I. PENDAHULUAN. Metode pembelajaran Qantum Learning berakar dari upaya Dr. Georgi

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu. tersebut membutuhkan pemikiran yang kritis, sistematis, logis,

IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu yang penting bagi manusia, karena melalui

I. PENDAHULUAN. berkualitas dan satu satunya wadah yang berfungsi sebagai alat untuk. membangun SDM yang bermutu tinggi adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. membekali peserta didik dengan kompetensi kompetensi yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

I. PENDAHULUAN. semakin berkembang, Hal ini menuntut setiap individu untuk dapat. kemampuan memperoleh, memilih dan mengolah informasi.

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas proses pembelajaran, dimana peserta didik kurang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional di bidang pengembangan sumberdaya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi berdasarkan Standar Isi (SI) memiliki peran penting

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

I. PENDAHULUAN. pada kenyataan bahwa pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa, melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Untuk itu guru harus menata kegiatan. sesuai dengan situasi dilingkungan siswa itu sendiri.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. guru dalam suatu proses belajar mengajar. Keluhan-keluhan tentang sulitnya

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama dalam kehidupan suatu bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajaran matematika di tingkat SD adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan. Aktivitas belajar dapat merangsang siswa terlibat secara aktif

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi sebagai salah satu disiplin ilmu merupakan pengetahuan yang

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi. adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan salah satu upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. guru menempati titik sentral pendidikan. Peranan guru yang sangat penting adalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin maju menuntut dunia pendidikan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengaitan matematika dengan pelajaran lain atau topik lain yang akan dibahas.

BAB I PENDAHULUAN. atau maju. Suatu Negara dikatakan maju apabila memiliki sumber daya manusia

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

I. PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas guna membangun bangsa yang maju. Kesuksesan di bidang pendidikan merupkan awal bangsa yang maju.

I. PENDAHULUAN. inovatif. Menyadari bagaimana cara memikirkan pemecahan permasalahan

I. PENDAHULUAN. penting dalam pembelajaran. Behrman, Kliegman, dan Arvin (2000: 130)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berbicara tentang pendidikan, berarti membicarakan tentang hidup dan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUHAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat

BAB I PENDAHULUAN. mendukung lancarnya proses belajar mengajar disekolah. Seperti yang dikemukakan Norris

BAB I PENDAHULUAN. proses yang tidaklah mudah. Hal paling mendasar yang perlu diterapkan. belajar mengajar yang menyenangkan dalam suatu kelas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor. Salah satunya adalah kemampuan guru menggunakan desain

I. PENDAHULUAN. konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara mengajar itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar merupakan bagian penting lembaga formal, dalam proses

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha untuk membina dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan perkembangan zaman yang begitu cepat dan pesat terutama

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil

BAB I PENDAHULUAN. Individu tidak akan berkarya jika karya itu tidak bermanfaat bagi dirinya ataupun

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hak semua anak. Dalam pembukaan Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dibangun atas dasar produk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Rasionalitas atau kemampuan manusia untuk berpikir secara rasional adalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia abad ke-21 mempunyai karakteristik sebagai berikut,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan. Negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam upaya pembentukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan keputusan dengan cepat dan tepat waktu (frinaldi dan embi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam. mempengaruhi hasil belajar siswa (Sagala, 2003).

