Sekolah JurnalKeperawatanVolume9No Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal 1, Hal 1-5, Maret2017 ISSN : Cetak 2085-1049 Online 2549-8118 PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PRAKTIK IBU HAMIL DALAM UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI POST PARTUM Sulastri 1 1 Akademi Keperawatan Muhammadiyah Kendal Email: sulastri.jihan@yahoo.co.id ABSTRAK Pendahuluan: Ibu hamil dan melahirkan merupakan kelompok paling rentan yang memerlukan pelayanan maksimal dari petugas kesehatan. Salah satu bentuk pelayanan yang harus diberikan kepada ibu melahirkan adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sehingga tidak terjadi komplikasi selama persalinan.upaya yang dapat dilakukan perawat untuk mencegah komplikasi post partum yaitu dengan penyuluhan menggunakan modul yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Metode: Jenis penelitian kuasi eksperimen dengan desain pre post test with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di Puskesmas Rowosari 02 Kabupaten Kendal, dengan sampel 40 menggunakan non random purposive sampling. Data primer dan data sekunder diolah dan dianalisa secara univariat, bivariat dengan uji wilcoxon signed ranks test, Mann whitney dan uji paired sample test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel berumur 26-33 tahun. Hasil uji statistik Mann-whitney menunjukkan ada perbedaan antara pengetahuan dan praktik setelah penyuluhan antara kelompok intervensi dan kontrol dengan nilai p value 0,001. Diskusi: Diharapkan Puskesmas dapat memberikan penyuluhan kesehatan tentang upaya pencegahan komplikasi post partum dan menjadikan program setiap mingguan untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik ibu hamil. Kata kunci: Penyuluhan, praktik, ibu hamil, komplikasi post partum. ABSTRACT Introduction: Pregnant women and childbirths are the most vulnerable groups that require the utmost care of health workers. One form of service that should be given to the mother of delivery is the help of delivery by health personnel so that no complications occur during delivery. Efforts that nurses can do to prevent post-partum complications that is by counseling using modules that include material content, methods and evaluation that can be used independent to achieve the expected competence. Methods: Quasi experimental research type with pre post test with control group design. The population in this study were all pregnant women at Puskesmas Rowosari 02 Kendal District, with sample 40 using non random purposive sampling. Primary data and secondary data were processed and analyzed univariate, bivariate with wilcoxon signed ranks test, Mann whitney and paired sample test. Results: The results showed most of the samples were 26-33 years old. Mann-Whitney statistical test results show there is a difference between knowledge and practice after counseling between intervention group and control with p value 0,001. Discussion: It is expected that Puskesmas can provide health education about prevention of postpartum complication and make weekly program to improve pregnant mother's knowledge and practice. Keywords: Counseling, practice, pregnant women, post partum complication. PENDAHULUAN Ibu hamil dan melahirkan merupakan kelompok paling rentan yang memerlukan pelayanan maksimal dari petugas kesehatan. Salah satu bentuk pelayanan yang harus diberikan kepada ibu melahirkan adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sehingga tidak terjadi komplikasi selama persalinan (Dinkes Jateng, 2013). Salah satu penyebab langsung kematian maternal terbesar selain perdarahan, eklamsia dan kompilkasi masa nifas adalah infeksi, sedangkan penyebab secara tidak langsung lainnya seperti terlambat mengenali tanda bahaya karena tidak mengetahui tanda kehamilan dalam resiko tinggi, terlambat mencapai fasilitas untuk persalinan dan terlambat untuk mendapatkan pelayanan (Dinkes Jateng, 2013). 60
