KOPI, Kuansing Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) serentak tahun 2017 ini, dari pantauan Tim Patroli wartawan ini keberbagai daerah kabupaten/kota se Riau. Berlomba-lomba masyarakat mencalonkan diri sebagai Kepala Desa (Kades). Faktor utamanya Pemerintah Pusat telah ratusan juta hingga Milyaran rupiah mengucurkan dana ADD ( Alokasi Dana Desa) kepada pemerintah Desa se Indonesia. Inilah Program kinerja pemerintah Nawacita Presiden Jokowidodo dengan Jusuf Kalla. Yakni pemerataan pembangunan desa se Indonesia. Para kepala Desa telah menandatangani fakta integritas dengan Kejaksaan, tentang penggunaan ADD desa. Begitupun Bupati Kuantan Singingi, H. Mursini mewanti-wanti para Kades hati-hati dalam penggunaan anggaran desa. Jangan dana desa tersebut diperuntukan untuk kepentingan pribadi. Pembangunan desa asal-asalan. Padahal dana segitu tersebut telah ada pos-pos pengeluaranya yaitu untuk kegiatan pembangunan desa, perekonomian desa, kegiatan social, dan lain-lain. Jabatan Kepala Desa selama enam tahun. Pada masa Periode 2017-2023 Pilkades 1 / 6
serentak tahun ini, banyak oknum Kades tersandung kasus korupsi alias penyelewengan dana desa. Maka penulah penjara nanti, penghuninya oknum-oknum Kades he he. (red. Jangan lupa pak Kades bagi-bagilah ADD tersebut jangan Mansur (makan surang/sendiri). Masyarakat Indonesia pada pintar-pintar, ADD desa tersebut ia pantau kemana peruntukanya alias pos-pos pengeluaran. Zaman kini sudah canggih sudah ada internet, komunikasi langsung bisa melihat wajah si penelpon. (red. Triji) Presiden Joko Widodo mewanti-wanti penggunaan alokasi dana desa, Para Kades (Kepala Desa) transparan menggunakan (ADD) Alokasi Dana Desa. ADD desa yang digelontorkan oleh Pemerintah pusat kedaerah puluhan Triliun. Supaya pembangunan desa, roda perekonomian masyarakat desa berputar. ADD desa dapat menciptkan lapangan kerja padat karya seperti pembangunan jalan desa, Drainase, Box Culver, menciptakan perekonomian desa. Jangan ada pula kepala desa membangun sembarangan. Seperti pembuatan kolam pancing. Dana desa rentan terhadap penyimpangan. Maka dibentuklah tim pengawas oleh Kejaksaan, Inpektorat, KPK, Kepolisian. 2 / 6
Masyarakat Desa Pulau Binjai melaporkan Kadesnya ke Polres Kuansing Tim Patroli wartawan ini mendapat informasi, masyarakat desa pulau Binjai melaporkan Kadesnya sebut saja Jep (40) ke Polres Kuansing. JEP diduga melakukan tindak pidana korupsi ADD tahun anggaran 2016/2017 Alokasi Dana Desa (ADD) jumlahnya mencapai lebih kurang Rp.800 juta per-desa se-kabuaten Kuansing. Namun, anggaran cukup fantastis itu ternyata masih ada saja oknum-oknum Kades diduga menggunakan dana ADD tersebut untuk kepentingan pribadi. Seperti yang dilakukan salah satu oknum kades berinisial JEP yang diduga melakukan tindak pidana korupsi ADD yang kini telah dilaporkan masyarakatnya kepada Polres Kuansing. Laporan tersebut dibuat atas nama masyarakat Desa Pulau Binjai Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, laporan tersebut ditujukan kepada Polres Kuansing tentang dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Oknum Kades JEP pada tahun anggaran 2016/2017. Pewarta Indonesia.com merupakan Media online Standar Internasional (red. World Class) kami menjalin kerjasama dengan berbagai negara di dunia. Kini ribuan jumlah media online, silahkan ketik di google.com "Operasional Fee" klik. Percayakan Publikasi Anda ke Kami. Adapun laporan tersebut, dibuat dan ditanda tangani oleh 10 orang perwakilan masyarakat Desa Pulau Binjai yaitu dengan inisial BI, Ef, NP, SA, SH, EM, SU, SJ, MS, DJ, FR, dan 3 / 6
