BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di dunia. Daya

dokumen-dokumen yang mirip
MASASE DAN PRESTASI ATLET. Oleh : Novita Intan Arovah Dosen Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

-~... ~..:-~ ~ MASASE DAN PRESTASI ATLET. By Novita lntan Arovah Yogyakarta State University ABSTRACT PENDAHULUAN EFEK FISIOLOGIS MASASE

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Universitas Negeri Yogyakarta terhadap manfaat sport massage sebelum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Manfaat Swedish Massage Untuk Pemulihan Kelelahan Pada Atlet

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan suatu aktivitas yang sangat diperlukan oleh tubuh

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. dari salah satu jalur energi dalam tubuh yang dikenal sebagai glikolisis (Mc

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

MASASE GENERAL SEBAGAI PEMULIHAN PASIF DALAM MENINGKATKAN KECEPATAN LARI 100 METER. Komang Ayu Tri Widhiyanti, S.Or., M.Fis.

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya olahraga itu sendiri. Menurut Sumarjo (2002) yang dikutip Deva

PENGEMBANGAN MOTORIK SUATU PENGANTAR. Suharjana FIK UNY

PENDAHULUAN. cabang-cabang olahraga. Atlet yang menekuni salah satu cabang tertentu untuk

SPORT MASSAGE SURYA ADHITYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

LATIHAN PENDAHULUAN DAN LATIHAN PENUTUP PADA OLAHRAGA

Oleh (Tim Pengampu) Cerika Rismayanthi, M.Or. Ahmad Nasrulloh, M.Or. Fatkhurahman Arjuna, M.Or.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas olahraga. Ada beberapa tujuan olahraga yang dibagi sesuai kebutuhannya,

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. secara terstruktur dengan berpedoman pada aturan-aturan atau kaidah-kaidah. pengunaan energi/kalori oleh tubuh (Afriwardi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

PENGEMBANGAN MASASE OLAHRAGA UNTUK PEMANASAN ATLET BULUTANGKIS PB PENDTIUM MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT WORKSHOP PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA Oleh: Ali Satia Graha, M.Kes.

2014 PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK

Kelompok 6 (adri, diah, yuyun, irfan, rama)

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG

PERIODISASI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

KONSEP Latihan kebugaran jasmani

BAB I PENDAHULUAN. gerak. Kecepatan lari merupakan unsur kemampuan gerak yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agung Dwi Juniarsyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. atlet. Prestasi yang diraih ditandai dengan keberhasilan atlet dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

BAB I PENDAHULUAN. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang. masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani ditandai dengan proses mempelajari gerak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai kebiasaan orang. di rumah, halte, stadion olahraga, tempat-tempat olahraga maupun di

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

Tinjauan Umum dan Peran Sport Medicine dalam Meningkatkan Prestasi Atlet. Oleh : dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi dalam dunia olahraga merupakan salah satu faktor dalam

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing cabang olahraga termasuk Cabang Bulu Tangkis atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Olahraga merupakan kebutuhan yang tidak asing lagi.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan baik dari segi fisik, teknik, taktik dan mental. Cabang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT:

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Fahmi Hasan, 2013

2015 PERBANDINGAN METODE CONTINOUS TRAINING DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK PADA ATLET SEPAKBOLA

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN. waktu, dan tempat dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

TINGKAT KESEGARAN JASMANI ATLET UKM TENIS LAPANGAN UNY

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS CIRCULO MASSAGE DAN SPORT MASSAGE DALAM MENGATASI KELELAHAN KERJA KARYAWAN LAKI - LAKI GADJAH MADA MEDICAL CENTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang mulai

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari masyarakat yang sedang aktif dalam melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA PERKUMPULAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TEKNIK MASSAGE EFFLEURAGE PADA EKSTREMITAS INFERIOR SEBAGAI PEMULIHAN PASIF DALAM MENINGKATKAN KELINCAHAN. Komang Ayu Tri Widhiyanti, S.Or., M.Fis.

