Di susun oleh : ARFIAN EKA NUGRAHA J

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi sehat jasmani, rohani, dan sosial. Tidak hanya bebas dari

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PASKA OPERASI FRAKTUR OLECRANON DEKSTRA DENGAN PEMASANGAN WIRE DI RSAL DR. RAMELAN SURABAYA

Oleh: JOHANA SYA BANAWATI J KARYA TULIS ILMIAH

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN POST

Oleh : DWI BRINA HESTILIANA J

KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

Oleh: IDA WAHYU NINGSIH J KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI CLOSE FRAKTUR RAMUS PUBIS DEXTRA DAN SINISTRA

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dimana terjadi kerusakan bentuk dan fungsi dari tulang tersebut yang. dapat berupa patahan atau pecah dengan serpihan.

BAB I PENDAHULUAN. osteoporosis, biasanya dialami pada usia dewasa dan dapat juga disebabkan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW

BAB I PENDAHULUAN. secara adil, dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. paling umum. Sebagian besar cedera pada tangan merupakan cedera

PENATALAKSANAAN INFRA MERAH, MASSAGE DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST ORIF CLOSED FRAKTUR ANTEBRACHII DEXTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hidup dalam masyarakat.pembangunan kesehatan, yaitu: menggerakkan. memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan bangsa Indonesia yang tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyembuhan (kuratif) dan upaya pemulihan (rehabilitatif), yang

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang cukup tinggi. Data Kepolisian RI tahun 2009 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang (Helmi,2012). Klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mewujudkan pembangunan nasional bidang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleknya masalah dibidang kesehatan yang timbul dewasa ini, disertai

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pembangunan di bidang industri yang sangat maju yang

BAB I PENDAHULUAN. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebabkan karena kecelakaan yang tidak terduga. kecelakaan lalu lintas adalah fraktur.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi nasional menuju Indonesia

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTION MOORE PROTHESIS DI RS ORTHOPEDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia sampai tahun ini mencapai 237,56 juta orang (Badan

BAB I PENDAHULUAN. bebas dari penyakit, cacat, bahkan kelemahan maka dalam sistem kesehatan. menyeluruh, dan dapat terjangkau masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 2 yaitu fraktur terbuka, yaitu jika patahan tulang itu menembus kulit. fragmen tulang tidak berhubungan dengan dunia luar.

BAB I PENDAHULUAN. industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat progresif, dimana keilmuan khususnya dibidang kesehatan akan

BAB I PENDAHULUAN. atau keadaan patologis (Dorland,1994) tungkai bawah yang terdiri dari tulang tibia dan

PENGARUH KONTRAKSI KONSENTRIK TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI LUTUT PASKA OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : AJENG PUSPITASARI PUTRI J

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit (preventive),

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST ORIF CLOSE FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSO PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh: ILSA ROVIATIN AGUSTINA J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS POST OPERASI FRACTURE COLLES DISERTAI DISLOKASI ULNA DEXTRA DI RST Dr.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan tindakan operasi pemasangan Plate and Screw, yaitu

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DENGAN MODALITAS SHORT WAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. atau permukaan rawan sendi. Karena tulang dikelilingi oleh struktur jaringan

BAB I PENDAHULUAN. sendi secara pasif maupun aktif karena keterbatasan sendi, fibrosis jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya hubungan (diskontinuitas) tulang radius dan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan pembangunan disegala

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang

FETAL DISTRES FAKULTAS. Oleh : J

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan lalu lintas adalah fraktur yang lebih dikenal dengan patah tulang.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk salah satunya di bidang kesehatan. Pembangunan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Bangsa Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan

PENATALAKSANAAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMUR SINISTRA

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASCA OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS SINISTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTIN MOORE PROTHESE DI RS. ORTHOPEDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memajukan pembangunan dibidang kesehatan. Dalam pembukaan UUD 1945

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA DEKSTRA DI RSAL DR RAMELAN SURABAYA

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DEXTRA 1/3 TENGAH DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREWS

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASCA GIPS FRAKTUR RADIUS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FRAKTUR FEMUR 1/3 PROXIMAL DEXTRA DI PUSKESMAS KARTASURA

KARYA TULIS ILMIAH. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Cita cita bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PRE EKLAMPSI BERAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses penurunan tensil strength dan stiffnes jaringan kolagen yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. subyektif, setiap orang memiliki arti sehat masing-masing. Berdasarkan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS PASKA OPERASI FRAKTUR TIBIA-FIBULA 1/3 DISTAL

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. maka setiap warga Indonesia berhak memperoleh derajat sehat yang setinggitingginya

Oleh : RIGI RAMDANI J

Oleh: NURUL SAKINAH J KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat

BAB I PENDAHULUAN. patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung (Sjamsuhidajat,

