GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENYEWAAN RUMAH SUSUN SEWA YANG DIKELOLA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa untuk mewujudkan tertib administrasi dan pelaksanaan pengelolaan Rumah Susun Sewa agar penggunaannya dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna, perlu mengatur Pedoman dan Tata Cara Penyewaan Rumah Susun Sewa yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3318). 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3469). 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4247). 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286). 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355). 6. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548). 7. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3372). 8. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4532). JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim 1
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara 4578). 10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4609). 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negera Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negera Nomor 4737). 12. 12.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997 tentang Tuntunan Perbendaharaan dan Tuntunan Ganti Rugi Keuangan dan Barang Daerah. 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah. 15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 22 Tahun 2000 tentang Dinas Permukiman Provinsi Jawa Timur. 16. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 13 Tahun 2003 tentang Pedoman Pemanfaatan Barang Daerah. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENYEWAAN RUMAH SUSUN SEWA YANG DIKELOLA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 2. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 3. Dinas Permukiman adalah Dinas Permukiman Provinsi Jawa Timur. 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Permukiman Provinsi Jawa Timur. 5. Rumah Susun Sewa adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bag ianbagian yang di strukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satu kesatuan yang masing-masing dapat dimanfaatkan dengan sistem sewa dan digunakan secara terpisah untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama. JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim 2
6. Rumah susun sewa yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Timur adalah rumah susun sewa yang dibangun dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur. 7. Penghuni adalah perorangan yang bertempat tinggal dalam rumah susun sewa yang ditetapkan oleh unit pengelola dalam perjanjian sewa yang disetujui bersama. 8. Pengelolaan adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi rumah susun sewa yang meliputi kebijakan, penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian. 9. Harga sewa adalah jumlah atau nilai dalam bentuk uang sebagai pembayaran atas penghunian rumah susun sewa untuk jangka waktu tertentu. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Pedoman pengelolaan dan tata cara penyewaan rumah susun sewa dimaksudkan untuk memberikan acuan dalam mengoperasionalkan rumah susun sewa, agar dilaksanakan seoptimal mungkin untuk dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna ; (2) Penyewaan rumah susun sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk : a. memenuhi kebutuhan perumahan yang layak bagi masyarakat dan menjamin kepastian hukum dalam pemanfaatannya ; b. meningkatkan daya guna dan hasil guna tanah di daerah perkotaan dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan menciptakan Iingkungan permukiman yang lengkap, serasi dan seimbang ; c. memenuhi kebutuhan untuk kepentingan lainnya yang berguna bagi kehidupan masyarakat ; d. menunjang pelaksanaan program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Pemerintah Provinsi ; e. meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ). BAB III KETENTUAN PENYEWAAN RUMAH SUSUN SEWA Pasal 3 Penghuni rumah susun sewa, dilarang mengubah dan atau menambah bentuk fisik rumah susun sewa yang dihuni. JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim 3
Pasal 4 (1) Pelaksanaan penyewaan rumah susun sewa dilakukan dengan perjanjian sewa menyewa yang dibuat antara Pemerintah Provinsi yang diwakili oleh Dinas Permukiman dengan pihak penghuni yang bersangkutan ; (2) Perjanjian sewa menyewa rumah susun sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak dapat dialihkan kepada pihak lain dengan cara dan dalam bentuk apapun. Pasal 5 (1) Jangka waktu penyewaan rumah susun sewa ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang ; (2) Penentuan harga sewa dilakukan oleh Panitia Penaksir yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur ; (3) Harga sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) akan ditinjau kembali setiap 2 (dua) tahun sekali. Pasal 6 (1) Penghunian rumah susun sewa harus berdasarkan perjanjian sewa menyewa yang ditetapkan oleh Kepala Dinas dan dilaporkan kepada Gubernur ; (2) Persyaratan dalam penerbitan perjanjian sewa menyewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang harus dipenuhi oleh calon penghuni adalah sebagai berikut : a. Surat permohonan menempati rumah susun sewa ; b. Surat pernyataan kesanggupan mentaati ketentuan penghunian rumah susun sewa ; c. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebanyak 1 (satu) lembar; d. Foto copy Kartu Keluarga atau daftar Keluarga yang disahkan oleh Kelurahan/Desa sebanyak 1 (satu) lembar; e. Pas photo sebanyak 2 (dua) lembar ukuran 4 x 6 ; f. Surat keterangan bekerja dan berpenghasilan tetap. Pasal 7 (1) Pencabutan perjanjian sewa menyewa dilakukan oleh Kepala Dinas; (2) Pencabutan perjanjian sewa menyewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila : a. penghuni menyuruh orang lain untuk menghuni atau memindah tangankan pada orang lain yang tidak berhak ; b. penghuni tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana tertuang dalam perjanjian sewa menyewa dan surat pernyataan yang dibuat. JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim 4
(3) Penghuni harus meninggalkan / mengosongkan rumah yang dihuni dengan biaya sendiri selambat-iambatnya 1 (satu) bulan setelah perjanjian sewa menyewa dicabut tanpa tuntutan dalam bentuk apapun (tanpa pesangon atau sejenisnya). Pasal 8 (1) Pelaksanaan pembayaran sewa rumah susun sewa dilakukan oleh penghuni ke Kas Daerah Provinsi Jawa Timur melalui kasir penerima instansi pengelola atau UPT Dinas Pendapatan Provinsi sebagai Penerimaan Daerah ; (2) Ketentuan waktu pembayaran sewa rumah susun diatur dalam surat perjanjian sewa menyewa. Pasal 9 Apabila perjanjian sewa menyewa telah dinyatakan tidak berlaku atau telah dicabut dan penghuni belum meninggalkan atau belum mengosongkan rumah susun sewa dimaksud selama batas waktu yang telah ditentukan dan telah diberikan surat peringatan maksimal 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu 1 (satu) minggu, tidak diindahkan maka dilakukan pengosongan paksa. BAB IV KETENTUAN PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEWA Pasal 10 (1) Rumah susun sewa milik Pemerintah Provinsi dicatat dalam daftar inventaris Dinas Permukiman sebagai kekayaan Pemerintah Provinsi; (2) Rumah susun sewa milik Pemerintah Pusat yang dikelola Pemerintah Provinsi dicatat dalam daftar inventaris Dinas Permukiman; (3) Pengelolaan dan pemanfaatan rumah susun sewa dilakukan seoptimal dan seefisien mungkin ; (4) Rumah susun sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) tidak boleh dijadikan jaminan hutang dengan dibebani hak tanggungan dalam bentuk dan cara apapun. Pasal 11 Untuk menyelenggarakan pengelolaan rumah susun sewa, Dinas Permukiman dapat melakukan : a. Swakelola murni yang ditangani oleh Tim Pengelola Rumah susun sewa dari Dinas Permukiman ; b. Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga yang dituangkan dalam perjanjian kerja sarna dan diketahui oleh Gubernur. c. Pengawasan pelaksanaan pengelolaan dan pemeliharaan rumah susun dilaksanakan Dinas Permukiman. JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim 5
BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Timur. DIUNDANGKAN DALAM BERITA DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR TGL 12-2-2008 No. 10 Th 2008/E1 Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 12 Pebruari 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR ttd H. IMAM UTOMO.S JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim 6