BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah swt. Islam adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. Inilah sebabnya mengapa Islam sangat memperhatikan masalah keluarga dari pada

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

و إ نك ل ع ل ى خ ل ق ع ظ يم

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. menyempurnakan akhlak yang mulia dan sejarah mencatat bahwa faktor pendukung

BAB I PENDAHULUAN. jauh lebih banyak dan lebih komplek dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB V PEMBAHASAN. cukup, yakni pada rata-rata interval 31,13%. Hal tersebut disebabkan. untuk mengikuti dan melaksanakan kegiatan kegiatan keagamaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Disamping manusia. terjadi karena manusia dianugerahi akal oleh Allah Swt, sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya pendidikan di negara itu. Pendidikan dalam pengertiannya yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Tasawuf adalah salah satu dari 3 cabang ilmu yang wajib. diketahui oleh pemeluknya, yakni Tauhid, Fiqih dan Tasawuf.

BAB I PENDAHULUAN. pada kedewasaan fisik belaka, akan tetapi dapat dipahami kedewasaan psikis. 1

BAB I PENDAHULUAN. ajaran agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, terkandung

BAB I PENDAHULUAN. diterima Nabi Muhammad dengan perantaraan malaikat Jibril, sebagai petunjuk

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman belajar dan merupakan tujuan pertumbuhan. Dengan demikian, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2007), hlm. 55. Pemikiran dan Kepribadian Muslim, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 150.

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, suatu bangsa menyongsong masa depan yang lebih baik. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi dan cita-cita untuk maju. tidak akan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. begitu, seorang guru pendidikan agama Islam harus mampu mendidik. keselamatan dunia maupun di akhirat kelak.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yakni Al-Qur`an dan Hadits yang di dalamnya. Akhlak dalam Islam merupakan salah satu aspek yang sangat penting.

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

hlm Nana Sudjana, Cara Belajar Peserta didikaktif, (Bandung: Sinar Baru Algensind, 1996),

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan dapat mengubah

BAB I PENDAHULUAN. muda agar kelak dapat menghadapi kehidupan seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang berupa ajakan, seruan dan sebagai pemberi peringatan dengan

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak terlepas dari pendidikan tersebut, baik pendidikan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. cermin kepribadian masyarakat. Sebagaimana dalam Undang-Undang Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. potensi tumbuh dan berkembang serta kecenderungan bersifat ingin tahu

BAB I PENDAHULUAN. belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja sendiri. 1 Artinya bahwa proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. ini, sebagai cermin tentang merosotnya etika dari pelaku pendidikan, baik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tentu Negara akan lemah dan hancur. Sikap dan tingkah laku. dan membentuk sikap, moral serta pribadi anak.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan Undang-undang RI.No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dasar pendidikan menurut Islam. Al-Qur an merupakan petunjuk bagi umat

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki nilai yang strategi dan urgen dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. Media Group, 2008), hlm. 3.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam

BAB I PENDAHULUAN. formal dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan diri siswa secara terencana,

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran,

BAB I PENDAHULUAN. Al-Hafidz Dzaqiyuddin Abdul Adzim Bin Abdul Qawi Al-Mundzir, Terjemah Ringkasan Shahih Muslim, Insane Kamil, Solo, 2012, hlm. 968.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN IMAM AL- GHAZALI DAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL ATTAS

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW membawa agama yang suci. kehidupan, menjamin bagi manusia berkehidupan bersih lagi mulia, dan

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Syarif Hidayatullah (STAIN Jember,