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat

2015 PROFIL KONDISI FISIK ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Potter dan Perry (2005) Pertumbuhan dan perkembangan manusia

PERSEPSI PEMAIN PERKUMPULAN SEPAK BOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA (PS. UNY) TERHADAP MANFAAT SPORT MASSAGE SEBELUM BERTANDING

2015 UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

P E N G E M B A N G A N E K T R A K U R I K U L E R O L A H R A G A S E K O L A H H E D I A R D I Y A N T O H E R M A W A N

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di dunia. Daya tarik sepak bola secara umum sebenarnya bukan karena olahraga ini mudah dimainkan, tetapi sepak bola lebih banyak menuntut keterampilan pemain dibandingkan olahraga lain. Pengetahuan tentang taktik dan srtategi sangat penting. Kesiapan pemain dalam mengambil keputusan hendaknya harus diuji terus menerus, karena pemain dituntut untuk memiliki kepekaan yang tinggi terhadap perubahan situasi yang sering terjadi sepanjang pertandingan. Sebenarnya tidak ada yang khusus dalam permainan sepak bola, seperti permainan dalam bola basket dan hoki, setiap pemain harus mampu bertahan sekaligus menyerang, meskipun dalam permainan sepak bola tidak ditentukan berat atau ukuran pemain secara khusus, semua pemain harus memiliki tingkat kebugaran yang tinggi (Luxbacher, Joseph A, 2004: 2). Pemain sepak bola sangat mengenal sport massage, karena mereka paling banyak mendapatkan sport massage. Hal ini disebabkan karena aktivitas pemain sepak bola di lapangan dan bobot latihan fisik yang tergolong berat maka, sport masaage sangat baik diberikan kepada pemain untuk menjaga kondisi fisik pemain. Kecepatan, kekuatan, stamina dan pengetahuan mengenai tehnik, taktik, semuanya merupakan aspek yang penting dari penampilan. Aktivitas sepak bola yang berat dapat menyebabkan dampak psikis dan fisologis terhadap pemain, salah satunya berupa kelelahan, 1

maka diperlukan suatu bentuk penanganan yang efektif baik itu sebelum bertanding, saat bertanding, dan sesudah bertanding, salah satu bentuk penangannya yaitu dengan massage. Massage merupakan salah satu modalitas fisioterapi yang banyak digunakan pemain untuk meningkatkan performa fisik maupun untuk mengatasi cedera serta gangguan fisik lainnya akibat kerja fisik dengan intensitas tinggi. Untuk memenuhi tujuan tersebut, massage dapat dilakukan sebelum pertandingan (pre-event), pertandingan (intra-event) dan sesudah pertandingan (post-event). Dewasa ini Massage sebelum pertandingan(pre-event), pada pertandingan(intra-event) dan sesudah pertandingan(post-event) semakin dikembangkan untuk mengoptimalkan performa fisiologis, biologis maupun psikologis atlet (Goats, 1994: 149). Massage telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Massage telah melibatkan ilmu tentang tubuh manusia di antaranya ilmu urai tubuh (anatomi), ilmu faal (fisiologi), dan ilmu gerak (kinesiologi). Salah satu jenis massage yang dikenal secara umum dalam dunia olahraga adalah sport massage. Sport massage dirancang untuk memperbaiki sirkulasi darah tubuh, merilekskan otot sehabis beraktivitas olahraga dan pengolahan sisa metabolisme. Dengan rancancangan tersebut sport massage sangat tepat apabila digunakan sebagai sarana pemulihan tubuh sehabis beraktivitas olahraga maupun sebelum beraktivitas. Sport massage memiliki beberapa manipulasi yaitu effleurage, pettrissage, tapotement, friction,dan vibration. Tiap manipulasi memiliki aplikasi pada bagian tubuh tertentu, dengan gerakan dan tujuan tertentu pula. Manipulasi tersebut dapat dilakukan pada 2

