PENERAPAN METODE BERMAIN DENGAN MEDIA MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BICARA ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA MENARA ANGKA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA PUZZLE ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM PENGENALAN BILANGAN

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN BERBANTUAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B TK KUMARA ADI 1 DENPASAR

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA BALOK CRUISSENARE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA KUBUS MULTIGUNA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI BERMAIN OUTDOOR PADA ANAK KELOMPOK B

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA WAYANG KERTAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK KELOMPOK A

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA WADAH TELUR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF KONSEP BILANGAN PADA ANAK

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

PENERAPAN METODE TANYA JAWAB BERBANTUAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN ANAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN ANAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B TK PUTRA SESANA ANTIGA, KARANGASEM

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN METODE BERCAKAP-CAKAP BERBANTUAN MEDIA KARTU GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN PADA ANAK USIA DINI

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

Penerapan Metode Bercerita Berbantuan Media Boneka Tangan Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Anak Kelompok B3

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 2 No 1 Tahun 2014)

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA PAPAN FLANNEL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK ANAK

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA STICK ANGKA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA KOTAK MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF

PENERAPAN METODE BERMAIN MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK A

PENERAPAN METODE BERCAKAP-CAKAP BERBANTUAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA PADA ANAK TK MAHA WIDYA I

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA KANTUNG CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA ANAK

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA BONEKA JARI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN ANAK USIA DINI

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA FLIP CHART DAPAT MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN PADA ANAK TK

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA ANAK KELOMPOK A1

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS MELALUI KEGIATAN MERONCE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS MELALUI BERMAIN BALOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MEDIA KARTU ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL PADA ANAK

PENERAPAN METODE BERMAIN TEBAK MIMIK BERBANTUAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PERCOBAAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

PENERAPAN MODEL PAKEM BERBANTUAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF PLASTISIN UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA PASIR PADA ANAK KELOMPOK A TK KYAI HASYIM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

Penerapan Metode Bercerita Berbantuan Media Boneka Jari Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak TK Kelompok A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA LOTTO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B1

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015)


PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

IMPLEMENTASI METODE BERMAIN DENGAN KARTU SUKU KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK KELOMPOK B1 TK KEMALA BHYANGKARI 2 SINGARAJA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE BERBANTUAN MEDIA PAPAN PLANEL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN ANAK

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA GELOMBANG PINTAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

PENERAPAN METODE BERMAIN PUZZLE GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL BENTUK

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING BERBANTUA MEDIA MAZE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA SENTANA CANDIKSUMA

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENGEMBANGKAN EMPATI ANAK KELOMPOK B1

MODEL PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA KARTU ANGKA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK TK KELOMPOK B

Upaya Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial melalui Metode Numbered Heads Together Kelompok A TK Aisyiyah 56 Baron Tahun Ajaran 2014/2015

Raehanun 1, Rukayah 2, Ruli Hafidah 1. 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK B3 TK AL-HUDA KERTEN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN ANAK

PENERAPAN METODE BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK A TK KUNCUP HARAPAN SINGARAJA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTUAN MEDIA KARTU HURUF UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK

PENERAPAN PERMAINAN SAINS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANAK KELOMPOK A1 TK NEGERI PEMBINA DENPASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENERAPAN METODE TEBAK KATA BERBANTUAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA LISAN ANAK KELOMPOK A TK KUMARA JAYA DENPASAR

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BERBAHASA ANAK KELOMPOK B

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA POHON ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN BENDA KONKRET PADA ANAK KELOMPOK B

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI MENDONGENG PADA KELOMPOK BERMAIN HARAPAN BANGSA CANDIROTO TEMANGGUNG

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI KEGIATAN MELUKIS DENGAN CARA INKONVENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI BENDA REALIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE MELALUI KEGIATAN BERMAIN BALOK ISTIMEWA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Eka Kumalasari NIM

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA DADU HURUF UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOVERATIVE SCRIPT MELALUI PERMAINAN BISIK BERANTAI UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BERBAHASA PADA ANAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE PADA ANAK KELOMPOK A TK SIWI PENI XI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KOSAKATA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERMEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK A

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN PADA ANAK KELOMPOK B TK STANA WIDYA KUMARA DEPEHA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI KEGIATAN KOLASE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B1 PAUD KUSUMA 2 DENPASAR

