Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu menyusui tidak memberikan ASI Eksklusif di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo Tahun 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Analitik bertujuan mencari hubungan pengetahuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampai dengan 4 Juni Lokasi penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

BAB III METODA PENELITIAN. yaitu untuk menganalisa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. data yang menggunakan pendekatan Retrospektif yaitu, melihat ke

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif melalui survei dan wawancara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. independen (tingkat pengetahuan) dan variabel dependen (penerapan toilet

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan studi observasional yaitu cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara obyektif (Notoatmodjo, 2005, p.138). tertentu (Notoatmodjo, 2005, p.140)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bolango dan waktu penelitian di laksanakan pada bulan Oktober sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu menyusui tidak memberikan ASI Eksklusif di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo Tahun 2016 Triwahyuniastuti SST MKes Y.Wahyunti Kristiningtyas SST.M Kes Akbid Giri Satria Husada Wonogiri LATAR BELAKANG ASI merupakan makanan bayi yang mengandung faktor protektif dan nutrien yang sesuai untuk bayi sehingga kesakitan dan kematian anak menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, misalnya diare, otitis media dan infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah. Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu matang (matur). Zat kekebalan yang terdapat pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari penyakit diare dan menurunkan kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi telinga, batuk, pilek dan penyakit alergi. Dari rekap laporan ASI eksklusif di seluruh wilayah kerja Puskesmas Sukoharjo tahun 2016 terdapat 737 jumlah bayi 0-6 bulan, yang mendapatkan ASI eksklusif sebesar 467 (63,36 %). Pada awal tahun 2015 terdapat 437 (66,21 %) yang mendapat ASI eksklusif dari 660 jumlah bayi umur 0-6 bulan. Kelurahan Gayam di wilayah kerja puskesmas Sukoharjo masuk pada peringkat terendah untuk cakupan ASI eksklusif di seluruh kecamatan Sukoharjo yaitu mencapai 24,62 % pada tahun 2016. Ini telah menunjukkan adanya penurunan di banding pada tahun 2015, dimana cakupan ASI eksklusif di Kelurahan Gayam yang mencapai 50,60 %. METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi didalam suatu populasi tertentu. Dalam penelitian ini peneliti bermaksud ingin menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi ibu menyusui tidak memberikan ASI eksklusif di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. Peneliti menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk

mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya di observasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama (Notoatmodjo.S, 2012:37-38). Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. 2. Waktu penelitian a. Pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dimulai bulan Oktober 2015 sampai bulan Oktober 2016. b. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2016 sampai dengan 11 oktober 2016. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu menyusui yang mempunyai bayi umur 6-12 bulan dan tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya yang tinggal di wilayah Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, sebanyak 36 ibu menyusui. 2. Sampel Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 36 ibu menyusui yang mempunyai bayi umur 6-12 bulan dan tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya, dari jumlah populasi 36 orang. 3. Teknik Sampling Pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling, teknik total sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Ariani.A.P, 2014:67). Maka peneliti menggunakan seluruh populasi tersebut sebagai responden. Variabel Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain. (Notoatmodjo.S,2012:103). Variabel pada penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu faktor-faktor yang

mempengaruhi ibu menyusui tidak memberikan ASI eksklusif. Definisi Operasional Definisi operasional adalah berisi komponen variabel yang akan diteliti ditambah istilah yang dipakai untuk menghubungkan variabel maupun subjek penelitian bertujuan untuk memudahkan pengumpulan data dan menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel (Ariani.A.P,2014:69). Alat Pengumpul Data (Instrumen Penelitian) Instrumen penelitian adalah alatalat yang digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo.S, 2012:87). Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yang sudah disediakan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih (Arikunto.S, 2010:195). Agar instrumen valid dan reliable maka sebelum digunakan perlu diuji coba terlebih dahulu, yaitu: 1. Uji Validitas Dalam penelitian ini peneliti melakukan uji validitas menggunakan sistem Statisicial Program Social Science (SPSS) versi 16 menggunakan rumus Pearson Product Moment, yaitu: rxy { nx Keterangan: nxy ( xy () ) 2 2 2 2 ( xny {}) ( y}) r hitung : Koefisien korelasi Xi : Jumlah skor item Yi : Jumlah skor total (item) n : Jumlah Responden Dalam penelitian ini peneliti melakukan uji validitas untuk faktor pengetahuan pada tanggal 9 Maret sampai 9 April 2016 di Kelurahan Sukoharjo yang mempunyai kriteria desa dan responden yang hampir sama dengan kelurahan Gayam, dengan jumlah responden sebanyak 20 responden dan 30 soal kuesioner. Peneliti dalam melakukan uji validitas kuesioner menggunakan SPSS. Butir pertanyaan yang menunjukkan nilai valid dengan hasil Pearson Product Moment memenuhi taraf signifikan 5% adalah harus memenuhi nilai diatas r tabel yaitu 0,444 (Hidayat A.A.A, 2007:114).

