BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana sempurnanya Islam. Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGUASAAN TIRKAH AL-MAYYIT YANG BELUM DIBAGIKAN KEPADA AHLI WARIS

BAB V ANALISIS. A. Mengetahui Praktik Yang Jelas Tentang Pengambilan Harta Warisan Oleh. Seorang Ahli Waris Terhadap Harta Warisan Yang Belum Dibagi.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ditinggalkan atau berpindah dan menjadi hak milik ahli warisnya. Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Islam mengajarkan berbagai macam hukum yang menjadikan aturanaturan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

UNTUK KALANGAN SENDIRI

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENDAPAT PARA KIAI DI DESA SIDODADI KECAMATAN BANGILAN KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS MELALUI WASIAT

BAB I PENDAHULUAN. Islam telah mengatur setiap aspek kehidupan manusia baik yang. menyangkut segala sesuatu yang langsung berhubungan dengan Allah SWT

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

P E N E T A P A N Nomor 0026/Pdt.P/2013/PA Slk

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. Dari penelitian yang dilakukan dilapangan, penulis menemukan kasus

BAB IV PEMBAHASAN. segala hal yang akan dijalankan dalam usahanya. dan tidak dapat melihat pasar yang sesungguhnya benar - benar ada.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. maupun terhadap sesama umat manusia. Melalui ayat-ayat dan hadis

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

والنظرية الرتبوية اإلسالمية ادلستمد من الكتاب والسنة- أي منتشريع اإلسال م الكلي للوجود اإلنساين وعال قا ته با خلا لق والكوان واحلياة...

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda


BAB I PENDAHULUAN. teratur dan adil. Di dalamnya ditetapkan hak kepemilikan harta bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. merupakan perwujudan tanggung jawab orang tua dalam membina anak sebagai

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

TEMA KAJIAN. 7. Penduduk surga dan neraka akan mendapatkan balasannya masing-masing

BAB IV PEMERATAAN HARTA WARISAN DI DESA BALONGWONO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

P E N E T A P A N Nomor 20/Pdt.P/2013/PA Slk

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB 1 PENDAHULUAN. Membaca adalah pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dialakukan

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Bersama H. Ahmad Bisyri Syakur, Lc, MA Direktur Zaid bin Tsabit waris center

TA LIM MADANI 15 Iman Kepada Nabi & Rasul Allah

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan sesuai dengan ketentuan agama dan peraturan perundang-undangan yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Shalat fardhu merupakan salah satu ibadah dalam Islam. 1 Ia menempati rukun

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg.

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. dan menjelaskannya kepada orang lain, sesuai dengan kualitas dan kuantitas ilmu

BAB I PENDAHULUAN. politik, sosial, dan lain sebagainya. Permasalahan-permasalahanan tersebut kerap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. ini, tentu memberikan pengaruh yang tidak sedikit terhadap segala aspek. bioskop, entah itu film anak, remaja atau dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari segi bahasa, zakat mempunyai beberapa arti, yaitu al-barakatu

BAB IV. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 2 Tahun 2008 Tentang Partai. Politik, dalam pasal 1 ayat (1) yang berbunyi : Partai politik adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah Swt. pada Q.S. al-mujadalah ayat 11, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak ada satu pun agama di dalam dunia yang memiliki kesempurnaan sebagaimana sempurnanya Islam. Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna, hal itu dapat dilihat dari Al-quran dan Hadits. Keduanya merupakan sunber hukum yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia untuk menyelamatkan manusia didunia dan akhirat. Semua kelengkapan dan kesempurnaan Islam dapat dilihat dari adanya perintah dan larangan yang merupakan hukum dan ditaati oleh setiap manusia yang mengaku beragama islam serta beriman kepada Allah SWT dan Rasulnya. Salah satu hukum yang diatur dalam ajaran Islam adalah hukum waris. Hukum waris tersebut diwajibkan oleh islam kepada seluruh manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Allah SWT menjadikan surga bagi meleksanakan hukum kewarisan tersebut dan neraka untuk yang tidak melaksanakannya. Hal ini dapat dilihat dalam surah An-Nisa ayat 13-14.

2 3 10 9 1 9 3 ❻ ❾ ❷ 10 ❷ 1 ❶ 3 10 9 3 ❻ ❻ 9 3 10 9 ⓿ ⓿ ❿ Yang artinya: (Hukum-hukum tersebut) adalah ketentuan-ketentuan Allah barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya niscahya Allah akan memasukkan ia kedalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah kemenangan yang besar, dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-nya niscahnya Allah akan memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya, dan baginya siksa yang menghinakan.(q.s An-Nisa ayat :13-14) 1 Selain itu ada juga hadis Rasulullah yang menunjukkan kewajiban melaksanakan membagi harta pusaka sebagaimana berikut: ع ن اب ن ع با س ر ض ى الل ه ع ن ه م ا ق ال ر س و ل الل ه ص ل ى الل ه ع ل ي ه و س ل م ق ل : أ ل ح ق و ا الف ر اي ض ب ا ه ل ه ا ف م ا ت ر آ ت الف ر اي ض ف ل ا و ل ر ج ل ذ آ ر ) رواه البخارى) Artinya : Dari Ibnu Abbas r.a. Ia telah berkata, telah bersabda Rasulullah SAW : Bagikanla olehmu harta warisan kepada para ahli waris yang berhak ( sesuai 1.Departemen Agama RI.Al-Qur an dan terjemahnya.proyek pengadaan kitab suci Al- Qur an.jakarta 1940 hal 118

