2012, No.118. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN Nomor : PM.8 TAHUN 2012 Tanggal : 26 JANUARI Contoh 1. Nomor : Jakarta.

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 997 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.91 TAHUN 2011 TANGGAL : 31 OKTOBER Kepada. di...

Contoh 1 Bentuk Surat Permohonan Penetapan Lintas Pelayanan Perkeretaapian (KOP PERUSAHAAN)

2014, No.1090 NOMOR PM 71 TAHUN 2013 Contoh 1

2018, No Negara Republik Indonesia Nomor 4849); 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara R

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan L

2017, No logistik guna mengembangkan pertumbuhan ekonomi nasional, perlu menyesuaikan ketentuan permodalan badan usaha di bidang pengusahaan an

2013, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir deng

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70/PMK.04/2007 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik In

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan L

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYELENGGARAAN ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran N

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Udara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tam

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 45 TAHUN 2015 TENTANG PERSYARATAN KEPEMILIKAN MODAL BADAN USAHA DI BIDANG TRANSPORTASI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor: KP 4 TAHUN 2016 TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 996 TAHUN 2017 TENTANG SATUAN TUGAS PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 89 TAHUN 1990 TENTANG IZIN USAHA EKSPEDISI MUATAN PESAWAT UDARA (EMPU) MENTERI PERHUBUNGAN,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

Sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan persyaratan sebagai berikut :

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 18/Permentan/OT.140/4/2009 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA OBAT HEWAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 232/PMK. 04/2009 TENTANG KAWASAN PELAYANAN PABEAN TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 104 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.741, 2010 KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. Usaha Jasa Transportasi Wisata. Pendaftaran.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN PENCEMARAN DI PERAIRAN DAN PELABUHAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 5 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA TITIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 51 TAHUN 2000 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Pemerintah Nomor 3 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3925); 3. Peraturan Presiden No

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Kosmetika. Izin Produksi.

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

CONTOH 1 : PERMOHONAN IZIN USAHA ANGKUTAN

Nomor :... 1)... 2) Lampiran :... 3) Hal : Permohonan Penetapan Pengusaha Kena Pajak Berisiko Rendah. Wakil Kuasa dari Wajib Pajak :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L

2 2015, No.322 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722) 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publi

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: PM. 36 TAHUN 2011 TENTANG PERPOTONGAN DAN/ATAU PERSINGGUNGAN ANTARA JALUR KERETA API DENGAN BANGUNAN LAIN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1175/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG IZIN PRODUKSI KOSMETIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkuta

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN Formulir Model-01

KOP PERUSAHAAN. Nomor : Lampiran :.. Hal : Permohonan Penetapan Sebagai Kawasan Pabean

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM 41 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Tata Cara. Syarat. Izin Usaha. Obat Hewan. Pemberian. Pencabutan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR : 2/P/2008

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No kepelabuhanan, perlu dilakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan L

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Nega

Nomor : Tanggal...

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pe

2017, No Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 79, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5232);

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-35/PM/1996 TENTANG PERIZINAN BIRO ADMINISTRASI EFEK KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan


2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Pera

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-36/PM/1996 TENTANG PENDAFTARAN BANK UMUM SEBAGAI WALI AMANAT KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/Permentan/HK.310/11/2013 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.653/AJ.202/DRJD/2001 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN ANGKUTAN SEWA

2016, No Republik Indonesia Nomor 4152); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

23 2012, No.118 Contoh 1 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN Nomor : PM.8 TAHUN 2012 Tanggal : 26 JANUARI 2012 --------------------------------------------------- Nomor : Jakarta Lampiran : Perihal : Permohonan Persetujuan Kepada: Pendaftaran Badan Usaha Angkutan Multimoda Asing Yth. Menteri Perhubungan Cq. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan di JAKARTA 1. Dengan hormat disampaikan bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. Tahun.. tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Multimoda, bersama ini kami mengajukan permohonan persetujuan pendaftaran Badan Usaha Angkutan Multimoda Asing. 2. Sebagai kelengkapan permohonan persetujuan pendaftaran Badan Usaha Angkutan Multimoda Asing sebagaimana tersebut butir 1 di atas, terlampir disampaikan: a. Salinan akte pendirian dari negara asal dan telah beroperasi minimal 5 (lima) tahun di Negara asal yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat otoritas; b. Surat keterangan mengenai nama dan tempat kedudukan pejabat pendaftaran Badan Usaha Angkutan Multimoda Asing di Negara asal; c. Surat Keterangan mengenai nama dan domisili pemilik dan Badan Usaha Angkutan Multimoda Asing di Negara asal; d. uraian singkat kepemilikan Badan Usaha Angkutan Multimoda Asing;