Soal yang bisa dikatakan valid apabila r hitung > r tabel dan soal yang dikatakan tidak valid adalah soal yang r hitung < r tabel. Dari hasil perhitungan dengan SPSS didapatkan instrument yang tidak valid sebanyak 4 soal yaitu nomor 13, 21, 22, 26 dan pertanyaan yang tidak valid tersebut digugurkan. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus KR 20, yaitu : ( ) * + Keterangan: k : Jumlah item dalam instrumen p i : Proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1 q i 2 s t : 1 - p i : Varians total Sugiyono (2006) Setelah dilakukan pengolahan data dengan KR 20 pada soal yang telah dinyatakan valid diperoleh hasil reliabilitasnya yaitu 0,961 yang menunjukkan instrumen tersebut reliabel karena lebih besar dari 0,06. Suatu instrumen penilaian dikatakan reliabel jika koefisien korelasinya 0,06. Makin tinggi koefisien korelasi makin reliabel instrumen tersebut, dan sebaliknya (Iskandar. A, 2012). Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Menurut S.Notoatmodjo (2012) dalam penelitian ini peneliti menyajikan data yang diperoleh, dan dilakukan editing, coding, tabulating. Kemudian disajikan dalam bentuk tabel agar mudah dipahami oleh pembaca. a. Editing Editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner. Kegiatan dalam editing, antara lain: 1) kelengkapan, 2) jawaban cukup jelas atau terbaca. 3) jawabannya relevan 4) Apakah jawaban-jawaban konsisten diolah atau dimasukkan dalam pengolahan data missing.

b. Coding Pada langkah ini peneliti memberikan kode terhadap jawaban responden dengan menggunakan sistem nilai sebagai berikut: Nilai 1 : Jawaban sesuai dengan kunci jawaban Nilai 0 : Jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban c. Tabulating Menurut S.Arikunto (2006) tabulasi merupakan proses pengorganisasian data sedemikian rupa agar dapat dengan mudah dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis. Mengelompokkan data yang telah diperoleh dari masingmasing responden kedalam suatu tabel menurut sifat-sifat yang dimilikinya sesuai dengan tujuan khusus peneliti. 2. Analisa Data Dalam tahap ini data diolah dan dianalisis dengan teknik-teknik tertentu. Data pada faktor pengetahuan, skor (1) bila jawaban sesuai dengan kunci jawaban, dan skor (0) bila jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban. Kemudian dari faktor-faktor lain yaitu faktor pendidikan, ekonomi dan pekerjaan diolah secara manual dengan menghitung jumlah kriteria hasil masing-masing. Sedangkan rumus yang digunakan untuk mengubah data menjadi prosentase adalah sebagai berikut: P Keterangan: P : Persentase f N x100% f : Jumlah jawaban yang benar N : Jumlah total pertanyaan (Ariani.A.P, 2014:80). Setelah data dianalisa dalam bentuk prosentase, kemudian diklasifikasikan dalam kategori: Baik : >75% Cukup : 60%-75% Kurang baik : <60% (Arikunto. S, 2010:387). Etika Penelitian Ada beberapa surat perijinan yang harus peneliti dapatkan diantaranya: 1. Direktur Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri 2. Kepala Badan Perijinan Daerah

