BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan dalam bidang teknologi manufaktur, muncul teknologi

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PROFITABILITAS SEGMEN PADA PDAM TIRTA WIJAYA KABUPATEN CILACAP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi menyebabkan adanya perubahan dari era revolusi

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, dan turbulent. Seiring dengan perkembangan lingkungan bisnis yang

ANALISIS PROFITABILITAS SEGMEN PADA PDAM TIRTA WIJAYA KABUPATEN CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia persaingan yang sehat harus memiliki keunggulan kompetitif (competitive

BAB I PENDAHULUAN. semakin jeli dalam mengkonsumsi suatu produk. Lingkungan bisnis yang. berubah, kompetitif dan trubulent menimbulkan

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pemberian pelayanan publik pada dasarnya dapat dibiayai melalui

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

Bab1 PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan tentu tidak akan lepas dari faktor akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Definisi Activity Based Management Aktivitas utama manjemen adalah mancari laba untuk kelangsungan hidup perusahaan. Setiap aktivitas harus

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menghadapi era pasar bebas yang disebabkan oleh globalisasi, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP PELUANG USAHA

ALTERNATIF PENGGUNAAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN PADA PDAM DELTA TIRTA SIDOARJO

BAB II TARGET COSTING

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang dramatis dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Dalam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BAB II CUSTOMER PROFITABILITY ANALYSIS (CPA) Definisi Customer Profitability Analysis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Visi, Misi, Strategi dan Tujuan

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan kompetitif dan daya saing yang kuat. BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan output yang memenuhi tujuan sistem tersebut. lainnya yang ditentukan oleh manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jasa semakin kuat (sumber:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pakaian, dan lainnya. Setiap jenis usaha yang ada memiliki karakteristik yang

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis zaman sekarang (sumber: Kompas 13 Juli 2011). Oleh. karena itu, untuk menjamin kelangsungan hidupnya perusahaan

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi pada dunia perekonomian dewasa ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi 1998 banyak bidang industri, baik itu dari skala kecil

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berbagai macam kebutuhan dasar manusia. Oleh karena itu,

BAB1I PENDAHULUAN. Di Era persaingan global yang semakin ketat sekarang ini menuntut suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang lebih baik daripada yang ditawarkan oleh pesaing. Hal tersebut dapat

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN TEMUKAN PEMBOROSAN AIR BERSIH SENILAI Rp791 MILIAR

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Hansen dan Mowen (2007: 429), segmen adalah:

Bab I PENDAHULUAN. untuk selalu meningkatkan efisiensi dan efektifitas prosesnya guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah dan kebutuhan penduduk.

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta )

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan untuk mempertahankan keadaan going concern atau suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DI KECAMATAN BOGOR TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. bersaing dengan industri lain, berkompetisi dan meraih profit yang sebesar-besarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu bentuk sektor publik yang merupakan bagian dari perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era perdagangan bebas saat ini, perkembangan teknologi dan kondisi

BAB II PROCESS VALUE ANALYSIS

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif jika mampu menghasilkan competitive advantage. Eugenia (2010)

BAB I PENDAHULUAN. tingkat inflasi yang tinggi, dan adanya perdagangan bebas di kawasan Asia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat saat ini. Karena segala aktifitas masyarakat di berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Tingkat kompetisi diantara perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Air mempunyai peran penting dalam kehidupan. Air menjadi penopang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dalam keseharian masyarakat Indonesia. BPS mencatat terdapat

BAB II LANDASAN TEORI. produk yang dapat diproduksi pada biaya yang diijinkan dan pada suatu

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan sektor transportasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Perwujudan dari otonomi daerah dalam pertumbuhan ekonomi dan

Analisis Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan industri perhotelan yang semakin kompetitif, organisasi

BAB I PENDAHULUAN. hal ini terutama berlaku di sektor jasa keuangan di mana deregulasi telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasasalahan

Kajian Pengenaan PPN atas Penyediaan Air Bersih dan Biaya Jasa Penggelolaan SDA (BPSDA)

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi berbagai kebutuhan pokok. Salah satu kebutuhan pokok bagi makhluk

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menghadapi era globalisasi dan persaingan yang semakin

BAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai:

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Kemudahan dalam memperoleh informasi bagi. dapat diadopsi dalam operasional dilingkungan usaha.

