BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INDUKSI PETIR TERHADAP KUALITAS KOMUNIKASI DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem radio digital (Digital Audio Broadcasting, DAB, sekarang ini lazim

BAB I PENDAHULUAN. Seluruh mata rantai broadcasting saat ini mulai dari proses produksi

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan Spektrum Frekuensi [1]

BAB IV PEMODELAN SIMULASI

KOREKSI KESALAHAN PADA SISTEM DVB-T MENGGUNAKAN KODE REED-SOLOMON

Implementasi Encoder dan decoder Hamming pada TMS320C6416T

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bab II Landasan teori

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KINERJA MODULASI ASK PADA KANAL ADDITIVE WHITE GAUSSIAN NOISE (AWGN)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Modulation. Channel. Demodulation. Gambar 1.1. Diagram Kotak Sistem Komunikasi Digital [1].

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas dan kehandalan yang tinggi. Akan tetapi pada kenyataanya terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di daerah khatulistiwa. Oleh karena itu Indonesia

IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI GMSK PADA DSK TMS320C6416T

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB IV SIMULASI DAN UNJUK KERJA MODULASI WIMAX

Gambar 1.1 Pertumbuhan global pelanggan mobile dan wireline [1].

± voice bandwidth)

SIMULASI ESTIMASI FREKUENSI UNTUK QUADRATURE AMPLITUDE MODULATION MENGGUNAKAN DUA SAMPEL TERDEKAT

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupan, telah memaksa mereka

PERHITUNGAN BIT ERROR RATE PADA SISTEM MC-CDMA MENGGUNAKAN GABUNGAN METODE MONTE CARLO DAN MOMENT GENERATING FUNCTION.

BAB III Perencanaan Jaringan VSAT Pada Bank Mandiri dengan CDMA

Spread Spectrum (FHSS) pada

1. BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. kebutuhan informasi suara, data (multimedia), dan video. Pada layanan

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

ANALISIS PERBANDINGAN TEKNOLOGI SPREAD SPECTRUM FHSS DAN DSSS PADA SISTEM CDMA

TRANSMISI ANALOG DAN TRANSMISI TRANSMI DIGIT SI AL DIGIT

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN SIMULASI

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi setiap orang. Ketergantungan masyarakat terhadap listrik

BAB II NOISE. Dalam sistem komunikasi, keberhasilan penyampaian informasi dari pengirim

Kuliah 5 Pemrosesan Sinyal Untuk Komunikasi Digital

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kata kunci : Spread spectrum, MIMO, kode penebar. vii

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia terhadap teknologi telekomunikasi saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi berkembang sangat cepat dan semakin banyak perangkat

BAB I PENDAHULUAN. Dimana spektrum frekuensi ini sudah di alokasikan dan terbatas. Terdapat dua

Jurnal JARTEL (ISSN (print): ISSN (online): ) Vol: 3, Nomor: 2, November 2016

OPTIMASI LINTAS LAPISAN PADA KOOPERATIF DI DALAM GEDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Tabel PS/NS untuk Up dan Down Counter 3 bit. 23

BAB I 1.1 Latar Belakang

Sistem Telekomunikasi

Modulasi Digital. Levy Olivia Nur, MT

TUGAS AKHIR PEMODELAN DAN SIMULASI ORTHOGONAL FREQUENCY AND CODE DIVISION MULTIPLEXING (OFCDM) PADA SISTEM KOMUNIKASI WIRELESS OLEH

BAB III PEMODELAN SISTEM

ANALISIS KINERJA TEKNIK DIFFERENTIAL SPACE-TIME BLOCK CODED PADA SISTEM KOMUNIKASI KOOPERATIF

BAB III PEMODELAN MIMO OFDM DENGAN AMC

OPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL

ANALISIS KINERJA MOBILE SATELLITE SERVICE (MSS) PADA FREKUENSI L-BAND DI INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER KANAL ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SATO

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

ANALISIS PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYSTEM PADA LINK STO AHMAD YANI KE APARTEMEN GATEWAY

ANALISA KINERJA SISTEM KOOPERATIF BERBASIS MC- CDMA PADA KANAL RAYLEIGH MOBILE DENGAN DELAY DAN DOPPLER SPREAD

BAB I PENDAHULUAN. terhubung dengan PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) di area Gresik,