3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo 4. Kepala Puskesmas Sukoharjo I 5. Kepala Kelurahan Gayam Menurut A. A. A. Hidayat (2010), etika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Informed Consent, Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian, manfaat penelitian serta mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden tersebut. HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN Pada bab ini diuraikan dan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti serta keterbatasan penelitian tentang Faktor-faktor yang memengaruhi ibu menyusui tidak memberikan ASI Eksklusif. Desain penelitian yang digunakan termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 36 responden, jumlah sampel sebanyak 36 responden dan teknik sampling 2. Anonimity (tanpa nama) Peneliti tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. yang digunakan adalah insidental sampling yaitu 36 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner jenis tertutup, dengan model dicotomi dan jumlah pernyataannya sebanyak 26 pernyataan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2016 sampai Oktober 2016 dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 36 kepada ibu menyusui yang mempunyai bayi umur 6-12 bulan dan tidak memberikan ASI eksklusif. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang faktor-faktor yang memengaruhi ibu

menyusui tidak memberikan ASI eksklusif di Kelurahan Gayam Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo berdasarkan faktor pendidikan, faktor pengetahuan, faktor pendapatan keluarga (ekonomi) dan faktor ketersediaan waktu (pekerjaan). A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gayam Kecamatan Sukoharjo. Berdasarkan letak geografi Kelurahan Gayam merupakan Kelurahan yang berada di daerah perkotaan. dari 43 RT, 14 RW dan 16 Dukuh Secara demografi jumlah penduduk Kelurahan Gayam sebanyak 10.034 jiwa, 2.819 KK. Mata pencaharian penduduk Kelurahan Gayam sebagian besar adalah swasta. Sedangkan pendidikan terakhir paling banyak berpendidikan SD. Sarana kesehatan berupa 1 buah Rumah sakit, 3 buah Rumah Sakit Bersalin, 2 buah BKIA / Pos Kesehatan, 19 dokter, 7 bidan, 15 perawat, dan 2 dukun bayi. B. Hasil Penelitian 1. Karakteristik responden Dari 36 responden dari segi umur prosentase terbesar adalah > 30 tahun yaitu 20 responden (55,56%). a. Paritas Dari 36 responden dari segi paritas prosentase terbesar adalah multipara yaitu 25 responden (69,44%). 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu menyusui tidak memberikan ASI eksklusif. a. Dari 36 responden dari segi pendidikan prosentase terbesar adalah SMA yaitu 20 (55,56%), kemudian SD & SMP 12 (33,33%) dan Diploma / Sarjana 4 (11,11%). b..dari 36 responden dari segi pengetahuan prosentase terbesar adalah baik yaitu 17 (47,22%), kemudian cukup 13 (36,11%) dan kurang 6 (16,67%). c. Dari 36 responden dari segi ekonomi prosentase terbesar adalah < Rp 1. 223.000 yaitu 23 responden (63,89%) dan > Rp 1. 223.000 yaitu 13 responden (36,11%). d..dari 36 responden dari segi pekerjaan prosentase terbesar

adalah IRT yaitu 30 responden (77,78%), kemudian informal 4 (11,11%) dan formal 4 responden (11,11%). C. Bahasan 1. Berdasarkan faktor pendidikan responden. Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Kelurahan Gayam terhadap 36 responden didapatkan bahwa rata-rata responden berpendidikan sedang (SMA) yaitu 20 responden (55,56%). Respoden yang berpendidikan sedang akan mengalami hambatan terhadap penyerapan informasi yang diterimanya, hal tersebut juga akan menghambat terjadinya proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan matang pada individu. Hal ini didukung dari umur responden yang kebanyakan > 30 tahun yaitu sebanyak 20 responden (55,56%) dan paritas responden yang rata-rata memiliki anak > 2 atau multipara sebanyak 25 responden (69,44%). Namun cakupan ASI eksklusif di Kelurahan Gayam masih kurang. Hal ini sesuai dengan pendapat dari S.Notoatmodjo (2010) pendidikan akan mempengaruhi daya serap seseorang terhadap informasi yang diterimanya. Dengan pendidikan yang cukup baik terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Sehingga seseorang akan menerima pengaruh dari luar lebih obyektif. Responden yang berpendidikan sedang, tidak mudah menerima informasi dan nilai-nilai baru sehingga sulit untuk melaksanakannya dibanding dengan seseorang yang berpendidikan tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat R.Haryono & S.Setianingsih (2014) bahwa pendidikan akan membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu, untuk mencari pengalaman dan untuk mengorganisasikan pengalaman sehingga informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki akan membentuk suatu keyakinan untuk melakukan

