BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yaitu kepribadian, yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Karena penelitian ini termasuk penelitian korelatif yang melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. korelasional yaitu korelasi product moment dari Pearson.Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik analisa regresi ganda ( multiple regresion) yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hipotesis yang telah dibuat. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasional yaitu jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparasi, di mana penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. apakah perbedaannya signifikan atau tidak signifikan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik analisis regresi berganda dua prediktor atau teknik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel Hubungan Resiliensi dengan Stres Kerja Anggota. Gambar 3.1. Hubungan antar Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. melakukan kajian expost factor yang bertujuan untuk melihat hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif jenis ex post facto atau disebut juga penelitian non-eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian yang menggunakan teknik korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel secara bersama-sama atau lebih dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2008). Penelitian ini menghubungkan antara kepribadian (X 1) dan dukungan sosial dosen pembimbing skripsi (X 2) dengan stres (Y). X 1 Y X 2 B. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian (Suryabrata, 2008). Identifikasi terhadap variabel penelitian bertujuan untuk memperjelas dan membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak diperlukan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas (X1) : Kepribadian (X2) : Dukungan Sosial Dosen Pembimbing skripsi 42

2. Variabel terikat (Y) : Stres C. Definisi Operasional Pemberian batasan operasional variabel penelitian diperlukan untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penafsiran. Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan dan dapat diamati (Suryabrata, 2008). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Stres Stres adalah reaksi atau respon tubuh mahasiswa terhadap stresor yang ditandai dengan adanya perubahan fisiologis berupa detak jantung meningkat dan gangguan sistem pernafasan; perubahan kognitif berupa menurunnya daya konsentrasi, pikiran menjadi kacau, pikiran yang berulang, dan pikiran yang tidak wajar; perubahan emosi berupa rasa takut, cemas, malu dan marah; perubahan tingkah laku berupa melawan atau menghindari situasi yang menekan yang akan diukur dengan skala stres yang dibuat peneliti berdasarkan gejala stres dari Taylor (1991). 2. Kepribadian Kepribadian adalah pola watak dan karakter pada mahasiswa yang berbeda-beda yang tercermin dalam proses penyusunan skripsi dan merespon masalah-masalah yang dihadapi oleh mahasiswa dalam proses penyusunan skripsi. Diukur dengan menggunakan skala kepribadian yang disusun peneliti berdasarkan ciri-ciri kepribadian A dan B dari Rossenman dan Friedman (dalam Westman, 2009). 43

3. Dukungan Sosial dari Dosen Pembimbing Skripsi Dukungan sosial dosen embimbing skripsi adalah segala bentuk bantuan yang diterima mahasiswa dalam proses penyusunan skripsi yang didapatkan dari tenaga pengajar yang memiliki kompetensi khusus untuk membimbing mahasiswa yang didalamnya mengandung unsur kelekatan emosional, integrasi sosial, adanya pengakuan, ketergantungan yang dapat diandalkan, bimbingan dan memberikan kesempatan untuk mengasuh. Dukungan sosial ini diukur dengan skala yang disusun peneliti hasil modifikasi komponen dukungan sosial dari Weiss (dalam Cutrona, 1986) D. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian 1. Populasi penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002). Populasi yang diambil dari penelitian ini berdasarkan kriteria sebagai berikut : a. Mahasiswa UIN Suska Riau Fakultas Psikologi b. Sedang menyusun skripsi c. Belum melakukan sidang munaqasah Berdasarkan pada kerakteristik populasi diatas maka jumlah populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 173 orang (Sumber: Akademik Fakultas Psikologi UIN Suska Riau. 6 Oktober 2013). 2. Sampel penelitian 44

