PERSEPSI WUS TENTANG SADARI DAN KANKER PAYUDARA DI DESA BANJAR TANGGUL PUNGGING MOJOKERTO FADILLATUS SHOLIHAH NIM

dokumen-dokumen yang mirip
NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMALAYA)

PERSEPSI REMAJA TENTANG PENYALAHANGUNAAN NARKOBA DI SMK KUSUMA BANGSA BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO. Wiwit Widyawati

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN PEMERIKSAAN ANC PADA IBU HAMIL DI BPM Hj. MARUTI RAHAYU AMd. Keb DESA SUMBERNONGKO NGUSIKAN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. KATA PENGANTAR...

ABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini

Kata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU WANITA USIA SUBUR DALAM PERAWATAN PAYUDARA SENDIRI DI DESA PAKUNDEN KABUPATEN PONOROGO

PELAKSANAAN TUGAS KESEHATAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI DEPRESI PENDERITA PENYAKIT KUSTA DI DESA SUMBERGLAGAH KECAMATAN PACET MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

PERSEPSI MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT I TENTANG PENTINGNYA SADARI DI POLTEKKES MAJAPAHIT MOJOKERTO 2014 ERRIZA KUSTANTRI

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan. presentase kasus baru tertinggi sebesar 43,3%, dan penyebab

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU WANITA PEKERJA TERHADAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PT. X KABUPATEN CIREBON TAHUN 2011

PERSEPSI PASANGAN USIA MUDA TENTANG KEHAMILAN DI DESA AGEL KECAMATAN JANGKAR KABUPATEN SITUBONDO FARIDATUL ISLAMIYAH NIM

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA UMUR TAHUN YANG BERADA DI KELURAHAN SEI RENGAS I MEDAN MENGENAI SADARI KELVIN YUWANDA

PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN USIA MENOPAUSE DI DESA KEMBANGRINGGIT KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO ULFATUT THOYIBAH

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

PENYULUHAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) di DUSUN CANDIREJO, TEGALTIRTO, BERBAH, SLEMAN

PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG KONTRASEPSI DI BPS NY YULI NURCAHYANI, S.ST DI DESA WRINGIN ANOM KECAMATAN ASEMBAGUS SITUBONDO

DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN LIMBUNGAN KECAMATAN RUMBAI PESISIR. Surel:

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: APRILIA PRAFITA SARI ROITONA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

PERSEPSI REMAJA TENTANG KEHAMILAN PADA USIA REMAJA DI DUSUN KAVLING BRINGIN DESA KESAMBI KECAMATAN PORONG SIDOARJO MAYANG KRISTI A.

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

PEMAHAMAN IBU NIFAS TENTANG DEPRESI POSTPARTUM DI KLINIK UMUM DAN RUMAH BERSALIN MEDIKA UTAMA DESA WONOKUPANG KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

NURLAINIYAH KARTIKA SARI

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

PERSEPSI SISWA SMA DALAM PENCEGAHAN KEKAMBUHAN PENYAKIT ASMA DI SMAN 2 KOTA MOJOKERTO MEGA AGUSTIA WARDANI NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nama Rumah Sakit Jumlah Kasus

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap terhadap Pelaksanaan SADARI pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Jati

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.

PENDIDIKAN KESEHATAN SADARI PADA WUS DI MASYARAKAT PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH KECAMATAN KENDAL KABUPATEN NGAWI

PERAN SUAMI DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI RSU Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO

MANFAAT PENYULUHAN TENTANG SADARI DENGAN TINDAKAN SADARI PADA SISWI KELAS X DI SMK PAHLAWAN MOJOSARI MOJOKERTO KHOTIMATUZ ZAHRO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dalam perkembangan selanjutnya berada di bawah control hormone-hormon

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PUS TERHADAP PROGRAM SADARI PADA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN JATIHANDAP KOTA BANDUNG

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN PERILAKU HYGIENE VAGINA PADA WUS YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015

SKRIPSI. OLEH: Birgita Bupu Raja NRP:

I. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Orang Tua, Balita, Zinc

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PERILAKU SADARI

KARYA TULIS ILMIAH PERSEPSI PEREMPUAN TENTANG PENYAKIT JANTUNG KORONER. Di Puskesmas Jenangan, Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB 1 : PENDAHULUAN. dunia. Berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on

SIKAP IBU PREMENOPAUSE DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN FISIOLOGI PADA MASA MENOPAUSE DI BPS

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS TERHADAP PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.2 Mei 2015

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

Roswati Dani Ningrum dan Dyah Fajarsari Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto ABSTRAK

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU SADARI PADA KADER POSYANDU KECAMATAN DELANGGU

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

Charisma AN, Sibuea S, Angraini DI, Larasati TA Faculty of Medicine Lampung University. Key words: Knowledge, behavior, breast self-examination (BSE).

BAB I PENDAHULUAN. pola penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non-infeksi, degenerasi dan. kanker (Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta, 2005).

Nama : Usia : Usia pada saat menikah : Jumlah anak : Pendidikan : Pekerjaan : Pengasilan per bulan : Alamat :

FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE BERDASARKAN PENGETAHUAN DAN SUMBER INFORMASI di RSU Dr.WAHIDIN SUDIRO HUSODO KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

Friska Silitonga Fakultas Keperawatan Universitas Advent Indonesia

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

VALENTINE VAULYA Subject :Pengetahuan, Kanker Serviks, Motivasi, IVA, Wanita Usia Subur yang sudah menikah

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

Kata kunci: Lesi prakanker, IVA Positif, Krioterapi

ADAPTASI DIRI PADA LANSIA DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT MOJOKERTO

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER LEHER RAHIM DI RW 7 DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TERHADAP KANKER LEHER RAHIM (CERVICAL CANCER) DI KELURAHAN BAGAN DELI KECAMATAN MEDAN BELAWAN KOTA MEDAN

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

Kata kunci: Tingkat pengetahuan, Ketrampilan, SADARI

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

CARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Di Yayasan Kanker Indonesia Cabang Kalimantan Selatan Tahun 2014

KESIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGIS DALAM MENGHADAPI PERSALINANPADAIBU HAMIL YANG MELAKUKAN SENAM YOGA DI DOTHE BEAUTY & FRESH SIDOARJO

Transkripsi:

PERSEPSI WUS TENTANG SADARI DAN KANKER PAYUDARA DI DESA BANJAR TANGGUL PUNGGING MOJOKERTO FADILLATUS SHOLIHAH NIM 1211010055 Subject : Persepsi, Wanita Usia Subur, SADARI, Kanker Payudara DESCRIPTION: Tingginya angka kejadian kanker payudara dikarenakan kesadaran wanita dalam melakukan deteksi dini kanker payudara masih rendah, hal ini disebabkan karena persepsi negatif masyarakat tentang SADARI. Masyarakat meragukan bahwa SADARI tidak mengubah proses penyakit dan jika mengalami kanker payudara langsung pada pengobatan yang diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi wanita usia subur tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan kanker payudara. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan survei. Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi wanita usia subur tentang SADARI dan Kanker Payudara. Populasi dalam penelitian ini adalah 691 wanita usia subur dengan sampel sebanyak 253 responden. Tehnik sampling adalah cluster random sampling. Penelitian ini dilakukan di Poskesdes Anggrek Desa Banjar Tanggul Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto pada tanggal 9 April-19 Mei 2015. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuesioner. Pengolahan data dengan cara editing, coding, scoring, tabulating. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi negatif tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan kanker payudara yaitu sebanyak 134 orang (51%). Persepsi wanita usia subur tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan kanker payudara di Ponkesdes Anggrek Desa Banjar Tanggul Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto adalah negatif. Wanita usia subur dapat termotivasi untuk melakukan SADARI dengan cara yang baik dan benar dan selalu rutin memeriksakan kesehatan ke tempat pelayanan kesehatan. ABSTRACT: High incidence of breast cancer in women because of awareness of early detection of breast cancer is still low, it is due to the negative perception of public about BSE. Society doubt that BSE does not alter the disease process and if experience breast cancer that it directly required immediate treatment. The purpose of this study was to determine the perception of women in reproductive age about Breast Self Examination (BSE) and breast cancer. Type of research was descriptive with survey approach. The variable in this study was the perception of women in reproductive age about BSE and Breast Cancer. The population in this study was 691 women in reproductive age with number of sample was 253 respondents. Sampling technique was cluster random sampling. This research was conducted in Poskesdes Anggrek Banjar Tanggul Pungging Mojokerto on April 9 th -May 1

19 th 2015. The data was collected using a questionnaire. Data processed through editing, coding, scoring and tabulating. Data were analyzed using frequency distribution. The results showed that most of respondents had a negative perception about Breast Self Examination (BSE) and breast cancer which as many as 134 people (51%). Perception of women of reproductive age about Breast Self Examination (BSE) and breast cancer in Poskesdes Anggrek Banjar Tanggul Pungging Mojokerto was negative. Women in reproductive age may be motivated to perform BSE in good and proper way and always do health check regularly to the health service. Keywords: Perception, woman in reproductive age, breast self-examination, breast cancer Contributor : 1. Dyah Siwi Hety., S.SiT., S.KM.,M.Kes. 2. Dyah Permata Sari, SST., SKM., MM. Date : 19 Juni 2015 Type Material : Laporan Penelitian Identifier : - Right : Open Document SUMMARY : Latar Belakang Jumlah penderita kanker payudara di Indonesia menempati urutan kedua setelah kanker leher rahim. Penderitanya ada yang baru berusia 18 tahun. Tingginya angka kejadian kanker payudara dikarenakan kesadaran wanita dalam melakukan deteksi dini kanker payudara masih rendah. Kebanyakan kanker payudara pada stadium awal, sehingga segera dapat diobati dan disembuhkan. Kasus kanker di Indonesia banyak ditemukan pada stadium lanjut, yaitu ketika penyembuhan sudah sulit dilakukan. Mendeteksi kanker payudara stadium dini sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Pemeriksaan payudara yang sering dilakukan, maka wanita akan semakin mengenal dan semakin mudah menemukan sesuatu kelainan pada payudaranya. Pemeriksaan payudara sendiri atau yang dikenal dengan SADARI adalah pemeriksaan payudara oleh diri sendiri untuk mendeteksi segala kelainan yang ada pada payudara (Astutik, 2014: 17). Kematian di dunia akibat kanker menurut World Health Organization (WHO) tahun 2012 dari data badan internasional penelitian kanker khusus International Agency for Research on Cancer (IARC) kasus penderita kanker meningkat dari 1,4 juta menjadi 12,7 juta (Kusmiyati, 2013: 1). Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2012 menyebutkan prevalensi kanker payudara mencapai 4,3 banding 1.000 orang penderita kanker. Data sebelumnya menyebutkan prevalensinya hanya 1 banding 1.000 orang (Gondhowiardjo, 2014: 2). Penderita kanker di Jawa Timur pada tahun 2013 yakni sebesar 4.41%. Deteksi dua tahun terakhir menunjukkan peningkatan dari 1.200 penderita jadi 1.700 (Ramayanti, 2014: 1). Desa Banjar Tanggul termasuk salah satu wilayah desa di Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto yang terdapat kejadian kanker payudara, dikarenakan kesadaran wanita usia subur dalam melakukan SADARI masih rendah. Rata-rata masyarakat mempunyai persepsi yang negatif tentang SADARI dan kanker payudara yang beranggapan bahwa kanker payudara tidak bisa disembuhkan dan SADARI bukan merupakan cara untuk mencegah kanker payudara. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Desa Banjar Tanggul Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto pada tanggal 18 Maret 2015 dengan wawancara pada 10 wanita usia subur. Wawancara yang dilakukan didapatkan 7 orang (70%) mempunyai 2

