BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG DANA ZAKAT MA L DI YAYASAN NURUL HUDA SURABAYA. A. Analisis Mekanisme Hutang Piutang Dana Zakat

dokumen-dokumen yang mirip
A. Analisis Mekanisme Angsuran Usaha Kecil dengan Infaq Sukarela pada Bantuan Kelompok Usaha Mandiri di Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB II LANDASAN TEORI PEAKSANAAN PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. piutang dapat terjadi di dunia. Demikian juga dalam hal motivasi, tidak sedikit. piutang karena keterpaksaan dan himpitan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

A. Analisis Praktik Sistem Kwintalan dalam Akad Utang Piutang di Desa Tanjung Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB II TINJAUAN TEORI TENTANG UTANG PIUTANG. Utang piutang dalam istilah Arab sering disebut dengan ad-dain (jamaknya

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Umum Tentang Akad Talangan Dalam Pembiayaan. yang diberikan kepada orang yang meminjam (Muqtaridh) dinamakan

BAB IV ANALISIS SEWA MENYEWA TAMBAK YANG DIALIHKAN SEBELUM JATUH TEMPO MENURUT HUKUM ISLAM. A. Analisis Terhadap Akad Sewa Menyewa Tambak

BAB II LANDASAN TEORI A. HUTANG PIUTANG MENURUT HUKUM ISLAM. Secara bahasa qard{ berarti al-qat{ yang artinya potongan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG JUAL BELI ISTISHNA. atas dasar saling merelakan, atau jual beli merupakan pemilikan harta benda

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

HILMAN FAJRI ( )

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

BAB II UTANG-PIUTANG DALAM HUKUM ISLAM. menurut istilah fiqh, terdapat beberapa definisi yang dikedepankan oleh

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

ANALISIS PENERAPAN AKAD QARD} WAL IJA>RAH PADA PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PURWOKERTO

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB IV. A. Persamaan dan Perbedaan Aplikasi Produk Talangan Haji di PT Tabung Haji Umrah Hanan NUsantara Surabaya dan BMT Sidogiri Sepanjang Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. mencari keberkahan yaitu untuk memenuhi kebutuhan baik berupa kebutuhan

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan tantangan utama yang dihadapi negara-negara. Asia-Afrika. Jika menggunakan indikator Bank Dunia, yang mematok

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

hasan berasal dari bahasa arab yaitu ihsan yang artinya kebaikan kepada

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

tabarru dengan tujuan tolong menolong yang dianjurkan oleh ajaran Islam.

BAB IV SUMBER DANA DAN SYARAT PADA AKAD QARDHUL HASAN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG GUBENG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG ARISAN BERSYARAT DI PERUMAHAN GATOEL MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. usaha prospektif namun padanya tidak memiliki permodalan berupa keuangan

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

Qard al Hạsan atau benevolent loan adalah suatu pinjaman lunak. benevolen tanpa ada pengenaan biaya apapun, kecuali pengembalian modal BAB II

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG QARD} AL-H}ASAN DAN NAZ AR

BAB III IMPLEMENTASI AKAD QARD} YANG DIRANGKAI DENGAN AKAD IJA<RAH TEMPAT PENYIMPANAN BARANG JAMINAN QARD} DI KJKS BMT NUSYA, SUKODADI, LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PEMIKIRAN MUHAMMAD YUNUS DALAM PEGENTASAN KEMISKINAN

maka dalam bab ini penulis akan menganalisis praktek denda pada pembiayaan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DALAM MEKANISME TALANGAN HAJI

BAB IV PENERAPAN AKAD BAYʽ BITHAMAN AJIL DALAM PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA DI KOPONTREN NURUL HUDA BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan Islam sekarang ini telah dikenal luas di belahan dunia

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PANDANGAN TOKOH AGAMA TERHADAP UTANG-PIUTANG BERSYARAT

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

SYARIAH ASSURANCE ACCOUNT DI PT. PRUDENTIAL

BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI RETENSI CO ASURANSI SYARI AH DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. TAKA>FUL INDONESIA DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN POTONGAN TABUNGAN BERHADIAH DI TPA AL- IKHLAS WONOREJO KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. petunjuk dan pedoman dalam melangsungkan hidup sehari-hari. Hukum Islam. semua umat Muslim dalam kehidupan bermasyarakat.