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA 5-6

Transkripsi:

PENERAPAN METODE BERMAIN DENGAN MEDIA MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BICARA ANAK Cok Istri Diah Hendrayani 1., I Nyoman Wirya 2., Nice Maylani Asril 3 123 Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: cokgek46@gmail.com,, nyomanwirya14@gmail.com., nice.asril@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan bicara anak setelah diterapkan metode bermain dengan media mind map pada anak kelompok B2 semester II di TK Sarin Rare Mas Ubud Gianyar Tahun Pelajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah 13 orang anak TK pada kelompok B2 Semester II di TK Sarin Rare Mas Ubud Gianyar Tahun Pelajaran 2014/2015. Data penelitian tentang keterampilan bicara dikumpulkan dengan metode observasi dengan instrumen berupa lembar observasi. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan bicara anak dengan penerapan metode bermain pada siklus I sebesar 70,75% yang berada pada kategori sedang ternyata mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 84,60% yang tergolong pada kategori tinggi. Jadi, terdapat peningkatan keterampilan bicara anak setelah diterapkan metode bermain dengan media mind map sebesar 13,85%. Kata-kata kunci: metode bermain, media mind map, keterampilan bicara, anak usia dini Abstract This study aims to determine child s speech skills enhancement of talk after the applied method of playing the media mind map on a group of children at class B2 second semester in Sarin Rare Mas Ubud Gianyar lesson year 2014/2015. This type of research was classroom action research conducted in two cycles. The subject were 13 kindergarten children in group B2 in the second semester of kindergarten Sarin Rare Mas Ubud Gianyar academic year 2014/2015. The method of research date gathered to talk about the skills of observation by observation sheet. Data were analysed using descriptive statistical analysis and quantitative descriptive analysis. Skills that happens improvemen of date analysis result child s speech skill with the application of playing the first cycle of 70,75% which is an increase in cycle II experience in middle category turned out to be 84,60% were classified in the high category. So, there is an increase in receiving and expressing language skills in the ability of children to talk after applicable method of playing with the media mind map by 13,85%. Key words: playing method, mind map media, speech skills, early childhood

PENDAHULUAN Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia yang tanggap terhadap tuntunan perubahan zaman. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 menyatakan, pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. Agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tidak hanya memberikan pelayanan pendidikan saja, akan tetapi Pendidikan Anak Usia Dini ini merupakan suatu upaya pembinaan atau suatu wadah pendidikan yang menyangkut upaya lainnya seperti pengasuhan, perawatan, pemberian gizi dan pelayanan kesehatan yang diperuntunkan kepada anak usia 0-6 tahun melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangannya baik jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pada usia dini merupakan usia pelekat dasar perkembangan anak atau biasanya disebut dengan masa keemasan (golden age) yakni perkembangan anak sangat pesat juga pada masa ini anak sedang kritis dalam tahapan kehidupan manusia. Usia ini merupakan usia peka dimana anak mulai sensitive untuk menerima berbagai upaya pengembangan seluruh aspek perkembangannya. Melalui pendidikan PAUD diharapkan anak memperoleh rangsangan rangsangan terhadap berbagai aspek perkembangannya yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik atau motorik, dan juga siap memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar. Pengembangan seluruh potensi anak usia dini sesuai dengan hak anak sebagaimana diatur dalam UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang menyatakan setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan diskriminasi. Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan PAUD yang ada dijalur pendidikan formal bagi anak usia 4-6 tahun yang bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa dan fisik/motorik untuk siap memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar. Pada usia 4-6 tahun merupakan masa peka bagi anak untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Pendidikan dan pengalaman yang diperoleh oleh anak dari lingkungan sekolah termasuk stimulasi yang diberikan oleh orang dewasa, akan mempengaruhi kemampuan dan kehidupan anak dimasa yang akan datang. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan upaya yang mampu memfasilitasi anak dalam masa tumbuh kembangnya berupa kegiatan pembelajaran dan pendidikan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Salah satu aspek perkembangan anak yang sangat penting yakni aspek perkembangan bahasa, karena bahasa merupakan pusat dari perkembangan aspekaspek perkembangan lainnya. Fungsi bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang dilakukan secara lisan, tulisan maupun perbuatan (Dhieni, dkk, 2008:9.1). Pada dasarnya perkembangan bahasa yang difokuskan pada penelitian ini yakni mengenai keterampilan bicara anak. Aktivitas anak sehari-hari yang dilakukan yaitu mendengarkan bunyi-bunyi bahasa yang ada disekitarnya. Dari hasil mendengarkan bunyibunyi itulah yang digunakan anak sebagai awal kegiatan bicara yaitu dengan menirukan ujaran yang telah di dengar (dalam Suhartono, 2005:48). Keterampilan bicara yang dimaksud yakni usaha meningkatkan kemampuan anak untuk berkomunikasi secara lisan sesuai dengan situasi yang dimasukinya. Pengembangan komunikasi lisan khususnya bicara anak dasarnya merupakan program

kemampuan berfikir logis, sistematis, dan analitis dengan menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan. Keterampilan bicara anak idealnya seperti anak mampu memiliki perbendaharaan kata yang cukup yang diperlukan untuk berkomunikasi sehari-hari, anak mampu mendengarkan dan mengungkapkan pendapat dan sikap dengan lafal yang tepat, anak mampu mendengarkan dan memahami kata-kata serta kalimat, anak berminat menggunakan bahasa yang baik, dan anak berminat untuk menghubungkan antara bahasa lisan dan tulisan. Melalui interaksi dengan teman sebaya maupu dengan lingkungan sekitar, anak akan belajar dan memperoleh kata-kata baru sehingga memperkaya kosa kata yang akan berdampak pada perkembangan bahasa anak. adapun tingkat pencapaian perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun adalah sebagai berikut: menerima bahasa, mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan (dalam Permendiknas No.58 Tahun 2009). Tingkat pencapaian perkembangan bahasa yang akan dikembangan dalam penelitian ini adalah keterampilan berbicara yang terdiri dari menerima bahasa dan mengungkapkan bahasa yang didukung dengan indikatornya terdiri dari mengulang kata yang baru saja didengar, menyebutkan beberapa gambar yang memiliki huruf atau bunyi awal yang sama, memiliki lebih banyak kata-kata untu mengekspresikan pada orang lain, menyebutkan kata-kata yang dikenal, menyimak kata orang lain (dalam Permendiknas No.58 Tahun 2009). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung di lapangan pada hari kamis, 16 Januari 2015 dengan salah satu guru kelompok B2 di TK Sarin Rare Mas Ubud Gianyar ditemukan pertama dilihat dari aspek perkembangan bahasa bahwa dalam keterampilan berbicara anak, terdapat beberapa anak keterampilan berbicara masih tergolong rendah sehingga kegiatan pembelajaran belum mencapai tingkat pencapaian perkembangan anak. Hal ini dapat dilihat dari indikator yang dikembangkan pada saat itu dan asesmen sementara terhadap rendahnya keterampilan bicara anak yakni terdapat beberapa anak yang kemampuan menyimak kata dan tidak dapat mengungkapkannya kembali masih terbilang rendah, karena kurangnya media pendukung dari kegiatan pembelajaran tersebut. Hal ini diperkuat dengan hasil penilaian yang memuat keterangan beberapa anak belum mencapai indikator yang dikembangkan pada Senin, 19 Januari 2015 diantaranya, 3 orang anak mendapatkan bintang satu ( ), 6 orang anak mendapatkan bintang dua ( ), dan 4 orang anak mendapatkan bintang tiga ( ), indicator yang dikembangkan saat kegiatan pembelajaran tersebut yakni menyimak perkataan guru, menjawab pertanyaan sederhana, mengutarakan pendapat, mengerti perintah guru dengan hasil data skor bintang diatas. Dari data-data tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemusatan perhatian dan perkembangan bahasa pada anak kelompok B2 TK Sarin Rare Mas Ubud perlu ditingkatkan. Berdasarkan hasil wawancara yang diadakan Selasa, 20 Januari 2015 dengan Kepala TK dan guru-guru di TK Sarin Rare Mas Ubud Gianyar tentang perlu adanya inovasi pembelajaran untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak dengan menerapkan metode dan media yang tepat. Metode bermain adalah metode yang sangat baik digunakan di TK, hal ini dapat di implementasikan melalui kegiatan bermain sambil belajar, karena pendidikan anak usia dini identik dengan bermain. Alasan digunakan media mind map yakni media mind map merupakan media visual, media visual ini juga dapat dikatakan sebagai media pandang, karena pengguna dapat menghayati media tersebut dengan pengelihatan. Media mind map merupakan salah satu bentuk media visual yang tidak diproyeksikan karena selain mudah dalam penggunaannya media mind map tidak menggunakan alat bantu elektronik sehingga baik digunakan pada kegiatan pembelajaran di TK, bentuk media ini yakni berupa poster yang berisikan gambar mati.

