BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi untuk melihat apakah ada hubungan antara promosi jabatan dengan tingkat kepuasan kerja pegawai. Dengan pendekatan ini diperoleh informasi lengkap mengenai masalah-masalah yang akan diteliti, sehingga dapat digambarkan masalah-masalah yang dihadapi dalam organisasi khususnya hubungan promosi jabatan dengan tingkat kepuasan kerja pegawai pada Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Tempat ataupun lokasi yang menjadi objek penelitian ini yaitu pada Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo. Dan penelitian ini telah di laksanakan selama 4 bulan, yaitu dari bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2012. 3.3 Variabel Penelitian a. Variabel independent (X) : Promosi Jabatan dengan indikator-indikator : kejujuran, loyalitas, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan inisiatif b. Variabel dependent (Y) : Kepuasan Kerja dengan indikator-indikator : gaji, pekerjaan itu sendiri, rekan kerja, atasan, promosi, dan lingkuan kerja. 3.4 Definisi Operasional Variabel 27 Variabel X : menurut Wahyudi (2002:173) menyatakan bahwa : Promosi adalah perubahan posisi/jabatan atau pekerjaan dari tingkat lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi,
biasanya akan diikuti dengan meningkatnya tanggung jawab, hak, serta status sosial seseorang. Indikator Variabel X : menurut Bambang Wahyudi (2002:173) a. Kejujuran Khusus pada jabatan-jabatan yang berhubungan dengan finansial, produksi, pemasaran, dan sejenisnya, kejujuran dipandang amat penting. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga jangan sampai kegiatan promosi malah merugikan perusahaan, karena ketidakjujuran tenaga karja yang dipromosikan. b. Loyalitas Loyalitas yang tinggi akan berdampak pada tanggung jawab yang lebih besar. c. Tingkat Pendidikan Alasan yang melatarbelakanginya adalah dengan pendidikan yang lebih tinggi diharapkan tenaga kerja memiliki daya nalar yang tinggi terhadap prospek perkembangan organisasi diwaktu mendatang. d. Pengalaman Kerja Pengalaman kerja seringkali digunakan sebagai salah satu standar untuk kegiatan promosi. Dengan alasan lebih senior, pengalaman yang dimilikipun dianggap lebih banyak daripada junior. Dengan demikian, diharapkan tenaga kerja yang bersangkutan memiliki kemampuan lebih tinggi, gagasan lebih banyak, dan kemampuan manajerial yang baik. e. Inisiatif Untuk kegiatan promosi pada jenis pekerjaan tertentu, barangkali karsa dan daya cipta (inisiatif) merupakan salah satu syarat yang tidak perlu ditawar lagi. Hal ini disebabkan untuk jenis pekerjaan tertentu sangat memerlukan karsa dan daya cipta demi kelangsungan perusahaan.
Varibel Y : Siagian (2009:295) mengemukakan kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Indikator Variabel Y : menurut Hariandja (2005:291) a. Gaji, yaitu jumlah bayaran yang diterima seseorang sebagai akibat dari pelaksanaan kerja apakah sesuai dengan kebutuhan dan dirasakan adil. b. Pekerjaan itu sendiri, yaitu isi pekerjaan yang dilakukan seseorang apakah memiliki elemen yang memuaskan. c. Rekan kerja, yaitu teman-teman kepada siapa senantiasa berintegrasi dalam pelaksanaan pekerjaan, sesorang dapat merasakan rekan kerjanya sangat menyenangkan atau tidak menyanangkan. d. Atasan, yaitu seseorang yang senantiasa memberi perintah atau petunjuk dalam pelaksanaan kerja. Cara-cara atasan dapat dirasakan tidak menyenangkan bagi seseorang atau menyenangkan dan hal ini dapat mempengaruhi kepuasan kerja. e. Promosi, yaitu kemungkinan seseorang dapat berkembang melalui melalui kenaikan jabatan. Seseorang dapat merasakan adanya kemungkinan yang besar untuk naik jabatan atau tidak ini juga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja seseorang. f. Lingkungan kerja, yaitu lingkungan secara fisik dan psikologi. Lingkungan kerja fisik berupa struktur organisasi yang ada pada kantor tersebut, sedangkan lingkungan kerja psikologi berupa hubungan kerja yang terjalin antara pegawai. 3.5 Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006:108). Sedangkan menurut Sudjana (1996:6) populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil
hitungan ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dan semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo dengan jumlah pegawai tetap sebanyak 60 orang. b. Sampel Menurut Arikunto (2006 : 131) sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjek yang diteliti kurang dari 100, maka lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Maka semua anggota populasi diambil sebagai sampel dalam penelitian ini dengan jumlah 60 orang pegawai. 3.6 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data a. Sumber Data 1) Data primer Data yang diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan responden. 2) Data sekunder Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari dokumentasi pada Kantor Kementrian Agama Kota Gorontalo. Antara lain: profil kantor yang bersangkutan, terutama dikaitkan dengan Hubungan Promosi Jabatan Dengan Tingkat Kepuasan Kerja Pegawai, struktur organisasi, dan sumber-sumber pustaka yang relevan. b. Teknik pengumpulan data 1) Observasi, merupakan teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian. Teknik ini adalah teknik awal untuk mengumpulkan data umum berupa pengamatan terhadap gejala-gejala yang diteliti.
2) Angket, pengumpulan data dengan menggunakan daftar pernyataan yang digunakan untuk mengetahui persepsi responden terhadap beberapa variabel yang berkaitan dengan promosi jabatan serta kepuasan kerja pegawai. 3) Wawancara, pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan responden agar mendapatkan informasi yang tidak terakomodasi dari kuisioner atau angket. 4) Dokumentasi, adalah setiap dokumen yang tertulis yang digunakan untuk penelitian, berupa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan promosi jabatan dengan tingkat kepuasan kerja pegawai di kantor kementrian agama Kota Gorontalo. 3.7 Analisis data 3.7.1 Uji Reliabilitas Dan Validitas Data 1. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah pengukuran untuk suatu gejala. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat ukur, maka semakin stabil alat tersebut untuk digunakan. Menurut Ghazali (2005:44) alat ukur dikatakan reliable (handal) kalau dipergunakan untuk mengukur berulangkali dalam kondisi yang relatif sama, akan menghasilkan data yang sama atau sedikit variasi. Tingkat reliabilitas suatu konstruk / variabel penelitian dapat dilihat dari hasil statistik Cronbach Alpha (α). Dengan rumus sebagai berikut. α = k Si 1 k 1 St (Ghazali, 2005:45) Keterangan : k = Jumlah instrument pertanyaan Si² = Jumlah Varians dalam setiap instrumen
S = Varians keseluruhan instrument = Standar deviasi pada test untuk semua orang Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 (Ghazali, 2005). Semakin nilai alphanya mendekati satu maka nilai reliabilitas datanya semakin terpercaya. 2. Uji Validitas Data Pengujian validitas data digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dianggap valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Ghazali, 2005). Dalam hal ini digunakan item pertanyaan yang diharapkan dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur. Untuk mengukur tingkat validitas item-item pertanyaan kuesioner terhadap tujuan pengukuran adalah dengan melakukan korelasi antar skor item pertanyaan dengan skor variabel (Ghazali, 2005). Uji signifikasi ini membandingkan korelasi antara nilai masingmasing item pertanyaan dengan nilai total. Apabila besarnya nilai total koefisien item pertanyaan masing-masing variabel melebihi nilai signifikan maka pertanyaan tersebut dinilai tidak valid. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: r xy = n xy ( x ) ( y ) (Ghazali, 2005:60) [n x 2 ( x ) 2 ] [n y 2 ( y ) 2 ] Dimana: r xy = Angka indeks korelasi n x = jumlah responden = jumlah seluruh skor X
y xy = jumlah seluruh skor Y = jumlah seluruh perkalian antara nilai X dan Y Pengujian validitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS version 16.0 for windows. 3.7.2 Uji Normalitas Data Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Rumus yang digunakan adalah : χ 2 = ( )² (Riduwan, 2011:68) χ 2 = Nilai chi-kuadrat fo = frekuensi yang diobservasi fe = frekuensi yang diharapkan Pengujian normalitas data pada penelitian ini dibantu dengan program SPSS 16.0 dengan melihat nilai pada uji One Sample Kolmogorov Smirnov (1-KS). Menurut Priyatno (2011: 77), data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar (>) dari 0,05. 3.7.3 Uji Korelasi Peaerson Product Moment Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara promosi jabatan dan kepuasan kerja pegawai, maka peneliti mengunakan korelasi pearson product moment: Rumus koefisien korelasi ( r )
r xy = n xy ( x ) ( y ) (Riduwan, 2011:80) [n x 2 ( x ) 2 ] [n y 2 ( y ) 2 ] Keterangan : r xy = Angka indeks korelasi n = Jumlah responden xy= Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y x = Jumlah seluruh skor x y = Jumlah seluruh skor y Jika r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara dua variabel sangat lemah atau tidak ada korelasi. Jika r = 1 atau mendekati 1, maka hubungan antara dua variabel sangat kuat. Jika r = -1 atau mendekati -1 maka korelasinya negatif sangat kuat. Dengan interpretasi koefisien korelasi nilai r pada tabel berikut. 3.7.4 Uji signifikan ( uji t ) Tabel 1 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 1,000 Sangat Kuat 0,60 0,799 Kuat 0,40 0,599 Cukup Kuat 0,20 0,399 Rendah 0,00 0,199 Sangat Rendah Sumber : (Riduwan & Sunarto, 2010 : 81) Uji signifikan berfungsi untuk mencari apakah ada promosi jabatan dengan tingkat kepuasan kerja karyawan, yang dirumuskan : r n - 2 t hitung = (Riduwan, 2011:83) n r 2 Keterangan :
t hitung r n = Nilai t = Nilai koefisien korelasi = Jumlah sampel Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dinyatakan signifikan dapat diketahui dengan membandingkan nilai dari t hitung dengan t tabel. Jika nilai t hitung lebih besar (>) dari nilai t tabel maka hubungan variabel X dan Y dinyatakan signifikan. Begitu pula sebaliknya apabila nilai t hitung lebih kecil (<) dari nilai t tabel maka dinyatakan tidak signifikan. 3.8 Hipotesis statistika Untuk pengujian hipotesis, maka hipotesis penelitian ini di tetapkan dalam hipotesis statistik sebagai berikut : Ha = jika r 0 ( ada hubungan yang signifikan antara promosi jabatan dengan tingkat kepuasan kerja pegawai ). Ho = jika r = 0 ( tidak ada hubungan yang signifikan antara promosi jabatan dengan tingkat kepuasan kerja pegawai ).