BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Bagi manusia kebutuhan air akan sangat mutlak karena sebagian besar tubuh

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

BAB I PENDAHULUAN. manusia, hewan, dan tumbuhan. Tanpa adanya air, maka kita sulit

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kota merupakan aglomerasi manusia dalam ruang yang relatif terbatas.

BAB I PENDAHULUAN. yang dimasak, kini masyarakat mengkonsumsi air minum isi ulang (AMIU).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. oleh makhluk lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya mutu hidup manusia adalah terpenuhinya kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang berkembang yang giat giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. semua manusia. Karena segala aktivitas masyarakat di berbagai aspek

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Visi, Misi, Strategi dan Tujuan

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

I. PENDAHULUAN. secara nyata kemampuan daerah dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 30 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SLEMAN

I. PENDAHULUAN. khatulistiwa. Curah hujan di Indonesia cukup tinggi dan memiliki cadangan air

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung

I. PENDAHULUAN. dengan tidak mengorbankan kelestarian sumberdaya alam itu sendiri.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TK II SLEMAN

Nomor 9 Tahun 2015; 5. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan; 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 Tentang

BAB II LANDASAN TEORI

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa sumber air untuk kebutuhan sehari-hari antara lain sumur dangkal,

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan zat penting kedua untuk hidup setelah oksigen. Setiap

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

BAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001).

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam menentukan kebijaksanaan baik jangka pendek maupun

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Gunungkidul merupakan daerah dengan batu kapur yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. meningkatkan lagi aktivitas penduduk serta penggunaan sumber daya air.

BAB I PENDAHULUAN. peradaban manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati sampai saat ini. Air merupakan sumber daya yang sangat diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber energi yang sangat penting di dunia sebagai

2017, No Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air. Air juga digunakan untuk

V. EVALUASI KINERJA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dalam mengukur kinerja PDAM Kabupaten Sukabumi sebagai

Kepustakaan : 15 Kata Kunci : Jarak sumur gali, tempat pembuangan tinja, Escherichia Coli

I. PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber kehidupan yang mutlak diperlukan oleh semua

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG SERTIFIKASI LAIK SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan adalah usaha menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan bagi setiap orang agar tewujud derajat kesehatan yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat saat ini. Karena segala aktifitas masyarakat di berbagai aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. Barat. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi dan meningkatnya kegiatan

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

I. PENDAHULUAN. meningkatkan nilai tambah sumber daya alam. Sumber daya potensial yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk transportasi, baik di sungai maupun di laut (Wardhana, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pemerintahan baik melalui administrasi pemerintahan,

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mesin penggerak pertumbuhan ekonomi, menyediakan lapangan kerja, dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan dan masyarakat desa yang sangat dinamis. Air bersih untuk keperluan

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) D-157

BAB I. PENDAHULUAN. aktivitas mereka sehari-hari. Air memegang peranan penting bagi kehidupan

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG PENDAYAGUNAAN AIR TANAH GUBERNUR JAWA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 76 Tahun : 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LAMPUNG-SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. banyak PDAM Tirta Kerta Raharja mempunyai beberapa Instalasi Pengolahan Air bersih (

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PENURUNAN KADAR BESI (FE) PADA AIR SUMUR SECARA PNEUMATIC SYSTEM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dengan kata lain Good Governance, terdapat salah satu aspek di dalamnya yaitu

III. METODE PENELITIAN. Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Selatan berupa data PAD

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2. penduduk yang mencapai jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG IZIN PENGELOLAAN AIR TANAH

BAB I PENDAHULUAN. menentukan corak kehidupan dan mempunyai peranan yang sangat dominan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Gambar 4.1: Gedung Operasional PDAM Tirta Indragiri

BAB I PENDAHULUAN yaitu dimana bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan sehat.

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH BUPATI LEBAK,

I. PENDAHULUAN. pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum 1. Pada

BAB I PENDAHULUAN. ras, etnis, bahasa dan juga agama yang beragam, karena itulah Indonesia disebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan airtanah. Air

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air sangat dibutuhkan oleh semua mahkluk hidup tanpa terkecuali

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%

BAB I. PENDAHULUAN. Kebutuhan air semakin lama semakin meningkat sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan

PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 02 TAHUN 2015

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya, dan volume tersebut sangat bervariasi pada masing-masing orang, bahkan juga bervariasi antara bagianbagian tubuh seseorang. Oleh karena itu kebutuhan manusia akan air merupakan kebutuhan mutlak yang tidak dapat digantikan, maka pemenuhan air bersih bagi seseorang merupakan suatu keharusan untuk dapat mempertahankan hidupnya. Meskipun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui, namun ketersediaannya dibatasi oleh ruang dan waktu. Selain itu air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain. Distribusi air sangat dipengaruhi oleh letak geografis suatu daerah dan waktu-waktu tertentu. Seseorang dapat memanfaatkan sumber air yang ada di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan air tersebut, seperti sumur gali, sumur bor, mata air, air hujan, air sungai, dan sebagainya. Namun tidak semua sumber air tersebut

memiliki kualitas air yang baik, kualitas air saat ini sudah semakin menurun seiring dengan tumbuh pesatnya industrialisasi, terutama di perkotaan dan di daerah yang penduduknya padat. Air untuk keperluan manusia terutama untuk keperluan minum, harus memenuhi standar kualitas tertentu yang memenuhi aspek kesehatan, sebagaimana Menteri Kesehatan telah menyampaikan syarat kualitas air bersih yang dapat digunakan masyarakat yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 tentang Syarat - Syarat dan Pengawasan Kualitas Air, Kualitas air harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan mikrobiologi, fisika, kimia, dan radioaktif. Salah satu penyedia produk air bersih di Provinsi Lampung adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Agung Kabupaten Tanggamus. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Agung Kabupaten Tanggamus didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 43 Tahun 2000 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum (Lembaran Daerah Kabupaten Tanggamus Tahun 2000 Nomor 125 seri D Nomor 78) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 8 tahun 2001 (Lembaran Daerah Kabupaten Tanggamus tahun 2001 Nomor 49 seri D Nomor 29). Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Agung Kabupaten Tanggamus merupakan pemisahan dari PDAM Tirta Jasa Kabupaten Lampung Selatan sesuai dengan Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Lampung Nomor 690/311/D/1997 tanggal 19 Agustus 1997. Pada tahun 2000 dikukuhkan sebagai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Agung Kabupaten Tanggamus sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 43 Tahun 2000 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Struktur organisasi PDAM Way Agung Kabupaten Tanggamus terdiri dari: 1) Pembina yaitu Bupati Tanggamus. 2) Badan Pengawas. 3) Unsur Pimpinan, yaitu Direktur. 4) Unsur Staf, terdiri dari Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan, Kepala Bagian Teknik, Kepala Cabang, serta Kepala Unit yang kedudukannya berada langsung di bawah direktur. 5) Unsur Pelaksana, terdiri dari Kepala Sub Bagian yang kedudukannya di bawah masing-masing Kepala Bagian dan Kepala Urusan yang kedudukannya di bawah masing-masing Kepala Sub Bagian. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 269/KPTS/1984 tanggal 8 Agustus 1984 diketahui bahwa tugas pokok Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana penyediaan air bersih dengan tujuan memberikan pelayanan air bersih bagi masyarakat secara adil dan merata, terus menerus sesuai dengan persyaratan higienis. PDAM Way Agung adalah suatu kelengkapan otonomi daerah yang diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah guna menunjang kehidupan perkembangan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi yang nyata, dinamis dan bertanggung jawab, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok - Pokok Pemerintah Daerah. PDAM Way Agung Kabupaten Tanggamus dibentuk dengan tugas dan tujuan sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan yang mencakup aspek sosial, kesehatan dan pelayanan air bersih. 2. Turut serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya dibidang penyediaan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan. 3. Sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah. Dalam rangka menjalankan tugas pokok tersebut, PDAM Way Agung Kabupaten Tanggamus mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Pelayanan umum/jasa. 2. Penyelenggaraan kemanfaatan umum. 3. Peningkatan kesejahteraan dibidang sarana air bersih. 4. Peningkatan pendapatan. Namun apakah pada pelaksanaanya PDAM Way Agung Kabupaten Tanggamus telah menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana disebutkan di atas. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan PDAM Way Agung salah satunya dalam memenuhi kebutuhan air bersih penduduk setempat. Tabel 1.1 menggambarkan kemampuan PDAM dalam memenuhi kebutuhan air masyarakat setempat. Tabel 1.1 Jumlah Penduduk dan Cakupan Pelayanan PDAM Way Agung Kabupaten Tanggamus tahun 2009-2011. Tahun Jumlah Penduduk Cakupan Pelayanan Rasio Cakupan Pelayanan (%) 1 2 3 2/3*100% 2009 28.022 834.968 3,36 2010 19.872 536.765 3,70 2011 23.796 659.289 3,60 Rata-rata 3,55 Sumber : PDAM Way Agung Tahun2009-2011 (data diolah)

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa pada tahun 2009 PDAM hanya mampu melayani 3,36% dari jumlah penduduk yang ada, pada tahun 2010 dan 2011 jumlah penduduk berkurang karena adanya pemekaran kota, namun pelayanan PDAM dalam hal penyediaan air bersih masih saja belum mampu menyediakan air bersih untuk penduduknya secara keseluruhan, PDAM hanya mampu melayani 3,70% dari jumlah penduduk tahun 2010 dan 3,60% dari jumlah penduduk tahun 2011. Dari data tersebut dapat terlihat bahwa masih rendahnya pertumbuhan cakupan pelayanan air bersih terhadap penduduk di Kabupaten Tanggamus. Kemudian tujuan didirikannya PDAM yaitu sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), sebagai daerah otonom sumber pendapatan merupakan hal yang penting dalam pembiayaan segala kegiatan dalam rangka penyelenggaraan urusan rumah tangga daerah, tetapi selama periode penelitian yaitu tahun 2009-2011, PDAM Way Agung selalu mengalami kerugian. Asumsinya bagaimana PDAM Way Agung mampu berkontribusi terhadap PAD jika setiap tahunnya selalu mengalami kerugian. Keterangan jumlah kerugian PDAM Way Agung selama periode penelitian tahun 2009-2011dapat kita lihat pada tabel 1.2. Tabel 1.2 Jumlah Laba/Rugi PDAM Way Agung Kabupaten Tanggamus tahun 2009-2011. No. Tahun Laba/Rugi (Rp) 1 2009 (281.306.543,01) 2 2010 (641.240.813,89) 3 2011 (1.528.850.753,09) Sumber :PDAM Way Agung Kabupaten Tanggamus. Dari tabel di atas dapat dilihat selama periode penelitian yaitu 2009-2011 jumlah kerugian PDAM Way Agung terus meningkat, sehingga dapat disimpulkan bahwa PDAM Way Agung belum mampu memberikan kontribusi terhadap Pendapatan

Asli Daerah (PAD) setempat. Melihat adanya ketidakmampuan PDAM Way Agung dalam menjalankan tugasnya dengan baik, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh lagi bagaimanakah kinerja PDAM Way Agung Kabupaten Tanggamus, menggunakan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 sebagai alat analisis. Penggunaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 ini didasarkan pada aspek-aspek yang akan diteliti pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk menentukan kinerjanya. Penelitian ini mereplikasi penelitian sebelumnya yaitu G.M Suwartono (2002). Perbedaanya terletak pada tujuan penelitian, aspek penilaian dan sampel penelitian. Pada penelitian sebelumnya, penelitian bertujuan untuk menilai kinerja PDAM dan menetukan strategi pemberdayaan kinerja, aspek yang dinilai untuk menetukan kinerja PDAM adalah aspek keuangan dan aspek operasional, dan PDAM Kabupaten Sleman sebagai sampel penelitian.sedangkan penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja PDAM saja dengan menambahkan aspek administrasi dalam penilaian kinerja PDAM, dan PDAM Way Agung Kabupaten Tanggamus sebagai sampel penelitian. Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Way Agung Kabupaten Tanggamus Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999.

1.2 Perumusan Masalah dan Batasan Masalah 1.2.1 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka perumusan masalah untuk penelitian ini adalah: Bagaimanakah kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Agung Kabupaten Tanggamus periode 2009-2011? 1.2.2 Batasan Masalah Untuk memfokuskan penelitian agar masalah yang diteliti memiliki ruang lingkup dan arah yang jelas, maka peneliti memberikan batasan masalah sebagai berikut: 1. Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum dinilai menggunakan Kepmendagri Nomor 47 Tahun 1999 yaitu tentang pedoman penilaian kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). 2. Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum dinilai melalui 3 aspek yaitu aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi. 3. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PerusahaanDaerah Air MinumWay Agung Kabupaten Tanggamus.periode 2009-2011. 1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Penelitian bertujuan untukmengukur dan menilai kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Agung Kabupaten Tanggamus, melalui penilaian kinerja terhadap aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 periode 2009-2011.

1.3.2 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi akademisi - hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penambah wawasan, pengetahuan, dan referensi penulisan karya ilmiah tentang kinerja PDAM. 2. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus - penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam mengukur dan menilai kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Agung. 3. Bagi Perusahaan Daerah Air Minum Way Agung - penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam mengambil kebijakan guna pengembangan perusahaan.