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Ditandai dengan. berkurangnya keluhan (complaint). Dalam memperoleh kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial

BAB I PENDAHULUAN. alih pengetahuan, pengalaman dan teknologi dari awal kerjasama tahun hingga berakhir masa konsesi tahun 2022.

PERUBAHAN PARADIGMA MANAJEMEN LAMA DAN KOTEMPORER: MEMAHAMI INFORMASI AKUNTANSI BIAYA. Agusman

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan bisnis saat ini berada dalam masa transisi dari era revolusi industri menuju era revolusi informasi dan komunikasi. Perubahan lingkungan bisnis ini dipicu oleh perkembangan teknologi dalam tiga sektor utama yaitu teknologi transportasi, teknologi manufaktur dan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi transportasi ditandai dengan produk, baik yang berupa barang maupun jasa yang dapat mengalir dari bagian dunia yang satu ke bagian dunia yang lain dengan jumlah relatif besar, dalam waktu relatif singkat serta dengan harga yang relatif murah. Sedangkan dalam bidang teknologi manufaktur, muncul teknologi pemanufakturan maju (advanced manufacturing technology) yang didorong oleh persaingan global. Dalam persaingan global, konsumen menginginkan produk yang bermutu tinggi, sangat fungsional dengan harga yang murah. Untuk memenuhi keinginan konsumen tersebut, maka perusahaan harus menggunakan strategi unggul (excellent) dengan mengutamakan laba jangka panjang. Menurut I Made Narsa (2000), strategi unggul dapat tercapai jika perusahaan menguasai teknologi pemanufakturan maju, yaitu teknologi yang memungkinkan perusahaan menghasilkan produk yang bermutu tinggi, meningkatkan produktivitas dengan cara mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah sehingga biaya perusahaan secara total dapat ditekan dan kebutuhan konsumen dapat terpenuhi. 1

2 Pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, peran internet begitu mendominasi sehingga memungkinkan manusia untuk memperoleh informasi dari berbagai lokasi dalam waktu yang singkat dan dengan biaya yang murah. Kemudahan dalam mendapatkan informasi ini menjadikan konsumen semakin kritis akan produk yang akan mereka beli karena mereka dapat dengan mudah membandingkan produk yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Wahjudi Prakarsa dalam I Made Narsa (2000) menyatakan bahwa perubahan lingkungan usaha yang berlangsung sejak dasawarsa 1980-an telah membawa dampak yang sangat besar terhadap misi dan strategi perusahaan. Perubahan yang didorong oleh revolusi informasi dan komunikasi membuat para konsumen menjadi semakin menuntut. Kondisi ini mengubah fungsi obyektif perusahaan di mana kelangsungan hidup perusahaan tidak lagi ditentukan oleh fungsi obyektif yang diarahkan pada peningkatan kesejahteraan pemilik atau pemegang saham (maximizing stockholders satisfaction) melainkan bergeser kepada peningkatan kepuasan pelanggan (maximizing customer satisfaction). Sebagai akibat dari perubahan lingkungan bisnis tersebut, maka karakteristik lingkungan bisnis menjadi semakin kompetitif, turbulent dan berskala global. Perubahan tersebut mendorong munculnya paradigma baru dalam manajemen yaitu customer value, continuous improvement dan organizational system. Paradigma customer value (nilai pelanggan) memandang bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan value terbaik bagi customer merupakan faktor penentu keberhasilan perusahaan untuk bertahan dan bertumbuh