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST ORIF FRAKTUR OLECRANON SINISTRA DENGAN PEMASANGAN WIRE DI RS. PROF.DR.SOEHARSO SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DI RUMKITAL dr. RAMELAN SURABAYA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia. Maka Islam menegaskan perlunya

BAB I PENDAHULUAN. karena musibah yang diberikan oleh-nya hendaknya tidak mudah berputus asa,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gerak: nyeri cukup berat, sedangkan pada terapi ke-6 didapatkan hasil bahwa

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FRACTURE CAPUT HUMERI DISERTAI DISLOKASI SHOULDER DEXTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. beratnya latihan dan kontak badan antar pemain bertumpu pada fisik. Oleh

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI DENGAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS FRAKTUR SUBTROCHANTOR FEMUR SINISTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS FRAKTUR COLUMN FEMUR DEXTRA DI RUMAH SAKIT ORTOPEDHI Dr. SOEHARSO SURAKARTA TAHUN 2015

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN STROKE HEMORAGE DEXTRA DI RSUD PANDANARANG BOYOLALI

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF FRAKTUR CRURIS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD SALATIGA

Disusun oleh: RUSTRIA IKA PURWANINGSIH J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

BAB I PENDAHULUAN. dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh sejak awal kehidupan

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA POST ORIF PEMASANGAN PLATE AND SCREW PADA FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD SRAGEN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CERVICAL ROOT SYNDROME DENGAN MODALITAS IR, & TERAPI LATIHAN DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI HEMIPARESE DEXTRA POST STROKE NON HAEMORAGIK DI RSUP DR.

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR KOMPRESI VERTEBRA THORAKAL XII LUMBAL 1 dengan FRANKLE A

Transkripsi:

0 PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI PASKA OPERASI OPEN FRAKTUR SUPRACONDYLER FEMUR DEXTRA DENGAN PEMASANGAN INTERNAL FIXASI PLATE AND SCREW DI BANGSAL CEMPAKA RSO PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA Di susun oleh : ARFIAN EKA NUGRAHA J 100 060 041 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi JURUSAN FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

1 BAB I PENDAHULUAN Upaya masyarakat Indonesia dalam mewujudkan pembangunan seutuhnya, maka setiap warga Indonesia berhak memperoleh derajat sehat yang setinggitingginya yang meliputi sehat jasmani, rohani, dan sosial. Tidak hanya bebas dari penyakit, cacat, bahkan kelemahan maka dalam sistem kesehatan nasional diupayakan pelaksanaan kesehatan yang bersifat terpadu, merata, menyeluruh, dan dapat terjangkau masyarakat luas. Dewasa ini pelayanan di bidang kesehatan terus ditingkatkan. Pelayanan di bidang kesehatan tersebut meliputi 4 aspek yaitu peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang bersifat menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Depkes RI, 1992). Salah satu pelayanan kesehatan yang ditingkatkan adalah layanan fisioterapi. Fisioterapi adalah salah satu tenaga paramedik yang memberikan pelayanan kesehatan kepada individu atau kelompok individu yang mengalami gangguan gerak dan fungsi pada proses pertambahan usia atau mengalami gangguan akibat sakit atau cidera. Gerak dan fungsi yang sehat dan maksimal adalah inti dari hidup sehat (Word Confederation for physioterpy/wcpt, 1990). 1

2 A. Latar Belakang Masalah Fraktur adalah hilangnya kontinyuitas dari tulang (Rae,1994). Fraktur pada tulang panjang dikelompokan menjadi tiga tipe yaitu tipe I fraktur pada segmen proksimal, tipe II fraktur pada diafisis atau shaft dan tipe III fraktur pada segmen distal (Rae,1994). Klasifikasi fraktur ada 2 yaitu fraktur terbuka dan tertutup. Fraktur terbuka adalah kulit yang membungkus diatasnya terkelupas / salah satu rongga tubuh tertembus yang cenderung mengalami kontaminasi dan infeksi sedangkan fraktur tertutup adalah kulit yang membungkus diatasnya masih utuh (Apley 1995). Dalam hal ini akan dibahas open fraktur pada supracondyler femur. Berdasarkan data dari RSOP Dr Soeharso surakarta bulan Januari 2005 - November 2005, terdapat 1280 kasus kejadian yang mengalami fraktur femur. Tindakan medis yang sering diberikan pada fraktur suprakondilair ada 2 yaitu jenis operatif dan non-opertif. Jenis tindakan dipengaruhi oleh tingkat kestabilan fraktur. Pada fraktur yang stabil tindakan yang diberikan berupa tindakan non operatif yaitu backslap atau gips dan plaster spica. Sedangkan pada fraktur yang tidak stabil tindakan medis yang diberikan berupa tindakan operatif yaitu dengan fiksasi internal misalnya intramedulary nail dan plate and screw serta fiksasi eksternal misalnya illizarov (Thomson, 1991) Tindakan medis yang sering diberikan pada fraktur supracondilair adalah dengan pemasangan plate and screw. Akibat yang ditimbulkan pasca operasi pemasangan plate and screw adalah gangguan berupa impairment, functional limitation dan participation restriction. Impairment misalnya oedema, nyeri,

3 spasme, keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS) lutut, serta penurunan kekuatan otot penggerak sendi lutut. Fuctional limitation berupa gangguan self care seperti mandi, makan berpakaian dan jalan. Participation restriction berupa ketidakmampuan pasien untuk beraktifitas sesuai dengan usia dan peranannya. Fisioterapi sebagai salah satu profesi yang bertanggung jawab atas gerak dan fungsi dapat berperan pada kondisi di atas. Dengan modalitas fisioterapi berupa terapi latihan dapat digunakan untuk mengurangi oedema, mengurangi nyeri, meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS), meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan kemampuan fungsional. Modalitas yang digunakan adalah static contraction untuk mengurangi oedema pada tungkai kanan, free active movement dan resisted active movement untuk memelihara dan meningkatkan kwalitas kekuatan otot LGS tungkai kanan, pasive movement untuk memelihara dan meningkatkan LGS pada lutut kanan, hold relax untuk mengurangi oedema dan nyeri pada tungkai kanan, stretching untuk mengurangi nyeri latihan fungsional untuk meningkatkan kemampuan fungsional tungkai kanan. (Kisner,1996) B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada KTI ini adalah untuk mengetahui manfaat: (1) apakah hold relax dapat meningkatkan LGS dan mengurangi nyeri?, (2) apakah massage dengan metode euflurage mampu mengurangi spasme pada otot quadriceps dextra?, (3) apakah passive movement dapat memelihara dan meningkatkan LGS tungkai kanan?, (4) apakah static contraction dapat mengurangi oedema?, (5) apakah free active movement dan resisted active movement dapat mengurangi oedema dan meningkatkan kekuatan otot tungkai

4 kanan?, (6) apakah latihan fungsional dapat mengembalikan aktifitas fungsional tungkai kanan pada pasien open fraktur supracondyler femur post operasi pemasangan fiksasi internal berupa plate and srew. C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan KTI ini terdapat dua macam tujuan yaitu, tujuan umum dan tujuan khusus. 1. Tujuan umum Untuk mengetahui penatalaksanaan Fisioterapi pada paska operasi open fraktur supracondyler femur dextra dengan internal fixasi plate & screw. 2. Tujuan khusus Untuk mengetahui manfaat penatalaksanaan terapi latihan pada post operasi fraktur supracondylar femur dextra dengan pemasangan plate and screw: (1) static contraction dalam mengurangi nyeri dan oedema pada tungkai kanan, (2) free active movement dan resisted active movement dalam memelihara LGS dan meningkatkan kekuatan otot pada tungkai kanan, (3) relaxed pasive movement dalam meningkatkan LGS tungkai kanan (4) hold relax untuk menambah LGS dan mengurangi nyeri pada tungkai kanan, (5) apakah massage dengan metode euflurage mampu mengurangi spasme pada otot quadriceps dextra, (6) latihan fungsional dalam mengembalikan aktifitas fungsional pada tungkai kanan pasien fraktur supracondyler femur post operasi pemasangan fiksasi internal berupa plate and screw.

5 D. Manfaat 1. Bagi kemajuan fisioterapi Menambah khasanah ilmu pengetahuan dan sebagai acuan atau tolak ukur keberhasilan yang telah dicapai para ilmuwan untuk dapat lebih maju, terutama dalam teknologi kesehatan dan disiplin ilmu lainya. 2. Bagi Institusi Pedidikan Bahan perbandingan antara teori yang diberikan kepada mahasiswa dengan hasil analisis mahasiswa di lahan (RS) 3. Bagi Masyarakat umum Mengetahui informasi peran fisioterapi dan permasalahan yang muncul saat terjadi permasalahan seperti ini, sehingga pembaca akan lebih hati-hati dalam segala hal. 4. Bagi Penulis Mendalami tentang fraktur supracondyler femur beserta penanganya sesuai dengan modalitas dan terapi latihan yang dimiliki oleh fisioterapi 5. Seni Manfaat untuk kemajuan seni sendiri adalah salah satu kreasi penyembuhan. Sehingga dengan adanya pengetahuan tentang ini akan menambah ilmu-ilmu yang ada terutama dalam bidang kesehatan.