BAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah mempercepat pencanangan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting pada tahap pembangunan dewasa ini, diantaranya dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan titik sentral yang sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. membantu penyelesaian masalah pembangunan yang ada. Upaya yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di era globalisasi seperti saat ini. (Rudiono, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

2015 PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia seutuhnya. Dalam undang-undang No 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Mulyasa (2010) bahwa, pembangunan sumber daya manusia

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu secara langsung ataupun tidak langsung dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Dalam undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tugas Negara yang amat penting. pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Masa depan suatu. negara dalam menyelenggarakan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, namun juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan fisik dalam kehidupan sosial; 3. Standar minimal pengetahuan dan keterampilan khusus dasar;

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu pembekalan dan kualitas bagi setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras. membantu peserta didik agar nantinya mampu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. memperdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Hal tersebut dibuktikan dengan riset yang dilakukan oleh Badan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angga Triadi Efendi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan banyak hal yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini usaha

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menjadi sumber daya manusia (SDM) yang mampu mensukseskan pembangunan yang senantiasa mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan kebutuhan zaman. Melalui pendidikan diharapkan mampu melahirkan generasi penerus masa depan bangsa yang kompeten, mandiri, cerdas, kreatif. Pendidikan merupakan suatu titik sentral dalam pembangunan karena pendidikan merupakan penghasil Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial guna menyokong pelaksanaan pembangunan setiap aspek pada era yang akan datang. Sejalan dengan itu, pemerintah menetapkan kebijakan yakni Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. 1

2 Salah satu lembaga yang menangani pendidikan adalah sekolah menengah kejuruan (SMK) yang berperan penting dalam meningkatkan SDM yang siap bersaing di pasar global. Pada umumnya SMK bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan serta sikap sebagai seorang pekerja tingkat menengah sesuai dengan bidangnya masing-masing. Hal ini sesuai dengan kurikulum sekolah menengah kejuruan pada Garisgaris Besar Program Pendidikan dan Pelatihan (GBPP) tahun 1999, bahwa SMK memiliki tujuan: 1)Menyiapkan siswa untuk memenuhi lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional, 2)Menyiapkan siswa agar mampu mengembangkan diri, 3)Menyiapkan tenaga kerja menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan dunia industry pada saat ini maupun saat yang akan datang, 4)Menyiapkan tamatan agar menjadi warga yang produktif, adaptif dan kreatif. Sejalan dengan itu, Mulyasa (2008:13) menyatakan bahwa tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut: 1)Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut, 2)Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut, 3)Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut sesuai dengan kejuruannya. Akan tetapi pada kenyataannya banyak lulusan SMK yang masih menganggur, hal ini diperkuat oleh data badan pusat statistik (BPS) yang menyebutkan Pada Agustus 2012, jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada Agustus 2012 mencapai 110,8 juta orang dari angkatan kerja sebanyak 118

3 juta orang. Adapun, tingkat pengangguran mencapai 6,14 persen. Tingkat pengangguran ini telah menurun dari Februari 2012 sebesar 6,32 persen dan agustus 2011 sebesar 6,56 persen. Dari tingkat pengangguran terbuka tersebut, pendidikan menengah (SMK/SMA) menempati posisi tertinggi yakni SMK sebesar 9,87 persen dan SMA sebesar 9,60 persen. Angka itu disusul tingkat pengangguran terbuka lulusan diploma sebesar 6,21 persen dan universitas sebesar 5,91 persen. Sementara, pengangguran lulusan SD ke bawah hanya mencapai 3,64 persen. Adanya lulusan SMK yang kurang mampu bekerja secara langsung merupakan indikasi dari prestasi belajar yang dimiliki siswa yang kurang baik, karena belum terjaminnya pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki siswa sesuai dengan lapangan kerja yang ditawarkan oleh dunia industri. Untuk mencapai hal tersebut di atas maka siswa SMK dituntut untuk lebih memahami dan menguasai setiap mata diklat yang saling mengisi dan mendukung pada peningkatan ilmu serta keterampilan, perkembangan sikap dan kepribadiannya. SMK Negeri 1 Lubuk Pakam merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memberi bekal pengetahuan, teknologi, keterampilan dan sikap mandiri, disiplin, serta etos kerja yang terampil dan kreatif sehingga kelak menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tingkat menengah yang sesuai dengan bidangnya. Pada SMK SMK Negeri 1 Lubuk Pakam salah satu jurusannya adalah bangunan. Jurusan bangunan terdiri atas beberapa program keahlian yaitu: Teknik Gambar Bangunan dan Teknik Perkayuan.

