MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KOTA DUMAI TAHUN 2014

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

10. Satuan kerja beras miskin yang selanjutnya disebut Satker Raskin adalah petugas yang melayani dan bertangung jawab atas pengambilan dan

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DIKOTA SURABAYA TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2010

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR: 77 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 5 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

BERITA DAERAH KABUPATEN GAYO LUES. Nomor : 241 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GAYO LUES NOMOR 8 TAHUN 2016

pelaksanaan dan pengawasan dengan mengedepankan peran serta masyarakat;

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

BUPATI POLEWALI MANDAR

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 1 TAHUN 2015 LAMPIRAN : 13 (Tiga Belas)

PROVINSI PAPUA BUPATI JAYAPURA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN TAHUN 2013

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2016

G U B E R N U R J A M B I

BERPENDAPATAN RENDAH (RASKIN) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 75

BUPATI JAYAPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN KEPALA DESA KABUARAN Jalan Wadaslintang Km 06 Desa Kabuaran Tlp

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 45

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DISTRIK DI KABUPATEN JAYAPURA

BUPATI JAYAPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOHOR: 5 TAHUN 2013

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 14 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 269 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 4.A TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 18

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

G U B E R N U R L A M P U N G

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI PAPUA BUPATI JAYAPURA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah.

BUPATI BATANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR / 5 TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN (JUKNIS RASKIN) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI DAN DIREKTUR UTAMA PERUM BULOG NOMOR : 25 TAHUN 2003 NOMOR : PKK-12/07/2.003

BAB V SISTEM DAN IMPLEMENTASI KONTROL PROGRAM RASKIN

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR / /2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN R E N D A H DI KABUPATEN BATANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

<2YUda~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR : 16 TAHUN 2015 TANGGAL : 3 Maret BAB 1 PENDAHULUAN

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 7.A TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN,

PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangganya. Program raskin tersebut merupakan salah satu program

BAB III PENGAWASAN PELAKSANAAN PEMBAGIAN PROGRAM RASTA(BERAS UNTUK KELUARGA SEJAHTERA) DI DESA SUTORAGAN, KECAMATAN KEMIRI, KABUPATEN PURWOREJO

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penulis mengenai distribusi raskin di Desa Bukit Lipai Kecamatan Batang Cenaku

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.02/2010 TENTANG SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASTRA TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PROVINSI PAPUA BUPATI JAYAPURA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB II PENGATURAN TENTANG BERAS BERSUBSIDI. A. Pengertian dan Dasar Hukum Beras Bersubsidi

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94/PMK.02/2014 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2008:2). Sedangkan pengertian sistem menurut Romney dan Steinbart

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT NOMOR 54 TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 98 /KPTS/013/2015 TENTANG TIM KOORDINASI RASKIN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

PROVINSI PAPUA BUPATI JAYAPURA

BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 26 TAHUN No. 26, 2016 NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV KEGIATAN PELAPORAN KERJA PRAKTEK

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI

BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2011

WALIKOTA BANJARMASIN

RAPAT KERJA TEKNIS TKPK TAHUN 2015

BUPATI BENGKAYANG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR A I BPMPDPPKB/ TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 95 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MALUKU TENGGARA

Transkripsi:

PROVINSI PAPUA PERATURAN BUPATI JAYAPURA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN JAYAPURA TAHUN 2015 BUPATI JAYAPURA, Menimbang : a. bahwa untuk membantu rumah tangga miskin yang mengalami kekurangan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai dampak kenaikan harga barang komoditi pangan khususnya beras, maka Pemerintah telah menetapkan Program Beras untuk Keluarga Miskin; b. bahwa agar pelaksanaan penyaluran program raskin di Kabupaten Jayapura lebih terarah, terpadu, transparan, tertib, lancar dan tepat sasaran sampai pada penerima manfaat, maka perlu ditetapkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Beras untuk Keluarga Miskin di Kabupaten Jayapura Tahun 2015; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b di atas, perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati Jayapura; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969, tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Neg ara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373); 1

