HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DINI DI PUSKESMAS JETIS 1 BANTUL

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Apriani Tiasna

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH MOTHER OF CONDUCT GIVING FOOD COACH ASI (MP-ASI) IN THE VILLAGE KEMUNING, NGARGOYOSO, KARANGANYAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan ERLIAN AWAL SETIANI R

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 sebesar 34 per kelahiran hidup.

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN DUKUNGAN MERTUA DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI PUSKESMAS SEWON I BANTUL BULAN DESEMBER 2013 JULI 2014 NASKAH PUBLIKASI

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

STUDI KOMPARATIF PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-6 BULAN YANG DIBERI MP-ASI DAN TANPA DIBERI MP-ASI

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 6-12 BULAN DI TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI DUSUN IX DESA BANDAR SETIA

Reni Halimah Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Diajukan Oleh : PUTRI RAHMITASARI J

HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Eti Eliza NIM

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

Novianti Damanik 1, Erna Mutiara 2, Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

E-Jurnal Obstretika. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Devi C.D. Simbolon 1, Heru Santosa 2, Asfriyati 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. rendahnya kesadaran masyarakat terhadap penyakit tersebut. Payudara

HUBUNGAN EMOSI DAN FREKUENSI MENYUSUI PADA IBU MENYUSUI DENGAN KELANCARAN ASI DI RS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI ABSTRACT

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI ABSTRAK

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 4-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Bayi (AKB) di dunia masih tergolong tinggi.

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan generasi penerus sumberdaya manusia untuk. bagi anak sejak lahir hingga usia dua tahun (Depkes RI, 2011).

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI BARU LAHIR PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH BANTUL

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

Disusun Oleh : NOVIC ISMAN J PROGRAM FAKULTAS

TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN SUSU FORMULA BAYI USIA DIBAWAH 6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG ABSTRACT

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DAN PARITAS IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS SEWON II BANTUL TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian balita dalam kurun waktu 1990 hingga 2015 (WHO, 2015).

PERBEDAAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG ASI EKSLUSIF DAN NON EKSLUSIF

ANALISIS PERILAKU IBU MENYUSUI DI KELURAHAN PAROPO KECAMATAN PANAKUKKANG KOTA MAKASSAR. * Ignata Apolonia B * Dosen tetap Prodi Kebidanan Sandi Karsa

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Disusun Oleh: Wiwiningsih

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian tumbuh kembang bayi tidak optimal. utama kematian bayi dan balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50%

Nisa khoiriah INTISARI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF 6-11 BULAN DIKELURAHAN KARUWISI UTARA KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

Transkripsi:

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DINI DI PUSKESMAS JETIS 1 BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Qulbiatun 1610104192 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2017

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DINI DI PUSKESMAS JETIS 1 BANTUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta Disusun oleh: Qulbiatun 1610104192 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2017

HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DINI DI PUSKESMAS JETIS 1 BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Qulbiatun 1610104192 Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Dipublikasikan Pada Program Studi Kebidanan Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta Oleh : Pembimbing : Suharni, S.Pd., M.Kes. Tanggal : 21 Juli 2017 Tanda Tangan : ii

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DINI DI PUSKESMAS JETIS 1 BANTUL Qulbiatun, Suharni Email : qulby95@gmail.com Latar Belakang : Angka kematian bayi di Indonesia 32 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Salah satu penyebab kematian bayi adalah infeksi usus yang di sebabkan oleh pemberian MP-ASI dini. Pemberian ASI Ekslusif hanya 63% bayi di dunia, dan 37% bayi mendapatkan MP- ASI saat usianya < dari 6 bulan. Hal ini menggambarkan bahwa praktek pemberian MP-ASI dini diberbagai negara masih cukup tinggi. Tujuan : Di ketahuinya Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian MP-ASI dini di Puskemas Jetis 1 Bantul. Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Analitikdengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan di Puskesmas Jetis 1 Bantul sejumlah 243 ibu. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive samplingdengan jumlah sampel 49 responden. Uji analisis data menggunakan Chi square. Hasil : Responden yang memberikan MP-ASI dini yaitu sebanyak 37 responden (75,5%), dan ibu yang memilikidukungan keluarga yang memberikan MP-ASI dini sebanyak 34 responden (69,4%). Hasil uji Chi squaredi dapatkan nilai signifikan 0,004 (p<0,05). Simpulan dan Saran: Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian MP-ASI dini di Puskesmas Jetis 1 Bantul tahun 2017. Saran bagi ibu yang mempunyai bayi di harapkan memberi ASI Ekslusif saja minimal 6 bulan dan bisa di lanjutkan sampai 2 tahun tanpa makanan tambahan lain. Background: The infant mortality rate in Indonesia is 32 per 1,000 live births in 2012. One of the causes of infant mortality are intestinal infection caused by the provision of breastfeeding early. Exclusive breastfeeding is only 63% of babies in the world, and 37% of babies get MPs at <6 months of age.this illustrates that the practice of giving early breast milk in various countries is still quite high. Objective: In Relation be knew by the Family Support Provision of breastfeeding early in Puskesmas Jetis 1 Bantul. Methods: This study uses descriptive analytical research with cross sectional approach. The population in this study were all mothers who had infants 0-6 months in Puskesmas Jetis 1 Bantul a total of 243 mothers. Sampling technique in this research is purposive sampling with a sample of 49 respondents.test data analysis using Chi-square. Results: Respondents who provide breastfeeding early is seba a multitude of 37 respondents (75.5%), and women who have no family support that provide early complementary feeding as many as 34 respondents (69.4%). Chi square test results in getting significant value of 0.004 (p <0.05). Conclusions and Recommendations: There is a relationship between family support with the provision of breastfeeding early in Puskesmas Jetis 1 Bantul in 2017. Advice for mothers with babies on exclusive breastfeeding alone expected to give at least 6 months and can continue until 2 years without any other additional food..

PENDAHULUAN Air susu ibu (ASI) mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi dalam enam bulan pertama setelah dilahirkan. Pemberian Makanan Pendamping Air susu ibu (MP-ASI) sebelum anak berumur enam bulan tidak dianjurkan, karena dapat meningkatkankemungkinan terkontaminasi dan meningkatkan risiko terkena penyakit, khususnya diare. Setelah anak berusia enam bulan sesuai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan bayi, maka ASI harus ditambah dengan cairan lain dan makanan padat untuk memberikan gizi yang memadai. Cairan dan makanan padat itu biasanya disebut Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), diberikan sampai anak berusia dua tahun (BKKBN dan Kemenkes RI, 2015). Penelitian WHO (2015), menyatakan bahwa hanya 63% bayi di dunia yang mendapatkan ASI eksklusif sedangkan 37% bayi lainnya ternyata telah mendapatkan MP- ASI saat usianya < dari 6 bulan. Hal ini menggambarkan bahwa praktek pemberian MP-ASI dini diberbagai negara masih cukup tinggi. Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) yang diperoleh dari cakupan pemberian Air Susu Ibu Eksklusif bagi bayi usia 0-6 bulan di Indonesia pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 5,7% menjadi 52,3% pada tahun 2014 relatif turun menjadi 52,4%, dan pada tahun 2015 pemberian ASI Ekslusif hanya 54,3% tidak ada peningkatan, sedangkan target yang di harapkan sebesar 80% (Pusdatin, 2015). Tahun 2015 di Kabupaten Bantul, cakupan ASI sebesar 71,56% sudah hampir sampai target nasionalnya sebesar 80% pemberian ASI ekslusif secara umum mengalami peningkatan. Tapi masih ada beberapa puskesmas yang masih sangat rendah cakupan pemberian ASI ekslusif salah satunya di Puskesmas Jetis 1 Bantul 43%, karna masih banyak ibu-ibu yang memberikan bayinya MP-ASI berusia di bawah 6 bulan. Kenyataan yang terjadi di masyarakat pemberian MP-ASI belum menunjukan pola yang tepat. Masih banyak di jumpai adanya pemberian MP-ASI yang tidak tepat. Banyak ibu yang mengukur keberhasilannya mengasuh anak, bila anaknya terlihat gemuk. Akhirnya ibu tersebut akan terus menerus memaksa anaknya makan banyak yang melebihi jadwal waktu makan. Pemberian MP-ASI yang tidak tepat dapat mengakibatkan anak menderita kurang gizi (Khomsan, 2010).. Salah satu dampak pemberian MP-ASI dini adalah terjadinya diare. Dalam MP-ASI biasanya terkandung konsentrasi tinggi karbohidrat dan gula yang mana masih sukar di cerna oleh organ bayi apabila di berikan terlalu dini. Karena produksi enzim-enzim pencernaan yang masih rendah, maka akan terjadi malabsorbsi di dalam pencernaan bayi. Akibatnya akan terjadi gangguan gastrointestinal pada bayi yang salah satunya adalah kejadian diare (Pudjiaji, 2008). Banyak faktor yang mempengaruhi pemberian MP-ASI dini pada bayi sebelum usia 6 bulan. Banyal hal yang menyebabkan tingginya angka kejadian pemberian MP-ASI dini di Indonesia, bisa di pengaruhi oleh, sosial budaya, tingkat pengetahuan, pendidikan, faktor petugas kesehatan, usia, sikap ibu, dan status pekerjaan (Arifin, 2009). Tingginya pemberian Makanan Pendamping ASI Dini juga dipengaruhi oleh dukungan keluarga. Seorang ibu sangat membutuhkan dukungan keluarga dalam memberikan ASI nya sampai bayi berusia 6 bulan, tetapi banyak keluarga yaitu orang tua dan suami yang justru memberikan makanan atau minuman sebelum bayi berusia 6 bulan (Lyna,2009). Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 233 terdapat anjuran bagi para ibu untuk menyusukan anak-anaknya selama 2 tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuannya. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi

makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al baqarah : 233). Berdasarkan hasil studi pendahuluan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Puskesmas Jetis I adalah salah satu puskesmas yang berada di Kabupaten Bantul dengan presentase ASI Ekslusif terendah, dari hasil studi pendahuluan pada tanggal 16 januari 2017 di Puskesmas tersebut di dapatkan ASI Ekslusif 47 % yang berarti dari 100 % bayi 0-6 bulan 53 % bayi sudah di berikan MP-ASI. Dan dari hasil wawancara yang di lakukan terhadap responden yang pada saat itu datang ke Puskesmas Jetis I pada tanggal 18 januari 2017 dari 10 responden yang mempunyai bayi 0-6 bulan yaitu 4 responden ASI Ekslusif dan 6 responden sudah memberikan MP-ASI. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Analitik yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) dan mengkaji fakta-fakta yang telah terjadi di dalam suatu populasi tertentu, dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang menekankan waktu pengukuran hanya satu kali pada suatu saat, ) antara variabel independen dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan di Puskesmas Jetis 1 Bantul sejumlah 243 ibu. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan berdasarkan kriteria kriteria atau pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013). nya sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 49 ibu yang mempunyai bayi berusia 0-6 bulan di Puskesmas Jetis 1 Bantul. Sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria Inklusi dan Ekslusi. HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik responden Tabel 4.1 Karakteristik Responden Karakteristik Frekuensi Presentase responden Umur ibu <20 tahun 2 4,1% 20-35 tahun 44 89,8% >35 tahun 3 6,1% Pendidikan SD 2 4,1% SMP 9 18,4% SMA 31 63,3% PT 7 14,3% Pekerjaan IRT 40 81,6% Pegawai 8 16,3% Swasta PNS 1 2,0% Berdasarkan table 4.1 dapat di ketahui bahwa karakteristik usia sebanyak berusia 20-35 tahun sebanyak 44 responden (89,8%), sedangkan responden paling sedikit berusia <20 tahun sebanyak 2 responden (4,1%). Pendidikan responden paling banyak adalah SMA 31 responden (63,3%) dan paling sedikit SD 2 responden (4,1%). Tingkat pendidikan paling banyak SMA di karenakan sebagian besar masyarakat sadar akan pendidikan wajib 9 tahun bahkan lebih dari 9 tahun. Pekerjaan responden paling banyak adalah IRT sejumlah 40 responden (81,6%) dan paling sedikit adalah 1 responden (2,1%). Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga tertinggi ini sesuai dengan

