HUBUNGAN ANTARA PENANGANAN FISIOTERAPI DENGAN PERBAIKAN KONDISI PASIEN STROKE DI RSUD DR. MOEWARDI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jantung sebagai pemompa, kelainan dinding pembuluh darah dan komposisi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. otak, biasanya akibat pecahnya pembuluh darah atau adanya sumbatan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia. Prevalensi stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu,

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTIM PERSARAFAN : STROKE HEMORAGIK DI RUANG ANGGREK I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PEMBERIAN MOBILISASI DINI PADA STROKE NON HEMORAGIK KONDISI AKUT TERHADAP KEMAMPUAN FUNGSIONAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya pembuluh darah atau tersumbat oleh gumpalan. Gangguan asupan darah

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua. setelah penyakit jantung, menyumbang 11,13% dari total

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa

Abstract ASSOCIATION OF ATRIAL FIBRILLATION AND ISCHEMIC STROKE ANALYSIS FROM RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. otak secara akut dan dapat menimbulkan kematian (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN PERBAIKAN KONDISI PASIEN STROKE DI RSU DR. MOEWARDI SURAKARTA. Usulan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

ABSTRAK. GAMBARAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB 1 PENDAHULUAN. terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (stroke iskemik) atau

BAB I PENDAHULUAN. kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Di tahun 2008, stroke dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), stroke. merupakan tanda-tanda klinis akibat gangguan fungsi

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di

HUBUNGAN ANTARA STROKE ISKEMIK AKIBAT DISLIPIDEMIA DAN LOKASI INFARK DI RSUD DR. MOEWARDI DI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke atau gangguan peredaran darah otak (GPDO) merupakan penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. otak yang terganggu ( World Health Organization, 2005). Penyakit stroke

BAB 1 PENDAHULUAN. urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59

BAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan (RisKesDas, 2007).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MANFAAT AKUPUNKTUR PADA PENDERITA STROKE HEMORRAGIK TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT ANGGOTA GERAK ATAS

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang ditandai dengan

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

BAB I PENDAHULUAN. maksud untuk mengetahui dan memperbaiki kerusakan otak (Brown CV, Weng J,

BAB I PENDAHULUAN. individu maupun masyarakat. Identifikasi awal faktor risiko yang. meningkatkan angka kejadian stroke, akan memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh sebab vaskular (WHO, 2004). Insiden stroke di Amerika Serikat

MEAN ARTERIAL PRESSURE (MAP) BERHUBUNGAN DENGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi pada. kelompok umur tahun, yakni mencapai 15,9% dan

BAB 1 PENDAHULUAN. juga perlu, seperti halnya di Negara berkembang seperti Indonesia banyak orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Peningkatan pelayanan di sektor kesehatan akan menyebabkan usia harapan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Jalan Wirosaban No. 1 Yogyakarta. Rumah Sakit Jogja mempunyai visi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN UKDW. fisik, mental, sosial dan ekonomi bagi penderitanya (Satyanegara et al, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global dengan gejala-gejala yang

BAB I. Pendahuluan. A. Latar belakang

PROFIL GULA DARAH SEWAKTU (GDS) DAN GULA DARAH PUASA (GDP) PASIEN STROKE DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG DI RAWAT INAP DI BAGIAN NEUROLOGI

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih. Kelumpuhan adalah cacat paling umum dialami oleh penderita stroke.

