BAB IV STUDI KOMPARASI ANTARA HUKUM PIDANA DAN FIQH JINAYAH TERHADAP TINDAK KEJAHATAN PERDAGANGAN ORGAN TUBUH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM ATAS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI SIDOARJO TERHADAP TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN YANG DILAKUKAN ANAK DIBAWAH UMUR

BAB IV ANALISIS JARI<MAH TA ZI<R TERHADAP SANKSI HUKUM MERUSAK ATAU MENGHILANGKAN TANDA TANDA BATAS NEGARA DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI NARAPIDANA MENURUT PERMEN NO.M.2.PK.

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

Tindak pidana perampasan kemerdekaan orang lain atas dasar. keduanya, diantaranya persamaan-persamaan itu adalah sebagai berikut:

BAB IV TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN HAKIM NOMOR :191/PID.B/2016/PN.PDG

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PIDANA DAN HUKUM PIDANA ISLAM. Hukum pidana adalah sistem aturan yang mengatur semua perbuatan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM DALAM PASAL 55 KUHP TERHADAP MENYURUH LAKUKAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN PENENTUAN HAPUSNYA PENUNTUTAN PIDANA KARENA DALUWARSA DALAM KUHP

BAB IV. A. Analisis Pertimbangan Hakim pada Putusan Pengadilan Negeri Jombang No.23/Pid.B/2016/PN.JBG tentang Penggelapan dalam Jabatan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BANGKALAN NO.236/PID.B/2014/PN.BKL TENTANG PENGANIAYAAN YANG MENYEBABKAN KEMATIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA DAN FIKIH JINAYAH TENTANG HUKUMAN KUMULATIF TERHADAP ANAK PELAKU PENCABULAN (PUTUSAN NO.66/PID.B/2011/PN.

BAB II PEMIDANAAN MENURUT HUKUM PIDANA ISLAM

BAB IV. Dasar Pertimbangan Hakim Terhadap Putusan Pengadilan Negeri. Pidana Hacker. Negeri Purwokerto No: 133/Pid.B/2012/PN.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SIDOARJO TENTANG PERJUDIAN TOGEL MELALUI MEDIA INTERNET

BAB IV. A. Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Meulaboh dalam Putusan No. 131/Pid.B/2013/PN.MBO tentang Tindak Pidana Pembakaran Lahan.

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

PERAYAAN NATAL BERSAMA

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

Post

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyerukan manusia untuk mematuhi segala apa yang telah ditetapkan oleh Allah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

WELCOME MATA PELAJARAN : MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH FIQIH. Kelas : XI (Sebelas), Semster : Ganjil Tahun Pelajaran : 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gambaran Peristiwa Tindak Pidana Pencurian Oleh Penderita

A. Analisis Tentang Fenomena Pemasangan Identitas KH. Abdurraman Wahid (Gus Dur) pada Alat Peraga Kampanye PKB di Surabaya

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB III ANALISIS PERBANDINGAN PENGANIYAAN TERHADAP IBU HAMIL YANG MENGAKIBATKAN KEGUGURAN JANIN ANTARA HUKUM PIDANA ISLAM DAN HUKUM PIDANA POSITIF

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

ISLAM IS THE BEST CHOICE

HUKUMAN MATI DALAM TINDAK PIDANA TERTENTU

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

BAB II KONSEP PENAMBAHAN HUKUMAN MENURUT FIQH JINAYAH. Hukuman dalam bahasa Arab disebut uqūbāh.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

BAB IV KOMPARASI HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF MENGENAI SANKSI PROSTITUSI ONLINE. A. Persamaan Sanksi Prostitusi Online Menurut Hukum Positif dan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI PAMEKASAN TENTANG HUKUMAN AKIBAT CAROK MASAL (CONCURSUS) MENURUT HUKUM ISLAM

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Dalam memeriksa putusan pengadilan paling tidak harus berisikan. tentang isi dan sistematika putusan yang meliputi 4 (empat) hal, yaitu:

BAB II MENURUT FIKIH JINAYAH

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP HUKUMAN MATI BAGI PENGEDAR NARKOTIKA. dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009.

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu ketentraman umum serta tindakan melawan perundang-undangan.