Dengan itu penerapan suatu metode bermain dengan media Mind Map merupakan alternative dimana anak dapat meningkatan ketrampilan bicara. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti merancang sebuah penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Metode Bermain Dengan Media Mind Map Untuk Meningkatkan Keterampilan Bicara Anak Kelompok B2 Semester II Di TK Sarin Rare Mas Ubud Gianyar Tahun Pelajaran 2014/2015. METODE Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2014/2015. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada kelompok B2 di TK Sarin Rare Mas Ubud dalam kegiatan pembelajaran. Subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah anak kelompok B2 di TK Sarin Rare Mas Ubud Gianyar Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 13 orang dengan 8 anak perempuan dan 5 orang anak laki-laki. Penelitian ini tergolong jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Agung (2012:2) menyatakan PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Menurut Wardhani (2009:1.4) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Objek yang ditangani dalam penelitian tindakan kelas ini adalah keterampilan bicara pada anak B2 di TK Sarin Rare Mas Ubud Gianyar Tahun Pelajaran 2014/2015. Menurut Kerlinger (dalam Muslich, 2012:144) rancangan penelitian adalah rencana atau struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pernyataan penelitiannya. Penelitian yang akan dilaksanakan ini direncanakan menjadi dua siklus, akan tetapi tidak menutup kemungkinan dilanjutkan kesiklus berikutnya apabila belum memenuhi syarat target penelitian. Keterbatasan waktu dalam penelitian ini, maka penelitian ini direncanakan sebanyak dua siklus, tetapi tidak menutup kemungkinan dilanjutkan ke siklus berikutnya apabila belum mencapai kriteria sangat tinggi. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu pertama perencanaan tindakan, kedua pelaksanaan, ketiga evaluasi/observasi, keempat refleksi. Adapun rancangan dari penelitian tindakan kelas (PTK) ini dapat di gambarkan sebagai berikut. Dalam rancangan dari penelitian tindakan kelas ini (PTK) diawali dengan refleksi awal untuk mengkaji pendahuluan tentang kondisi objektif yang terjadi dilapangan yang akan diikuti dengan refleksi. Selanjutnya secara siklus dilakukan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Kegiatan ini kemungkinan akan diikuti oleh perencanaan ulang, pelaksanaan tindakan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang. Gambar.1 Rancangan Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2012:16) Refleksi Refleksi? Perencanaan SIKLUS I Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Pelaksanaan nn Pelaksanaan Pada tahap perencanaan tindakan dilakukan kegiatan, menyamankan persepsi dengan guru mengenai penerapan metode bermain berbantuan media menara angka, menyiapkan materi pelajaran yang sesuai dengan RKH. Menyiapkan media menara angka yang di gunakan sesuai dengan tema

