EFEKTIVITAS PENGATURAN KAWASAN TANPA ROKOK DI UNIVERSITAS UDAYANA

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DALAM RANGKA PERLINDUNGAN TERHADAP PEROKOK PASIF

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DI KOTA SINGARAJA

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP KAWASAN TANPA ROKOK DI KABUPATEN BADUNG

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PEMBANGUNAN HOTEL PADA KAWASAN SEMPADAN JURANG DI KABUPATEN BADUNG

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TERKAIT BANGUNAN DI RUANG TERBUKA HIJAU KOTA DENPASAR

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG

PENGENDALIAN PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA DENPASAR

PELAKSANAAN PERATURAN WALI KOTA DENPASAR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN WARALABA

BAB II PENGATURAN MENGENAI KAWASAN TANPA ROKOK

PENGATURAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN UNTUK LAHAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN BADUNG

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN JALUR HIJAU

PENEGAKAN HUKUM PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA DENPASAR

PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK PERUMAHAN DI KOTA DENPASAR

PERKEMBANGAN ASAS PARTISIPASI DALAM PERATURAN USAHA PENYEDIAAN SARANA WISATA TIRTA

SKRIPSI OLEH : I GUSTI NGURAH AGUNG DARMASUARA NIM

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI,

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

PROSES DAN TAHAPAN PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK

PENERAPAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NO. 7 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN KLUNGKUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

EFEKTIVITAS PENEGAKAN HUKUM PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

- 1 - BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BUPATI DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

Ni Nyoman Triari Puri I Ketut Markeling. Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

Oleh : Made Surya Diatmika I Nyoman Suyatna Kadek Sarna Program Kekhususan Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana

BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI

- 1 - WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DAN KAWASAN TERBATAS MEROKOK

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 29/P/SK/HT/2008 TENTANG KAWASAN BEBAS ROKOK REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

PENGATURAN KEANEKARAGAMAN HAYATI BAWAH LAUT BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

Jakarta, h Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa, 2010, Kriminologi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.89.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK

EFEKTIVITAS PENANGGULANGAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

Oleh Ida Bagus Indra Dwi Putra Nengah Suharta Cokorde Dalem Dahana Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana

EFEKTIVITAS HUKUM PELAKSANAAN KERJASAMA ANTARA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA (Studi di Pemerintah Kota Tarakan) ARTIKEL ILMIAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

PELAKSANAAN KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) SEBAGAI BAGIAN DARI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN PENYU DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI DENPASAR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

B U P A T I S R A G E N

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

OPTIMALISASI PEMANFAATAN ASET DAERAH DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA DENPASAR

KETERTIBAN UMUM. Oleh I Gusti Agus Yuda Trisna Pramana I Ketut Sudiarta Kadek Sarna Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana

WALIKOTA TASIKMALAYA

PRAKTIK CERDAS PEMANFAATAN PAJAK ROKOK DIPROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PENGATURAN BAGI PEDAGANG KAKI LIMA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 3 TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 70 Tahun : 2015

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2013 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG

KAWASAN TANPA ASAP ROKOK DAN TERBATAS MEROKOK

Oleh: I Putu Yoko Sunarmayasa ** I Nyoman Suyatna *** Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati ****

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

Made Kerta Duana, Partha Muliawan, Ayu Swandewi. PS. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Udayana

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK PADA PERKANTORAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

PENEGAKAN SANKSI DISIPLIN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

KEWENANGAN PENGELOLAAN WISATA BAHARI OLEH PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN BADUNG (SUATU STUDI PENGELOLAAN WISATA BAHARI DI DESA PECATU)

TINJAUAN TERHADAP PEMBINAAN ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KLAS IIB KARANGASEM

PERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DAN KAWASAN TERBATAS ROKOK BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

KATA PENGANTAR. Hyang Widhi Wasa, karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nyalah penulisan

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

TINDAK PIDANA MUTILASI DALAM PERSPEKTIF KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP)

Keywords: Bali, Reclamation, Conservation Areas, Bali Governor s Decree ABSTRAK

PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2005 BERKAITAN DENGAN PEMINDAHAN KENDARAAN BERMOTOR

Sehat merupakan aspek penting bagi setiap manusia dan modal untuk keberhasilan

KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) UNIVERSITAS UDAYANA DIPATUHI ATAU DIABAIKAN?