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menjamin, melindungi dan menjaga kemaslahatan kemaslahatan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. Hidup tenteram, damai, tertib serta berkeadilan merupakan dambaan setiap

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

BAB IV ANALISIS PERTANGGUNG JAWABAN PEMERIKSAAN TERSANGKA PENGIDAP GANGGUAN JIWA MENURUT HUKUM PIDANA POSITIF DAN HUKUM PIDANA ISLAM

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS KOMPARASI TINDAK PIDANA CARDING MENURUT HUKUM PIDANA ISLAM DAN KUHP

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP SANKSI HUKUM TENTANG KEJAHATAN TERHDAP ASAL-USUL PERNIKHAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

MATERI UJIAN KOMPREHENSIF: KOMPETENSI KHUSUS. Meliputi ujian tentang ayat dan hadis yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat ialah tentang kejahatan. Kejahatan adalah suatu

BAB III TINJAUAN FIQH JINAYAH TERHADAPPERCOBAAN KEJAHATAN

Pelanggaran terhadap nilai-nilai kesopanan yang terjadi dalam suatu. masyarakat, serta menjadikan anak-anak sebagai obyek seksualnya merupakan

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB II PENGAMPUNAN DALAM HUKUM PIDANA ISLAM

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SUNGAILIAT NO.73/PID.B/2015/PN.SGL TENTANG TINDAK PIDANA PERTAMBANGAN TANPA IZIN

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

Gay, Kaum Yang Melampaui Batas

Iman Kepada KITAB-KITAB

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV. A. Analisis tentang Ketentuan Aborsi dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

BAB V PERSAMAAN DAN PERBEDAAN HUKUM DALAM HUKUM REKAYASA FOTO DENGAN UNSUR PENCEMARAN NAMA BAIK DI FACEBOOK, INSTAGRAM, TWETTER, BBM DAN WHATSAAP

BAB II PENGAMPUNAN DALAM HUKUM PIDANA ISLAM. Korupsi dapat diartikan sebagai bentuk tindak pidana pencurina uang negara,

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Pertanyaan : Apa yang dapat anda katakan pada kami tentang Bumi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

Pesan Damai Yang Tak Sejuk

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Transkripsi:

BAB IV STUDI KOMPARASI ANTARA HUKUM PIDANA DAN FIQH JINAYAH TERHADAP TINDAK KEJAHATAN PERDAGANGAN ORGAN TUBUH A. Sanksi Tindak Pidana Perdagangan Organ Tubuh Manusia 1. Hukum pidana Pada bab ini akan dijelaskan analisis hukum pidana terhadap perdagangan organ tubuh dengan menyertakan beberapa pendekatan dan teori, sehingga diketahui pendekatan dan teori manakah yang kiranya sesuai, atau berhubungan dengan adanya tindak kejahatan tersebut. Menurut penulis, Kitab Undang undang Hukum Pidana memang tidak menjelaskan tentang tindak pidana perdagangan organ tubuh manusia. Namun delik pedagangan organ tubuh, dalam Kitab Undang undang Hukum Pidana dapat diintepretasikan ke dalam beberapa unsur delik kejahatan tergantung dari modus kejahatan yang digunakan pelaku dalam memperoleh organ tubuh tersebut, yaitu: a. Kejahatan terhadap jiwa orang Karena tak jarang pelaku tindak kejahatan ini melakukan pembunuhan untuk mendapatkan organ tubuh yang akan diperdagangkan. Sebagaimana pasal 338 KUHP yang berbunyi: 51

