EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT DI SMP

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN KARTU SAPURA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SMP

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI SMP ARTIKEL PENELITIAN

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

PENGARUH TEKA-TEKI SILANG TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 MARAU

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN X O. Gambar 3.1.One-Shot Case Study Keterangan: X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TSTS BERBASIS MIND MAPPING PADA MATERI GERAK TUMBUHAN DI SMP

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI LUAS PERMUKAAN PRISMA DAN LIMAS DI SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DI MTS

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DADU AKSARA JAWA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA KELAS IV

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK

PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PERANAP KABUPATEN INDRAGIRI HULU

PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PANCA BHAKTI PONTIANAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN MTsN 2 PONTIANAK

PENGGUNAAN TEROPONG PECAHAN DALAM PEMBELAJARAN PENGURANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahfahaman dari judul yang dikemukakan, maka. diperlukan penjelasan tentang istilah berikut ini:

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA SLIDE POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh MADE DEWI LESTARI

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume II No 1, Januari 2016

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE CLASS CONCERN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGGUNAAN KARTU DOMINO KIMIA PADA MATERI KOLOID TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DI SMA

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta.

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian

Isni Widayanti Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL SMP NEGERI 2 MEMPAWAH

BAB III METODE PENELITIAN

Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBANTUAN APLIKASI EVERYCIRCUIT PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan internet sebagai alat bantu. Dalam penelitian ini software

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh: Ely Fitri Astuti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK JAMUR. (Artikel) Oleh Wulan Sari Irawati

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

Transkripsi:

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT DI SMP Atina, Edy Y, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Pontianak Email : atinarizky@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penggunaan media permainan ular tangga pada materi operasi bilangan bulat. Metode yang digunakan adalah Quasy Experiment dengan rancangan penelitiannya time series design, dan sampel penelitiannya adalah siswa kelas VII C SMPN 5 Pontianak. Instrumen penelitian ini berupa test hasil belajar, lembar observasi dan angket respon. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan media permainan ular tangga tidak berpengaruh secara signifikan karena rata-rata hasil belajar siswa hanya mengalami peningkatan sebesar 1,02. Aktivitas siswa dikategorikan aktif dengan presentase rata-rata sebesar 73,49%. Respon siswa sangat baik dengan presentase sebesar 87,96%. Kemudian, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sangat baik dengan skor rata-rata 3,625 dalam rentang 1-4. Kata Kunci: Permainan ular tangga, operasi bilangan bulat, hasil belajar, aktivitas belajar, respon siswa. S Abstract: The study aims to know at the effectiveness of using a snakes and ladder game media of integer operation matter. The method that was used is Quasy Experiment with time series design and the samples were seventh grade students in C Class at SMPN 5 Pontianak. The instrument in this research is students learning result test, observation sheet, and questionnaire responses. Data analysis result show the pass of the student learning that using snakes and ladders game media had no an effect significantly. Because, the average of students learning increased only 1,02. A student activity was categorized active with 73,49% of presentage. An excellent student with 87,96% of presentage. Then, teacher ability in learning management is very well with 3,625 average score in 1-4 range. Keywords: Snakes and ladder game, integer operation, learning result, lerning activity, responses student. alah satu faktor yang cukup mempengaruhi pembelajaran matematika yaitu adanya sarana prasarana berupa media pembelajaran. Menurut Ensiclopedi of Educational Research (Agustin dkk, 2011: 21) nilai atau manfaat penggunaan media pembelajaran diantaranya yaitu: memperbesar perhatian siswa, memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara guru dan siswa, serta membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan pembelajaran. 1