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG DANA ZAKAT MA L DI YAYASAN NURUL HUDA SURABAYA A. Analisis Mekanisme Hutang Piutang Dana Zakat Dalam terjadinya hutang piutang dana zakat yang terjadi di Yayasan Nurul Huda yaitu seorang amil yang menghutangkan dana zakat kepada orang lain tanpa sepengetahuan amil yang lain, seharusnya dana tersebut langsung disalurkan kepada orang yang berhak yaitu ketujuh mustahik yang telah ditetapkan dalam al-quran karena mereka para mustahik sudah jelas lebih membutuhkan karena telah Allah golongkan dalam kitabnya yaitu al-quran. Dalam kitabnya wahbah zuhaily dijelaskan bahwa dibolehkan adanya kesepakatan yang dibuat untuk mempertegas hak milik seperti adanya saksi, bukti tertulis atau pengakuan di hadapan hakim. 1 Dalam penjelasannya wahbah zuhaily menjelaskan bahwa syaratsyarat qarḍ adalah : 1. Akad qarḍ dilakukan dengan sighat ijab qabul atau bentuk lain yang bisa menggantikannya, seperti cara mu athah (melakukan akad tanpa ijab qabul) dalam pandangan jumhur ulama, meskipun menurut syafiiyah cara mu athah tidaklah cukup sebagaimana dalam akad-akad lainnya. 1 Wahbah az-zuhaily, al-fiqh al-islam wa Adillātuhu, jilid 5 terj Abdul Hayyie al Kattanai, (Jakarta: Gema Insani, 2011), 379. 57

58 2. Adanya kapabilitas dalam melakukan akad. artinya, baik pemberi maupun penerima pinjaman adalah orang baligh, berakal, bisa berlaku dewasa, berkehendak tanpa paksaan, dan boleh untuk melakukan tabarru. Karena qarḍ adalah bentuk akad tabarru. Oleh karena itu tidak boleh dilakukan oleh anak kecil, orang gila, orang bodoh, orang yang dibatasi tindakannya dalam membelanjakan harta, orang yang dipaksa, dan seorang wali yang tidak sangat terpaksa atau ada kebutuhan. Hal ini karena mereka semua bukanlah orang yang dibolehkan melakukan akad tabarru. 3. Menurut hanafiyah, harta yang dipinjamkan haruslah harta mistli. Sedangkan dalam pandangan jumhur ulama dibolehkan dengan harta apa saja yang bisa dijadikan tanggungan, seperti uang, biji-bijian, dan harta qimiy seperti hewan, barang yang bergerak danl ainnya. 2 Qarḍ al H asan atau benevolent loan adalah suatu pinjaman lunak yang diberikan atas dasar kewajiban sosial semata, dimana si peminjam tidak dituntut untuk mengembalikan apapun kecuali modal pinjaman. 3 Sehingga akad qarḍ al ḥasan ini memberikan suatu pinjaman yang mengedepankan sikap tolong menolong sesama umat muslim yang membutuhkan. Akad qarḍ al ḥasan tidak mengedepankan keuntungan dalam pinjamannya karena telah ditegaskan bahwasannya qarḍ al ḥasan tidak menuntut untuk mengembalikan apapun kecuali pinjaman pokok. 2 Ibid., 378 3 Muhammad, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah, (Yogyakarta: UII Press, 2000), 41.

59 Pada Yayasan Nurul Huda tidak mempertegaskan penyertaan barang jaminan dan tidak menerapkan biaya administrasi. Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang qarḍ Ketentuan Umum 4 : 1. Al-Qarḍ adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah (muqtariḍ) yang memerlukan. 2. Nasabah Al-Qarḍ wajib mengembalikan jumlah pokok yang diterima pada waktu yang telah disepakati bersama. 3. Biaya admninistrasi dibebankan kepada nasabah. 4. LKS dapat meminta jaminan kepada nasabah bilamana dipandang perlu. 5. Nasabah Al-Qarḍ dapat memberikan tambahan (sumbangan) dengan sukarela kepada LKS selama tidak diperjanjikan dalam akad. 6. Jika nasabah tidak dapat mengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya pada saat yang telah disepakati dan LKS telah memastikan ketidak mampuannya, LKS dapat : a. Memperpanjang jangka waktu pengembalian, atau b. Menghapus (write off) sebagian atau seluruh kewajibannya. Pada Fatwa di atas menjelaskan bahwa dapat meminta jaminan kepada pihak peminjam bilamana dianggap diperlukan. Maka apabila tidak menerapkan penyertaan barang jaminan dalam pinjaman qarḍ al 4 DSN MUI, Qard, Fatwa DSN MUI. No. 19/DSN-MUI/IV/2001 Tentang Qard, 3.