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah yang menyenangkan dan didambakan oleh setiap wanita, bukan hanya semata-mata untuk meneruskan keturunan tetapi juga dengan hamil seorang wanita dapat merasa sempurna sebagai seorang wanita (Anwar, 2010). Ibu hamil selama masa kehamilan memerlukan pengetahuan tentang perawatan, pencegahan, komplikasi masa nifas atau penyulit pada masa kehamilan serta kehamilan resiko tinggi (Primadewi, 2010). Upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri dan ketidakmampuan ibu dalam merawat diri adalah dengan pemberian pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan serangkaian upaya yang ditujukan untuk mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok, keluarga dan masyarakat agar terlaksananya perilaku hidup sehat. Pendidikan kesehatan dapat diberikan dengan berbagai metode, antara lain: ceramah, diskusi, pemberian leaflet, booklet ataupun praktek langsung terkait dengan kebutuhan ibu (Setiawati & Notoadmodjo, 2010). Berdasarkan survei awal data KIA Puskesmas Rowosari 02 Kabupaten Kendal (2014) menunjukkan bahwa hasil cakupan kegiatan antenatal care selama tahun 2014 kunjungan (K4) sebanyak 60% sedangkan target di tingkat Nasional untuk cakupan K1 minimal 95 % dan cakupan K4 minimal 90 %. Hal ini menunjukkan masih rendahnya kemauan masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Rowosari 02 Kabupaten Kendal. Tahun 2014 di wilayah Puskesmas Rowosari 02 Kabupaten Kendal ada 2 ibu post partum yang meninggal yang diakibatkan oleh perdarahan dan eklamsi, ditahun 2014 ada 47 ibu hamil dengan resiko tinggi, dibulan Desember 2014 ibu-ibu hamil yang resiko tinggi seperti tekanan darah tinggi sebanyak 7 ibu hamil, Hb kurang dari 11 sebanyak 7 ibu hamil, ibu hamil yang mengalami perdarahan sebanyak 7, ibu hamil mempunyai usia < 20 tahun sebanyak 12, ibu hamil dengan usia > 35 tahun sebanyak 10 ibu hamil. METODE Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain with control group pre post test design (Notoadmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rowosari 02 Kabupaten Kendal sebanyak 40 kelompok intervensi dan 40 pada kelompok kontrol. Analisa data menggunakan uji normalitas data dengan shapiro wilk menyatakan bahwa variabel pengetahuan dan praktik berdistribusi tidak normal (p <0,05), sehingga uji statistik yang digunakan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan praktik dalam upaya pencegahan komplikasi post partum menggunakan wilcoxon signed ranks test dan uji Mann-whitney sedangkan data yang berdistribusi normal menggunakan uji paired sample test. HASIL a. Karakteristik responden Tabel 1. Karakteristik responden (n=40) Karakteristik Kelompok intervensi Kelompok Kontrol Umur 18-35 tahun 26-33 tahun 34-41 tahun > 41 tahun Pekerjaan Tidak bekerja Bekerja 2 28 10 0 29 11 5,0 70,0 25,0 0,0 72,5 27,5 4 25 10 1 25 15 10,0 62,5 25,0 2,5 62,5 37,5 Jumlah 40 100 40 100 Sampel yang tidak bekerja pada kelompok intervensi (72,5%) dan kelompok kontrol (62,5%). Tabel 1 menunjukkan bahwa umur sampel pada kelompok intervensi (70%) dan kelompok kontrol (62,5%) pada rentang 26-33 tahun. 61
b. Praktik ibu hamil dalam upaya pencegahan komplikasi post partum sebelum penyuluhan pada kelompok intervensi dan kontrol Tabel 2. Distribusi sampel berdasarkan praktik (n=40) Praktik Kelompok intervensi Kelompok kontrol Tidak baik 30 75 28 70 Baik 10 25 12 30 Total 40 100% 40 100% Tabel 2 menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi ibu hamil yang mempunyai praktik tidak baik sebanyak 30 (75,0%), praktik baik sebanyak 10 (25,0%) sedangkan pada kelompok kontrol praktik tidak baik sebanyak 28 (70,0%) dan paktik baik sebanyak 12 (30,0%). c. Praktik ibu hamil dalam upaya pencegahan komplikasi post partum sesudah penyuluhan pada kelompok intervensi dan kontrol Tabel 3. Distribusi sampel berdasarkan praktik Praktik Kelompok intervensi Kelompok kontrol Tidak baik 8 20 27 67,5 Baik 32 80 13 