Gedung Kesenian Jawa Tengah di Semarang BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Pusat Kesenian Jawa Tengah di Semarang BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN Fenomena

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG

Redesain Taman Budaya Raden Saleh Semarang 1

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

KOMPLEK GEDUNG KESENIAN SOETEDJA PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang I. PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Redesain Pusat Kegiatan Budaya Melayu di Pekanbaru 1

RESORT HOTEL DENGAN KONSEP UNIVERSAL DESAIN DI PANTAI KRAKAL YOGYAKARTA

2. TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI Jawa Tengah

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pengembangan Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) kini tengah digencarkan oleh pemerintah tepatnya Kementerian

PUSDIKLAT BULUTANGKIS DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

ASRAMA TARUNA DI AKADEMI KEPOLISIAN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN. Akademi Kepolisian atau lebih dikenal dengan singkatan Akpol, adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PUSAT INFORMASI DAN PROMOSI HASIL KERAJINAN DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PLANETARIUM SEMARANG TA 118 BAB I PENDAHULUAN

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

REST AREA KM 22 JALAN TOL SEMARANG-SOLO

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN 1 PAUD DAN SD ALAM DI SEMARANG TUGAS AKHIR 115 ALIZA MELINDA (L2B ) 1.1 Latar Belakang

ENTERTAINMENT CENTRE DI SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

GEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO

MUSEUM BATIK JAWA TENGAH DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN I - 1 REDESAIN BALAI LATIHAN KERJA DI DEMAK LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI KUDUS BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013

[ORAT ORET ARTSPACE] TA 131/53 BAB I PENDAHULUAN

TERMINAL BUS TIPE A KOTA SURAKARTA

PENGEMBANGAN SD DAN ASRAMA ISLAM BUDI MULID DI KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SEMARANG LP3A TUGAS AKHIR 138

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

Institut Seni Indonesia di Semarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KOMPLEK GALERI SENI LUKIS di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2010/ / / /2014. Jenjang Pendidikan (Negeri dan Swasta) No. 1. SMP

TAMAN RIA DI SEMARANG

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROPINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PASAR FESTIVAL INDUSTRI KERAJINAN DAN KULINER JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN TA- 100

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

REDESAIN PUSAT KESENIAN JAKARTA - TAMAN ISMAIL MARZUKI (PKJ - TIM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REDESAIN KANTOR PENGADILAN TINGGI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

PERERENCANAAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KAWASAN HUTAN KOTA BEKASI BAB I PENDAHULUAN

Gigih Juangdita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APARTEMEN MAHASISWA DI KOTA DEPOK

GALERI FOTOGRAFI DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR HIGH TECH

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Tengah 1.1 LATAR BELAKANG

Ekowisata Di Kawasan Hutan Mangrove Tritih Cilacap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PUSAT FOTOGRAFI TERPADU DI MEDAN 1

SEKOLAH ISLAM UNGGULAN DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. meredesain kawasan Masjid Raya Baiturrahman Arsitektur Noe Vernakuler

ASRAMA MAHASISWA UNSOED PURWOKERTO

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No. 5A/1993 tanggal 27 Februari 1993 tentang pembentukan dewan kesenian di seluruh propinsi se-indonesia disebutkan bahwa setiap pemerintah propinsi yang telah membentuk dewan kesenian agar membangun gedung kesenian dengan APBD yang pelaksanaannya harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi daerah masingmasing. Dewan Kesenian Jawa Tengah (DKJT) yang dibentuk dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 430/78/1993 tangggal 3 Agustus 1993 sengaja tidak mengusulkan pembangunan gedung kesenian karena sadar situasinya belum memungkinkan. Tahapan awal program kerja DKJT adalah memantapkan dan memapankan keberadaan dirinya sebagai organisasi kesenian dengan mengajak berbagai kalangan seniman dan budayawan untuk membuktikan prestasi yang dapat menumbuhkan simpati dan dukungan berbagai pihak, khususnya Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Tengah. Karena itu, sampai dengan Musyawarah I DKJT 27-28 November 1996 di Balaikota Semarang belum membahas program pembangunan gedung kesenian dengan alasan lebih mengutamakan program pembentukan Dewan Kesenian Daerah (DKD) di tingkat kabupaten dan kotamadya se-jawa Tengah. Program tersebut mulai tampak hasilnya pada Musyawarah DKJT 12-13 Februari 1999 di Hotel Srondol Indah Semarang dengan dukungan Gubernur Propinsi Jawa Tengah H. Mardiyanto pada masa itu, yang mendesak setiap daerah kabupaten dan kota di Jawa Tengah segera membentuk DKD. DKJT sadar bahwa masalah gedung kesenian bukan perkara ringan, karena bersangkutan dengan perencanaan yang matang, pembiayaan yang besar, dan manajemen yang profesional. DKJT tidak ingin menyaksikan kasus pembangunan gedung kesenian di Taman Budaya Raden Saleh yang dianggap tidak memenuhi selera dan kebutuhan para seniman dan masyarakat. Keberadaan gedung kesenian di Taman Budaya Raden Saleh kurang berkembang. Joglo yang difungsikan sebagai sanggar, keadaannya sudah rusak, Gallery untuk memamerkan dan menjua karya seni ruangnya sangat kecil dan terbatas. Teater terbuka yang kotor dan pedagang yang tidak rapi membuat taman ini kurang diminati masyarakat dan Taman Budaya Raden Saleh tidak mencerminkan sebagai tempat berkesenian,sehingga masyarakat khususnya luar semarang tidak tahu kalau TBRS tempat berkesenian. U n d I p T u g a s A k h I r P e r i o d e 37 Page 1

I.2 Rumusan Masalah Dari Pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa perlunya membangun gedung kesenian yang baru. Gedung Kesenian Jawa Tengah di semarang yangmampu memenuhi kebutuhan para seniman dan masyrakat, sehingga dapat mengangkat nilai kesenian dari jawa tengah agar dapat di ketahui, di nikmati, di pelajari, dan dapat diminati oleh seniman dan masyarakat khususnya masyarakat jawa tengah sendiri dengan cara mengembangkan berbagai kegiatan seni secara profesional. I.3 Tujuan Tujuan dari penyusunan landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur (LP3A) ini adalah untuk mengungkapkan dan merumuskan masalah-masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Gedung Kesenian Jawa Tengah di Semarang serta memberikan alternatif pemecahannya secara arsitektural. I.4 Manfaat 1) Secara Subyektif Sebagai pemenuhan syarat tugas akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yang nantinya digunakan sebagai pegangan dan pedoman dalam perancangan Gedung Kesenian Jawa Tengah di Semarang. 2) Secara Obyektif Sebagai sumbangan bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan khususnya dibidang arsitektur. I.5 Ruang Lingkup Bahasan 1) Secara substansial Pembahasan dititikberatkan pada hal-hal yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur, dengan melihat keberadaan bangunan Gedung Kesenian Jawa Tengah di Semarang. 2) Secara spasial Secara spasial bangunan Gedung Kesenian Jawa Tengah sebagai bangunan bermasa banyak dan lokasi perencanaan masuk pada wilayah administratif kota Semarang propinsi Jawa Tengah. I.6 Metode Pembahasan Pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, memaparkan, kompilasi dan menganalisa data sehingga diperoleh suatu pendekatan program U n d I p T u g a s A k h I r P e r i o d e 37 Page 2

perencanaan dan perancangan untuk selanjutnya digunakan dalam penyusunan program dan konsep dasar perencanaan dan perancangan. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Studi Literatur Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh landasan teori, standar perancangan dan kebijaksanaan perencanaan dan perancangan melalui buku, katalog dan bahan-bahan tertulis lain yang didapatkan dari perpustakaan arsitektur, perpustakaan Kota Semarang, Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan Dewan Kesenian Jawa Tengah. b. Studi lapangan Studi lapangan dilakukan melalui observasi langsung serta wawancara dengan pihak pihak terkait seperti : Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang, Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Dewan Kesenian Jawa Tengah. sehingga diperoleh potensi pengembangan Gedung Kesenian Jawa Tengah di Semarang serta daya dukung lokasi dan tapak perencanaan. c. Studi banding Studi banding dilakukan untuk membuka wawasan mengenai penggunaan bangunan kesenian yang sudah ada yaitu Taman Budaya Raden Saleh ( TBRS ) dan Taman Puri Maerokoco Semarang, sebagai wacana dalam perencanaan dan perancangan Gedung Kesenian Jawa Tengah di Semarang. I.7 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, ruang lingkup bahasan, metode dan sistematika pembahasan serta alur pikir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tinjauan tentang Kesenian, Pariwisata, dan tinjauan teori tentang perencanaan dan perancangan Gedung Kesenian sesuai referensi yang relevan. U n d I p T u g a s A k h I r P e r i o d e 37 Page 3

BAB III TINJUAN DATA III.1 Tinjauan Data Kondisi Semarang Berisi tinjauan terhadap kondisi, luas kota Semarang, Serta pembagian wilayah Kota Semarang. III.2 Tinjauan Data Kesenian Berisi tentang data data kesenian Jawa Tengah, Gambaran sebuah Gedung Kesenian Jawa Tengah di Semarang serta studi banding terhadap Taman Budaya Raden Saleh dan Taman Puri Maerokoco di Semarang. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi kesimpulan, batasan dan anggapan yang digunakan sebagai dasar perencanaan dan perancangan Gedung Kesenian Jawa Tengah di Semarang. BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi uraian yang berkaitan dengan dasar pendekatan dan analisis untuk menentukan program perencanaan dan perancangan yang mengacu pada aspek-aspek fungsional, kinerja, teknis, kontekstual, arsitektural, serta pendekatan lokasi dan tapak BAB VI KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisikan konsep dasar perencanaan, konsep dasar perancangan serta program dasar perencanaan dan perancangan. U n d I p T u g a s A k h I r P e r i o d e 37 Page 4

I.8 Alur Pikir LATAR BELAKANG A. AKTUALITA Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No. 5A/1993 tanggal 27 Februari 1993 tentang pembentukan dewan kesenian di seluruh propinsi se-indonesia disebutkan bahwa setiap pemerintah propinsi yang telah membentuk dewan kesenian agar membangun gedung kesenian dengan APBD yang pelaksanaannya harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi daerah masing-masing. Studi Banding B. URGENSI Keberadaan gedung kesenian di Taman Budaya Raden Saleh kurang berkembang. Joglo yang difungsikan sebagai sanggar, keadaannya sudah rusak, Gallery untuk memamerkan dan menjua karya seni ruangnya sangat kecil dan terbatas. C. ORIGINALITAS Gedung Kesenian Jawa Tengah di Semarang sebagai pengangkat nilai kesenian dari Jawa Tengah agar dapat diketahui, dilihat, dinikmati, dipelajari, dan dapat diminati oleh masyarakat khususnya masyarakat Jawa tengah sendiri dengan cara mengembangkan berbagai kegiatan seni secara professional. - Taman Budaya Raden Saleh Semarang - Taman Puri Maerokoco Semarang F E E D B A C K Studi Pustaka Studi Lapangan Diperoleh landasan teori, standar perancangan, kebijaksanaan perencanaan dan perancangan Petensi Pengembangan Kompilasi data hasil studi Gedung Kesenian Jawa lapangan dan studi Tengah di Semarang banding dengan studi Kesimpulan, Batasan dan Pendekatan Program Anggapan Perencanaan Dan Perancangan KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN & PERANCANGAN U n d I p T u g a s A k h I r P e r i o d e 37 Page 5