3 jatah masing-masing ) sedangkan sisanya adalah bagi Ashobah laki-laki yang terdekat. (HR. Bukhari). 2 Dilihat di atas bagaiamana wajibnya membagi harta warisan kepada ahli waris dengan segera. Pembagian tersebut merupakan kewajiban bagi ahli waris yang bersangkutan, agar ahli waris yang lain dapat memiliki dan menguasai harta bagianya masing-masing tanpa adanya halangan dari pihak lain. Kompilasi hukum Islam menerangkan dalam pasal 171 bagian a, hukum kewarisan adalah hukum yang mengatur pemindahan hak kepemilikan harta peninggalan pewaris, menentukan siapa-siapa yang berhak menjadi ahli waris dan berapa bagiannya masing-masing. 3 Kompilasi hukum Islam pasal 175 bagian d, ditegaskan kewajiban pewaris kepada ahli waris adalah membagi harta warisan di antara ahli waris yang berhak. 4 Allah mensyariatkan hukum waris ini untuk bertujuan dan kegunaan yang agung yakni memperkuat hubungan kekerabatan, memperkokoh tali kasih sayang ketentuan hukum waris ini termasuk ketentuan hukum yang dijelaskan secara rinci 2 Iman Al-Mundziri, Ringkasan Hadits Shahih muslim, PT Pustaka Amani, Jakarta Tahun 2003. Hal 545 3.Team Media, Amandemen UU Peradilan Agama RI No. 3 Tahun 2006 Undang-undang Peradilan agama No. 7 Tahun 1989 dan KHI, Media Center Th, Hal 174 4.Ibid Hal. 176

4 dalam ayat-ayat Al-Qur an, mereka yang menerima hak waris ini ada yang tergolong karena adanya hubungan perkawinan atau keturunan baik keatas maupun kebawah. 5 Hukum Islam menghindari dan menghilangkan kemudaratan apalagi sesuatu yang berkaitan dengan masalah waris sering menimbulkan masalah di antara ahli waris yang memiliki hak kewarisan, oleh karena itu,hukum Islam menganjurkan ahli waris agar menyegerakan pembagian harta warisan demi menghindari dampak negatif jika harta tersebut diabaikan dalam pelaksanaan pembagian oleh ahli waris, dampak negatif itu bisa saja seperti salah satu ahli waris kehilangan hak warisnya dikarenakan ahli waris yang lain telah menyalahgunakan atau mengambil haknya sehingga terjadi masalah diantara mereka. Menghindari permasalahan yang timbul dalam masalah kewarisan maka Islam telah mengatur cara-cara pewarisan beralaskan keadilan berorientasi kepada kepentingan masalah keluarga, agama, dan masyarakat dengan begitu Islam telah mengatur hukum kewarisan yang mengandung unsur-unsur jaminan kehidupan rohaniah dan jasmaniah. Kalimantan Selatan merupakan daerah yang penduduknya hampir seluruhnya memeluk agama Islam. Khususya di Kecamatan Padang Batung Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sehingga hukum waris yang dianut adalah hukum Islam. 168,Juli 2009 5 Asmawi, Filsafat Hukum Islam.Yogyakarta:Teras komplek Polri Gowo blok D 2 no

5 Kenyataanya di kecamatan Padang Batung tersebut ada terjadi ketidaksesuaian antara hukum Islam dengan praktik yang berlangsung di masyarakat dalam hal pembagian dan kewajiban terhadap harta yang belum dibagi. Harta warisan merupakan amanah, maka seharusnya harta warisan diserahkan kepada yang menerimanya dan sebagai harta bersama ahli waris, maka tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi dengan cara mengambil sebagian untuk membayar hutangnya tanpa sepengetahuan ahli waris lainya, seperti terjadi di desa yang ada di Kecamatan Padang Batung kabupaten Hulu Sungai Selatan. Penyimpangan ini ada menimbulkan permasalahan di dalam sebuah keluarga seharusnya harta warisan terlebih dahulu dibagikan kepada ahli warisnya, baru masing-masing boleh mempergunakan untuk keperluan sendiri. Bedasarkan permaslahan-permasalahan yang begitu komplek inilah penulis tertarik untuk mengetahuinya lebih mendalam, yang dilakukan melalui penelitian untuk dijadikan bahan tulisan dengan judul ; PENGAMBILAN HARTA WARISAN OLEH SEORANG AHLI WARIS SEBELUM DISERAHKAN KEPADA AHLI WARISNYA DI KECAMATAN PADANG BATUNG. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