persepsi negatif tentang SADARI yang beranggapan bahwa SADARI tidak perlu dilakukan karena SADARI hanya dilakukan untuk wanita yang sudah tua saja, sedangkan 3 orang (30%) mempunyai persepsi positif tentang SADARI yang menjelaskan bahwa SADARI baik dilakukan seorang wanita yang telah mencapai masa pubertas. Penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti. Faktor resiko sebagai timbulnya kanker payudara antara lain konsumsi makanan berlemak dan berprotein tinggi, terapi radiasi, memiliki anak di atas usia 35 tahun, dan anggota keluarga pernah terkena kanker payudara. Beberapa cara deteksi dini kanker payudara antara lain, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI), Mammografi, USG, Biopsi tanpa pembedahan, pemeriksaan klinis payudara oleh dokter (Purwanto, 2010 : 3). Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dianggap sebagai cara termurah, aman dan sederhana, dengan SADARI bukan tidak mungkin akan lebih banyak kanker payudara stadium dini yang dapat terdeteksi. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) masih dianggap belum efektif, hal ini dikarenakan ketakutan dan kecemasan dalam menghadapi kenyataan, serta masih sedikit wanita yang memakai cara ini. Persepsi masyarakat tentang SADARI secara teknis masih buruk. Pada wanita muda masih sulit untuk melakukan deteksi kanker payudara dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) karena payudara mereka masih berserabut (fibrouus), sehingga dianjurkan sebaiknya mulai mendeteksi kanker payudara dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada usia 20 tahun karena pada umumnya pada usia tersebut jaringan pada wanita sudah terbentuk sempurna (Purba, 2013: 5). Tenaga kesehatan atau bidan dapat melaksanakan program pengedalian penyakit kanker dengan cara pencegahan primer. Pencegahan primer dilakukan melalui pengendalian faktor risiko dan peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi tentang SADARI dan kanker payudara. Masyarakat dapat melakukan pencegahan sekunder dengan cara deteksi dini (SADARI) dan melakukan pemeriksaan di bidan atau Puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan. Selain itu, intervensi berupa pelatihan juga sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) (Kemenkes RI, 2013: 43). Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang persepsi wanita usia subur tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan kanker payudara. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan rancangan survei. Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi wanita usia subur tentang SADARI dan Kanker Payudara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur usia 15-49 tahun di Poskesdes Anggrek Desa Banjar Tanggul Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto tahun 2014 yaitu sebanyak 691 orang dengan sampel sebanyak 253 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Pengambilan data dilakukan di Poskesdes Anggrek Desa Banjar Tanggul Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto pada tanggal 9 April - 19 Mei 2015. Pengumpulan data dengan membagikan kuesioner untuk memperoleh data persepsi pasangan usia muda tentang kehamilan. Alat ukur atau instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Analisa data menggunakan analisa deskripti distribusi frekuensi. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki persepsi negatif tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan kanker payudara yaitu sebanyak 134 orang (51%). 3

Persepsi merupakan proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 102). Faktor- faktor yang mempengaruhi persepsi adalah faktor intern (kebutuhan psikologis, latar belakang, pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan umum, penerimaan diri) dan faktor-faktor ekstern (intensitas, ukuran, kontras, gerakan, ulangan, keakraban, sesuatu yang baru (Sobur, 2011: 452-453). Persepsi tentang SADARI merupakan cara pandang seseorang tentang pemeriksaan payudara sendiri. SADARI mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya. Posisi tegak menghadap kaca dan berbaring. dilakukan pengamatan dan perabaan payudara secara sistematis (Purwoastuti, 2008: 23). Kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel saluran maupun lobulusnya) maupun komponen selain kelenjar seperti jaringan lemak, pembuluh darah, dan persarafan jaringan payudara (Rasjidi, 2010: 18). Hasil penelitian yang didapatkan menjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai persepsi negatif tentang SADARI dan kenker payudara. Pemahaman di masyarakat yang masih rendah tentang SADARI, sehingga mereka belum terpikirkan untuk melakukan SADARI untuk mencegah terjadinya kanker payudara. Saat penelitian banyak dari wanita usia subur yang belum pernah mendapatkan informasi tentang SADARI dan kanker payudara, sehingga ibu tidak mengetahui tentang manfaat dan cara melakukan SADARI dengan baik dan benar sehingga wanita usia subur mempunyai persepsi negatif tentang SADARI dan kanker payudara. Responden yang sudah mengerti tentang SADARI tetapi tidak melakukan SADARI dikarenakan mereka beranggapan pada usia produktif tidak akan mengalami kanker payudara sebelum berusia lebih dari 40 tahun sehingga ibu kurang termotivasi untuk melakukan SADARI. Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan bahwa responden menjawab dengan skor paling rendah pada pernyataan tentang SADARI dilakukan mulai pada wanita yang mulai mencapai masa pubertas dan mulai mengalami perubahan pada payudaranya. SADARI sebaiknya dilakukan setiap kali selesai menstruasi (hari ke-10 dari awal menstruasi) (Rasjidi, 2009: 79). Menurut Astutik (2014: 18) periksa payudara sendiri (SADARI) dapat dilakukan pada wanita usia >20 tahun yaitu setelah menstruasi selesai, yakni pada saat payudara tidak dalam keadaan membengkak dan tegang seperti pada waktu haid. Responden banyak yang mengatakan bahwa pemeriksaan payudara baik dilakukan setelah berumur >40 tahun, karena kanker paling banyak terjadi pada wanita yang berusia >40 tahun, sehingga responden yang sudah mencapai masa pubertas dan mulai mengalami perubahan pada payudaranya responden tidak perlu melakukan SADARI. Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan bahwa responden mengatakan bahwa kanker payudara tidak bisa disembuhkan. Menurut Indrawati (2009: 218) kanker payudara bisa ditangani dengan langkah operasi, terapi radiasi, kemoterapi, terapi hormon dan terapi biologis. Responden belum mengerti tentang penatalaksanaan kanker payudara sehingga responden beranggapan bahwa kanker payudara tidak bisa disembuhkan. Responden mempunyai persepsi negatif tentang kanker payudara yang menyatakan bahwa pencerita kanker tidak bisa disembuhkan, hal ini dikarenakan kurangnya informasi tentang Kanker payudara dan pengobatan kanker payudara sehingga responden menganggap bahwa seseorang yang sudah terkena kanker tidak bisa disembuhkan dan cepat atau lambat akan berakibat buruk pada penderita seperti kematian. 4

Simpulan Persepsi wanita usia subur tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan kanker payudara di Ponkesdes Anggrek Desa Banjar Tanggul Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto adalah negatif yaitu sebanyak 134 orang (51%). Rekomendasi 1. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan konsep atau melakukan penelitian tentang sikap dan tindakan wanita usia subur dalam melakukan SADARI untuk mencegah kanker payudara dengan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga didapatkan hasil penelitian yang lebih baik. 2. Praktis a. Bagi Pelayanan Kesehatan Hendaknya pelayanan kesehatan atau bidan dapat memberikan konseling tentang SADARI dan kanker payudara serta memberikan penjelasan tentang manfaat SADARI, memberi fasilitas kepada ibu dalam pelayanan kesehatan khususnya dalam pelayanan kesehatan reproduksi seperti pelayanan tes kanker payudara serta memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standart. b. Bagi Wanita Usia Subur Wanita usia subur dapat termotivasi untuk melakukan SADARI dengan cara yang baik dan benar dan selalu rutin memeriksakan kesehatan ke tempat pelayanan kesehatan. 3. Teoritis Hendaknya institusi pendidikan dapat menambah sumber kepustakaan, literatur kebidanan dan bacaan khususnya tentang SADARI dan kanker payudara. Alamat Correspondensi : - Alamat : Desa Kaliwungu Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang - Email : fadillatussholihah@gmail.com - No. HP : 081233385374 5