PROFIL KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU IPA SMP NEGERI SE-JATISRONO

dokumen-dokumen yang mirip
KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU IPA SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATISRONO DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: Meika Kurniawati A

BAB I PENDAHULUAN. tentang Guru dan Dosen).

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AKADEMIK 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KETERAMPILAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPCK) GURU BIOLOGI SMA NEGERI KOTA PEKANBARU

Oleh: KHUSNUL CHOTIMAH A

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

KEMAMPUAN PCK (Pedagogic Content Knowledge) GURU BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI SE-SURAKARTA DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AJARAN 2015/2016

Achmad Fitriadi Suryono A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU MATEMATIKA DALAM PENYUSUNAN RPP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RETNO GUMILAR A

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KONTEN PEDAGOGIS DENGAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh PUJI HAYATI ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP KURIKULUM 2013 TAHUN AKADEMIK 2016/2017

DAFTAR PUSTAKA. Dariyo, A. (2013). Dasar-Dasar Pedagogi Modern. Jakarta : PT Indeks.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kemampuan Mahasiswa Calon Guru Biologi dalam Merancang Pembelajaran Berbasis Praktikum: Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UMS

PROSIDING SEMNAS KBSP V

NI MATUS SHOLIKAH A

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains DISKRIPSI PEDAGOGICAL CONTEIN KNOWLEDGE CALON GURU SDPADA PEMBELAJARAN IPA. Kartika Chrysti S. PGSD Kebumen FKIP UNS

PROFIL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE PROFILE ON PROSPECTIVE BIOLOGY TEACHER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikmanda Nugraha, 2014

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI

PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) CALON GURU PADA MATERI ALJABAR SISWASMP

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU IPA YANG MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS VII SMP NEGERI DI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

STUDI KASUS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPA SMP DITINJAU DARI ASPEK PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Faklutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

DESKRIPSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN CALON GURU KIMIA SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

II. KAJIAN PUSTAKA. keterampilan dalam bekerja. Peningkatan profesionalisme guru atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB V KESIMPULAN & SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa struktur program

ANALISIS GURU DALAM MENGINTEGRASIKAN TEKNOLOGI KE PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN TPACK (STUDI KASUS SMA KRISTEN 1 SALATIGA) Artikel Ilmiah

KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AKADEMIK 2015/2016

PROFIL KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI DALAM MEMBUAT LKS IPA JENJANG SMP. (Artikel) Oleh ARINTA WINSI

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SISWA SD MELALUI PENERAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN BERBASIS PCK TENTANG GAYA GRAVITASI

Depdiknas. (2005). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 TentangGuru Dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Lina Herlina, 2015

KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMP BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RETNO FEBRIYANINGRUM A

Anatasija Limba 1,a) Ambon, a) PENDAHULUAN

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA

TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL PROFILE CONTENT KNOWLEDGE (TPCK) PROSPECTIVE STUDENTS FKIP BIOLOGY TEACHER UNIVERSITY OF RIAU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Unnes Physics Education Journal

PENINGKATAN KETRAMPILAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN METODE INQUIRI PADA SISWAKELAS II SD NEGERI DADIREJO 02 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI

I. PENDAHULUAN. Seorang guru memiliki peran utama dalam keberhasilan peserta didik

KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE

Keyakinan Guru IPA Sekolah Menengah Dalam Melaksanakan Pembelajaran

JURNAL. Profil Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Matematika UN PGRI Kediri

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang

PENGEMBANGAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA MELALUI SIMULASI PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Potret Representasi Pedagogical Content Knowledge (PCK) Guru dalam Mengajarkan Materi Getaran dan Gelombang pada Siswa Smp

A ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. kepada siswa sejak tingkat dasar secara umum dalam mata pelajaran ilmu

KEMAMPUAN KETERAMPILAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS PADA KEGIATAN MICROTEACHING TAHUN AKADEMIK 2013/2014

PROFIL MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN SKRIPSI TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk

Oleh: ABDUL AZIS NASRUDIN ARSYAD A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ina Oktarina Rahman, 2013

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

KESIAPAN CALON GURU DALAM PELAKSANAAN PPL: DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO (PORTOFOLIO ASSESSMENT) GURU MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 2 BANYUDONO

