PERBANDINGAN IFRS FOR SMEs (2015) vs SAK ETAP

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

SAK UMUM vs SAK ETAP. No Elemen PSAK SAK ETAP

Perbedaan PSAK dan SAK ETAP

Ikatan Akuntan Indonesia. IAI Copy Right, all rights reserved

PERSIAPAN PENERAPAN PSAK ETAP Oleh : Syarief Basir, CPA, SH, MBA

Perbedaan antara PSAK dengan SAK ETAP

PSAK TERBARU. Dr. Dwi Martani. 1-2 Juni 2010

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

kelemahan (Suhairi, 2004). Kurangnya kemampuan pelaku UKM dalam bidang

PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015

OVERVIEW STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) SAK ETAP BERLAKU SEJAK TGL Berlaku bagi Perusahaan

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

DRAF EKSPOSUR PSAK 73 SEWA

DENGAR PENDAPAT PUBLIK & SOSIALISASI SAK

ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS

DAFTAR PUSTAKA. Anthony, Robert N, dan David W. Young Management Control in Nonprofit Organization. McGraw-Hill International Edition.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Lembaga Perkreditan Desa (LPD) ke arah peningkatan taraf hidup krama desa, dan dalam kegiatannya banyak

BAB III METODE PENELITIAN

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi tentang kinerja entitas di masa lalu, namun juga menyajikan informasi

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik penerapan konvergensi

STANDAR AKUNTANSI INDUSTRI BATUBARA

30 Juni 31 Desember

PUBLIC HEARING DSAK IAI

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

BAB II LANDASAN TEORI

Kajian Perbandingan PSAK Baru (2009) dan PSAK Lama Terkait serta PSAK 50 (2006) dan PSAK 55 (2006) Jakarta, 3 Agustus 2010

ED PSAK 1. penyajian laporan keuangan. exposure draft

ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN

PSAK 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Aria Farah Mita

FINANCIAL INSTRUMENT

Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait

PSAK 22 : Kombinasi Bisnis IFRS 3- Business Combination

IKATAN AKUNTAN INDONESIA (INSTITUTE OF INDONESIA CHARTERED ACCOUNTANTS)

OVERVIEW RINGKAS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL & MENENGAH

Pedoman Tugas Akhir AKL2

BAB II LANDASAN TEORI

1. Entitas signifikan Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

KOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 1 (REVISI 2009) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

UPDATE PSAK Berlaku Efektif

30 September 31 Desember Catatan

DAFTAR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2011 PSAK / ISAK / PPSAK UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

PSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN IAS 1 - Presentation of Financial Statement. Presented by: Dwi Martani

DISCUSSION PAPER REVIU KOMPREHENSIF ATAS SAK ETAP

LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7)

ED PSAK 4. exposure draft

Terdapat 3 tahapan dalam melakukan konvergensi IFRS di Indonesia, yaitu:

ED Amandemen PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS (PRAKARSA PENGUNGKAPAN) EXPOSURE DRAFT

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

Bab 1 Ruang Lingkup UKM.1. Hak Cipta 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING LATAR BELAKANG

BAB II PSAK NO. 1 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAN PSAK NO. 101 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 55 (REVISI 2006) INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 31 Agustus 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN

SEMINAR KIA III 2016 DAMPAK PENERAPAN IFRS TERHADAP PERPAJAKAN INDONESIA. oleh: Christine Tjen M.Int.Tax 10 Maret 2016

TOTAL ASET 84,802,795

TOTAL ASET 81,190,623

TOTAL ASET 84,923,383

TOTAL ASET 83,967,262

TOTAL ASET

TOTAL ASET

TOTAL ASET 89,648,272

TOTAL ASET 88,075,236

TOTAL ASET 85,932,429

TOTAL ASET 85,474,937

TOTAL ASET 87,302,409

TOTAL ASET 87,686,543

TOTAL ASET 87,035,918

TOTAL ASET 85,982,283

Dikompilasi dari Presentasi public hearing dan direvisi oleh: Ersa Tri Wahyuni, SE.,M.Acc.,CPMA

BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 31 MARET 2017

LAPORAN PUBLIKASI BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK JASA JAKARTA Jl.Tiang Bendera III No Jakarta PER 31 MEI No.