PENJATUHAN SANKSI BAGI ANGGOTA KEPOLISIAN YANG MELANGGAR HUKUM DISIPLIN (STUDI DI POLDA BALI)

SALINAN TENTANG. Nomor. Nomor. Provinsi

PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KECELAKAAN KERJA BAGI PEKERJA PADA PT. TARU SAKTI UTAMA DI KUTA BADUNG

WALIKOTA BANDA ACEH PROVINSI ACEH QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BAB 7 KESIMPULAN. 34 tahun), lainnya masuk pada kategori dewasa muda (35-65 tahun) (39%) dan hanya

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Oleh: I Putu Yogi Indra Permana I Nyoman Suyatna Kadek Sarna. Program Kekhususan Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana

Bandung, hlm Moh. Yasin, Rozy Munir, Dkk, 2000, Dasar-Dasar Demografi, Lembaga Demografi UI, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. World Health Organization (WHO) memperkirakan pada tahun 2030

Oleh Tude Trisnajaya Desak Putu Dewi Kasih Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

SURAT IZIN MENGEMUDI SEMENTARA BAGI WISATAWAN ASING YANG BERKENDARA DI BALI

PENEGAKAN AWIG-AWIG LARANGAN BERBURU BURUNG DI DESA PAKRAMAN KAYUBIHI, KECAMATAN BANGLI, KABUPATEN BANGLI

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DAN/ ATAU SAKSI KORBAN TRANSNATIONAL CRIME DALAM PROSES PENEGAKAN HUKUM PIDANA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Oleh : I Nyoman Edi Pramana Wijaya. Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang dapat merugikan. kesehatan baik si perokok itu sendiri maupun orang lain di sekelilingnya.

URGENSI KEBERADAAN PERATURAN DAERAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH PERKOTAAN

PROBLEMATIKA YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA GEDUNG MILIK PEMERINTAH ANTARA PEMERINTAH KOTA DENPASAR DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

WEWENANG KEPOLISIAN DALAM PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI POLDA BALI

Transkripsi:

EFEKTIVITAS PENGATURAN KAWASAN TANPA ROKOK DI UNIVERSITAS UDAYANA Putu Dimas Bagoes Sumartha I Gusti Ngurah Wairocana *** Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati **** Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Tulisan ini berjudul Efektivitas Pengaturan Kawasan Tanpa Rokok di Universitas Udayana. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengaturan kawasan tanpa rokok di Universitas Udayana dan hambatan pelaksanaan peraturan mengenai Kawasan Tanpa Rokok di Universitas Udayana. metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum empiris, yaitu penelitian hukum yang bertumpu kepada teori dan fakta yang ada, dalam hal ini penelitian dilakukan di Universitas Udayana. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kawasan Tanpa Rokok di Universitas Udayana belum terlaksana dengan baik hal itu bisa dilihat masih banyak pelanggaran berupa kegiatan merokok di wilayah Universitas Udayana. Hambatan dalam melaksanakan kawasan tanpa rokok di Universitas Udayana terbagi menjadi empat faktor yakni faktor hukum, faktor sarana dan faslitas penunjang, faktor masyarakat, dan faktor budaya. Kata Kunci: Efektivitas pengaturan, Kawasan Tanpa Rokok, Universitas Udayana ABSTRACK This paper is entitled "The Effectiveness of Regulating Non-Smoking Area at Udayana University". This writing aims to determine the effectiveness of non-smoking Makalah ilmiah ini disarikan dan dikembangkan lebih lanjut dari Skripsi yang ditulis oleh Penulis atas bimbingan Pembimbing Skripsi I Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, SH., MH dan Pembimbing Skripsi II Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati, SH., M.Kn., LLM Putu Dimas Bagoes Sumartha adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana, dapat dihubungi melalui dimasbagoessumartha@yahoo.com *** I Gusti Ngurah Wairocana adalah dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana **** Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati adalah dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana, dapat dihubungi melalui dyah.satyawati@yahoo.com 1