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

BAB I PENDAHULUAN. percobaan/lapangan yang terjadwal (Tim b, 2011). Untuk memudahkan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga kemampuan afektif yang baik. Semua penilaian ini harus dilakukan

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN KERANGKA TPACK

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka membangun profesionalisasi guru. Hal ini ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan mutu pendidikan dalam ruang lingkup pendidikan

PEMBELAJARAN FISIKA PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DAN METODE PROYEK DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR ABSTRAK SISWA

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TEMATIK DAN EVALUASINYA DALAM KURIKULUM 2013 SISWA KELAS RENDAH

Yusuf Gafur Guru Biologi, SMP Negeri 2 Sano Nggoang -

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatkan mutu pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Oleh : JOKO MARYANTO A

BAB III METODE PENELITIAN

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta

KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGI MAHASISWA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran yang keliru terhadap definisi yang

KESIAPAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI TERHADAP KEGIATAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

Transkripsi:

PROFIL KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) GURU IPA SMP NEGERI SE-JATISRONO 1. Miftah Arifah, 2. Hariyatmi 1,2. Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jln. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Suarakarta Mei, 2017 E-mail: miftaharifah689@gmail.com Abstrak: Guru sebagai figur sentral dalam proses pendidikan merupakan komponen utama yang menentukan keberhasilan pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Kemampuan PedagogicalContent Knowledge(PCK) Guru IPA SMP dalam menyusun RPP Tahun Ajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah 17 guru IPA di SMP Negeri se- Jatisrono dengan sampel 15 guru IPA. Hasil identifikasi RPP menunjukkan bahwa sub aspek kesesuaian strategi dengan jenjang peserta didik, sub aspek kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan sekolah dan kesesuaian media dengan kondisi lingkungan sekolah termasuk sangat baik (100%), sedangkan sub aspek kesesuaian materi dengan kurikulum termasuk cukup (46,7%). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan PCK guru IPA SMP termasuk sangat baik (80,5%). Kata Kunci: Pedagogical Content Knowledge, guru IPA, RPP 1. PENDAHULUAN Guru sebagai figur sentral dalam proses pendidikan merupakan komponen yang sangat menentukan keberhasilan suatu pendidikan. Guru harus selalu mengintegrasikan pengalamannya dengan segala hal yang mereka pahami, termasuk pemahaman tentang mengajar. Menurut Suryosubroto (2009) tugas guru dalam pembelajaran meliputi tugas paedagogis dan administrasi. Shulman (1986) menyatakan bahwa untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa, guru harus memiliki kemampuan Pedagogical ContentKnowledge (PCK). PCK merupakan pengetahuan pedagogik yang berlaku untuk pengajaran spesifik yang meliputi pendekatan apa yang sesuai dengan konten (Mishra, 20 06 dan Suryawati, 2014). PCK menurut Shulman (1986) merupakan kombinasi dari dua jenis kompetensi yaitu kompetensi pedagogik ( pedagogical knowledge) dan kompetensi profesional (content knowledge). Menurut Suryawati (2014), PCK adalah pengetahuan pedagogik yang berlaku untuk pengajaran konten yang spesifik. PCK merupakanpendekatan yang sesuai dengan konten atau bagaimana konten dapat diatur untuk pembelajaran yang lebih baik.secara sederhanapck dapat diartikan sebagai cara guru menghubungkan materi (konten) dengan pengetahuan mengajarnya dalam proses pembelajaran. Abell (2008) dan Soraya (2016) menyatakan bahwa guru yang memiliki tingkat PCK yang tinggi dapat diprediksi tingkat prestasi siswa yang diajar juga tinggi.kemampuan ini sangat penting dimiliki oleh seorang guru untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. PCK sebagai gabungan dari content knowledge dan pedagogical knowledge digambarkan sebagai berikut : Gambar 1. Pedagogical Content Knowledge (Shulman, 1986) PCK bukan bentuk tunggal yang sama untuk semua guru yang mengajar pada subjek yang sama, melainkan keahlian khusus yang istimewa dan berbeda yang dimiliki individu. PCK bisa sama untuk beberapa guru dan Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II 679