LAPORAN PUBLIKASI BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK JASA JAKARTA Jl.Tiang Bendera III No Jakarta PER 30 NOV No.

LAPORAN PUBLIKASI BULANAN LAPORAN KOMITMEN DAN KONTIJENSI PT. BANK JASA JAKARTA Jl.Tiang Bendera III No Jakarta PER 31 MEI 2017

LAPORAN PUBLIKASI BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK JASA JAKARTA Jl.Tiang Bendera III No Jakarta PER 31 DES No.

LAPORAN PUBLIKASI BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK JASA JAKARTA Jl.Tiang Bendera III No Jakarta PER 28 FEBRUARI 2018

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 29 Februari 2016 POS POS

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN 30 Nopember 2015 POS POS

Transkripsi:

PERBANDINGAN IFRS FOR SMEs (2015) vs SAK ETAP Materi ini dipersiapkan oleh Divisi Teknis IAI sebagai bagian yang takterpisahkan dari Discussion Paper Reviu 1 Ruang lingkup Small and medium entities (SMEs), yaitu: Tidak memiliki akuntabilitas publik dan Menerbitkan laporan bertujuan umum untuk pengguna eksternal. Memberikan pengaturan tentang entitas yang memiliki akuntabilitas publik dan menerapkan IFRS for SMEs. Klarifikasi bahwa tipe entitas dalam paragraf 1.3(b) tidak secara otomatis memiliki akuntabilitas publik signifikan Pedoman klarifikasi atas penggunaan IFRS for SMEs dalam laporan tersendiri entitas induk (yaitu dalam menyusun laporan tersendiri berdasarkan statusnya sendiri tanpa melihat sebagai suatu kelompok usaha). Entitas tanpa akuntabilitas publik, yaitu tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan menerbitkan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal Memberikan pengecualian (contoh BPR). 2 Konsep dan prinsip pervasif Tujuan laporan Karakteristik kualitatif laporan Unsur-unsur laporan Konsep pengakuan dan pengukuran Pengukuran pada awal pengakuan Pengukuran selanjutnya konsep undue cost or effort Sama dengan IFRS for SMEs, kecuali: Tidak mengakomodir konsep penghasilan komprehensif lain/oci Konsep pengakuan dan pengukuran tidak mencakup aset dan liabilitas kontijensi. Tidak mengakomodir pengukuran pada awal pengakuan dan pengukuran selanjutnya 1 PIR SAK ETAP

3 Penyajian laporan Penyajian wajar Kepatuhan terhadap SAK (termasuk diperkenankan untuk menyimpang dari SAK) Kelangsungan usaha Frekuensi pelaporan Konsistensi penyajian Informasi komparatif Komponen laporan Identifikasi laporan Sama dengan IFRS for SMEs, kecuali: Kepatuhan terhadap SAK, yang menghilangkan ketentuan untuk menyimpang dari SAK. Komponen laporan, yang menggunakan laporan laba rugi, sedangkan IFRS for SMEs menggunakan laporan laba rugi komprehensif. 4 Laporan posisi 5 Laporan laba rugi (Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain) Informasi yang disajikan dalam laporan posisi Klasifikasi aset dan liabilitas Informasi yang disajikan dalam laporan posisi atau catatan atas laporan Amendemen 2015: Menambahkan persyaratan untuk menyajikan properti investasi yang diukur pada biaya perolehan dikurangi akumulasi depresiasi dan penurunan nilai secara terpisah pada laporan posisi. Menghilangkan persyaratan pengungkapan informasi komparatif untuk rekonsiliasi awal dan akhir jumlah saham beredar. Penyajian laba rugi komprehensif Analisis beban Klarifikasi bahwa jumlah tunggal yang disajikan untuk operasi yang dihentikan mencakup penurunan nilai apapun dari operasi yang dihentikan yang diukur sesuai Section 27 (paragraf 5.5(e)(ii)). Sama dengan IFRS for SMEs kecuali informasi yang disajikan dalam laporan posisi, yang menghilangkan pos: Aset Properti investasi yang diukur pada nilai wajar Aset biologis yang diukur pada biaya perolehan dan nilai wajar Liabilitas Aset dan liabilitas pajak tangguhan Kepentingan non-pengendali Tidak sama dengan IFRS for SMEs yang menggunakan konsep laporan laba rugi komprehensif. SAK ETAP menggunakan konsep laporan laba rugi karena belum mengakomodir konsep penghasilan komprehensif lain. 2 PIR SAK ETAP