60 ḥasan di Yayasan Nurul Huda, tidak mempengaruhi sah atau tidaknya akad tersebut tanpa menggunakan barang jaminan. B. Analisis Hukum Islam Terhadap Hutang Piutang Dana Zakat di Yayasan Nurul Huda Surabaya Sistem hutang piutang di Yayasan Nurul Huda sudah menggunakan qarḍ al ḥasan sebab di Yayasan ini orang yang berhutang tidak dikenakan kelebihan pembayaran diawal akad hanya saja ketika diakhir akad atau akad sudah berakhir orang yang berhutang memberikan fee atau hadiah sebagai tanda terimakasih dan jumlah kelebihan yang diberikan orang yang berhutang tidak ada kesepakatan. Sifat Al-Qarḍ tidak memberi keuntungan finansial. Karena itu, pendanaaan qardh dapat diambil menurut kategori berikut : 1. Al-Qarḍ yang diperlukan untuk membantu keuangan nasabah secara cepat dari berjangka pendek. Talangan dana diatas diambilkan dari modal 2. Al-Qarḍ yang diperlukan untuk membentuk usaha sangat kecil dan keperluan sosial, dapat bersumber dari dana zakat, infak, dan sedekah. Di samping sumber dana umat, para praktisi dan juga ulama, melihat adanya sumber dana lain yang dapat dialokasikan untuk qarḍ al ḥasan, yaitu pendapatan-pendapatan yang diragukan. Salah satu pertimbangan pemanfaatan dana-dana ini adalah kaidah akhaffudhararain (mengambil mudarat yang lebih kecil). Hal ini mengingat jika dana umat Islam dibiarkan dilembaga-lembaga non muslim mungkin dapat

61 digunakan untuk sesuatu yang merugikan Islam, misalnya dana kaum muslimin arab di Bank-bank Yahudi Switzerland. Oleh karenanya, dana yang parker tersebut lebih baik diambil dan dimanfaatkan untuk penanggulangan bencana alam atau membantu duafa. 5 Jika bertitik tolak pada penjelasan diatas pada point 2 dijelaskan bahwa dana zakat boleh saja dihutangkan untuk memanfaatkan dana orang muslim agar bisa manfaat kepada orang muslim yang lain sebab jika dana ini dikelola oleh non muslim bisa jadi akan merugikan orang muslim tetapi perlu diingat bahwa dana yang dihutangkan tidak boleh mengambil keuntungan sebab dalam akad qarḍ tidak diperbolehkan mengambil keuntungan dari uang atau dana yang dihutangkan. Diperbolehkan jika uang kelebihan yang didapat dari akad qarḍ tersebut untuk biaya administrasi atau hadiah dan hal ini tidak terjadi diawal akad melainkan terjadi ketika pertengahan akad atau saat berakhirnya akad. Barang yang dibolehkan dalam qarḍ yaitu harta yang satuan barangnya tidak berbeda yang mengakibatkan perbedaan nilainya, seperti barang-barang yang ditakar, ditimbang, dijual satuan dengan ukuran yang tidak jauh berbeda antara yang satu dengan yang lain. 6 Sesuai dengan al-quran surat al- Baqarah ayat 188, sebagai berikut : و لا ك ل و آ ا م و ال ك م ب ي ن ك م ل ب اط ل و ت د ل و ا ا ا لى لا ثم و ا ن ت م ت ع ل م و ن الح كام ل ت ا ك ل و ا ف ر ي ق ا م ن ا م و ال ن ا س 5 Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah (Jakarta: Kencana Pranada Media, 2012), 336 6 Wahbah Zuhaily, Fiqih Islam Jilid 5, 377

