PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN BETON YANG BERCAMPUR TETES TEBU UNTUK Fc = 24 Mpa JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

Viscocrete Kadar 0 %

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Pemakaian Abu Vulkanik Gunung Merapi untuk Mengurangi Pemakaian Semen pada Campuran Beton Mutu Kelas II

STUDI PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BETON

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PEMAKAIAN AGREGAT KASAR DARI LIMBAH AMP TERHADAP KUAT TEKAN BETON fc 18,5 MPa

PENGARUH PERSENTASE BAHAN RETARDER TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PENGERASAN CAMPURAN BETON

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISA KAJIAN TEGANGAN BETON DENGAN CAMPURAN SERAT AMPAS TEBU (BAGGASE) ABSTRAK

PEMANFAATAN LIMBAH KERAMIK SEBAGAI AGREGAT KASAR DALAM ADUKAN BETON

EKO YULIARITNO NIM : D

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

PENGARUH KUAT TEKAN BETON DENGAN PENAMBAHAN SIKAMENT NN

LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN. Universitas Sumatera Utara

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DEGRADASI MEKANIK BETON NORMAL PASCA BAKAR

BAB IV ANALISA DATA. Sipil Politeknik Negeri Bandung, yang meliputi pengujian agregat, pengujian beton

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

ANALISA PERBANDINGAN KUALITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS QUARRY SUNGAI MARUNI MANOKWARI DAN KAMPUNG BUGIS SORONG

Volume 2, Nomor 3, Agustus 2012 ISSN

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (TETES TEBU) SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

Berat Tertahan (gram)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Campuran Beton terhadap Kuat Tekan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN LIMBAH BAJA (KLELET) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON. Hanif *) ABSTRAK

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTACT. iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN. xii DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL. xvi DAFTAR GRAFIK I-1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

> NORMAL CONCRETE MIX DESIGN <

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI AGREGAT YANG BERASAL DARI BEBERAPA TEMPAT DI SULAWESI UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI SUHU PADA PERAWATAN ELEVATED TEMPERATURE TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON

BAB V HASIL PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

PENGARUH PENGGUNAAN RESIN EPOXY PADA CAMPURAN BETON POLIMER YANG MENGGUNAKAN SERBUK GERGAJI KAYU

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH JUMLAH SEMEN DAN FAS TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT YANG BERASAL DARI SUNGAI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material yang banyak digunakan sebagai material

Perencanaan Campuran Beton WINDA TRI WAHYUNINGTYAS

PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN SEMEN DENGAN ABU SEKAM PADI TERHADAP KEKUATAN BETON K-400

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) ABSTRAK

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN BETON DAN PEMBAHASAN HASIL PENGUJIAN

UJI KUAT TEKAN CAMPURAN BETON DENGAN LIMBAH BATUAN PABRIK PENGRAJIN BATU ALAM JUNREJO, KOTA BATU

PENGARUH VARIASI LUAS PIPA PADA ELEMEN KOLOM BETON BERTULANG TERHADAP KUAT TEKAN

Pengujian agregat dan kuat tekan dilakukan di Laboratorium Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB III LANDASAN TEORI

TEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_

PENAMBAHAN LIMBAH PADAT PABRIK GULA (BLOTONG) SEBAGAI PENGGANTI SEMEN PADA CAMPURAN BETON

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berat Tertahan Komulatif (%) Berat Tertahan (Gram) (%)

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. membentuk masa padat. Jenis beton yang dihasilkan dalam perencanaan ini adalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH ABU TERBANG SEBAGAI FILLER UNTUK KUAT TEKAN BETON

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

Augustinus NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan material bangunan yang paling umum digunakan dalam

TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI DENGAN BAHAN TAMBAH ZEOLIT MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

PENGARUH VARIASI DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN. Universitas Sumatera Utara

Jurnal Rancang Bangun 3(1)

BAB 3 METODOLOGI. penelitian beton ringan dengan campuran EPS di Indonesia. Referensi yang

BAB III LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN EFISIENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACI DAN METODE SNI UNTUK MUTU BETON K-250 (STUDI KASUS MATERIAL LOKAL)

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KUAT TEKAN BETON

PENGARUH PENAMBAHAN TUMBUKAN LIMBAH BOTOL KACA SEBAGAI BAHAN SUBTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI EKSPERIMENTAL SIFAT-SIFAT MEKANIK BETON NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI AGREGAT KASAR