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan seorang guru matematika di SMP Negeri 5 Pontianak didapat bahwa tidak semua media pembelajaran dapat menunjang proses pembelajaran. Saat pembelajaran matematika berlangsung, guru lebih sering menggunakan media papan tulis daripada menggunakan media lain seperti media power point. Dalam proses pembelajaran, ada siswa yang menyatakan kurang menyenangi media power point tetapi ada juga siswa yang kurang menyenangi media papan tulis. Sehingga dampak yang ditimbulkan dari penggunaan media yang tidak disenangi oleh seluruh siswa adalah siswa tidak bersemangat dalam belajar matematika karena media yang digunakan tidak menarik minatnya untuk belajar. Dari hasil wawancara di atas, disimpulkan bahwa perlu adanya penggunaan sebuah media pembelajaran yang bisa disenangi oleh seluruh siswa agar saat proses pembelajaran matematika berlangsung siswa dapat menikmati saat-saat belajar matematika yang menyenangkan bagi mereka. Hasil observasi pada tanggal 8 Mei 2015 di kelas VII SMP Negeri 5 Pontianak menyatakan bahwa materi operasi bilangan bulat merupakan materi yang mempunyai nilai. Hal ini terlihat dari nilai ratarata hasil ulangan harian siswa pada materi operasi bilangan bulat yaitu 44,11 dengan jumlah siswa yang mencapai nilai 60 sebanyak 4 orang. Selain itu, berdasarkan hasil Ujian Nasional (UN) didapatkan fakta bahwa dari soal yang memiliki indikator menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi tambah, kurang, kali, atau bagi pada bilangan, rata-rata nilai siswa di SMP Negeri 5 Pontianak adalah 61,31. Rata-rata ini rendah bila dibandingkan dengan rata-rata hasil UN dengan indikator yang sama pada tingkat kab/kota, yaitu 75,21, tingkat provinsi 67,77 dan tingkat nasional 66,33. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengoperasikan bilangan masih rendah, sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada materi operasi bilangan bulat. Selama ini siswa diberikan persoalan operasi hitung bilangan bulat melalui media LKS atau dituliskan langsung oleh guru di papan tulis. Mereka harus mengerjakannya baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan arahan yang diberikan oleh guru. Namun, dengan adanya media pembelajaran penunjang LKS, siswa tidak akan merasa dibebani oleh persoalan yang diberikan. Karena media pembelajaran yang diberikan menciptakan situasi belajar menyenangkan bagi siswa yaitu belajar sambil bermain. Pembelajaran matematika akan menarik perhatian dan semangat siswa dalam belajar jika dikemas dalam sebuah media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Salah satu permainan yang tidak asing bagi siswa, mudah dimainkan dan menyenangkan adalah permainan ular tangga. Penggunaan media permainan ular tangga ini dapat menciptakan suasana belajar yang gembira dan menyenangkan, dan siswa tidak akan merasa tertekan belajar matematika. Oleh karena itu, penulis tertarik menggunakan media permainan ular tangga dalam pembelajaran matematika. Permainan ini diciptakan 2

dengan memodifikasi permainan ular tangga biasa dengan menambahkan unsur-unsur operasi bilangan bulat didalamnya. Permainan ini dijadikan sebagai media oleh guru dalam pendalaman materi operasi bilangan bulat sehingga siswa bisa lebih semangat dalam belajar dan tidak merasa tertekan dengan soal-soal yang diberikan dalam permainan tersebut. Permainan ular tangga ini dibuat dengan tujuan melatih ketangkasan otak dan penguasaan terhadap materi operasi bilangan bulat. Penggunaan media permainan ular tangga yang menarik perhatian siswa dalam belajar diharapkan akan mempengaruhi hasil belajar, aktivitas belajar, dan direspon baik oleh siswa. Brown (dalam Arsyad, 2011) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran. Efektivitas pembelajaran berfungsi untuk mencapai tujuan pembelajaran sekaligus sebagai bahan dalam memperbaiki tindakan pengajaran selanjutnya yang dapat diketahui dari hasil penilaian (Sudjana, 2013). Efektivitas media pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Pada beberapa penelitian sebelumnya yang menggunakan media permainan ular tangga dalam pembelajaran hanya menitik-beratkan pada peningkatan hasil belajar saja, sedangkan efektivitas suatu pembelajaran tidak hanya diukur dari ketuntasan hasil belajar. Sehingga pada penelitian ini, penulis tertarik untuk melihat keefektifan media permainan ular tangga berdasarkan kriteria keefektifan yaitu : ketuntasan hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa, respon siswa dan kemampuan guru mengelola pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melaksanakan penelitian untuk melihat efektivitas penggunaan media permainan ular tangga pada materi operasi bilangan bulat. Keefektifan penggunaan media permainan ular tangga pada penelitian ini akan ditunjukkan dengan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu minimal 85% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 (berdasarkan ketetapan KKM di SMP Negeri 5 Pontianak), aktivitas belajar siswa sangat aktif atau aktif, respon siswa sangat baik atau baik, dan kemampuan guru mengelola pembelajaran sangat baik atau baik. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah Quasy Experiment dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah time series design yang dapat digambarkan sebagai berikut. Tabel 1 Rancangan Penelitian Perlakuan Kelas Perlakuan O1 O2 O3 X O4 O5 O6 (Sugiyono, 2014) 3