3 dalam lingkungan bisnis global yang kompetitif dan turbulent. Menurut Woodruff (1997), customer value adalah: a customer perceived preference for and evaluation of those products attributes, attribute performances, and consequences arising from use that facilitate (or block) achieving the customer s goals and purposes in use situations Customer value merupakan fokus utama karena perusahaan dapat menciptakan competitive advantage melalui penawaran value yang sama atau lebih bagi konsumen dengan harga yang lebih rendah dari yang ditawarkan oleh pesaing. Customer value merupakan perbedaan antara apa yang konsumen terima (customer realization) dan apa yang konsumen korbankan (customer sacrifices). Customer realization meliputi produk atau jasa itu sendiri, kualitas, brandname dan petunjuk penggunaan dan lain sebagainya, sedangkan customer sacrifices meliputi harga yang harus dibayar konsumen, waktu untuk memahami penggunaannya dan layanan setelah penjualan. Berdasarkan pengertian di atas, apabila customer realization melebihi customer sacrifices, maka pelanggan akan merasa puas terhadap produk atau jasa yang berikan sehingga peluang perusahaan untuk mempertahankan pelanggan akan semakin besar. Namun untuk mempertahankan pelanggan saja tidak cukup karena hanya pelanggan yang menguntungkan bagi perusahaan yang berkontribusi terhadap keuntungan jangka panjang perusahaan. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk dapat mengelola pelanggannya dengan baik dan tepat agar pelanggan tidak hanya loyal terhadap perusahaan tetapi sekaligus memberikan kontribusi laba yang tinggi. Pengelolaan pelanggan dalam hal ini adalah

4 memperlakukan pelanggan sesuai dengan kontribusinya terhadap kelangsungan hidup perusahaan yaitu penciptaan laba. Untuk mengetahui kontribusi laba dari setiap pelanggan, perusahaan membutuhkan informasi yang lengkap mengenai aktivitas dan biaya yang dikonsumsi oleh setiap pelanggan. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui laporan segmen yang dimiliki perusahaan. Sebuah segmen adalah subunit dari suatu perusahaan yang cukup penting dalam pembuatan laporan kinerja. Segmen bisa berupa divisi, departemen, lini produk, kelompok pelanggan, dan lain-lain (Hansen dan Mowen, 2011: 573). Dari informasi laporan segmen kelompok pelanggan, perusahaan dapat menganalisis profitabilitas setiap pelanggan. Customer profitability analysis merupakan suatu analisa yang meliputi identifikasi pendapatan dan biaya serta laba berdasarkan pelanggan atau kelompok pelanggan. Informasi yang diperoleh dari customer profitability analysis berguna bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan karena analisis ini memberikan informasi mengenai tingkat kontribusi laba setiap pelanggan terhadap total laba perusahaan sehingga perusahaan dapat menjalin hubungan yang lebih baik terutama dengan pelanggan yang paling menguntungkan agar terus loyal terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. Dalam penelitian ini, objek yang dipilih penulis adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Wijaya Kabupaten Cilacap yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang pelayanan air minum bersih. PDAM memiliki tugas pokok untuk menyelenggarakan pengelolaan air

5 minum bersih untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup beberapa aspek seperti : 1) Aspek ekonomi Sasaran dalam aspek ekonomi meliputi peningkatan pendapatan PDAM, peningkatan efisiensi, dan keuntungan PDAM. Langkah operasional untuk meningkatkan pendapatan PDAM yaitu dengan kebijakan harga yang optimal, peningkatan tarif (harga) air, dan penetapan harga (price discrimination) di antara dan di dalam kelompok pelanggan sedangkan langkah operasional untuk peningkatan efisiensi dan keuntungan PDAM yaitu dengan perbaikan dan pemeliharaan sistem distribusi, pendidikan dan keterampilan SDM sektor air bersih, serta perbaikan manajemen dan mutu pelayanan. 2) Aspek Sosial Sasaran dalam aspek sosial antara lain adalah untuk mewujudkan target Millenium Development Goals (MDGs) yaitu peningkatan pelayanan air bersih hingga 80% untuk penduduk wilayah kota dan 60% untuk penduduk wilayah desa. 3) Aspek Pelayanan Umum Sasaran dalam aspek ini adalah peningkatan kuantitas dan kualitas air bersih. Hal ini dilatar belakangi oleh keadaan bahwa secara umum tingkat konsumsi air bersih di Kabupaten Cilacap belum optimal karena sebagian besar penduduk mengkonsumsi air bersih dari sumur atau air tanah yang masih diragukan kualitasnya.