4 Maka untuk mewujudkan hal tersebut di atas, SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Tehnik Gambar Bangunan memberikan mata diklat yang dibagi dalam kelompok normatif, adaptif dan produktif. Mata diklat normatif yaitu berupa mata diklat Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah, Bahasa dan Sastra Indonesia serta mata diklat Pendidikan Jasmani. Mata diklat adaptif yaitu Matematika, Bahasa Inggris, Kewirausahaan, Fisika dan Kimia. Sedangkan mata diklat produktif yaitu Rencana Anggaran Biaya (RAB), Konstruksi Kayu, Peralatan Tangan dan Listrik, Pekerjaan Plambing, Ilmu Statika dan Tegangan. Dari ketiga kelompok mata diklat ini, golongan mata diklat produktif merupakan mata diklat yang penting, karena siswa dituntut untuk mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang merupakan bekal bagi para siswa nantinya untuk dapat diterapkan dan dikembangkan dalam dunia kerja, salah satunya adalah RAB, selain itu RAB merupakan mata diklat yang berkaitan dengan mata diklat lain. Keberhasilan dalam pemahaman mata diklat produktif tidak hanya dari mata diklat itu sendiri, namun dibantu dengan pemahaman mata diklat lainnya, seperti mata diklat matematika yang berkaitan dengan RAB. Pemahaman dalam mata diklat matematika sangat membantu untuk memecahkan permasalahan matematis pada mata diklat RAB. Berdasarkan Daftar Kumpulan Nilai (DKN) dan wawancara dengan guru mata diklat Rencana Anggaran Biaya pada saat observasi awal di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tanggal 11-15 Mei 2012 dapat dilihat nilai mata diklat RAB dan matematika yang diperoleh siswa kelas XII Progran keahlian Teknik Gambar Bangunan pada tahun ajaran 2011/2012 adalah sebagai berikut :

5 Tabel 1. DKN Rencana Anggaran Biaya Program keahlian Teknik Gambar Bangunan A (GBA) Tahun Ajaran 2011/2012. No Rentang Nilai Jumlah siswa Persentase (%) Kategori 1 50 69,9 16 45,71 Tidak Kompeten 2 70 89,9 14 40 Kompeten 3 90 100 5 14,286 Jumlah 35 Sumber : Daftar Kumpulan Nilai SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Sangat Kompeten Tabel 2. DKN Rencana Anggaran Biaya Program keahlian Teknik Gambar Bangunan B (GBB) Tahun Ajaran 2011/2012. No Rentang Nilai Jumlah siswa Persentase (%) Kategori 1 50 69,9 14 43,75 Tidak Kompeten 2 70 89,9 12 37,5 Kompeten 3 90 100 6 18,75 Jumlah 32 Sumber : Daftar Kumpulan Nilai SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Sangat Kompeten Tabel 3. DKN Matematika keahlian Teknik Gambar Banguan A (GBA) Tahun Ajaran 2011/2012. No Rentang Nilai Jumlah siswa Persentase (%) Kategori 1 50 69,9 11 31,43 Tidak Kompeten 2 70 89,9 16 45,71 Kompeten 3 90 100 8 22,86 Jumlah 35 Sumber : Daftar Kumpulan Nilai SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Sangat Kompeten

6 Tabel 4. DKN Matematika keahlian Teknik Gambar Banguan B (GBB) Tahun Ajaran 2011/2012. No Rentang Nilai Jumlah siswa Persentase (%) Kategori 1 50 69,9 12 37.5 Tidak Kompeten 2 70 89,9 11 34,375 Kompeten 3 90 100 9 28,125 Jumlah 32 Sumber : Daftar Kumpulan Nilai SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Sangat Kompeten Dari data di atas dapat dilihat bahwa masih banyak siswa yang memperoleh nilai yang tidak kompeten. Tentunya hal ini masih kurang optimal untuk menghasilkan lulusan yang terampil dan berkompeten di lapangan kerja. Hasil belajar siswa diharapkan mencapai tingkat kelulusan sangat berkompeten sehingga setelah menamatkan sekolah dengan keterampilan dan kompetensi yang dimilki siswa diharapkan akan memberi sikap rasa percaya diri dan akan memiliki minat untuk bekerja di dunia industri dan dunia usaha. Minat timbul apabila seseorang merasa bahwa pekerjaan tersebut berguna untuknya dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Slameto ( 2010:180 ) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan pada suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan itu maka minat yang dimiliki akan semakin besar. Dengan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan maka penelitian ini penting untuk dilakukan.