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII sebanyak 7 kelas dengan sampel penelitian siswa kelas VII C sebanyak 34 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling yaitu penentuan sampel dilakukan dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut dilihat dari nilai rata-rata pada hasil ulangan harian materi operasi bilangan bulat. Instrumen penelitian berupa tes tertulis (pre-test dan post-test) berbentuk pilihan ganda dan non tes berupa lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran, serta angket respon siswa. Instrumen penelitian divalidasi oleh satu orang dosen Pendidikan Matematika FKIP Untan dan dua orang guru matematika SMP Negeri 5 Pontianak, dengan hasil validasi bahwa instrument yang digunakan valid. Berdasarkan hasil uji coba soal diperoleh keterangan bahwa tingkat reliabilitas soal pre-test tergolong rendah dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,4. Sedangkan, tingkat reliabilitas soal post-test tergolong sedang dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,5. Hasil pre-test dan post-test dianalisis dengan menggunakan rumus P(n) = n x 100%. Lembar observasi aktivitas siswa dianalisis dengan N menggunakan rumus Ti = X i x 100%. Angket respon siswa dianalisis N menggunakan aturan skala likert yang terdiri dari empat pilihan jawaban, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Angket respon ini berjumlah 12 pernyataan yang terdiri dari 6 pernyataan favorable dan 6 pernyataan unfavorable. Sedangkan, lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran dianalisis berdasarkan pedoman penskoran IPKG 2 dengan rumus sebagai Total skor berikut: Skor rata-rata =. Total item Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu: 1) tahap persiapan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap akhir. Tahap Persiapan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan, antara lain: (1) Melakukan pra riset di SMP Negeri 5 Pontianak melalui wawancara kepada guru matapelajaran matematika mengenai media pembelajaran yang digunakan guru dan materi apa yang memiliki nilai terendah; (2) Membuat perangkat pembelajaran berupa media permainan ular tangga, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrument penelitian (soal pre test dan post test, lembar pengamatan aktivitas belajar siswa, angket respon siswa, dan lembar pengamatan kegiatan belajar mengajar); (3) Melakukan validasi perangkat pembelajaran dan instrument penelitian; (4) Merevisi hasil validasi; (5) Mengadakan ujicoba soal pre-test dan post-test; (6) Menganalisis data hasil ujicoba soal pre-test dan post-test menggunakan rumus uji validitas butir dan uji reliabilitas; (7) Merevisi perangkat pembelajaran dan instrument penelitian berdasarkan hasil validasi dan uji coba. 4

Tahap Pelaksanaan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan, antara lain: (1) Memberikan pre-test sebanyak 3 kali pada sampel penelitian; (2) Memberikan perlakuan pada sampel penelitian dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan media permainan ular tangga pada materi operasi bilangan bulat di kelas sampel; (3) Mengamati aktivitas belajar siswa dan kemampuan guru mengelola pembelajaran pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung yang dilakukan oleh pengamat; (4) Memberikan angket respon pada sampel; (5) Memberikan tes akhir berupa post-test sebanyak 3 kali pada sampel penelitian. Tahap Akhir Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap akhir, antara lain: (1) Menganalisis data yang diperoleh; (2) Mendeskripsikan hasil pengolahan dan menyimpulkan hasilnya; (3) Menyusun laporan penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Dari hasil penelitian ini diperoleh lima kelompok data, yaitu data pre-test, post-test, lembar observasi aktivitas belajar siswa, angket respon siswa, dan lembar obervasi kemampuan guru mengelola pembelajaran. Hasil analisis pre-test dapat disajikan pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2 Deskripsi Hasil Analisis Pre-test Keterangan Nilai Pre-test 1 Rata-rata Nilai 56,67 Jumlah Siswa Tuntas 5 Persentase Ketuntasan 16,67% Jumlah Siswa Tidak Tuntas 25 Persentase Siswa Tidak Tuntas 83,33% Pre-test 2 Rata-rata Nilai 64,17 Jumlah Siswa Tuntas 12 Persentase Ketuntasan 40% Jumlah Siswa Tidak Tuntas 18 Persentase Siswa Tidak Tuntas 60% Pre-test 3 Rata-rata Nilai 68,33 Jumlah Siswa Tuntas 15 Persentase Ketuntasan 50% Jumlah Siswa Tidak Tuntas 15 Persentase Siswa Tidak Tuntas 50% Rata-rata Nilai Pre-test 63,056 5

Berdasarkan Tabel 2 diatas, diketahui bahwa rata-rata nilai Pre-test 1 siswa adalah 56,67 dengan presentase ketuntasan siswa sebesar 16,67% dan presentase siswa yang tidak tuntas sebesar 83,33%. Selanjutnya, pada Pre-test 2 nilai rata-rata siswa adalah 64,17 dengan presentase ketuntasan siswa sebesar 40% dan presentase siswa yang tidak tuntas sebesar 60%. Pada Pre-test 3 nilai rata-rata siswa adalah 68,33 dengan presentase ketuntasan siswa sebesar 50%. Siswa dikatakan tuntas secara individu apabila siswa mendapat nilai minimal 75, sedangkan siswa dikatakan tuntas secara klasikal apabila minimal 85% siswa tuntas secara individu. Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa dari tiga kali pre-test yang diberikan, pada kelas sampel belum mencapai ketuntasan individu karena rata-rata nilai Pretestnya adalah 63,056, serta ketuntasan klasikal siswa pun masih belum tercapai karena dibawah 85% siswa yang tuntas secara individu. Karena belum mencapai ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal yang diinginkan, maka dilakukanlah pembelajaran matematika dengan menggunakan media permainan ular tangga pada materi operasi bilangan bulat. Saat pembelajaran menggunakan media permainan ular tangga berlangsung, dilakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan pengamatan terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Datanya disajikan pada Tabel 3 dan Tabel 4 berikut ini: Tabel 3 Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Kategori Persentase Visual activities 75% Oral activities 53,1% Listening activities 86,3% Writing activities 84,4% Motor activities 100% Manual activities 48,9% Emotional activities 66,7% Rata-rata 73,485% Pengamatan aktivitas belajar siswa di kelas VIIC dilakukan terhadap 32 siswa. Dari hasil pengamatan itu diperoleh bahwa aktivitas yang dilakukan oleh seluruh siswa adalah Motor Activities. Selanjutnya aktivitas yang banyak dilakukan oleh siswa adalah Listening Activities (86,3%), Writing Activities (84,4%), dan Visual Activities (75%). Tabel 4 Deskripsi Hasil Pengamatan Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran Indikator Skor Pra pembelajaran 8 Membuka pembelajaran 7 Kegiatan inti pembelajaran 68 Penutup 4 Total Skor 87 6

Pengamatan terhadap guru (peneliti) dilakukan untuk melihat bagaimana kemampuan peneliti dalam mengelola pembelajaran menggunakan media permainan ular tangga. Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa total skor yang didapatkan oleh guru dalam mengelola pembelajaran adalah 87. Jika diinterpretasikan dengan menghitung skor rata-ratanya dengan rumus: skor rata-rata = skor total = 87 = 3,625, total item (indikator) 24 didapatkan bahwa skor rata-rata kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran adalah 3,625 dalam rentang nilai 1-4. Selanjutnya, setelah pembelajaran dengan menggunakan media permainan ular tangga pada materi operasi bilangan bulat dilakukan, siswa diberi angket respon untuk melihat respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan media permainan ular tangga. Data angket dianalisis dengan skala pengukuran rating scale dimana jumlah kriterium (bila mendapat skor tertinggi) = 4 x 12 x 32 = 1.536. Dengan skor tertinggi tiap butir pernyataan adalah 4, jumlah butir pernyataan angket adalah 12, dan jumlah siswa yaitu 32 orang. Tabel 5 Deskripsi Hasil Angket Respon Siswa Jumlah Jumlah Persentase Respon Siswa Skor 32 1351 87,96% Sangat Baik Dari tabel 5 diatas, untuk mengetahui presentase respon siswa jumlah skor menggunakan rumus: presentase respon = x100% = total skor maksimal 1.351 x100% = 87,96%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan 1.536 bahwa respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan media permainan ular tangga adalah sangat baik. Setelah itu, siswa diberikan soal Post-test sebanyak tiga kali untuk melihat pengaruh media permainan ular tangga terhadap hasil belajar siswa yang disajikan dalam Tabel 6 di bawah ini. Tabel 6 Deskripsi Hasil Analisis Post-test Keterangan Nilai Post-test 1 Rata-rata Nilai 69,35 Jumlah Siswa Tuntas 15 Persentase Ketuntasan 48,38% Jumlah Siswa Tidak Tuntas 16 Persentase Siswa Tidak Tuntas 51,62% Post-test 2 Rata-rata Nilai 79,64 Jumlah Siswa Tuntas 22 Persentase Ketuntasan 70,98% Jumlah Siswa Tidak Tuntas 9 Persentase Siswa Tidak Tuntas 29,02% 7

Post-test 3 Rata-rata Nilai 85,28 Jumlah Siswa Tuntas 27 Persentase Ketuntasan 87,096% Jumlah Siswa Tidak Tuntas 4 Persentase Siswa Tidak Tuntas 12,904% Rata-rata Nilai Post-test 78,09 Berdasarkan Tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai Post-test 1 adalah 69,35 dengan presentase ketuntasan siswa 48,38%. Selanjutnya, rata-rata nilai Post-test 2 adalah 79,64 dengan presentase ketuntasan siswa 70,98%. Pada Post-test 3 rata-rata nilainya adalah 85,28 dengan presentase ketuntasan siswa 87,096%. Hal ini dapat terlihat bahwa pada Post-test 1 dan Post-test 2 ketuntasan hasil belajar siswa belum mencapai kriteria minimum yang diharapkan. Namun, pada Posttest 3 ketuntasan hasil belajar siswa telah mencapai kriteria minimum yang diharapkan yaitu ketuntasan klasikal sebesar 87,096%, dengan ratarata nilai Post-test sebesar 78,09. Pembahasan Penelitian ini diawali dengan pemberian pre test sebanyak tiga kali yang bertujuan untuk melihat ketuntasan hasil belajar siswa sebelum pembelajaran menggunakan media permainan ular tangga. Dari data hasil pre test didapat bahwa ketuntasan hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar yang diinginkan sehingga dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa sebelum perlakuan masih rendah. Selama pembelajaran berlangsung, dilakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa. Dari tujuh kategori yang diamati, terdapat dua kategori yang keaktifan siswa hanya cukup aktif. Pada oral activities indikator yang paling sedikit dilakukan oleh siswa adalah pada indikator siswa mengajukan pertanyaan pada guru dan siswa mengemukakan pendapat atau gagasan. Saat pembelajaran berlangsung memang masih sedikit siswa yang berani bertanya pada guru dan mengemukakan pendapatnya. Sehingga, guru harus lebih memperhatikan masing-masing kelompok dan melakukan pendekatan secara individual agar siswa tidak enggan bertanya pada guru. Sedangkan, pada manual activities ketiga indikatornya sangat sedikit dilakukan oleh siswa yaitu pada indikator menanggapi pertanyaan dari guru, memecahkan soal yang diberikan, dan menanggapi jawaban teman. Ketika guru melakukan apersepsi dan mengajukan pertanyaan, hanya sedikit siswa yang menanggapi. Sementara siswa lainnya hanya diam dan mengikuti jawaban teman yang berani menjawab. Kemudian pada indikator memecahkan soal yang diberikan, diamati saat siswa memecahkan persoalan yang terdapat dalam media permainan ular tangga. Masih ada siswa yang kesulitan menjawab soal-soal yang didapat siswa pada media permainan ular tangga. Sedangkan, pada indikator 8

menanggapi jawaban teman diamati pada saat proses evaluasi, dimana perwakilan kelompok mengerjakan soal ke depan kelas sedangkan kelompok lainnya menanggapi. Namun, sangat sedikit siswa yang menanggapi karena kelompok lainnya sibuk berdiskusi sendiri berbicara dengan teman lainnya walaupun guru sudah berusaha menegur siswa untuk memperhatikan temannya yang mengerjakan soal dan memberikan tanggapan. Namun, dari ketujuh kategori tersebut terdapat lima kategori yang tingkat keaktifan siswanya sangat aktif dan aktif. Aktivitas siswa yang sangat aktif adalah motor activities karena seluruh siswa melakukan permainan, tidak ada seorang pun yang tidak ikut bermain. Selanjutnya adalah listening activities. Saat pembelajaran berlangsung siswa mendengarkan dengan baik apa yang guru jelaskan didepan kelas maupun mendengarkan dalam kegiatan diskusi. Writing activities dilakukan sebagian besar siswa, yaitu siswa mengisi lembar jawaban sesuai dengan soal yang mereka dapatkan saat permainan berlangsung. Sedangkan, aktivitas siswa yang aktif adalah visual activities karena saat pembelajaran berlangsung siswa menyimak dengan baik saat guru menjelaskan mengenai bagian-bagian yang terdapat pada media permainan ular tangga dan memperhatikan ketika penyampaian rangkuman pada akhir pembelajaran. Emotional activities juga termasuk aktivitas siswa yang aktif karena seluruh siswa bersemangat saat pembelajaran berlangsung, walau sedikit siswa yang berani mengemukakan pendapatnya. Berdasarkan hasil pengamatan terthadap aktivitas belajar siswa tersebut, didapatkan bahwa presentase rata-rata aktivitas belajar siswa secara keseluruhan dikategorikan siswa aktif saat pembelajaran berlangsung. Pada penelitian menggunakan media permainan ular tangga ini ada perlakuan berupa permainan yang membuat siswa lebih rileks (tidak tegang), santai dengan tetap focus belajar, menghibur dan menarik. Menurut Sadiman (2008) sebagai media pembelajaran, permainan mempunyai beberapa kelebihan, yaitu: permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu yang menghibur dan menarik, adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar, umpan balik langsung, meningkatkan kemampuan komunikatif dan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak. Selain mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran, dilakukan pula pengamatan terhadap kemampuan guru dalam hal ini peneliti dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan media permainan ular tangga pada materi operasi bilangan bulat. Dari beberapa aspek yang diamati selama pembelajaran berlangsung didapatkan hasil bahwa kemampuan peneliti dalam mengelola pembelajaran menggunakan media permainan ular tangga sangat baik. Hal ini terjadi karena media permainan ular tangga adalah permainan tradisional yang sangat mudah menggunakannya sehingga guru dapat dengan mudah pula 9

melakukan pembelajaran dengan menggunakan media permainan ular tangga. Dari hasil analisis angket respon tersebut didapat bahwa respon siswa terhadap penggunaan media permainan ular tangga pada pembelajaran sangat baik. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran yang berlangsung sangat menyenangkan bagi siswa. Siswa dapat belajar sambil bermain dan penyajian media permainan ular tangga yang menarik membuat siswa senang belajar dan rileks dalam menjawab soal-soal yang terdapat pada media. Dari hasil post test yang diberikan sebanyak tiga kali, terjadi ketidakkonsistenan pada nilai siswa. Hasil post test pertama, yaitu test yang diberikan setelah perlakuan hanya memiliki rata-rata nilai sebesar 69,35. Sedangkan, nilai post test kedua dan ketiga yang diberikan beberapa hari setelah perlakuan justru mendapatkan rata-rata nilai yang lebih tinggi daripada test yang diberikan langsung setelah perlakuan diberikan. Seharusnya, post test pertama yang diberikan setelah pembelajaran menggunakan media permainan ular tangga mencapai kriteria minimum yang diharapkan. Karena dari hasil aktivitas belajar siswa yang aktif, serta respon siswa yang sangat baik semestinya dapat meningkatkan hasil belajar siswa setelah perlakuan. Namun, dari hasil post test pertama tersebut, jika dibandingkan dengan nilai hasil pre test ketiga yaitu test terakhir sebelum perlakuan diberikan, terdapat selisih atau perbedaan rata-rata nilai sebesar 1,02. Berdasarkan hal ini terlihat bahwa hasil belajar siswa tidak terjadi peningkatan secara signifikan. Hal ini terjadi karena instrument penelitian berupa soal post test yang tingkat reliabilitasnya tidak tinggi yaitu 0,5, sehingga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa. Walaupun pada hasil post test kedua dan ketiga nilai rata-rata kelas tuntas, namun hal ini terjadi karena tingkat kematangan siswa dalam penyelesaian soal yang telah dikuasai siswa. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media permainan ular tangga pada penelitian ini berpengaruh baik terhadap aktivitas belajar dan respon siswa, namun tidak berpengaruh dengan baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa dikarenakan intrumen soal post test yang reliabilitasnya rendah. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: penggunaan media permainan ular tangga pada materi operasi bilangan bulat cukup efektif di kelas VII SMP Negeri 5 Pontianak. Hal ini ditunjukkan dengan tercapainya tiga dari empat indikator efektivitas pada penelitian ini yang secara lebih rinci dijelaskan sebagai berikut: (1) ketuntasan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan media permainan ular tangga pada pembelajaran materi 10

operasi bilangan bulat di kelas VII SMP Negeri 5 Pontianak, tidak terpengaruh karena rata-rata hasil belajar siswa tidak mengalami peningkatan secara signifikan, (2) aktivitas belajar siswa yang diajar dengan menggunakan media permainan ular tangga pada materi operasi bilangan bulat di kelas VII SMP Negeri 5 Pontianak dapat dikategorikan aktif. Aktivitas belajar yang paling baik adalah motor activities, listening activities dan writing activities, (3) respon siswa yang diajar dengan menggunakan media permainan ular tangga pada materi operasi bilangan bulat di kelas VII SMP Negeri 5 Pontianak tergolong sangat baik, dan (4) kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan media permainan ular tangga pada materi operasi bilangan bulat di SMP Negeri 5 Pontianak dapat dikategorikan sangat baik. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat disampaikan yaitu sebagai berikut: (1) penggunaan media permainan ular tangga diadakan untuk membuat siswa lebih aktif yang menyebabkan siswa agak ribut dalam belajar, namun diharapkan kedepan media permainan yang ingin digunakan harus membuat lingkungan kelas tetap terkontrol sehingga tidak mengganggu ketertiban kelas yang lain, (2) dalam pembelajaran dengan menggunakan media permainan ular tangga diperlukan perencanaan yang matang seperti permainan harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, tingkat perkembangan siswa, dan sesuai dengan alokasi waktu yang digunakan, dan (3) modifikasi ular tangga lebih dimaksimalkan dalam mengaitkannya dengan materi operasi bilangan bulat, sehingga media dapat terlibat secara langsung terhadap materi. DAFTAR RUJUKAN Agustin, dkk. 2011. (Tidak diterbitkan). Makalah Media Pembelajaran. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada. Sudjana, Nana. 2013. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A. & Rahardjito. 2008. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya.Jakarta : Raja Grafindo Persada. 11