2012, No.118 24 e. Surat Keterangan mengenai nama dan domisili Badan Usaha Angkutan Multimoda Nasional yang ditunjuk sebagai agen disertai dengan fotokopi surat perjanjian kerjasama antara Badan Usaha Angkutan Multimoda Asing dengan Badan Usaha Angkutan Multimoda Nasional dimaksud; f. Polis asuransi atau surat pernyataan telah memenuhi kewajiban untuk mengasuransikan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; g. Salinan sertifikat internasional mengenai tenaga ahli yang kompeten di bidang angkutan multimoda yang telah dimiliki; h. Salinan Surat izin kerja bagi tenaga ahli asing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. i. Surat Keterangan dari Negara Asal bahwa Badan Usaha Angkutan Multimoda Asing tersebut memiliki kondite yang baik. 3. Demikian permohonan kami, dan atas perhatian serta bantuan yang diberikan disampaikan terima kasih. Pemohon (.... ) Nama dan tanda tangan penanggung jawab Tembusan Yth.: Menteri Perhubungan.

25 2012, No.118 Contoh 2 KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : TAHUN. TENTANG PERSETUJUAN PENDAFTARAN BADAN USAHA ANGKUTAN MULTIMODA ASING KEPADA.. UNTUK MENYELENGGARAKAN ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, Membaca : Surat Permohonan.. Nomor.. tanggal, perihal. Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. Tahun.., diatur bahwa Badan Usaha Angkutan Multimoda Asing dalam melakukan kegiatan di Indonesia wajib mendaftarkan Badan Usaha Angkutan Multimoda Asing yang diberikan oleh Menteri Perhubungan; b. bahwa sesuai hasil penelitian terhadap.. telah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan persetujuan pendaftaran Badan Usaha Angkutan Multimoda Asing; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b di atas, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Persetutuan Pendaftaran Kepada.. Sebagai Badan Usaha Angkutan Multimoda Asing; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849);

2012, No.118 26 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 20); 6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011; 7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011; 8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 49 Tahun 2005 tentang Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS); 9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan; 10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor. Tahun tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Multimoda; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG PERSETUJUAN PENDAFTARAN BADAN USAHA ANGKUTAN MULTIMODA ASING KEPADA PT.. UNTUK MENYELENGGARAKAN ANGKUTAN MULTIMODA. PERTAMA : Memberikan persetujuan pendaftaran Badan Usaha Angkutan Multimoda Asing kepada: a. Nama Perusahaan : b. Bidang Usaha : angkutan multimoda c. Alamat : d. N.P.W.P : e. Penanggung Jawab :

27 2012, No.118 K E D U A : sebagai Badan Usaha Angkutan Multimoda Asing sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA dapat melakukan kegiatan angkutan multimoda di Indonesia, meliputi kegiatan yang dimulai sejak diterimanya barang oleh Badan Usaha Angkutan Multimoda dari Pengguna Jasa Angkutan Multimoda sampai dengan diserahkannya barang kepada Penerima Barang Angkutan Multimoda dari Badan Usaha Angkutan Multimoda sesuai dengan yang diperjanjikan dalam dokumen angkutan multimoda. K E T I G A : Dalam menyelenggarakan kegiatan angkutan multimoda, badan usaha angkutan multimoda asing sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA berkewajiban: a. Menunjuk Badan Usaha Angkutan Multimoda Nasional sebagai agen; b. mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang angkutan multimoda; c. mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan dari instansi Pemerintah lainnya yang berkaitan dengan usaha pokoknya; d. melaporkan kegiatan operasional angkutan multimoda kepada Menteri. KEEMPAT : Persetujuan Pendaftaran. sebagai Badan Usaha Angkutan Multimoda Asing sebagaimana dalam diktum PERTAMA berlaku sampai dengan adanya pemberitahuan tertulis mengenai pencabutan izin usaha dari negara asal. KELIMA : Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pelaksanaan keputusan Menteri ini. KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : pada tanggal : MENTERI PERHUBUNGAN... Salinan Keputusan ini disampaikan kepada: 1... 2.. 3. dst.

2012, No.118 28 Contoh 3 Nomor : Jakarta,.. Lampiran : Perihal : Penolakan Permohonan Kepada: Pendaftaran Badan Usaha Angkutan Multimoda Yth... Di JAKARTA 1. Menunjuk surat permohonan Saudara Nomor. tanggal.. perihal permohonan pendaftaran badan usaha angkutan multimoda asing, dengan ini dinyatakan bahwa permohonan Saudara belum dapat diterima, dikarenakan tidak memenuhi persyaratan sebagai berikut: a.. b.. c.. d.. 2. Apabila persyaratan tersebut pada butir 1 (satu) di atas telah dipenuhi, Saudara dapat mengajukan permohonan kembali setelah melengkapi persyaratan yang ditentukan. 3. Demikian untuk dimaklumi dan diindahkan. SEKRETARIS JENDERAL (....) Tembusan Yth.: Menteri Perhubungan.

29 2012, No.118 Contoh 4 Nomor : Jakarta, Lampiran : Perihal : Permohonan Persetujuan Kepada: Pendaftaran Badan Usaha Angkutan Multimoda Nasional Yth. Menteri Perhubungan Cq. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan di JAKARTA 1. Dengan hormat disampaikan bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. Tahun.. tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Multimoda, bersama ini kami mengajukan permohonan persetujuan pendaftaran Badan Usaha Angkutan Multimoda Nasional untuk menyelenggarakan angkutan multimoda di negara anggota ASEAN. 2. Demikian permohonan kami, dan atas perhatian serta bantuan yang diberikan disampaikan terima kasih. Pemohon (....) Nama dan tanda tangan penanggung jawab Tembusan Yth.: Menteri Perhubungan.

2012, No.118 30 Contoh 5 KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : TAHUN. TENTANG PERSETUJUAN PENDAFTARAN BADAN USAHA ANGKUTAN MULTIMODA NASIONAL KEPADA PT.. UNTUK MENYELENGGARAKAN ANGKUTAN MULTIMODA DI NEGARA ANGGOTA ASEAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, Membaca : Surat Permohonan PT.. Nomor.. tanggal, perihal. Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. Tahun.., diatur bahwa Badan Usaha Angkutan Multimoda Nasional dalam melakukan kegiatan di negara anggota ASEAN wajib mendaftarkan Badan Usaha Angkutan Multimoda Nasional yang diberikan oleh Menteri Perhubungan; a. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Persetujuan Pendaftaran Kepada PT... sebagai Badan Usaha Angkutan Multimoda Nasional Untuk Menyelenggarakan Angkutan Multimoda di Negara Anggota ASEAN; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia

31 2012, No.118 Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 20); 6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011; 7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011; 8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 49 Tahun 2005 tentang Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS); 9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan; 10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor. Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Multimoda;

2012, No.118 32 MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG PERSETUJUAN PENDAFTARAN BADAN USAHA MULTIMODA NASIONAL KEPADA PT.. UNTUK MENYELENGGARAKAN ANGKUTAN MULTIMODA DI NEGARA ANGGOTA ASEAN. PERTAMA : Memberikan persetujuan pendaftaran Badan Usaha Angkutan Multimoda Nasional kepada: a. Nama Perusahaan : b. Bidang Usaha : angkutan multimoda c. Alamat : d. N.P.W.P : e. Penanggung Jawab : K E D U A : PT. sebagai Badan Usaha Angkutan Multimoda Nasional sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA dapat melakukan kegiatan angkutan multimoda di negara anggota ASEAN meliputi kegiatan yang dimulai sejak diterimanya barang oleh Badan Usaha Angkutan Multimoda dari Pengguna Jasa Angkutan Multimoda sampai dengan diserahkannya barang kepada Penerima Barang Angkutan Multimoda dari Badan Usaha Angkutan Multimoda sesuai dengan yang diperjanjikan dalam dokumen angkutan multimoda. K E T I G A : Dalam menyelenggarakan kegiatan angkutan multimoda, badan usaha angkutan multimoda Nasional selain dapat malaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA dapat juga melaksanakan kegiatan penunjang angkutan multimoda yang meliputi pengurusan: a. transportasi; b. pergudangan; c. konsolidasi muatan; d. penyediaan ruang muatan; dan/atau e. kepabeanan untuk angkutan multimoda ke luar negeri dan ke dalam negeri.

33 2012, No.118 KEEMPAT : Dalam menyelenggarakan kegiatan angkutan multimoda, badan usaha angkutan multimoda nasional sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA berkewajiban: a. mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang angkutan multi moda; b. mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan dari instansi pemerintah lainnya yang berkaitan dengan usaha pokoknya; c. melaporkan kegiatan operasional angkutan multimoda kepada Menteri. KELIMA : Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pelaksanaan keputusan ini. KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : pada tanggal :... MENTERI PERHUBUNGAN... Salinan Keputusan ini disampaikan kepada: 1. 2. 3. dst...

2012, No.118 34 Contoh 6 Jakarta,.. Nomor : Lampiran : Perihal : Permohonan Rekomendasi Kepada Dokumen Standard Trading Conditions (STC) Yth. Menteri Perhubungan Cq. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan di Jakarta 1. Bersama ini dengan hormat kami mengajukan permohonan rekomendasi dokumen Standard Trading Conditions (STC) sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM... Tahun.. tentang Standard Trading Conditions (STC) Badan Usaha Angkutan Multimoda. 2. Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan pada butir 1 di atas, kami lampirkan konsep dokumen Standard Trading Conditions (STC). 3. Demikian permohonan rekomendasi ini kami ajukan untuk menjadi pertimbangan. Pemohon Materai Rp. 6.000,- Tembusan Yth.: Menteri Perhubungan. (..) Nama dan tanda tangan penanggung jawab

35 2012, No.118 Contoh 7 Nomor : Jakarta,.. Lampiran : Perihal : Penolakan Rekomendasi Kepada Dokumen Standard Trading Standard Trading Condition (STC) Yth. di Jakarta 1. Menunjuk surat permohonan Saudara Nomor tanggal perihal permohonan rekomendasi Standard Trading Conditions (STC) dan berdasarkan berita acara pembahasan konsep dokumen Standard Trading Conditions (STC) Nomor.., dengan ini dinyatakan permohonan Saudara belum dapat diterima, dikarenakan tidak memenuhi persyaratan sebagai berikut: a... b... c... d... 2. Apabila persyaratan tersebut pada butir 1 (satu) di atas telah dipenuhi, Saudara dapat mengajukan permohonan rekomendasi Standard Trading Conditions (STC) kembali. 3. Demikian disampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih. SEKRETARIS JENDERAL Tembusan Yth.: Menteri Perhubungan. (..)

2012, No.118 36 Contoh 8 Nomor : Jakarta,.. Lampiran: Perihal : Permohonan Izin Usaha Kepada Angkutan Multimoda Yth. Menteri Perhubungan Cq. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan di JAKARTA 1. Bersama ini dengan hormat kami mengajukan permohonan izin usaha angkutan multimoda sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.. Tahun.. tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Multimod. 2. Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan tersebut butir 1 di atas, terlampir disampaikan dokumen persyaratan dimaksud terdiri dari : a. persyaratan administrasi meliputi: 1) memiliki akta pendirian perusahaan yang telah di sahkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum. 2) memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP). 3) memiliki keterangan domisili usaha. 4) memiliki modal dasar paling sedikit setara dengan 80.000 (delapan puluh ribu) Special Drawing Right (SDR). 5) memiliki dan/atau menguasai kantor tetap. 6) memiliki alat angkut minimal 1(satu) unit kendaraan angkutan barang. 7) memiliki dan/atau menguasai alat bongkar muat minimal 1(satu) unit.

37 2012, No.118 b. persyaratan teknis meliputi: 1) memiliki dan/atau menguasai kantor tetap. 2) memiliki dan/atau menguasai alat angkut minimal 1 (satu) unit kendaraan angkutan barang yang dapat berupa mobil truk dan/atau 1 (satu) rangkaian kereta api (lokomotif dan gerbong atau kereta), kapal laut atau pesawat udara yang dibuktikan dengan dokumen yang sah. 3) memiliki dan/atau menguasai alat bongkar muat minimal 1 (satu) unit yang dibuktikan dengan dokumen yang sah. 4) memiliki Sumber Daya Manusia yang kompeten di bidang angkutan multimoda. 3. Demikian permohonan kami ajukan untuk dipertimbangkan dan jika dapat disetujui, kami menyatakan bersedia untuk mematuhi dan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan tentang angkutan multimoda, khususnya tentang Persyaratan Dan Tata Cara Memperoleh Izin Usaha Angkutan Multimoda dan ketentuan lainnya yang berlaku. Pemohon Meterai Rp. 6.000,- (..) nama dan tanda tangan penanggung jawab Tembusan Yth.: Menteri Perhubungan.

2012, No.118 38 Contoh 9 KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : TAHUN. TENTANG PEMBERIAN IZIN USAHA ANGKUTAN MULTIMODA KEPADA PT.. UNTUK MENYELENGGARAKAN ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, Membaca : Surat Permohonan PT.. Nomor.. tanggal, perihal. Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. Tahun.., diatur bahwa Badan Usaha Angkutan Multimoda dalam melakukan kegiatan usahanya wajib memiliki izin usaha yang diberikan oleh Menteri Perhubungan; b. bahwa sesuai hasil penelitian terhadap PT.. telah memenuhi persyaratan untuk ditetapkan sebagai Badan Usaha Angkutan Multimoda Nasional yang melakukan kegiatan angkutan multimoda; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b di atas, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Pemberian izin usaha Kepada PT... Sebagai Badan Usaha Angkutan Multimoda; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722);

39 2012, No.118 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 20); 6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011; 7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011; 8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 49 Tahun 2005 tentang Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS); 9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan; 10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor. Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Multimoda;

2012, No.118 40 MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG PEMBERIAN IZIN USAHA KEPADA PT... SEBAGAI BADAN USAHA ANGKUTAN MULTIMODA UNTUK MENYELENGGARAKAN ANGKUTAN MULTIMODA. PERTAMA : Memberikan Izin Usaha sebagai Badan Usaha Angkutan Multimoda kepada: a. Nama Perusahaan : b. Bidang Usaha : angkutan multimoda c. Alamat : d. N.P.W.P : e. Penanggung Jawab : K E D U A : PT. sebagai Badan Usaha Angkutan Multimoda Nasional sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA dapat melakukan kegiatan angkutan multimoda meliputi kegiatan yang dimulai sejak diterimanya barang oleh Badan Usaha Angkutan Multimoda dari Pengguna Jasa Angkutan Multimoda sampai dengan diserahkannya barang kepada Penerima Barang Angkutan Multimoda dari Badan Usaha Angkutan Multimoda sesuai dengan yang diperjanjikan dalam dokumen angkutan multimoda. K E T I G A : Dalam menyelenggarakan kegiatan angkutan multimoda, badan usaha angkutan multimoda selain melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA juga dapat melakukan kegiatan penunjang angkutan multimoda yang meliputi pengurusan: a. transportasi; b. pergudangan; c. konsolidasi muatan; d. penyediaan ruang muatan; dan/atau e. kepabeanan untuk angkutan multimoda ke luar negeri dan ke dalam negeri. KEMPAT : Dalam menyelenggarakan kegiatan angkutan multimoda, badan usaha angkutan multimoda sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA berkewajiban:

41 2012, No.118 a. mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang angkutan multi moda; b. mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan dari instansi pemerintah lainnya yang berkaitan dengan usaha pokoknya; c. melaporkan kegaiatan operasional angkutan multimoda kepada Pejabat yang ditunjuk Menteri; KELIMA : Keputusan izin usaha angkutan multimoda sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA, dapat dicabut apabila Pemegang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam diktum KEEMPAT. KEENAM : PT. sebagai Badan Usaha Angkutan Multimoda berlaku selama yang bersangkutan masih menjalankan kegiatan usahanya. KETUJUH : Izin Usaha Badan Usaha Angkutan Multimoda PT. dapat dicabut apabila pemegang izin usaha tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur dalam diktum KEDUA DAN KETIGA. KEDELAPAN : Pejabat yang ditunjuk Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pelaksanaan Keputusan ini. KESEMBILAN : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : pada tanggal :... MENTERI PERHUBUNGAN... Salinan Keputusan ini disampaikan kepada: a... b.. c. dst...

2012, No.118 42 Contoh 10 Nomor : Jakarta, Lampiran : Perihal : Penolakan Izin Usaha Kepada: Angkutan Multimoda Yth... di JAKARTA 1. Menunjuk surat permohonan Saudara Nomor. tanggal.. perihal permohonan izin usaha angkutan multimoda, dengan ini dinyatakan permohonan Saudara belum dapat diterima, dikarenakan tidak memenuhi persyaratan yaitu: a.. b.. c.. d.. 2. Apabila persyaratan tersebut pada butir 1 (satu) di atas telah dipenuhi, Saudara dapat mengajukan permohonan kembali. 3. Demikian disampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih. SEKRETARIS JENDERAL (....) Tembusan Yth.: Menteri Perhubungan.

43 2012, No.118 Contoh 11 Jakarta,. Nomor : Lampiran : Perihal : Peringatan Pertama Izin Kepada Usaha Angkutan Multimoda Yth. Sdr. Direktur Utama PT.. di.. 1. Menunjuk Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Multimoda PT Nomor.. tanggal serta memperhatikan PP. No. 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM Tahun.. tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Multimoda, dengan ini diberitahukan bahwa perusahaan Saudara tidak memenuhi kewajiban khususnya sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM Tahun Pasal dan Pasal ayat, yaitu: 2. Selanjutnya berdasarkan Permenhub No. PM. Tahun.. Pasal Ayat., apabila dalam waktu 1 (satu) bulan sejak diterbitkannya surat ini perusahaan Saudara belum juga memenuhi kewajiban sebagaimana tersebut pada butir 1, maka akan diambil tindakan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Peringatan ini merupakan PERINGATAN PERTAMA. 4. Demikian agar menjadi perhatian Saudara sepenuhnya. SEKRETARIS JENDERAL Tembusan Yth.: 1. 2. 3. dst. ( )

2012, No.118 44 Contoh 12 Nomor : Jakarta,.. Lampiran : Perihal : Peringatan Kedua Izin Kepada Usaha Angkutan Multimoda Yth. Sdr. Direktur Utama PT.. di 1. Menunjuk Surat kami No.. tanggal. Perihal Peringatan Pertama. 2. Berdasarkan data yang ada pada kami, ternyata sampai saat ini Perusahaan Saudara tidak memenuhi kewajiban khususnya sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. Tahun.. Pasal dan Pasal Ayat... yaitu: 3. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM Tahun Pasal. Ayat dan.., apabila dalam waktu 1 (satu) bulan sejak diterbitkannya surat ini perusahaan Saudara belum juga memenuhi kewajiban sebagaimana tersebut pada butir 1, maka akan diambil tindakan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Peringatan ini merupakan PERINGATAN KEDUA. 5. Demikian agar menjadi perhatian Saudara sepenuhnya. SEKRETARIS JENDERAL Tembusan Yth.: 1.... 2.... 3. dst... ( )

45 2012, No.118 Contoh 13 Nomor : Jakarta, Lampiran: Perihal : Peringatan Ketiga Izin Kepada Usaha Angkutan Multimoda Yth. Sdr. Direktur Utama PT. di. 1. Menunjuk surat kami No. tanggal. perihal Peringatan Pertama dan No... tanggal.. perihal Peringatan Kedua. 2. Berdasarkan data yang ada pada kami, ternyata sampai saat ini perusahaan Saudara belum memenuhi kewajiban khususnya sesuai denga Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.. Tahun Pasal dan Pasal ayat., yaitu: 3. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM Tahun. Pasal.. ayat.. dan, apabila dalam waktu 1 (satu) bulan sejak diterbitkannya surat ini perusahaan Saudara belum juga memenuhi kewajiban sebagaimana tersebut pada butir 1, maka akan diambil tindakan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Peringatan ini merupakan PERINGATAN KETIGA. 5. Demikian agar menjadi perhatian Saudara sepenuhnya. SEKRETARIS JENDERAL Tembusan Yth.: 1. 2. 3. dst. ( )

2012, No.118 46 Contoh 14 Nomor : Jakarta, Lampiran : Perihal : Pembekuan Surat Izin Usaha Kepada Perusahaan Angkutan Multimoda Yth. Sdr. Direktur Utama PT di 1. Menunjuk Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Multimoda PT..... Nomor :... Tanggal :... 2. Bahwa perusahaan Saudara tidak memenuhi persyaratan khususnya sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor... Tahun... Pasal... butir... yaitu:...... 3. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, perusahaan Saudara telah mendapat peringatan sebanyak 3 (tiga) kali berturutturut, yaitu: a. Peringatan I No.... tanggal... b. Peringatan II No.... tanggal... c. Peringatan III No.... tanggal... 4. Sehubungan dengan hal tersebut di atas dan sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor.... Tahun... Pasal... butir... dan... dengan ini diberitahukan bahwa terhitung mulai tanggal dikeluarkan surat ini perusahaan Saudara tidak diperkenankan melakukan kegiatan apapun dalam bidang angkutan multimoda di seluruh wilayah Republik Indonesia.

47 2012, No.118 5. Bilamana sampai dengan 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikeluarkannya surat pembekuan ini perusahaan Saudara belum dapat memenuhi ketentuan yang terkait dengan butir 2 (dua) tersebut di atas, maka Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Multimoda Saudara akan kami cabut. 6. Demikian agar menjadi perhatian Saudara sepenuhnya. SEKRETARIS JENDERAL Tembusan: 1.... 2.... ) (

2012, No.118 48 Contoh 15 KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : TAHUN. TENTANG PENCABUTAN SURAT IZIN USAHA PERUSAHAAN ANGKUTAN MULTIMODA PT.... Menimbang : a. bahwa PT.... sebagai perusahaan angkutan multimoda tidak melaksanakan kewajiban menyampaikan... kepada Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri, sehingga tidak memenuhi ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2011 dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor... Tahun... Pasal... butir...; b. bahwa kepada perusahaan tersebut telah diberikan surat peringatan sebanyak 3 (tiga) kali berturutturut, disusul dengan Surat Pembekuan Izin Usaha Nomor:... tanggal...; c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, dipandang perlu untuk mencabut Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Multimoda PT.... No.... tanggal... Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849);

49 2012, No.118 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 20); 6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011; 7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011; 8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 49 Tahun 2005 tentang Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS); 9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan; 10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor. Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Multimoda; Memperhatikan: 1. Surat No.... tanggal... tentang Peringatan Pertama; 2. Surat No.... tanggal... tentang Peringatan Kedua; 3. Surat No.... tanggal... tentang Peringatan Ketiga;

2012, No.118 50 4. Surat No.... tanggal... tentang Pembekuan Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Multimoda PT.... MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG PENCABUTAN SURAT IZIN USAHA PERUSAHAAN ANGKUTAN MULTIMODA PT.... PERTAMA KEDUA KETIGA : Mencabut Izin Usaha Perusahaan Angkutan Multimoda PT.... yang diberikan No.... tanggal... dengan data sebagai berikut: a. Nama Perusahaan : PT.... b. Alamat domisili : Jl.... c. Nomor/Tanggal SIUPAM :... tanggal... : PT.... diwajibkan untuk mengembalikan Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Multimoda asli kepada Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri. : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan bilamana terdapat kekeliruan dalam penatapannya akan diadakan pembetulan seperlunya. Ditetapkan di : pada tanggal: MENTERI PERHUBUNGAN ( ) Salinan Keputusan ini disampaikan kepada: 1.... 2.... 3. dst. MENTERI PERHUBUNGAN E.E. MANGINDAAN