PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XII IPA DI MAN 1 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Economic Education Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. Mutu guru memegang peranan yang sangat penting di antara komponen

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GALING KABUPATEN SAMBAS

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan pembangunan nasional khususnya di bidang pendidikan,

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP KETERAMPILAN PEMBELAJARAN LABORATORIUM SISWA KELAS XII SMA N 11 SEMARANG

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014/2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. persiapan pada bidang pekerjaan di waktu yang akan datang. Untuk mencapai

Pengaruh Kreativitas dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar Bahasa Jawa Pada Siswa Kelas VII di MTs Roudlotush Sholihin Jemur Kebumen Tahun 2015/2016

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

Eko Margono F

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru sebagai salah satu sumber daya sebuah sekolah yang merupakan

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN GRABAG DITINJAU DARI STATUS GURU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK SISWA MTS GUPPI AMBAL KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. tercapai. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya. penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan.

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA

B. Kajian Teoritis dan Metode Penelitian

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT PADANG

Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Profesionalitas Guru Ekonomi dan Keberadaan... (Ana Setyowati & Bambang Ismanto)

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

BAB IV PENUTUP. jumlah skor rata-rata berada pada klasifikasi sedang, yakni antara

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penerapan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching And

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri 1 Tarakan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A

DAFTAR PUSTAKA. Buku Sumber Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. (2004). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA Miftahul Jannah 1, Ade Susanti 2, dan Benni 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SURVEI MOTIVASI SISWA KELAS XI TERHADAP PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata Kunci : Metode Ceramah, Metode Team Game Tournament (TGT), dan Prestasi Belajar.

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI DI SMA PRASETYA KOTA GORONTALO OLEH

Nusantara ( Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial ) e-issn X Volume 2 Nomor 1 Januari 2018

PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

ANALISIS KESIAPAN GURU BIDANG STUDI DALAM MENGAJARKAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 6 KECAMATAN MEDAN KOTA Oleh: Andika Dewi Putri Kamarlin Pinem

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. latihan yang berlangsung di sekolah di sepanjang hayat, untuk mempersiapkan

KAJIAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA DI SMP KOTA SEMARANG 1. Abstrak

DESKRIPSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KIMIA PADA MATERI HIDROKARBON

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281)

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

Potret Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran IPA dan IPS (Studi Kasus : SMP N 1 Salatiga) Artikel

BAB I PENDAHULUAN. Prenada Media Group, 2012), hlm Abdul Kadir, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana

Riskah, S.Pd Guru SMAN 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

PENERAPAN PENDEKATAN TEMATIK UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS 1 PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 15 SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001), 64. 2

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, instrumentasi

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini semakin berusaha untuk meningkatkan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Deskripsi Kemampuan Mahasiswa Biologi Tahun Ajaran 2009/2010 Dalam Penyusunan Rencana Pembelajaran Berdasarkan KTSP di Sekolah Menengah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI TUMBUHAN KELAS X DI SMAN 1 RAMBAH HILIR TAHUN PEMBELAJARAN 2014/ 2015

Pengaruh Penggunaan Keterampilan Variasi Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Teknik Mesin Otomotif

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DALAM UPAYA DALAM MATERI AJAR PENGGABUNGAN FOTOGRAFI DIGITAL

Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu

PENGEMBANGAN INSTRUMEN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA. Tugas ini disusun sebagaipengganti Tes Tengah Semester (TTS)

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL ULANGAN DI SMP NEGERI 5 PURWODADI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dibalik itu semua tindak tanduk seorang guru akan digugu dan ditiru oleh

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU AKIDAH AKHLAK DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR PAI (Studi di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura)

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMP NEGRI 30 PURWOREJO

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

Transkripsi:

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG 1 Budi Utomo, 2 Iswahyudi Joko Suprayitno Email: budi_utomo@gmail.com Email: Matematikawan.Mr.Joe.@gmail.com 1),2) Program Studi S1 Pendidikan Matematika,, Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru terhadap minat belajar matematika siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Jenis penelitian ini adalah kualitaif dan kuantitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data kuisioner, observasi guru, dan observasi siswa. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas X IPA dan IPS di SMA Muhammadiyah 1 Semarang dengan total responden sebanyak 52 siswa. Adapun variabel penelitian yang digunakan yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas penelitian ini adalah kompetensi guru sedangkan variabel terikat adalah minat siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Hasil dari penelitan ini menunjukan adanya pengaruh kompetensi profesional guru terhadap minat belajar matematika siswa kelas X di SMA Muhammadiyah semarang dengan perolehan hasil dari skala likert sebesar 3,062. Kata Kunci : Kompetensi profesional guru, minat siswa, matematika. 1. PENDAHULUAN SMA Muhammadiyah 1 Semarang merupakan sekolah menengah atas swasta yang dinaungi oleh yayasan Muhammadiyah dengan catatan prestasi yang membanggakan dalam bidang akademik maupun non akademik. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya penghargaan yang diperoleh pada setiap ajang perlombaaan. Prestasi akademik yang baik tentunya tidak lepas dari para guru yang berkompeten dalam bidangnya. Guru yang kompeten haruslah memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Adanya data diatas maka peneliti ingin mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru terhadap minat belajar matematika siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Kompetensi profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang harus dikuasai guru mencakup penguasaan materi kurikulum di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuan. Kunandar (2007) mengungkapkan bahwa Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas dan pengajaran. Kompetensi ini meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan profesional, baik yang bersifat pribadi, sosial maupun akademis. Sedangkan menurut Achmad dan Catharina (2009) kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Slameto, 2003). Sedangkan menurut Suryabrata (1988) minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu. Adapun ciri-ciri minat menurut Slameto (2003) yaitu 1. Cenderung untuk mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus, 2. Rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati, 3. Perasaan bangga dan puas terhadap sesuatu yang diminati, 4. 460

Lebih menyukai yang menjaddi minatnya dari pada yang lainnya, dan 5. Dilakukan melalui partisipasi kegiatan dan aktifitas. 2. KAJIAN LITERATUR a. Kompetensi Profesional Undang-Undang No. 14 tahun 2005 menyebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedangkan kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melakukan tugas keprofesionalan (Mulyasa, 2008). Adapun kompetensi profesional menurut PP No. 74 tahun 2003 pasal 3 ayat 7 menyatakan bahwa kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dan budaya yang diampunya sekurang-kurangnya meliputi penguasaan: materi pembelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan kelompok mata pelajaran yang akan diampu. b. Minat Belajar Siswa Minat adalah kekonsistenan terhadap suatu kegiatan/aktifitas dengan cara memperhatikan dan mengingatnya secara terus menerus dengan disertai rasa senang dalam melakukannya (Slameto, 2003). Sedangkan menurut Suryabrata (1988) minat adalah kecenderungan suatu dalam diri individu untuk pada suatu objek atau menyenangi sesuatu. Berkaitan dengan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa minat merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menurus dan secara sadar yang dilakukan oleh seseorang dengan perasaan senang atau suka terhadap sesuatu. 3. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai instrumen meliputi: a. Angket terhadap siswa b. Observasi terhadap siswa c. Observasi terhadap guru Pengukuran menggunakan skala likert 1-4 (sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju). Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner terdiri dar 25 pertanyaan berbeda. Adapun skor dari masing-masing indikator adalah saru sampai empat. Setiap indikator memiliki jumlah soal yang berbeda. Indikator dalam penelitian ini adalah kompetensi profesional guru dan minat belajar matematika pada siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Indikator kompetensi profesional guru terdapat 17 soal dengan lima indikator penelitian yaitu 1. Kesiapan mengajar guru, 2. Penjelasan materi, 3. Penggunaan media, 4. Pengelolaan kelas, dan 5. Evaluasi pembelajaran. Sedangkan minat belajar siswa terdapat empat indikator meliputi 1. Keaktifan, 2. Nilai, 3. Kedisiplinan, dan 4. Rasa keingintahuan yang tinggi. 4. HASIL PENELITIAN a. Hasil Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Semarang pada semester gasal tahun ajaran 2016/2017 dengan total responden sebanyak 52 siswa, yang terdiri dari kelas X IPA dan kelas X IPS. Hasil dari penelitian pengaruh kompetensi profesional terhadap minat belajar matematika siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Semarang dapat dilihat dari gambar 1 dan 2 berikut : 461

1. Indikator kompetensi profesional guru 3,13 2,83 3,08 2,91 3,04 Gambar 1 2. Indikator minat siswa 3,3 3,2 3,19 2,79 keaktifan nilai ulangan kedisiplinan keingintahuan Gambar 2 Berdasarkan data kuisoner yang telah dibagikan kepada 52 responden didapatkan hasil pada gambar 1 dan gambar 2. Bahwa kompetensi profesional guru mempengaruhi minat belajar matematika di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Hal itu dibuktikan dengan hasil kuisioner pada indikator kompetensi guru memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,003, sedangkan indikator minat siswa memperolah nilai rata-rata sebesar 3,121 sehingga didapatkan total rata-rata nilai 3,062. Kompetensi profesional guru dinilai dengan lima indikator yaitu 1. Kesiapan mengajar, 2. Kejalasan mengajar, 3. Penggunaan media, 4. Pengelolaan kelas, dan 5. Evaluasi pembelajaran. Kesiapan guru dalam mengajar merupakan indikator pertama yang digunakan dalam penilaian. Indikator pertama tersebar dalam lima soal berbeda dengan penentuan masing-masing scor dari satu sampai 4. Hasi dari pembagian kuisioner kepada responden maka dapat diketahui dari gambar bahwa indikator pertama memperoleh nilai sebesar 3,13. Data observasi menunjukan sebelum guru mengajar guru selalu mempersiapkan perangkat dan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Hal tersebut sesuai dengan data hasl kuisioner. 462

Indikator kedua yaitu kejelasan dalam mengajar. Indikator ini memiliki nilai yang paling rendah jika dibandingkan dengan indikator lainnya. hal tersebut dikarenakan pada proses pembelajaran guru jarang menjelaskan hasil dari hasil pekerjaan siswa sehingga siswa merasa kebingungan dalam memahami materi yang telah disampaikan. Indikator selanjutnya adalah penggunaan media. Media yang sering digunakan oleh guru matematika adalah power point dalam pembelajaran. Indikator ini mendapatkan nilai yang baik dari responden yaitu 3,08. Indikator ke-empat adalah pengelolaan kelas. Guru mengelola kelas di SMA Muhammadiyah 1 Semarang dengan cara pembentukan kelompok disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari. Sedangkan untuk indikator terakhir adalah evaluasi pembelajaran. Responden mengatakan bahwa guru selalu mereview materi sebelum memulai pembelajaran. Dari ke-lima indikator tersebut diperoleh ratarata 3,003 yang berarti guru di SMA Muhammadiyah 1 Semarang memiliki kompetensi profesional yang baik. Selain kompetensi profesional guru peneliti juga ingin mengetahui adanya minat belajar matematika berkaitan dengan kompetensi profesional guru. Indikator pertama yaitu mengenai keaktifan siswa. Hasil dari data responden menunjukan bahwa siswa cenderung pasif pada saat proses pembelajaran. Hal itu dibuktikan dengan observasi kelas yang peneliti lakukan di kelas X IPA maupun X IPS. Indikator kedua adalah nilai ulangan siswa. Nilai ulangan matematika siswa di SMA Muhammadiyah 1 Semarang cenderung baik dan mengalami kenaikan pada setiap semester. Selanjutnya adalah indikator ke-tiga yaitu kedisiplinan. Siswa di SMA Muhammadiyah 1 Semarang merupakan siswa yang disiplin. Hal tersebut dibuktikan dengan selalu masuk ruangan pada jam pelajaran yang telah ditentukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Siswa juga selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara mandiri. Indikator yang terakhir adalah rasa keingintahuan siswa. Kompetensi guru mendorong siswa untuk mengembangkan rasa ingintahu mereka dengan selalu membaca materi yang akan disampaikan dan mendorong siswa untuk mencari tahu bagaimana cara menyelesaikan suatu permasalahan. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa minat belajar matematika di SMA Muhammadiyah 1 Semarang sangat tinggi. Adapun hasil dari perhitungan data kuisioner nilai rata-rata indikator minat siswa adalah 3,12, dengan nilai rata-rata seluruh indikator 3,062. b. Pembahasan Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi profesional guru mempengaruhi minat belajar matematika kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Hal tersebut relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ria Hadri Anti (2016), bahwa kompetensi profesional guru memiliki peranan yang besar untuk menarik minat belajar siswa. Hal berikut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sanjaya (2008) bahwa kompetensi profesional guru sangat berperan penting bagi guru karena berkaitan langsung dengan kinerja yang ditampilkan mencerminkan sikap keprofesionalannya sebagai guru. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki ilmu yang disesuaikan dengan bidang pengajaran yang dilakukan oleh seorang guru. Kompetensi tersebut telah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh guru SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Minat siswa tidak lepas dari kompetensi seorang guru. Maka dengan adanya kompetensi profesional guru akan mendukung adanya minat yang tinggi terhadap proses pembelajaran. Minat merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu ( Muhibbin, 2001). Dari hasi penelitian dapat diketahui bahwa kompetensi profesional guru berpengaruh terhadap minat belajar matematika kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi informasi bagi guru matematika agar mampu meningkatkan dan mempertahankan kompetensi profesionalannya sebagai guru untuk meningkatkan minat siswa. 5. SIMPULAN Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru mempengaruhi minat belajar matematika siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Hal tersebut relevan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Adapun nilai dari hasil perhitungan skala likert menunjukan rata-rata setiap indikator adalah 3,062 dengan kriteria baik. 6. REFERENSI Achmad, Rifa i, dan Catharina, T. Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press. 463

Anti, R.H. 2016. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru terhadap Minat Belajar Kimia Kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Jurnal. Semarang : FMIPA Unimus. Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Mulyasa. 2009. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosdakarya Sanjaya, W. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana. Syah, M. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Slameto. 2007. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rieneka Cipta. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 464