Persyaratan bahwa entitas harus mengelompokkan item yang disajikan di Other Comprehensive Income berdasarkan apakah item tersebut secara potensial dapat direklasifikasi ke P/L (sesuai dengan Amendemen IAS 1 Presentation of Items of the Other Comprehensive Income). 6 Laporan perubahan ekuitas 7 Laporan arus kas 8 Catatan atas laporan 9 Laporan konsolidasian dan laporan tersendiri Penyajian perubahan ekuitas Klarifikasi atas informasi yang disajikan dalam laporan perubahan ekuitas (sesuai penyesuaian tahunan terhadap IFRSs yang diterbitkan bulan Mei 2010). Arus kas aktivitas operasi: metode langsung dan tidak langsung Arus kas aktivitas investasi Arus kas aktivitas pendanaan Arus kas mata uang asing Arus kas bunga dan dividen, pajak penghasilan, transaksi non-kas Struktur Kebijakan akuntansi Pertimbangan Ketidakpastian estimasi Persyaratan penyajian laporan konsolidasian Entitas bertujuan khusus Prosedur konsolidasi Laporan tersendiri Laporan gabungan Sama dengan IFRS for SMEs, kecuali untuk beberapa hal yang terkait penghasilan komprehensif lain. Sama dengan IFRS for SMEs, kecuali: Arus kas aktivitas operasi: metode tidak langsung Arus kas mata uang asing, tidak diatur. Sama dengan IFRS for SMEs Entitas anak dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. 3 PIR SAK ETAP

Klarifikasi bahwa seluruh entitas anak yang diperoleh dengan intensi untuk dijual atau dilepaskan dalam jangka waktu 1 tahun harus dikeluarkan dari konsolidasi dan tambahan pedoman tentang bagaimana mencatat dan mengungkapkan entitas anak tersebut. Pedoman klarifikasi dalam persiapan laporan konsolidasian jika entitas kelompok usaha memiliki tanggal pelaporan yang berbeda. Klarifikasi bahwa perbedaan pertukaran kumulatif yang timbul dari penjabaran entitas anak asing yang tidak diakui di P/L pada saat pelepasan entitas anak. Opsi yang mengijinkan entitas untuk mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas dalam laporan tersendiri menggunakan metode ekuitas dan klarifikasi definisi laporan tersendiri. Modifikasi definisi laporan gabungan (combined financial statements) untuk merefer entitas dalam pengendalian bersama, dari pada hanya pengendalian bersama oleh investor tunggal. 10 Kebijakan akuntansi, estimasi, dan kesalahan Pemilihan kebijakan akuntansi Kebijakan akuntansi Estimasi akuntansi Kesalahan Sama dengan IFRS for SMEs, kecuali pemilihan kebijakan akuntansi yang dapat mengacu SAK negara lain dan praktik akuntansi. Karena hal tersebut sesuai dengan ED IFRS for SMEs, sedangkan dalam IFRS for SMEs dihilangkan. 4 PIR SAK ETAP

11 Instrumen dasar Ruang lingkup: aset dan kewajiban Instrumen dasar: diukur dengan cost/amortised cost with effective interest rate dan fair value impairment menggunakan incurred loss concept derecognition Pengecualian undue cost or effort dari pengukuran investasi instrumen pada nilai wajar Klarifikasi interaksi ruang lingkup Section 11 dengan section lain dalam IFRS for SMEs Klarifikasi penerapan kriteria untuk instrumen atas simple loan arrangements Klarifikasi kapan perjanjian akan menyebabkan transaksi Klarifikasi dalam panduan pengukuran nilai wajar di Section 11 atas kapan bukti terbaik dari nilai wajar menjadi suatu harga dalam penawaran perjanjian penjualan. Ruang lingkup: efek tertentu Klasifikasi trading, held to maturity, dan available for sale. Hal tsb mengacu ke PSAK 50 (1998). 12 Instrumen lainnya Instrumen lainnya fair value hedging Klarifikasi interaksi ruang lingkup Section 12 dengan section lain dalam IFRS for SMEs Klarifikasi persyaratan akuntansi lindung nilai termasuk penambahan kalimat yang mengklarifikasi bahwa perlakuan perbedaan pertukaran terkait dengan investasi netto dalam 5 PIR SAK ETAP