area settings at Udayana University and the obstacles of implementing regulations on Non-Smoking Area at Udayana University. Research method used is empirical law research method, that is law research which relies on existing theory and facts, in this case research done at Udayana University. Based on research Non-Smoking Area at Udayana University has not been done well it can be seen that there are many violations of smoking activity in Udayana University area. Obstacles in implementing non-smoking areas in Udayana University are divided into four factors namely legal factors, facilities and supporting facilities, community factors, and cultural factors. Keyword: Regulation Effectiveness, Non-Smoking Area, Udayana University I. Pendahuluan 1.1 LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia dan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan oleh pemerintah. Di zaman globalisasi ini semakin banyak masalah kesehatan bermunculan, hal tersebut dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat yang lebih mementingkan pergaulan, gengsi, dan penunjang untuk membuat lebih percaya diri. Salah satu hal yang sering dijumpai adalah gaya hidup masyarakat dalam kegiatan merokok. Kegiatan merokok yang dilakukan tersebut sangat membahayakan bagi tubuh. Menurut Setyo Buantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia sebanya 20% zat berbahaya yang terdapat didalam rokok tersebut masuk ke tubuh perokok dan 75% beredar di udara bebas sehingga dapat mencemari udara. 1 Kebersihan lingkungan terutama pencemaran udara juga ditimbulkan oleh asap rokok yang dihisap para perokok. Udara mengalami pencemaran atau polusi apabila mengandung zat zat tertentu entah karena sifatnya 1 I Komang Wijaya dan I Nyoman Mudana, 2013, Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok Dalam Rangka Perlindungan Terhadap Perokok Pasif, E Journal Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar, h.2 2

atau karena jumlahnya yang terlalu banyak, sehingga menimbulkan gangguan bagi mahkluk hidup 2. Salah satu cara meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya merokok adalah dengan memberikan pengetahuan dan meningkatkan intelektual masyarakat dengan cara pembelajaran di tempat proses belajar mengajar. Tempat proses belajar mengajar yang dimaksud dalam Pasal 2 Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok dijelaskan lebih jelas dalam Pasal 4 dimana yang termasuk tempat proses belajar mengajar antara lain sekolah, perguruan tinggi, balai pendidikan dan pelatihan, balai latihan kerja, bimbingan belajar, dan tempat kursus. Dalam hal pendidikan Indonesia memiliki jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi sebagai salah satu jenjang tertinggi dalam dunia pendidikan Indonesia. Perguruan Tinggi tersebar di setiap Provinsi di Indonesia, tidak terkecuali di Provinsi Bali. Provinsi Bali memiliki Perguruan Tinggi Negeri ternama yang sudah menamatkan ribuan sarjana yang sudah bekerja di Bali maupun wilayah wilayah lain di Indonesia, yaitu Universitas Udayana. Universitas Udayana yang merupakan salah satu kawasan tanpa rokok dan masih banyak terdapat perokok yang melakukan kegiatan merokok di wilayah Universitas Udayana. Melihat dari masih banyaknya pelanggaran berupa kegiatan merokok, maka dibuatlah penelitian ini dengan judul EFEKTIVITAS PENGATURAN KAWASAN TANPA ROKOK DI UNIVERSITAS UDAYANA 2 Ruslan H. Prawiro, 1983, Ekologi Lingkungan Pencemaran, Cet. III, Satya Wacana Semarang, h.54 3