ANALISIS PENERAPAN MODEL PROPAGASI ECC 33 PADA JARINGAN MOBILE WORLDWIDE INTEROPERABILITY FOR MICROWAVE ACCESS (WIMAX)

KINERJA MODULASI DIGITAL DENGAN METODE PSK (PHASE SHIFT KEYING)

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA

Pembuatan Modul Praktikum Teknik Modulasi Digital FSK, BPSK Dan QPSK Dengan Menggunakan Software

Analisis Estimasi Kanal Dengan Menggunakan Metode Invers Matrik Pada Sistem MIMO-OFDM

ANALISA KINERJA ESTMASI KANAL DENGAN INVERS MATRIK PADA SISTEM MIMO. Kukuh Nugroho 1.

PERANCANGAN SIMULATOR MODULASI DAN DEMODULASI ASK DAN FSK MENGGUNAKAN LABVIEW

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Tujuan

TEKNIK PENGKODEAN SINYAL

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER KANAL ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SATO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Antena merupakan suatu bagian yang mutlak diperlukan dalam sistem

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Simulasi MIMO-OFDM Pada Sistem Wireless LAN. Warta Qudri /

PENGUJIAN TEKNIK FAST CHANNEL SHORTENING PADA MULTICARRIER MODULATION DENGAN METODA POLYNOMIAL WEIGHTING FUNCTIONS ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Simulasi Channel Coding Pada Sistem DVB-C (Digital Video Broadcasting-Cable) dengan Kode Reed Solomon

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Data 2.2 Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

PERBANDINGAN BIT ERROR RATE KODE REED-SOLOMON DENGAN KODE BOSE-CHAUDHURI-HOCQUENGHEM MENGGUNAKAN MODULASI 32-FSK

Analisis Throughput Pada Sistem MIMO dan SISO ABSTRAK

1BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Petir adalah fenomena alam yang tidak dapat dihindari, tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat,

SANDI PROTEKSI GALAT YANG TIDAK SAMA SECARA SERIAL BERDASARKAN MODULASI TRELLIS TERSANDI DENGAN KONSTELASI SINYAL ASK

ANALISIS PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME DENGAN OPTISYSTEM PADA LINK STO KOPO KE NATA ENDAH KOPO UNIVERSITAS TELKOM

Praktikum Sistem Komunikasi

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D.

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng

PERBANDINGAN KINERJA KODE REED-SOLOMON

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terletak di daerah khatulistiwa sehingga beriklim tropis memiliki hari guruh per tahun yang sangat tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain yaitu sekitar 180-260 hari per tahun. Kerapatan sambaran petir di Indonesia juga sangat besar yaitu 12/km 2 /tahun, yang berarti pada setiap luas area 1 km 2 berpotensi menerima sambaran petir sebanyak 12 kali setiap tahunnya [1]. Menurut Prof. Dr. Ir. H Djuheri, MM, salah satu daerah di Indonesia, yakni wilayah Bogor, Jawa Barat pernah tercatat sebagai wilayah yang memiliki sambaran petir per tahun tertinggi di dunia perharinya, yakni sekitar 322 hari atau 88 % per tahun [2]. Sambaran petir secara langsung akan mengakibatkan kerusakan dan atau kehancuran pada obyek yang disambar. Petir cenderung akan menyambar obyek yang lebih tinggi dan runcing. Energi sambaran petir yang berlebih juga akan menyambar obyek lainnya secara tidak langsung. Sambaran tidak langsung ini menyebabkan kopling elektromagnetik antara jaringan dan sambaran petir sehingga mengakibatkan tegangan induksi jaringan [3,4]. Hamburan energi berlebih inilah yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada telekomunikasi data termasuk yang melalui koneksi wireless. Besarnya potensi sambaran petir di Indonesia menjadi suatu masalah tersendiri terhadap jaringan telekomunikasi khususnya transmisi informasi data yang ada. Dalam sistem jaringan telekomunikasi, keberhasilan pengiriman informasi dari transmitter kepada receiver tergantung pada seberapa akurat penerima dapat menerima sinyal yang ditransmisikan dengan baik dan benar. Pada kenyataannya, seringkali sinyal informasi yang diterima oleh receiver mengalami kerusakan atau kesalahan dalam membaca bit-bit informasi. Sebagian besar kesalahan

pengiriman informasi dalam sistem telekomunikasi disebabkan oleh derau atau noise yang salah satunya disebabkan oleh adanya tegangan induksi yang masuk pada jaringan telekomunikasi yang dapat mempengaruhi sistem komunikasi didalamnya. Penulis mendapatkan data dilapangan khususnya di perusahaan Telkom layanan Speedy wilayah Bogor, banyak sekali keluhan pelanggan speedy berkaitan dengan lambatnya jaringan dan data error yang diakses melalui transmisi wireless. Dari berbagai faktor yang ada besar kemungkinan disebabkan oleh pengaruh sambaran petir. Untuk meminimalisir kerusakan akibat sambaran petir tidak langsung atau yang biasa disebut sambaran induksi petir perlu diketahui efek yang terjadi setelah sambaran petir, sehingga diketahui faktor-faktor yang dapat meminimalisir induksi. Analisis dari induksi yang terjadi akan ditinjau dari nilai BER dan SNR yang dihasilkan sebagai parameter performansi dari sistem transmisi yang diteliti. Derau dari induksi petir atau faktor lainnya yang menyertai sinyal pada sisi penerima dapat didekati dengan model matematis statistik AWGN yang ada didalam sistem modulasi digital BFSK. Derau AWGN merupakan gangguan yang bersifat Additive atau ditambahkan terhadap sinyal transmisi, dimodelkan dalam pola distribusi acak gaussian, dan mempunyai rapat spektral daya yang tersebar merata pada lebar pita frekuensi tak berhingga. Derau atau noise AWGN biasanya dapat disimulasikan menggunakan software matlab dengan fungsi rand dan randn [6]. Berdasarkan uraian diatas judul yang digunakan pada penelitian dalam tugas akhir ini adalah Analisis Pengaruh Tegangan Induksi Petir Terhadap Terhadap Kualitas Komunikasi Data. 1.2 Penelitian Terkait Pada penelitian [7] dianalisa besarnya tegangan induksi yang terjadi berdasarkan data yang sudah ada di JADPEN yang pernah menyambar di sekitar SJTR SPP gunung Tangkuban Perahu. Data tersebut diperoleh dengan menempatkan alat ukur pita magnetic (APM) pada down

conductor tower SPP, Arrester tingkat 1 SPP,Arrester tingkat 2 SPP, dan Arrester di panel gardu HANKAM. Perhitungan tegangan induksi pada penelitian [7] menggunakan teori model Rusck. Pada penelitian ini data sambaran petir yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan isolasi dari perangkat dan menggunakan perhitungan model rusck. Penelitian [5] dianalisa perubahan tegangan sinyal informasi dalam kawasan waktu dan perubahan spectrum frekuensi yang disebabkan oleh pengaruh tegangan induksi petir terhadap saluran telekomunikasi berbasis kabel dan menggunakan software ATP-EMTP dan software MATLAB untuk membuat simulasinya. Tetapi pada penelitian ini dianalisa pengaruh tegangan induksi petir terhadap kualitas komunikasi data pada saluran telekomunikasi berbasis wireless dengan memanfaatkan pemodelan matematis AWGN untuk membantu memodelkan noise atau derau yang terjadi. Sistem modulasi yang digunakan menggunakan teknik modulasi digital BFSK (Binary Frequence Shift Keying). 1.3 Perumusan Masalah Dalam tugas akhir ini akan dianalisa pengaruh tegangan induksi petir terhadap kualitas komunikasi data, dengan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Menghitung dan menganalisa nilai tegangan induksi petir yang masuk ke jaringan telekomunikasi. 2. Menghitung nilai BER dan SNR dari transmisi bit data yang diterima. 3. Menganalisa pengaruh tegangan induksi petir terhadap nilai BER dan SNR berdasarkan data yang diperoleh. 4. Menganalisa pengaruh tegangan pembawa (carier) terhadap nilai BER dan SNR berdasarkan data yang diperoleh. 5. Analisa solusi untuk meminimalisir terjadinya kerusakan bit-bit atau bit eror yang disebabkan oleh tegangan induksi petir.