operasi asing untuk konsistensi dengan paragraf 9.18 dan 30.13. 13 Persediaan Biaya persediaan Rumus biaya Sama dengan IFRS for SMEs kecuali ruang lingkup persediaan juga mencakup persediaan produk agrikultur dan broker komoditas. 14 Investasi pada perusahaan asosiasi 15 Investasi pada joint venture 16 Properti investasi Ruang lingkup: entitas asosiasi Metode akuntansi Metode biaya Metode ekuitas Model nilai wajar Jointly controlled operation, asset, and entity Metode akuntansi Metode biaya Metode ekuitas Model nilai wajar Metode akuntansi Model nilai wajar Model biaya Ruang lingkup: entitas asosiasi dan entitas anak Metode akuntansi Entitas asosiasi : metode biaya Entitas anak : metode ekuitas Sama dengan IFRS for SMEs kecuali metode akuntansi yang digunakan hanya menggunakan metode biaya. Metode akuntansi: model biaya 17 Aset tetap Menggunakan pendekatan komponenisasi Pengukuran menggunakan model biaya Pengukuran biaya perolehan Pengakuan pengeluaran selanjutnya Penyusutan Tidak perlu reviu nilai residu, metode penyusutan, dan umur manfaat setiap akhir periode pelaporan, tetapi jika ada indikasi perubahan saja Klasifikasi suku cadang, peralatan siap pakai, jasa peralatan yang diklasifikasikan sebagai aset tetap atau persediaan (Annual improvement to IFRSs 2009-2011 Sama dengan IFRS for SMEs kecuali: Tidak menggunakan pendekatan komponenisasi. Revaluasi diijinkan jika disetujui pemerintah. Hal ini mengacu ke PSAK 16 (1994) Tidak perlu reviu nilai residu. 6 PIR SAK ETAP

Cycle) Pengecualian IAS 16 paragraf 70 Opsi penggunaan model revaluasi 18 Aset takberwujud selain goodwill 19 Penggabungan usaha dan goodwill Prinsip umum untuk pengakuan Pengakuan awal, pengukuran selanjutnya Amortisasi selama umur manfaat atau 10 tahun Penurunan nilai Modifikasi untuk mensyaratkan bahwa jika umur ekonomis goodwill atau aset takberwujud lainnya tidak dapat ditetapkan secara andal, maka umur ekonomis harus ditentukan berdasarkan estimasi terbaik manajemen tetapi tidak boleh lebih dari 10 tahun. Mengunakan metode pembelian Goodwill Mengganti terminology date of exchange menjadi date of acquisition Pedoman klarifikasi untuk persyaratan pengukuran bagi imbalan kerja, pajak tangguhan, dan kepentingan nonpengendali ketika mengalokasikan biaya kombinasi bisnis Pengecualian undue cost or effort terkait persyaratan untuk mengakui aset takberwujud secara terpisah dalam kombinasi bisnis dan penambahan persyaratn pengungkapan untuk seluruh entitas untuk menyediakan deskripsi kualitatif atas faktor yang Sama dengan IFRS for SMEs, kecuali aset takberwujud yang diperoleh dari penggabungan usaha. Tidak diatur 7 PIR SAK ETAP

meningkatkan goodwill yang diakui 20 Sewa Mengatur perjanjian yang mengandung sewa Klasifikasi bersifat principle based Laporan lessee dan lessor Modifikasi yang memasukkan sewa dengan variasi tingkat bunga yang terkait dengan tingkat bunga pasar dalam ruang lingkup Section 20 dari pada Section 12. Klarifikasi bahwa hanya beberapa perjanjian outsource, kontrak telekomunikasi yang menyediakan hak terhadap kapasitas dan kontrak take or pay (secara substansi). Tidak mengatur perjanjian yang mengandung sewa (ISAK 8) Klasifikasi sewa: kombinasi IFRS for SMEs dan SFAS 13 Laporan lessee dan lessor menggunakan PSAK 30 (1990): Akuntansi Sewa Guna Usaha 21 Kewajiban diestimasi dan kontinjensi Kewajiban diestimasi Kewajiban kontinjensi Aset kontinjensi Penambahan pedoman klarifikasi dalam pengklasifikasian instrumen (ekuitas atau liabilitas) Pengecualian dari persyaratan pengukuran awal dalam paragraf 22.8 untuk instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai bagian dari kombinasi bisnis, termasuk kombinasi bisnis dari entitas atau bisnis dalam pengendalian bersama. Sama dengan IFRS for SMEs 22 Ekuitas Klasifikasi instrumen Komponen ekuitas Kepentingan non-pengendali Menggunakan PSAK 21 dengan beberapa penyesuaian. 8 PIR SAK ETAP

