1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga bola voli di Magelang saat ini belum maksimal. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan olahraga bola voli yang telah diikuti belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Misalnya di pentas olahraga tingkat pelajar jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), kontingen cabang bola voli dari Magelang belum pernah juara tingkat provinsi. Prestasi yang diraih merupakan cerminan proses pembinaan, sehingga apabila prestasi tidak maksimal maka terdapat masalah dengan proses pembinaannya. Proses pembinaan olahraga bola voli ini harusnya dipahami sebagai suatu sistem yang kompleks, sehingga masalah yang terdapat di dalamnya perlu ditelaah dari sudut pandang yang luas. Pembinaan sebagaimana dimaksud antara lain dapat dilakukan pada aspek keterampilan dasar atlet yang dilatihkan sejak usia dini. Keterampilan dasar dalam bidang olahraga bola voli diharapkan dilakukan dengan cara efisien dan teknik gerakan yang benar. Gerakan dikatakan efisien apabila gerakan-gerakan yang terkoordinasi dengan baik dikombinasikan untuk menghasilkan gerakan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu, dan memanfaatkannya dengan perolehan nilai yang tinggi, dengan arah yang baik, dan menggunakan tenaga sekecil mungkin. Seseorang yang mampu melakukan gerakan-gerakan secara efisien, orang tersebut dapat dikatakan terampil. Keterkaitan antara berbagai faktor akan
2 dapat menimbulkan gerakan yang efisien. Hal ini sesuai pendapat Drowatzky (1981: 34) yaitu tiga komponen utama yang mendukung gerakan yang efisien, yaitu kesegaran jasmani dan kemampuan gerak, kemampuan penginderaan atau sensori serta proses-proses perseptual. Maka dari itu dalam gerakan efisien diperlukan latihan-latihan yang benar, kontinyu dan teratur serta pemecahan masalah prestasi olahraga yang baik pula. Hal ini disebabkan apabila dalam latihan kurang benar, tidak direncanakan terprogram lebih dahulu maka jalannya latihan kurang sempurna dan prestasi olahraga bola voli tidak maksimal. Permainan bola voli diciptakan pada tahun 1895 oleh William Morgan di kota Hokyoke, Massachusset, Amerika Serikat. Nama semula permainan bola voli adalah mintonette, cara memainkan bola hampir sama dengan permainan badminton. Berkat usaha Morgan bola voli berkembang pesat di Amerika, sejalan dengan perkembangannya oleh Dr.A.T. Halsted Springfield diubah namanya menjadi volleyball yang berarti memvoli bola tanpa memantul lantai, melintasi jaring secara bergantian. Tahun 1900 permainan bola voli sudah dikenal di India yang dibawa oleh seorang ahli pendidikan jasmani dari YMCA yang bernama De Gray. Permainan bola voli masuk di Indonesia pada tahun 1928 pada jaman penjajahan Belanda melalui guru-guru Belanda yang mengajar di sekolah-sekolah lanjutan. Sejak PON II di Jakarta tahun 1951 sampai sekarang bola voli termasuk cabang olahraga yang resmi dipertandingkan.