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002). Sampel penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling yaitu dilakukan dengan menentukan kriteria khusus terhadap sampel, terutama orang-orang yang dianggap ahli (Prasetyo, 2005). Karakteristik dari sampel penelitian yaitu mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim Riau Fakultas Psikologi yang sedang menyusun skripsi dan belum sidang munaqasah. Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan berdasarkan pendapat Arikunto (2002) yaitu apabila jumlah populasi kurang dari 100 orang maka lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah populasinya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan data tersebut diambil sampel sebanyak 80 mahasiswa atau 46%. E. Metode Pengumpulan Data Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi. Skala dalam penelitian ini dikembangkan dari definisi operasional tentang variabel yang menjadi fokus penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga skala yaitu skala dukungan sosial dosen pembimbing skripsi, kepribadian dan stres. 1. Skala Stres Variabel stres akan diungkap menggunakan skala stres. Aitem-aitem yang dibuat mengacu pada konsep stres menurut Taylor (1991) meliputi gejala fisiologis, gejala kognitif, gejala emosi, gejala tingkah laku. Skala ini 45

disusun berdasarkan modifikasi model skala Likert (Azwar, 2010) yang dibuat dalam lima alternatif yaitu, sangat sesuai (SS), sesuai (S), netral (N) tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Pemberian skor pada masing-masing aitem baik untuk aitem favourable maupun aitem unfavorable dengan cara memberikan nilai 0 sampai dengan 4. Untuk aitem favorable jawaban sangat sesuai (SS) diberi nilai 4, sesuai (S) diberi nilai 3, netral (N) diberi 2, tidak sesuai (TS ) diberi nilai 1, dan sangat tidak sesuai (STS) diberi nilai 0. Sedangkan untuk aitem unfavorable pemberian nilai seperti pada aitem favorable namun berlaku nilai sebaliknya, yaitu untuk sangat sesuai (SS) diberi nilai 0, sesuai (S) diberi nilai 1, netral (N) diberi 2, tidak sesuai (TS ) diberi nilai 3, dan sangat tidak sesuai (STS) diberi nilai 4. Tabel 3.1 Blue Print Skala Stres sebelum Try Out No Gejala Indikator Aitem Favorable Unfavorable Detak jantung 1 Fisiologis meningkat 1, 9 19 3 Gangguan pernafasan 6, 14 25 3 2 Kognitif 3 Emosi Menurunya daya konsentrasi 20, 38 12, 30 4 Pikiran menjadi kacau 10, 26, 32-3 Pikiran berulang 34 5, 23 3 Pikiran tidak wajar 15, 16 2 Rasa takut 3, 13, 21-3 Rasa malu 31, 36, 2 18 4 Kecemasan 7, 24, 33 28 4 Rasa marah 29, 35, 11, 39 37 5 4 Tingkah Laku Menghindari situasi yang menekan 4, 17, 22 8, 27 5 31 8 39 46

2. Skala Kepribadian Variabel kepribadian ini akan diungkap menggunakan skala kepribadian tipe A dan B. Aitem-aitem yang dibuat mengacu pada konsep kepribadian tipe A dan B yang saling berlawanan menurut Rossenman dan Friedman yang memiliki ciri-ciri, sebagai berikut : urgensi waktu, keinginan menyelesaikan banyak pekerjaan dan memperoleh jumlah hasil yang lebih dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Cenderung bersifat agresif, mudah marah, memiliki sifat permusuhan dan mempunyai daya saing yang tinggi. Keinginan berprestasi yang tinggi. Terlibat dalam beberapa tugas yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Skala ini disusun oleh peneliti menggunakan model skala semantik diferensial dimana pernyataan tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban sangat positifnya terletak di bagian kanan garis dan jawaban yang sangat negatifnya terletak di kiri garis atau bisa juga sebaliknya. Responden dapat memberikan jawaban, pada rentang jawaban yang positif sampai dengan negatif. Hal ini tergantung pada aitem apa yang sesuai pada diri responden dengan rentang skor 1 sampai 6. Pemberian skor pada masing-masing aitem baik untuk aitem kepribadian tipe B (kanan) maupun aitem kepribadian tipe A (k iri) dengan cara memberikan nilai 1 sampai dengan 6. Untuk aitem paling kiri nomor 1 akan diberikan nilai 6, nomor 2 diberikan nilai 5, nomor 3 diberikan nilai 4, nomor 4 diberikan nilai 3, nomor 5 diberikan nilai 2, nomor 6 diberikan nilai 47

