BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH

BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH

BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT A. SEJARAH SINGKAT DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN

BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI TUGAS AKHIR. A. Sejarah Singkat Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA BATU

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

TUGAS, POKOK DAN FUNGSI BADAN PENDAPATAN DAERAH KAB. SERDANG BEDAGAI

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 14 TAHUN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BANYUWANGI

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT. A. Sejarah Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI. A. Sejarah Berdirinya Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB II PROFIL DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Tentang Dinas Pendapatan Kota Salak

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Medan

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH WALIKOTA MADIUN,

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA TEBING TINGGI. A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 5 TAHUN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. Restribusi yang berdomisili di daerah kota Medan belum begitu banyak.

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Evaluasi penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah kab. Wonogiri (Tahun Anggaran 1999/2000, 2000/2001, dan 2002)

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PPK A. GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KABUPATEN SERDANG

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

1 of 6 02/09/09 11:59

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN

Paragraf 2 Bagian Kesatu Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Pasal 22. Pasal 23

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : LAMPIRAN : 3 (TIGA) TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN KEUANGAN DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Berdirinya Dinas Pendapatan Kota Medan

PERATURAN WALIKOTA TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS BADAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM Sekilas Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara pemerintah pusat dan

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 09 PERATURAN WALIKOTA JAMBI

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN KANTOR DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN KARO

BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 52 TAHUN TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (BPKAD) KABUPATEN TAPANULI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999;

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR BADAN PENDAPATAN DAERAH Jl. Wr. Soepratman No. 9 Telp. (0342) B L I T A R

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAB II DESKRIPSI UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. pemerintah pusat menyerahkan wewenang untuk melakukan pemungutan,

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah singkat Dinas Pendapatan Daerah kota Medan

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. potensi pajak maupun retribusi daerah di kota medan belum begitu banyak,

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai Binjai adalah salah satu Kota (dahulu daerah tingkat II berstatus Kotamadya) dalam wilayah provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Binjai terletak 22 km di sebelah barat ibukota Provinsi Sumatera Utara, Medan. Adapun sejarah berdirinya Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai menurut Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 17 Tahun 2011 Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai merupakan unsur pelaksanaan Otonomi Daerah, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota. Mengingat bahwa Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai ini baru berpindah lokasi sekitar 2 (dua) tahun yang lalu dan diresmikan langsung oleh walikota Binjai. Kantor baru berlokasi di jalan Jambi kelurahan Rambung Barat Kecamatan Binjai Selatan. Sebelumnya Dispenda Kota Binjai berkantor di jalan Teuku Amir Hamzah kecamatan Binjai Utara yang merupakan gedung milik Pemprovsu. Dinas Pendapa]tan Daerah Kota Binjai mempunyai tugas sebagaimana yang telah dimaksud. Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya. 14

15 b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya. c. Pembinaan dan pelaksaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya, dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. B. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai ORGANISASI Pasal 2 Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai terdiri dari : 1. Dinas ; 2. Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Program 3. Bidang Monitoring dan Evaluasi terdiri dari : a. Seksi Pendataan dan Pendaftaran b. Seksi Penelitian c. Seksi Pengolahan Data 4. Bidang Pendapatan dan Bagi Hasil terdiri dari : a. Seksi Pajak Daerah

16 b. Seksi Retribusi c. Seksi Penagihan dan Bagi Hasil 5. Bidang PBB dan BPHTB terdiri dari : a. Seksi Penetapan\ b. Seksi Keberatan c. Seksi Verifikasi 6. Bidang Penagihan terdiri dari : a. Seksi Penagihan dan Keberatan b. Seksi Pengolahan dan Penerimaan\Sumber Pendapatan Lain c. Seksi Dokumentasi 7. Bidang Pengelolaan Pasar terdiri dari : a. Seksi Pendapatan Pasar b. Seksi Ketertiban dan Keamanan Pasar c. Seksi Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar 8. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) 9. Kelompok Jabatan Fungsional

17 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BINJAI Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai

18 C. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai DINAS Pasal 3 (1) Dinas Pendapatan Daerah merupakan Unsur Pelaksanaan Otonomi Daerah, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (2) Kepala Dinas Pendapatan Daerah mempuyai tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Pendapatan Daerah berdasarkan azas Otonomi dan Tugas Pembantuan. Dinas Pendapatan Daerah mempunyai fungsi : a. Melaksanakan perumusan dan kebijakan teknis Pemerintah Daerah di bidang pendapatan. b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pendapatan. c. Melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan. d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai tugas dan fungsinya.

19 SEKRETARIAT Pasal 4 (1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (2) Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup Kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan dan penyusunan program. Sekretaris menyelenggarakan fungsi : a. Menyusun program dan rencana kerja. b. Melaksanakan pengelolaan urusan ketatausahaan. c. Melaksanakan pengelolaan urusan administrasi kepegawaian. d. Melaksanakan pengelolaan urusan keuangan perbendaharaan. e. Melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan, kerumahtanggan, pengadaan barang dinas, inventarisasi barang serta melakukan perawatan dan pemeliharaan. f. Mempersiapkan rencana anggaran, pembukuan, pertanggungjawaban, mengelola urusan keuangan dan perbendaharaan serta membuat laporan keuangan dinas. g. Menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA-SKPD). h. Menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

20 i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. SUB BAGIAN UMUM Pasal 6 (1) Sub Bagian keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat linkup pengelolaan administrasi keuangan. Kepala Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan. b. Melaksanakan urusan keuangan, pembukuan keuangan, keperluan keuangan dan pertanggungjawaban keuangan daerah. c. Menyusun dan mengusulkan anggaran belanja pegawai, anggaran belanja rutin dan anggaran belanja lainnya. d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

21 SUB BAGIAN PROGRAM Pasal 7 (1) Sub Bagian Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (2) Kepala Sub Bagian Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup penyusunan program dan pelaporan. Kepala Sub Bagian Program menyelenggarakan fungsi : a. Menyusun dan melaksanakan program kerja. b. Membantu Sekretaris dalam rangka mengumpulkan data, bahan penyusunan RENSTRA dan LAKIP. c. Mengadakan evaluasi dan monitoring program kerja. d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

22 BIDANG MONITORING DAN EVALUASI Pasal 8 (1) Bidang Monitoring dan Evaluasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (2) Kepala Bidang Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam menghimpun data pajak daerah serta penerimaan lain-lain, melakukan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah serta penerimaan lainnya, mengadakan penelitian dan pengolahan data pajak daerah baru, retribusi daerah dan penerimaan lainnya. Kepala Bidang Monitoring dan Evaluasi mempunyai funsi : a. Menyusun program rencana kerja b. Melakukan monitoring, evaluasi, merencanakan, pembinaan teknis pemungutan. c. Melaksanakan pembinaan teknis operasional kepada setiap Unit Kerja/ Instansi di lingkungan Pemerintah Kota Binjai. d. Membuat laporan realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan lainnya yang sah. e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugsnya.

23 SEKSI PENDATAAN DAN PENDAFTARAN Pasal 9 (1) Seksi Pendataan dan Pendaftaran dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Pendataan dan Pendaftaran mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Monitoring dan Evaluasi lingkup pendataan dan pendaftaran. Kepala Seksi Pendataan dan Pendaftaran menyelenggarakan fungsi : a. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan. b. Menyusun bahan petunjuk teknis lingkup pendataan dan pendaftaran. c. Melaksnakan pendaftaran wajib pajak/ retribusi daerah melalui formulir pendaftaran. d. Menyimpan, mendistribusikan, memberikan/ menerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD) dan Nomor Retribusi Daerah (NPWRD) serta menyimpan surat perpajakan daerah lainnya. e. Membuat bahan monitoring, evaluasi, pembukuan dan pelaporan pelaksanaan tugas. f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