32,5 Total 40 100 40 100 Tabel 3 menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi ibu hamil yang mempunyai praktik tidak baik sebanyak 8 (20,0%), praktik baik sebanyak 32 (80,0%) sedangkan pada kelompok kontrol praktik tidak baik sebanyak 27 (67,5%) dan praktik baik sebanyak 13 (32,5%). PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi ibu hamil yang mempunyai praktik tidak baik sebanyak 30 (75,0%), praktik baik sebanyak 10 (25,0%) sedangkan pada kelompok kontrol praktik tidak baik sebanyak 28 (70,0%) dan paktik baik sebanyak 12 (30,0%). Pada kelompok intervensi dan kontrol sebelum diberikan penyuluhan pada ibu hamil dalam upaya pencegahan komplikasi post partum kurang baik hal ini dikarenakan kurangnya informasi sehingga ibu hamil tidak tahu pelaksaan pencegahan komplikasi post partum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi ibu hamil yang mempunyai praktik tidak baik sebanyak 8 (20,0%), praktik baik sebanyak 32 (80,0%) sedangkan pada kelompok kontrol praktik tidak baik sebanyak 27 (67,5%) dan prak tik baik sebanyak 13 (32,5%). Pengalaman dan penelitian juga membuktikan bahwa praktek yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada praktek yang tidak didasari oleh pengetahuan. Sikap mempengaruhi praktek lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan dan dampaknya terbatas yang berarti bahwa seseorang akan melakukan suatu perbuatan apabila ia memandang perbuatan itu positif dan bila ia percaya bahwa orang lain ingin agar ia melakukannya (Notoadmodjo, 2012). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Yulianti (2009) tentang Pengaruh pemberian penyuluhan terstruktur tentang engorgement pada masa nifas terhadap pengetahuan ibu tentang engorgement di BPS Ris Setyowati Desa Cepiring Kabupaten Kendal didapatkan hasil ada pengaruh pemberian penyuluhan terstruktur tentang engorgement pada masa nifas terhadap pengetahuan ibu tentang engorgement. Menganalisis perbedaan praktik ibu hamil dalam upaya pencegahan komplikasi post partum sebelum dan sesudah penyuluhan pada kelompok intervensi di Puskesmas Rowosari 02 Kabupaten Kendal. 62
Hasil uji wilcoxon signed ranks test didapatkan hasil p=0,001 (P<0,05) menunjukkan ada perbedaan praktik ibu hamil dalam upaya pencegahan komplikasi post partum sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan pada kelompok intervensi. Praktik yaitu respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. Oleh sebab itu disebut overt behavior, tindakan nyata/praktik ( practice) (Notoadmodjo, 2012). Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan penambahan pengetahuan yang dilakukan dengan penyebaran pesan dan melakukan keyakinan atas pentingnya kesehatan, sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu, mengerti, tetapi dapat berbuat sesuatu dan mengetahui apa yang harus dilakukan. Dengan adanya pendidikan kesehatan tersebut diharapkan ada perubahan perilaku kesehatan dari responden yang nantinya akan meningkatkan atau memelihara kesehatan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Deni Kusumastuti pada tahun 2011 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan tentang leptospirosis terhadap perilaku pencegahan leptospirosis pada petani di Dusun Mergan Moyudan Sleman. Menganalisis perbedaan praktik ibu hamil dalam upaya pencegahan komplikasi post partum sebelum dan sesudah penyuluhan pada kelompok kontrol di Puskesmas Rowosari 02 Kabupaten Kendal. Hasil uji statistik paired sample test dengan nilai p=0,323 (P>0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan praktik ibu hamil dalam upaya pencegahan komplikasi post partum sebelum diberikan penyuluhan pada kelompok kontrol. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rini Fatihatun (2012) tentang pengaruh penyuluhan personal hygiene terhadap pengetahuan dan praktik penjamah makanan di kantin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012 yang didapatkan nilai p value 0,453 (p>0,05). Praktik merupakan tahap seseorang mengimplementasikan dari inovasi yang mereka terima kemudian mengkonfirmasi atau mengevaluasi tersebut sehingga kemungkinan seseorang menolak atau menerima inovasi tersebut, praktik ibu hamil yang baik didapatkan tidak dari penyuluhan melainkan dari pengalaman maupun media informasi, media masa, TV, internet (Hafni, 2011). Menganalisis perbedaan praktik ibu hamil dalam upaya pencegahan komplikasi post partum sesudah penyuluhan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil uji statistik Mann whitney didapatkan pada kelompok intervensi hasilnya 0,001 (p<0,05) yang artinya ada perbedaan yang signifikant antara praktik ibu hamil dalam pencegahan komplikasi post partum setelah diberikan penyuluhan. Setelah penyuluhan tentang upaya pencegahan komplikasi post partum diharapkan ibu hamil mau melakukan pencegahan sehingga praktik ibu tentang upaya pencegahan komplikasi baik. Sebelum dilakukan dan diberikan penyuluhan / informasi pada kelas ibu hamil mayoritas ibu hamil mempunyai praktik tidak baik dan setelah post test baik. Faktor yang menyebabkan Ibu hamil paham tentang upaya pencegahan komplikasi post partum walaupun belum dilakukan praktik ibu hamil baik hal ini dikarenakan ibu hamil pernah membaca informasi di internet dan melihat informasi dari TV tentang mitigasi pencegahan komplikasi post partum. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Sehingga dengan diberikan penyuluhan maka dapat mengubah perilaku sehingga dapat mengerti dan memahami tentang bagaimana cara pencegahan komplikasi post partum. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu hamil dapat memberikan pengetahuan serta pemahaman yang bermanfaat dalam upaya pencegahan komplikasi post partum. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Sebagian besar responden berumur 26-33 tahun baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol, tidak bekerja dan berpendidikan SMP 2. Praktik ibu hamil dalam upaya pencegahan komplikasi post partum sebelum penyuluhan pada kelompok intervensi baik sebanyak 25,0% dan kontrol sebanyak 30,0% 63
3. Praktik ibu hamil dalam upaya pencegahan komplikasi post partum setelah penyuluhan pada kelompok intervensi baik sebanyak 80,0% dan kontrol sebanyak 32,5%. 4. Ada perbedaan praktik ibu hamil dalam upaya pencegahan komplikasi post partum sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan pada kelompok intervensi menggunakan uji wilcoxon signed ranks test dengan nilai p value 0,001 5. Tidak ada perbedaan praktik ibu hamil dalam upaya pencegahan komplikasi post partum antara sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan pada kelompok kontrol. Uji paired sample test dengan nilai p value 0,323 6. Ada perbedaan yang signifikant antara praktik ibu hamil dalam pencegahan komplikasi post partum setelah diberikan penyuluhan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil uji mann-whitney dengan nilai p value 0,001. Saran Diharapkan Puskesmas dapat memberikan penyuluhan kesehatan tentang upaya pencegahan komplikasi post partum dan menjadikan program setiap mingguan untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik ibu hamil. DAFTAR PUSTAKA Anwar. (2010). Sikap Manusia teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka. Pelajar. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. (2013). Profil Kesehatan Jawa Tengah 2012. Semarang. Hafni. (2011). Psikologi Pendidikan. Medan: Pascasarjana UNIMED. Irmayanti. (2007). Pengetahuan monograph on the Internet. Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI. Notoatmodjo. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo. (2012). Pendidikan dan perilaku kesehatan,jakarta : PT Rineka cipta. Notoatmodjo. (2012). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Primadewi. (2010). Rahasia kehamilan. Jakarta: Shira Media. Setiawati, Darmawan. (2010). Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Trans Info Media 64