7 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi hasil belajar rencana anggaran biaya pada siswa kelas XII program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kemampuan matematika pada siswa kelas XII program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013. 3. Faktor-faktor apakah yang menimbulkan minat berwirausaha pada siswa kelas XII program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013. 4. Bagaimana tingkat kemampuan matematika pada siswa kelas XII program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013. 5. Bagaimana hasil belajar rencana anggaran biaya pada siswa kelas XII program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013. 6. Bagaimana tingkat minat berwirausaha pada siswa kelas XII program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013. 7. Apakah ada hubungan antara kemampuan matematika dengan minat berwirausaha pada siswa kelas XII program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013.

8 8. Apakah ada hubungan hasil belajar rencana anggaran biaya dengan minat berwirausaha pada siswa kelas XII program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013. 9. Apakah ada hubungan antara kemampuan matematika dan hasil belajar rencana anggaran biaya terhadap minat berwirausaha dengan pada siswa kelas XII program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013. C. Pembatasan Masalah Dengan mempertimbangkan kemampuan penulis, biaya, keterbatasan waktu serta luasnya cakupan permasalahan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu : 1. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap siswa kelas XII program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Kemampuan Matematika dibatasi hanya pada kemampuan siswa dalam untuk menentukan dan membandingkan nilai perbandingan suatu sudut, menentukan keliling bangun datar dan luas daerah bangun datar, dan menerapkan konsep volum bangun ruang 3. Hasil belajar RAB dibatasi hanya pada kemampuan siswa dalam menghitung volume pekerjaan persiapan, volume pekerjaan struktur dan non struktur serta volume pekerjaan plumbing dan sanitasi 4. Minat berwirausaha yang akan diteliti dalam skripsi ini dibatasi pada minat bekerja pada jasa usaha konstruksi.

9 5. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kemampuan matematika dan hasil belajar RAB terhadap minat bekerja pada usaha jasa perencanaan konstruksi pada siswa kelas XII program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013. D. Rumusan Masalah Sesuai dengan uraian pada latar belakang dan pembatasan masalah, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemampuan matematika dengan minat bekerja pada usaha jasa perencanaan konstruksi pada siswa kelas XII program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013? 2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara hasil belajar rencana anggaran biaya dengan minat bekerja pada usaha jasa perencanaan konstruksi pada siswa kelas XII program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013? 3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti secara bersama-sama antara kemampuan matematika dan hasil belajar rencana anggaran biaya terhadap minat bekerja pada usaha jasa perencanaan konstruksi pada siswa kelas XII program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013? E. Tujuan Penelitian mengetahui : Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk

10 1. Hubungan antara kemampuan matematika dengan minat bekerja pada usaha jasa perencanaan konstruksi pada siswa kelas XII program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Hubungan antara hasil belajar rencana anggaran biaya dengan minat bekerja pada usaha jasa perencanaan konstruksi pada siswa kelas XII program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013. 3. Hubungan secara bersama-sama antara kemampuan matematika dan hasil belajar rencana anggaran biaya terhadap minat bekerja pada usaha jasa perencanaan konstruksi pada siswa kelas XII program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah: a. Sebagai bahan masukan kepada siswa dalam meningkatkan hasil belajar rencana anggaran biaya. b. Sebagai bahan masukan kepada guru mata diklat rencana anggaran biaya dalam meningkatkan kemampuan siswa menguasai materi pelajaran. c. Sebagai bahan masukan kepada sekolah dalam membentuk metode pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan siswa menguasai materi. d. Sebagai bahan acuan bagi peneliti apabila kelak menjadi seorang guru. e. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa Universitas Negeri Medan khususnya Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan. f. Sebagai bahan masukan bagi lulusan SMK dalam perhitungan RAB proyek bangunan sederhana.