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana efektivitas pelaksanaan peraturan Kawasan Tanpa Rokok di Universitas Udayana? 2. Apa sajakah hambatan pelaksanaan peraturan Kawasan Tanpa Rokok di Universitas Udayana? II. ISI MAKALAH 2.1 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan jurnal ini adalah metode penelitian empiris. Dalam penelitian hukum empiris, hukum dikonsepkan sebagai suatu gejala empiris yang dapat diamati di dalam kehidupan nyata dengan melihat langsung ke lapangan. Dalam hal ini penelitian akan bertumpu pada teori dan fakta yang ada dengan melakukan wawancara kepada responden yang berada di Universitas Udayana. Dalam penelitian ini penulis tetap berpijak pada disiplin ilmu hukum. 2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN 2.2.1 Efektivitas Pengaturan Kawasan Tanpa Rokok di Universitas Udayana Kebijakan publik merupakan salah satu fungsi utama pemerintahan. Semua warga negara akan selalu bersentuhan dengan kebijakan publik karena kebijakan publik menyangkut kepentingan umum 3. Salah satu kebijakan publik yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah aturan tentang Kawasan Tanpa Rokok dimana di Provinsi Bali sendiri terdapat tiga Peraturan Daerah terkait Kawasan 3 Sadjijno, 2008, Memahami Beberapa Pokok Hukum Administrasi, Laksbang Press Indo, Yogyakarta, h.50 4

Tanpa Rokok, yaitu Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok, Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 7 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok, dan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 8 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Universitas Udayana yang wilayahnya terpisah menjadi dua yaitu di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung sehingga untuk peraturan tentang Kawasan Tanpa Rokok dapat diterapkan tiga Peraturan Daerah diatas. Untuk menciptakan Kawasan Tanpa Rokok diperlukan pengawasan dari pihak Universitas Udayana, terutama pimpinan atau pejabat kampus selaku penanggungjawab Kawasan Tanpa Rokok seperti yang tertuang dalam Pasal 12 Huruf (a) Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Pengawasan yang dilakukan oleh pejabat kampus membuat orang yang berada diwilayah kampus enggan untuk merokok. Masih banyaknya orang yang melakukan kegiatan merokok diakarenakan kurangnya pengawasan yang dilakukan, hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil wawancara kepada tiga belas pejabat di tiap tiap Fakultas di Universitas Udayana berikut : Diagram1 : Pengawasan yang Dilakukan Pimpinan atau Pejabat Fakultas di Universitas Udayana Terhadap Perokok di Kawasan Tanpa Rokok 0% 100% Pengawasan Informal (teguran, dan lain - lain) Pengawasan Formal 5

Sumber : Wawancara Terhadap Pejabat Kampus di Tiga Belas Fakultas di Universitas Udayana Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun Fakultas di Universitas Udayana yang melakukan pengawasan secara formal seperti melakukan pembentukan tim anti rokok atau pengawasan khusus mengenai larangan merokok di wilayah kampus. Pengawasan yang dilakukan hanyalah berupa teguran lisan yang merupakan pengawasan informal. Dengan tidak adanya pengawasan yang serius mengenai Kawasan Tanpa Rokok di Universitas Udayana akan membuat pelanggaran berupa kegiatan merokok di wilayah yang merupakan area bebas asap rokok sulit untuk dihentikan. 2.2.2 Upaya Hukum Penegakan Kawasan Tanpa Rokok di Universitas Udayana Untuk menciptakan Kawasan Tanpa Rokok sangat diperlukan langkah preventif dan langkah represif dari pihak Universitas Udayana. Langkah preventif dilakukan untuk mencegah terjadinya atau timbulnya kejahatan atau pelanggaran 4. Salah satu langkah preventif yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi kepada seluruh orang yang berada diwilayah Universitas Udayana mengenai larangan merokok di area Universias. Banyak cara yang dilakukan pihak Universitas Udayana dalam melakukan sosialisasi terkait Kawasan Tanpa Rokok seperti melakukan seminar bahaya rokok, melakukan sosialisasi lisan di kelas kelas bahwa dilarang merokok di area kampus, memberitahu kepada mahasiswa baru saat hlm. 66 4 Atmasasmita, Romli, 1984. Bunga Rampai Kriminologi. Rajawali. Jakarta. 6