1. Digolongkan kepribadian tipe A jika memiliki skor total 85 sampai 168, sedangkan tipe B memiliki skor 28 sampai 84. Tabel 3.2 Blue Print Skala Kepribadian sebelum Try Out Ciri-ciri No Pernyataan Urgensi waktu 1, 5, 9, 13, 17, 21, 25 7 Cenderung bersifat 2, 6, 10, 14, agresif 18, 22, 26 7 Keinginan berprestasi 3, 7, 11, 15, yang tinggi 19, 23, 27 7 Terlibat dalam beberapa tugas yang berbeda 4, 8, 12, 16, dalam waktu yang 20, 24, 28 7 bersamaan 28 3. Skala Dukungan Sosial Dosen Pembimbing Skripsi Variabel dukungan sosial dosen pembimbing skripsi akan diungkap menggunakan skala dukungan sosial dosen pembimbing skripsi. Aitem-aitem yang dibuat mengacu pada konsep dukungan sosial menurut Weiss (dalam Cutrona, 1986) yang membagi komponen dukungan sosial menjadi 6, yaitu : kelekatan emosional, integrasi sosial, adanya pengakuan, ketergantungan yang, dapat diandalkan, bimbingan, kesempatan untuk mengasuh. Skala ini disusun berdasarkan modifikasi dari Social Provisions Scale (Cutrona & Russel, 1984) yang dibuat dalam 4 alternatif yaitu, sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Pemberian skor pada masing-masing aitem baik untuk aitem favorable maupun aitem unfavorable dengan cara memberikan nilai 0 sampai dengan 3. Untuk aitem favorable jawaban sangat sesuai (SS) diberi nilai 3, sesuai (S) 48

diberi nilai 2, tidak sesuai (TS ) diberi nilai 1, dan sangat tidaksesuai (STS ) diberi nilai 0. Sedangkan untuk aitem unfavorable pemberian nilai seperti pada aitem favorable namun berlaku nilai sebaliknya, yaitu untuk sangat sesuai (SS) diberi nilai 0, sesuai (S) diberi nilai 1, tidak sesuai (TS ) diberi nilai 2, dan sangat tidaksesuai (STS) diberi nilai 3. Tabel 3.3 Blue Print Skala Dukungan Sosial Dosen Pembimbing Skripsi sebelum Try Out No Komponen Favorable Aitem Unfavorable 1 Kelekatan emosional 2, 12 5, 20 4 2 Integrasi sosial 7, 18, 26 9, 13 5 3 Adanya pengakuan 11, 21 4, 15 4 4 Ketergantungan yang dapat diandalkan 3, 17, 25 8, 22 5 5 Bimbingan 10, 24 14, 19 4 6 Kesempetan untuk mengasuh 6, 23 1, 16 4 14 12 26 F. Uji Coba Alat Ukur Uji coba alat ukur dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas guna mendapatkan aitem-aitem yang layak digunakan sebagai alat ukur. Dalam penelitian ini Try Out dilakukan dengan melibatkan 60 orang mahasiswa Psikologi UIN SUSKA Pekanbaru Riau yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. 1. Validitas Validitas sering dikonsepkan sebagai sejauh mana tes mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur (Azwar, 2009), dengan demikian suatu alat ukur dapat dikatakan valid jika mampu menghasilkan data yang sesuai dengan tujuan 49

ukurnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas internal. Validitas internal adalah akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai (Sugiyono, 2009) Untuk melihat validitas alat ukur, peneliti menggunakan uji daya beda atau daya diskriminasi item setelah pengambilan data try Out dengan jumlah subjek 60 mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Hasil dari try Out tersebut tersebut dianalisa dengan bantuan program komputer IBM SPSS Statistics 20 yang kemudian akan dilihat indeks daya diskriminasi itemnya. Setiap aitem pada ketiga skala dalam penelitian ini diberi skor pada level interval, semakin tinggi konsistensi antar aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan berarti semakin tinggi daya bedanya. Sebagai kriteria pemilihan aitem total biasanya digunakan r 0,30. Namun apabila jumlah aitem yang lolos masih belum mencukupi jumlah yang diinginkan peneliti dapat mempertimbangkan untuk menurunkan batas kriteria menjadi 0,25 (Azwar, 2010). Untuk itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan (r 0,25) agar aitem yang diinginkan mencukupi sesuai yang diinginkan. Adapun jumlah aitem skala stres yang sahih dari 39 aitem adalah 28 aitem dengan koefisien totalnya 0,256 sampai 0,676 dan aitem yang gugur berjumlah 11 aitem. Berikut ini disajikan gambaran jumlah aitem yang valid dan yang gugur untuk skala stres dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : 50