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN (RASKIN) DI KABUPATEN JAYAPURA TAHUN 2015. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Satker Raskin adalah Satuan Kerja Divisi Regional (Divre) Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) yang bertugas dan bertanggungjawab mengangkut beras dari gudang Perum Bulog sampai ke titik distribusi dan menyerahkan kepada pelaksana distribusi. 2. Pelaksana distribusi adalah Kelompok Kerja (Pokja) raskin ke titik distribusi yang terdiri dari aparat distrik, kampung/kelurahan yang bertugas dan bertanggung jawab menyampaikan beras kepada penerima manfaat raskin. 3. Titik distribusi adalah tempat atau lokasi penyerahan beras oleh satker raskin kepada Pelaksana Distribusi di distrik atau lokasi lain yang ditetapkan atas dasar kesepakatan secara tertulis antara Pemerintah daerah dengan Divre. 4. Penerima manfaat adalah Rumah Tangga Sasaran (RTS) di kampung dan kelurahan yang berhak menerima beras raskin sebagai hasil seleksi melalui proses Musyawarah Kampung yang ditetapkan ke dalam Daftar Penerima Manfaat (DPM) yang ditetapkan oleh kepala kampung dan disahkan oleh kepala distrik. 5. Musyawarah Kampung adalah forum di tingkat kampung sebagai sarana untuk menetapkan penerima manfaat yang memang teridentifikasi berhak menerima beras raskin. BAB II TUJUAN DAN SASARAN Bagian Pertama Tujuan Pasal 2 Program Raskin bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga sasaran (RTS) melalui pemberian bantuan pemenuhan sebagai kebutuhan dasar pangan dalam bentuk beras. 2

Bagian Kedua Sasaran Pasal 3 Sasaran program Raskin adalah berkurangnya beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang tergolong sangat miskin dan miskin melalui pendistribusian beras bersubsidi sebanyak 15 Kg/RTS-PM/bulan dengan harga Rp. 1.600,-/Kg di titik distribusi. BAB III PENETAPAN PENERIMA, MEKANISME DISTRIBUSI DAN PEMBAYARAN Bagian Pertama Penetapan Penerima Pasal 4 (1) Penetapan Penerima Program Raskin dilakukan berdasarkan Musyawarah Kampung secara transparan dan partisipatif yang dipimpin oleh Kepala Kampung. (2) Hasil musyawarah kampung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Berita Acara yang dilampiri nama Penerima Manfaat Raskin (DPM -1) yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Kampung dan disahkan oleh Kepala Distrik. Bagian Kedua Mekanisme Distribusi Pasal 5 Mekanisme distribusi penyaluran Raskin adalah sebagai berikut: 1. Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk mengajukan dan menandatangani Surat Permintaan Alokasi (SPA) Raskin setiap bulan kepada Kadivre berdasarkan alokasi Pagu Raskin dan Rumah Tangga Miskin (RTS) penerima manfaat Raskin di masing-masing distrik dan kampung. 2. Pengajuan Surat Permintaan Alokasi (SPA) dan pengambilan alokasi Raskin dapat dilakukan secara rapel lebih dari satu bulan baik diundur ke beberapa bulan sebelumnya maupun dimajukan ke beberapa bulan ke depan. 3. Berdasarkan SPA dan bukti setor uang, Kadivre menerbitkan SPPB/DO beras untuk masing-masing distrik dan kampung kepada Satker Raskin. 4. Berdasarkan SPPB/DO Satker Raskin mengambil beras di gudang penyimpanan Perum BULOG, untuk diserahkan kepada petugas pelaksana distribusi di titik distribusi dan tempat lain yang disepakati menjadi titik distribusi atau didepan pintu gudang Perum BULOG yang dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima (BAST). 5. Pelaksana Distribusi menyerahkan beras kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima manfaat Raskin secara perorangan atau kelompok yang mewakili. 6. Penyerahan beras di titik distribusi dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima (BAST) yang ditandatangani oleh Satker Raskin dan pelaksana distribusi yang menerima beras raskin serta diketahui oleh Kepala Distrik atau Kepala Kampung. 3

7. Berdasarkan BAST, Divre membuat rekapitulasi Berita Acara Pelaksanaan Raskin masing-masing distrik (MBA-O) yang ditandatangani Satker Raskin Divre Papua dan Tim Raskin distrik serta diketahui oleh kepala distrik atau pejabat yang mewakili/ditunjuk, nama dan identitas penandatangan dicantumkan secara jelas dan di cap/stempel distrik. 8. Berdasarkan MBA-O, Divre membuat rekapitulasi Berita Acara pelaksanaan Raskin Kabupaten (MBA-1) yang ditandatangani oleh kadivre atau pejabat yang ditunjuk dan Bupati atau pejabat yang mewakili, nama dan identitas penandatanganan dicantumkan secara jelas dan dicap/stempel. Bagian Ketiga Mekanisme Pembayaran Pasal 6 Mekanisme pembayaran Raskin sebagai berikut : 1. Pembayaran Harga Penjualan (HPB) Raskin dari Rumah T angga sasaran Penerima Manfaat Raskin kepada pelaksana distribusi dan dari pelaksana Satker Raskin pada prinsipnya dilakukan secara tunai Rp 1.600,-/Kg atau bukti setor uang di bank. 2. Pelaksana Distribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membuat Daftar Pendistribusian Beras kepada Rumah Tangga Miskin Penerima Manfaat Raskin dan pembayarannya (DPM -2) yang ditandatangani oleh pelaksana distribusi dan diketahui oleh kepala kampung sebagai pertanggungjawaban. 3. Uang HPB Raskin disetorkan langsung oleh pelaksana distribusi ke rekening Perum BULOG setelah dibuatkan bukti setor oleh Satker Raskin; 4. Bukti setor sebagaimana dimaksud pada angka 3 (tiga) diserahkan ke bank untuk divalidasi oleh bank selanjutnya diserahkan kembali ke Satker Raskin. BAB IV TIM RASKIN Pasal 7 (1) Tim Raskin merupakan tim yang terdiri dari Tim Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi yang bertugas merencanakan, memonitoring, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan program raskin di tingkat distrik dan kampung. (2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dalam melaksanakan tugas bertanggungjawab kepada Bupati Jayapura. (3) Sekretariat Tim berkedudukan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Jayapura. (4) Tim Raskin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati Jayapura. Pasal 8 (1) Tim Raskin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 selain mempunyai tugas merencanakan, memonitoring, mengevaluasi dan mengendalikan, juga wajib memantau pelaksanaan program raskin. (2) Pelaksanaan pemantauan program raskin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah dalam rangka mengevaluasi keberhasilan program raskin. 4

BAB V PENGADUAN Pasal 9 (1) Pengaduan masyarakat berupa keluhan, kritikan dan saran perbaikan terhadap pelaksanaan program Raskin ditanggapi dan ditindaklanjuti secara fungsional. (2) Tim Raskin Kabupaten Jayapura membentuk sekretariat Unit Pangaduan Masyarakat (UPM). (3) Pengaduan masyarakat tentang Pelaksanaan Program Raskin dapat disampaikan secara langsung kepada sekretariat Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Kabupaten Jayapura. (4) Tindak lanjut atas pengaduan masyarakat secara teknis diselesaikan oleh Pelaksana Program Raskin sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. (5) Tim Raskin Kabupaten Jayapura melaporkan pelaksanaan sosialisasi, pemantauan dan evaluasi kepada Tim Raskin Provinsi. BAB VI PENUTUP Pasal 10 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Jayapura. Diundangkan di Sentani pada tanggal 25 Februari 2015 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA, ttd. Drs. YERRY FERDINAND DIEN PEMBINA UTAMA MADYA NIP 195901141984101002 Ditetapkan di Sentani pada tanggal 25 Februari 2015 BUPATI JAYAPURA, ttd. MATHIUS AWOITAUW, SE., M.Si BERITA DAERAH KABUPATEN JAYAPURA TAHUN 2015 NOMOR 11 salinan sesuai dengan aslinya, a.n. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN MURSALIM, SH PEMBINA TK.I NIP. 195808251992021001 5