BAB III METODE PENELITIAN. dengan abu terbang dan superplasticizer. Variasi abu terbang yang digunakan

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PECAHAN BETON RECYCLE SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA BETON DENGAN MUTU RENCANA f c = 25 MPa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. portland atau semen hidrolik yang lain, dan air, kadang-kadang dengan bahan tambahan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

Transkripsi:

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN BETON YANG BERCAMPUR TETES TEBU UNTUK Fc = 24 Mpa JURNAL Oleh : YOHANES EUSABIUS NAU NIM : 2OO8520040 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI 2013

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN BETON YANG BERCAMPUR TETES TEBU UNTUK FC = 24,0 Mpa Yohanes Eusabius Nau Jurusan Teknik Sipil Fakultas teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Jl.Telaga Warna Tlogomas Malang, 65114, Indonesia Telp. 0341-565500; fax 0341-565522 Email : eunau95@yahoo.com ABSTRAK Beton merupakan hasil campuran antara semen, agregat, dan air yang di keringkan akan menjadi sebuah konstruksi yang sangat kokoh. Dalam hal ini juga biaya dalam pembuatan konstruksi sangat diperhatikan. Dengan demikian sebagai bahan penelitian konstruksi beton akan ditambah dengan bahan pengganti semen yai tu tetes tebu 0,5%. Tetes tebu ini adalah hasil dari limbah pabrik gula yang mudah untuk didapatkan. Dalam penelitian ini akan kita cari kuat tekan beton tanpa bahan pengganti semen dan beton yang ada pengganti semen. Kemudian di bandingkan kedua hasil uji kuat tekan untuk mengetahui kualitas beton dengan bahan pengganti yaitu tetes tebu 0,5%. Dalam penelitian ini diadakan pengujian beton pada umur yang berfariasi yaitu 7, 14, dan 28 hari. Nilai Uji kuat tekan yang didapat menunjukan bahwa nilai kuat tekan beton normal masih lebih besar daripada kuat tekan beton dengan bahan pengganti sebagaimana tertera sebagai berikut : kuat tekan beton normal pada umur 7, 14 dan 28 adalah 306,4 kg/cm2, 323,4 kg/cm2 dan 328,4 kg/cm2. Sedangkan beton dengan bahan pengganti tetes tebu 0,5% pada umur 7, 14 dan 28 hari adalah 217,2 kg/cm2, 266,7 kg/cm2 dan 301,0 kg/cm2. Dari hasil tersebut diatas dapat diketahui bahwa nilai kuat tekan beton normal masih lebih besar dibandingkan dengan kuat tekan beton dengan bahan pengganti semen. Kata Kunci : Kualiats Agregat, Kuat Tekan Beton,kuat tekan beton tetes tebu

A. Latar Belakang PENDAHULUAN Dengan berkembangnya pemakaian beton dalam bidang industri jasa kontruksi di Indonesia maka perlu diimbangi dengan penyediaan bahan bangunan. Sebagai pilihan digunakan beton yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan bahan- bahan bangunan yang lain seperti kayu, besi dan lainnya. Adapun kelebihan dari beton tersebut antara lain mempunyai kuat tekan tinggi, lebih tahan cuaca, mudah didapat bahan penyusunnya serta perawatannya yang mudah. Mengingat Negara Republik Indonesia merupakan negara agraris maka pemanfaatan tetes tebu dari hasil pertanian tebu sangatlah dibutuhkan untuk Menambah penghasilan bagi para Petani. Pemanfaatan tetes tebu sampai saat ini cukup maksimal pada saat ini sektor perindustrian dan sektor konstruksi sama-sama menunjukkan peningkatan. Bardasarkan uraian di atas, maka pada kesempatan ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan tetes tebu sebagai bahan penambah untuk campuran beton dengan judul Perbandingan Kuat Tekan Beton Normal Dengan Beton Yang Bercampur Tetes Tebu Untuk Fc = 24 Mpa. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh penambahan tetes tebu 0,5% dari berat semen sebagai bahan tambahan untuk beton 2. Berapakah nilai kuat tekan beton pada umur 7,14 dan 28 hari pada beton normal dan beton dengan tetes tebu 0,5% dari berat semen? 3. Berapa nilai konversi beton pada umur 7,14 dan 28 hari untuk beton normaldan beton dengan TetesTebu0,5% dari berat semen? C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kuat tekan beton dengan penambahan tetes tebu sebesar 0, 5% pada umur 7,14, dan 28 hari. 2. Memperoleh nilai faktor umur perawatan pada beton umur 7,14, dan 28 hari. TINJAUAN PUSTAKA A. Spesifikasi Bahan Beton pada umumnya terdiri dari rongga udara sekitar 1% - 2%, pasta semen ( semen dan air ) sekitar 25% - 40%, dan agregat ( agregat halus dan kasar ) sekitar 60% - 75% ( Mulyono, Tri. Teknologi Beton, halaman. 19. 2004. ANDI : Yogyakarta ). Jika diperlukan, bahan tambah atau additive dapat ditambahkan untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari beton yang bersangkutan. Untuk mendapatkan kekuatan yang baik, sifat dan karakteristik dari masingmasing bahan penyusun dari material penelitian yang akan digunakan perlu dipelajari.

Perkiraan Kekuatan Tekan (N/mm) Beton dengan Faktor Air-Semen 0.5 dan Jenis Semen dan Agregat Kasar yang Biasa Dipakai Di Indonesia JENIS SEMEN Semen Portland Tipe I atau semen tahan sulfat Tipe II, V Semen Tipe III portland KEKUATAN TEKAN (N/mm) JENIS AGREGAT PADA UMUR (HARI) KASAR 3 7 28 91 Batu tak pecah 17 23 33 40 Batu pecah 19 27 37 45 Batu tak pecah 20 28 40 48 Batu pecah 23 32 45 54 Batu tak pecah 21 28 38 44 Batu pecah 25 33 44 48 Batu tak pecah 25 31 46 53 Batu pecah 30 40 53 60 BENTUK BENDA UJI SILINDER KUBUS SILINDER KUBUS B. Tetes Tebu Tetes tebu atau juga dikenal dengan istilah ilmiah molasse adalah produk sisa pada proses pembuatan gula. Untuk membuat gula, batang tebu yang sudah dipanen akan diolah dengan mesin pemeras. Setelah itu, air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa Tetes tebu (molasse) dan air.tetes tebu dapat dimanfaatkan kembali dan digunakan oleh berbagai industri seperti pabrik alkohol, pabrik pakan ternak, pabrik kecap, pabrik penghasil pemanis dan penyedap rasa. Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras (mesin press) di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa tetes. C. Landasan Teori Pengujian kuat tekan dari beton sangat penting mengingat kekuatan tekan beton dapat dipergunakan sebagai patokan terhadap sifatsifat beton lainnya. Misalnya saja dapat diramalkan kekutan tarik, kekuatan lentur, modulus kenyal, kepadatan beton yang sejalan dengan kekuatan beton. dengan rumus : f ci Secara umum kuat tekan beton dihitung P A Dimana : ( kg / cm f ci = Kuat tekan beton (kg/cm 2 ) A 2 ).....(2-2) = Luas penampang benda uji yang mengalami tekanan P = Beban yang bekerja (kg)

Gambar 2.7. Pengujian kuat tekan beton P P Faktor Benda Uji Benda uji Perbandingan kekuatan tekan Kubus 15x15x15 cm 1.00 Kubus 20x20x20 cm 0.95 Silinder 15x30 cm 0.83 Faktor Umur Perawatan Umur beton (hari) 3 7 14 21 28 90 365 Semen portland biasa 0.40 0.65 0.88 0.95 1.00 1.20 1.35 Semen portland dengan kekuatan awal yang tinggi 0.55 0.75 0.90 0.95 1.00 1.15 1.20

Hubungan antara faktor air semen dan kuat tekan beton diusulkan oleh Duff Abram,1919 dalam (Susilorini dan Suwarno, 2009) sebagai berikut :, =A/(B)ܣሺܤሻ ଵǡହ Dimana : : Kuat tekan beton ( MPa ) X : Fas (Yang semula dalam proporsi volume) A,B : Konstanta Dari rumus di atas, dapat dilihat bahwa semakin rendah nilai faktor air semen akan semakin tinggi kuat tekan betonnya. Kuat tekan beton bertambah seiring dengan bertambahnya umur beton. Hal ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya faktor air semen dan suhu perawatan. Makin tinggi faktor air semen makin lambat kenaikan kekuatan betonnya. Makin tinggi suhu perawatan makin cepat kenaikan kekuatan betonnya. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium teknik sipil Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Dimulai dari bulan juli 2013 sampai dengan bulan agustus 2013 selama waktu tersebut, kegiatan yang dilakukan meliputi pengadaan bahan, pembuatan benda uji, dan pengujian kuat tekan. B. Rencangan Dan Perlakuan Penelitian Benda uji untuk umur beton 7, 14, 28, beton normal (beton tanpa tetes tebu) 21 sampel dan beton yang ditambahkan tetes tebu 0,5 % dari jumlah semen adalah 21 sampel yang ditunjukan pada tabel berikut. Tabel Rencana Percobaan Beton Normal Beton Dengan Tetes Tebu 0,5 % Umur beton (hari) 7 14 28 7 14 28 Benda uji 7 7 7 7 7 7

Mulai Survey Dan Penyeleksian Material Test Agregat Kasar - Analisa Saringan - Kadar Air Asli - Berat Jenis - Semen - Air - Tetes Tebu 0,5 % - Agregat Test Agregat Kasar - Analisa Saringan - Kadar Air Asli - Berat Jenis Ya Penentuan Mutu Beton Ya Perhitungan Mix Design Pembuatan Benda Uji Perhitungan Slump Test Perendaman Pengujian Beton - Kuat tekan Hasil Diagram Selesai alir percobaan

ANALISA BAHAN DAN PEMBAHASAN A. Agregat Halus Analisa Kadar Air Agregat Halus Kadar air agregat sangat menentukan mutu beton yang akan dihasilkan. W 1 = Berat basah agregat + berat cawan W 2 = Berat kering agregat + berat cawan W 3 = Berat cawan = ௪ భష మ x 100% ௪ మష య = ଵହ ଽ ǡହ ଽ ǡହ ଷǡଶ x 100% = ǡହ ଽହǡସ x 100% = 6,81 gram Analisa Berat Air Dan Agregat Halus = w 1 w 2 = 6.50 gram B. Agregat Kasar Pengujian Kadar Air Gregat Kasar W 1 = Berat basah agregat + berat cawan W 2 = Berat kering agregat + berat cawan W 3 = Berat cawan = ௪ ଵ ௪ ଶ ௪ ଶ ௪ ଷ ͳͳͳψݔ = ଵ ଽଶǡଷ ଽଶǡଷ ଷǡଶ ͳͳͳψݔ = ǡ ଽǡଶ ݔͳͲͲΨ = 8,62 % Pemeriksaan Berat air Agregat Kasar = W 1 W 2 = 100 92,3 = 7,70 gram = 105-98,5 Table 4.1. Hasil Pengujian Agregat Jenis Pengujian Agregat Halus Agregat Kasar Kadar Air (%) 6,81 8,62 Berat Air (Gram) 6,50 7,70

C. Pengujian Slump Test pengujian slump test beton normal dan beton dengan tetes tebu 0,5 % dapat dilihat pada table Tabel 4.4 Hasil Pengujian Slump Test Jenis Beton Nilai Slump Test Yang Diperoleh (cm) Beton Normal 9,5 Beton Dengan Tetes Tebu 0,5 % 16,0 D. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Tabel 4.10 Nilai Tekan Hancur Dan Tegangan Hancur Kubus Rata-Rata Untuk Beton Normal dan beton Dengan Tetes Tebu 0,5 % Jenis Campuran Umur Beton (Hari) Tekanan Hancur Rata-Rata (KN) Beton Normal Beton Tetes Tebu 0,5 % 0 7 14 28 0 7 14 28 0,00 591,1 677,1 738,5 0,00 389,1 550,1 677,3 Tegangan Hancur Kubus Rata-Rata (kg/cm 2 ) 0,00 306,4 323,4 328,4 0,00 217,2 266,7 301,0 Berdasarkan perhitungan kuat tekan (sub bab 4.5) pada umur 7,14 dan 28 hari masing masing didapat nilai kuat tekan beton normal dengan beton yang ditambahkab tetes tebu 0,5 % perhitungan kuat tekan beton rata rata (kg/cm 2 ) pada beton dengan campuran tetes tebu 0,5 % dari berat semen mengalami penurunan dibandingkan dengan beton normal seperti pada table 4.10. dari hasil