1.4 Batasan Masalah Pembatasan masalah pada tugas akhir ini dibatasi pada : 1. Pembahasan yang dilakukan dibatasi pada pengaruh tegangan induksi sambaran petir terhadap pengiriman data melalui wireless. 2. Tidak dibahas struktur rangkaian elektronika perangkat wireless secara detail. 3. Tidak dibahas faktor-faktor penyebab terjadinya tegangan induksi petir secara detail. 4. Data energi sambaran petir yang digunakan sebagai acuan hanya menggunakan data yang dibatasi oleh kemampuan isolasi dari perangkat transmitter dalam hal ini akses point wifi. 5. Sistem modulasi menggunakan teknik BFSK. 6. Tidak dibahas secara detail struktur sistem modulasi dan sistem pengkodean yang digunakan. 7. Noise yang terjadi pada kanal transmisi dianggap ideal sehingga bisa fokus terhadap noise internal. 8. Simulasi menggunakan Matlab R2013B. 1.5 Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah, maka berdasarkan teori bahwa tegangan induksi petir dapat mengakibatkan noise pada jaringan telekomunikasi, dan noise ini dapat dimodelkan secara matematis dengan AWGN didalam sistem modulasi BFSK. Dengan bantuan perhitungan model rusck untuk mengetahui nilai tegangan induksi petir maka bisa diketahui besarnya nilai noise yang dapat mengganggu sinyal informasi yang ditransmisikan, dan dampak dari noise tersebut dapat diketahui dari output berupa nilai BER (bit error rate) dan nilai SNR. Dengan menggunakan dasar tersebut, maka dapat dibuat hipotesis bahwa skema analisis yang dilakukan pada penelitian ini dapat memberikan kesimpulan penyebab terjadinya kerusakan sinyal informasi data atau kerusakan bit-bit data dikarenakan adanya tegangan induksi

sambaran petir yang mengalir pada jaringan telekomunikasi yang dapat mengganggu proses trsnmisi informasi data dari transmitter (pengirim) ke receiver (penerima). 1.6 Maksud dan Tujuan Tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program sarjana teknik Telkom University. Sedangkan penelitian yang dilakukan bermaksud untuk membuat sebuah studi pengaruh dari tegangan induksi petir terhadap jaringan telekomunikasi khususnya pada transmisi informasi data berbasis wireless dan untuk mencari alternative solusi yang bisa meminimalisir pengaruh negative dari tegangan induksi terhadap jaringan telekomunikasi data. Hasil studi yang telah dibuat diharapkan nantinya bisa memberikan manfaat dalam ilmu pengetahuan khusunya teknik telekomunikasi dan bisa memberikan alternative solusi yaitu dengan menambahkan arrester internal pada perangkat yang ada di pelanggan Telkom Speedy untuk memotong tegangan induksi petir yang masuk ke jaringan telekomunikasi. Diharapkan hasil studi dan solusi yang ditawarkan dapat menjadi pertimbangan perusahaan telekomunikasi ataupun stakeholder yang terkait khususnya Telkom, untuk diterapkan pada para pelanggan atau pengguna Speedy, sehingga dengan demikian kualitas komunikasi data yang dihasilkan bisa optimal. 1.7 Metodologi Penyelesaian Masalah Metodologi penyelesaian masalah yang dilakukan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Studi literature tentang materi yang berkaitan dengan petir, perangkat elektronika dan sistem komunikasi, AWGN, modulasi BFSK dan sistem proteksi noise tegangan. 2. Studi lapangan untuk mendapatkan data yang relevan untuk dijadikan landasan analisa yang akan dilakukan. 3. Wawancara dengan praktisi terkait untuk menggali informasi tentang latar belakang terjadinya gangguan transmisi informasi tersebut.

4. Data yang didapat akan dianalisa untuk mendapatkan suatu kesimpulan. 1.8 Sistematika Penulisan Penulisan Tugas Akhir ini disusun menjadi lima bab yaitu : BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, penelitian terkait, perumusan masalah, batasan masalah, hipotesis penelitian, maksud dan tujuan, metodologi penyelesaian masalah dan sistematika penulisan. BAB II DASAR TEORI Berisi tentang konsep tegangan induksi petir, teori perhitungan model rusck, AWGN, sistem modulasi BFSK dan simulasi Matlab. BAB III SKENARIO EVALUASI PERFORMANSI TRANSMISI INFORMASI DAN DESAIN SISTEM SIMULASI Bab ini berisi alur metode penelitian, spesifikasi sistem evaluasi dan desain simulasi yang akan dibuat untuk menghitung nilai tegangan induksi petir, nilai BER dan nilai SNR. BAB IV PENGUJIAN SISTEM SIMULASI DAN ANALISIS DATA Berisi tentang pengujian sistem simulasi, parameter, dan analisa data yang didapatkan. BAB V PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.