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMATOKRIT DENGAN KEJADIAN STROKE ISKEMIK DI RSUD DR. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. Stroke atau cedera serebrovaskuler (CVA) adalah ketidaknormalan fungsi sistem

Gejala Awal Stroke. Link Terkait: Penyumbatan Pembuluh Darah

I. PENDAHULUAN. selain kelainan vaskular ( Junaidi, 2011). Terdapat dua macam stroke,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : LORA INVESTISIA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK, AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGUTER

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMATOKRIT DENGAN DERAJAT KEPARAHAN STROKE ISKEMIK FASE AKUT PADA PASIEN DI UNIT PENYAKIT SARAF RSUD DR.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN STROKE NON HEMORAGIK (SNH) DI RUANG SINDORO RSUD BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Vaskular Accident (CVA) sangat kurang, mulai personal hygiene sampai

HUBUNGAN MASA KERJA DAN POSISI TANGAN SAAT MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI BAHU PADA SOPIR BUS DI KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. mortalitas dan morbiditas penduduk dengan prevalensi yang cukup tinggi.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

Gambaran Penderita Stroke di Rumah Sakit Ade Moehammad Djoen Sintang Kalimantan Barat Periode Januari-Desember 2012

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyakit yang menduduki peringkat ketiga penyebab

BAB I PENDAHULUAN. darah menuju otak, baik total maupun parsial (sebagian) (Čengić et al., 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT JALAN POLIKLINIK PENYAKIT SYARAF RSUD

PERBEDAA LAMA RAWAT I AP A TARA STROKE HEMORAGIK DA STROKE O HEMORAGIK DI RSUD TUGUREJO SEMARA G. Anisa Herminawati*) Maria Suryani**), Sayono***)

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Gangguan pembuluh darah otak (GPDO) adalah salah satu gangguan

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENDERITA RAWAT INAP STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. otak atau ke bagian otak tertentu. Stroke dapat menyebabkan kerusakan permanen

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: STROKE HEMORAGIK DI BANGSAL CEMPAKA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

BAB 1 PENDAHULUAN. American Heart Association, 2014; Stroke forum, 2015). Secara global, 15 juta

BAB I PENDAHULUAN. saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah pasien stroke terbesar di

DAMPAK GLASSGOW COMA SCALE DAN MEAN ARTERIAL PRESSURE TERHADAP LAMA HARI RAWAT PADA PASIEN CIDERA KEPALA DI RSUD BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

: PAMBUDI EKO PRASETYO

BAB I PENDAHULUAN. sumbatan penyempitan dan pecahnya pembuluh darah. killer, diabetes mellitus, obesitas dan berbagai gangguan aliran darah ke otak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. cenderung meningkatkan risiko terjadinya penyakit vaskular seperti stroke

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PENANGANAN FISIOTERAPI DENGAN PERBAIKAN KONDISI PASIEN STROKE DI RSUD DR. MOEWARDI PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Sarjana Fisioterapi pada Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: SIGIT SAPUTRO J120151094 PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN ANTARA PENANGANAN FISIOTERAPI DENGAN PERBAIKAN KONDISI PASIEN STROKE DI RSUD DR. MOEWARDI PUBLIKASI ILMIAH oleh: SIGIT SAPUTRO J120151094 Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh: Dosen Pembimbing Umi Budi Rahayu, S.Fis., M.Kes i

HUBUNGAN ANTARA PENANGANAN FISIOTERAPI DENGAN PERBAIKAN KONDISI PASIEN STROKE DI RSUD DR. MOEWARDI OLEH SIGIT SAPUTRO J120151094 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Senin, 28 Juni 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Dewan Penguji: 1. Umi Budi Rahayu, S.Fis., M.Kes (....) (Ketua Dewan Penguji) 2. Totok Budi Santoso, S.Fis.,M.P.H ( ) (Anggota I Dewan Penguji) 3. Yulisna Mutia Sari, S.St.Ft., M.Sc (GRS) (.) (Anggota II Dewan Penguji) Dekan, Dr. Suwaji, M.Kes NIK.195311231983031002 ii

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.. Surakarta,.. 2016 Penulis SIGIT SAPUTRO J120151094 iii