yang diajarkan. Menyusun instrumen penelitian yaitu format penilaian observasi. Metode observasi digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data tentang keterampilan bicara anak, pada saat proses pembelajaran berlangsung menggunakan metode bermain dengan media mind map. Observasi dilakukan dalam penelitian ini pada saat pelaksanaan tindakan pada masing-masing siklus dengan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi. Setiap kegiatan yang diobservasi dikatagorikan kedalam kualitas yang sesuai dengan pedoman pada Permendiknas No.58 Tahun 2009 yaitu, (1) bintang ( ) belum berkembang, (2) bintang ( ) mulai berkembang, (3) bintang ( ) berkembang sesuai harapan, dan (4) bintang ( ) berkembang sangat baik. Tabel. 01 Instrumen Penelitian Keterampilan Bicara Metode Bermain Dengan Media Mind Map Variabel Ketrampil an Bicara dengan metode bermain berbantu an media mind map Indikator 1. Menyimak perkataan orang lain dalam penggunaan mind map 2. Memahami aturan permainan dalam penggunaan mind map 3. Menyebutkan benda/gambar yang bunyi awalnya sama pada mind map 4. Meniru kalimat sederhana 5. Menghubungkan/memasangk an kata dengan bendabenda/gambar pada media mind map Tabel. 02 Pedoman Penskoran Skala Lima Persentase 90-100 80-89 65-79 55-64 0-54 Kriteria Keterampilan Bicara Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Setelah data dalam penelitian terkumpul maka selanjutnya dilakukan analisis data. Dalam menganalisis data ini di gunakan yaitu metode analisis statistik deskriptif dan metode deskriptif kuantitatif. Kedua jenis metode analisis data tersebut dijelaskan sebagai berikut. Menurut Agung (2012:67). Metode analisis statistik deskriptif ialah suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menerapkan rumus-rumus statistik deskriptif seperti: distribusi frekuensi, grafik, angka ratarata, median, modus, mean dan standar deviasi untuk menggambarkan suatu objek atau variabel tertentu sehingga di peroleh kesimpulan umum. Penerapan metode analisis statistik deskriptif ini, data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dan disajikan ke dalam pertama tabel distribusi frekuensi, kedua menghitung modus, ketiga menghitung median, keempat menghitung angka rata-rata (mean), kelima menyajikan data ke dalam grafik polygon. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi. Menurut Arikunto (2012:127) Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Metode observasi adalah suatu cara memperoleh data dengan jalan mengadakan pengsamatan dan pencatatan (Agung, 2012:61). Metode analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya keterampilan bicara pada anak yang dikonversikan ke dalam Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima. Penelitian ini dinyatakan berhasil jika terjadi perubahan positif skor rata-rata dari siklus I ke siklus berikutnya dan jika dikonversikan pada pedoman PAP Skala lima tentang tingkat keterampilan bicara dalam kemampuan menerima dan mengungkapkan bahasa setelah diterapkannya metode bermain dengan media mind map pada anak kelompok B2 Semester II Tahun Pelajaran

frekuensi (f) e-journal PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha 2014/2015 di TK Sarin Rare Mas Ubud Gianyar. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B2 Semester II di TK Sarin Rare Mas Ubud Gianyar dengan jumlah anak sebanyak 13 orang. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu dari tanggal 6 April sampai 5 Juni 2015. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus siklus I dilaksanakan sebanyak 20 kali pertemuan yang dimulai dari tanggal 13 April sampai dengan 13 Mei sedangkan siklus II sebanyak 10 kali pertemuan yang dimulai dari tanggal 18 Mei sampai dengan 30 Mei. Data yang dikumpulkan dengan metode observasi yaitu data perkembangan keterampilan bicara anak. Data yang diperoleh tersebut dianalisis dengan menggunakan metode observasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Data keterampilan bicara anak pada penelitian siklus I disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, menghitung Modus (Mo), Median (Md) dan Mean (M), grafik polygon dan membandingkan rata-rata persen (M%) dengan model PAP skala lima. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan pada saat penerapan metode bermain dengan media mind map yang menggunakan 5 indikator yang muncul pada proses pembelajaran akan diberi bobot, yakni 4 (berkembang sangat baik), 3 (berkembang sesuai harapan), 2 (mulai berkembang), 1 (belum berkembang). Skor total yang diperoleh masing-masing anak dibagi dengan bobot maksimal dikali 100. Berdasarkan hasil pengamatan dan temuan yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan siklus I terdapat beberapa masalah yang menyebabkan keterampilan bicara pada anak berada pada kriteria sedang, hal ini disebabkan karena terdapat kendala-kendala sebagai berikut. Pada pertemuan awal, media mind map (kartu gambar dan kartu huruf) yang digunakan terbatas sehingga tidak semua anak dapat melakukan kegiatan dengan maksimal, banyak anak yang kurang terfokus pada kegiatan yang dilaksanakan dikarenakan guru kurang membimbing dan mendampingi anak saat proses pembelajaran berlangsung sehingga suasana kelas menjadi gaduh, kemampuan anak dalam menyimak perkataan orang lain dan mengungkapkannya kembali dalam satu kelas masih belum merata, ada anak yang mempunyai tingkatan kemampuan lebih akan tetapi ada juga yang masih rendah. Berdasarkan pernyataan tersebut diatas, maka diupayakan solusi yaitu, menambahkan media mind map (kartu gambar dan kartu huruf) pada pertemuan kedua agar kegiatan menjadi optimal, membimbing dan mendampingi anak dalam proses pembelajaran adanya perbaikan yang dilaksanakan pada siklus I pada peretmuan ketiga sehingga kendala-kendala yang sebelumnya muncul bisa teratasi dan memberikan pengaruh. Perbaikan hasil yang diberikan sesuai dengan kemampuan anak dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang diberikan. Penyajian hasil observasi di atas memberikan gambaran bahwa dengan penerapan metode bermain dengan media mind map dapat meningkatkan keterampilan bicara ada anak. Data yang diperoleh tersebut dianalisis dengan menggunakan metode yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil analisisnya dipaparkan sebagai berikut. 6 4 2 0 12 13 14 15 16 Skor (X) Gambar 2. Data keterampilan bicara anak kelompok B2 TK Sarin Rare Mas Ubud pada Siklus I Berdasarkan perhitungan dan grafik polygon di atas terlihat Mo < Md < M, (13 < 14 < 14,15), sehingga dapat disimpulkan bahwa

