III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Agustus sampai bulan Oktober 2012.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai dengan selesai.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan September 2012 sampai dengan November

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,

Karakterisasi Material Sprocket

Gambar 3.1 Diagram alur Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. ini dibentuk menjadi spesimen kekerasan, spesimen uji tarik dan struktur mikro.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Heat Treatment Dengan Variasi Media Quenching Air Garam dan Oli Terhadap Struktur Mikro dan Nilai Kekerasan Baja Pegas Daun AISI 6135

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada rentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Adapun tempat pengerjaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

III. METODOLOGI PENELITIAN. waktu pada bulan Oktober hingga bulan Maret Peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Deformasi Material 100MnCrW4 (Amutit S) Pada Dimensi Dan Media Quenching Yang Berbeda. Muhammad Subhan

BAB III METODE PENELITIAN dan dilaksanakan di Laboratorium Fisika Material Departemen Fisika

BAB 1. PERLAKUAN PANAS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

Gambar 3.1 Blok Diagram Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang material baja karbon sedang AISI 4140 merupakan low alloy steel

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. dan RX-KING ditujukan pada diagram dibawah ini yaitu diagram alir penelitian. Rumah Kopling F1-ZR. Rumah Kopling RX-KING.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM A 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

Heat Treatment Pada Logam. Posted on 13 Januari 2013 by Andar Kusuma. Proses Perlakuan Panas Pada Baja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2012 di Instalasi Elemen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perlu dapat perhatian khusus baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya karena

Pengaruh Lama Pemanasan, Pendinginan secara Cepat, dan Tempering 600 o C terhadap Sifat Ketangguhan pada Baja Pegas Daun AISI No.

I. PENDAHULUAN. mengalami pembebanan yang terus berulang. Akibatnya suatu poros sering

I. PENDAHULUAN. Definisi baja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu benda

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PROSES HARDENING PADA BAJA HQ 7 AISI 4140 DENGAN MEDIA OLI DAN AIR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

MODIFIKASI MESIN FLAME HARDENING SISTEM PENCEKAMAN BENDA KERJA SECARA VERTIKAL PADA BAJA S45C

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Persiapan Spesimen

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oksidasi yang dilakukan dengan metode OM ( Optic Microscope) dan

BAB IV PROSES PERLAKUAN PANAS PADA ALUMINIUM

JOB SHEET DAN LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PRAKTIKUM METALURGI LAS

Gambar 4. Pemodelan terjadinya proses difusi: (a) Secara Interstisi, (b) Secara Substitusi (Budinski dan Budinski, 1999: 303).

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 TUGAS AKHIR TM091486

Karakterisasi Material Sprocket

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

SIDIK GUNRATMONO NIM : D

BAB III METODE PENELITIAN. oleh pengelola program studi sampai dinyatakan selesai yang direncanakan

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Proses Quenching Terhadap Kekerasan dan Laju Keausan Baja Karbon Sedang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Roda Gigi Transduser merk CE.A Sebelum dan Sesudah Di-Treatment

PEMBUATAN STRUKTUR DUAL PHASE BAJA AISI 3120H DARI BESI LATERIT

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN PADA PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DENGAN MATERIAL SS 304L

PENGARUH SILIKON (Si) TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN DARI BAJA TUANG PERKAKAS YANG MENGALAMI FLAME HARDENING SKRIPSI

ANALISIS KEKERASAN PERLAKUAN PANAS BAJA PEGAS DENGAN PENDINGINAN SISTEM PANCARAN PADA TEKANAN 20, 40 DAN 60 PSi. Abstract

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dosen Pembimbing : Sutarsis, S.T, M.Sc.Eng

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III. METODE PENELITIAN. dilakukan, pembuatan sampel mentah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Poros adalah bagian terpenting dari setiap mesin. Peran poros yaitu

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH TEMPERATUR TEMPERING PADA PROSES QUENCHING TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA AISI 4140

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai selesai. Penelitian dilakukan

KARAKTERISASI INGOT PADUAN U-7Mo-Zr HASIL PROSES PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

KARAKTERISASI PADUAN AlFeNiMg HASIL PELEBURAN DENGAN ARC FURNACE TERHADAP KEKERASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT PADA KEKERASAN MATERIAL SPECIAL K (K100)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, tuntutan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA KEKERASAN PADA PISAU BERBAHAN BAJA KARBON MENENGAH HASIL PROSES HARDENING DENGAN MEDIA PENDINGIN YANG BERBEDA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alir berikut ini : Pelat Baja Tipe SPHC JIS G Pembuatan Spesimen Uji

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

Transkripsi:

31 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bulan Agustus sampai bulan Oktober 2012. Penelitian ini dilakukan dibeberapa tempat yaitu preparasi sampel dilakukan di Laboratorium Fisika Material Universitas Lampung (Unila), uji komposisi kimia dilakukan di Politeknik Manufaktur Bandung serta uji bending dan struktur mikro dilakukan di Laboratorium Teknik Material Institut Teknologi Bandung (ITB). 3.2 Alat dan Bahan Penelitian Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin pemotong sampel, Optical Emision Spectroscopy (OES), furnace, mesin bending, kertas amplas, kain poles, mesin poles, alat pengering dan mikroskop optik. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah baja pegas daun, resine, diamon pasta dan larutan nital. 3.3 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini meliputi preparasi sampel, uji komposisi kimia, proses perlakuan panas, proses annealing, pengujian bending, struktur mikro, data, pembahasan dan kesimpulan.

32 3.3.1 Preparasi Sampel Preparasi sampel diawali dengan pemotongan baja pegas daun. Untuk sampel uji bending dibuat berdasarkan ASTM E290-97 dengan ukuran panjang 150 mm. 3.3.2 Uji Komposisi Kimia Uji komposisi kimia dilakukan untuk mengetahui kandungan unsur-unsur yang terkandung dalam material tersebut. Pengujian dilakukan dengan menggunakan mesin spektrometer. Sebelum pengujian dilakukan, terlebih dahulu permukaan material dibersihkan dengan pengikiran, pengamplasan dan kemudian dilakukan kalibrasi peralatan. Selanjutnya sampel ditempatkan pada dudukan dan divakumkan. Setelah itu, spektrometer dijalankan sampai terjadi busur listrik yang mengakibatkan terbakarnya sampel sehinggga memancarkan cahaya dan panjang gelombang serta intesitas tertentu. Cahaya yang timbul akibat pembakaran diubah menjadi cahaya monokromatik yang kemudian dilewatkan pada kaca prisma sehingga terdifraksi menjadi cahaya dengan panjang gelombang dan intensitas tertentu dan akan dideteksi oleh detektor unsur, sehingga dapat diketahui unsur yang terdapat pada material tersebut. 3.3.3 Perlakuan Panas Proses heat treatment dilakukan dengan menggunakan tungku pemanas atau furnace. Suhu yang digunakan pada penelitian ini adalah 750 o C, 800 o C dan 880 o C dengan holding time 60 menit. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses heat treatment adalah: 1. Menyiapkan sampel yang akan dilakukan perlakuan panas

33 2. Memasukkan sampel kedalam furnace dengan menekan tombol ON 3. Mengatur suhu 600 o C dengan waktu tahan 30 menit yaitu pemananasan awal sebelum austenisasi (preheating) untuk menghindari terjadinya keretakan pada sampel akibat adanya shock temperatur. 4. Setelah proses pemanasan awal, pemanasan dilanjutkan hingga temperatur austenisasi dengan temperatur 750 o C, 800 o C dan 880 o C dengan waktu tahan 60 menit. 5. Menekan tombol OFF setelah proses heat treatment 6. Melakukan proses pendinginan secara lambat (annealing) yaitu dengan membiarkan sampel dalam furnace selama 8 jam. Proses pendinginan secara lambat dilakukan setelah mencapai temperatur dan waktu tahan yang diinginkan. Siklus perlakuan panas baja pegas daun dapat dilihat seperti pada Gambar 9. Temperatur Austenisasi 880 0 C... (60 menit) 800 0 C... (60 menit) 750 0 C... (60 menit) 600 0 C... Preheating 30 Anealing Waktu Gambar 9. Siklus perlakuan panas baja pegas daun.

34 3.3.4 Pengujian Bending Pada uji bending, standar benda uji yang digunakan adalah ASTM E290-97 dengan metode three poins bending. Sampel yang dilakukan uji bending adalah sampel yang orizinal, sampel yang mengalami proses heat treatment suhu 880 o C dengan proses quenching, sampel mengalami proses heat treatment suhu 750 o C, 800 o C dan 880 o C dengan holding time 60 menit yang di annealing, masingmasing sampel diberi simbol ORI, Q oli, A.750, A.800 dan A.880 yang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kode sampel baja pegas daun yang digunakan pada uji bending Sampel ORI Keterangan Sampel bahan yang tidak mengalami proses pemananasan dan pendinginan Q oli Sampel yang mengalami proses heat treatment pada suhu 880 o C dan dan di quenching dengan menggunakan media oli A.750 Sampel yang mengalami proses heat treatment pada suhu 750 o C dan dan di annealing A.800 Sampel yang mengalami proses heat treatment pada suhu 800 o C dan dan di annealing A.880 Sampel yang mengalami proses heat treatment pada suhu 880 o C dan dan di annealing

35 Dibawah ini Gambar pengujian bending dengan metode three points bending r.15 t C C = 2r + 3t ± t 2 Gambar 10. Pengujian bending dengan metode three points bending. Dimana: C = Jarak antara tumpuan r = Jari-jari penekan atau tumpuan t = Tebal spesimen/sampel Adapun langkah-langkah pengujian bending adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan benda uji. 2. Menentukan titik tumpuan dan titik ditengah benda uji dengan memberi tanda garis. 3. Menetukan besar beban yang digunakan. 4. Meletakkan sampel pada meja mesin pengujian bending dengan jarak tumpuan dan titik tengah yang telah ditentukan. 5. Memutar handle sampai beban menyentuh benda uji dan manometer indikator menunjukkan angka nol. 6. Menetukan putaran jarum penentu waktu untuk pencatatan beban selanjutnya. 7. Mencatat hasil pengujian bending setiap putaran yang telah ditentukan.

36 3.3.5 Struktur Mikro (Metalografi) Untuk mengetahui struktur mikro dari sampel digunakan mikroskop optik. Sampel untuk pengamatan struktur mikro dipersiapkan permukaannya untuk pengamatan. Langkah-langkah preparasi sampel mikroskop optik (metalografi) sebagai berikut: 1. Memotong sampel sesuai dengan ukuran alat uji metalografi. 2. Sampel dimounting. 3. Melakukan pengamplasan pada sampel dengan memakai kekerasan amplas dengan nomor : #120, #240, #400, #600, #800, #1000 dan #2000. 4. Melakukan pemolesan pada sampel dengan menggunakan kain poles yang ditempel pada piringan yang berputar pada mesin poles, kemudian kain disemprot/diberi diamon pasta. 5. Melakukan pengetsaan dimana permukaan sampel dicelup dalam larutan nital (Alkohol+HNO3) selama 5 detik, setelah itu dibersihkan dengan air dan alkohol kemudian dikeringkan dengan alat pengering. Kemudian dilakukan pengamatan struktur mikro dengan pembesaran 500x.

37 3.4 Diagram Alir Penelitian Adapun diagram alir pada penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 11. Mulai Persiapan Baja Pegas Daun Uji Komposisi Pemotongan sampel Pre-Heating (600 0 C) Austenisasi 750 0 C (60 menit) 800 0 C (60 menit) 880 0 C (60 menit) Annealing Pengujian Bending Struktur Mikro Data Pembahasan Kesimpulan Selesai Gambar 11. Diagram alir dari proses penelitian.