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Metode pembelajaran Qantum Learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov, Quantum Learning itu sendiri adalah proses belajar yang nyaman dan menyenangkan, Quantum Learning merupakan strategi belajar yang bisa digunakan oleh siapa saja selain siswa dan guru karena memberikan gambaran untuk mendalami apa saja dengan cara yang mantap dan berkesan,caranya adalah bagai mana seorang pembelajar harus tahu terlebih dahulu gaya belajar masing masing,gaya berfikir dan bagaimana situasi dirinya dalam menyerap pelajaran yang disampaikan.dengan seperti itu maka seorang pembelajar akan dapat dengan mudah memperoleh hasil yang memuaskan dengan caramudah dalam mendalami sesuatu. Banyak orang yang sudah merasakan hasilnya dengan cara Quantum Learning karena semuanya dapat dipahami dengan mudah, cepat dikaji dan didalami dalam suasana yang menyenangkan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut seseorang untuk dapat menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu keterampilan memperoleh, memilih dan mengolah informasi. Keterampilan - keterampilan tersebut membutuhkan kenyamanan dan menyenangkan dalam proses belajar. Oleh karena itu diperlukan suatu proses pembelajaran yang

2 dapat mengembangkan cara belajar yang menyenangkan dan berfikir positif. Salah satu mata pelajaran yang dapat mengembangkan cara belajar yang nyaman dan menyenangkan, positif, logis, dan kreatif adalah mata pelajaran Biologi. Faktor lain yang mempengaruhi belajar siswa adalah faktor eksternal yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa atau kondisi diluar diri siswa (Syah, 2010; Slameto, 2010). Faktor eksternal khususnya faktor sekolah tentunya berpengaruh secara langsung pada pembelajaran siswa di sekolah. Lingkungan yang berperan dalam pembelajaran di sekolah salah satunya adalah lingkungan kelas dimana siswa belajar bersama. Lingkungan yang teratur dan tertata rapi pastinya akan menciptakan suasana yang nyaman bagi siswa untuk belajar. Permasalahan pada proses pembelajaran yang sering terjadi adalah pembelajaran yang kurang mampu mengelola lingkungan kelas untuk menumbuhkan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan, sehingga hasil belajar kurang dapat dicapai secara maksimal. Faktor eksternal berupa faktor metode mengajar guru juga mempengaruhi belajar siswa (Slameto, 2010). Syah (2010:3) memperluas faktor metode mengajar ini dengan istilah faktor pendekatan belajar. Pendekatan pembelajaran yang baik adalah pendekatan pembelajaran yang dapat mengembangkan metode ataupun strategi yang optimal sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Proses pembelajaran yang sering dijumpai di sekolah umumnya dilakukan dengan cara guru menyampaikan pemaparan materi menggunakan metode ceramah yang diselingi kegiatan tanya jawab di

3 akhir pembelajaran. Metode ceramah memang tidak buruk karena ditambah metode tanya jawab, namun permasalahan muncul ketika siswa menjadi kurang berperan aktif dalam pembelajaran. Keadaan proses belajar yang terlalu tegang,membuat otak cepat lelah, hal inilah yang diduga menyebabkan proses belajar nyaman dan menyenangkan belum terwujud secara nyata dan belum memenuhi kebutuhan dalam proses belajar. Berdasarkan hasil observasi pendahuluan yang telah dilakukan pada bulan januari 2013, proses pembelajaran biologi kelas X SMA N I Sidomulyo masih menggunakan metode ceramah dan diskusi biasa bahkan dalam penyampaian materi guru di SMA tersebut jarang menggunakan media pembelajaran dikarenakan fasilitas sekolah yang kurang memadai. Tidak efektifnya penggunaan metode tersebut di duga berdampak negatif terhadap cara membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan.kenyataan tersebut terlihat dari nilai rata- rata siswa pada materi pokok Limbah tahun pelajaran 2013/2014 baru mencapai 59,02. Hanya 40% siswa yang mendapatkan nilai 75. Nilai tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 100% siswa yang harus mencapai nilai 75. Dengan demikian kelas tersebut belum mencapai belajar tuntas.penelitian ini dilakukan, karena masih belum kreatif nya guru tentang cara belajar yang nyaman dan menyenangkan. Hal tersebut dapat dilihat dalam proses pembelajaran, guru juga belum menyadari bahwa sebenarnya ia belum memunculkan sedikit aspek kecakapan

4 yakni cara belajar yang menyenangkan dan untuk menggali informasi dalam hal memahami permasalahan dan mengolah informasi dalam membuat kesimpulan. Penelitian ini juga dilakukan karena masih kurangnya pengetahuan guru dalam penggunaan media untuk meningkatkan hasil belajar siswa serta belum pernah dilakukan penelitian seperti ini sebelumnya. QL(Quantum Learning) adalah pengajaran yang dapat mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa yang dapat bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain.quantum learning juga merupakan orkestrasi bermacam-macam interaksi yang didalam dan sekitar momen belajar atau suatu pembelajaran yang mempunyai misi utama untuk mendisain suatu proses belajar yang menyenangkan yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa.interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa (Ahmad dan Joko:2009.1). Quantum Learning (QL) merupakan suatu pendekatan yang memanfaatkan proses orkestrasi dalam kegiatan pembelajaran (DePorter,et al., 2002). Orkestrasi ini menempatkan guru sebagai konduktor yang mengarahkan siswa yang berperan sebagai orkestra dalam pembelajaran. Siswa yang memiliki berbagai potensi diarahkan sesuai dengan karakter dan gaya belajarnya melalui langkah pembelajaran yang mengakomodasi seluruh metode belajar, penyajian musik, dan pemanfaatan suasana lingkungan dengan baik sehingga menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan. QL juga memberikan unsur belajar efektif dalam aspek-aspeknya yang mampu mengubah kemampuan dan

5 bakat alamiah siswa menjadi kesuksesan dalam hasil belajar yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun lingkungan. Beberapa pendekatan yang ditawarkan tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan. QL merupakan pendekatan yang lebih menarik perhatian bila dibandingkan dengan pendekatan lain. Hal ini dikarenakan memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan pendekatan lainnya. QL tidak menghilangkan kebiasaan pembelajaran namun mengkondisikan suasana lingkungan dengan baik dan menyenangkan serta menambahkan beberapa langkah pengembangan peran aktif dan potensi siswa melalui seluruh aspek dan prinsip yang ada didalamnya sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan sekaligus mengurangi masalah internal siswa maupun masalah lingkungan yang mempengaruhi pembelajaran. Berdasarkan kelebihan yang ada pada QL dan kondisi pembelajaran di kelas X SMA Negeri I Sidomulyo, maka perlu diadakan suatu penelitian untuk mengetahui apakah penerapan QL benarbenar dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa di SMA Negeri 01 Sidomulyo. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

6 Adakah pengaruh yang signifikan dari penggunaan metode pembelajaran Quantum Learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa SMA N 01 Sidomulyo? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: Pengaruh penggunaan metode pembelajaran Quantum Learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok limbah di SMA N 01 Sidomulyo. D. Manfaat Penelitian Setelah diadakannya penelitian ini, maka hasilnya dapat digunakan untuk: 1. Bagi peneliti : Memberikan pengalaman mengajar sebagai calon guru dalam menerapkan media gambar,dan musik agar suasana rileks,nyaman dan menyenangkan dalam pembelajaran biologi dan pembelajaran Quantum Learning. 2. Bagi guru : Memberikan wawasan bagi guru untuk menggunakan Media gambar dan musik dengan pembelajaran Quantum Learning sebagai alternatif untuk diterapkan dalam pembelajaran biologi. 3. Bagi siswa : Memberikan siswa pengalaman belajar yang berbeda