62 Artinya : Dan janganlah kamu makan harta diantara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui. (Qs. Al- Baqarah : 188) Atas dasar ini maka perjudian, penipuan, perampasan, pengingkaran hak, dan lain-lain tidak diperbolehkan. selain itu, jika ada yang melangsungkan akad, maka pihak yang bertransaksi haruslah pemilik barang tersebut atau wakil dari pemilik barang tersebut atau wakil dari pemilik barang atau yang diberi wasiat. 7 Jelas bahwa amil zakat di Yayasan Nurul Huda melakukan praktik hutang piutang dengan menggunakan dana yang bukan miliknya penuh, amil berwenang mendayagunakan dana zakat tersebut, selama mustahik telah mendapatkan hak miliknya dengan cara didistribusikan terlebih dahulu, sesuai dengan pasal 27 ayat (2) Undang-undang No. 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat. Dalam hal ini hak mustahik tergolong pada posisi hak pertengahan, di mana ia dapat menuntut kepemilikan atas dana zakat tersebut. Praktik hutang piutang di Yayasan Nurul Huda Surabaya, ditinjau dengan menggunakan maṣlahah mursalah tidak tepat. Karena, faktanya hampir separuh peminjam menunggak dalam pengembalian utangnya, bahkan kebanyakan adalah bukan dari kalangan mustahik, yang lebih berhak atas dana zakat itu agar mereka dapat menjadi muzakki. Ditinjau dengan teori saad aż żarī ah, praktik peminjaman zakat māl di Yayasan 7 Imam al- Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, alih bahasa Ahmad Rijali Kadir (Jakarta: Pustaka Azam, 2008), hal 788.

63 Nurul Huda, dengan sistem yang sudah diterapkan sekarang tidak tepat, bahkan perlu dihindari agar tidak terjadi kemafsadatan. Akan tetapi, akan menjadi maslahat jika pengelolaannya menggunakan sistem yang tepat dan tertata, khususnya menyikapi peminjam yang menunggak, ditambah kebanyakan bukan dari kalangan mustahik. akhirnya dana berhenti di tangan peminjam tersebut, dan mustahik akan lebih sulit untuk menjadi muzakki. Selain itu, praktek ini akan lebih maslahah jika dilakukan setelah mustahik mendapat hak-haknya dari zakat. Dalil berlakunya qarḍ al ḥasan terdapat pada al-quran surat al- Hadīd ayat 11, sebagai berikut; م ن ذ الذ ي ی ق ر ض ا ق ر ض ا ح س ن ا ف ی ض ع ف ھ ل ھ و ل ھ ا ج ر ك ر ی م Artinya: Siapakah yang maumeminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Allah akan melipat gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya dan dia akan memperoleh pahala yang banyak (al- Hadīd: 11). 8 Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah mengajak berinfaq pada jalan-nya serta menjanjikan kepada orang yang mau melakukannya dengan harapan mendapat pahala, maka Tuhannya akan melipatgandakan pahala infaq itu dengan memberikan satu kebajikan menjadi tujuh ratus kali dan akan memperoleh balasan yang tidak terhingga di dalam surga. 9 Yang menjadi landasan dalil dalam ayat ini adalah kita diseur untuk meminjamkan kepada Allah, artinya untuk membelanjakan harta dijalan Allah. Selaras dengan meminjamkan kepada Allah, kita juga 8 Departemen Agama RI, Al-Qur an Terjemah..., 538. 9 Kementrian Agama RI, Al-Qur an dan Tafsirnya (Edisi yang disempurnakan), Jilid 9, (Jakarta: Widya Cahaya, 2011), 674.

64 diseur untuk meminjamkan kepada sesame manusia, sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat. 10 Maka dari itu hutang piutang yang terjadi di Yayasan Nurul Huda harus sesuai dengan ketentuan qarḍ al ḥasan agar tidak keluar dari ketentuan syariah. Selaras dengan hukum yang berlaku untuk akad qarḍ al ḥasan dalam fatwa DSN ditentukan bahwa dalam hal yang demikian LKS dapat: a. Memperpanjang jangka waktu pengembalian b. Menghapus write off sebagian atau seluruh kewajibannya. 10 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, 132.