TINGKAT PEMAHAMAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA SISWA KELAS ATAS SD NEGERI KAWUNGANTEN 07 KECAMATAN KAWUNGANTEN KABUPATEN CILACAP TAHUN AJARAN 2016/2017

dokumen-dokumen yang mirip
IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

Penggunaan Media Dalam Pembelajaran...(Friza Muhammad)

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ersa Herudi, 2015

TINGKAT PENGETAHUAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI SAMBIROTO 2 KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI DI SMP SE-KABUPATEN BANJARNEGARA

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

MOTIVASI ORANG TUA MENGIKUTSERTAKAN PUTRA/PUTRINYA OLAHRAGA BELA DIRI TAEKWONDO DOJANG EKADANTA RINDAM MAGELANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS ATAS TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KEDUNGGONG KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

TINGKAT PENGETAHUAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI 1 KUTAWIS, BUKATEJA, PURBALINGGA.

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

Tingkat Partisipasi Siswa Dalam Permainan Kasti Kelas IV Dan V Sekolah Dasar Negeri Ngebel Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Tahun Ajaran 2016/2017

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif yang artinya penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

MOTIVASI KELAS UNGGULAN DAN KELAS REGULER DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

SIKAP SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DI SMP NEGERI 2 MLATI SLEMAN YOGYAKARTA E-JOURNAL

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) TERHADAP KEBERSIHAN PRIBADI SISWA KELAS IV dan V SD NEGERI KRATON YOGYAKARTA TAHUN 2015/2016

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MENGENAI KEBIASAAN MEROKOK PADA SISWA-SISWI KELAS 4-6 SDN X DI KOTA BANDUNG,

TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah sekolah SMP Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango,

KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS X DAN XI TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numeral atau angka-angka. Menurut Arikunto (2004) bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

PERSEPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH SANDEN TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

BAB III METODE PENELITIAN

MINAT MAHASISWA PGSD PENJASKES TERHADAP PROFESI DI BIDANG KEGURUAN DAN NON KEGURUAN

TINGKAT KEAKTIFAN SISWA KELAS V DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN TONNIS DI SD N 01 REJOSARI KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2015/2016

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Masih dari

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

PENGETAHUAN SISWA PADA MACAM MACAM PERMAINAN TRADISIONAL DI SD N GADINGAN

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 GAMPING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan analisis data dan penyajian secara kuantitatif/statistik.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 WATES TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya metode-metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Di Lingkungan Komplek Putraco terdapat 1 TK dan 1 Pos Paud, yang. keduanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau. baru dan menaikan tingkat ilmu serta teknologi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

MINAT SISWA KELAS VII SMP N 1 SENTOLO DALAM MENGIKUTI MATERI BUDAYA HDUP SEHAT DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

MINAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 NGAGLIK TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN YOGYAKARTA

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPS SMP/MTs DI KECAMATAN PANDAK JURNAL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Tingkat Pemahaman Tentang (Nurul Ashari) 1 TINGKAT PEMAHAMAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA SISWA KELAS ATAS SD NEGERI KAWUNGANTEN 07 KECAMATAN KAWUNGANTEN KABUPATEN CILACAP TAHUN AJARAN 2016/2017 Oleh Email : Nurul Ashari : Nurulasharry@yahoo.co.id Abstrak Beberapa siswa kelas lima dan enam SD Kawunganten 07 Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap, ada yang belum paham tentang bahaya merokok bagi kesehatan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman tentang bahaya merokok pada siswa kelas atas SD Negeri Kawunganten 07, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif menggunakan pendekatan survei dengan teknik pengambilan data menggunakan tes pilihan ganda. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas atas di SD Negeri Kawunganten 07 Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap dengan sampel yang berjumlah 31 siswa terdiri dari 18 siswa kelas V dan 13 siswa kelas VI. Uji validitas instrumen menggunakan rumus Product Moment Pearson dan uji Reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach melalui SPSS 21.0 for windows. Untuk menganalisis data digunakan teknik deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian tingkat pemahaman tentang bahaya merokok pada siswa kelas atas SD Negeri Kawunganten 07, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap tahun ajaran 2016/2017 menunjukan bahwa mayoritas siswa memiliki tingkat pemahaman tentang bahaya merokok berada dalam kategori tinggi yaitu (61,3%). Secara rinci dalam kategori sangat tinggi sebanyak 7 anak (22,6%), kategori tinggi sebanyak 19 anak (61,3%), kategori rendah sebanyak 3 anak (9,7%), dan yang termasuk kategori sangat rendah sebanyak 2 anak (6,5%). Kata kunci : pemahaman, siswa kelas atas, bahaya merokok. LEVEL OF UNDERSTANDING ON SMOKING DANGER OF UPPER CLASS STUDENT IN SD NEGERI KAWUNGANTEN 07 KAWUNGANTEN DISTRICT CILACAP REGENCY ACADEMIC YEAR 2016/ 2017 Abstract Some fifth and sixth grade students of SD (Elementary School) Kawunganten 07 Kawunganten District, Cilacap Regency have not understood about the danger of smoking for body health. The research aims to determine the level of understanding about the smoking danger in upper grade students in SD Kawunganten 07, District Kawunganten, Cilacap Regency Academic Year 2016/2017. The research was descriptive research using survey approach with data collection technique using multiple choice test. The subjects of the research were upper grade students in SD Negeri (State Elementary School) Kawunganten 07 Kawunganten District Cilacap Regency with 31 student samples consisting of 18 students of fifth grade and 13 students of sixth grade. The instrument validity test was by using Product Moment Pearson formula and instrument reliability test by using Alpha Cronbach formula through SPSS 21.0 for windows. To analyze the data, descriptive quantitative technique was used with percentage. The results of the research on the level of understanding about the smoking danger in upper class students of SD Negeri Kawunganten 07, Kawunganten District, Cilacap Regency Academic Year 2016/2017 show that the majority of the students has high level of understanding about smoking danger which is in the high category (61.3%). In details, in the very high category is 7 students (22.6%), in high category is 19 students (61.3%), in the low category is 3 students (9.7%), and in the very low category is 2 students (6.5%). Keywords: understanding, upper class students, smoking danger.