HUBUNGAN ANTARA PENANGANAN FISIOTERAPI DENGAN PERBAIKAN KONDISI PASIEN STROKE DI RSUD DR. MOEWARDI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Abstrak Stroke merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia yang membutuhkan pengobatan dan perawatan dalam jangka waktu panjang dan berhubungan dengan prognosis buruk baik jangka pendek ataupun jangka panjang Pelayanan fisioterapi dibangsal syaraf selama ini tidak mengacu sesuai prosedur yang sudah dibuat pihak rumah sakit sehingga hasil kesembuhan yang didapat tidak sesuai harapan. Secara statistik penanganan fisioterapi dengan perubahan kondisi umum pasien dengan nilai p-value 0,0001 atau probabilitas (signifikansi) < 0,05. Penanganan fisioterapi dengan kemandirian pasien dengan p-value = 0,0001 atau probabilitas (signifikansi) < 0,05. Penanganan fisioterapi dengan waktu pulang pasien dengan p-value = 0,985 atau probabilitas (signifikansi) > 0,05. Jenis stroke dengan kemandirian pasien p-value = 0,068 atau probabilitas (signifikansi) > 0,05. Ada hubungan penanganan fisioterapi dengan perubahan kondisi umum, kemandirian pasien, tetapi tidak ada hubungan yang signifikan antara penanganan fisioterapi dengan lama waktu pulang. Kata Kunci: Penanganan fisioterapi, perbaikan kondisi, stroke. Abstract Stroke is a leading cause of death and disability in worldwide which need a long term care and treatment and have correlation to be good prognosis or bad prognosis for short or long term. So far service of physiotherapy disappropriated with hospital procedure so the result is bad goal of healing for patient. To see physiotherapy intervention at ward of Dr. Moewardi Surakarta hospital. To determine the correlation between physiotherapy intervention with condition r ecovery of stroke at hospital of Dr. Moewardi Surakarta. To developing and increasing insight about correlation between physiotherapy intervention with condition r ecovery of stroke. The research was using the retrospective and as many as 321 respondens. The statistical test used chi-square. Statistic analysis that physiotherapy intervention with general conditions showed s p-value 0,0001 or probability < 0,05. Physiotherapy intervention with activity of patient showed p-value = 0,0001 or probability <0,05. Physiotherapy intervention with time of back to home showed p-value = 0,985 or probability > 0,05. Type of stroke with activity of patient showed p-value = 0,068 atau probability > 0,05. There is any relationship between are physiotherapy intervention with eral conditions, activity of pasien, but not with time of back home. Key words: Physiotherapy intervention, conditions recovery, stroke. 1

1. PENDAHULUAN Menurut World Health Organization (WHO), stroke didefinisikan sebagai gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh yang berlangsung dengan cepat lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian tanpa diketemukannya penyebab selain daripada gangguan peredaran darah otak. Perubahan vaskuler yang terjadi dapat disebabkan karena kelainan pada jantung sebagai pemompa, kelainan dinding pembuluh darah dan komposisi darah (Raplh et al., 2011).. 2. LANDASAN TEORI Stroke didefinisikan sebagai gangguan fungsi sistem saraf yang terjadi mendadak dan disebabkan oleh gangguan pembuluh darah di otak. Gangguan pembuluh darah di otak dapat berupa tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Sehingga menyebabkan terganggunya pasokan oksigen dan zat makanan ke otak yang berakibat kematian sel saraf (Pinzon, 2010). Stroke hemoragik terdapat dua jenis yaitu perdarahan intraserebral dan perdarahan subaraknoid. Perdarahan intraserebral menurut Rincon dan Mayer pada tahun 2012 merupakan perdarahan otak yang spontan atau non traumatik yaitu ekstravasasi akut darah ke jaringan otak, sering meluas ke ventrikel dan jarang ke subaraknoid. Sedangkan menurut Sacco et al. pada tahun 2013, perdarahan intraserebral adalah kumpulan darah fokal dalam parenkim atau intraventrikular, dimana tidak disebabkan oleh trauma, termasuk perdarahan dalam parenkim setelah infark serebri. Perdarahan subaraknoid adalah perdarahan dalam spasium subaraknoid, yaitu ruangan antara membran araknoid dan pia mater dari otak dan medula spinalis. 3. METODE Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian restropektif yaitu penelitian yang berupa pengamatan terhadap peristiwa-peristiwa yang telah terjadidan bertujuan untuk mencari faktor yang berhubungan dengan penyebab (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016. Pengumpulan data didapatkan dari data-data 2