berbeda untuk guru lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh konteks mengajar, penguasaan konten, dan pengalaman guru. PCK merupakanpengetahuan yang dikembangkan guru sepanjang waktu melalui pengalaman, dan bagaimana mengajarkan suatu materi dengan berbagai cara untuk mendapatkan kekayaan pemahaman siswa. Pengaplikasian PCK dapat dilakukan oleh guru dalam setiap lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan khususnya Sekolah Menengah Pertama merupakan jenjang yang penting yang harus dilalui oleh siswa. Menurut Syamsu (2004) siswa SMP memiliki usia yang merupakanmasa peralihan dari usia anak-anak ke usiaremaja. Hal ini menimbulkanberbagaikeadaansiswa labil dalam pengendalianemosi dan keingintahuan pada hal-hal barumengakibatkanmunculperilaku-perilaku yang mulai memunculkan karakter diri. Guru SMP harus memiliki kemampuan untuk membelajarkan siswa dengan tepat berdasarkan masa dan latar belakang mereka masing-masing. Guru IPA sebagai guru yang memiliki tanggung jawab besar dalam memahamkan konsep IPA pada siswanya harus memiliki kemampuanpck yang tinggi. Penguasaan materi dan kemampuan pedagogik guru dapat dilihat dalam RPP yang disusunnya. RPP memuat hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya mencapai kompetensi dasar yang diharapkan (Hakiim, 2007). Penyusunan RPP memuat perencanaan prosespembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan hasil pembelajaran (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 tahun 2007). Berdasarkan pentingnya RPP sebagai subjek penelitian yang mampu menggambarkan kemampuan PCK guru, maka akan dilakukan penelitian di SMP Negeri Se- Jatisrono yang bertujuan untuk mengetahui Kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) Guru IPA SMP Negeri Se-Jatisrono dalam menyusun RPP Tahun Ajaran 2016/2017.Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini yakni menambah pengetahuan tentang ilmu pendidikan terutama tentang kemampuan PCK, sebagai bahan evaluasi diri dalam melaksanakan tugas keprofesionalan guru, dan sebagai sumber rujukan untuk penelitian selanjutnya. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Se-Jatisrono pada bulan Februarihingga Maret 2017. Populasi penelitian ini adalah 17 guru IPA dengan sampel 15 guru.teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi identifikasi, tabulasi dan deskripsi. Jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif dengan teknik pengumpulan data dokumentasi RPP guru IPA. Data yang telah didokumentasikan kemudian diidentifikasi menggunakan lembar instrumen penelitian.jumlah total RPP yang diidentifikasi adalah 52 RPP yang diambil secara random. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel 1 ditunjukkan bahwa kemampuan PCK guru IPA di SMP Negeri se- Jatisrono adalah sangat baik (80,5%). Guru telah mampu mengimplementasikan PCK dan menyeimbangkan CK dan PK dengan baik. Suryawati (2014) juga mengungkapkan bahwa rerata skor PCK guru biologi SMAN Kota Pekanbaru berada pada kriteria sangat baik, namun hal ini berbeda dengan penelitian Yohafrinal (2015) yang menyatakan bahwa kemampuan PCK guru di Sekolah Menengah Atas di Jambi masih rendah. Guru IPA di SMP telah mampu memilih strategi,media dan evaluasi yang sesuai dengan materi pembelajaran, namun Ibrahim (2016) menyatakan bahwa guru Bahasa Inggris SMP di Aceh lemah dalam memadukan materi yang diajarkan dengan metode yang digunakan. Pengetahuan konten dan pengetahuan pedagogik bagi guru sangat penting untuk penguasaan salah satu tuntutan dari Standar Kompetensi (SK). Pengetahuan konten pedagogik bukan sekedar pengetahuan tentang pedagogik seperti yang dipelajari dalam psikologi, namun pengetahuan ini mencakup bagaimana calon guru dan guru mampu melakukan organisasi konten materi dan subjek sehingga mudah diajarkan dan dapat diterima oleh siswa (Rosnita, 2011).Kemampuan PCK seorang guru salah satunya dapat dilihat dari kemampuan mengemas materi tertentu agar mudah diterima oleh siswa. 680 Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II

