PENGARUH SISTEM KANDANG BERTINGKAT DAN PENGGUNAAN AMPAS TEH HITAM DALAM RANSUM TERHADAP TINGKAH LAKU PUYUH PETELUR (Coturnix coturnix japonica) SKRIPSI Oleh AHMAD KHOIRUDIN PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015
PENGARUH SISTEM KANDANG BERTINGKAT DAN PENGGUNAAN AMPAS TEH HITAM DALAM RANSUM TERHADAP TINGKAH LAKU PUYUH PETELUR (Coturnix coturnix japonica) Oleh AHMAD KHOIRUDIN NIM : 23010111130093 Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Peternakan pada Program Studi S1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA AKHIR Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ahmad Khoirudin NIM : 23010111130093 Program Studi : S1 Peternakan Dengan ini menyatakan sebagai berikut : 1. Skripsi yang berjudul : Pengaruh Sistem Kandang Bertingkat dan Penggunaan Ampas Teh Hitam dalam Ransum terhadap Tingkah Laku Puyuh Petelur (Coturnix coturnix japonica), dan penelitian yang terkait dengan karya ilmiah ini adalah hasil dari kerja saya sendiri. 2. Setiap ide atau kutipan dari karya orang lain berupa publikasi atau bentuk lainnya dalam skripsi ini telah sesuai dengan standar prosedur disiplin ilmu. 3. Penulis juga mengakui bahwa skripsi ini dapat dihasilkan berkat bimbingan dan dukungan penuh oleh pembimbing penulis, yaitu : Prof. Dr. Ir. Edjeng Suprijatna, M.P. dan Prof. Ir. Dwi Sunarti, M.S., Ph.D. Apabila di kemudian hari dalam skripsi ini ditemukan hal-hal yang menunjukkan telah dilakukannya kecurangan akademik oleh penulis, maka penulis bersedia gelar akademik yang telah penulis dapatkan ditarik sesuai dengan ketentuan dari Program Studi S1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Semarang, Juni 2015 Penulis Ahmad Khoirudin Mengetahui, Pembimbing Utama Pembimbing Anggota Prof. Dr. Ir. Edjeng Suprijatna, M. P. Prof. Ir. Dwi Sunarti, MS. Ph. D.
Judul Skripsi : PENGARUH SISTEM KANDANG BERTINGKAT DAN PENGGUNAAN AMPAS TEH HITAM DALAM RANSUM TERHADAP TINGKAH LAKU PUYUH PETELUR (Coturnix coturnix japonica) Nama Mahasiswa : AHMAD KHOIRUDIN Nomor Induk Mahasiswa : 23010111130093 Program Studi/Jurusan : S1 PETERNAKAN/PETERNAKAN Fakultas : PETERNAKAN DAN PERTANIAN Telah disidangkan di hadapan Tim Penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal Pembimbing Utama Pembimbing Anggota Prof. Dr. Ir. Edjeng Suprijatna, M.P. Prof. Ir. Dwi Sunarti, M.S., Ph.D Ketua Panitia Ujian Akhir Program Ketua Program Studi Dr. Ir. Marry Christiyanto, M.P. Ir. Hanny Indrat Wahyuni, M.Sc., Ph.D Dekan Ketua Jurusan Prof. Ir. Mukh Arifin, M.Sc., Ph.D Prof. Dr. Ir. Bambang Sukamto, S.U.
RINGKASAN AHMAD KHOIRUDIN. 23010111130093. 2015. Pengaruh Sistem Kandang Bertingkat dan Penggunaan Ampas Teh Hitam dalam Ransum terhadap Tingkah Laku Puyuh Petelur Coturnix coturnix japonica (The Effects of tier cage system and black tea waste feeding on the behaviour of laying quail (Coturnix coturnix japonica)) (EDJENG SUPRIJATNA dan DWI SUNARTI) Penelitian bertujuan mengetahui interaksi antara sistem kandang bertingkat dan penggunaan ampas teh hitam dalam ransum terhadap tingkah laku puyuh petelur. Manfaat penelitian adalah diperoleh informasi level penggunaan ampas teh hitam yang tepat serta tingkat kandang yang sesuai untuk kenyamanan puyuh petelur dilihat berdasarkan tingkah laku. Penelitian ini dilaksanakan selama 10 minggu dimulai pada tanggal 11 Oktober hingga 20 Desember 2014 di Mulawarman Timur Kelurahan Kramas Kecamatan Tembalang, Semarang. Materi yang digunakan adalah 225 ekor puyuh petelur umur 4 minggu dengan bobot badan rata-rata 122 + 8,56 g (CV = 7,03%). Bahan ransum terdiri dari bekatul, jagung kuning, bungkil kedelai, poultry meat meal, tepung kerang dan ampas teh hitam. Kandang yang digunakan adalah kandang koloni sebanyak 45 unit dengan kapasitas 5 ekor/unit. Setiap 9 unit kandang disusun secara bertingkat sehingga didapatkan 5 tingkat kandang. Pemeliharaan dilakukan selama 10 minggu dengan tingkat kandang 1 (L1), tingkat kandang 2 (L2), tingkat kandang 3 (L3), tingkat kandang 4 (L4), tingkat kandang 5 (L5) dan kombinasi level ampas teh dalam ransum 1,5% (T1), 3% (T2), 4,5% (T3). Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan acak lengkap dengan pola split plot 5 x 3 dan 3 ulangan dengan petak utama tingkat kandang dan anak petak level ampas teh. Data dianalisis menggunakan prosedur analisis ragam. Parameter yang diamati yaitu tingkah laku makan, tingkah laku minum, tingkah laku panting, tingkah laku berjalan dan tingkah laku istirahat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandang bertingkat menyebabkan suhu kandang tinggi antara 26 0 C 29 0 C sehingga semua puyuh dalam kondisi stres. Berdasarkan data analisi ragam tidak ada pengaruh interaksi (P>0,05) antara sistem kandang bertingkat dan penggunaan ampas teh dalam ransum terhadap tingkah laku puyuh petelur. Perlakuan lantai kandang menunjukkan tidak ada pengaruh nyata (P>0,05) terhadap tingkah laku puyuh petelur. Perlakuan penggunaan ampas teh hitam dalam ransum menunjukkan tidak ada pengaruh nyata (P>0,05) terhadap tingkah laku puyuh petelur. Kesimpulan dari penelitian adalah puyuh cenderung mengalami stres lebih berat pada kandang dengan tingkat lebih tinggi. Penambahan ampas teh hitam sebesar 4,5% dalam ransum diketahui belum mampu menurunkan stres pada puyuh.
KATA PENGANTAR Puyuh merupakan salah satu komoditas unggas yang mempunyai peran penting dalam menghasilkan telur dan daging untuk memenuhi kebutuhan protein hewani yang murah bagi masyarakat. Tingkah laku memegang peranan penting dalam produktivitas puyuh, ketika puyuh bertingkah laku normal dapat menghasilkan produksi telur dan daging sesuai kemampuannya. Puyuh umumnya dipelihara pada kandang bertingkat sehingga mengakibatkan cekaman panas. Tinggi tingkat kandang yang berbeda menyebabkan perbedaan suhu antar tingkat kandang sehingga puyuh mengalami cekaman panas berbeda pada tiap lantai. Cekaman yang dialami oleh unggas dapat menyebabkan terlepasnya radikal bebas dalam tubuh. Ampas teh hitam diketahui memiliki kandungan polifenol yang berperan sebagai antioksidan sebagai upaya mengurangi radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh system kandang bertingkat dan penggunaan ampas teh dalam ransum terhadap tingkah laku puyuh petelur. Penulis panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Sistem Kandang Bertingkat dan Penggunaan Ampas Teh Hitam dalam Ransum terhadap Tingkah Laku Puyuh Petelur (Coturnix coturnix japonica). Penulis menyadari bahwa segala upaya yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis dengan segala kerendahan hati menyampaikan vi
ucapan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Edjeng Suprijatna, M.P. selaku dosen pembimbing utama dan Prof. Ir. Dwi Sunarti, M.S., Ph.D. selaku dosen pembimbing anggota, yang telah meluangkan waktu dan pikiran serta bimbingan dan saran selama proses penelitian hingga penyusunan skripsi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir. Warsono Sarengat, M.S. selaku kepala Lab. Ilmu Ternak Unggas, kepada Dr. Ir. Wayan Sukarya Dilaga, M.S.selaku dosen wali, kepada Bapak Rasijanyang telah banyak membantu dalam penelitian ini serta penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Gurita Harjanto atas nasehatnya. Penulis juga mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada kedua orang tua, Bapak dan Ibu tercinta dan Adik-adik atas dukungan moril dan materiil. Penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada tim penelitian Puyuh (Nina, Evi, Rizal) atas kerjasama dan bantuannya. Terimakasih saudara seperjuangan temanteman kelas B dan teman-teman angkatan 2011 atas bantuan dan kebersamaannya. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membaca sehingga pada akhirnya dapat memberikan sumbangsihnya dalam perkembangan bidang industri peternakan. Semarang, Juni 2015 Penulis vii
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR ILUSTRASI... DAFTAR LAMPIRAN... vi x xi xii BAB I. PENDAHULUAN... 1 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 3 2.1. Puyuh... 3 2.2. Sistem Kandang... 5 2.3. Ampas Teh... 6 2.4. Ransum Puyuh... 8 2.5. Tingkah Laku Makan... 9 2.6. Tingkah Laku Minum... 10 2.7. Tingkah Laku Berjalan... 11 2.8. Tingkah Laku Istirahat... 12 BAB III. MATERI DAN METODE... 13 3.1. Materi Penelitian... 13 3.2. Metode Penelitian... 15 3.3. Rancangan Percobaan... 17 3.4. Parameter Penelitian... 17 3.5. Model Linier Aditif... 18 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 20 4.1. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Makan... 20 4.2. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Minum... 25 4.3. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Panting... 30 viii
4.4. Pengaruh Perlakuan terhadaptingkah Laku Berjalan... 35 4.5. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Istirahat... 40 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 45 5.1. Kesimpulan... 45 5.2. Saran... 45 DAFTAR PUSTAKA... 46 LAMPIRAN... 51 RIWAYAT HIDUP... 105 ix
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Nilai Heat Stress Index pada Unggas... 6 2. Konsumsi Ransum Puyuh pada Berbagai Umur... 8 3. Kebutuhan Nutrisi Puyuh... 9 4. Komposisi Ransum Perlakuan... 14 5. Kandungan Nutrisi Ransum Penelitian... 14 6. Rata-rata Tingkah Laku Makan Puyuh... 20 7. Rata-rata Tingkah Laku Makan Puyuh Umur 6, 8 dan 10 Minggu... 24 8. Rata-rata Tingkah Laku Minum Puyuh... 25 9. Rata-rata Tingkah Laku Minum Puyuh Umur 6, 8 dan 10 Minggu... 28 10. Rata-rata Tingkah Laku Panting Puyuh... 30 11. Rata-rata Tingkah Laku Panting Puyuh Umur 6, 8 dan 10 Minggu... 32 12. Rata-rata Tingkah Laku Berjalan Puyuh... 35 13. Rata-rata Tingkah Laku Berjalan Puyuh Umur 6, 8 dan 10 Minggu... 37 14. Rata-rata Tingkah Laku Istirahat Puyuh... 40 15. Rata-rata Tingkah Laku Istirahat Puyuh Umur 6, 8 dan 10 Minggu... 42 x
DAFTAR ILUSTRASI Ilustrasi Halaman 1. Proses Terbentuk Radikal Bebas dan Peranan Antioksidan dalam Menangkal Radikal Bebas... 7 2. Grafik Tingkah Laku Makan Puyuh Umur 6 Minggu... 22 3. Grafik Tingkah Laku Makan Puyuh Umur 8 Minggu... 22 4. Grafik Tingkah Laku Makan Puyuh Umur 10 Minggu... 23 5. Grafik Tingkah Laku Minum Puyuh Umur 6 Minggu... 28 6. Grafik Tingkah Laku Minum Puyuh Umur 8 Minggu... 29 7. Grafik Tingkah Laku Minum Puyuh Umur 10 Minggu... 29 8. Grafik Tingkah Laku Panting Puyuh Umur 6 Minggu... 33 9. Grafik Tingkah Laku Panting Puyuh Umur 8 Minggu... 34 10. Grafik Tingkah Laku Panting Puyuh Umur 10 Minggu... 34 11. Grafik Tingkah Laku Berjalan Puyuh Umur 6 Minggu... 38 12. Grafik Tingkah Laku Berjalan Puyuh Umur 8 Minggu... 39 13. Grafik Tingkah Laku Berjalan Puyuh Umur 10 Minggu... 39 14. Grafik Tingkah Laku Istirahat Puyuh Umur 6 Minggu... 43 15. Grafik Tingkah Laku Istirahat Puyuh Umur 8 Minggu... 43 16. Grafik Tingkah Laku Istirahat Puyuh Umur 10 Minggu... 44 xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Denah dan Tata Letak Perlakuan... 51 2. Data Rata-rata Temperatur Kandang dan Heat Stress Index... 52 3. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Makan Puyuh Petelur Umur 6 Minggu... 55 4. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Minum Puyuh Petelur Umur 6 Minggu... 57 5. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Panting Puyuh Petelur Umur 6 Minggu... 60 6. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Berjalan Puyuh Petelur Umur 6 Minggu... 63 7. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Istirahat Puyuh Petelur Umur 6 Minggu... 66 8. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Makan Puyuh Petelur Umur 8 Minggu... 68 9. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Minum Puyuh Petelur Umur 8 Minggu... 71 10. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Panting Puyuh Petelur Umur 8 Minggu... 74 11. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Berjalan Puyuh Petelur Umur 8 Minggu... 77 12. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Istirahat Puyuh Petelur Umur 8 Minggu... 80 13. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Makan Puyuh Petelur Umur 10 Minggu... 83 14. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Minum Puyuh Petelur Umur 10 Minggu... 86 xii
15. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Panting Puyuh Petelur Umur 10 Minggu... 89 16. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Berjalan Puyuh Petelur Umur 10 Minggu... 92 17. Pengaruh Perlakuan terhadap Tingkah Laku Istirahat Puyuh Petelur Umur 10 Minggu... 95 18. Rekapitulasi Hasil Analisis Data Penelitian... 98 19. Rekapitulasi Quail Day ProductionPuyuh Petelur 10 Minggu... 99 20. Perhitungan Income Over Feed Cost (IOFC)... 100 21. Dokumentasi Penelitian... 101 xiii