ospek tentang larangan merokok di kampus, dan lain- lain. Dari hasil wawancara kepada pejabat kampus dapat dilihat cara sosialisasi yang dilakukan tiap tiap Fakultas sebagai berikut : Diagram 2. Cara Sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok di Tiga Belas Fakultas di Universitas Udayana 8% 23% 69% Non Formal (Lisan) Formal (Rapat, Seminar, dll) Tidak Pernah Sumber : Wawancara Terhadap Pejabat Kampus di Tiga Belas Fakultas di Universitas Udayana Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat 69% atau 9 Fakultas melakukan sosialisasi secara lisan atau non formal, fakultas tersebut antara lain Fakultas Peternakan, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan Fakultas Ilmu Budaya. Sebanyak 23% atau 3 Fakultas melakukan sosialisasi formal (rapat dan seminar) yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Pariwisata da nada 8% atau 1 Fakultas yang tidak melakukan sosialisasi sama sekali yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sosialisasi yang tidak dilakukan secara baik membuat 7

pelanggaran tehadap Kawasan Tanpa Rokok masih banyak dengan alasan tidak mengetahui bahwa dilarang merokok di area tersebut. Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah dengan melakukan langkah represif. Hanya ada dua Fakultas di Universitas Udayana, yaitu Fakultas Hukum dan Fakultas Kedokteran yang melakukan penindakan kepada perokok di wilayah Fakultasnya. Penindakan yang dilakukan hanyalah berupa pemanggilan dan teguran lisan yang dilakukan oleh pejabat kampus dan tidak ada penindakan yang dilakukan sesuai dengan Peraturan Daerah seperti penjatuhan sanksi kurungan paling lama tiga bulan dan denda maksimal Rp.50.000. Sanksi denda yang terdapat dalam Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 7 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok bahkan lebih besar yaitu Rp. 50.000.000. Tidak tegasnya sanksi yang dijatuhkan membuat peraturan tentang Kawasan Tanpa Rokok di Universitas Udayana tidak berjalan dengan efektif. 2.2.3 Hambatan Pelaksanaan Peraturan Kawasan Tanpa Rokok di antara lain: Universitas Udayana Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penegakan hukum a. Faktor hukumnya, atau undang-undangnya. b. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum. c. Faktor masyarakat. d. Faktor Kebudayaan. 5 5 Soerjono Soekanto, 2007, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 5. 8

1. Faktor Hukum Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok di Universitas Udayana terhambat dari sisi hukumnya, salah satunya adalah pembuatan tempat khusus merokok. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok dalam pasal 11 ayat (2) menyebutkan tempat khusus merokok harus memenuhi syarat merupakan ruang terbuka atau ruang yang berhubungan langsung dengan udara luar sehingga udara dapat bersilkulasi dengan baik, terpisah dari gedung/tempat/ruang utama dan ruang lain yang digunakan untuk beraktifitas, jauh dari pintu masuk dan keluar, dan jauh dari tempat orang berlalu lalang. Persyaratan untuk membuat tempat merokok yang terdapat dalam Perda tersebut salah satu faktor penghambat terciptanya Kawasan Tanpa Rokok. 2. Faktor Sarana dan Fasilitas Pendukung Pemasangan stiker atau tempelan dilarang merokok dan pembuatan tempat merokok sulit untuk direalisasikan oleh tiap tiap Fakultas di Universitas Udayana karena alasan pendanaan kurang dan lahan kosong ditiap Fakultas untuk pembuatan tempat merokok sangat minim 3. Faktor Masyarakat Masalah pengaruh hukum tidak hanya terbatas pada timbulnya ketaatan atau kepatuhan hukum, tetapi mencakup efek total dari hukum terhadap sikap atau perilaku masyarakat baik yang bersifat positif maupun negatif 6. Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok tidak 6 Soerjono Soekanto, 1988, Efektivitas Hukum dan Peranan Sanksi, Ramadja Karya Bandung, dikutip dari Siswanto Sumarso, 2011, Penegakan Hukum 9