Miftah Arifah dan Hariyatmi. Profil Kemampuan PCK (Pedagogical Content Knowledge) Guru IPA SMP Tabel 1. RekapitulasiData Kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) Guru IPA SMP Negeri Se-Jatisrono dalam Menyusun RPP Tahun Ajaran 2016/2017 Sub Aspek 1.Kesesuaian materi dengan strategi 2.Kesesuaian materi dengan media 3.Kesesuaian materi dengan evaluasi 4.Penerapan evaluasi dalam pembelajaran 5.Pengembangan materi sesuai kondisi lingkungan sekolah 6.Kesesuaian strategi dengan jenjang peserta didik 7.Kesesuaian media dengan jenjang peserta didik 8.Kesesuaian evaluasi dengan jenjang peserta didik Guru A B C D E F G H I J K L M N O 50 50 75 50 75 50 75 50 75 100 100 100 100 100 100 1150 76,6 100 75 100 83,3 75 55 100 100 55 100 100 81 100 100 100 1324,3 88,2 75 100 100 66,7 100 85 75 100 85 100 75 100 100 100 75 1336,67 89,1 75 100 100 66,7 75 100 100 75 50 90 75 100 100 100 100 1306,7 87,1 50 25 75 33,3 50 35 50 75 30 75 100 63 100 100 100 961,3 64,1 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1500 100,0 50 75 100 91,7 75 45 75 100 55 100 100 81 100 100 100 1247,67 83,2 75 100 100 58,3 100 75 75 100 85 100 100 100 100 100 75 1343,3 89,6 Rerata (%) Ket. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II 681

Miftah Arifah dan Hariyatmi. Profil Kemampuan PCK (Pedagogical Content Knowledge) Guru IPA SMP Sub Aspek 9.Kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan sekolah 10.Kesesuain media dengan kondisi lingkungan sekolah 11.Kesesuain materi dengan kurikulum 12.Kesesuaian strategi Guru A B C D E F G H I J K L M N O 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1500 100,0 75 75 100 75 75 35 75 100 45 75 75 69 100 100 75 1149 76,6 25 25 25 25 25 25 25 50 25 50 50 50 100 100 100 700 46,7 Cukup dengan kurikulum 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1500 100,0 13.Kesesuaian evaluasi dengan kurikulum 25 25 25 25 50 50 25 50 25 50 50 50 100 100 75 725 48,3 Cukup 14.Kaidah penyusunan rencana pembelajaran 75 75 75 50 75 75 75 75 75 95 75 75 100 100 75 1170 78,0 Rata-rata (%) 70 73,2 83,9 66,1 76,8 66 75 83,93 65 88,21 85,71 83,5 100 100 91,1 1208,1 80,5 Rerata (%) Ket. Kriteria Penilaian (Widoyoko, 2013) : 20% : Kurang (SK) > 60% - 80% : (B) > 20% - 40% : Kurang (K) > 80% : (SB) > 40% - 60% : Cukup (C) 682 Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II

Aspek kesesuaian CK dan PK dalam penelitian ini terdiri dari 14 sub aspek, dari sub aspek tersebut terdapat dua sub aspek yang persentasenya dibawah 50%. Sub aspek tersebut adalah sub aspek kesesuaian materi dengan kurikulum dan kesesuaian evaluasi dengan kurikulum. Berbeda dengan kedua sub aspek tersebut, sub aspek kesesuaian strategi dengan jenjang peserta didik, sub aspek kesesuaian strategi kondisi lingkungan sekolah dan kesesuaian strategi dengan kurikulum yang termasuk sangat baik (100%), sedangkan sub aspek lainnya masuk dalam kategori baik.sub aspek kesesuaian materi dengan kurikulum (46,7%) dan sub aspek kesesuaian evaluasi dengan kurikulum (48,3%) dalam penelitian ini termasuk kategori cukup, guru IPA tidak menjabarkan materi pembelajaran dan tidak menuliskan indikator penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selain itu, banyak guru yang tidak melampirkan lembar penilaian afektif dan psikomotorik dalam RPP yang disusunnya, sehingga tidak dapatdiketahui kesesuaian instrumen penilaian afektif dan psikomotorik dengan indikator. Hal inilah yang menyebabkan persentase sub aspek kesesuaian materi dengan kurikulum memperoleh persentase rendah. Suyanto (2013) menjelaskan bahwa penilaian merupakan komponen penting dalam pembelajaran untuk menentukan tolak ukur pemhaman siswa dalam pembelajaran yang biasanya dilakukan untuk mengetahui apakah program tersebut berhasil atau tidak. Indikator kognitif, afektif, dan psikomotorik penting untuk dituliskan dalam RPP yang disusun guru guna melengkapi komponen RPP dan memperjelas penilaian yang akan disusun guru. Kesesuaian instrumen penilaian dengan indikator memudahkan guru dalam menyeimbangkan evaluasi dengan materi pembelajaran. Sub aspekkesesuaian strategi dengan jenjang peserta didik, sub aspekkesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan sekolah dan sub aspekkesesuaian strategi dengan kurikulum termasuk sangat baik, hal ini terjadi karena guru IPA di SMP memiliki pengetahuan strategi yang baik. Yohafrinal (2015) menjelaskan bahwa guru sudah mengetahui dan mampu merancang serta melaksanakan strategi pembelajaranyang mendidik sesuai kebutuhan peserta didik. Senada dengan Yohafrinal (2015), Purwaningsih (2015) juga mengungkapkan bahwa guru sudah mengenal beberapa model pembelajaran yang inovatif, sehingga guru mampu menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dan menerapkannya dengan baik. Strategi yang dikuasai oleh guru akanmempermudah dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan, selain itu dengan stategi yang menarik peserta didik akan lebih aktif dan kritis dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa SMP cenderung kurang aktif dan kurang berani dalam mengemukakan pendapat dalam pembelajaran serta malu untuk bertanya, oleh karena itu strategi yang sesuai dengan jenjang peserta didik adalah strategi menyenangkan yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dan menumbuhkan interaksi siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Guru IPA di SMP banyak yang menggunakan model cooperative learning dan diskusi dalam kegiatan pembelajarannya. Jumlah siswa yang banyak dengan rata-rata 30 anak tiap kelas, ruang kelas yang luas dan lingkungan sekolah yang mendukung menjadikan guru IPA di Jatisrono lebih memilih menggunakan strategi ini dalam pembelajaran.penggunaan cooperative learning dan diskusi akan membuat efektif kegiatan pembelajaran karena guru menjadi mudah mengatur peserta didik dalam satu kelompok. Selain itu guru IPA mampu menentukan dan melaksanakan strategi yang sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan. Terlihat pada tabel 1, kemampuan PCK guru F rendah (66%), guru tersebut tidak mampu memenuhi beberapa sub aspek dalam PCK, khususnya sub aspek pengembangan materi sesuai kondisi lingkungan sekolah, sub aspek kesesuaian media dengan kondisi lingkungan sekolah dan sub aspek kesesuaian materi dengan kurikulum meskipun persentase tersebut masuk dalam kategori baik. PCK yang rendah tersebut terjadi karena guru IPA tidak menjabarkan materi dalam RPP yang disusunnya sehingga tidak diketahui pengembangan materi dan kesesuaian materi dengan kurikulum yang dilakukan oleh guru, namun guru tersebut masih menggunakan media yang sesuai dengan kondisi lingkungan sekolahnyameskipun dalam beberapa pertemuan tidak menggunakan media dalam pembelajarannya.berbeda dengan guru F, guru M dan N memiliki kemampuan PCK yang sangat baik (100%). Kedua guru tersebut Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II 683