52 Barangsiapa dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain, dihukum, karena makar mati, dengan hukuman penjara selamalamanya lima belas tahun. Pasal ini diperuntukkan bagi seseorang yang melakukan perbuatan yang mengakibatkan kematian orang lain secara sengaja, dan disertai dengan niat membunuh yang sungguh sunguh. 1 Pasal 338 KUHP menyatakan bahwa pemberian sanksi atau hukuman pidananya adalah pidana penjara paling lama lima belas tahun. Di sini disebutkan selama lamanya jadi tidak menutup kemungkinan hakim akan memberikan sanksi pidana kurang dari lima belas tahun penjara. b. Penganiayaan Delik ini bisa juga dikaitkan ke dalam unsur delik penganiayaan yang dijelaskan pada pasal 351 KUHP, yaitu: (1) Penganiayaan dihukum dengan hukuman penjara selamalamanya dua tahun delapan bulan atau denda sebanyakbanyaknya Rp. 4.500, (2) Jika perbuatan itu menjadikan luka berat, si tersalah dihukum penjara selama lamannya lima tahun. (3) Jika perbuatan itu menjadikan mati orangnnya, dia dihukum penjara selama lamannya tujuh tahun. (4) Dengan penganiayaan disamakan merusak kesehatan orang dengan sengaja. (5) Percobaan melakukan kejahatan ini tidak dapat di hukum. 1 R. Soesilo, Kitab Undang undang Hukum Pidana, (Bogor: Politeia, 1988), 240

53 Undang undang tidak menentukan arti penganiayaan. Menurut yurisprudensi, arti penganiayaan yaitu sengaja menyebabkan perasaan tidak enak, menderita, rasa sakit, atau luka. 2 c. Mengakibatkan orang mati atau luka karena kesalahannya Apabila dalam melakukan pengambilan organ tubuh tersebut pelaku melakukannya dengan sangat hati hati untuk menghindari kematian korban, namun karena ada kelalaian dalam melakukan tindakan tersebut yang mengakibatkan korban akhirnya meninggal dunia, maka perbuatan ini dapat diancam dengan pasal 359, 360, dan 361 KUHP. Pada umumnya sengaja adalah menghendaki, sedangkan culpa tidak dihendaki culpa adalah suatu bentuk kesalahan yang ringan itulah sebabnya ancamannya lebih ringan jika dibandingkan dengan tindak pidana yang dilakukan dengan sengaja. 3 d. Pencurian Jika delik ini terdapat unsur pencurian seperti mencuri organ tubuh manusia yang telah meninggal atau mayat yang telah dikubur, maka delik ini dapat diancam dengan pasal 362 KUHP karena telah memenuhi unsur pencurian: Barangsiapa mengambil sesuatu barang, yang sama sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain, dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak, dihukum, karena pencurian, 134 2 Ibid., 245 3 Bambang Poernomo. Asas asas hukum pidana. (Yogyakarta : Ghalia Indonesia 2000) hal

54 dengan hukuman penjara selama lamanya lima tahun atau denda sebanyak banyaknya Rp 900, Dalam Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) mengatur mengenai tindak pidana pembunuhan yang dilakukan dengan sengaja terdiri dari 7(tujuh) macam, yaitu sebagai berikut : a. Pembunuhan biasa. b. Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului dengan tindak pidana lain. c. Pembunuhan berencana. d. Pembunuhan oleh ibu terhadap bayinya. e. Pembunuhan atas permintaan korban sendiri. f. Penganjuran dan pertolongan pada bunuh diri. g. Pengguguran dan pembunuhan terhadap janin dalam kandungan. Dengan adanya pembagian diatas, maka pelaku tindak pidana perdagangan organ tubuh yang melakukan pembunuhan terlebih dahulu untuk mendapatkan organ yang dibutuhkan termasuk dalam pembunuhan secara sengaja biasa. Berikut ini penjabaran tentang pembunuhan secara sengaja biasa yang tercantum dalam pasal 338 KUHP, yaitu: Pada pembunuhan biasa ini, pelaksanaannya haruslah tidak lama setelah timbulnya kehendak (niat) dari pelaku untuk menghilangkan nyawa korban. Sebab apabila terdapat tenggang waktu yang cukup lama dari

55 timbulnya kehendak untuk membunuh dengan pelaksanaannya, maka pembunuhan tersebut termasuk dalam pembunuhan berencana. Untuk dapat dikenakan pasal pasal tersebut diatas, seorang pelaku tindak pidana haruslah terlebih dahulu terbukti memenuhi unsur unsur yang terdapat di dalam pasal pasal tersebut. Pada pasal 350 KUHP ditentukan unsur unsur antara lain: 4 a. Barang siapa b. Karena kesalahannya (kealpaanya) c. Menyebabkan orang lain mati. Unsur yang pertama adalah unsur barang siapa, dalam hal ini unsur barang siapa pengertianya sangat luas karena dalam pasal pasal tersebut tidak diberikan batasan unsur barang siapa sehingga siapapun dapat dikenakan pasal di atas jika dapat dibuktikan oleh melanggar pasal ini. Karena yang menjadi perhatian dalam hal ini adalah pelaku kejahatan perdagangan organ tubuh, maka dapat dikatakan pelaku tersebut telah memenuhi unsur barang siapa dalam pasal pasal tersebut. Unsur yang kedua dan merupakan unsur yang paling penting adalah unsure kesalahan atau kelalaian. Dalam hal ini pelaku tindak kejahatan perdagangan organ tubuh dapat dikatakan telah memenuhi unsur ini. Karena bisa juga pelaku dalam melakukan pengambilan organ tubuh tersebut pelaku melakukannya dengan sangat hati hati untuk menghindari kematian korban, 4 R. Soesilo. Kitab Undang Undang Hukum Pidana. Hal. 244

56 namun karena ada kelalaian dalam melakukan tindakan tersebut yang mengakibatkan korban akhirnya meninggal dunia. Sekalipun dalam tindakanya tersebut kemungkinan akan terjadi akibat yang tidak diinggikan yaitu terjadi kematian bagi korban namun dia tetap melaksanakan kehendak tersebut dari pada membatalkanya dikarenakan pelaku percaya bahwa akibat yang melekat pada tindakanya ini masih dapat dihindari atau dicegah. Kemudian merujuk dari teori pemidanaan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, penulis memberikan pendapat bahwa hukum pidana Indonesia menganut teori gabungan. 2. Fiqh jinayah Melihat daripada sudut pandang kriminologi yang telah dikemukakan diatas pada kasus tersebut, selanjutnya penulis akan menganalisa hal tersebut dalam hukum pidana islam secara khusus serta hukum islamnya secara umum. Di mana hal yang pertama kali dikaji dalam aspek atau sudut pandang kriminologi berkenaan dengan kasus yang diteliti ialah adanya tindak kejahatan yang dilakukan. Islam sama sekali tidak mengatur tentang tindak kejahatan perdagangan organ tubuh. Tetapi melihat dari modus yang dipergunakan oleh para pelaku kejahatan, tindak kejahatan ini dapat dianalogikan ke dalam beberapa kelompok kejahatan seperti pembunuhan, dan penganiayaan yang dalam Islam termasuk ke dalam jarimah qisas diyat dan telah diatur secara jelas dan rinci.

57 Kaidah berikut berbunyi: 5 لا ي ج و ز ا ث ب ات الح د و د م ن ط ر ي ق الق ي اس و ا ن م ا ط ر يق ا ث ب ات ه ا الت وق ي ف Tidak boleh penetapan jarimah hudud dengan cara analogi, penetapannya harus dengan nash. Berdasar kaidah di atas dapat dipahami bahwa menganalogikan tindak pidana perdagangan organ tubuh terhadap jarimah pembunuhan dan penganiayaan adalah boleh menurut hukum Islam selama penganalogian tersebut tidak membandingkannya dengan jarimah hudud. Karena penganalogian tersebut dapat memunculkan keraguan (syubhat). Padahal keraguan dapat menggugurkan sanksi hudud seperti kaidah berikut: 6 Hindari hukuman had karena ada syubhat ا د ر ء وا الح د ود ب ال شب ه ات a. Qisas diyat Membunuh nyawa seseorang demi mendapatkan organ tubuh yang dibutuhkan untuk dijual, kerap dilakukan oleh pelaku. Yang dalam Fiqh Jinayah tindak pidana pembunuhan merupakan termasuk ke dalam jarimah Qisas Diyat atau suatu perbuatan yang dapat diancam dengan 5 H. A. Djazuli, Kaidah kaidah Fikih: Kaidah kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan Masalah masalah yang Praktis, Ed. 1. Cet. 2. (Jakarta: Kencana, 2007), 140 141. 6 Ibid., 140.