Tingkat Pemahaman Tentang (Nurul Ashari) 2 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan setiap orang dalam kehidupannya. Pendidikan sebagai proses transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan, dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda maka seluruh upaya tersebut sudah dilakukan sepenuhnya oleh kekuatan-kekuatan masyarakat. Bagi masyarakat sendiri hakikat pendidikan tentunya sangat bermanfaat bagi kelangsungan dan proses kemajuan hidupnya. Agar masyarakat itu dapat melanjutkan eksistensinya, maka kepada anggota mudanya harus diteruskan nilai-nilai, pengetahuan, keterampilan dan bentuk tata perilaku lainnya melalui pendidikan. Dalam hal ini maka pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan cita-cita untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Untuk memajukan kehidupan mereka itulah, maka pendidikan menjadi sarana utama yang perlu dikelola, secara sistematis dan konsisten berdasarkan berbagai pandangan teoretikal dan praktikal sepanjang waktu sesuai dengan lingkungan hidup manusia itu sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, kesehatan merupakan hal yang paling penting dan mendasar bagi semua orang, oleh karena itu setiap manusia pastilah akan menginginkan hidup yang sehat, baik sehat secara fisik, jasmani dan rohani. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah proses pendidikan yang mengajarkan siswa tentang upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya. Dapat diketahui bahwa kesadaran akan kesehatan merupakan pondasi awal dari terbentuknya pola hidup sehat. Hidup sehat pada dasarnya merupakan pola perilaku manusia yang perubahannya dapat diajarkan secara dini, dengan melakukan perilaku hidup sehat ini diharapkan manusia dapat terhindar dari berbagai macam jenis penyakit. Dari beberapa macam contoh pola hidup sehat, salah satu pola hidup sehat adalah menghindari rokok. Penerapan pola hidup sehat haruslah diterapkan sedini mungkin dalam kehidupan. Begitupun juga dalam pendidikan, Kurikulum yang digunakan oleh SD Negeri Kawunganten 07 saat ini masih menggunakan kurikulum KTSP 2006, sebagaimana yang tertulis pada kurikulum KTSP 2006 untuk mata pelajaran penjas Sekolah Dasar kelas 5 Semester genap di jelaskan bahwa Standar kompetisi. 12. Menerapkan budaya hidup sehat. Kompetisi dasar. 12.1 Mengenal bahaya merokok bagi kesehatan. Kurangnya pemahaman anak tentang bahaya merokok serta dampak buruk bagi kesehatan sang anak, tentunya perlu ditangani dengan serius dan jika tidak ditangani sedini mungkin bisa berdampak fatal bagi generasi penerus bangsa ini, untuk pembinaan untuk meningkatkan kesadaran apa artinya pola hidup sehat bagi generasi penerus bangsa tentang sehat jasmani dan rohani, anak-anak usia dini haruslah diajarkan pemahaman pola hidup sehat di lingkungan sekolah. Karena di sekolah pendidikan kesehatan merupakan salah satu usaha kesehatan sekolah yang sasaran utamanya terdiri atas semua komponen kesehatan disekolah tersebut, baik siswa, guru, kepala sekolah, penjaga sekolah sampai ke masyarakat sekitar sekolah berada. SD Negeri Kawunganten 07 merupakan salah satu dari beberapa sekolah dasar yang diwilayah Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap. Sekolah ini berada di daerah pedesaan dan terletak di tengah-tengah perkampungan yang sebagian besar masyarakat di daerah tersebut masih kurang memperhatikan tentang budaya hidup sehat. Salah satunya adalah kebiasaan merokok yang sudah menjadi budaya di desa karangreja, kecamatan Kawunganten. Latar belakang merokok beraneka ragam, di kalangan remaja dan dewasa pria adalah faktor gengsi dan agar disebut jagoan selain itu ada yang bilang jika tidak merokok itu tidak ganteng. Sedangkan kalangan orang tua, stres dan karena ketagihan adalah faktor penyebab keinginan untuk merokok. Bagi anak-anak yang orang tuanya merokok kemungkinan lebih besar anaknya ikut merokok. Pada akhirnya anak itu ikut-ikutan untuk merokok seperti orang tuanya. Kurangnya pengetahuan / pemahaman siswa kelas atas SD Negeri Kawunganten, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, siswa kurang memperhatikan pola hidup sehat, inilah yang berpengaruh pada anak SD merokok diluar jam pelajaran. Banyaknya siswa yang tidak tahu bahaya dari rokok. Merokok adalah kebiasaan orang dewasa dahulu, tetapi sekarang anak-anak sekolah dasar sudah mulai banyak yang merokok. Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan, karena di dalamnya mengandung zat-zat yang sangat berbahaya, seperti nikotin, sianida, cadium, methanol, amnonia, karbondioksida, dan lain - lain. Banyak siswa yang