23 Pendapatan Penjualan barang Penjualan jasa Kontrak konstruksi Bunga, dividen dan royalti Lampiran kasus pengakuan pendapatan Sama dengan IFRS for SMEs kecuali tidak ada lampiran kasus pengakuan pendapatan. 24 Hibah pemerintah 25 Biaya pinjaman 26 Pembayaran berbasis saham 27 Penurunan nilai aset Pengakuan dan pengukuran Pengungkapan Komponen biaya pinjaman Pengakuan biaya pinjaman Pengakuan kondisi vesting Equity-settled share-based payment Cash-settled share-based payment Penurunan nilai persediaan Penurunan nilai non-persediaan Penurunan nilai goodwill Tidak diatur Sama dengan IFRS for SMEs, kecuali komponen perhitungan bunga yang berasal dari kewajiban, dimana dalam IFRS for SMEs harus dihitung dengan metode suku bunga efektif. Acuan masih menggunakan ED IFRS for SMEs. Tidak diatur Sama dengan IFRS for SMEs, kecuali: Ruang lingkup yang meliputi semua jenis aset. Tidak mengatur penurunan nilai goodwill Ada tambahan penurunan nilai untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang menggunakan PSAK 31: Akuntansi Perbankan paragraf 16 dan 17. 28 Imbalan kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja, untuk manfaat pasti menggunakan PUC dan jika tidak bisa, menggunakan metode yang disederhanakan Imbalan jangka panjang lainnya Pesangon pemutusan kerja Sama dengan IFRS for SMEs 9 PIR SAK ETAP

29 Pajak penghasilan Mengunakan deferred tax concept Pengakuan dan pengukuran pajak kini Pengakuan dan pengukuran pajak tangguhan Menggunakan tax payable concept Tidak ada pengakuan dan pengukuran pajak tangguhan 30 Mata uang pelaporan 31 Transaksi dalam mata uang asing Mata uang fungsional Pelaporan transaki mata uang asing dalam mata uang fungsional Perubahan mata uang fungsional Mata uang pelaporan selain mata uang fungsional Menggunakan PSAK 52 Mata Uang Pelaporan Mata uang fungsional Pelaporan transaki mata uang asing dalam mata uang fungsional Perubahan mata uang fungsional Sama dengan IFRS for SMEs tentang penyajian mata uang pelaporan selain mata uang fungsional 32 Hiperinflasi Ekonomi hiper inflasi Prosedur penyajian-kembali Tidak diatur 33 Peristiwa setelah akhir periode pelaporan 34 Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Peristiwa yang memerlukan penyesuaian Peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaian Pengertian pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pengungkapan Sama dengan IFRS for SMEs Sama dengan IFRS for SMEs, kecuali pengertian pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang masih mengacu ke ED IFRS for SMEs, secara substansi pengertiannya sama. 35 Aktivitas khusus Agrikultur Ekstraktif Konsesi pelayanan Tidak diatur 36 Ketentuan transisi Penerapan pertama kali (first-time adoption) Prosedur penerapan pada tanggal transisi Retrospektif atau prospektif (jika tidak praktis) yang diterapkan secara prospective cath-up (dampak ke saldo laba) Perpindahan dari dan ke SAK ETAP 10 PIR SAK ETAP

37 Tanggal Tidak diatur 1 Januari 2011, penerapan dini 1 Januari efektif 2010 Catatan: seluruh amendemen 2015 belum diakomodir dalam SAK ETAP. ***** 11 PIR SAK ETAP