No Gejala Indikator 1 Fisiologis 2 Kognitif 3 Emosi 4 Tingkah Laku Detak jantung meningkat Gangguan pernafasan Menurunya daya konsentrasi Pikiran menjadi kacau Pikiran berulang Pikiran tidak Tabel 3.4 Blue print skala stres hasil Try Out Valid Gugur Favorable Unfavorable Favorable Unfavorable 1, 9 19 - - 3 6, 14 - - 25 20-38 12, 30 4 10, 26, 32 - - - 3 34-15, 16 - - 5, 23 - - wajar Rasa takut 3, 13, 21 - - - 3 Rasa malu 31, 36, 2 18 - - 4 Kecemasan 7, 24, 33 28 - - 4 Rasa marah 11-29, 35, 39 37 5 Menghindari situasi yang menekan 4, 17, 22 27-8 5 24 4 4 7 39 3 3 2 Seteleh diperoleh aitem-aitem yang valid, aitem tersebut disusun kembali dengan menyesuaikan nomor aitem pada aitem sebelumnya, oleh karena itu dibuat blue print untuk penelitian yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 51

Tabel 3.5 Blue Print Skala Stres Penelitian No Gejala Indikator Aitem Favorable Unfavorable Detak jantung 1 Fisiologis meningkat 1, 7 16 3 Gangguan pernafasan 5, 11-2 Menurunya daya konsentrasi 17-1 2 Kognitif Pikiran menjadi kacau 8, 21, 25-3 Pikiran berulang 27-1 Pikiran tidak wajar 12, 13-2 Rasa takut 3, 10, 18-3 3 Emosi Rasa malu 24, 28, 2 15 4 Kecemasan 6, 20, 26 23 4 Rasa marah 9-1 4 Tingkah Laku Menghindari situasi yang menekan 4, 14, 19 22 4 24 4 28 Pada jumlah aitem skala kepribadian yang valid dari 28 aitem berjumlah 17 aitem dengan koefisien berkisar 0,299 sampai 0,559 dan aitem yang gugur berjumlah 11 aitem. Berikut ini disajikan gambaran jumlah aitem yang valid dan yang gugur untuk skala kepribadian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.6 Blue Print Skala Kepribadian Hasil Try Out Ciri-ciri No Item Valid Gugur Urgensi waktu 1, 21, 25 5, 9, 13, 17 7 Cenderung bersifat 10, 14, 18, 22, 2, 6 agresif 26 7 Keinginan berprestasi 3, 11, 15, 7 yang tinggi 19, 23, 27 7 Terlibat dalam beberapa 16 tugas yang berbeda 4, 8, 12, 20, dalam waktu yang 24, 28 7 bersamaan 17 11 28 52