6 PDAM dituntut harus mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dengan memenuhi ketiga aspek tersebut. Dalam memberikan pelayanan prima tentu dibutuhkan berbagai aktivitas dan biaya untuk melayani. Semakin tinggi tingkat pelayanan yang diberikan maka semakin tinggi pula aktivitas dan biaya yang diperlukan. Namun, peningkatan pelayanan terkadang tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan. PDAM harus tetap dapat memaksimalkan pendapatan demi keberlangsungan hidup perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengelola dan melayani pelanggan dengan baik dan tepat. Dalam menjual air minum kepada pelanggan, PDAM Tirta Wijaya mengenakan beberapa tarif sesuai dengan kebijakan Kepala Daerah berdasarkan usulan dari Dewan Direksi PDAM. Tarif air minum tersebut didasarkan pada jenis kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh pelanggan. Tarif air minum dibedakan menjadi empat jenis yaitu tarif rendah, tarif dasar, tarif penuh, dan tarif kesepakatan. Tarif rendah yaitu tarif yang nilainya lebih rendah dibandingkan biaya dasar. Tarif dasar yaitu tarif yang nilainya sama atau ekuivalen dengan biaya dasar. Tarif penuh yaitu tarif yang nilainya lebih tinggi dibandingkan biaya dasar, sedangkan tarif kesepakatan yaitu tarif yang nilainya berdasarkan kesepakatan antara PDAM dengan pelanggan. Terdapat dua dasar hukum yang digunakan PDAM Tirta Wijaya dalam mengelompokkan pelanggannya yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 dan Peraturan Bupati Cilacap Nomor 01 Tahun 2006 yang kemudian disesuaikan dengan kondisi obyektif di Kabupaten Cilacap.

7 Berdasarkan dasar hukum dan pertimbangan kondisi obyektif di Kabupaten Cilacap, maka pelanggan PDAM Tirta Wijaya pada tahun 2013 terbagi menjadi tiga kelompok yaitu : 1) Kelompok I, yang menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar dengan tarif rendah untuk memenuhi standar kebutuhan pokok air minum. Kelompok I terdiri dari Golongan Sosial Umum, Sosial Khusus A, Sosial Khusus B, Sosial Khusus C, RT D1, RT D2, RT D3, RT C1, RT C2 dan Kantor B. 2) Kelompok III, yang menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar dengan tarif penuh untuk memenuhi standar kebutuhan pokok air minum. Kelompok III terdiri dari Golongan RT C3, RT B1, RT B2, RT B3, RT A1, RT A2, RT A3, Niaga Kecil, Niaga Menengah, Niaga Besar, Industri Besar, RD Pertamina, Rumah Susun, Kantor A, Khusus A dan Khusus B. 3) Kelompok Khusus, yang menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar dengan tarif kesepakatan. Kelompok ini terdiri dari industri berdasarkan kesepakatan (IBK) PT. DUS dan PLTU BUNTON. Setiap pelanggan membutuhkan aktivitas peyanan pelanggan yang berbeda sehingga hal ini berdampak pada kontribusi laba yang diberikan oleh setiap pelanggan. Perlakuan PDAM Tirta Wijaya dalam melayani setap pelanggan harus sesuai dengan tingkat kontribusi laba yang diberikan oleh setiap pelanggan. Bagi pelanggan dengan kontribusi laba yang tinggi layak untuk memperoleh pelayanan yang lebih sedangkan untuk pelanggan yang belum memberikan kontribusi laba

