BAB I PENDAHULUAN. pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Dengan demikian pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk. memiliki budi pekerti luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan bangsa indonesia yang berkualitas. keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani. Sebagaimana diketahui

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai perubahan dalam kemampuan, sikap atau perilaku siswa

BAB I PENDAHULUAN. memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah pendidikan formal mempunyai tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang bertujuan mengarahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belakangan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c)

BAB I PENDAHULUAN. merumuskan tujuan pendidikan itu berisikan pengembangan aspek pribadi

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penddikan merupakan suatu proses pembentukan pribadi, yang mana

BAB I PENDAHULUAN. sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang lebih baik.

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sampai kapanpun dan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah salah satu lembaga formal dalam sistem pendidikan yang

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agar siswa tertarik dalam proses belajar mengajar. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan bahkan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul betul

BAB I PENDAHULUAN. kepada tingkah laku yang lebih buruk. Belajar adalah suatu atau serangkaian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakhry Brillian Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. Suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari bahwasanya di. mengelola pembelajaran baik dalam menguasai

BAB I PENDAHULUAN. masalah smpai masalah tersebut dapat di pecahkan dengan baik. Untuk dapat. bermutu tinggi dan mampu berkompetensi secara global.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah lembaga formal dalam sistem pendidikan tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan terutama di negera - negara

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ada sejak adanya manusia, dalam arti sejak adanya manusia telah ada pula usahausaha

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok manusia dan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini berarti bahwa siswa harus belajar sesuatu dari padanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembinaan olahraga sejak dini merupakan satu program kebijakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

aktifitas fisik,demikian pula halnya dalam belajar passing dengan kaki bagian

dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, disamping memliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan proses pembelajaran, perlu diciptakannya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan hidupnya di masa depan. Kesejahteraan hidup

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aspek fisik, psikomotor, kognitif, dan afektif secara total.

BAB I PENDAHULUAN. mampu memantau tingkat perkembangan hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. memberi dampak positif dalam aspek kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. harkat dan martabat manusia Indonesia. diri dan berhasil dalam kehidupan di masa mendatang.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal penting dan kunci keberhasilan suatu bangsa.

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). SMK memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK) Belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan mutu dan kualitas. pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan.

I. PENDAHULUAN. kesejahteraan hidup. Pentingnya pendidikan di Indonesia tercermin dalam

1. PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN No. 20 tahun 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani yang sehat, sehingga mampu melaksanakan tugas untuk. kepentingan sendiri maupun bagi kepentingan bangsa.

PEMBELAJARAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Triatno, (2009:53) menyatakan pendapatnya bahwa tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kegiatan yang kompleks, berdimensi luas, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam semboyan pendidikan dikatakan bahwa Hidup adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. (tingkah laku) individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lembaga formal dalam sistem pendidikan yang tidak

I. PENDAHULUAN. bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, kreatif, terampil, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Mengajar serta mendidik merupakan perbuatan yang bermanfaat dan

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dengan menumbuhkan keterampilan dan kemampuan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar ( KBM ) pada bidang studi pendidikan jasmani olahraga

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan pribadi, yang mana pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, disamping memiliki budi pekerti luhur dan moral yang baik. UU sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, menyatakan, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Budi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan (UU Sisdiknas : 2003). Berhasilnyan proses belajar mengajar tercermin dari hasil belajar siswa dan ini juga bergantung pada gaya dan metode guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Pendidikann jasmani adalah mata pelajaran yang menuntut siswa lebih banyak berbuat dalam arti melakukan gerak, mengembangkan asfek kebugaran jasmani, 1

keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, pola hidup sehat, dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang sangat pesat dewasa ini membawa dampak dalam berbagai bidang kehidupan manusia terutama dalam hal pendidikan, terutama di negaranegara yang sudah maju. Tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicapai suatu bangsa biasanya dipakai sebagai tolak ukur kemajuan bangsa ini, khususnya teknologi informasi sekarang ini telah memberi dampak posistif dalam aspek kehidupan manusia. Dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi informasi tersebut, bangsa Indonesia perlu memiliki warga yang bermutu dan berkualitas tinggi. Perlu diketahui bahwa kualitas seseorang akan telihat jelas dalam bentuk kemampuan dan kepribadiannya sewaktu orang tersebut harus berhadapan dengan tantangan atau harus mengatasi suatu masalah sampai masalah tersebut dipecahkan dengan baik. Agar Indonesia memiliki cukup warga yang berkualitas tinggi diperlukan sumber daya manusia yang bermutu tinggi dan mampu berkompetisi secara global, sehingga diperlukan keterampilan yang melibatkan pemikiran kritisi, sistemati, logis, kreatif, dan kemajuan berkerjasama yang efektif. Salah satu kurikulum sekolah dalam program Pendidikan Jasmani adalah kegiatan belajar Passing atas Bola Voli. Passing atas ini merupakan passing yang sulit untuk dilakukan atau diajarkan terutama untuk pemula karena gerakannya lebih terperincih.