Seteleh diperoleh aitem-aitem yang valid, aitem tersebut disusun kembali dengan menyesuaikan nomor aitem pada aitem sebelumnya, oleh karena itu dibuat Blue Print skala kepribadian untuk penelitian yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.7 Blue Print Skala Kepribadian Penelitian Ciri-ciri No pernyataan Urgensi waktu 1, 12, 15 3 Cenderung bersifat agresif 2, 5 2 Keinginan berprestasi yang tinggi 3, 7, 9, 10, 13, 16 6 Terlibat dalam beberapa tugas yang berbeda dalam waktu yang 4, 6, 8, 11, 14, 17 6 bersamaan 17 Pada jumlah aitem skala dukungan sosial dosen pembimbing skripsi yang valid dari 26 aitem berjumlah 21 aitem dengan koefisien berkisar 0,251 sampai 0,584 dan aitem yang gugur berjumlah 5 aitem. Berikut ini disajikan gambaran jumlah aitem yang valid dan yang gugur untuk skala kepribadian yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.8 Blue Print Skala Dukungan Sosial Dosen Pembimbing Skripsi Hasil Try Out No Komponen Valid Gugur Favorable Unfavorable Favorable Unfavorable 1 Kelekatan emosional 2, 12 5, 20 - - 4 2 Integrasi sosial 7, 18, 26 9-13 5 3 Adanya pengakuan 11, 21 4-15 4 4 Ketergantungan yang - - 3, 17, 25 8, 22 dapat diandalkan 5 5 Bimbingan 10, 24 14-19 4 53

6 Kesempetan untuk 6 1 23 16 4 mengasuh 13 8 1 4 26 Seteleh diperoleh aitem-aitem yang valid, aitem tersebut disusun kembali dengan menyesuaikan nomor aitem pada aitem sebelumnya, oleh karena itu dibuat Blue Print skala dukungan sosial dosen pembimbing skripsi untuk penelitian yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.9 Blue Print Skala Dukungan Sosial Dosen Pembimbing Skripsi Penelitian No Komponen Aitem Favorable Unfavorable 1 Kelekatan emosional 1, 10 4, 15 4 2 Integrasi sosial 5, 14, 21 7 4 3 Adanya pengakuan 9, 16 3 3 4 Ketergantungan yang dapat diandalkan 2, 13, 20 6, 17 5 5 Bimbingan 8, 19 11 3 6 Kesempetan untuk mengasuh 18 12 2 14 13 21 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas didefinisikan sebagai keandalan alat ukur yang dipakai dalam suatu penelitian. Apakah benar-benar dapat mengukur dengan tepat sesuai dengan alat atau instrument yang dimiliki. Dalam penelitian ini reliabilitas menggunakan rumus Alpa Cronbach, (Azwar, 2009 ) dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistic 20. Koefisien reliabilitas ( r xy ) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya, sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2009). 54

Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa skala stres memiliki reliabilitas sebesar 0,899, reliabilitas kepribadian sebesar 0,846 dan reliabilitas dukungan sosial dosen pembimbing skripsi sebesar 0,842. Dari hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa reliabilitas ketiga skala dari masing-masing variabel cukup tinggi karena mendekati angka 1.00. 3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas (http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/uji-multikolinearitas.html). Untuk mengetahui multikolienaritas dapat dilihat pada nilai tolerance dan nilai VIF ( Varian Iflation Factor). Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1 maka tidak terjadi multikolieratitas antar variabel bebas, begitu juga sebaliknya jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 maka terjadi multikolinieritas antara variabel bebas. Selain itu jika nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi multikolinieritas antara variabel bebas dan jika nilai VIF lebih besar dari 10 maka terjadi kolinieritas pada variabel bebas pada penelitian ( http:// anakpedia.blogspot.com/ 2013/07/ uji-multikolinearitas -dengan-melihat.html). Hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ini pada variabel kepribadian dan dukungan sosial dosen pembimbing skripsi telah didapat nilai tolerance sebesar 0,934 dan nilai VIF sebesar 1,071. Berdasarkan nilai 55

tolerance yang lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10 maka dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi multikolinieritas. G. Teknik Analisis Data Data yang dieroleh selanjutnya akan dianalisis, dalam pnelitian ini akan menggunakan teknik alanisis Regresi berganda dan korelasi product moment. Teknik ini mencari hubungan antara kepribadian (X1) dan dukungan sosial dosen pembimbing skripsi (X2) dengan stres (Y). Sementara itu untuk mengetahui hubungan antara kepribadian (X1) dengan stres (Y) dan dukungan sosial dosen pembimbing skripsi (X2) dengan stres (Y) akan menggunkan teknik analisis korelasi product moment dengan menggunakan bantuan program komputer IBM SPSS Statistics 20. 56