8 yang maksimal, maka PDAM Tirta Wijaya harus mengidentifikasi tindakantindakan yang diperlukan untuk meningkatkan profitabilitas pelanggan tersebut. Oleh karena itu, PDAM Tirta Wijaya perlu melakukan analisis profitabilitas pelanggan untuk mengetahui profitabilitas masing-masing golongan pelanggan. Hal ini diperlukan untuk mengetahui kontribusi laba dari setiap golongan pelanggan sehingga perusahaan dapat lebih fokus dalam melayani pelanggan dan strategi yang digunakan akan lebih tepat sasaran. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis membatasi penelitian hanya pada golongan pelanggan yang termasuk dalam kelompok III dan kelompok khusus. Hal ini dikarenakan golongan pelanggan pada kelompok III membayar air minum dengan tarif penuh yang berarti bahwa PDAM Tirta Wijaya memperoleh laba dari penjualan air kepada kelompok tersebut karena membayar air minum di atas biaya dasar sedangkan golongan pelanggan pada kelompok khusus membayar dengan tarif kesepakatan yang juga berada di atas biaya dasar dan mengkonsumsi air minum dalam jumlah besar yang tentu akan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan PDAM Cilacap. Selain itu, terdapat potensi besar terhadap pertumbuhan pelanggan pada dua kelompok tersebut karena Kabupaten Cilacap merupakan kota industri.

9 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah ini adalah golongan pelanggan mana pada kelompok III dan kelompok khusus yang memberikan kontribusi laba tertinggi pada PDAM Tirta Wijaya Kabupaten Cilacap pada tahun 2013? C. Batasan Masalah Untuk membatasi ruang lingkup dalam penelitian ini, adapun batasan masalah adalah sebagai berikut: 1) Segmen dalam penelitian ini didefinisikan sebagai golongan pelanggan pada kelompok III dan kelompok khusus. 2) Golongan pelanggan yang diteliti adalah golongan pelanggan yang termasuk dalam kelompok III dan kelompok khusus karena tarif air minum yang dikenakan pada kedua kelompok ini berada di atas biaya dasar. 3) Kelompok III terdiri dari Golongan RT C3, RT B1, RT B2, RT B3, RT A1, RT A2, RT A3, Niaga Kecil, Niaga Menengah, Niaga Besar, Industri Besar, RD Pertamina, Rumah Susun, Kantor A, Khusus A dan Khusus B sedangkan kelompok khusus terdiri dari PT. DUS dan PLTU BUNTON. 4) Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data pelanggan tahun 2013.

10 5) Profitabilitas pelanggan diukur berdasarkan rasio antara margin segmen dengan pendapatan dari setiap golongan pelanggan pada kelompok III dan kelompok khusus. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui golongan pelanggan mana pada kelompok III dan kelompok khusus yang memberikan kontribusi laba tertinggi pada PDAM Tirta Wijaya Kabupaten Cilacap pada tahun 2013. E. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak - pihak yang memiliki kepentingan terhadap pokok pembahasan yang diangkat oleh peneliti : 1) Manfaat bagi Akademisi: Penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi akademisi yakni dapat digunakan sebagai bahan referensi atau literatur bagi seluruh civitas akademika maupun untuk kalangan umum yang akan melakukan penelitan ini yaitu berkaitan dengan analisis profitabilitas segmen pada PDAM Tirta Wijaya Kabupaten Cilacap atau melakukan penelitian yang lebih mendalam sebagai bentuk pengembangan terhadap penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

11 2) Manfaat bagi Praktisi : Penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak PDAM Tirta Wijaya Kabupaten Cilacap untuk mengetahui golongan pelanggan mana diantara kelompok III dan kelompok khusus yang memberikan kotribusi terbesar terhadap laba perusahaan pada tahun 2013 agar perusahaan dapat lebih tepat dalam melayani para pelanggannya. 3) Manfaat bagi Penulis : Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk penerapan teoriteori berkaitan dengan pelaporan segmen dan customer profitability analysis (CPA) yang diperoleh di bangku kuliah. F. Metode Penelitian 1) Lokasi Penelitian Penelitian akan dilakukan dengan mengambil data pada PDAM Tirta Wijaya Kabupaten Cilacap yang berlokasi di Jalan MT. Haryono No. 16 Cilacap. 2) Data Yang Diperlukan Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Data jumlah pelanggan pada setiap golongan pelanggan yang termasuk dalam kelompok III dan kelompok khusus PDAM Tirta Wijaya tahun 2013.