terlepas dari turut serta masyarakat, menurut dr. Jawi selaku Wakil Dekan Tiga Fakultas Kedokteran Universitas Udayana partisipasi tersebut dapat dilakukan dengan cara memulai hidup sehat, apabila memang merokok sadarlah untuk tidak merokok di kawasan yang ditetapkan sebagai Kawasan Tanpa Rokok, dan beranikan diri untuk menegur teman atau kenalan yang merokok di area yang ditetapkan sebagai Kawasan Tanpa Rokok. 4. Faktor Kebudayaan Faktor Kebudayaan ini sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang didasar pada karsa manusia didalam pergaulan hidup, sehingga faktor budaya berperan penting dalam pelaksanaan peraturan 7. Masih banyaknya pelanggaran berupa kegiatan merokok terjadi karena rendahnya budaya hidup sehat di masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas asap rokok. Hal itu didukung dari kebiasaan dan pergaulan dilingkungan perokok dan kurang sadarnya sebagian masyarakat akan kesehatan dan akibat buruk dari rokok membuat pelaksanaan peraturan tentang Kawasan Tanpa Rokok di Universitas Udayana belum efektif. III. PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok di Universitas Udayana belum berjalan efektif karena Hal itu bisa dilihat dari masih Psikotropika Dalam Kajian sosiologi Hukum,, Cet.IV, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 88 7 Soejono Soekanto, 1983, Penegakan Hukum, Bina Cipta, Bandung, h. 60 10

banyak pelanggaran berupa kegiatan merokok di wilayah Universitas Udayana yang merupakan Kawasan Tanpa Rokok. Pelanggaran tersebut terjadi karena kurangnya langkah preventif dan langkah represif yang tidak tegas dari pihak Universitas Udayana dalam menindaklanjuti masalah rokok di Kawasan Tanpa Rokok. 2. Hambatan dalam pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok di Universitas Udayana ada 4 faktor yakni, faktor aparatur penegak hukum, faktor sarana dan fasilitas, faktor masyarakat, dan faktor kebudayaan. 3.2 SARAN Berdasarkan uraian diatas yang telah dipaparkan dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Agar terciptanya Kawasan Tanpa Rokok di Universitas Udayana sosialisasi tentang Kawasan Tanpa Rokok harus lebih sering dilakukan pihak Universitas Udayana agar orang mengetahui mengai larangan merokok di Universitas Udayana dan memberikan sanksi yang tegas kepada perokok yang merokok di wilayah Universitas Udayana untuk memberikan efek jera. 2. Pimpinan atau pejabat ditiap Fakultas di Universitas Udayana perlu mengkaji terkait adanya penambahan anggaran dana dan lahan dalam melakukan sosialisasi terkait larangan merokok wilayah Universitas Udayana seperti melakukan seminar dan pemasangan tanda tanda larangan merokok di Kawasan Tanpa Rokok dan agar bisa menyediakan tempat khusus merokok. 11

Daftar Pustaka Peraturan Perundang Undangan: Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok, Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2011 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 10. Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 7 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok, Lembaran Daerah Kota Denpasar Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 7. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 8 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2013 Nomor, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor 8. Buku: Romli Atmasasmita, 1984. Bunga Rampai Kriminologi. Rajawali. Jakarta Ruslan H. Prawiro, 1983, Ekologi Lingkungan Pencemaran, Cet. III, Satya Wacana Semarang Sadjijno, 2008, Memahami Beberapa Pokok Hukum Administrasi, Laksbang Press Indo, Yogyakarta Soejono Soekanto, 1983, Penegakan Hukum, Bina Cipta, Bandung Soerjono Soekanto, 1988, Efektivitas Hukum dan Peranan Sanksi, Ramadja Karya Bandung, dikutip dari Siswanto Sumarso, 2011, Penegakan Hukum Psikotropika Dalam Kajian sosiologi Hukum,, Cet.IV, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Soerjono Soekanto, 2007, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta 12

Jurnal Ilmiah: I Komang Wijaya dkk, 2013, Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok Dalam Rangka Perlindungan Terhadap Perokok Pasif, E Journal Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar 13