1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan masalah yang serius, penting dan berbahaya. Karena dapat menyangkut keselamatan dan kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain, bahkan hingga ke pemerintahan sekalipun. Di negara berkembang seperti Indonesia bertambahnya atau semakin tinggi jumlah klien dengan gangguan jiwa karena berlatarbelakang dari dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan. Menurut Dr. Uton Muchtar Rafei, Direktur WHO ( World Health Organization ) wilayah tenggara, data survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 1995 di Indonesia diperkirakan 264 dari 100 anggota rumah tangga menderita gangguan kesehatan jiwa (Anonim, 2005). Menurut Prof. Dr. Azrul Azwar MPH, Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Depkes, World Health Organization (WHO) memperkirakan tidak kurang dari 450 juta penderita gangguan jiwa ditemukan didunia, bahkan berdasarkan data dari Studi World Bank di beberapa negara menunjukkan 8,1 % dari kesehatan global masyarakat (Global Burden Disease) disebabkan oleh masalah gangguan jiwa (Anonim, 2001). Menurut Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH, Dirjen Bina Kesehatan masyarakat Departemen Kesehatan mengatakan angka tersebut menunjukkan jumlah penderita gangguan jiwa dimasyarakat sangat tinggi, yaitu satu dari 1
2 empat penduduk Indonesia menderita kelainan jiwa dari rasa cemas, depresi, stress, penyalah gunaan obat, kenakalan remaja sampai skizoprenia (Anonim, 2004). Halusinasi sering diidentifikasikan dengan skizofrenia. Dari seluruh klien skizofrenia, 70 % diantaranya mengalami halusinasi. Gangguan jiwa sering juga disertai dengan gejala halusinasi. Gangguan-gangguan tersebut menunjukkan seperti klien berbicara sendiri, mata melihat kekanan-kekiri, jalan mondar-mandir, sering tersenyum sendiri dan sering mendengar suarasuara. Sedangkan halusinasi adalah suatu keadaan dimana individu mengalami perubahan dalam jumlah atau pola dari stimulus yang mendekat (yang diprakarsai secara internal atau eksternal) disertai dengan suatu pengurangan, berlebih-lebihan, distorsi atau kelainan berespon terhadap setiap stimulus. (Mary C. Townsend, 1998 : 156) Salah persepsi pada halusinasi tanpa adanya stimulus eksternal yang terjadi. Stimulus internal dipersepsikan sebagai sesuatu yang nyata ada oleh klien. Jika diliputi rasa kecemasan yang berat maka kemampuan untuk menilai realita dapat terganggu (Anonim, 2000). Berdasarkan hasil laporan periode bulan Desember 2008, pasien yang dirawat di ruang VI (Gatot Kaca ) didapatkan dari 22 pasian yang mengalami gangguan jiwa terdapat 12 pasien mengalami gangguan persepsi halusinasi rata rata umur antara 19 th 45 th. Banyak pasien halusinasi yang tiba tiba melakukan perilaku kekerasan seperti mengamuk dan memukul orang yang tidak dikenal di
3 lingkungan sekitar sehingga orang orang yang tidak tahu apa apa menjadi korban dari persepsi halusinasi yang di rasakannya. Agar perilaku kekerasan tidak terjadi pada klien halusinasi maka sangat dibutuhkan asuhan keperawatan yang berkesinambungan, jika tidak mendapatkan penanganan dan perawatan secara baik dapat membahayakan diri maupun orang lain. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul Asuhan keperawatan klien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondhohutomo Semarang. B. Tujuan Penulisan Tujuan Umum penulisan makalah ini adalah : Mahasiswa dapat menggambarkan Asuhan Keperawatan jiwa dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi dengar. Tujuan khusus : 1. Menggambarkan hasil pengkajian keperawatan pada Tn.G dengan 2. Mendeskripsikan hasil analisa data yang diperoleh pada Tn.G dengan 3. Mendeskripsikan diagnosa keperawatan yang muncul pada Tn.G dengan
4 4. Mendeskripsikan rencana yang dilakukan pada Tn.G dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar. 5. Mendeskripsikan implementasi yang telah dilakukan pada Tn.G dengan 6. Mendeskripsikan evaluasi yang telah dilakukan pada Tn.G dengan 7. Mendeskripsikan faktor penghambat dan faktor pendukung pada Tn.G dengan persepsi sensori : halusinasi dengar. C. Metode Penulisan Dalam pembuatan karya tulis megunakan metode kajian pustaka yaitu menjelaskan tentang halusinasi melalui data yang didapat dari buku atau referensi berbagai karangan, dan juga menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari lima tahap atas pengkajian, perumusan masalah, perecanaan, implementasi dan evaluasi. Adapun teknik penulisan adalah deskriptif, yang merupakan gambaran kasus yang dikelola dengan cara pengumpulan data yang diperoleh saat pengkajian. 1. Wawancara Mengadakan tanya jawab dengan pihak yang bersangkutan : klien maupun tim kesehatan mengenai data klien gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran. Wawancara dilakukan selama proses keperawatan berlangsung.
5 2. Observasi partisipasi Dengan mengadakan pendekatan dan melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung pada klien selama dirumah sakit jiwa Dr. Amino gondhohutomo Semarang. 3. Studi dokumentasi Dokumentasi ini diambil dan dipelajari dari catatan medis, catatan perawatan untuk mendapatkan data-data mengenai perawatan maupun pengobatan. 4. Studi kepustakaan Menggunakan dan mempelajari literatur medis maupun perawatan penunjang sebagai teoritis untuk menegakkan diagnosa dan perencanaan keperawatan. D. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai karya tulis ilmiah, penulis menggunakan sistematika penulisan makalah, yaitu sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan; meliputi: latar belakang masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup, dan sistematika penulisan. BAB II : Konsep dasar; meliputi: pengertian, etiologi, manifestasi klinik, pohon masalah, fokus intervensi. BAB III : Tinjauan kasus, asuhan keperawatan dengan perubahan persepsi persepsi : Halusinasi meliputi Pengkajian, Analisa data,
6 masalah keperawatan, pohon masalah, diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi. BAB IV : Pembahasan kasus yang bertujuan untuk menentukan kesenjangan antara teori dan fakta yang ada dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. BAB V : Penutup meliputi kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA