Suharsono ABSTRAK. 1. PENDAHULUAN Membicarakan kota atau perkotaan khususnya di Indonesia memiliki iki daya



dokumen-dokumen yang mirip
Suharsono. Penulis adalah pemerhati masalah sosial, budaya dan organisasi. Mengajar di FIABIKOM UAJ, FTI Usakti, dan FIKOM UMN.

BAB I PENDAHULUAN. perlu dijaga agar tetap mampu menunjang kehidupan yang normal. 1

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua. By. M. Abror, SP, MM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lupy Dwi Septa Satria, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang berlangsung dengan pesat telah. menimbulkan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa terutama di

KATA PENGANTAR. Manfaat dalam melakukan kegiatan pembuatan lubang biopori antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERAN PEREMPUAN DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERINGATAN HARI HABITAT DUNIA TAHUN 2008 Istana Negara, Jakarta, 6 Oktober 2008

kabel perusahaan telekomunikasi dan segala macam (Setiawan, 2014).

`BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Proyek

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERKOTAAN MELALUI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU TERINTEGRASI IPAL KOMUNAL

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Peningkatan pendapatan di negara ini ditunjukkan dengan

Sustainable Green Campus

Bertindak tepat untuk sehat dengan menjaga lingkungan dan kebersihan

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. belajar. Peran strategis Kabupaten Banyuwangi dikarenakan letak Banyuwangi

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

I.PENDAHULUAN. Bahwa pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah dilatarbelakangi oleh

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

PROPOSAL DESIGNING PROJECT PENANGANAN SAMPAH DAN PENCEMARAN SUNGAI BRANTAS DI KAWASAN SPLENDID-MALANG. Oleh. WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia)

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

95 Tabel 6.2 Pengetahuan Warga Mengenai Akibat Membuang Sampah Secara Sembarangan Sebelum Adanya Kelembagaan Partisipatoris, Sub DAS Cikapundung, Band

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak membuang-buang waktu yang ada. Kemudahan yang diinginkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan. dari interaksi mereka sehari-hari dengan pengikut. Sebagian perilaku pemimpin

kuantitas sungai sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan iklim komponen tersebut mengalami gangguan maka akan terjadi perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Kebersihan lingkungan merupakan salah satu hal yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek

akhirnya memacu pertumbuhan kota dengan berbagai fasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Apabila pertumbuhan penduduk seperti pada grafik diatas, maka dampak terhadap lingkungan adalah...

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah lingkungan. Lingkungan merupakan

Bab I PENDAHULUAN. satu atau beberapa department store besar sebagai daya tarik retail-retail kecil dan

BAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk terpadat nomor empat di dunia. 1. beristirahat, dan berlindung dari hujan atau terik matahari.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan

hasil penelitian. Bagian kesimpulan mengemukakan tentang pengelolaan pembelajaran pada tahap perencanaan, pelaksa

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISIS DATA. analisis induktif. Analisis induktif yaitu mendeskripsikan fakta-fakta yang

VARIASI DIKSI DAN KEBAKUAN KATA DALAM WACANA KOMENTAR GLOBAL WARMING PADA BLOG PRIBADI DI INTERNET

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Timbulan Sampah di Provinsi DKI Jakarta Tahun

PENGELOLAAN DAN KELESTARIAN KEBERADAAN SUMBER AIR SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENTING KEBUTUHAN MANUSIA

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan sampah tidak lepas dari adanya aktivitas manusia di

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Nelayan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan buruh, nelayan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peningkatan kebutuhan penduduk terhadap lahan baik itu untuk

PERATURAN DESA PATEMON NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG TATA KELOLA SUMBER DAYA AIR DESA PATEMON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA PATEMON

2015 STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Proposal Peduli Sanitasi

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebersihan lingkungan merupakan salah satu tolak ukur kualitas hidup

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. DAUR AIRLATIHAN SOAL BAB 12

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KERANGKA PEMECAHAN MASALAH. A. Terjadinya Konflik Jalan Lingkungan Di Kelurahan Sukapada

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

BAB I PENDAHULUAN. Hidup dengan lingkungan yang bersih, nyaman, dan segar sangat

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

Perlukah Ujian Nasional Online Diadakan?

IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK )

2 menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Rawa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 t

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Latar Belakang Proyek. Dewasa ini tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia terutamanya

BAB I PENDAHULUAN. Kalau sampah masih berserakan di mana -mana, pertanda kawasan itu belum

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung

Definisi Perubahan Iklim. Adaptasi perubahan iklim. Knowledge Management Forum 2017 Surabaya, April

Transkripsi:

Peran Komunikasi Interpersonal dan Proses Peran Komunikasi Interpersonal dan Proses Sosialisasi dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Kota untuk Menciptakan Budaya Gaya Hidup yang Peduli Lingkungan Suharsono ABSTRAK 1. PENDAHULUAN UAN Membicarakan kota atau perkotaan khususnya di Indonesia memiliki iki daya tarik kota besar seperti Jakarta arta seolah memiliki kekuatan atau au magnit yang luar biasa be merasa penat tetapi justru sebagian besar masyarakat arakat daerah masih banyak yang me datang bukan untuk uk melihat persidangan ber bagai kasus korupsi yang tidak kunjung sele tetapi mereka ingin memperjuangkan nasib dengan mencari peluang pekerjaan yang ter 86

Peran Komunikasi Interpersonal dan Proses dilihat misalnya ketika terjadi mudik Idul Arus pertambahan jumlah penduduk ini pada gilirannya menimbulkan dampak pada daerah perkotaan misalnya tingkat kepadatan anasaran umum lainnya (Abdul portasi dan saranasarana tentang kota atau au perkotaan maka yang terbayang dikatakan oleh Eko Budihardjo dalam pengantar bahwa karena kepadatan a ruang dan manusia maka berkembang pemukiman kumuh dalam tuk perkampungan kumuh legal () maupun perkampungan kumuh liar ( ben hanya mereka inilah yang menjadi persoalan dae dianggap mengganggu keindahan dan kenyaman bil oleh para pengambil keputusan biasanya dengan menggusur ur mereka dan menggantikannya dengan bangunanbangunan nanbangunan baru seperti pusat perbelanjaan ( Secara sosiologis keberadaan mereka tetap dibu Selain itu menurut u Koswara dalam bukunya Ir tidak ada empat persoalan dalam pembangunan tingkat kepadatan atan penduduk uk dan pola penggu gu demikian yang lebih penting adalah alah bagaimana a menata daerah perkotaan menjadi daerah hunian Menurut ut Eko Budihardjo (ibid) pembangunan kotakota di Indonesia lebih tepat jika berorientasi pada pembangunan kota yang manusiawi (sahabat dengan lingkungan ( bangunan kota yang manusiawi pada dasarnya adalah pembangunan kota yang memperhati kan aspek kebutuhan sosial dan budaya ma tuk saling berinteraksi diantara warga seperti pada dasarnya merupaka pembangu nan kota yang memperhatikan aspek kelestarian an lingkungan seperti tersedianya ruang tercapainya pembangunan kota yang mem perhatikan daya dukung alam yang berkelan jutan ( bahwa dalam perspektif ekopolis maka lahan resapan air dan kawasan lindung merupakan tempat yang harus dihindari untuk pemban han dari masyarakat bahwa tinggal ga di wilayah perkotaan sekarang ini sudah tidak nyaman ini ditangkap oleh para pelaku bisnis peruma han sebagai peluang baru dengan samasama mengangkat gk at isu lingkungan g n namun dengan tindakan (action itu maka banyak pengembang yang menawar kan hasil produknya dengan kemasan penataan lingkungan ngan yang nyaman an melalui berbagai me dengan apa yang ditawarkan a lewat berbagai kurang memperhatikan faktor kelestarian ling bahwa pembangunan perkotaan secara nyata merusak lingkungan alam dan wilayahwilayah 87

Peran Komunikasi Interpersonal dan Proses sekarang merupakan hasil dari pembantaian terhadap alam ( bahwa berbagai kasus lingkungan gan hidup yang sekarang terjadi baik pada tingkat global maupun nasional bersumber pada perilaku manusia Bagi masyarakat perkotaan isu peles e tarian lingkungan dan ketersediaan ruang tuk kebutuhan sosial dan budaya masyarakat kota menjadi sangat penting dan mendesak karena mereka yang paling banyak ak merasakan un yang bisa dilakukan untuk pelestarian lingkungan yaitu mengubah gaya hidup yang dinya kurang memperhatikan lingkungan gan men itu yang menjadi persoalan dalam tulisan ini adalah bagaimana aimana meningkatkan partsipasi masyarakat perkotaan dalam menciptakan budaya gaya hidup peduli lingkungan? ta 2. BUDAYA GAYA HIDUP PEDULI LINGKUNGANGAN wilayah perkotaan (baru) misalnya a perumah dan pusatpusat belanja ( merasakan kepengapan an atau panas yang luar bisa pada musim kemarau dan kesusahan ketika banjir terjadi disana a sini pada musim hujan pembangunan berbagai komplek perumahan bahwa sebagian besar sudah kurang memperm er real estate lebih banyak membangun rumah ditambah ah kantor (rukan) dan sarana lain yang bagai gantinya mereka eka lebih banyak menggu nakan AC untuk penyejuk ruangan dan meng pelestarian lingkungan pada dasarnya sudah menjadi pengetahuan umum kita semua baik Tetapi perwujudannya masih lebih banyak pada tataran pengetahuan dalam bentuk semi lum banyak menyentuh pada bentuk perilaku Selain itu mari kita coba perhatikan fenomena lain misalnya jika ratarata setiap (kilo atau ton) sampah yang menjadi beban besar masyarakat berpandangan bahwa sam pertokoan memiliki armada dan petugas khu sus sebagai kolektor dan sekaligus tenaga sebenarnya dapat dikatakan akan tidak bertanggungjawab karena sampah atau limbah yang di lainlah yang harus menanggung efek negatif jalanjalan diaspal atau beton sehingga tidak ada a kesempatan air meresap es ke tanah kembali maka semakin lengkap kerusakan lingkungan chi digambarkan an sebagai akibat tidak baiknya sistem stem manajemen ajemenen lingkungan g n dan gagalnya para tokoh perkotaan bekerjasama meyampaikan berbagai masalah dengan semangat 88

Peran Komunikasi Interpersonal dan Proses kondisi ini sebagai akibat kesalahan manusia dalam memandang mandang alam dan menempatkan empatkan atau sekurangkurangnya menjaga kerusakan alam yang lebih parah dapat dilakukan dengan mengubah cara a pandang ang dan perilaku manusia dengan menciptakan budaya gaya hidup pedu Aoshima dalam am pengantar buku Koentjaraningrat dalam bukunya daya itu begitu luasnya karena menyangkut se bahwa untuk mempermudah dalam memahami mi Soedjatmoko dalam pengantar buku yang ditulis van Peursen berjudul Strategi Kebudayaan a usaha pembangunan dan modernisasi kita menghadapkan kita secara langsung dengan masaalah kebudayaan a Indonesia.., dan dengan proses kebudayaan a kita memperbaharui rui diri dalam am kita menjawab ab tantangantantangan kehidupan modern. Selanjutnya dikatakan ak an bahwa van Peursen memandang kebudayan sebagai siasat manusia menghadapi masa depan dan sebagai proses pembelajaran ( ) ) yang penilaian kritis is menjadi sangat penting agar manusia dapat mengabil tanggungjawab secara bebas dan dewasa atas keadaannya dan Van Peursen (ibid:) kemudian mengatakan bahwa manusia selalu mengutikutik lingkungan hidup ini dipandang sebagai strategi tegi atau cara manusia ini pemahaman kebudayaan ditekankan pada wujud kebudayaan yang kedua yaitu segenap perilaku berpola individu dalam masyarakat sebagai cara untuk mengatasi permasalahan tulisan ini adalah menciptakan atau memben tuk perilaku atau gaya hidup yang peduli ling batas kesadaran saja tetapi harus sampai pada tingkat tindakan (action) yang juga menjadi wa di Jepang masyarakat peduli lingkungan ini disebut dengan masyarakat berwawasan ini dapat digunakan sebagai acuan dalam me mahami dan mengembangkan mbangkan lebih lanjut ten tang masyarakat peduli lingkungan pada masyarakat ak at kota khususnya di Indonesia yaitu : Sebuah masyarakata yang peduli terhadap sinar matahari, udara, a air, tanah, tumbuhtumbuhan u hijau, dan karuniakarunia alam lainnya, ny a, sebuah masyarakat arak akata yang men gendalikan konsumsi sumbersumber alam dan energi secara massal dan sebuah generasi yang tidak berguna, yang berusaha keras mendaur ulang menggunakan g na sumbersumber alam secara efektif; sebuah masyarakat yang berusaha keras kembali ke alam dengan membuang sampah yang telah diolah atau didaur d ulang untuk mem perkecil beban lingkungan. Secara umum tujuan masyarakat peduli 89

Peran Komunikasi Interpersonal dan Proses sak kemampuan generasi masa depan un Tujuan tersebut ebut konkritnya adalah a ah : memperkecil dan mengatur sampah rumah tang tempat rekreasi yang alamiah dan menyenang merencanakan pembangunan perumahan yang sesuai dengan kebutuhan umat manusia dan Nenek ek moyang kita sebenarnya secara tidak langsung telah mengajarkan kepada kita untuk hidup harmonis berdampingan dengan mereka diciptakan sistem budaya untuk peduli dalam melestarikan lingkungan yang diwariskan pohon sembarangan karena ada penunggu membuang sampah di sembarang tempat karena ada yang pah pada ini ternyata memiliki iki nilai dasarnya menggambarkan masyarakat yang peduli lingkungan melalui lui kearifan an lokal dalam pelestarian lingkungan n agar terjaga a hubungan kehidupan yang harmonis berdampingan den Sekarang persoalannya bagaimana dengan masyarakat perkotaan yang sudah ti dak banyak yang mengenal ceritacerita sep erti di atas as dan bahkan cenderung terkena vi Meminjam istilah yang sering digunakan budaya peduli lingkungan bagi masyarakat syarakat perkotaan sebagai bentuk kepedulian peduli sampah rumah tangga dan lingkungan membuat biopori dan kompos o sampah rumah aksi peduli lingkungan baik komunitas maupun individu dengan mengubah gaya hidup dengan dan takan budaya gaya hidup peduli lingkungan ini misalnya dapat dilakukan oleh seorang dosen dapat dilakukan misalnya dengan memisahkan komunkasi interpersonal untuk meningkatkan partisipasi asi masyarakat a akata dalam a menciptakan bu 3. PERAN KOMUNIKASI KA INTER PERSONAL DAN PROSES SOSIALISASI has tentang komunikasi dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari komunikator 90

Peran Komunikasi Interpersonal dan Proses (sumber) kepada komunikan ( bila pesan yang disampaikan itu menghasilkan dampak (responreaksi) bagi penerimanya yang berupa tanggapan atau au perilaku ( dalam menciptakan budaya gaya hidup peduli karena diharapkan dapat memiliki pengaruh simpulkan bahwa komunikasi interpersosal pada dasarnya a merupakan komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang besi logis yang dimaksudkan adalah bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam proses komunikasi kasi kalau ada yang kurang jelas maka dapat ditanyakan dan dijawab pada saat itu sehingga lan secara akrab ab diharapkan akan memberikan dampak yang lebih kuat pengaruhnya bagi pihak lain yang mendengar engar dan melihat apa yang gaya hidup peduli lingkungan karena menyangkut ngku perubahan baik pola pikir maupun perilaku yang selama ini jarang diperhatikan bahkan an cenderung bertolak belakang dengan kebiasaan yang selama ini dilakukan an takan budaya lingkungan maka pola pikir i dan perilakunya lompok atau masyarakat akat harus peduli terhadap gubah pola pikir dan perilaku tersebut dapat bahwa sosialisasi sial isasi dalam kehidupan seharihari berarti proses belajar untuk mengenal dan me mahami bagaimana hidup bersama dengan orang Proses belajar ini dilakukan secara terus menerus kan secara terus menerus dengan contohcontoh langsung maka diharapkan dapat mempengaruhi orang lain untuk ikut peduli terhadap lingkun 4. BAGAIMANA A MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT A AT? Pada dasarnya keberhasilan pemban gunan itu tergantung antara lain pada parti Budihardjo bahwa dalam rangka mencapai pembangunan perkotaan berkelanjutan yang manusiawi dan ramah terhadap lingkungan antara lain tergantung pada partisipasi warga kota dan segenap Secara umum m partisipasi ipasi sering diartikan sebagai bentuk keterlibatan individu sama dalam proyek pembangunan yang tas bersama dalam pembangunan (bersifat Selama ini partisipasi pasi lebih banyak dipahami hanya sebagai bentuk keikutsertaan 91

Peran Komunikasi Interpersonal dan Proses seseorang dalam proses pembangunan nan mulai berkaitan dengan kepedulian ed masyarakat terhadap lingkungan mengacu pada pendapat ini menjadi bagian dalam membudayakan masyarakat ar akat at untuk peduli terhadap pasi seperti kepedulian terhadap lingkungan ini diharapkan dapat menjadi bagian an hidup keseharian ma Selanjutnya bagaimana meningkatkan partisipasi masyarakat a dalam menumbuhkembangkan budaya gaya hidup peduli lingkungan? Agar dapat meningkatkan partisipasi maka harus menghindarkan berbagai bagai persoalan partisipasi masyarakat dalam pembangunan a. Interaksi Aparat dan Masyarakat Selama ini ada anggapan Aparat pem yang datang dari atas (pemerintahdinas) anggap sebagai proyek yang sungguhsungguh merupakan pemenuhan kebutuhan rakydi (rakyat) hanya merupakan keinginan saja a Sikap seperti erti ini menimbulkan dampak merasa lebih tahu segalanya dan meremeh meh dipedulikan dan hanya a akana menerima begitu saja apa yang menjadi program tah tanpa sikap kritis yang berorientasi pada pemerin b. Penggunaan Bahasa (yang berlebihan) hasa asing yang cenderung berlebihan dalam proses pembangunan di Indonesia sering menimbulkan kebingungan bagi masyarakat dan tidak menutup kemungkinan bagi aparat berbagai akronim (singkatan) dan bahasa asing yang digunakan dalam am berbagai bentuk keg iatan pembangunan tetapi realitanya dipertan c. Sikap Paternalistik Masyarakat Indonesia dikenal memiliki intah atau pemimpin yang memposisikan dirinya hubungan bapak dan anak ini maka sering kali pemimpin atau aparat pemerintah lebih bersikap seperti bapak dalam keluarga yang merasa wa jib memberi bantuan terhadap segala permasalah perilaku seperti di atas as menimbulkan sikap sense (sikap ketidakmampuan) yang menyebabkan n masyarakat kurang kreatif dan inova mandiri karena selalu meminta petunjuk atau ada segi positif dari masyarakat yang memi liki nilai berorientasi i ke atas yaitu mereka akan lebih mudah diajak untuk u berpartisipasi dengan memberi contohcontoh perilaku konkrit d. Sikap Traumatik sa tertipu tipu oleh programprogram ram r m yang dicanan mencanangkan angkan penanaman jarak untuk men menanam tetapi ternyata tidak ada tindak lanjut katanya sebagai soko guru perekonomi Indone 92

Peran Komunikasi Interpersonal dan Proses ( usaha untuk meyakinkan masyarakat bahwa program yang dilakukan itu akan mendatang Selain itu menurut ut Koentjaraningrat dalam berbagai aspek pus) dengan cara yang tidak wajar dan cenderung hanya untuk kebutuhan sesaat atau jangka konsumsi masyarakat kota (satelit) yang tidak menjadi pola konsumsi simbolis yang menjadi lambang identitas itas dan citra ( sumsi seperti ini cenderung dan sekaligus sebagai pemisah individu dengan kelompoknya karena masingmasing berusaha mencari barang konsumsi yang membedakan satu dengan yang lain sebagai nilai tambah ( itu sebagai dampak dari pola hidup bersaing satu dengan yang lain ini maka cenderung kurang Koentjaraningrat rat menawarkan beberapa konsep 5. KESIMPULAN bahwa perkembangan pembangunan a daerah perkotaan sekarang ini cenderung n kurang tersedianya berbagai fasilitas it kota seperti tem kebijakan pemerintah dalam am pembangunan kota yang kurang memperhatikan aspek lingkungan sehingga kehidupan wilayah kota terlihat menjadi lebih padat penduduk dan kenda kata lain kota menjadi kurang aman dan nya Kondisi di atas dapat diatasi setidaktidaknya terkurangai permasalahannya alahannya dengan mencip Menanamkan budaya ini dapat dilakukan den ga proses sosialisasi yang terus menerus den gan perilaku konkrit melalui peran komunkasi sonal ini diharapkan masingmasing m s individu dapat berbagi informasi secara langsung sehingga g lebih mudah dalam proses perubahan dan komunikasi interpersonal ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi p masyarakat Meskipun tidak semudah membalik kan telapak tangan dalam am menciptakan bu lompok dan masyarakat dengan tindakan DAFTAR PUSTAKA Eko Budihardjo dan Sudanti Hardjohubo 93

PEDOMAN PENULISAN JURNAL KOMUNIKASI tetapi dalam penulisannya n a didampingi oleh pembimbingnya dan disesuaikan dengan format yang ditentukan dan referensi yang dirujuk dalam artikel Contoh: Contoh: bulan sebelum periode penerbitan kepada : PUSKA (PUSAT KAJIAN KOMUNIKASI) KASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA (UMN) Jalan Boulevard Gading Serpong Tangerang Banten n Telp + 6221 5422 2 0808 +6221 5422 0800. 00. Indiwan seto di alamat email: indiwan_seto@yahoo.co.id 94