keseluruhan tubuh (general) maupun hanya pada bagian tubuh tertentu (partial) (Depdikbud, 1980: 7). Masase pada atlet bertujuan untuk mempersiapkan fisik maupun mental atlet sebelum mengikuti pertandingan, memaksimalkan potensi prestasi atlet, mempercepat proses pemulihan (recovery) serta mengurangi resiko terjadinya cedera maupun gangguan lain akibat aktivitas fisik dengan intensitas tinggi (Cafarelli et al. 1992: 8). Manipulasi masase ditujukan untuk mendiagnosis ada tidaknya gangguan fisik sebelum atau sesudah pertandingan, memperbaiki gangguan fisik yang terjadi, memobilisasi dan memberbaiki tonus otot, mencetuskan relaksasi, menstimulasi sirkulasi untuk mempercepat proses pemulihan (Martin et al. 1998: 30). Pada pelaksanananya sports massage mengakomodasikan teknik Swedia dengan beberapa aplikasi spesifik seperti: effleurage, petrissage, vibration, dan tapotement. Secara fisiologis, masase terbukti dapat menurunkan denyut jantung, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan sirkulasi darah dan limfe, mengurangi ketegangan otot, meningkatkan jangkauan gerak sendi serta mengurangi nyeri (Callaghan, 1993: 28). Manfaat fisiologis tersebut telah banyak digunakan atlet untuk mendukung performa fisik, terapi, rehabilitasi cedera dan dampak negatif dari olahraga. Masase sebelum pertandingan (preevent massage) merupakan jenis masase yang digunakan sebagai pelengkap dari kegiatan pemanasan atlet untuk meningkatkan sirkulasi peredaran darah dan limfe serta untuk mengurangi ketegangan otot sebelum bertanding. Masase jenis ini dilakukan beberapa saat sebelum pertandingan (Hemmings, 3

2001: 165). Masase sebelum pertandingan dilakukan idealnya selama 10-15 menit. Masase dengan intensitas ringan dan jangka waktu terlalu lama justru akan menurunkan kemampuan kontraksi otot. Jenis manipulasi yang digunakan biasanya adalah teknik Swedia (Goats, 1994: 149). Dari teknik Swedia tersebut eufleurage dilakukan untuk menstimulasi dan menghangatkan otot, serta petrisase untuk melancarkan kerja otot dan mengurangi ketegangan otot. Eufleurage pada umumnya bersifat relaksatif akan tetapi apabila dilakukan dengan cepat dapat bersifat stimulatif. Teknik Swedia masase ini memicu fleksibilitas sehingga dapat mengurangi kecepatan dan kekuatan. Bagian tubuh pada jenis olahraga tertentu dimasase bervariasi tergantung dengan jenis olahraganya, tetapi pada umumnya target utama masase adalah kaki dan punggung. Masase sebelum pertandingan dilakukan sebelum pemanasan sehingga efek fisiologis pemanasan dapat terjadi secara bertahap. Hemming (2000: 109) menyatakan beberapa hal yang perlu diperhatikan pada masase sebelum pertandingan adalah sebagai berikut : 1. Gunakan teknik masase sesuai dengan tujuan kompetisi. 2. Masase ditujukan untuk menimbulkan hyperimia jangka panjang. 3. Masase diawali dengan intensitas ringan kemudian secara bertahap ditingkatkan tekanan dan kecepatannya. 4. Masseur tidak diperkenankan untuk memeberikan komentar negatif kepada pemain untuk mencegah turunnya mental pemain. 4

5. Apabila ditemukan terjadi cedera, kekakuan otot yang sangat, hal ini sebaiknya dikemukanan terlebih dulu pada pelatih untuk ditindaklanjuti oleh pelatih 6. Waktu masase memeperhitungkan waktu terjadinya pertandingan, sebagai contoh bila pertandingan akan dimulai dalam 30 menit, masase dilakuakan secara singkat (5-10 menit) sehingga masih terdapat waktu untuk pemanasan. 7. Pada olahraga endurance, teknik masase ditujukan untuk fleksibilitas. 8. Pada olahraga dengan kebutuhan kekuatan, target masase adalah otot spesifik. Universitas Negeri Yogyakarta adalah salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang memiliki banyak prestasi baik itu di bidang akademik maupun non akademik salah satunya prestasi di bidang sepak bola. Olahraga ini diorganisasikan melalui suatu wadah yang lebih dikenal dengan UKM ( Unit Kegatan Mahasiswa ) Sepak bola. UKM ( Unit Kegiatan Mahasiswa ) sepak bola UNY terdiri dari beberapa tim seperti, LPI (Liga Pendidikan Indonesia), PS ( Perkumpulan Sepak bola ) UNY dan tim Futsal (putra & putri). Menurut hasil wawancara peneliti pada hari Selasa tanggal 6 April 2012, kepada salah satu pelatih tim UNY Giovani Akbar S.Or menyebutkan bahwa; Tim sepak bola Universitas Negeri Yogyakarta terdiri dari LPI (Liga Pendidikan Indonesia), PS UNY (Perkumpulan Sepak bola UNY) dan Futsal yang terbagi menjadi dua yaitu tim putra dan tim putri. Adapun prestasi tim PS UNY selama 3 tahun terakhir adalah; 1. Pada tahun 2011 Tim PS UNY meraih peringkat II kompetisi divisi utama pengcab kota. 2. Pada tahun 2010 Tim PS UNY meraih peringkat III piala walikota. 5