58 hukuman Qisas dan diyat yang telah ditentukan batasnya dan menjadi hak perseorangan. 7 Disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 178 179: 8 ⓿ ❻ ❷ 9 ❼ ॐ 10 ❷ & 9 3 ❾❷ 9 ॐ ❼ ⓿ 10 ❻ ❽ 9 ⓿ ❼ ❼ 3 ⓿ 3 10 ❶ ❶ ❻ 9 10 Hai orang orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka 7 Makhrus Munajat, Hukum Pidana Islam di Indonesia, (Yogyakarta: Teras, 2009), 13. 8 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, (Bandung: Jumanatul Ali, 2004).

59 baginya siksa yang sangat pedih. Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai orang orang yang berakal, supaya kamu bertakwa. Selain pembunuhan, penganiayaan juga termasuk ke dalam jarimah Qisas Diyat. 9 Istilah penganiayaan disebut jarimah pelukaan yang meliputi pelukaan organ tubuh, serta pelukaan sekitar kepala dan wajah. Hal tersebut merupakan perbuatan keji yang seharusnya tidak dilakukan, sesuai dengan firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 169: 10 ❹ ❷ 3 ❼ Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. Adapun hukuman terhadap pelaku tindak pidana pembunuhan dan penganiayaan ialah qishas ataupun diyat bila syarat qishas tidak terpenuhi, hal ini sesuai dengan surat Al Maidah ayat 45: 11 & ❸ ❶ &❸ 9 Ibid., 165 10 Departemen Agama RI, Al Quran.. 11 Ibid.

60 ❶ ❷ 9 ❻ ❽ 6 Dan kami Telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, Maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang orang yang zalim. b. Ta zir Sanksi tetap dikenakan meskipun organ yang diperjualbelikan adalah organ dari pelaku sendiri. Karena sebagaimana yang diketahui, bahwa organ tubuh manusia bukanlah milik seorang manusia. Melainkan itu adalah milik Allah. Sehingga secara syar i tidak diizinkan bagi manusia untuk memperjualbelikannya. Karena jual beli organ tubuh itu termasuk dalam jual beli yang tidak dimiliki manusia. Seperti yang telah disabdakan Rasulullah SAW: 12 12 Abu Dawud Sulaiman, Sunan Abi Dawud, (Beirut: Al Maktabah Al Ashriyah, tt), 283.

61 ح دث ن ا م س د د ح دث ن ا ا ب و ع و ان ة ع ن ا ب ي ب ش ر ع ن ي وس ف ب ن م اه ك ع ن ح ك يم ب ن ح ز ام ق ال : ي ا ر س ول الل ه ي ا ت ين ي ال رج ل ف ي ر يد م ن ي ال ب ي ع ل ي س ع ن د ي ا ف ا ب ت اع ه ل ه م ن ال سوق ف ق ال : ل ا ت ب ع م ا ل ي س ع ن د ك Menceritakan kepada kami Musaddadun, menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Abi Bisrin dari Yusuf bin Mahak dari Hakim bin Hisyam, berkata: Wahai Rasulullah SAW seseorang datang kepadaku dan dia mengharapkan kepadaku untuk menjual barang yang tidak aku miliki, apakah boleh aku memperjualbelikannya dari pasar? Rasulullah menjawab: Jangan memperjualbelikan sesuatu yang tidak kamu miliki. Namun, pelaku tindak kejahatan perdagangan organ tubuh ini, menurut penulis, tidak dapat dikenai sanksi qishas, namun sanksi ta zir. Karena ia dalam melakukan tindak kejahatannya, pelaku sama sekali tidak bersinggungan dengan tindakan yang dapat mengancam jiwa orang lain. Sehingga bisa dikatakan bahwa ia hanya membahayakan dirinya sendiri. Al Qur an mengkategorikan pembunuhan sebagai perbuatan haram yang berat dengan posisi ketiga di bawah perbuatan syirik dan menyakiti orang tua. Al Qur an memberikan solusi dengan menawarkan reformasi pandangan tentang rizki dan cara berpikir. Menurutnya mereka yang melakukan perbuatan keji tadi harus menyadari dan meyakini sisi spiritual