frekuensi (f) e-journal PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha sebaran data keterampilan bicara pada Siklus I merupakan kurva juling positif. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa skor keterampilan bicara pada anak kelompok B2 semester II di TK Sarin Rare Mas Ubud Tahun Pelajaran 2014/2015 cenderung rendah. Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi penulis selama pelaksanaan siklus I terdapat beberapa kendala atau hambatan yang menyebabkan keterampilan bicara pada anak kelompok B2 di TK Sarin Rare Mas Ubud Gianyar masih berada pada kriteria sedang, maka perlu ditingkatkan pada siklus II. Adapun kendala-kendala yang dihadapi peneliti saat penerapan siklus I adalah sebagai berikut. Pada pertemuan awal, media mind map (kartu gambar dan kata) yang digunakan terbatas sehingga tidak semua anak dapat melakukan kegiatan dengan maksimal. Banyak anak yang kurang terfokus pada kegiatan yang dilaksanakan dikarenakan guru kurang membimbing dan mendampingi anak saat proses pembelajaran berlangsung sehingga suasana kelas menjadi gaduh. Kemampuan anak dalam menyimak perkataan orang lain dan menyebutkan kembali dalam satu kelas masih belum merata, ada anak yang mempunyai tingkatan kemampuan lebih akan tetapi ada juga yang masih rendah. Adapun solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala di atas adalah sebagai berikut. Menambahkan media mind map (kartu gambar dan kartu angka) pada saat kegiatan pembelajaran agar kegiatan menjadi optimal. Membimbing dan mendampingi anak dalam proses pembelajaran serta memberikan stimulus untuk memotivasi anak agar bisa terfokus pada kegiatan pembelajaran dengan memberikan nilai. Nilai yang diberikan sesuai dengan kemampuan anak dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang diberikan. Memotivasi dan membimbing anak yang kemampuannya masih rendah dengan cara menjelaskan kembali tahap-tahapan yang akan diterapkan dalam kegiatan sehingga anak lebih memahami kegiatan pembelajaran yang diberikan guru. 5 4 3 2 1 0 15 16 17 18 19 Skor (X) Gambar 3. Data keterampilan bicara anak kelompok B2 TK Sarin Rare Mas Ubud pada Siklus I Melalui perbaikan proses pembelajaran pelaksanaan tindakan siklus I maka pada pelaksanaan siklus II telah tampak adanya peningkatan proses pembelajaran yang diperhatikan melalui peningkatan keterampilan bicara anak. Adapun temuan-temuan yang diperoleh selama tindakan pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut. Secara umum proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan rencana kegiatan harian yang telah direncanakan, karena media yang disediakan sudah maksimal sehingga peningkatan keterampilan bicara anak yang diharapkan dapat tercapai. Hal ini terlihat dari jumlah anak yang mendapat perolehan bintang empat ( ) pada siklus II lebih banyak. Pemberian motivasi berupa pendampingan langsung dan membantu anak ketika kesulitan pada anak selalu diberikan apabila ada anak yang belum bisa mengerjakan tugas yang diberikan pada saat kegiatan. Pemberian reward juga dilakukan bagi anak yang mampu melakukan dan menyelesaikan tugasnya dengan baik. Secara umum proses pembelajaran dengan menerapkan metode bermain dengan media mind map untuk meningkatkan keterampilan bicara sudah berjalan dengan baik, sehingga penelitian ini cukup sampai di siklus II dan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya. Berdasarkan hasil analisis statistk deskriptif dan analisis deskriptif kuantitatif

diperoleh rata-rata persentase keterampilan bicara anak kelompok B2 semester II di TK Sarin Rare Mas Ubud Tahun Pelajaran 2014/2015 pada siklus I sebesar 70,75% dan rata-rata persentase keterampilan bicara pada anak kelompok B2 semester II di TK Sarin Rare Mas Ubud pada siklus II sebesar 84,60%, hal ini menunjukkan adanya peningkatan rata-rata persentase keterampilan bicara pada anak dari siklus I ke siklus II sebesar 13,85% dan berada pada kategori tinggi. Melalui metode bermain dalam kegiatan pembelajaran di TK anak dapat menjabarkan pengertian (konsep) dalam bentuk praktik dan contoh-contoh yang menyenangkan (dalam, Vera, 2012:128). Dengan penerapan metode bermain dalam penelitian ini dibantu dengan media mind map. Dengan media mind map anak dapat bereksplorasi dengan gambar dan kata yang terdapat pada media mind map sehingga dapat mempermudahkan anak dalam mengetahui bentuk kata, gambar dan kalimat. Media mind map yang dibuat menarik merupakan daya tarik tersendiri bagi anak. Hal ini menyebabkan anak dapat mengetahui bagaimana cara menulis dan membuat kata yang nantinya dapat digunakan anak dalam memasuki pendidikan dasar pendapat ini didukung oleh Buzan (terjemahan Purwoko, 2005:4). Pada tahapan usia TK anak dalam mengasah keterampilan bicara memang harus memerlukan metode dan media yang baik. Hal ini terlihat ketika anak melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode bermain berbantuan media mind map anak mengenal kata dan gambar secara nyata dengan melihat berbagai huruf yang terdapat pada mind map selain itu anak dapat menggabungkan 1 sampai 4 kata sehingga menghasilkan sebuat kalimat sederhana dan anak mampu secara mandiri mengungkapkannya langsung didepan kelas. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan metode bermain berbantuan media mind map dapat meningkatkan keterampilan bicara pada anak kelompok B2 Semester II di TK Sarin Rare Mas Ubud Gianyar Tahun Pelajaran 2014/2015, dan oleh karenanya metode pembelajaran yang demikian sangat perlu dilakukan secara intensif dan berkelanjutan. Teori penelitian diperkuat dari hasil penelitian terdahulu oleh Suniantari (2014) mengemukakan bahwa model pembelajaran bermain berbantuan media dadu huruf dapat meningkatkan kemampuan berbicara dalam ranah bahasa pada anak kelompok B1 semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di TK Widya Kumara Singaraja diperoleh data pra siklus sebesar 57,11%. Pada siklus I peningkatakan mencapai 71% dan pada siklus II mencapai 83%. Selain itu peneliatian yang dilakukan oleh Nuryanti (2014) mengemukakan bahwa penerapan metode mind map dengan berbantuan media gambar dapat meningkatkan perkembangan bahasa pada anak kelompok B2 semester II PAUD Sarin Rare Mas Ubud tahun pelajaran 2013/2014 data hasil analisis statistic deskritif dan analisis deskritif kuantitatif diperoleh ratarata persentase perkembangan bahasa anak kelompok B2 pada siklus I sebesar 65,00 % yang termasuk pada kategori sedang dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 86,00 % yang berada pada kategori tinggi, ini menunjukan adanya peningkatan rata-rata persentase perkembangan bahasa khususnya keterampilan bicara anak dari siklus I ke siklus II sebesar 21 %. Kriteria keberhasilan pada penelitian ini adalah adanya peningkatan keterampilan bicara dalam kemampuan menerima dan mengungkapkan bahasa pada anak kelompok B2 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 di TK Sarin Rare Mas Ubud Gianyar. Penelitian ini dinyatakan berhasil jika terjadi perubahan positif skor rata-rata dari siklus I ke siklus berikutnya dan jika dikonversikan pada pedoman PAP Skala lima tentang tingkat keterampilan bicara dalam kemampuan menerima dan mengungkapkan bahasa setelah diterapkannya metode bermain dengan media mind map pada anak kelompok B2 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 di TK Sarin Rare Mas Ubud Gianyar. Penelitian

ini dianggap berhasil di siklus II. Sehubungan dengan hal tersebut, penerapan metode bermain dengan media mind map dapat meningkatkan keterampilan bicara pada anak hingga mencapai kriteria tinggi tetapi karena adanya keterbatasan waktu baik dari pihak peneliti maupun pihak sekolah maka penelitian ini tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya untuk mencapai kriteria sangat tinggi. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan bicara setelah diterapkan metode bermain berbantuan media mind map pada anak kelompok B2 semester II di TK Sarin Rare Mas Ubud Gianyar Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan keterampilan bicara pada setiap siklus. Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran siklus I, dapat diketahui pencapaian keterampilan bicara 70,75% menjadi 84,60% pada siklus II yang berada pada kategori tinggi. Dengan demikian penerapan metode bermain berbantuan media mind map dapat meningkatkan keterampilan bicara pada anak kelompok B2 semester II di TK Sarin Rare Mas Ubud Gianyar Tahun Pelajaran 2014/2015. Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian ini, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. Kepada guru, disarankan lebih kreatif, inovatif dan aktif dalam menyiapkan media pembelajaran dan memilih metode pembelajaran yang disesuaikan dengan tema pembelajaran, sehingga anak lebih tertarik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan suasana pembelajaran akan menyenangkan. Kepada Kepala Sekolah, disarankan agar mampu memberikan informasi tentang metode pembelajaran dan media belajar pada proses pembelajaran yang nantinya mampu meningkatkan kreativitas anak dan perkembangan anak. Kepada mahasiswa lulusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, agar selalu inovatif dalam hal menerapkan metode pembelajaran sehingga dapat dipergunakan untuk meningkatkan hasil belajar anak. Kepada peneliti lain, perlu menyempurnakan penelitian ini, karena pencapaian keterampilan bicara anak dalam penelitian ini baru tercapai pada kriteria tinggi. Peneliti lain diharapkan memperhatikan kekurangan dalam penelitian ini seperti media yang digunakan masih terbatas, kegiatan yang diberikan masih kurang bervariasi. Selain itu diharapkan, kepada peneliti lain lebih membimbing dan memotivasi anak pada saat kegiatan pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan pembelajaran dalam bidang keterampilan bicara dengan menggunakan metode serta media pembelajaran yang tepat agar tercapai hasil yang optimal. Kepada para pembaca, agar lebih kritis menyikapi hasil penelitian ini, sebab peneliti merupakan peneliti permula yang masih jauh dari kata sempurna. DAFTAR RUJUKAN Agung, A. A. Gede. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha. Arikunto. S, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Buzan, T. 2002. Mind Maps. Hammersmith, London: Thorsons. Djamarah., Aswan. Z. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Renika Cipta. Fadlillah. M, dkk. 2014. Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Hurlock, E. B. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. Isjoni, H. 2010. Model Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung: Alfabeta

Koyan, I. W. 2012. Statistik Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Mansur, M. 2009. Melaksanakan PTK itu Mudah (Classroom Action Research). Jakarta: Sinar Grafika Offset. Martini Jamaris. 2006. Perkembangan dan pengembangan anak usia taman kanak-kanak. Grasindo. Jakarta. Mohammad Asrori, H. 2008. Psikologi Pembelajaran. Bandung: Penerbit CV Wacana Prima. Mulyatiningsih, Dr Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: ALFABETA, cv. Mutiah, D. 2012. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009, tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI. Priyono, A. 2012. Kelebihan dan Kekurangan Metode Bermain. Tersedia pada http://id.shvoong.com/socialsciences/education/2249726-kelebihandan-kekurangan-metode-bermain/ (diakses pada tanggal 22 Januari 2014). Rita kurnia. 2009. Metodologi pengembangan bahasa anak usia dini. Cendikia insani. Pekanbaru. Santrock, J. W. 2007. Perkembangan Anak Edisi Kesebelas Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Suhartono, Drs. 2005. Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional/Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi/Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi. Suarni, N. K. 2009. Psikologi Perkembangan 1. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI. Undiksha. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir Program Sarjana dan Diploma Undiksha. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Vera, Adelia. 2012. Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study). Jogjakarta: DIVA Press. Wardhani, I. GAK., Kuswaya. W. 2009. Penelitiian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.