunaan. Positioning menurut pemakaiannya. Positioning menurut kelas produk. Positioning dengan menggunakan simbol budaya. Positioning langsung terhadap pesaing. Positioning atau juga disebut penempatan, merupakan model baru dalam dunia periklanan, dalam buku Mengatur Posisi Al Rise dan Jack Trout mengemukakan bahwa penempatan berarti menempatkan suatu produk ke dalam pikiran konsumen. Penempatan ini melibatkan proses perubahan yang menyangkut perubahan nama,

harga jual,pengepakan, dan sebagainya. Namun tidak merubah produk itu sendiri, perubahan ini hanya terjadi pada kulitnya saja. 3. Teori AIDDA Teori AIDDA disebut A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure. Teori AIDDA ini di dalam (Effendy, 2003:304) merupakan akronim dari : A I D D A : Attention (Perhatian) : Interest (Minat) : Desire (Hasrat/Keinginan) : Decision (Keputusan) : Action (Tindakan) Konsep AIDDA menjelaskan suatu proses psikologis yang terjadi pada diri khalayak (komunikan) dalam menerima pesan komunikasi. Tahapan di atas mengandung pengertian bahwa setiap proses komunikasi (baik komunikasi tatap muka maupun komunikasi massa) hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian. Dalam hal ini, sebuah pesan komunikasi harus dapat menimbulkan daya tarik tersendiri sehingga dapat memancing perhatian komunikannya. Dalam membangkitkan perhatian yang berperan penting adalah komunikatornya. Dalam hal ini komunikaort harus mampu menimbulkan suatu daya tarik pada dirinya (source attractiveness) yang selanjutnya dapat memancing perhatian komunikan terhadap pesan komunikasi yang disampaikannya. Namun yang harus diperhatikan juga bahwa dalam membangkitkan perhatian khalayak harus dihindari munculnya suatu himbauan yang negatif.

Dalam hal ini, komunikatornya adalah provider kartu telepon selular GSM XL, dan yang menjadi komunikan adalah masyarakat yang menjadi pemirsa televise dan juga pengguna kartu telepon selular. Sebuah iklan harus mampu menarik perhatian pemirsanya, dalam hal ini iklan kartu telepon selular GSM XL Kawin Sama Monyet harus membangkitkan perhatian pemirsa televise sehingga akan muncul minat dalam diri khalayak untuk mengetahui lebih jauh tentang iklan tersebut. Selanjutnya minat akan melahirkan rasa ingin/hasrat untuk melakukan seperti yang disampaikan oleh iklan tersebut, dan pada akhirnya akan menuju pada tindakan membeli (buying action) yang dilakukan komunikan (masyarakat) terhadap produk dari komunikator (kartu telepon selular GSM XL). F. Kerangka Konsep Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil yang akan dicapai. Kerangka konsep juga merupakan bahan yang akan menuntun dalam merumuskan hipotesa penelitian (Nawawi, 2001: 40). Kerangka konsep memuat variabel-variabel yang akan diteliti beserta indikatornya untuk memperjelas hasil penelitian yang akan dicapai. Adapun variabelvariabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas/independent Variable (X)

Merupakan variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel lain (Rakhmat, 2001: 12). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah iklan kartu GSM XL versi Kawin Sama Monyet, yang indikatornya meliputi : a. Frekuensi Penayangan Iklan b. Model Iklan c. Slogan d. Penonjolan karakteristik produk e. Penonjolan harga dan mutu f. Penonjolan penggunaan 2. Variabel terikat / Dependent Variable (Y) Merupakan variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya (Rakhmat, 2001: 12). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Tindakan Membeli Kartu GSM XL, yang meliputi : a. Attention (Perhatian) b. Interest (Minat) c. Desire (Hasrat/Keinginan) d. Decision (Keputusan) e. Action (Tindakan) G. Model Teoritis Berdasarkan kerangka konsep yang ada, maka akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut :

Gambar 2 Model Teoritis Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y) Iklan GSM XL versi + Tindakan Membeli Kawin Sama Monyet Kartu GSM XL Variabel Antara (Z) Karakteristik Responden x = Variabel Bebas y = Variabel Terikat z = Variabel Antara + = Kuat/Lemah Hubungan H. Operasional Variabel Operasional variabel digunakan untuk lebih memudahkan kesamaan dan kesesuaian penelitian berdasarkan kerangka konsep di atas, yakni: Tabel 2

Operasional Variabel Variabel Bebas Variabel Teoritis Iklan XL versi Kawin Sama Monyet Variabel Operasional Frekuensi Penayangan Iklan Model Iklan Slogan Penonjolan karakteristik produk Penonjolan harga dan mutu Penonjolan penggunaannya Variabel Terikat Tindakan Membeli Kartu GSM XL Attention (Perhatian) Interest (Minat) Desire (Keinginan/Hasrat) Decision (Keputusan) Action (Tindakan) Variabel Antara Karakteristik Responden Usia Pendidikan Pendapatan (per bulan) I. Definisi Operasional Definisi operasional adalah penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel (Singarimbun, 1995: 46). Dengan kata lain, definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini variabel-variabel dapat didefinisikan sebagai berikut :

1. Iklan Kartu GSM XL versi Kawin Sama Monyet, yang terdiri dari : a. Waktu penayangan iklan, yaitu iklan kartu selular GSM XL versi Kawin sama Monyet yang ditayangkan secara berulang-ulang agar dapat diingat oleh khalayak. b. Model iklan, yaitu orang-orang yang digunakan sebagai model dalam iklan kartu seluler GSM XL versi Kawin sama Monyet. c. Slogan, yaitu frase pendek yang memberikan deskripsi atau informasi dari suatu merek. d. Penonjolan karakteristik suatu produk, yaitu menampilkan karakter produk yang menjadi ciri khas produk. Seorang pengiklan harus memilih salah satu di antara sekian unsur produk yang dapat ditonjolkan. Penonjolan ini meliputi karakteristik fisik, seperti warna, kemasan, ukuran, dan bentuk; dan juga karakteristik semu, yaitu karakter yang tidak dapat diukur, seperti hal-hal yang berkaitan dengan selera, rasa, simbol-simbol maupun keuntungan konsumen. e. Penonjolan harga dan mutu, yaitu apakah harga produk itu terjangkau dan bagaimana kualitas produk, apakah sudah sesuai dengan informasi yang diberikan oleh iklan kartu selular GSM XL. f. Penonjolan penggunaan, yaitu apa kegunaan atau manfaat dari produk tersebut untuk dikonsumsi. 2. Tindakan Membeli kartu GSM XL versi Kawin sama Monyet a. Attention (Perhatian), yaitu perhatian khalayak dan/atau individu yang ditimbulkan dari metode penayangan iklan televisi kartu seluler GSM XL versi Kawin sama Monyet yang dibuat semenarik mungkin.

b. Interest (Minat), yaitu alasan penggerak dalam diri individu untuk menggunakan produk kartu seluler GSM XL tersebut. c. Desire (Hasrat/keinginan), yaitu timbulnya keinginan untuk mencoba kartu seluler GSM XL sebagai pemenuhan kebutuhan. d. Decision (Keputusan), yaitu keadaan dimana individu mengambil keputusan tertentu untuk melakukan pertimbangan terlebih dahulu apakah ia akan menggunakan produk kartu seluler GSM XL ataukah tidak. e. Action (Tindakan), yaitu tindakan untuk membeli dari individu yang menyebabkan ia berubah menjadi konsumen dari produk kartu seluler GSM XL, setelah sebelumnya menyaksikan iklan (versi Kawin sama Monyet) dan mengadakan pertimbangan-pertimbangan tertentu. J. Hipotesis Hipotesis adalah generalisasi atau rumusan kesimpulan yang bersifat tentatif (sementara), yang hanya akan berlaku setelah terbukti kebenarannya (Nawawi, 2001: 161). Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ha : Terdapat hubungan antara menonton tayangan iklan XL versi Kawin Sama Monyet terhadap tindakan membeli kartu GSM XL di kalangan siswa/i SMA Negeri 10 Medan. Ho : Tidak terdapat hubungan antara menonton tayangan iklan XL versi Kawin Sama Monyet terhadap tindakan membeli kartu GSM XL di kalangan siswa/i SMA Negeri 10 Medan.

K. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana variabel suatu faktor yang berkaitan dengan variasi terhadap faktor lainnya. Selain itu metode korelasional ini digunakan untuk mengukur hubungan di antara berbagai variabel, meramalkan variabel tidak bebas dari pengetahuan kita tentang variabel bebas, meratakan jalan untuk dapat membuat sebuah rancangan eksperimental. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan atau melakukan observasi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Medan. L. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Medan, Jalan Tilak No. 108 Medan. M. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, bendabenda, hewan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Nawawi, 2001: 141). Populasi yang menjadi objek penelitian ini adalah siswa/i SMA Negeri 10 Medan, yang berjumlah + 700 orang. 2. Sampel

Sampel merupakan pengambilan sejumlah bagian dari populasi yang dianggap mewakili dari seluruh populasi (Nawawi, 2001: 141). Oleh karena jumlah populasinya besar (lebih dari 100 orang), maka dapat diambil 10-25% dari populasi tersebut sebagai sampel. Menurut Arikunto (2002: 112) jika populasi kurang dari 100, lebih baik di ambil semua, namun jika populasi diatas 100 orang maka dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25%. Berdasarkan data populasi yang ada sebanyak 693 orang, maka diambil sampel sebesar 10,11%, yaitu 70 orang. Untuk menentukan 70 orang yang menjadi responden (sampel) dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penarikan sample Purposive Sampling yaitu penarikan sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria sampelnya adalah siswa-siswi SMA Negeri 10 Medan (kelas 1, 2, 3) yang pernah menyaksikan iklan XL versi kawin sama monyet (minimal 1 kali). Langkah selanjutnya adalah mengarahkan teknik penarikan sampel diarahkan kepada Accidental Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan dijumpai, atau siapa saja yang secara kebetulan bertemu deengan peneliti yang dapat dipergunakan sebagai sampel, sepanjang orang/responden tersebut sesuai sebagai sumber data penelitian. N. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Studi Kepustakaan (Library Study), yaitu dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui buku-buku yang dianggap relevan dengan penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu pengumpulan data secara langsung di lokasi penelitian, yang dilakukan melalui kuisioner, yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan secara tertulis untuk dijawab oleh para responden. O. Teknik Analisa Data 1. Analisa Tabel Tunggal Dilakukan dengan membagi variabel penelitian ke dalam kategori yang ditentukan atas dasar jumlah frekuensi dan persentase. 2. Analisa Tabel Silang Digunakan untuk menganalisa dan mengetahui apakah variabel yang satu mempunyai hubungan dengan variabel yang lain. Dengan analisa seperti ini maka dapat diketahui apakah hubungan tersebut bersifat positif atau negatif. Selanjutnya berguna untuk memperoleh nilai yang jelas dari variabel yang dimaksud, maka terlebih dahulu ditabulasikan ke dalam bentuk tabel-tabel atau penentuan skor. 3. Uji Hipotesis Uji Hipotesis merupakan suatu cara untuk mengathui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ditolak atau diterima. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan Korelasi Rank Spearman, karena dengan menggunakan korelasi ini, tingkat pengukurannya adalah ordinal, yaitu menyangkut klasifikasi atau kategorisasi sejumlah variabel ke dalam beberapa sub nominal.

rs x 2 2 + y 2 x = 2. y di 2 Keterangan : rs = Koefisien Korelasi Spearman di = Perbedaan antara pasangan jenjang/ranking x = Jumlah variabel x yang beranking sama y = Jumlah variabel y yang beranking sama Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi, maka digunakan skala Gildford. < 0,20 = Hubungan rendah sekali. 0,20 0,40 = Hubungan rendah tetapi pasti. 0,41 0,70 = Hubungan yang cukup berarti. 0,71 0,90 = Hubungan yang tinggi/kuat. > 0,91 = Hubungan sangat tinggi. Untuk mengukur tingkat signifikasi korelasi, digunakan rumus t. Keterangan : t = Koefisien korelasi variabel x dan y n = Sampel n 2 1 rs t = rs 2