Bola voli termasuk kedalam salah satu materi yang diajarkan pada mata pelajaran pendidikan jasmani kelas VII SMP Karya Serdang Lubuk Pakam, dan yang menjadi bagian materi tersebut adalah passing atas. Passing atas adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam permainan bola voli dan penting bagi pemain individu. Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMP Karya Serdang Lubuk Pakam pada saat jam pelajaran Pendidikan Jasmani materi pelajaran bola voli tentang passing atas bola voli di kelas VII, terlihat bahwa pada saat proses pembelajaran passing atas berlangsung banyak siswa yang terlihat kurang bersemangat dalam melakukan aktivitas pembelajaran dan tehnik passing atas bola voli siswa masih banyak yang salah. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru bidang studi Pendidikan Jasmani didapatkan informasi bahwa nilai siswa dalam bidang studi Pendidikan Jasmani masih rendah. Hal ini mungkin disebabkan guru yang menerapkan pembelajaran hanya dengan kata-kata (verbalisme) pembelajaran monoton, siswa kurang berperan dalam proses pembelajaran. kurang memberikan siswa berkreasi dalam pemecahan masalah materi yang sedang berlangsung, siswa juga tidak berdiskusi dalam pemecahan masalah materi tersebut. Keadaan seperti ini dengan mudah dapat mengganggu konsentrasi karena guru sibuk sendiri menjelaskan materi yang akan diajarkan kepada siswa/i tanpa memberikan kepada siswa berkreasi atau berinovasi dan belajar sendiri tentang materi tersebut dan guru hanya mengamati siswa/i belajar dalam kelompok (Student Center), apalagi

bila ada kata yang terasa asing atau di luar pengetahuan siswa. Situasisituasi yang telah dipaparkan di atas berpengaruh pada hasil belajar siswa yaitu rendahnya nilai-nilai siswa yang terlihat pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah untuk pelajaran Pendidikan Jasmani adalah 75. Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru PJOK didapat siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sejumlah 9 orang siswa, siswa yang nilainya di bawah KKM sebanyak 15 siswa. Sehingga hanya 37,50% yang di atas KKM sedangkan siswa 62,50% di bawah KKM. Sedangkan siswa dalam satu kelas dikatakan tuntas jika mencapai 85% dari jumlah klasikal. Seiring dengan urain diatas, penggunaan pendekatan mengajar dalam kegiatan proses belajar mengajar passing atas pada bola voli merupakan salah satu cara atau pendekatan yang bisa diharapkan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Namun pada umumnya dalam pelaksanaan kegiatas proses belajar mengajar di sekolah, guru pendidikan jasmani cenderung menggunakan satu gaya mengajar saja, sehingga membuat situasi monoton dan membuat siswa jenuh untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Metode-metode pebelajaran di tekankan pada teacher centered dimana para siswa melakukan latihan fisik atau aktifitas jasmani berdasarkan perintah yang ditentukan oleh guru. Pembelajaran tersebut tidak pernah dilakukan anak sesuai inisiatif mereka sendiri. Sama halnya pada proses pembelajaran pendidikan

jasmani yang dilakukan di SMP Karya Serdang Lubuk Pakam, yang beroirentasi pada teacher centered. Menurut peneliti, perlu dicari solusi yang tepat dalam masalah ini, agar siswa lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran Pendidikan Jasmani karena belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, apakah karena jam pelajaran yang singkat (hanya sekali pertemuan), materinya sulit, metode mengajar yang kurang tepat, media pembelajaran yang kurang cocok, atau hal-hal lain yang dialami siswa. Sebenarnya banyak cara yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Jasmani siswa. Salah satunya misalnya dengan menerapkan Pendekatan Saintifik dengan menggunakan bantuan media. Pendekatan Saintifik dengan menggunakan bantuan media merupakan salah satu strategi mengajar yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran Pendidikan Jasmani dapat diukur dari keberhasilan siswa yang megikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi dan hasil belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. pemecahan masalah membuat siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran, dapat bertukar pendapat melalui diskusi, memecahkan masalah yang mereka hadapi pada saat materi berlangsung. Penerapan pendekatan saintifik dengan menggunakan bantuan media ini juga membuat siswa dalam masingmasing kelompok berkompetisi untuk mempresentasikan materi yang mereka pelajari secara khusus materi passing atas pada permainan bola

voli mulai dari gerakan tangan, perkenaan bola, ayunan tangan dan juga gerakan lanjutan. Rasa keingin tahuan dapat dibangkitkan melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan bantuan media, untuk menghidupkan suasana kelas, merangsang siswa untuk bereaksi terhadap penjelasan guru dan lain-lain. Dengan adanya pendekatan saintifik dengan menggunakan bantuan media, siswa semakin bersemangat, mengeluarkan pendapat, kreatifitas keluar sehinggga pembelajaran tidak monoton, siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru melainkan aktif bukan pasif Pembelajaran passing atas jauh menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih bermakna, kreatif, siswa lebih aktif dalam memecahakan masalah, efektif dan menyenangkan salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan menggunakan bantuan media. Penggunaan pendekatan ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami passing atas karena dalam pembelajaran ini siswa diajak untuk memahami passing atas melalui keterangan-keterangan dari guru dibantu dengan petunjuk berupa gambar maupun guru sebagai media contoh dan siswa yang mengamati gerakan yang dilakukan guru tersebut maupun siswa yang memperaktekkan gerakan passing atas. Melalui perkembangan teknologi pendidikan dan komunikasi yang pesat, maka media dalam pendidikan pun berkembang pesat pula, baik kuantitas maupun kualitasnya. Jenis media pembelajaran menjadi lebih banyak, diantaranya media video, media film, media visual, media kaset, media slide, media grafis, OHP, media mekanik dan sebagainya.

Penggunaan media dalam proses pembelajaran menjadi lebih menarik karena media dapat menyampaikan informasi sehingga dapat mendiskripsikan suatu masalah, suatu konsep, suatu proses atau suatu prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lengkap dan jelas. Rasa keingin tahuan dapat dibangkitkan melalui media, untuk menghidupkan suasana kelas, merangsang siswa untuk bereaksi terhadap penjelasan guru dan lain-lain. Media memungkinkan siswa menyentuh objek kajian pelajaran membantu siswa mengkonkritkan sesuatu yang abstrak dan membantu guru menghindarkan suasana monoton. Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi materi pelajaran dapat diserap lebih mendalam. Siswa mungkin sudah memahami suatu permasalahan melalui penjelasan guru, pemahaman itu akan lebih baik lagi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan atau mengalami melalui media. Disamping itu media dapat memperkuat kecintaan dan apresiasi siswa terhadap ilmu pengetahuan dan proses mencari ilmu itu sendiri. Bahan pelajaran yang kompleks seperti passing atas bola voli itu sangat membutukan alat bantu berupa media pembelajaran seperti audio visual. Tanpa bantuan media maka bahan pelajaran sulit untuk dicerna atau dipahami. Menyadari hal tersebut perlu adanya suatu pembaharuan dalam pembelajaran untuk memungkinkan siswa dapat mempelajari Pendidikan Jasmani khususnya materi passing atas jauh

menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih bermakna, efektif dan menyenangkan. Salah satunya adalah dengan menggunakan media audio visual. Penggunaan media ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami Passing atas karena dalam pembelajaran ini siswa diajak untuk memahami Passing atas melalui keterangan-keterangan dari guru dibantu dengan petunjuk berupa gambar dan audio yang memberikan keterangan kepada siswa Media audio visual, merupakan media pembelajaran yang bersifat memakai suatu alat bantu untuk mempermudah suatu proses kegiatan belajar mengajar. Dimana alat bantu atau media tersebut terdapat materi berserta cara pengajaran yang telah dirancang oleh seorang guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Di samping itu, audio visual yang dapat digunakan dan dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Audio visual dapat menampilkan pesan yang memotivasi. Dari latar belakang tersebut peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing atas Pada Permainan Bola Voli Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada siswa/siswi Kelas VII SMP Karya Serdang Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015. B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapatlah dibuat suatu gambaran tentang permasalahan yang dihadapi. Dalam penelitan ini, masalah yang dapat diteliti dan diidentifikasi adalah : Penyampaian materi yang monoton dalam pembelajaran, kurangnya perhatian guru dalam memilih media yang cocok pada suatu meteri pembelajaran, siswa kurang berperan dalam proses dalam pemecahan masalah materi yang sedang berlangsung, dan tehnik passing atas bola voli siswa masih banyak yang salah, rendahnya nilai belajar siswa terutama dalam pembelajaran Passing atas di kelas VII SMP Karya Serdang Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015. C. Pembatasan Masalah Untuk lebih mengarahkan penelitian ini sehingga terfokus dan spesifik maka masalah dibatasi pada Peningkatan Hasil Belajar Passing atas Dalam Permainan Bola Voli melalui Pendekatan Saintifik Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas VII SMP Karya Serdang Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : - Bagaimana pembelajaran pendekatan saintifik dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan hasil

- Peningkatan belajar Passing atas bola voli pada siswa kelas VII SMP Karya Serdang Lubuk Pakam? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapat informasi tentang : hasil Passing atas melalui pembelajaran pendekatan saintifik dengan menggunakan media audio visual pada siswa kelas VII SMP Karya Serdang Lubuk Pakam. - F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam penggunaan pendekatan saintifik dengan menggunakan media audio visual pada proses belajar mengajar. 2. Sebagai masukan bagi guru dan pihak sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Sebagai masukan bagi peneliti yang lain untuk meneliti tentang pendekatan dan media pembelajaran. 4. Untuk memperkaya ilmu pengetahuan terhadap berbagai cabang olahraga khususnya bagi mahasiswa FIK di Unimed. 5. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti serta meningkatkan pengetahuan dan berpikir ilmiah tentang pendekatan dan media pembelajaran.