6 1. Bagaimana praktik pengambilan harta warisan oleh seorang ahli waris terhadap harta warisan yang belum dibagi di Kecamatan Padang Batung Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 2. Apa alasan-alasan yang menyebabkan terjadinya pengambilan harta warisan oleh seorang ahli waris terhadap harta warisan yang belum dibagi di Kecamatan Padang Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 3. Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang pengambilan harta warisan oleh seorang ahli waris terhadap harta warisan yang belum dibagi di Kecamatan Padang Batung Kabupaten Hulu Sungai Selatan. C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian Ini adalah: 1. Mengetahui praktik yang jelas tentang pengambilan harta warisan oleh seorang ahli waris terhadap harta warisan Yang belum dibagi di Kecamatan Padang Batung Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 2. Mengetahui alasan-alasan yang menyebabkan pengambilan harta warisan oleh seorang ahli waris terhadap harta warisan yang belum dibagi di Kecamatan Padang Batung Kabupaten hulu Sungai Selatan.

7 3. Mengetahui tinjauan hukum Islam tentang pengambilan harta warisan oleh seorang ahli waris terhadap warisan yang belum dibagi kecamatan padang batung kabupaten Hulu Sungai Selatan. D. Definisi Operasional Menghindari adanya kesalahan dalam memahami judul di atas, maka memberikan penegasan terhadap beberapa istilah-istilah yang digunakan dalam judul tersebut di atas, yaitu sebagai berikut: 1. Mengambil : adalah masalah yang menimbulkan hubungan kekeluarga an menjadi renggang,seperti perselisihan, pertengkaran bahkan perkelahian dan pengaduan pada tokoh masyarakat yang diakibatkan oleh hutang. 2. Harta warisan : merupakan peninggalan pewaris baik berupa barang maupun uang setelah dikeluarkan untuk keperluan yang berhubungan dengan pewaris. E. Kajian Pustaka Sebelum melakukan penelitian ini, penulis telah mengkaji skripsi yang berhubungan dengan permasalahan waris yaitu skripsi saudara H.RAHMAD FADILAH 0301115701 dengan judul permasalahan waris janda poligami di kabupaten banjar yang bertujuan untuk mengetahui gambaran sengketa waris janda poligami dan cara penyelesaian permasalahan waris tersebut, selain mengetahui tinjauan hukum islam terhadap permasalahan tersebut.tidak hanya itu penulis juga mengkaji skripsi saudara AWALUDDIN 0201115029 yang berjudul ahli waris yang menurut hak kewarisanya dari hasil perkawinan siri di kecamatan tanah grogot

8 kabupaten paser yang bertujuan untuk mengetahui penyebab dan akibat dari tuntutan yang dilakukan ahli waris serta bagaimana tinjauan hukum islam dan hukum positif terhadap permasalahan tersebut. Kedua penelitian di atas dapat dilihat bahwa saudara H. Ahmad fadilah dan juga saudara Awaluddin mengangkat permasalahan yang sama serta tetapi dengan objek berbeda.mereka menemukan permasalahan seputar sengketa waris yang terjadi di kota banjarmasin.sedangkan peneliti penulis juga sama-sama meneliti tentang masalah waris namun perbedaannya adalah peneliti penulis tentang pengambilan waris yang telah penulis paparkan pada latar belakang masalah dalam desain operasional ini yang mana jelas berbeda dari penelitian saudara H.rahmad fadilah dan saudara awaluddin di atas dan juga peneliti ini melakukan di tempat yang berbeda sehingga jelas hasil yang dapat akan di berbeda. F. Signifikansi / Kugunaan Penelitian Kegunaan atau manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis a. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu yang didapat selama kuliah. b. Bagi para akedemis, dapat dipergunakan sebagai referensi atau bahan kajian dalam menambah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan.

9 c. Bagi peneliti lebih lanjut dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan pengetahuan tentang pengambilan harta warisan sebelum diserahkan kepada ahli warisnya di Kecamatan Padang Batung kabupaten Hulu Sungai Selatan. 2. Manfaat praktis Bagi masyarakat dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam pengambilan harta warisan oleh seorang ahli waris sebelum diserahkan kepada ahli warisnya dengan memberi informasi tentang masalah kewarisan yang kajiannya ditujukan pada nilai-nilai hukum islam yaitu bidang kewarisan dalam konteks kehidupan beragama, bermasyarakat dan beragama. G. Sistematika Penulisan Mempermudah penelitian ini penulis membaginya dalam lima bab yaitu: Bab I Pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, difenisi operasional, kegunaan penelitian (teoritis dan praktis), sistematika penulisan.

10 Bab II Landasan teori meliputi pengertian warisan, dasar hukum warisan, rukun dan syarat-syarat warisan, sebab memperoleh dan tidak memperoleh warisan, ahli waris yang berhak memperoleh warisan, perintah membagi warisan, membebankan harta warisan yang belu di bagi untuk membayar hutang ahli waris. Bab III Metode penelitian ini yang meliputi jenis dan pendekatan, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data. Bab IV Penyajian data Bab V Analisis meliputi deskripsi data/fakta dan analisis data (pembahasan). Bab VI Penutup meliputi simpulan dan saran.