3. Pada tahun 2009 Tim PS UNY meraih peringkat IV kompetisi divisi utama pengcab kota. 4. Pada tahun 2009 Tim PS UNY meraih peringkat III piala walikota. Tim PS UNY yang terdiri dari 30 orang dari berbagai macam fakultas seperti FIK, FBS, FIP. Jadwal latihan setiap hari selasa dan jum at pukul 15.00 wib di lapangan Stadion Atletik Sepak bola UNY. Adapun persiapanpersiapan yang dilakukan ketika akan menghadapi pertandingan seperti persiapan fisik, mental, lebih banyak kearah taktik. Para pemain lebih didominasi oleh mahasiswa FIK. Pemahaman pemain akan sport massage hanya secara umum saja belum pernah diberikan pelatihan ataupun sosialisasi akan arti pentingnya sport massage, khususnya sport massage sebelum bertanding. Dari uraian diatas, manfaat sport massage sebelum pertandingan (preevent) pada kompetisi sepak bola sudah banyak di buktikan, akan tetapi selama ini sport massage sebelum bertanding sesuai observasi penulis pada hari Selasa tanggal 6 April 2012, pada salah satu tim sepak bola yaitu tim Ps.UNY masih jarang diterapkan. Salah satu hal yang diduga menyebabkan minimnya penggunaan sport massage sebelum bertanding (pre-event) adalah belum diketahui manfaat sport massage di kalangan pemain bola. Atas dasar inilah peneliti sangat tertarik untuk meneliti permasalahan diatas yang bertujuan untuk mengetahui persepsi pemain perkumpulan sepak bola Universitas Negeri Yogyakarta terhadap manfaat sport massage sebelum bertanding. B. Identifikasi Masalah Dari latarbelakang masalah yang telah diuraikan diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut : 1. Belum diketahuinya manfaat sport massage terhadap performance atlet sebelum bertanding. 2. Apa dampak dari sport massage yang dilakukan sebelum bertanding. 6

3. Kapan sport massage sebelum bertanding diberikan. 4. Bagaimana persepsi pemain Perkumpulan Sepak Bola UNY terhadap manfaat sport massage sebelum bertanding. C. Batasan Masalah Dari identifikasi masalah diatas penulis hanya membatasi masalah yang akan diteliti yaitu Persepsi Pemain Perkumpulan Sepak Bola Universitas Negeri Yogyakarta Terhadap Manfaat Sport Massage Sebelum Bertanding. D. Rumusan Masalah Atas dasar pembatasan masalah seperti tersebut di atas, masalah dalam skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut bagaimana Persepsi Pemain Perkumpulan Sepak Bola (PS UNY) terhadap Pemanfaatan Sport Massage Sebelum Bertanding? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pemain perkumpulan sepak bola Universitas Negeri Yogyakarta (PS UNY) terhadap Manfaat Sport Massage Sebelum Bertanding. F. Manfaat Penelitian Dari tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini dapat bermanfaat bagi: a. Bagi pelatih Ps.UNY, dapat dijadikan sebuah pertimbangan untuk lebih memperhatikan dan menjaga kondisi fisik para pemainnya melalui sport massage sebelum bertanding. b. Bagi masseur, masseuse atau ahli kesehatan untuk lebih dapat mengembangkan sport massage dalam pertandingan. 7

c. Mendorong masyarakat umum untuk memanfaatkan sport massage dalam memelihara kebugaran tubuh mereka sebelum melakukan aktivitas olahraga. d. Memperbaiki persepsi negatif masyarakat tentang massage atau pijat menjadi lebih bersifat ilmiah. e. Diharapkan dapat dimanfaatkan dan disempurnakan sebagai informasi ilmiah dan bahan perbandingan bagi peneliti yang lain dalam rangka meningkatkan sumberdaya manusia yang berhubungan dengan bidang olahraga, khususnya dibidang rehabilitasi fisik. 8