perilaku tertentu. Pendidikan mempengaruhi pemberian ASI eksklusif. Ibu yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah menerima suatu ide baru dibanding ibu yang berpendidikan rendah. Sehingga promosi dan informasi mengenai ASI Eksklusif dengan mudah dapat diterima dan dilaksanakan. 2. Berdasarkan faktor pengetahuan responden. Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Kelurahan Gayam terhadap 36 responden didapatkan bahwa rata-rata responden berpengetahuan baik yaitu 17 responden (47,22%). Meskipun hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berpengetahuan baik, tapi cakupan ASI eksklusif di Kelurahan Gayam masih kurang. Namun jika dilihat dari karakteristik umur dan paritas, sebagian besar ibu dalam usia > 30 tahun yaitu 20 responden (55,56%) dan sebagian besar ibu-ibu dengan multipara yaitu 25 responden (69,44%) yang kemungkinan memiliki pengalaman dalam menyusui. Hal tersebut tidak sesuai dengan teori dari R.Haryono & S.Setianingsih (2014) yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil stimulasi informasi yang diperhatikan dan diingat. Informasi tersebut bisa berasal dari pendidikan formal maupun non formal, percakapan, membaca, mendengarkan radio, menonton televisi dan pengalaman hidup. Contoh pengalaman hidup yaitu pengalaman menyusui anak sebelumnya. Menurut W.I.Mubarak (2011) pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya. Pengetahuan adalah segala apa yang diketahui berdasarkan pengalaman yang didapatkan oleh setiap manusia. Dari kesenjangan diatas untuk para responden dapat diharapkan agar lebih dalam lagi menggali informasi mengenai ASI eksklusif dari media lain, misalnya dari membaca, mendengarkan radio dan menonton televisi sebagai pertimbangan untuk memberikan ASI eksklusif sehingga dapat

meningkatkan cakupan ASI eksklusif di Kelurahan Gayam. 3. Berdasarkan faktor ekonomi responden. Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Kelurahan Gayam terhadap 36 responden didapatkan bahwa rata-rata responden berpendapatan < Rp 1. 223.000 yaitu 23 responden (63,89%). Hal ini didukung dari umur responden yang kebanyakan > 30 tahun yaitu sebanyak 20 responden (55,56%) akan sulit mendapatkan pekerjaan sehingga tidak mempunyai pendapatan sendiri kecuali dari suami dan paritas responden yang rata-rata memiliki anak > 2 atau multipara sebanyak 25 responden (69,44%) akan lebih banyak mempunyai kebutuhan hidup (biaya hidup tinggi). Sehingga ekonomi yang kurang dapat mempengaruhi kualitas ASI melalui kecukupan pangan yang dikonsumsi oleh ibu, yang dapat menyebabkan responden memutuskan untuk memberikan tambahan susu formula atau makanan pendamping ASI. Hal tersebut sesuai dengan pendapat R.Haryono & S.Setianingsih (2014) bahwa pendapatan keluarga adalah penghasilan yang diperoleh suami dan istri dari berbagai kegiatan ekonomi sehari-hari, misalnya gaji. ASI mempunyai kualitas baik hanya jika ibu mengkonsumsi makanan dengan kandungan gizi baik. Keluarga yang memiliki cukup pangan memungkinkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif lebih tinggi dibanding keluarga yang tidak memiliki cukup pangan. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kondisi sosial ekonomi yang saling terkait yaitu pendapatan keluarga memiliki hubungan dengan keputusan untuk memberikan ASI Eksklusif bagi bayi. 4. Berdasarkan faktor pekerjaan responden. Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Kelurahan Gayam terhadap 36 responden didapatkan bahwa rata-rata pekerjaan responden adalah tidak bekerja / sebagai IRT yaitu 30 responden (77,78%). Hal ini didukung dari umur responden yang kebanyakan > 30 tahun yaitu sebanyak 20 responden (55,56%) yang bukan merupakan masa