12 b) Konsumsi air minum/volume air terjual pada setiap golongan pelanggan dalam kelompok III dan kelompok khusus PDAM Tirta Wijaya tahun 2013. c) Data pendapatan penjualan air dan pendapatan non air selama tahun 2013. d) Data biaya selama tahun 2013. 3) Metode Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a) Pengamatan atau observasi Pengamatan atau observasi dilakukan dengan cara melihat langsung dan mengamati keadaan sesungguhnya di obyek yang diteliti dengan maksud untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas dan komprehensif mengenai objek yang diteliti. Dari observasi ini akan diperoleh data primer yang meliputi data-data yang berhubungan dengan komposisi pelanggan, pendapatan, dan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melayani pelanggan. b) Wawancara Wawancara merupakan sarana untuk memperoleh penjelasan atau keterangan yang relevan dan yang diperlukan dalam penelitian. Wawancara ini dilakukan dengan Bagian Keuangan, Bagian Humas, serta Bagian Litbang pada PDAM Tirta Wijaya Kabupaten Cilacap yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.

13 4) Rencana Analisis Data Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut : 1) Menghitung pendapatan setiap golongan pelanggan pada kelompok III dan kelompok khusus. 2) Mengidentifikasi biaya dan mengelompokkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap, jika terdapat biaya semi variabel, biaya dipisahkan menjadi komponen variabel dan komponen tetap dengan menggunakan pendekatan analisis (analytical approach). 3) Menghitung margin kontribusi setiap golongan pelanggan pada kelompok III dan kelompok khusus. 4) Mengklasifikasi biaya tetap langsung setiap golongan pelanggan dan biaya tetap umum. 5) Menyusun laporan segmen golongan pelanggan pada kelompok III dan kelompok khusus berdasarkan variable costing. 6) Menghitung rasio margin segmen setiap golongan pelanggan pada kelompok III dan kelompok khusus.

14 G. Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membaginya menjadi lima bab. Setiap bab diuraikan lagi atas beberapa sub bab. Sistematika pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan. Bab ini berisi uraian latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II: Landasan teori. Bab ini berisi uraian teori seperti pengertian laporan segmen, laporan segmen berdasarkan perhitungan full costing dan variable costing, margin kontribusi dan margin segmen, pengertian biaya, klasifikasi biaya, pengertian customer profitability analysis (CPA), tujuan customer profitability analysis (CPA), unsur-unsur customer profitability analysis (CPA), dan teknik customer profitability analysis (CPA). Bab III: Gambaran umum perusahaan. Bab ini berisi uraian yang berhubungan dengan PDAM Tirta Wijaya Kabupaten Cilacap yang meliputi sejarah perusahaan, visi, misi, moto, wilayah pelayanan, lokasi IPA (Instalasi Pengolahan Air) serta lokasi sumber air baku, struktur organisasi beserta tugas, wewenang, dan fungsi dari personalia (tenaga kerja) perusahaan, data-data kumulatif dan data pelanggan. Bab IV: Analisis data. Bab ini membahas analisis deskriptif kondisi perusahaan dan analisis profitabilitas segmen untuk menjawab permasalahan yang ada. Pada bab ini akan diuraikan pendapatan setiap golongan pelanggan kelompok III dan kelompok khusus, identifikasi biaya dan pengelompokkan biaya ke dalam

15 biaya variabel, biaya tetap, dan biaya semi variabel serta memisahkan komponen variabel dan komponen tetap pada biaya semi variabel dengan menggunakan pendekatan analisis (analytical approach), margin kontribusi setiap golongan pelanggan pada kelompok III dan kelompok khusus, klasifikasi biaya tetap langsung setiap golongan pelanggan dan biaya tetap umum, laporan segmen golongan pelanggan pada kelompok III dan kelompok khusus berdasarkan variable costing, dan rasio margin segmen setiap golongan pelanggan pada kelompok III dan kelompok khusus. Bab V: Penutup. Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan materi pembahasan dan saran yang diberikan bagi pihak PDAM yang mungkin dapat berguna bagi perusahaan.