24 SEKSI PENELITIAN Pasal 10 (1) Seksi Penelitian dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Penelitian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Monitoring dan Evaluasi lingkup penelitian. (3) Dalam melaksnakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Penelitian mempunyai fungsi : a. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan. b. Menyusun bahan petunjuk teknis lingkup penelitian. c. Meneliti/ memeriksa daftar tunggakan pajak daerah dan retribusi daerah berdasarkan ketetapan yang diterbitkan. d. Menerima laporan hasil penelitian/ pemeriksaan dan unit penelitian/ pemeriksaan, timpenelitian/ pemeriksaan. e. Menatausahakan hasil penelitian/ pemeriksaan lapangan atas objek dan subjek pajak. f. Meneliti/ memeriksa pembukuan penerimaan dan pengeluaran benda berharga serta pencatatan uang dari hasil pungutan benda berharga secara berkala. g. Membuat bahan monitoring, evaluasi, pembukuan dan pelaporan pelaksanaan tugas. h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

25 SEKSI PENGOLAHAN DATA Pasal 11 (1) Seksi Pengolahan Data dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan betanggung jawab kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Pengolahan Data mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Monitoring dan Evaluasi lingkup pengolahan data. (3) Dala melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Pengolahan Data mempunyai fungsi : a. menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan. b. Menyusun bahan petunjuk teknis lingkup pendataan c. Mengumpulkan dan mengolah data penerimaan objek pajak daerah/ retribusi daerah dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta pendapatan daerah lainnya yang sah. d. Melaksanakan koordinasi dengan instansi vertikal dan dinas lainnya tentang Pendapatan Asli Daerah (PAD). e. Menyusun target penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan daerah lainnya yang sah. f. Melakukan pembinaan teknis pemungutan, pemantauan, evaluasi terhadap pungutan pajak dan retribusi daerah serta pungutan pendapatan daerah lainnya yang sah.

26 g. Melaksanakan bimbingan dan petunjuk kepada setiap unit kerja yang mengelola pungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan daerah lainnya yang sah. h. Mempersiapkan bahan monitoring, evaluasi, pembukuan dan pelaporan pelaksanaan tugas. i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya. BIDANG PENDAPATAN DAN BAGI HASIL Pasal 12 (1) Bidang Pendapatan dan Bagi Hasil dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (2) Kepala Bidang Pendapatan dan Bagi Hasil mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam bidang pendapatan dan bagi hasil yang meliputi perencanaan dan pengembangan, pajak daerah, retribusi daerah, bagi hasil pajak dan bukan pajak, penataushaan dan bagi hasil. Kepala Bidang Pendapatan dan Bagi Hasil mempunyai fungsi : a. Menyusun program dan rencana kerja

27 b. Menyusun rencana dan program peningkatan pendapatan asli daerah, serta pengembangan, pemantauan dan pengendalian operasional pendapatan pajak daerah. c. Melaksanakan bimbingan serta penyuluhan terhadap masyarakat wajib pajak dan wajib retribusi daerah. d. Melaksanakan penatausahaan bagi hasil pajak dan bukan pajak. e. Melaksanakan koordinasi dengan instansi pemberi bagi hasil pajak dan bukan pajak. f. Melaksanakan perhitungan penerimaan dari dana bagi hasil pajak dan bukan pajak propinsi dan dana bagi hasil pajak dan bukan pajak pusat dan lain-lain pendapatan yang sah. g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. SEKSI PAJAK DAERAH Pasal 13 (1) Seksi Pajak Daerah dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Pajak Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pendapatan dan bagi Hasil lingkup pajak daerah. Kepala Seksi Pajak Daerah mempunyai fungsi :

28 a. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan. b. Mempersiapkan rencana, program dan kegiatan seksi pajak daerah. c. Menyusun bahan petunjuk teknis lingkup pajak daerah. d. Mempersiapkan bahan dan data penyusunan rencana potensi pendapatan daerah di bidang pajak daerah. e. Mempersiapkan bahan dan pengkajian pengembangan potensi daerah. f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya. SEKSI RETRIBUSI Pasal 14 (1) Seksi Retribusi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Retribusi mempunyai tugas poko melaksanakan sebagian tugas Bidang Pendapatan dan Bidang Hasil lingkup retribusi. Kepala Seksi Retribusi mempunyai fungsi : a. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan. b. Menyusun bahan oetunjuk teknis lingkup retribusi. c. Menyiapkan bahan dan data penyususnan rencana potensi pendapatan daerah di bidang retribusi.

29 d. Menyiapkan bahan dan data pengkajian pengembangan potensi retribusi daerah. e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidsng tugsnya. SEKSI PENAGIHAN DAN BAGI HASIL Pasal 15 (1) Seksi Penagihan dan Bagi Hasil dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Penagihan dan Bagi Hasil mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pendapatan dan Bagi Hasil lingkup penagihan dan bagi hasil. Kepala Seksi Penagihan dan Bagi Hasil mempunyai fungsi : a. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan. b. Menyusun bahan petunjuk teknis lingkup penagihan dan bagi hasil. c. Menyiapkan bahan dan data pelaksanaan penagihan atas tunggakan pajak daerah dan retribusi daerah daerah. d. Melaksanakan perhitungan dan penerimaan dana bagi hasil pajak, dana bagi hasil bukan pajak dan lain-lain pendapatan tang sah. e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

30 BIDANG PBB DAN BPHTB Pasal 16 (1) Bidang PBB dan BPHTB dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (2) Kepala Bidang PBB dan BPHTB mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam bidang bagi hasil dan penerimaan lainlain meliputi penatausahaan penerimaan bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (PBB) serta memfasilitasi pemungutan PBB dan BPHTB sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP). (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagiamana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang PBB dan BPHTB mempunyai fungsi : a. Menyusun program dan rencana kerja. b. Memberikn pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan dengan pelayanan terpadu antara lain dengan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada wajib pajak. c. Meningkatkan koordinasi dan pengawasan atas pemberian pelayanan kepada wajib pajak, secara terus menerus mengupayakan perbaikan data dalam rangka perbaikan data untuk peningkatan PBB P2 dan BPHTB. d. Menerima, meneliti, memproses dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pelayanan BPHTB.

31 e. Melakukan prosedur penelitian SSPD BPHTB dan memvalidasi SSPD BPHTB. f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. SEKSI PENETAPAN Pasal 17 (1) Seksi Penetapan dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Penetapan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang PBB dan BPHTB linngkup penetapan. Kepala Seksi Penetapan mempunyai fungsi : a. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan. b. Menetapkan PBB dan BPHTB sesuai standar operasional PBB dan BPHTB dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang berkaitan dengan hal-hal penetapan PBB dan BPHTB. c. Melaksanakan pendataan wajib pajak. d. Menerbitkan SPPT Tahunan. e. Menerbitkan Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP). f. Melaksanakan penilaian dan penetapan. g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

32 SEKSI KEBERATAN Pasal 18 (1) Seksi Keberatan dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas nya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Keberatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang PBB dan BPHTB lingkup keberatan. Kepala Seksi Keberatan mempunyai fungsi : a. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan. b. Memebantu tugas Kepala Bidang PBB dan BPHTB sesuai dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang berkaitan dengan hal-hal keberatan PBB dan BPHTB. c. Memproses permohonan atas keberatan wajib pajak PBB dan BPHTB. d. Melakukan konfirmasi data pengajuan keberatan dan melakukan penelitian permohonan wajib pajak. e. Menerbitkan surat keputusan permohonan keberatan diterima atau ditolak. f. Melakukan invetarisasi surat-surat keberatan dan permohonan. g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya

33 SEKSI VERIFIKASI Pasal 19 (1) Seksi Verifikasi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Verifikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang PBB dan BPHTB lingkup verifikasi. (3) Dalam melaksanakan tuga spokok sebagimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Verifikasi mempunyai fungsi : a. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan. b. Menyusun bahan petunjuk teknis lingkup verifikasi. c. Mengumpulkan data dan mengolah objek PBB dan BPHTB. d. Menuangkan hasil pengolahan data. e. Mempersiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. f. Penatausahaan PBB Perkotaan dan Pedesaan (P2) dan BPHTB. g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

34 BIDANG PENAGIHAN Pasal 20 (1) Bidang Penagihan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (2) Kepala Bidang Penagihan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam bidang penagihan. Kepala Bidang Penagihan mempunyai fungsi : a. Menyusun program dan rencana kerja. b. Melaksanakan penagihan pajak daerah dan retribusi daerah yang telah melampaui batas waktu jatuh tempo, melayani keberatan, permohonan pengurangan, pengolahan penerimaan sumber pendapatan lainnya. c. Melakukan pencatatan (dokumentasi) terhadap semua jenis oungutan pajak daerah maupun retribusi daerah. d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

35 SEKSI PENAGIHAN DAN KEBERATAN Pasal 21 (1) Seksi Penagihan dan Keberatan dipimpin oleh Kepala Seksi dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Penagihan dan Keberatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas tugas Bidang Penagihan lingkup penagihan dan keberatan. Kepala Seksi Penagihan dan Keberatan mempunyai fungsi : a. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan. b. Melaksanakan kegiatan penagihan terhadap pajak daerah dan retribusi daerah. c. Menerbitkan surat tagihan pajak daerah dan retribusi daerah. d. Melaksanakan penghitungan hasil penagihan dan pemeriksaan di lapangan terhadap wajib pajak. e. Menyusun sistem dan prosedur penagihan pajak daerah dan retribusi daerah. f. Melaksanakan klasifikasi dan penentuan skala prioritas pajak daerah dan retribusi daerah. g. Menerima dan melayani surat keberatan dan surat permohonan banding atas materi penetapan pajak daerah.

36 h. Melaksanakan analisa terhadap keberatan yang dilakukan wajib pajak. i. Melakukan pemeriksaan dan membuat laporan pemeriksaan. j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya. SEKSI PENGOLAHAN DAN PENERIMAAN SUMBER PENDAPATAN LAIN Pasal 22 (1) Seksi Pengolahan dan Penerimaan Sumber Pendapatan Lain dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Pengolahan dan Penerimaan Sumber Pendapatan Lain mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Penagihan lingkup pengolahan dan penerimaan sumber pendapatan lain. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaiman dimaksud pada ayat (20, Kepala Seksi Pengolahan dan Penerimaan Sumber Pendapatan Lain mempunyai fungsi : a. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan. b. Melaksanakan penatausahaan penerimaan retribusi dan pendapatan lainlain. c. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi serta menatausahakan penerimaan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) serta lain-lain pendapatan daerah yang sah.

37 d. Menatausahakan jumlah ketetapan PBB berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak. e. Melaksanakan pengolahan data serta verifikasi objek dan subjek PBB. f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya. SEKSI DOKUMENTASI Pasal 23 (1) Seksi Dokumentasi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Dokumentasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Penagihan lingkup dokumentasi. Kepala Seksi Dokumentai mempunyai fungsi : a. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan. b. Membuat pembukuan mengenai penetapan, penerimaan dan pembayaan/ penyetoran pajak. c. Membuat daftar piutang pajak daerah. d. Menerima dan mencatat surat-surat ketetapan pajak daerah yang belum dibayar lunas dan yang telah dibayar lunas. e. Mencatat perhitungan kelebihan/ kompensasi pembayaran pajak. f. Menerima surat permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak.

38 g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya BIDANG PENGELOLAAN PASAR Pasal 24 (1) Bidang Pengelolaan Pasar dipimpin oleh seorang Kepal Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (2) Kepala Bidang Pengelolaan Pasar mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam bidang pengelolaan pasar. Kepala Bidang Pengelolaan Pasar mempunyai fungsi : a. Menyusun program dan rencana kerja. b. Melakukan pengelolaan dalam penerimaan pendapatan pasar. c. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan memberi perlindungan, pemeliharaan pasar dalam menjaga ketertiban dan keamanan pasar. d. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam pengelolaaan kebersihan dan pemeliharaan pasar. e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

39 SEKSI PENDAPATAN PASAR Pasal 25 (1) Seksi Pendapatan Pasar dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam menjalankan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Pendapatan Pasar mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengelolaan Pasar lingkup pendapatan pasar. Kepala Seksi Pendapatan Pasar mempunyai fungsi : a. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan. b. Melaksanakan kegiatan di bidang penetapan tariff retribusi pasar, kebersihan pasar dan perparkiran di kawasan pasar. c. Mengkoordinir semua penyelenggaraan pungutan retribusi pasar, kebersihan pasar, kebersihan pasar dan perparkiran pasar. d. Membuat laporan pertanggung jawaban pendapatan pasar sesuai dengan standar akuntanbilitas keuangan. e. Menyiapkan karcis-karcis, formulir-formulir, dan surat-surat penagihan retribusi pasar serta jenis-jenis pendapatan lainnya. f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

40 SEKSI KETERTIBAN DAN KEAMANAN PASAR Pasal 26 (1) Seksi Ketertiban dan Keamanan Pasar dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Ketertiban dan Keamanan Pasar mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengelolaan Pasar lingkup ketertiban dan keamanan pasar. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Ketertiban dan Keamanan Pasar mempunyai fungsi : a. Menyusun dan melaksanakan rencana kerja. b. Melakukan penertiban terhadap para pedagang yang memakai tempat berjualan lebih luas dari yang telah ditentukan. c. Mengatur dan mengawasi petugas-petugas jaga di seluruh pasar-pasar. d. Menertibkan para pedagang yang dapat menggangu kelancaran lalu lintas. e. Melakukan penertiban terhadap seluruh tempat-tempat parker. f. Melaksanakan usaha-usaha atau tindakan pengamanan akan bahaya kebakaran dan bahaya lainnya. g. Mengadakan kerja sama dengan instansi lain yang ada hubungannya dengan keamanan umum terutama dengan pihak kepolisian setempat. h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tuganya.

41 SEKSI KEBERSIHAN DAN PEMELIHARAAN PASAR Pasal 27 (1) Seksi Kebersihan dan pemeliharaan Pasar dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Kebersihan dan Pemeliharaan pasar mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengelolaan Pasar lingkup kebersihan dan pemeliharaan pasar. Kepala Seksi Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar mempunyai fungsi : a. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan. b. Melaksanakan penertiban tempat-tempat sampah yang terdapat di lingkungan pasar. c. Mengatur dan mempertanggung jawabkan penggunaan alat-alat kebersihan yang digunakan di tiap-tiap pasar. d. Membuat daftar hadir para petugas/ buruh kebersihan di setiap pasar serta mempersiapkan daftar gaji. e. Melaksanakan pemeliharaan/ perbaikan atas seluruh fasilitas-fasilitas yang ada di pasar. f. Memberikan arahan kepada para pedagang agar menjaga penggunaan fasilitas yang ada sesuai ketentuan yang ditetapkan. g. Melakukan pengawasan terhadap penggunaan fasilitas kepada para pedagang.

42 h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya. UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS Pasal 28 (1) Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok dan fungsi Unit Pelaksana Teknis Dinas akan ditentukan dan diterapkan dengan peraturan walikota. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 29 (1) Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai dapat ditetapkan jabatan fungsional berdasarkan keahlian dan spesialisasi yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur ketentuan yang berlaku. (2) Kelompok Jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. (3) Kelompok Jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. (4) Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk. (5) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (6) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundangundangan.

43 D. Gambaran Umum Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai Gambaran Umum Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai Tahun 2014. No Bagian/Bidang/Bendahara/UPT/Security Jumlah 1 Kepala Dinas 1 Orang 2 Bagian Umum/Keuangan/Penyusunan Program 3 Orang 3 Sekretaris Dinas Pendapatan 3 Orang 4 Bidang Monitoring dan Evaluasi 4 Orang 5 Bidang Pendapatan dan Bagi Hasil 7 Orang 6 Bidang PBB dan BPHTB 13 Orang 7 Bidang Penagihan 10 Orang 8 Bidang Pengelolaan Pasar 16 Orang 9 UPT 23 Orang 10 Security 1 Orang Jumlah PNS/Pegawai Honor 115 Orang Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai

44 Jumlah Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai Berdasarkan Golongan No Golongan Jumlah 1 IV/C 1 Orang 2 IV/B 1 Orang 3 IV/A 3 Orang 4 III/D 19 Orang 5 III/C 12 Orang 6 III/B 12 Orang 7 III/A 11 Orang 8 II/D 4 Orang 9 II/C 3 Orang 10 II/B 20 Orang 11 II/A 1 Orang 12 I/D 2 Orang 13 I/A 1 Orang Jumlah 90 Orang Keterangan : Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pegawai Honor Jumlah : 90 Orang : 25 Orang : 115 Orang Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai