BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemegang saham dapat diartikan juga sebagai kegiatan pemasaran koorporat yang menggabungkan disiplin komunikasi dan pemasaran untuk memberikan gambaran yang tepat mengenai kinerja kerja dan prospek perusahaan kepada para pemegang sham dan calon pemegang saham. Pemegang saham atau investor sangat berpengaruh terhadap jalannya suatu bisnis di dalam suatu perusahaan. Adanya keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan sangat tergantung oleh bagaimana kinerja dan efektifitas pemegang saham itu. Jika perusahaan mengalami keuntungan, maka pemegang saham ikut merasakan hasil yang dicapai pula. Seorang Public Relations dan pemegang saham jika dapat melaksanakan kegiatan dengan baik dan sesuai dengan program yang dijalankan, maka perusahaan akan dengan mudah mencapai tujuan. Dalam era globalisasi ini membuat para pengusaha harus berjuang untuk berkompetisi dalam kemajuan usahanya. Perusahaan pada masa kini harus lebih memikirkan strategi pemasaran mereka. Guna meraih kesuksesan dalam bisnis dan operasi usahanya. Misalnya saja saat ini banyak perusahaan untuk memajukan dan menarik para calon pemegang saham dengan cara melakukan penurunan harga saham terlebih dahulu, kemudian barulah menaikan harga saham tersebut jika memang sudah mengalami keuntungan. Memang seperti itulah yang dilakuakan oleh setiap perusahaan atau organisasi.
Selain itu, imbas yang akan diperoleh perusahaan jika mereka biasa memainkan bisnis, maka dengan mudah perusahaan atau organisasi tersebut akan mendapat image atau reputasi yang baik di kalangan publik. Atau mungkin perusahaan itu akan menjadi pusat perhatian karena bisnis yang dijalankan berkembang. Oleh karena itu setiap perusahaan harus menyediakan praktisi seorang public relations dan pemegang saham. Seorang public relations yang berfungsi sebagai pemberi dan penerima informasi sedangkan pemegang saham yang melakukan jalannya bisnis dan financial suatu perusahaan Jika suatu perusahaan telah ditangani oleh praktisi PR dan pemegang saham yang handal, maka otomatis perusahaan tersebut akan mengalami perkembangan yang baik. Dan jika terjadi sesuatu kendala, maka public relations akan segera menangani dan mencari solusi dari kendala tersebut dengan dibantu oleh top manajemen yang terdapat di dalam perusahaan tersebut. Setiap perusahaan harus bisa bersaing untuk mendapatkan pandangan yang positif dan memiliki tempat yang baik pula di kalangan masyarakat. Dengan cara bersaing untuk membangun image yang positif, memberikan kepercayaan kepada khalayak, mempromosikan produk atau pelayanan yang dimiliki perusahaan. Hal ini juga berpengaruh terhadap bagaimana perusahaan menjalin hubungan baik dengan seluruh stakeholder yang ada. Berdasarkan uraian diatas peneliti mencoba memberikan analisa dan penjelasan kegiatan seorang public relations di satu organisasi dalam bentuk karya ilmiah dengan judul UPAYA PUBLIC RELATIONS PT.INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM Tbk. DALAM MENJALIN HUBUNGAN BAIK DENGAN PEMEGANG SAHAM
PT.Indonesia Asahan Aluminium ini bergerak di bidang bahan alumunium. Perusahaan yang biasa di singkat dengan PT.INALUM ini telah menjalin kerjasama dengan perusahaan luar negri, yaitu Jepang yang menjadi pemegang saham. Perusahaan ini sudah terkenal di Asia. Untuk merambat dunia bisnis dan masuk ke pasaran internasional, maka harus adanya hubungan baik antara anggota organisasi. PT.INALUM bekerjasama dengan negara Jepang untuk membentuk satu perusahaan alumunium ini. Dan lahirlah PT.Indonesia Asahan Aluminium. Tetapi disini peneliti lebih meneliti bagaimana seorang public relations itu menjalin hubungan baik dengan pemegang saham. Bagaimana cara mereka bekerjasama dalam mempertahankan posisi perusahaan selalu menjadi yang terbaik. Dan telah menjadi contoh perusahaan yang baik karena telah bekerjasama dengan perusahaan asing selama 30 tahun ini. Karena pemegang saham itu sendiri berada di luar negeri yaitu Jepang. Saya tertarik untuk lebih mengetahui dan meneliti upaya yang dilakukan PR PT.INALUM dalam bekerjasama memajukan perusahaan, walaupun mereka tidak berada di satu tempat yang sama. Dan sampai saat ini mereka tetap berhasil menjalankan operasi usaha dengan baik. PT.INALUM telah berhasil menciptakan perusahaan yang sekarang telah mengalami kemajuan yang pesat dan mendapat tempat terbaik di masyarakat atas apa yang telah diapresiasikan selama kurang lebih 30 tahun belakangan ini. Dengan demikian, di dalam suatu perusahaan atau organisasi harus adanya praktisi praktisi di dalam seegala bidang. Agar operasi usaha yang di jalankan lancar karena sudah ditangani oleh orang yang profesional dan ahli di bidangnya. Kaitannya pemegang saham dengan public relations disini adalah untuk menjaga kestabilan perusahaan agar tetap pada posisi aman
dan berkredibilitas tinggi. Dan sebagai penghubung atas adanya informasi baik dari luar maupun dari dalam perusahaan yang memang ada hubungannya dengan jalannya program usaha kerja. 1 Seorang PR menjalankan fungsi, peran, dan bagaimana ia melakukan komunikasi dengan pemegang saham. Fungsi PR kepada pemegang saham yaitu bagaimana seorang PR menjadi moderator yang baik untuk mencapai tujuan bersama. Selalu bisa bekerjasama dan mengatasi situasi apapun yang terjadi di dalam maupun di luar perusahaan. Peran PR sebagai pemberi masukan, memecahkan masalah, memikirkan strategi tentang misi dan tujuan kepada pemegang saham. Agar para pemegang saham mau bekerjasama untuk memajukan perusahaan dan menambah jaringan atau ruang lingkup bisnis. Pemegang saham bertugas untuk memasarkan produk kepada perusahaan lain atau pemegang saham lain. Di PT.INALUM yang paling dominan dan berpengaruh sebagai pemegang saham adalah kantor perusahaan Jepang. Karena merekalah yang nantinya memasarkan lebih banyak aluminium sebanyak 60%. Sedangkan perusahaan yang ada di Indonesia hanya 40% dalam pencapaian pemasaran dan pengiriman pesanan kepada konsumen. Ini diambil dari data perusahaan PT.INALUM. 2 Selain pemegang saham, PR juga harus memperhatikan public atau khalayak. Karena publiklah yang nantinya melihat kemampuan dan citra diri dari perusahaan tersebut. Penulis mencoba untuk menganalisa mengenai model komunikasi apa yang baik di lakukan seorang PR dalam PT.INALUM. Komunikasi yang digunakan adalah model komuniksi open system two way asymetric. 1 Natsir Kongah, Investor Relations 2005 hal 26. 2 PT.Indonesia Asahan Aluminium, Book Company Profile.
Komunikasi dua arah dan pertukaran informasi yang menyebabkan perubahan pada organisasi. Antara PR dengan pemegang saham yang bertukar informasi agar dapat menemukan hasil yang baik bagi jalannya proses organisasi. PR yang mencari informasi dari luar perusahaan dan kemudian menyampaikan kepada pemegang saham. Setelah itu pemegang saham menjalankan atas informasi yang telah di dapat dari PR. 3 Khususnya di bidang bisnis persahaman. Karena praktisi investor yang terdapat di dalam PT.INALUM harus selalu menjaga kondisi keuangan dan bisnis perusahaan agar tetap stabil. Seorang PR dan pemegang saham harus bisa memberi perencanaan, pengorganisasian dan program kerja kepada perusahaan. Manfaat yang di dapat oleh perusahaan atau organisasi dari adanya hubungan baik antara PR dengan pemegang saham, perusahaan tersebut akan mempunyai lenih banyak relasi dana mempermudah dalam pencapaian tujuan. Jika terjadi suatu masalah dalam organisasi, maka yang berhak mengklarifikasi dan menjadi jembatan informasi kepada publik adalah PR itu sendiri. Selain PR yang menjadi moderator atau penengah bagi publik, ia juga harus bisa untuk menyusun program kerja. Agar seluruh karyawan terutama pemegang saham dapat mengetahui lebih jelas mengenai program yang harus dan akan dikerjakan. 4 Pemegang saham juga tidak akan kesulitan untuk memasarkan dan memperkenalkan perusahaan kepada khalayak luas. Karena mereka telah bekerjasama untuk memajukan perusahaan dan siap menghadapi pesaing nantinya. Secara tidak langsung pemegang saham dan 3 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal 139. 4 Irmulan Sati, Pengantar Public Relations, 2002.
PR Inalum telah ikut mempromosikan perusahaan dengan cara pengiriman bahan aluminium ke Jepang. Maka, perusahaan asingpun tau kualitas yang dihasilkan oleh PT.INALUM. 5 Karena adanya kendala yang bisa menyebabkan PT.INALUM ini gulung tikar akibat pemegang saham sudah tidak mau lagi untuk bekerjasama dengan Indonesia. Maka disinilah bagaimana peran PR untuk tetap mempertahankan perusahaan agar tetap berdiri dan tetap menjalankan operasi usaha dalam jangka panjang. Public relations dituntut untuk menjalankan fungsinya dalam pendekatan dan melakukan komunikasi kepada pemegang saham aggar ia tetap bekerjasama dengan pihak Indonesia dan tidaka menarik saham yang ditanam. Pemegang saham juga sangan berpengaruh terhadap jalannya suatu bisnis di perusahaan. Jika tidak ada pemegang saham, maka financial perusahaan bisa mengalami penurunan bahkan bangkrut, karena tidak adanya praktisi dalam permasalahan keuangan dan administrasi yang menyangkut pemasaran. Sama halnya dengan fungsi pemegang saaham yang ada di PT.INALUM ini, mereka mempunyai andil dalam setiap hasil yang di peroleh dari hasil pemasaran bahan baku aluminium. Dalam setiap bahan yang dihasilakan di Indonesia, maka akan secara langsung di kirim ke Jepang dalam presentasi 60%. Itu sudah menjadi perjajnian awal sebelum PT.INALUM berjalan. Alasan peneliti memilih PT.INALUM ini menjadi bahan penelitian dan untuk dijadikan bahan tulisan pada skripsi, karena PT.INALUM merupakan perusahaan pelopor yang bisa menghasilkan bahan aluminiun dan dapat membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkan. Selain itu PT.INALUM juga telah banyak membantu masyarakat di Kuala Tanjung, Sumatera Utara. 5 F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek, PT.Gramedia Pustaka Utama, 1992.
Dengan mendirikan sarana bagi warga dan dapat membantu warga dengan adanya aliran listrik yang di keluarkan oleh Pembangkit listrik tenaga Air (PLTA). Selain itu PT.INALUM juga mendapatkan penghargaan atas lingkungan hidup. Dimana sisa dari peleburan bahan aluminium itu tidak berbentuk limbah. Tetapi merupakan asap yang telah disaring sedemikian rupa dan tidak menimbulkan polusi udara yang berlebihan dan merugikan warga di sekitar. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dan gambaran dalam latar belakang masalah maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana upaya Public Relations PT.Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) tbk dalam menjalin hubungan baik dengan pemegang saham? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai nantinya untuk mengetahui hubungan yang terjalin di dalam organisasi antara seorang PR dengan pemegang saham. Mengetahui pula mengenai perkembangan organisasi pada investor relations. Dan mengetahui lebih jelas akan pengaruhnya pemegang saham dengan perusahaan. Dengan demikian penulis dapat mempelajari dan mengetahui mengenai bagaimana kinerja kerja di dalam suatu perusahaan. Terutama dalam praktisi Public Relations yang bisa
membangun hubungan baik dengan para anggota organisasi khususnya pada level top manajemen. Agar stabilitas saham ataupun hubungan kerja yang terjalin tetap terjaga. 1.4 Manfaat dan Kegunaan Penelitian a. Manfaat Teoristis Sebagai pengembangan mengenai studi kasus dalam organisasi mengenai hubungan antara Public Relations dengan pemegang saham. Agar dapat mencapai tujuan organisasi yang diharapkan. b. Manfaat Praktis Agar dapat menjadi masukan untuk PT.INALUM dalam menjalin hubungan baik dengan pemegang saham dan dapat menjalankan perannya sebagai seorang public relations untuk membina perusahaan yang ditanganinya. Dan membuat inovasi baru atas program kerja agar menjadi perhatian publik yang positif.
1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian agar penulis memahami mengenai pemegang saham. Dan bagaimana menyelesaikan kegiatan kerja dengan baik tanpa adanya kesalahan pada komunikasi dan menjalin hubungan dengan anggota organisai lainnya. 6 6 Morissan, Manajemen Public Relations dan Strategi Menjadi Humas Profesional, Kencana Prenada Media Group, 2008.