62 tentang kehidupan bahwa Allah penjamin rizki, di samping memang Dia juga mewajibkan manusia untuk berusaha maksimal. Untuk mengatasi prilaku tadi al Qur an juga menuntut mereka yang terlibat untuk berpikir rasional dalam memahami wasiat Allah tentang larangan dan keharaman perbuatan itu. Di dalam surat Al An am ayat 151 telah dijelaskan: 13 ⓿ 9 ❷ 3 ❸❷ ॐ Dan janganlah kamu membunuh anak anakmu Karena takut kemiskinan. kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. Ada yang menarik dan sangat penting diperhatikan dalam ungkapan al Qur an yang singkat mengenai ayat di atas. Al Qur an mengatakan: Janganlah kalian membunuh anak anak kalian karena takut miskin. Ungkapan itu jelas bukan langsung menunjuk kemiskinan sebagai sebab, tapi ia menunjuk mental takut miskin. Artinya al Qur an sudah jauh meneropong bahwa tidak saja kemiskinan yang bisa memunculkan prilaku negatif, tapi mental takut miskin pun dapat menyebabkan prilaku serupa. Boleh jadi seseorang tidak termasuk kategori miskin, tapi karena mental 13 Departemen Agama RI, Al Quran..

63 takut miskinnya dia melakukan prilaku prilaku negatif, yang tidak saja merugikan dirinya sendiri tapi juga orang lain. Jadi, dalam konteks inilah para pelaku tindak pidana perdagangan organ tubuh dilakukan bukan oleh orang miskin saja, tetapi juga dari kalangan mampu yang hanya ingin memperoleh keuntungan. B. Persamaan dan Perbedaan 1. Persamaan Dari penjabaran di atas dapat diambil kesimpulan bahwa baik hukum pidana umum yang telah terkodifikasi berupa KUHP maupun fiqh jinayah, sama sama tidak mengatur tentang sanksi pelaku tindak pidana perdagangan organ tubuh secara spesifik. Menurut penulis, hal itu disebabkan karena kedua hukum tersebut merupakan produk hukum yang telah lama dibuat sehingga aturan aturan yang yang ada disesuaikan pada zamannya. Tetapi hal itu tidak serta merta membuat pelaku tindak pidana perdagangan organ tubuh tidak dapat dijerat hukuman. Kedua hukum tetap memberikan hukuman yang setimpal namun disesuaikan dengan modus kejahatan yang dilakukan ketika ia melakukan tindak kejahatannya. Yaitu pembunuhan, penganiayaan, menyebabkan kematian karena kesalahannya dan pencurian. Sehingga kedua hukum itu dapat menganalogikannya ke dalam tindak pidana pembunuhan, penganiayaan, menyebabkan kematian karena kesalahannya dan pencurian.

64 2. Perbedaan Pada penjelasan diatas bahwa tindak pidana organ tubuh dapat diganjar sesuai dengan modus kejahatan yang dilakukan ketika pelaku mengambil organ tubuh dari para korbannya. Tetapi terdapat perbedaan sanksi diantara keduanya yang sangat kontradiktif. Diantara perbedaannya adalah: a. Di dalam KUHP pasal 338 sanksi bagi pembunuhan hanyalah berupa pidana penjara paling lama 15 tahun; dan pelaku tidak bisa bebas dari sanksi dan tetap diproses secara hukum meskipun pihak wali dari korban memaafkan pelaku. Sedangkan di dalam hukum Islam sanksinya adalah qisas dan diyat. Terdapat juga sanksi berupa denda (diyat) apabila pihak wali dari korban memaafkan atau meminta ganti rugi atas perbuatan pelaku. Dan apabila pihak dari wali korban memaafkan pelaku tanpa meminta diyat atau qisas maka pelaku bisa terbebas dari ke dua sanksi tersebut tanpa terkena hukuman apapun. b. Di dalam KUHP pasal 351 sanksi bagi penganiayaan adalah berupa pidana penjara selama lamanya tujuh tahun atau denda paling banyak 4.500,. Sedangkan dalam fiqh jinayah sanksinya juga berupa qisas dan diyat. c. Dalam pasal 359, 360, dan 361 KUHP tentang hal hal yang mengakibatkan orang mati atau luka karena kesalahannya diganjar pidana penjara selama lamanya lima tahun atau kurungan paling lama

65 satu tahun atau denda setingi tingginya 4.500. Sedangkan dalam fiqh jinayah sanksinya juga berupa qisas dan diyat.