data dari Dinkes Kesehatan Bantul yang menyatakan jika sebagian besar ibu di wilayah Puskesmas Jetis 1 Bantul bekerja sebagai ibu rumah tangga. 2. Analisis Univariat a. Dukugan keluarga Tabel 4.2 Dukungan Keluarga Dukun gan Keluar ga Frekuensi Presenta se % Tinggi 41 83,7% Sedang 5 10,2% Rendah 3 6,1% Jumlah 49 100% Berdasarkan table 4.2 dapat di ketahui bahwa jumlah responden 49 orang, dari 49 orang tersebut sebagian besar memiliki dukungan yang tinggi dari keluarganya yaitu sebesar 41 responden (83,7%). b. Pemberian MP-ASI Dini Tabel 4.3 Pemberian MP-ASI Dini Pemberian MP-ASI dini Frekuensi Presen tase % Ya 37 75,5% Tidak 12 24,5% Jumlah 49 100% Berdasarkan table 4.3 dapat di ketahui bahwa sebanyak 49 responden yang memberikan MP-ASI dini pada bayi usia 0-6 bulan sebanyak 37 responden (75,5%). 3. Analisis Bivariat Berdasarkan tabel 4.4 dapat di ketahui bahwa responden yang memiliki dukungan yang tinggi dari keluarganya sebanyak 41 responden (83,7%) dan responden yang memberikan MP-ASI dini dan memiliki dukungan keluarga yang tinggi sebanyak 34 responden (69,4%). Tabel 4.4 Analisis Bivariar Dukungan Keluarga Pem-berian MP-ASI dini Jml P- value Ya Tidak F % F % F % 0,004 Tinggi 34 69,4 7 14,3 41 83,7 Sedang 3 6,1 2 4,1 5 10,2 Rendah 0 0 3 6,1 3 6,1 Jumlah 37 75,5 12 24,5 49 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil analisis Chi-Square antara variabel bebas (dukungan keluarga) dengan variabel terikat (pemberian MP-ASI dini). Nilai signifikan p-value sebesar 0,004, hal ini bahwa mayoriras responden yang memiliki hubungan keluarga yang tinggi yaitu sebesar 41 responden(83,7%). Hal ini menyebabkan dukungan keluarga sangat tinggi terhadap pemberian MP-ASI dini karena masih banyak responden yang kurang mendapatkan dukungan Informasional dari keluarganya. Menurut peneliti seharusnya keluarga berperan aktif dalam tumbuh kembang bayi, dalam hal ini bahaya untuk memberikan MP-ASI dini dan mengingatkan ibu tentang pentingnya ASI Ekslusif pada bayi, karena dukungan dari keluarga terdekat sangat mempengaruhi dalam pemberian ASI Ekslusif dan menghindari pemberian MP-ASI dini pada bayi. Hal ini sesuai dengan teori Setiadi (2008) keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang. Seseorang di besarkan, bertempat tinggal, beriteraksi satu dengan yang lain, di bentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaannya dan berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar, dan mediasi hubungan anak dengan lingkungannya. 1. Pemberian MP-ASI dini Berdasakan tabel 4.3 dapat di ketahui bahwa dari 49 responden di dapatkan hasil terbanyak yang memberikan MP- ASI dini adalah sebanyak 37 responden(75,5%).

Dari hasil penelitian yang di lakukan jumlah responden mayoritas yang memberikan MP-ASI dini adalah responden yang berpendidikan terakhir SMA dan sudah menempuh pendidikan dasar, akan tetapi di lihat dari pekerjaan responden yaitu sebagai ibu rumah tangga, dimana seharusnya ibu rumah tangga lebih dekat dengan keluarga dan mempunyai banyak waktu untuk dapat memberikan ASI saja pada bayinya, hal ini di sebabkan masih kurangnya pengetahuan responden pada bahaya MP- ASI dini. sesuai dengan yang di dapatkan dari karakteristik responden paling banyak pendidikan SMA, di karenakan pendidikan yang rendah dan pengetahuan yang kurang baik bisa mempengaruhi dalam kehidupan seseorang khususnya dalam pemberian MP-ASI yang tidak tepat pada bayi. 2. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian MP-ASI Dini pada Bayi Usia 0-6 Bulan Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi Square di dapatkan nilai signifikan 0,004 (p<0,05) maka Ho di terima dan Ha di terima sehingga dapat di simpulkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Jetis 1 Bantul Yogyakarta tahun 2017. Menurut peneliti hal ini dapat di artikan, jika seseorang mendapatkan dukungan yang tinggi dari keluarga untuk memberikan ASI Ekslusif maka angka kematian bayi di Indonesia tidak akan meningkat. Karna dukungan dari keluarga sangat berperan penting dalam kesehatan anak apalagi di saat anak berusia 0-6 bulan, keluarga seharusnya mendukung ibu agar ibu tidak memberikan MP-ASI dini pada bayinya. Dukungan keluarga mengacu pada dukungan-dukungan yang di pandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat di akses atau di adakan keluarga, dukungan keluaga dapat atau tidak digunakan, akan tetapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang besifat mendukung selalu siap memberi pertolongan dan bantuan jika di perlukan (Friedman, 2010). Sesuai dengan penelitian Asdan (2007) dukungan keluarga dan kebiasaan memberi makan bayi berpengaruh terhadap pemberian makanan pendamping ASI sebesar 89,8%. Peran keluarga dalam pemberian ASI Ekslusif usia 6 bulan sangat di butuhkan terlebih kultur masyarakat Indonesia yang masih bersifat kolektif, yaitu keluarga berperan penting dalam tumbuh kembang anak khususnya dalam pengurusan bayi dalam hal pemberian makanan pendamping ASI yang tepat. PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dini di Puskesmas Jetis 1 Bantul dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Masih terdapat pemberian MP-ASI dini yang tinggi sehingga ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian MP-ASI dini berdasarkan hasil uji Chi square di peroleh nilai signifikan p value= 0,004(p>0,05). Responden yang memberikan MP-ASI dini dan memiliki dukungan keluarga yang tinggi sebanyak 34 responden (69,4%). 2. Dari 49 responden di dapatkan gambaran dukungan keluarga terhadap pemberian ASI Ekslusif masih sangat rendah yaitu sebesar 3 responden (6,1%), dukungan keluarga yang sedang sebanyak 5 responden (10,2), sedangkan pemberian MP-ASI dini memiliki dukungan yang tinggi dari keluarganya yaitu sebesar 41 responden (83,7). 3. Dari 49 responden di dapatkan gambaran Pemberian MP-ASI dini di ketahui bahwa sebanyak 49 responden

yang memberikan MP-ASI dini pada bayi usia 0-6 bulan sebanyak 37 responden (75,5%). B. Saran 1. Bagi Ilmu Kebidanan Lingkup Kesehatan Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini, dapat menjadi acuan untuk lebih mengembangkan ilmu pengetahuan kebidanan khususnya kesehatan bayi dalam pemenuhan nutrisi bayi, dan lebih mempromosikan lagi tentang ASI Ekslusif. 2. Bagi Masyarakat Puskesmas Jetis 1 Bantul Disarankan kepada responden agar dapat lebih aktif untuk mencari informasi baik dari media cetak, media elektronik, tenaga kesehatan dan lain-lain, tentang pemenuhan nutrisi yang tepat bagi bayi, sehingga dapat meningkatkan pemahaman tentang ASI Ekslusif dan tidak memberikan MP-ASI dini pada bayi. 3. Bagi Puskesmas Jetis 1 Bantul Diharapkan meningkatkan komunikasi dan edukasi untuk ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan tentang manfaat ASI Ekslusif dalam rangka peningkatan capaian ASI Ekslusif dan bahaya dari pemberian MP-ASI dini pada usia 0-6 bulan, dan lebih di tingkatkan lagi pengembangan media promosi kesehatan yang sudah ada di Puskesmas Jetis 1 Bantul. DAFTAR PUSTAKA 1. Alimul, A. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Salemba Medika 2. Depkes RI. (2006). Pedoman Umum Pemberian MP-ASI Lokal. Surabaya : Bakti Husada 3. Dinas Kesehatan Bantul. (2015). Profil Kesehatan Pemerintah Kabupaten Bantul 4. Ginting, D. (2012). Pengaruh Karakteristik, Faktor Internal, dan EksternalI buterhadap Pemberian MP- ASI Dini pada BayiUsia<6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Barus jahe Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Jurnal FK UNPAD Bandung 5. Herdelena. (2014). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. 6. Hurlock, E.B. (2006). Psikologi Perkembangan Suatu pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan, Alih Bahasa; Istiwadayanti & Soedjarwo, edisi 5. Jakarta : Penerbit Erlangga. 7. Nursalam, (2005). Konsep dan Penerapan Metodologi penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta Salemba Medika 8. Prabantini, D. (2010). A to Z Makanan Pendamping ASI. Yogyakarta : ANDI 9. Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu. 10. Sugiyono.(2013). Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV Alfa Beta