Tingkat Pemahaman Tentang (Nurul Ashari) 3 tidak tahu kandungan zat kimia berbahaya pada rokok, dampak bahaya merokok pada paru-paru dan dampak bahaya merokok terhadap jantung manusia. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, antara lain pengetahuan dan pendidikan, kebiasaan orang tua merokok, pola hidup yang kurang sehat, serta lingkungan. Berdasarkan permasalahan tersebut dirasa penting diadakan penelitian tingkat pemahaman tentang bahaya merokok pada siswa kelas atas SD Negeri Kawunganten 07, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2016/2017. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, penelitian yang bersifat memaparkan atau menggabarkan keadaan obyek yang diteliti, yaitu berapa besar tingkat pemahaman tentang bahaya merokok pada siswa kelas atas SD Negeri Kawunganten 07. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kawunganten 07 Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2017. Subyek Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014: 80). Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 dan 6 SD Negeri Kawunganten 07 Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap yang berjumlah 31 siswa. Untuk kelas 4 tidak di ikut sertakan karena belum diajarkan materi tentang kesehatan bahaya merokok, karena SD Negeri Kawunganten 07 masih menggunakan kurikulum KTSP 2006. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2005: 101), instrumen penelitian adalah suatu alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Alat yang digunakan oleh peneliti sebagai alat pengumpulan data adalah angket/kuesioner yang diberikan langsung kepada responden, berupa tes tertulis yang bertujuan untuk menggali informasi atau pemahaman mengenai hal yang diketahui dan dilakukan oleh responden tentang bahaya merokok. Adapun langkah-langkah menyusun suatu instrumen penelitian menurut Sutrisno Hadi (1991 : 9) adalah sebagai berikut: a. Mendefinisikan konstrak Mendefinisikan konstrak adalah membuat batasan-batasan mengenai perubahan variabel. Konstrak yang akan diukur adalah tingkat pemahaman tentang bahaya merokok pada siswa kelas atas SDN Kawunganten 07 Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap tahun ajaran 2016/2017. b. Menentukan faktor-faktor pada variabel penelitian. Faktor-faktor pada penelitian ini ada 4 faktor yaitu pemahaman tentang kandungan zat kimia yang berbahaya pada rokok, pemahaman tentang tipe perokok, pemahaman tentang dampak bahaya merokok pada paru-paru dan jantung, pemahaman tentang mencegah dan berhenti dari rokok. c. Menetapkan indikator-indikator pada masing-masing faktor dalam bentuk kisi-kisi instrumen. d. Dari kisi-kisi dijabarkan sebagai butir pertanyaan yang merupakan instrumen penelitian. 2. Uji Coba Instrumen Sebelum instrumen di gunakan untuk alat ukur pengumpulan data, maka diperlukan uji instrumen untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman responden. Untuk mengetahui apakah instrumen baik atau tidak, di lakukan langkah-langkah uji coba sebagai berikut : a) Uji Validitas Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 96) validitas tes adalah tingkat suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang di teliti secara tepat. Menggunakan rumus korelasi yang di kenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