catatan medis pasien stroke yang berada di bangsal saraf RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada bulan September sampai November 2015. Data-data yang telah terkumpul akan digambarkan secara deskriptif dengan menghitung presentase setiap variabel. Sedangkan untuk menganalisa hubungan data data sekunder kedua variabel ini menggunakan analisa uji Chi-square untuk melihat hubungan antara penanganan fisioterapi dengan perbaikan kondisi pasien stroke. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Subyek penelitian menjalani perawatan sesuai prosedur yang belaku di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Karakteristik subyek penelitian meliputi jenis kelamin, jenis stroke, penanganan fisioterapi Secara statistik, ada hubungan antara penanganan fisioterapi dengan perubahan kondisi umum pasien dengan nilai p-value 0,001 atau probabilitas (signifikansi) < 0,05. Secara statistik, ada hubungan yang signifikan antara penanganan fisioterapi dengan kemandirian pasien dengan p-value = 0,0001 atau probabilitas (signifikansi) < 0,05. Secara statistik, tidak ada hubungan yang signifikan antara penanganan fisioterapi dengan waktu pulang pasien dengan p-value = 0,985 atau probabilitas (signifikansi) > 0,05. Secara statistik, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis stroke dengan kemandirian pasien p-value = 0,068 atau probabilitas (signifikansi) > 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Pinzon (2001) dan Herminawati (2010), dimana pada umumnya penderita stroke iskemik (sumbatan) akan dirawat selama kurang lebih 7-10 hari sedangkan penderita stroke hemoragik beasanya dirawat lebih lama yaitu 14-21 hari. Pada penelitian ini, mayoritas pasien (stroke iskemik dan hemoragik) pulang dalam kondisi kemandirian buruk, namun dari data dapat kita lihat bahwa persentase pasien stroke hemoragik yang pulang dengan kondisi kemandirian baik lebih banyak dibandingkan dengan kondisi kemandirian buruk, walaupun secara analisa statistik tidak ada perbedaan bermakna. 3

5. PENUTUP Berdasarkan penelitian didapatkan simpulan bahwa penanganan fisioterapi yang sesuai dengan prosedur penanganan fisioterapi fase akut dapat menjadi prediktor perbaikan kondisi penderita stroke di bangal syaraf RSUD Dr. Moewardi Surakarta.. DAFTAR PUSTAKA Adams, H.P. 2007. The guideline for the early management of adults with ischemic stroke. American Heart Association. Vol:5: 711-1655. Agustina, H.R. 2009. Kajian Kebutuhan Perawatan di Rumah Bagi Klien dengan Stroke di RSUD Cianjur. Universitas Padjadjaran. Burns, D. Kumar, V. Cortran, S. 2007. Buku Ajar Patologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Vol: 2. Dobkin Bruce H. 2004. Strategies for stroke rehabilitation. Dublin: The Lancet Neurology. Vol: 3. Irfan, M. 2010. Fisioterapi Bagi Insan Stroke. Yogyakarta: Graha Ilmu. Jones, R. M. 2009. Penilaian Umum dan Tanda Tanda Vital Stroke. Jakarta. Juanaidi, Iskandar. 2004. Panduan Praktis Pencegahan dan Pengobatan Stroke. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia. Kibler, B.W., Press, J. and Sciascia, A. 2006. The Role of Core Stability in Athletic Function Sports Medicine, 36 (3), 189-198. Rehabilitation Institute of Chicago, Illinois, USA. Kivimaki, M, Kawachi, I. 2015. Work Stress as Risk Factor for Cardiovascular Disease. Urawa. 4