mampu menjabarkan materi dengan tepat, menggunakan strategi yang meningkatkan keaktifan siswa, dan mengunakan media serta evaluasidengan tepat. Guru M dan N merupakan guru dari SMP Negeri 4 Jatisrono yang telah menggunakan Kurikulum 2013, sehingga guru-guru tersebut telah banyak mengikuti pelatihan dan diklat, hal inilah yang membuat guru IPA tersebut kreatif dan telitidalam menyusun rencana pembelajaran. Kemampuan PCK guru IPA SMP yang baik menunjukkan bahwa guru tersebut telah mampu mengaplikasikan PCK terutama dalam mempersiapkan RPP itu sendiri dan dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi IPA. Pengetahuan konten pedagogi (PCK) merupakan salah satu standar penyiapan calon guru. CK maupun PK harus dimiliki oleh calon guru dan guru. Agustina (2015) menyatakan bahwa PCK dalam hal ini merupakan konsep tentang pembelajaran yang menghantarkan materi pembelajaran yang terdapat pada kurikulum. Adanya kemampuan PCK dalam diri tiap guru akan memberikan pengalaman belajar yang cocok dengan kebutuhan siswa. 4. SIMPULAN, SARAN, REKOMENDASI DAN PERSANTUNAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) guru IPA SMP dalam menyusun RPP Tahun Ajaran 2016/2017 adalah sangat baik (80,5%). SARAN Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat disampaikan pelaksana yaitu perlu dipertahankan dan ditingkatkannya kemampuan PCK guru IPA di SMP Negeri se- Jatisrono yang dapat dilakukan denganmengikutsertakan guru dalam kegiatan MGMP, seminar peningkatan kompetensi dan diklat pengembangan diri. REKOMENDASI Penelitian ini mengukur kemampuan PCK dari RPP yang telah dibuat guru, untuk peneliti berikutnya direkomendasikan untuk mengukur kemampuan PCK guru dari proses pembelajaran yang berlangsung. PERSANTUNAN Atas terselesaikannya karya ilmiah ini, Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, penulis tidak akan menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada: 1. Ibu Hariyatmi selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMS dan dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama kegiatan penelitian maupun penyusunan karya ilmiah. 2. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Biologi FKIP UMS yang telah membimbing dan mendidik selama kegiatan perkuliahan, dan 3. Orang tua yang senantiasa mendoakan yang terbaik. DAFTAR PUSTAKA Abel, S. K., (2008). Twenty Years Later: Does Pedagogycal Content Knowlegde remain a useful idea?.international Journal of Science Education, 30 (10), 1405-1416. Agustina, P., (2015). Pengembangan PCK (Pedagogic Content Knowledge) Mahasiswa Calon Guru Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Melalui Simulasi Pembelajaran. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA, 1(1), 1-15. Hakiim, L., (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Ibrahim, B. (2016). Pedagogical Content Knowledge For Teaching English. English Educational Journal. 7(2), 155-167. Mishra, P., & Koehler, M. J., (2006). Technological PedagogicalContent Knowledge: A Framework for Teacher Knowledge. Teacher College Record, 108(6), 1017-1054. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Purwaningsih, E. (2015). Potret Representasi Pedagogical Content Knowledge (PCK) Guru dalam Mengajarkan Materi Getaran dan Gelombang pada Siswa SMP. Indonesian Journal of Applied Physics, 5(1), 9-15. 684 Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II

Rosnita. (2011). Standar Pendidikan untuk Clon Guru Sains: Pedagogi Materi Subjek sebagai Sarana Pengembangan Pengetahuan Konten Pedagogi Calon Guru. Jurnal Cakrawala Kependidikan, 9(2). Shulman, L. E., (1986). Those Who Understand: Knowledge Growth in Teaching Educational Research, 15 (2), 4-14. Soraya, N., (2016). Hubungan Kompetensi Pedagogik Guru dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kupang Kota Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016. Lampung: Universitas Lampung. Suryawati, E., Firdaus, L. N. & Yosua, H., (2014). Analisis Ketrampilan Technological Pedagogycal Content Knowledge Guru Biologi SMA Negeri Kota Pekanbaru. Jurnal Biogenesis, 11(1), 67-72. Suryosubroto, B., (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta. Suyanto & Asep, D. (2013). Bagaimana Menjadi Calon Guru Dan Guru Professional. Yogyakarta: Multi Pressindo. Syamsu, Y. (2004). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Yohafrinal, Damris & Risnita., (2015). Analisis PCK Guru MIPA di SMA Negeri 11 Kota Jambi. Edu Sains, 4(2), 15-24. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II 685