Tingkat Pemahaman Tentang (Nurul Ashari) 4 Untuk mengukur validitas alat atau instrumen, digunakan teknik korelasi produk moment sari karl pearson dengan taraf signifikan 5% atau 0,05. Kemudian setelah data uji coba terkumpul kemudian dianalisis dengan bantuan Komputer SPSS 21. Butir dikatakan valid apabila r hitung r tabel. Untuk nilai r tabel dengan responden 33 orang adalah sebesar 0,334. b) Uji Reliabilitas Reliabilitas instrumen mengacu pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk di gunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Analisis keterandalan butir hanya dilakukan pada butir yang dinyatakan sahih saja dan bukan semua butir yang belum di uji. Untuk memperoleh reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach, penggunaan teknik Alpha Cronbach akan menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien reliabilitas atau alpha sebesar 0,6 atau lebih (Suharsimi Arikunto, 2006: 47). Setelah dilakukan ujicoba reliabilitas dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan adalah reliabel karena Alpha Cronbach lebih dari 0,6 yaitu sebesar 0, 977. 3. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data tingkat pemahaman tentang bahaya merokok pada siswa kelas atas SD Negeri Kawunganten 07. Untuk mengumpulkan data tersebut digunakan angket. Menurut Sugiyono (2004: 142) angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Semakin tinggi bobot skor jawaban yang diperoleh berarti semakin baik tingkat pemahaman siswa tentang bahaya merokok, begitu juga sebaliknya semakin rendah skor jawaban yang diperoleh berarti semakin rendah tingkat pemahaman siswa tentang bahaya merokok. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistik deskriptif dalam bentuk persentase, untuk menggambarkan kondisi tingkat pemahaman tentang bahaya merokok pada siswa kelas atas SD Negeri Kawunganten 07 Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap Tahun Ajaran 2016/2017. Data tingkat pemahaman/pengetahuan anak tentang bahaya merokok yang telah terkumpul dideskripsikan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan histogram, dilengkapi perolehan skor terendah, skor tertinggi dan standar deviasi. Begitu juga untuk data faktor-faktor pengkonstrak tingkat pemahaman anak tentang bahaya merokok yang meliputi Pemahaman tentang kandungan zat kimia yang berbahaya pada rokok dan Pemahaman tentang tipe perokok, Pemahaman tentang dampak bahaya merokok pada paru-paru dan jantung, Pemahaman tentang mencegah dan berhenti dari merokok adalah sebagai berikut: Kategori Tingkat Prestasi Nilai Pemahaman Benar Sangat Tinggi 76% - 100% Tinggi 56% - 75% Rendah 40% - 55% Sangat Rendah < 40 % Selanjutnya dapat dilakukan pemaknaan sebagai pembahasan atas permasalahan yang diajukan dalam bentuk presentase dengan menggunakan rumus berikut: P = 100% Keterangan P : angka presentase F : jumlah frekuensi jawaban N : jumlah subyek (responden) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kawunganten 07 Kecamatan kawunganten Kabupaten Cilacap, pada tanggal 4 Mei 2017 pada pukul 10.00 WIB. Subjek dalam penelitian ini yaitu Siswa-siswi kelas 5 dan 6 SD Negeri Kawunganten 07 Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap berjumlah 31 anak, untuk kelas 4 tidak dijadikan sebagai subjek penelitian karena belum di ajarkan materi kesehatan bahaya merokok. Deskripsi data hasil penelitian ini diungkapkan dengan 30 soal pilihan ganda, dengan 4 faktor, meliputi Pemahaman tentang kandungan zat kimia yang berbahaya pada rokok, Pemahaman tentang tipe perokok, Pemahaman tentang dampak bahaya merokok pada paru-paru dan jantung, dan Pemahaman tentang mencegah

Tingkat Pemahaman Tentang (Nurul Ashari) 5 dan berhenti dari merokok dideskripsikan berdasarkan jawaban para siswa atas angket yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Setelah data penelitian terkumpul dilakukan analisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan persentase menggunakan bantuan komputer program SPSS 21.0 for windows. Dari analisis data bahwa mayoritas siswa memiliki tingkat pemahaman tentang bahaya merokok berada dalam kategori tinggi yaitu (61,3%), meliputi kategori sangat tinggi sebanyak 7 anak (22,6%), kategori tinggi sebanyak 19 anak (61,3%), kategori rendah sebanyak 3 anak (9,7%), dan yang termasuk kategori sangat rendah sebanyak 2 anak (6,5%). Faktor Kandungan Zat Kimia Rokok Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel dan SPSS Versi 21, deskripsi data tingkat pemahaman siswa kelas atas tentang kandungan zat kimia pada rokok dapat dilihat dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini: Tabel 5. Distribusi Tingkat Pemahaman tentang kandungan zat kimia pada rokok kelas atas SDN Kawunganten 07, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap (N=31). Faktor 1 (Frekuensi) (Persent) Kategori tingkat pemahaman Sangat Tinggi (76% 8 25.8-100%) Tinggi (56% - 75%) 19 61.3 Rendah (40 % - 3 9.7 55%) Sangat Rendah (< 1 3.2 40%) Total 31 100.0 Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik, sebagai berikut: 20 15 10 5 0 Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang Kandungan zat kimia rokok dalam kategori tinggi sebanyak 8 atau 25,80%, kategori tinggi sebanyak 19 atau 61,3%, kategori rendah sebanyak 3 atau 9,7% dan kategori sangat rendah sebanyak 1 atau 3,2%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data kategori tentang kandungan zat kimia rokok (faktor 1), sebagian besar temasuk dalam kategori baik. Faktor Pemahaman Tentang Tipe Perokok Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel dan SPSS Versi 21, deskripsi data tingkat pemahaman siswa kelas atas tentang tipe perokok dapat dilihat dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini: Tabel 6. Distribusi Tingkat Pemahaman tentang tipe perokok kelas atas SDN Kawunganten 07, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap (N=31). Kategori pemahaman Frekuensi Persent Sangat Tinggi (76% 8 25.8-100%) Tinggi (56% - 15 48.4 75%) Rendah (40 % - 4 12.9 55%) Sangat Rendah (< 4 12.9 40%) Total 31 100.0

Tingkat Pemahaman Tentang (Nurul Ashari) 6 Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik, sebagai berikut: 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Sangat Rendah Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang Pemahaman tipe perokok berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas dapat diketahui bahwa, yang termasuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 8 atau 25,80%, kategori tinggi sebanyak 15 atau 48,4%, kategori rendah sebanyak 4 atau 12,9% dan kategori sangat rendah sebanyak 4 atau 12,9%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data kategori tentang tipe perokok (faktor 2) sebagian besar temasuk dalam kategori tinggi atau baik. Faktor Tentang Dampak Bahaya Merokok Pada Paru-Paru dan Jantung. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel dan SPSS Versi 21, deskripsi data tingkat pemahaman siswa kelas atas tentang dampak bahaya merokok pada paru-paru dan jantung dapat dilihat dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini: Tabel 7. Distribusi Tingkat Pemahaman tentang dampak bahaya merokok pada paru-paru dan jantung kelas atas SDN Kawunganten 07, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap (N=31). Kategori pemahaman Sangat Tinggi (76% - 100%) Tinggi (56% - 75%) Rendah (40 % - 55%) Sangat Rendah (< 40%) Rendah Tinggi Sangat Tinggi frekuensi Persen (%) 9 29.0 14 45.2 5 16.1 3 9.7 Total 31 100.0 Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik, sebagai berikut: 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Sangat Rendah Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang Pemahaman dampak bahaya merokok pada paruparu dan jantung berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas dapat diketahui bahwa yang termasuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 9 atau 29,00%, kategori tinggi sebanyak 14 atau 45,2%, kategori rendah sebanyak 5 atau 16,1% dan kategori sangat rendah sebanyak 3 atau 9,7%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data kategori tentang dampak bahaya merokok pada paru-paru dan jantung (faktor 3), sebagian besar temasuk dalam kategori tinggi atau baik. Faktor Tentang Mencegah dan Berhenti dari Rokok Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel dan SPSS Versi 21, deskripsi data tingkat pemahaman siswa kelas atas tentang mencegah dan berhenti dari rokok dapat dilihat dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini: Tabel 8. Distribusi Tingkat Pemahaman tentang mencegah dan berhenti dari rokok kelas atas SDN Kawunganten 07, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap (N=31). Kategori pemahaman Sangat Tinggi (76% - 100%) Tinggi (56% - 75%) Rendah (40 % - 55%) Sangat Rendah (< 40%) Rendah Tinggi Sangat Tinggi Frekuensi Persen (%) 6 19.4 18 58.1 5 16.1 2 6.5 Total 31 100.0