didukung oleh oleh Ketua BPD Mawardi yang juga dilampirkan surat dukungan masyarakat yang ditanda tangani sebanyak lebih kurang dari 200 tanda tangan. Dari tahun 2017 hingga 2023 Banyak Kades tersandung Korupsi ADD Desa Surat Laporan tertulis tersebut disampaikan secara langsung ke Polres Kuansing pada hari, Jumat ( 27 Oktober 2017) lalu, diterima langsung oleh anggota Polres Kuansing atas nama Afrizal diruangan Staff Unit Tindak pidana korupsi (Tipikor) Polres Kuansing, perihal tentang laporan dugaan korupsi ADD Tahun 2016/2017 di Desa Pulau Binjai. Dalam laporan tersebut, masyarakat menilai adanya dugaan korupsi ADD Tahun Anggaran 2016/2017 yang dilakukan oknum kades Pulau Binjai lebih kurang Rp. 208 Juta. Dimana item pertama adalah tentang ketebalan jalan dan parit (drainase) tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). 2). Kwalitas jalan yang rapuh. 3). Pembuatan MCK dan plafon kantor desa anggaran tidak logis, dan tidak dimusyawarahkan dengan masyarakat desa. 4). Adanya Rp.56 juta anggaran perjalanan dinas yang tidak logis dan dinilai menyalahi aturan. 5). Adanya Rp.152 juta dana desa tidak tahu dan tidak jelas penggunaannya. 6). Adanya dugaan penyimpangan belanja barang seperti semen, kerikil, besi yang berhubungan dengan proyek ADD Tahun Anggaran 2016/2017. 4 / 6
7). Penggunaan dana Silva ADD Tahun 2016. 8). Tentang pekerjaan anggaran dana desa Tahun 2017 hanya dikerjakan sekitar 20 orang saja, dan tidak memberdayakan masyarakat Desa Pulau Binjai. Dalam laporan tersebut, juga turut melampirkan berkas seperti RAB kegiatan Tahun 2016, Rekening koran Bank Tahun 2016, Foto Kegiatan Fisik Tahun 2016-2017 dokumen oleh Pelita Riau.com Laporan dugaan korupsi ADD yang disampaikan kepada Polres Kuansing, diharapkan masyarakat agar laporan tersebut segera ditindak lanjuti, sehingga masyarakat dapat mengetahui dengan jelas secara transparan penggunaan dana desa tersebut. "Kami berharap, Kades bisa melaksanakan pembangunan desa secara bersama-sama, Musyawarah dengan melibatkan masyarakat, sehingga menciptakan kedamaian," kata salah satu warga berinisial namanya enggan disebutkan. Saat wartawan Pewarta Indonesia konfirmasi ke pihak Polres Kuansing, Jum at (3 November-2017) Humasnya mengatakan Kapolres ke Pekanbaru. Terkait laporan masyarakat desa Pulau Binjai, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi melaporkan Kadesnya diduga korupsi ADD desa. Ditempat kerjanya, Aji Sulung mengatakan Jangan lupa pak Kades, bagi-bagi uang hasil korupsi ADD desa pulau Binjai tersebut cakap Ajisulung Pengamat ADD Desa Kabupaten/kota se Indonesia. (didi/ berbagai sumber) Hati- Hati Sindikat Penipuan!... Wajah Serupa/Palsu, Mengaku Orang Tua (Ortu) Wartawan. Ngaku family, Paman, Ortu penulis (red.didi). Orang sudah capek nulis berita Kau Print out, Ngaku kau nulis berita ke orang lain. Tolong Tangkap Lapor Polisi. 5 / 6
Teks Foto. Bupati Mursini saat Musrenbang Desa di Kecamatan Kuantan Mudik. (foto. Riau terkini) 6 / 6