Gambar 4.1 Grafik Nilai Tekan Beton Rata-Rata Beton Normal Dan Beton Dengan Tetes Tebu 0,5 % Pada Umur 7,14 dan 28 Hari Tegangan Hancur (kg/cm2) 350.00 300.00 250.00 200.00 150.00 100.00 50.00 0.00 Grafik Kuat Tekan Beton Normal Dan Beton Dengan Tetes Tebu 0,5% 0 7 14 28 Umur (Hari) Beton Normal Beton Tetes Tebu 0,5% E. Nilai Faktor Umur Perawatan (U) Beton Normail Dan Beton Dengan Tetes Tebu 0,5 % Nilai Faktor Umur Perawatan (U) Beton Normal dan Beton Dengan Tetes Tebu 0,5 % Pada Umur 7,14 dan 28 Hari Jenis Campuran Nilai Faktor Umur Perawatan ( U ) 7 14 28 Beton Normal 0,7999 0,9163 1.0000 Beton Dengan Tetes Tebu 0,5 % 0,5745 0,8122 1.0000 PENUTUP A. Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan di laboratorium bton normal dan beton dengan tetes tebu 0,5% untuk mendapatkan nilai kuat tekan beton dan nilai konversi beton pada umur 7, 14 dan 28 hari, di dapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 7, 14 dan 28 hari pada beton normal dan beton dengan tetes tebu 0,5% sehingga didapat nilai kuat tekan beton rata-rata pada masing-masing umur tanpa di

konversi ke umur 28 hari. Nilai kuat tekan beto rata-rata pada umur 7 hari = 306,4 kg/cm2, pada umur 14 hari = 323,4 kg/cm2, dan pada umur 28 hari =328,4 kg/cm2 sedangkan nilai kuat tekan beton rata-rata beton dengan tetes tebu 0,5% pada umur 7 hari = 217,2 kg/cm2, pada umur 14 hari = 266,7 kg/cm2,dan pada umur 28 hari = 301,0 kg/cm2. 2. Nilai konversi beton pada umur 7, 14, dan 28 hari untuk beton normal dan beton dengan tetes tebu 0,5% didapat nilai konversi beton normal umur 7 hari = 0,799, umur 14 hari = 0,9163, dan umur 28 hari = 1,000,sedangkan nilai konversi beton dengan tetes tebu 0,5% pada umur 7 hari = 0,5745, pada umur 14 hari = 0,8122, dan pada uymur 28 hari = 1,000. 3. Table nilai konversi umur yang telah ditetapkan dan nilai konveris umur yang di dapat dalam penelitian Umur beton (hari) 7 14 28 Nilai faktor Semen portland umur yang 0.65 0.88 1.00 biasa ditetapkan Nilai faktor umur penelitian B. Saran Nilai Faktor Umur Jenis Campuran Perawatan ( U ) 7 14 28 Beton Normal 0,7999 0,9163 1.0000 Beton Dengan Tetes Tebu 0,5 % 0,5745 0,8122 1.0000 1. Dengan adanya pengujian kuat tekan beton dan nilai konversi umur beton diharapkan bisa dijadikan landasan untuk melakukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan nilai mkonveri beton lebih dari 28 hari. 2. Untuk melakukan penelitian lanjutan campuran beton dengan bahan tambahan tetes tebu disarankan mengurangi air sesuai dengan kadar air yang ada pada tetes tebu agar hasil campuran tidak terlalu encer. 3. Untuk melakukan penelitian lanjutan, agar mendapatkan nilai konversi penelitian yang mendekati dengan nilai konversi yang ditetapkan atau untuk hasil yang lebvih akurat, maka jumlah sampel minimal n = 20 buah.

DAFTAR PUSTAKA Kusuma, Irgideon, M.eng, Pedoman Pengerjaan Beton, Erlangga, Jakarta, 1993 SK.SNI.T-15-1990-2003, Tata Cara Rancangan Campuran Beton Normal, Departemen Pekerjaan Umum, bandung. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, Departemen Pekerjaan Umum bandung, 1979. Dr.G.Edwar Nawy, pe.beton Bertulang, PT. Eresko, Bandung,1990 Mulyono, ir. Tri,MT,Teknologi Beton, Andy, Jogjakarta, 2003 Nugraha, ir. Paulus, M,eng. Teknologi Beton Dengan Antisipasi Terhadap Pedoman Beton 1989, universitas Kristen petra, Surabaya 1993 Sk. Sni.no.03-6468-2000 PD-T-18-1999- 03, Tata Cara Pelaksanaan Campuran Beton Berkekuatan Tinggi Dan Abu Terbang. Sni 03-2834-2000, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, bandung