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah swt. Islam adalah agama yang satu-satunya yang diridhai Allah dan diperintahkan kepada manusia untuk memeluknya 1. Islam adalah agama yang lurus yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Ajaran atau petunjuk Allah yang disebut agama islam terhimpun secara lengkap dan sempurna di dalam Alquran, sebagaimana difirmankan dalam surat Ali Imran ayat 138 sebagai berikut: Ayat ini menegaskan bahwa Islam merupakan agama universal, bukan sekedar untuk satu kaum atau bangsa tertentu dan bukan sekedar untuk manusia yang mendiami bagian bumi tertentu pula. Islam juga tidak membedakan warna kulit dan asal keturunan. Islam merupakan agama yang sempurna, mencakup semua sisi hidup dan kehidupan dari mulai sisi pribadi sampai urusan masyarakat secara luas, dari mulai hubungan manusia dengan Tuhannya, sampai hubungan manusia dengan manusia yang lainnya dan dengan lingkungan sekitarnya. Sehingga mempelajari agama ini 1 Hery Noer Ali, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1999). h. 1 1

2 merupakan sebuah kewajiban individu yang berkonsekuensi kepada setiap muslim apabila tidak mempelajarinya maka akan berdosa. Islam adalah untuk umat manusia sepanjang zaman dari seluruh alam, sumbernya adalah Allah dengan maksud untuk menerangi kehidupan manusia agar tidak tersesat. Islam juga merupakan petunjuk jalan yang benar dan lurus bagi manusia, untuk mencapai ridha Allah dan bukan jalan yang dimurkai-nya. Dengan demikian berarti Islam memberikan pelajaran kepada manusia mengenai cara menjalani dan menjalankan hidup dan kehidupan yang baik dan benar untuk mencapai keselamatan di dunia dan akhirat. Dari tujuan singkat tadi dapat diambil kesimpulan bahwa Islam merupakan ajaran yang menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia dalam hubungannya dengan sesama manusia, alam sekitar dan dengan Allah sebagai Penciptanya.Dalam hubungan antara sesama manusia itulah tersirat kewajiban yang dibebankan kepada manusia untuk mendidik setiap generasi baru yang dengan kehendak Allah hadir ke muka bumi secara sambung menyambung, agar memperoleh penerangan, petunjuk dan pelajaran agar menjadi orang-orang yang selamat dunia dan akhirat. Pendidikan sebenarnya sudah dimulai sejak adanya makhluk yang bernama manusia. Kemudian pendidikan terus berkembang dan berproses bersama-sama dengan perkembangan hidup dan kehidupan manusia sendiri. Dalam kontek Islam pendidikan dapat diartikan sebagai proses penyiapan generasi muda untuk mengisi

3 peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetiknya di akhirat. 2 Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dariberbagai kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Hal iniseiringdenganmeningkatnyakesadaranmasyarakattentangartipentingnyapendidikani tusendiri.sesuaidenganundang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistempendidikannasional, pasal 5 ayat 1 bahwasetiapwarga dan negaramempunyaihakyang samauntukmemperolehpendidikan yang bermutu. 3 Selanjutnyaapakahyang dimaksuddenganpendidikanitusendiri, Zuhairiniberpedapatbahwaseluruh proses dalamkehidupanadalah proses pendidikan. 4 Inidapatdiartikanbahwasetiappengalaman yang didapatkanmanusiadalaminteraksidenganoranglain, lingkungandanalamdapatdiartikanpendidikandanselanjutnyalingkungandapatmempen garuhi proses belajar. 5 Pembelajaransebagaiusahasadarsistemikselalubertolakdarilandasandanmengin dahkansejumlahasas-asastertentu.landasandanasastersebutsangatpenting, 2 Abudin Nata, Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru Dan Murid Studi Pemikiran Tasawuf Al-Ghazali, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001). h. 83-84 3 Biro HukumdanOrganisasiSeketariatJenderalDepartemenPendidikanNasional, Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 TentangSistemPendidikanNasional, (Bandung: Citra Umbara,2003), h. 8. 4 Zuhairinidkk, FilsafatPendidikan Islam, ( Jakarta : Bumi Aksara,1995 ), h. 42. 5 ZakiyahDrajat,IlmuPendidikan Islam, ( Jakarta BumiAksara, 1986 ), h. 34.

4 karenapembelajaranmerupakanpilarutamaterhadappengembanganmanusiadanmasyara kat. 6 Secara garis besar materi Pendidikan Agama Islam di sekolah melingkupi akidah, akhlak, muamalah, ibadah dan sejarah. Dengan lingkup yang demikian komplek dan lengkap tersebut seharusnya pengamalan agama Islam di sekolah harus sudah mencapai titik yang sudah mendekati angka harapan yang tinggi untuk terciptanya lingkungan yang islami. Tidak ditemui lagi siswa yang memalak temannya sendiri, membuang sampah yang bukan pada tempatnya, guru yang marah ketika ada murid yang makan permen karet saat proses belajar mengajar, membuat keributan di dalam atau di luar kelas dan lain sebagainya. Akhlak atau sikap yang baik sesama manusia maupun lingkungan merupakan hal yang mudah sekali untuk dinilai seberapa tinggi penguasaan nilai atau moral seseorang, baik atau buruknya seseorang tergantung pada akhlaknya tersebut. Manusia kebanyakan menilai dari apa yang tampak dari indra penglihatan, dan apa yang dilihat itu adalah isa dikategorikan sebagai akhlak. Perilaku dalam ajaran Islam diatur tata caranya, sehingga materi tersebut merupakan materi campuran antara akhlak dan kemampuan. Dengan demikian diperlukan tes kemampuan yang salah satu pelaksanaannya dibutuhkan kreteria authencity, antara sebuah pertimbangan apakah materi terseut sesuai atau tidak 6 Ismail SM, M. Ag, StrategiPembelajaran Agama Islam Berbasis P.A.I.K.E.M., (Semarang: RaSAIL Media Group, 2009), h. 10.

5 dengan perbuatan siswa sehari-hari. 7 Materi akhlak tentang cara berprilaku marupakan materi yang perlu dipelajari kebenaran pelaksanaannya. Dengan metode drill diartikan juga sebagai latihan siap, dimana metode ini dipergunakan untuk melatih ulang setiap pelajaran yang sudah diberikan. 8 Dari pemaparan di atassegeradapatdilihatbahwapadaintinyametodebertujuanmengantarkansebuahpembel ajarankearahtujuantertentu yang idealdengantepatdancepatsesuai yang diinginkan. 9 Dengandemikianmetodesangatberfungsidalammenyampaikanpembelajara n. Di dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kelas I SDN 2 Mangkupum yang materinya mengupas tentang akhlak berprilaku dalam kehidupan sehari-hari masih mengalami kendala dalam penyampaian pembelajaran maupun penerimaan siswa terhadap pembelajaran akhlak tersebut. Selama ini perhatian dan penerimaan pembelajaran ini masih kurang, jadi memerlukan adanya metode pembelajaran yang sesuai.untuk mengupayakan minat siswa terhadap bahan ajar dibutuhkan yanag namanya pembelajaran yang menarik minat siswa untuk belajar, menyenangkan, dan menggiring mereka kearah tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. h. 58 7 Zuhairini, Materi khusus Pendidikan Agama.(Surabaya; Biro Ilmiah IAIN Surabaya, 1983) 8 Gunawan Hupoyo, The Biyhoood Ronggowasito. (Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama, 1991) h. 91 9 Ismail SM, M. Ag,Op Cit. H. 18

6 Dari latar belakang inilah, maka penulis mencoba menyusun skripsi dengan judul MENINGKATKAN KEBIASAAN PERILAKU TERPUJI DENGAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS I SDN 2 MANGKUPUM KABUPATEN TABALONG B. Penegasan istilah Untukmenghindaripenafsiran yang salahdanpemahaman yangberbedadalamjudul di atas, perludijelaskanbeberapaistilahdalampenelitianiniantara lain: 1. Perilaku terpuji adalah suau sikap yang mengakar dalam jiwa yang darinya lahir berbagai perbuatan dengan mudah dan gampang, tanpa perlu kepada pikiran dan pertimbangan. Jika sikap itu yang darinya lahir perbuatan yang baik dan terpuji, baik dari segi akal dan syara maka ia disebut akhlak yang terpuji dan jika lahir darinya perbuatan tercela, maka sikap tersebut disebut akhlak yang buruk. 10 Perilaku terpuji dalam penelitian ini meliputi perilaku anak seperti sopan santun, adab makan,membuangsampah pada tempatnya. 2. Metode Drill adalah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. 11 10 Moh. Ardani. Akhlak Tasawuf. (Jakarta; PT. Mitra Cahaya Utama, 2005) h. 29 11 Roestiyah. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta; Bina Aksara, 1985) h. 125