produktif sehingga akan sulit mendapatkan pekerjaan, paritas responden yang rata-rata memiliki anak > 2 atau multipara sebanyak 25 responden (69,44%) akan mendorong responden untuk memilih tidak bekerja dan lebih memilih mengurus keluarga. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat dari R.Haryono & S.Setianingsih (2014), bahwa ketersediaan waktu seorang ibu untuk menyusui secara eksklusif berkaitan erat dengan pekerjaannya. Banyak ibu yang tak memberikan ASI karena berbagai alasan, diantaranya karena harus kembali bekerja setelah cuti melahirkannya selesai. Padahal istilah harus kembali bekerja bukan alasan untuk tidak memberikan ASI secara eksklusif. Bagi ibu-ibu yang bekerja, ASI bisa diperah setiap 3 sampai 4 jam sekali untuk disimpan dalam lemari pendingin. Berdasarkan kesenjangan diatas, diharapkan para responden untuk menggali yang lebih dalam lagi tentang informasi yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam pemberian ASI eksklusif. D. Keterbatasan Penelitian Dalam penyusunan hasil penelitian ini, penulis menyadari masih banyak memiliki keterbatasan diantaranya sebagai berikut: 1. Keterbatasan Peneliti Dengan adanya keterbatasan kemampuan peneliti maka banyak bagian dalam penelitian dilaksanakan secara sederhana. Dari segi tenaga, peneliti melakukan penelitian secara mandiri sehingga kemampuan peneliti untuk mengawasi proses pengisian kuesioner sangat terbatas dan tidak menutup kemungkinan responden saling menyontek saat pengisian kuesioner berlangsung. 2. Keterbatasan Instrumen Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner untuk mengumpulkan data dari responden tanpa melakukan wawancara yang mendalam kepada setiap responden, sehingga data yang diperoleh hanya terbatas. SIMPULAN SARAN

Simpulan Dari hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi ibu menyusui tidak memberikan ASI eksklusif di Kelurahan Gayam Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo tahun 2015, dapat kami simpulkan sebagai berikut: e. Faktor pendidikan yang mempengaruhi responden tidak memberikan ASI eksklusif sebagian besar responden termasuk kategori sedang, yaitu sebanyak 20 responden (55,56%). f. Faktor pengetahuan yang mempengaruhi responden tidak memberikan ASI eksklusif sebagian besar responden termasuk kategori baik, yaitu sebanyak 17 responden (47,22%). g. Faktor ekonomi yang mempengaruhi responden tidak memberikan ASI eksklusif sebagian besar responden termasuk kategori rendah, yaitu sebanyak 23 responden (63,89%). h. Faktor pekerjaan yang mempengaruhi responden tidak memberikan ASI eksklusif diketahui paling banyak adalah tidak bekerja / IRT yaitu sebanyak 28 responden (77,78%). Berdasarkan hasil simpulan diatas, maka faktor-faktor yang mempengaruhi ibu menyusui tidak memberikan ASI eksklusif di Kelurahan Gayam Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo tahun 2015 adalah berpendidikan sedang, berpengetahuan baik, berpendapatan rendah dan tidak bekerja. B.Saran 1. Bagi Responden Diharapkan bagi semua responden untuk menggali yang lebih dalam lagi tentang informasi yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam pemberian ASI eksklusif. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan wawancara yang mendalam pada setiap responden agar data yang didapat benar-benar sesuai. Dan peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggali faktor-faktor lain yang mempengaruhi ibu menyusui tidak memberikan ASI esklusif. 3. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan)

Bidan merupakan tenaga kesehatan masyarakat, bidan diharapkan lebih meningkatkan frekuensi informasi mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif pada ibu hamil dan menyusui. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Budiarto,E.(2012). Jakarta:EGC Biostatistika. Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri. (2013). Profil Kesehatan Kabupaten Wonogiri Tahun 2013. (2014). Profil Kesehatan Kabupaten Wonogiri Tahun 2014. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. (2013). Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah Tahun 2013 Retrieved December 3 th, 2013, from http:// www. dinkesjatengprov.go.id/dokumen/2013/sdk/ Mibangkes/profil2013/BAB I VI 2013 fix.pdf Hidayat, A. A. A. (2010). Metodologi Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika..(2009). Metodelogi penelitian teknik Analisa Data,Jakarta: Salemba Medika. (2007). Metedologi penelitian teknik Analisa Data, Jakarta: Salemba Medika.. Khasanah, N.(2011). ASI Atau Susu Formula. Yogyakarta: FlashBooks. Maryunani, A. (2012). Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas. Jakarta: Trans Info Media Mubarak, W. I. (2010). Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Notoadmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Novianti, R. (2009). Menyusui Itu Indah. Yogyakarta: OKTOPUS Prasetyono, D. S. (2005). Buku Pintar ASI Eksklusif. Jogjakarta: Diva Press Restiah, H. (2012). Keajaiban ASI. Jakarta: Dunia Sehat. Rudi,H. (2014).Manfaat ASI eksklusif untuk Buah Hati Anda. yogyakarta: Gosyen publising. Saebani, B. A. (2008). Metodologi Penelitian. Bandung: Pustaka Setia. Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sulistyawati, A. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Masa Nifas. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Wiji, N,W. (2013). ASI dan Panduan Ibu Menyusui.Yogyakarta: Nuha Medika.