Tingkat Pemahaman Tentang (Nurul Ashari) 7 Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik, sebagai berikut: 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang mencegah dan berhenti dari rokok berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas dapat diketahui bahwa yang termasuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 6 atau 19,40%, kategori tinggi sebanyak 18 atau 58,1%, kategori rendah sebanyak 5 atau 16,1% dan kategori sangat rendah sebanyak 2 atau 6,5%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data kategori pemahaman tentang mencegah dan berhenti dari rokok (faktor 4) sebagian besar temasuk dalam kategori tinggi. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa-siswi kelas 5 dan 6 SD Negeri Kawunganten 07 Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap dalam empat faktor, yaitu (1) Pemahaman tentang kandungan zat kimia yang berbahaya pada rokok, (2) Pemahaman tentang tipe perokok, (3) Pemahaman tentang dampak bahaya merokok pada paru-paru dan jantung, dan (4) Pemahaman tentang mencegah dan berhenti dari merokok. Untuk mengulas 4 faktor tersebut sebagai berikut: 1. Pemahaman tentang kandungan zat kimia yang berbahaya pada rokok Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan, karena rokok mengandung zat-zat berbahaya, seperti nikotin, sianida, methanol, karbondioksida, dan lain-lain. Menurut Sufianto (2014:5), rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120mm (bervariasi berggantung negara) dengan diameter 10mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok di bakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Kemudian menurut Aiman Husaini (2006:20), yang khas dari tembakau adalah nikotin dan eugenol, yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Berdasarkan hasil penelitian, dilihat dari nilai tingginya di faktor tentang kandungan zat kimia pada rokok, terdapat 3 siswa yang berkategori rendah dikarenakan 3 siswa tersebut tidak bisa membedakan antara zat nikotin, methanol dan yang lainnya, sehingga nilai dari faktor pemahaman kandungan zat kimia yang berbahaya pada rokok mendapatkan kategori rendah. 2. Pemahaman tentang tipe perokok Untuk dapat mengetahui bahaya rokok bagi perokok tentunya harus memahami juga bahaya-bahaya rokok bagi perokok pasif dan aktif, sehingga bahaya tersebut dapat dihindari dan dapat meminimalisir untuk kecanduan rokok. Menurut Wardoyo (1996:43), Asap rokok yang dihembuskan oleh perokok aktif dan terhirup oleh perokok pasif, lima kali lebih banyak mengandung karbon monoksida, empat kali lebih banyak mengandung tar dan nikotin. Walaupun perokok pasif tidak merokok seperti perokok aktif tetapi perokok pasif juga dapat terjangkit penyakit, salah satunya adalah saluran pernafasan yang disebabkan sewaktu berdekatan dengan perokok aktif sedang merokok. Dalam hal ini tentunya asap rokok yang terhirup oleh perokok pasif berbahaya bagi tubuh. Berdasarkan hasil penelitian jika dilihat dari nilai tingginya, ada 15 peserta didik yang mempunyai pemahaman dengan kategori tinggi untuk pemahaman tentang tipe perokok, sebab peserta didik hanya mempelajari dan memahami ruang lingkup kecil yakni tentang perokok aktif dan perokok pasif sehingga banyak peserta didik yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang materi tipe perokok tersebut. 3. Pemahaman tentang dampak bahaya merokok pada paru-paru dan jantung. Pada perokok usia dini awal mula mengenal rokok adalah coba-coba dan tidak memikirkan dampak setelah merokok. Jika usia muda sudah merokok dampak bahaya merokok kelak akan dirasakan pada masa tua nanti, salah satu dampaknya akan menyerang paru-paru dan

Tingkat Pemahaman Tentang (Nurul Ashari) 8 jantung, tentunya sangat berbahaya dan timbul banyak penyakit pada paru-paru dan jantung perokok. Dalam hal ini tentunya sangat disayangkan para generasi muda yang sudah merokok, masa muda sekarang seharusnya memiliki pola hidup sehat salah satunya tidak merokok karena masa depan para generasi muda masih panjang dan tanpa harus dikotori oleh rokok. Berdasarkan hasil penelitian jika dilihat dari nilai sangat tingginya, terdapat 9 peserta didik yang memiliki pemahaman tentang dampak bahaya merokok pada paru-paru dan jantung. Meskipun memiliki kategori sangat tinggi, tetapi hanya pengetahuan siswanya saja yaitu sesuatu yang diketahui oleh siswanya saja, tetapi dalam kenyataanya masih ada beberapa siswa yang kurang mengetahui tentang bahaya merokok pada paru-paru dan jantung. Hal ini dikhawatirkan siswa hanya mengetahui saja dan belum mampu menerapkannya. Selain itu, dimungkinkan siswa dalam mengerjakan instrumen penelitian ini masih bertanya-tanya pada teman sebangku atau sekelilingnya, meskipun sudah diberitahu untuk mengerjakan sendiri-sendiri. 4. Pemahaman tentang mencegah dan berhenti dari merokok Merokok merupakan salah satu dari beberapa penyebab timbulnya penyakit yang disebabkan oleh kurangnya pengaturan pola hidup sehat. Perilaku merokok ternyata kegiatan buruk yang masih dilakukan oleh kalangan masyarakat sampai pada saat ini, walaupun sudah banyak sudah banyak orang yang mengetahui dampak buruk akibat merokok tetapi jumlah perokok tidak pernah menurun bahkan cenderung meningkat dan rokok sudah masuk dikalangan pelajar. Dalam hal ini tentunya harus ada penanganan yang serius bagi perokok atau instansi yang terkait, tentunya penanganan untuk mencegah dan berhenti dari rokok. Berdasarkan hasil penelitian jika dilihat dari nilai sangat rendah hanya terdapat 2 peserta didik yang memiliki pemahaman tentang mencegah dan berhenti dari rokok. Dalam generasi muda pelajar tentunya harus menerapkan budaya hidup sehat salah satunya adalah tidak merokok, disini peran guru dan orang tua sangat berperan aktif untuk membantu anak untuk tidak terjerumus oleh rokok dan anak yang sudah terumus oleh rokok tentunya harus ada penanganan untuk berhenti dari rokok selagi masih muda. Selanjutnya berdasarkan penyampaian materi tentang kesehatan kelas 5 dan 6 lebih banyak kelas 6, sehingga ini juga dapat mempengaruhi pemahaman siswa karena 2 anak yang berkategori sangat rendah merupakan siswa dari kelas 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman siswa kelas atas tentang bahaya merokok di SD Negeri Kawunganten 07, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap tahun ajaran 2016/2017 bahwa mayoritas siswa memiliki tingkat pemahaman tentang bahaya merokok berada dalam kategori tinggi yaitu (61,3%). Adapun uraiannya sebagai berikut: yang termasuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 7 anak (22,6%), kategori tinggi sebanyak 19 anak (61,3%), kategori rendah sebanyak 3 anak (9,7%), dan yang termasuk kategori sangat rendah sebanyak 2 anak (6,5%). kategori sedang sebesar 17,2% (5 guru), kategori baik sebesar 41,4% (12 guru). Saran a. Bagi siswa yang memiliki tingkat pemahaman yang tinggi tentang bahaya merokok, tentunya tidak hanya memahami pengetahuannya saja tetapi juga harus menerapkan dan melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. b. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur untuk menyusun metode dan media pembelajaran yang lebih kreatif dan bervariasi yang akan digunakan dalam pembelajaran materi perilaku hidup sehat, khususnya materi bahaya merokok sehingga menciptakan suasana pembelajaran menarik dalam proses belajar mengajar. c. Bagi Orang tua, dengan mengetahui informasi ini para orangtua menejelaskan bahaya-bahaya jika merokok dan melarang anak untuk mencoba-coba rokok serta orang tua harus membudayakan pola hidup sehat, salah satunya yaitu untuk tidak merokok.

Tingkat Pemahaman Tentang (Nurul Ashari) 9 DAFTAR PUSTAKA Aiman Husaini. (2006). Tobat Merokok. Depok: Pustaka Ilman. Sufianto,H (2014). Mengenal Bahaya Rokok Bagi Kesehatan. Bogor:Horizon. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta : PT. Rinieka Cipta Suharsimi Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian Survei Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rinieka Cipta. Suharsimi Arikunto. (2015). Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rinieka Cipta. Sutrisno Hadi. (1991). Analisis Butir Untuk Instrumen Angket, Tes dan Skala Nilai. Yogyakarta: Andi Offset. Wardoyo. (1996). Pencegahan Penyakit Jantung Koroner: Solo: Agency.