7 Jadi yang dimaksud dengan judul diatas adalah upaya meningkatkan kebiasaan perilaku terpuji siswa yang dilakukan oleh guru PAI dengan menggunakan metode drill di SDN 2 MangkupumKabupaten Tabalong. C. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang penulis kemukakan, masalahdalampenelitianinidapatdirumuskansebagaiberikut: 1. Apakahterdapatpeningkatanaktivitas guru dalammengimplimentasikanpembelajaranpadamateripembiasaanperilakut erpujidenganmenggunakanmetodedrill di kelas 1 SDN 2 MangkupumKabupatenTabalong. 2. Bagaimanakeaktifansiswadalam proses pembelajarandenganmenggunakanmetode Drill terhadapmateripembiasaanperilakuterpuji di kelas 1 SDN 2 MangkupumKabupatenTabalong. 3. ApakahterdapatpeningkatanhasilbelajarsiswaterhadapmateriPembiasaanPe rilakuterpujidenganmenggunakanmetode Drill padasiswakelas 1 SDN 2 Mangkupum. D. Tujuan Penelitian

8 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kebiasaan perilaku terpuji dengan penerapan metode drill pada siswa kelas I SDN Mangkupum 2 Kabupaten Tabalong. E. Hipotesis Dalam penelitian ini akan digunakan hipotesis sebagai berikut: Metode drill dapat meningkatkan kebiasaan perilaku terpujisiswa kelas I SDN Mangkupum 2 Kabupaten Tabalong F. Manfaat Hasil Penelitian Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini bisa bermanfaat bagi semua pihak yang membaca penelitian ini terutama bagi: 1. Murid Murid diberikan pengalaman belajar dengan metode pembelajaran drill. Dengan metode pembelajaran ini murid bisa meningkatkan akhlak untuk berprilaku terpuji. 2. Guru Metode pembelajaran Drill sangat membantu guru dalam pengajaran akhlak khususnya materi perilaku terpuji, karena murid akan lebih mengerti dan

9 tertarik. Murid juga lebih memahami pembelajaran akhlak dengan cara praktek langsung. 3. Lembaga (sekolah) Manfaat peneltian ini bagi sekolah adalah sebagai motivasi positif bagi guruguru yang ada di sekolah agar bisa menghasilkan penelitian tindakan kelas yang lebih banyak lagi dan merupakan suatu prestasi bagi sekolah yang bisa menghasilkan peneliti-peneliti yang produktif. 4. Peneliti (researcher) Peneliti berharap penelitian ini bisa menjadi salah satu bahan rujukan dan juga bisa menjadi salah satu bahan untuk peneliti lain merevisi penelitiannya. G. Sistematika Penulisan Dalam penulisan penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab dan tiap bab terdiri dari beberapa sub-sub bab yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan, bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan perumusan masalah, tujuan dan signifikansi penelitian. BAB II : Landasan Teori Penelitian, bab ini terdiri dari teoritis yang berhubungan dengan materi penelitian.

10 BAB III : Metodelogis Penelitian, bab ini terdiri dari tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan indikator keberhasilan. BAB IV : Hasil Penelitian, bab ini terdiri dari diskripsi daerah/instansi, diskripsi karakteristik responden, penyajian analisis data dan interpretasi hasil penelitian. BAB V : Penutup, bab ini meliputi kesimpulan dan saran-saran