3 Permainan bola voli adalah permainan yang menggunakan bola besar. Permainan bola voli hakikatnya adalah memvoli bola dengan menggunakan seluruh anggota badan dan menyeberangkan melewati net ke lapangan lawan. Permainan bola voli merupakan permainan beregu dengan tujuan melewatkan bola secara teratur melalui atas net dan mencegah bola menyentuh lantai atau lapangan permainan. Setiap regu hanya boleh memvoli bola sebanyak tiga kali dan setiap pemain tidak melakukan sentuhan bola dua kali berturut-turut, kecuali saat melakukan bendungan atau blocking. Permainan bola voli adalah olahraga permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu pada setiap lapangan dengan dipisahkan oleh net, dengan tujuan dapat menjatuhkan bola ke lantai atau lapangan lawan dan mencegah adanya usaha yang sama dari lawan (PBVSI, 2004: 7). Permainan bola voli adalah permainan yang dimainkan oleh enam orang tiap team dan dilakukan di lapangan yang bentuknya persegi panjang, ditengahnya dibatasi net yang fungsinya untuk memisahkan pemain antar team. Teknik dasar sangat besar pengaruhnya terhadap permainan ini, baik dan jeleknya permainan tergantung penguasaan teknik dasar pemain dan penegakan peraturan permainan oleh wasit. Atlet bola voli adalah seorang yang menggeluti dan aktif melakukan latihan untuk meraih prestasi pada cabang olahraga bola voli. Untuk mendukung kegiatan berlatih melatih, keadaan atlet dipengaruhi oleh berbagai faktor kesiapan yang diperlukan dalam mengikuti proses latihan, diantaranya adalah faktor fisik, teknik, taktik, psikis, sosiologis. Oleh karena itu prestasi
4 olahraga merupakan aktualisasi dari akumulasi hasil proses latihan yang ditampilkan atlet sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Selama proses berlatih melatih diperlukan kerjasama yang baik antara pelatih, atlet, dan orang tua, yang merupakan hubungan timbal balik agar tujuan latihan tercapai. Cabang bola voli merupakan olahraga yang telah memasyarakat di Indonesia. Antusiasme masyarakat untuk berlatih maupun melihat pertandingan bola voli cukup tinggi. Bahkan pertandingan pada level daerah pun berlangsung cukup meriah. Permainan bola voli pada dasarnya merupakan permainan yang menyenangkan dan biasa dijadikan rekreasi di waktu jenuh setelah melakukan aktivitas. Perkembangan bola voli sangat cepat seiring dengan perkembangan olahraga sehingga bola voli tidak hanya untuk rekreasi dan untuk mengisi waktu luang tetapi berkembang sebagai suatu profesi dan menuntut prestasi tinggi. Perkembangan bola voli yang begitu pesat menantang para guru dan ahli untuk menciptakan metode-metode latihan baru dengan kombinasi teknik yang lebih efektif. Sekarang ini permainan bola voli tidak hanya dimiliki oleh negara-negara maju, perkembangannya merata bahkan di Indonesia sudah sampai ke pelosok desa. Untuk dapat menghasilkan tim-tim yang tangguh setiap tim harus mampu memanfaatkan potensi tim, yang meliputi potensi dalam grup dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing pemain. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi maksimal dalam cabang olahraga. Faktor-faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi empat aspek yaitu: (1) aspek biologis terdiri atas potensi atau kemampuan
5 dasar tubuh, fungsi organ tubuh, postur tubuh, struktur tubuh dan gizi; (2) aspek psikologis terdiri atas intelektual atau kecerdasan, motivasi, kepribadian, koordinasi kerja otot dan saraf; (3) aspek lingkungan, dan (4) aspek penunjang. Demikian dapat diartikan bahwa untuk mencapai prestasi yang maksimal diperlukan faktor-faktor yang saling menunjang. Terdapat teknikteknik dasar dalam permainan bola voli, yaitu servis, passing bawah, passing atas, smash dan block. Penguasaan teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur yang ikut menentukan menang kalahnya suatu pertandingan. Menurut Ahmadi (2007: 20), teknik-teknik dalam permainan bola voli terdiri atas servis, passing bawah, passing atas, blok, dan smash. Dibutuhkan proses latihan untuk menguasai teknik yang menunjang keterampilan dasar bermain. Latihan yang baik adalah latihan yang menyenangkan dan memiliki daya kreativitas yang tinggi untuk menciptakan variasi bentuk latihan. Pelatih yang tidak kreatif dan monoton dalam menyampaikan materi latihan, hanya meyampaikan model latihan konvensional yang mengakibatkan atlet tidak dapat berprestasi secara maksimal dan latihan cenderung membosankan. Seorang pelatih harus mempunyai ide yang kreatif untuk memberikan model latihan yang bervariasi dan menarik agar proses latihan berjalan menyenangkan. Jika proses latihan menyenangkan, maka anak latih akan lebih bersemangat mengikuti latihan, dan diharapkan hasil latihan sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu seorang pelatih harus menyadari keterkaitan antara tujuan, metode latihan, serta cara mengukur perubahan dan kemajuan yang akan dicapai.
6 Pengarahan teknik dasar yang benar sejak dini diperlukan agar keterampilan dasar bermain dapat dikuasai dengan baik. Demikian pula pengembangan unsur fisik secara umum yang benar sejak dini sesuai prinsip latihan merupakan modal utama dalam membangun prestasi. Proses mempelajari keterampilan dasar bermain perlu diperhatikan secara teliti dalam pelaksanaannya, terlebih lagi adalah keterampilan dasar passing yang sangat diperlukan sebagai bentuk kerjasama dalam bola voli yang bersifat olahraga team. Karena berdasarkan pengamatan peneliti pada siswa ekstrakurikuler bola voli di SD Negeri Kemiren Srumbung Magelang, masih memerlukan penghalusan gerak keterampilan dasar passing. Siswa ekstrakurikuler bola voli di SD Negeri Kemiren Srumbung Magelang memiliki postur yang relatif cukup ideal sebagai pemain bola voli pada tingkat pelajar sekolah dasar. Tetapi ketika bertanding sering kali melakukan kesalahan passing sehingga gagal dimanfaatkan untuk memperoleh poin. Kesalahan passing yang dilakukan hasilnya kurang nyaman kepada teman satu tim ataupun tidak masuk ke lapangan lawan. Permasalahan lain yang sering ditemui di lapangan adalah banyaknya pelatih dalam melatih tidak berdasarkan program latihan bahkan ada yang tidak membuat program latihan, sehingga materi latihan yang diberikan tidak tersusun secara sistematis, hal ini merupakan salah satu penyebab tidak maksimalnya prestasi. Pelatih memiliki peran penting dalam memberikan contoh teknik yang benar kepada anak latih. Agar mendapatkan hasil belajar yang efektif dan efisien, maka perlu disertai dengan bimbingan dan evaluasi
7 terhadap kesalahan yang dilakukan serta diberikan cara-cara melakukan gerakan teknik yang benar. Sehingga anak selalu dalam keadaan terkontrol, agar anak latih memiliki gambaran mengenai teknik yang akan dilakukan. Persiapan fisik dan teknik yang baik merupakan dasar membangun prestasi yang saling mempengaruhi. Keterampilan dasar passing memerlukan komponen biomotor yang baik. Komponen biomotor olahragawan meliputi kekuatan, ketahanan, kecepatan, koordinasi dan fleksibilitas (Bompa 1999 cit Sukadiyanto 2010: 82). Dalam hal ini peneliti tertarik untuk mencermati faktor fleksibilitas, dikarenakan berdasarkan temuan bahwa fleksibilitas pada siswa ekstrakurikuler bola voli SD Negeri Kemiren Srumbung Magelang terdapat perbedaan fleksibilitas yang beragam. Adanya keberagaman fleksibilitas tersebut tentu akan mempengaruhi hasil keterampilan dasar passing bola voli. Menurut Sukadiyanto (2010: 261) ada beberapa keuntungan bagi para olahragawan yang memiliki kualitas fleksibilitas yang baik, yaitu akan memudahkan olahragawan dalam menampilkan berbagai kemampuan gerak dan keterampilan. Ada beberapa tahap gerakan yang harus dilakukan pada saat melakukan teknik passing, dimulai dari persiapan, awalan, hingga follow trough. Melihat gerakan teknik yang sangat kompleks, maka diperlukan pengawasan yang khusus, sehingga penguasaan teknik dapat berlangsung lebih mudah dan cepat. Pada proses pembentukan teknik, tidak dapat hanya dengan pengamatan saja, namun membutuhkan dukungan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dikarenakan gerakan-gerakan dalam teknik sangat eksplosif, sehingga tidak
8 tampak secara jelas kesalahan-kesalahan saat melakukan teknik passing apabila tidak didukung teknologi. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti membandingkan metode latihan massed practice dan metode latihan distributed practice. Berdasarkan kedua metode latihan tersebut akan dibandingkan manakah yang lebih banyak pengaruhnya terhadap peningkatan hasil latihan keterampilan dasar passing bola voli. Untuk mengetahui hal tersebut maka perlu dikaji dan diteliti melalui penelitian eksperimen. Disinilah pentingnya teknik dasar dalam bola voli, dengan teknik dasar yang baik dan benar atlet dapat memperoleh poin tanpa mengeluarkan tenaga bagi team untuk melakukan sebuah rally yang panjang. Melalui penerapan metode latihan maka akan timbul pertanyaan tentang pengaruh yang diberikan kedua metode latihan tersebut jika masing-masing metode latihan diterapkan dalam latihan teknik dasar permainan bola voli, khususnya untuk keterampilan dasar passing. Dengan melihat uraian di atas, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Metode Latihan Massed Practiced dan Distributed Practiced Terhadap Keterampilan Dasar Passing Bola voli Siswa Putra di Ekstrakurikuler Bola voli SD Negeri Kemiren Srumbung Magelang ditinjau dari Fleksibilitas Berdasarkan penerapan metode latihan teknik dasar diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan program latihan dan metode melatih teknik yang tepat. Masih sedikit pelatih yang menerapkan metode latihan untuk meningkatkan teknik dasar permainan. Salah satunya
9 pada permainan bola voli, yaitu masih sedikit diterapkan metode latihan untuk meningkatkan keterampilan dasar passing tersebut. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai beikut: 1. Siswa putra di ekstrakurikuler bola voli SD Negeri Kemiren Srumbung Magelang perlu meningkatkan keterampilan dasar passing. 2. Perlu dipilih metode latihan yang tepat untuk melatih keterampilan dasar passing bola voli. 3. Fleksibilitas siswa ekstrakurikuler bola voli SD Negeri Kemiren Srumbung Magelang mempunyai kategori yang berbeda. 4. Penerapan metode latihan dan fleksibilitas dapat mempengaruhi hasil keterampilan dasar passing bola voli pada siswa putra di ekstrakurikuler bola voli SD Negeri Kemiren Srumbung Magelang. C. Pembatasan Masalah Agar masalah yang diteliti tidak terlampau luas dan pembahasan menjadi lebih fokus serta dengan mempertimbangkan keterbatasan, maka penelitian ini dibatasi pada: 1. Keterampilan dasar passing bola voli pada siswa ekstrakurikuler bola voli di SD Negeri Kemiren Srumbung Magelang perlu ditingkatkan. 2. Pemilihan metode latihan untuk meningkatkan keterampilan dasar passing bola voli pada siswa ekstrakurikuler bola voli di SD Negeri Kemiren Srumbung Magelang yang memiliki perbedaan kategori fleksibilitas.
10 D. Rumusan Masalah 1. Adakah perbedaan pengaruh metode latihan massed practice dan distributed practice terhadap keterampilan dasar passing bola voli pada siswa ekstrakurikuler bola voli? 2. Adakah perbedaan keterampilan dasar passing bola voli siswa ekstrakurikuler bola voli yang memiliki fleksibilitas tinggi dan fleksibilitas rendah? 3. Adakah interaksi antara metode latihan dan fleksibilitas terhadap keterampilan dasar passing bola voli pada siswa ekstrakurikuler bola voli? E. Tujuan Penelitan Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui perbedaan pengaruh metode latihan massed practice dan distributed practice terhadap keterampilan dasar passing bola voli pada siswa ekstrakurikuler bola voli. 2. Mengetahui perbedaan keterampilan dasar passing bola voli siswa ekstrakurikuler bola voli yang memiliki fleksibilitas tinggi dan fleksibilitas rendah. 3. Mengetahui interaksi antara metode latihan dan fleksibilitas terhadap keterampilan dasar passing bola voli pada siswa ekstrakurikuler bola voli.
11 F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain : 1. Teoritis a. Mengetahui metode-metode latihan dalam melatih teknik dasar passing pada permainan bola voli. b. Memberikan sumbangan perkembangan pengetahuan, khususnya bagi rekan-rekan sejawat di pembinaan olahraga. 2. Praktis a. Memberikan masukan kepada pelatih dan pembina, khususnya bagi pelatih di ekstrakurikuler dan klub-klub bola voli agar dapat memperhatikan dan meningkatkan metode latihan sehingga bermanfaat terhadap atlet yang mengalami kelemahan teknik gerak dan kurangnya keterampilan dasar passing bola voli serta untuk menghindari terjadinya cedera pada atlet dengan melaksanakan teknik yang benar. b. Dapat dijadikan pertimbangan bagi suatu lembaga khususnya pada bidang kepelatihan untuk meningkatkan perannya dalam memberikan materi pelatihan yang efisien bagi para pemain bola voli.