BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas

BAB III. METODE PENELITIAN. Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, maka penelitian ini menggunakan

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. (2008:24) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud membuat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis reformasi pelayanan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe deskriptif adalah tipe

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2012:9)

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif, dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menerapkan suatu kebenaran yang ada dalam pengetahuan dan yang ada dalam teori

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu jenis

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian dengan tipe deskriptif

III. METODE PENELITIAN. suatu fenomena atau kejadia secara sistematis. Bodgan dan Taylor dalam Moleong

III. METODE PENELITIAN. masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut Bugdon dan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif, sementara

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan analisis penerapan kebijakan pajak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini ingin mengkaji secara detail mengenai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih penelitian ini

I. II. III. METODE PENELITIAN. fenomena sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan, dimana data yang

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantungan dengan orang-orang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2011:4), metodologi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

III. METODE PENELITIAN. apa adanya. Data yang digunakan dalam jenis penelitian ini merupakan data-data

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan tipe

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif, yakni jenis penelitian yang berupaya menggambarkan atau melukiskan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Tipe Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2012:3) bahwa,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian studi

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN. suatu keadaan secara utuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertipe deskriptif yakni

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas dari program Posyandu Plus yang

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

III. METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif

METODE PENELITIAN. kualitatif yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa

III. METODE PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2009:9) metode penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus pada perusahaan yang memberikan gambaran mengenai obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Research), yaitu penelitian yang dilakukan disuatu lokasi ditengah-tengah

BAB III METODE PENELITIAN. tipe penelitian yang berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertipe

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tentang relokasi pasar tradisional. Untuk menjelaskan hal tersebut,

III. METODE PENELITIAN. menurut Soerjono Soekamto (1990:49) merupakan penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif didasarkan atas pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. Taylor dalam Moleong (2007) berupaya menggambarkan kejadian atau fenomena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. apa adanya. Menurut Moleong (2006 :11), dalam jenis penelitian ini data yang

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam menangani permasalahan sampah di daerah aliran sungai sesuai Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2000, maka penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penggambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu (Suryabrata, 2011: 75). Jenis Penelitian ini berupaya menggambarkan kejadian atau fenomena sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan dimana data yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2011: 4). Dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif bersifat menjelaskan, menggambarkan, dan menafsirkan hasil penelitian dengan susunan kata dan kalimat sebagai jawaban atas masalah yang diteliti. Metode kualitatif lebih bersifat empiris dan dapat menelaah informasi lebih dalam untuk mengetahui hasil penelitian.

35 B. Fokus Masalah Penelitian Menurut Moleong (2011: 94) a da dua maksud tertentu yang ingin peneliti capai dalam merumuskan masalah penelitian dengan jalan memanfaatkan fokus. Pertama, penetapan fokus dapat membatasi studi. Kedua, penetapan fokus itu berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi-inklusi atau kriteria masuk-keluar suatu informasi yang baru diperoleh di lapangan. Sehingga peneliti memfokuskan penelitian terhadap masalah-masalah yang menjadi tujuan dari penelitian. Adapun dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori implementasi kebijakan publik menurut Van Metter dan Van Horn. Fokus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Implementasi kebijakan Pemerintah Kota Bandar Lampung menangani permasalahan sampah di daerah aliran sungai. 1. Standar dan sasaran kebijakan 2. Sumber daya 3. Karakteritik agen pelaksana 4. Sikap/kecenderungan (disposition) para pelaksana 5. Komunikasi antar organisasi dan aktivitas pelaksana 6. Lingkungan sosial dan politik b) Kendala-kendala yang terjadi dalam implementasi kebijakan Pemerintah Kota Bandar Lampung menangani permasalahan sampah di daerah aliran sungai. 1. Kendala internal implementasi kebijakan Pemerintah Kota Bandar Lampung menangani permasalahan sampah di daerah aliran sungai. 2. Kendala eksternal implementasi kebijakan Pemerintah Kota Bandar Lampung menangani permasalahan sampah di daerah aliran sungai.

36 C. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian terutama dalam menangkap fenomena atau peristiwa yang sebenarnya terjadi dari objek yang diteliti dalam rangka mendapatkan data-data penelitian yang akurat. Lokasi untuk penelitian ini adalah sungai-sungai yang ada di Kota Bandar Lampung dengan alasan Kota Bandar Lampung yang merupakan ibukota Provinsi Lampung merupakan pusat aktivitas manusia. Salah satu instansi yang akan menjadi lokasi dalam penelitian ini yaitu Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPPLH) karena instansi tersebut menangani permasalahan sampah di daerah aliran sungai. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Lampung karena merupakan instansi yang menangani permasalahan sampah di Kota Bandar Lampung. Wahana Lingkungan Hidup Provinsi Lampung karena LSM tersebut merupakan salah satu LSM yang memperhatikan kebersihan di daerah aliran sungai. Serta masyarakat di bantaran sungai Kota Bandar Lampung. D. Instrumen Penelitian Nasution dalam Sugiyono (2013: 223) mengatakan dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Pada Keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada

37 pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa dalam penelitian kualitatif pada awalnya permasalahan belum jelas dan pasti, maka yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri. Maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. E. Jenis dan Metode Pengumpulan Data 1. Jenis Data Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong ( 2011: 157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti membagi data dalam penelitian ini ke dalam 2 (dua) jenis yaitu: a) Data primer Data primer merupakan data yang berkaitan dengan fokus penelitian dan merupakan hasil pengumpulan peneliti sendiri selama berada di lokasi penelitian. Data-data tersebut merupakan bahan analisis utama yang digunakan dalam penelitian ini yang berupa hasil wawancara dan pengamatan pada Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Wahana Lingkungan Hidup Provinsi Lampung serta beberapa masyarakat di bantaran sungai Kota Bandar Lampung.

38 b) Data Sekunder Data sekunder merupakan bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dan digunakan sebagai informasi pendukung dalam analisis data primer. Data-data yang dapat dijadikan informasi yakni berupa surat-surat, instruksi Presiden, Peraturan Daerah dan data-data lainnya yang didapatkan peneliti pada Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta Wahana Lingkungan Hidup Provinsi Lampung yang berkaitan dengan fokus penelitian. 2. Metode Pengumpulan Data Pada tahap ini ada tiga macam metode yang digunakan dalam mengumpulkan data, yaitu: a. Wawancara (interview) Esterberg dalam Sugiyono (2013: 231) mendefinisikan wawancara sebagai pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Dalam penelitian ini, informan yang diwawancarai adalah Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Wahana Lingkungan Hidup Provinsi Lampung serta masyarakat di bantaran sungai Kota Bandar Lampung.

39 Tabel 3 Informan Terkait Implementasi Kebijakan Penanganan Permasalahan Sampah di Daerah Aliran Sungai No Informan 1 Emron Yusmi selaku Kasubbid Kontroversi dan Rehabilitasi SDA BPPLH 2 Fatonah selaku Kasubbid Mitra Lingkungan Hidup BPPLH 3 Yono selaku koordinator tim bersih kali BPPLH 4 Farid Yanuza selaku operasional kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Lampung 5 Hendrawan selaku Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Provinsi Lampung 6 Basri dan Hamidah selaku ketua RT di Teluk Betung Barat 7 Asnawati dan Bihat selaku masyarakat bantaran sungai b. Studi Dokumentasi Teknik ini digunakan untuk menghimpun berbagai data sekunder yang memuat informasi tertentu yang bersumber dari dokumen-dokumen tertulis yang berkaitan dengan implementasi kebijakan Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam menangani permasalahan sampah di daerah aliran sungai yang berpacu pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang pembinaan umum, ketertiban, keamanan, kebersihan, kesehatan dan keapikan dalam wilayah Kota Bandar Lampung. Adapun dokumen-dokumen yang peneliti dapatkan selama penelitian antara lain: a. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang pembinaan umum, ketertiban, keamanan, kebersihan, kesehatan dan keapikan dalam wilayah Kota Bandar Lampung b. Surat Keputusan Walikota Bandar Lampung tentang penunjukkan petugas bersih kali Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung tahun 2015

40 c. Dokumentasi dari Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup d. Dokumentasi dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Lampung c. Observasi Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan. Observasi yang digunakan adalah observasi tidak terstruktur karena pengamatan dilakukan ketika menemukan data-data di lapangan yang dibutuhkan ( tanpa ditentukan terlebih dahulu). Observasi yang peneliti lakukan yaitu observasi terhadap keadaan sungai yang ada di Kota Bandar Lampung serta observasi terhadap petugas bersih kali. F. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif menurut Emzir (2011: 85) pencarian dan pengaturan transkripsi wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi lain yang telah dikumpulkan peneliti untuk meningkatkan pemahaman peneliti mengenai materimateri tersebut dan untuk memungkinkan peneliti menyajikan apa yang sudah ditemukan kepada orang lain. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data menurut Miles dan Huberman dalam Emzzir (2011: 129) teknik analisis data tersebut meliputi langkah- langkah sebagai berikut: 1. Reduksi data (Data Reduction) Reduksi data diartikan sebagai suatu proses merangkum, pemilihan hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