7 dalam mata pelajaran biologi. 4. Bagi Sekolah : Sebagai masukan untuk mengoptimalkan penggunaan media musik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah pada khususnya dan mutu pendidikan pada umumnya. E. Ruang Lingkup Penelitian Untuk memberi kejelasan dalam penelitian, berikut dikemukakan beberapa batasan yaitu : 1. Metode pembelajaran Quantum Learning adalah metode pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan,dimana siswa tersebut melihat gambar yang disajikan melalui power poin dan media musik yang disajikan sembari menyajikan gambar melalui power poin,efek samping dari menggunakan media musik tersebut otot-otot mengalami,gelombang otak dan denyut nadi menjadi turun dan rileks. Relaksasi yang membuat fikiran selalu siap dan mampu berkonsentrasi. 2. Indikator peningkatan yang diukur dalam penelitian ini adalah kecakapan menggali informasi, mengolah informasi, mengambil keputusan dan memecahkan masalah. 3. Materi dalam penelitian ini adalah materi pokok limbah dengan kompetensi dasar Menganalisis jenis-jenis Limbah Dan Daur ulang Limbah (KD 4.3) 4. Indikator yang harus dicapai tentang belajar yang nyaman dan menyenangkan adalah bagaimana siswa tersebut dapat berkonsentrasi dengan cara metode Quantum Learning.

8 5. Musik yang digunakan dalam proses belajar menggunakan metode Quantum Learning adalah aliran musik barrack yaitu sejenis musik klasik instrumental,contohnya yaitu seperti mozard,bach,vivaldi dll. F. Kerangka Pikir Pendidikan kecakapan hidup merupakan investasi yang sangat berharga dalam menghasilkan manusia yang terampil dan berkeahlian dalam bidangbidang yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. Salah satu jenis kecakapan yang dapat menunjang kecakapan hidup seseorang adalah dengan meningkatkan Hasil belajar siswa. Dengan menggunakan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan.maka seseorang akan terbiasa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tenang dan akan lebih mendahulukan pikiran positif dibanding hanya dengan menggunakan emosi atau perasaan saja. Begitu pentingnya memperoleh proses belajar yang nyaman dan menyenangkan. seharusnya hal ini menjadi salah satu tujuan dari pendidikan, sehingga peserta didik tidak hanya diciptakan untuk pandai dalam mengerjakan soal-soal melainkan pandai dalam menyelesaikan masalah hidup yang dihadapi. Terutama dalam mata pelajaran Biologi, sebagai salah satu mata pelajaran sains yang muatan materinya lebih banyak sehingga tidak dimungkinkan siswa untuk menghafalnya. Siswa dituntut untuk lebih memahami konsep biologi dan mengembangkan daya nalar dalam mempelajari biologi dan memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.

9 Pemilihan media dan model pembelajaran yang tepat akan mempermudah siswa dalam memahami pelajaran Biologi. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu memilih dan menggunakan media dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah menggunakan media gambar melalui power poin dan diiringi menggunakan musik dalam pembelajaran Quantum Learning. Penggunaan media gambar yang dikombinasikan dengan music dalam pembelajaran Quantum Learning akan memunculkan sikap positif dan motivasi untuk menggali informasi, kecakapan mengolah informasi, kecakapan mengambil keputusan dan kecakapan memecahkan masalah. Sebab dengan media yang nyata pengertian-pengertian yang tadinya bersifat abstrak dapat menjadi kongkrit. Oleh karena itu, siswa lebih mudah dalam menggali dan mengolah informasi yang dibutuhkan. Melalui pembelajaran Quantum Learning, siswa dilatih untuk dapat nyaman dan menyenangkan dalam proses belajar. Siswa belajar berani bertanya atau mengemukakan pendapat selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini disebabkan dalam pembelajaran Quantum Learning dibutuhkan kenyamanan ruang belajar,maka akan menumbuhkan sikap kreatif pada siswa. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar yang dikombinasikan dengan musik dalam pembelajaran Quantum Learning sedangkan variabel terikatnya ialah peningkatan hasil belajar. Hubungan antara hasil variabel tersebut digambarkan dalam diagram berikut:

10 X Y Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Keterangan =X ; metode pembelajaran Quantum Learning,Y ;hasil belajar G. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah H 0 = Tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan metode pembelajaran Quantum Learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa. H 1 = Ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan metode pembelajarn Quantum Leraning terhadap peningkatan hasil belajar siswa..