41 Dengan demikian data yang sudah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dilakukan secara terus menerus selama proses penelitian berlangsung. Data yang diperoleh dari hasil wawancara di lapangan, dianalisa melalui tahapan penajaman informasi, penggolongan berdasarkan kelompoknya, pengarahan atau diarahkan dari arti data tersebut. 2. Penyajian data (Data Display) Merupakan penyusunan sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan. Pada penelitian ini, secara teknis data-data yang telah diorganisir ke dalam matriks analisis data akan disajikan kedalam bentuk teks naratif, gambar, tabel dan bagan. Penyajian data dilakukan dengan mendeskripsikan hasil temuan dalam wawancara terhadap informan yang memahami implementasi penanganan permasalahan sampah di daerah aliran sungai serta menghadirkan dokumen sebagai penunjang data. Diwujudkan dalam bentuk uraian, dengan teks naratif bagan foto atau gambar dan sejenisnya. 3. Penarikan kesimpulan/verifikasi (Conclusion/verification) Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung, yaitu sejak awal memasuki lokasi penelitian dan selama pengumpulan data. Peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya yang dituangkan dalam kesimpulan yang tentatif. Akan tetapi dengan bertambahnya data melalui proses verifikasi secara terus menerus, maka akan diperoleh

42 kesimpulan yang bersifat grounded, dengan kata lain setiap kesimpulan senantiasa terus dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung. Pada penelitian ini penarikan kesimpulan dilakukan dengan pengambilan inti sari dari rangkaian hasil penelitian berdasarkan observasi wawancara dan dokumentasi hasil penelitian. Kesimpulan akhir dalam penelitian ini berupa teks naratif yang mendeskripsikan konsep implementasi penanganan permasalahan sampah di daerah aliran sungai. Berikut ini merupakan gambaran model interaktif yang diajukan Miles dan Huberman: Bagan 2 Analisis Data Model Interaktif Miles dan Huberman Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Penarikan Kesimpulan Sumber: Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2013: 247) G. Teknik Keabsahan Data Keabsahan data merupakan standar validitas dari data yang diperoleh. Moleong (2011: 326) mengatakan ada 4 (empat) kriteria dalam pemeriksaan data kualitatif, yaitu: 1. Derajat kepercayaan (credibility) Penerapan kriteria derajat kepercayaan (kredibilitas) pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari nonaktualitatif. Kriteria ini berfungsi: (1)

43 melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai, (2) mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan peneliti untuk memeriksa kredibilitas atau derajat kepercayaan antara lain: a. Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan suatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai bahan pembanding terhadap data itu. Triangulasi dianggap sebagai cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat merecheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, penyidik atau teori. Pada penelitian ini, peneliti melakukan derajat kepercayaan dengan menggunakan triangulasi metode, yaitu dengan membandingkan hasil teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan tersebut berasal dari pihak Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Wahana Lingkungan Hidup Provinsi Lampung serta beberapa masyarakat di bantaran daerah aliran sungai Kota Bandar Lampung. Observasi yang dilakukan pada saat peneliti turun kelapangan serta dokumentasi yang didapatkan dari Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup serta Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Lampung.

44 b. Ketekunan/keajegan pengamatan Keajegan pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif. Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Hal itu berarti bahwa peneliti hendaknya mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap hal-hal yang menonjol. Kemudian menelaahnya secara rinci sampai pada suatu titik sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau seluruh faktor yang ditelaah sudah dipahami dengan cara yang biasa. Untuk keperluan itu, teknik ini menuntut agar peneliti mampu menguraikan secara rinci bagaimana proses penemuan secara tentatif dan penelaahan secara rinci tersebut dapat dilakukan. 2. Keteralihan (transferability) Pengujian keteralihan dalam penelitian kualitatif digunakan supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitataif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya. Menurut Faisal dalam Sugiyono ( 2013: 277) apabila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang sedemikian jelasnya suatu hasil penelitian yang diberlakukan, maka laporan tersebut memenuhi standar keteralihan. 3. Kebergantungan (dependability) Menurut Sugiyono (2013: 277) dalam penelitian kualitatif, pengujian kebergantungan dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses

45 penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data, untuk itu perlu diuji kebergantungannya. Jika proses tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian tidak reliabel atau dependable. Untuk menguji kebergantungan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan diskusi dan pengecekan proses penelitian oleh pembimbing. 4. Kepastian (certainty) Menguji kepastian atau menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang ada dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada tapi hasilnya ada. Derajat ini dapat dicapai melalui audit atau pemeriksaan yang cermat terhadap seluruh komponen dan proses penelitian serta hasil penelitiannya. Pemeriksaan yang dilakukan pembimbing menyangkut kepastian asal-usul data, logika penarikan kesimpulan dari data, dan penilaian derajat ketelitian serta telaah terhadap kegiatan penelitian tentang keabsahan data. Guna memenuhi kriteria certainty ini, peneliti juga harus menguraikan secukupnya tujuan awal risetnya yang menyangkut riset yang peneliti usulkan, harapan peneliti, dan pengakuan akan perlunya pemikiran yang refleksif. Pengujian kepastian ini dilakukan dengan cara mendiskusikan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian.