PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
REGULASI DAN IMPLEMENTASI BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

SOSIALISASI BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI KOPERTIS WILAYAH V

DASAR HUKUM UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional UU Nomor RI 14 Tahun 2005 ttg Guru dan Dosen PP RI

Disiapkan oleh Djoko Kustono 1

PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

BUKU PEDOMANBEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

PENJELASAN PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DASAR HUKUM

2017, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158 Tambahan Lemba

Lampiran II : Surat No. 097 / L3 / KU / 2010 : Tanggal 07 Mei 2010

DOKUMEN LEVEL MANUAL PROSEDUR TANGGAL DIKELUARKAN: 23 FEBRUARI 2010 AREA BIDANG KEPEGAWAIAN NO. REVISI: -

SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN KARIR DOSEN TETAP (SIPKD)

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN KARIR DOSEN TETAP (SIPKD)

Materi Tiga. PERMENRISTEKDIKTI NO. 20 TAHUN 2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor PENYAMAAN PERSEPSI

SOSIALISASI SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN KARIR DOSEN (SIPKD)

Oleh: Pembantu Rektor II UB

Lampiran 1 : PANDUAN BEBAN KERJA DOSEN [BKD] IAIN WALISONGO TAHUN 2014

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Lembaga Administrasi Neg

SOSI ALI SASI SERTI FI KASI PENDI DI K UNTUK DOSEN

SOSIALISASI SERDOS 2015 TIM SERDOS DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015

LAMPIRAN I: RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN

BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

UNDANG UNDANG UU NO 16 TAHUN 2001 UU NO 28 TAHUN 2004 UU NO 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL UU NO 14 TAHUN 2005

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN I: RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PEDOMAN SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN KARIR DOSEN (SI-PKD)

Sosialisasi Acuan Penilaian Beban Kerja Dosen

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENYUSUNAN SKP DOSEN DISAMPAIKAN OLEH AHMAD RAFIQI TANTAWI

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERUBAHAN LANDASAN KONSEP

VERIFIKASI DATA KINERJA DOSEN PENERIMA TUNJANGAN PROFESI

SOSIALISASI BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI. Auditorium UMS, 4 Februari 2017

PEDOMAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN LPM IAINLANGSA 2016

BEBAN KERJA DOSEN. Oleh Prof. Dr. Armai Arief, MA. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta

PANDUAN BEBAN KERJA DOSEN PANDUAN BEBAN KERJA DOSEN (BKD)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN BEBAN SKS MAKSIMUM KEGIATAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

DRAFT PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG JABATAN AKADEMIK DOSEN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN

PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TERINTEGRASI (Buku 1)

KEPMENKOWASBANGPAN NO. 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 )

KEBIJAKAN TENTANG PEMBINAAN KARIR DOSEN Prof.dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG

Klarifikasi Isu Terkini Kualifikasi Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pedoman Penilaian BKD dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Unand

PANDUAN P2M STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENGANTAR

PANDUAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) BEBAN KERJA DOSEN IAIN PURWOKERTO

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

GUNA MENGHASILKAN INOVASI UNGGUL

PERUBAHAN LANDASAN KONSEP

TIM SERDOS DIREKTORAT KARIER DAN KOMPETENSI SDM KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Tanggal terbit : 05 Januari 2017

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentan

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

PEDOMAN SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN KARIR DOSEN (SI-PKD)

Kopertis Wilayah VIII Tahun 2015

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PENYALURAN TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR.

RUBRIK SATUAN KREDIT DALAM PENGISIAN LAPORAN KINERJA DOSEN

INPASSING PANGKAT DOSEN BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN PTAI KEMENTERIAN AGAMA RI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG DOSEN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Ditetapkan 17 September 2014

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN KARIR DOSEN (SIPKD)

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (L

UNIVERSITAS JANABADRA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi dan Tata Kerja. IAIN. Syekh Nurjati.

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Hal-hal yang bisa membatalkan tunjangan profesi dosen/tunjangan kehoramtan profesor

Kasi Ketenagaan Kopertis Wil. IV Aam Muharam Wirakusumah

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul

MANUAL PROSEDUR BEBAN KINERJA DOSEN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG

SISTEM PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

SERTIFIKASI DOSEN DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA

DRAFT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RUBRIK BEBAN KERJA DOSEN 2016 Prof Dr.-Ing.L.M.F. Purwanto. KOPERTIS Wilayah VI Jawa Tengah

SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN KARIR DOSEN (SIPKD)

SISTEM INFORMASI DOSEN MELALUI PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Rubrik Beban Kerja Dosen

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT)

Transkripsi:

PENYAMAAN PERSEPSI PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI TIM BKD KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI 2017

TIM BKD DIREKTORAT KARIER DAN KOMPETENSI SDM KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017 1. Ali Gufron Mukti Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti 2. Bunyamin Maftuh Direktur Karier dan Kompetensi SDM 3. Engkus Kuswarno Universitas Padjadjaran (Koord) 4. Aan Komariah Universitas Pendidikan Indonesia (Sekr) 5. Djoko Kustono Universitas Negeri Malang 6. Ivan Hanafi Universitas Negeri Jakarta 7. Bambang Sugiarto Universitas Indonesia 8. Rambat Sasongko Universitas Bengkulu 9. Caska Universitas Riau

PETA INTEGRASI SISTEM PENGEMBANGAN KARIR DOSEN TETAP PLTI plti.or.id SIMLITABMAS simlitabmas.dikti.go.id PD DIKTI forlap.dikti.go.id SERDOS serdos.dikti.go.id BEBAN KERJA DOSEN sipkd.dikti.go.id BEA SISWA beasiswa.dikti.go.id PENILAIAN JBT AKD pak.dikti.go.id 3

BKD BAGIAN DARI SIPKD

DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen; 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan; 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya;

7. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 20 Tahun 2017 Tentang Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Professor; 8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen.

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (1) 1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah 2. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (1) 3. Guru besar atau profesor yang selanjutnya disebut professor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi 4. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (3): (1) Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga professional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan (2) Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (5) Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (45) Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (46) (1) Kualifikasi akademik dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 diperoleh melalui pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian (2) Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum: a. lulusan program magister untuk program diploma atau program sarjana; dan b. lulusan program doktor untuk program pascasarjana (3) Setiap orang yang memiliki keahlian dengan prestasi luar biasa dapat diangkat menjadi dosen

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (47) (1) Sertifikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 diberikan setelah memenuhi syarat sebagai berikut: a. memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; b. memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan c. lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah.

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (48) (1) Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap (2) Jenjang jabatan akademik dosen-tetap terdiri atas asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan profesor (3) Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik professor harus memiliki kualifikasi akademik doktor (4) Pengaturan kewenangan jenjang jabatan akademik dan dosen tidak-tetap ditetapkan oleh setiap satuan Pendidikan tinggi sesuai dengan peraturan perundangundangan

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (49) (1) Profesor merupakan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi yang mempunyai kewenangan membimbing calon doktor (2) Profesor memiliki kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat (3) Profesor yang memiliki karya ilmiah atau karya monumental lainnya yang sangat istimewa dalam bidangnya dan mendapat pengakuan internasional dapat diangkat menjadi profesor paripurna

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (60) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berkewajiban: a. melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; b. merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; c. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (72) (1) Beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran, membimbing dan melatih, melakukan penelitian, melakukan tugas tambahan, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat. (2) Beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya sepadan dengan 12 (dua belas) satuan kredit semester dan sebanyak-banyaknya 16 (enam belas) satuan kredit semester. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai beban kerja dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

UU No. 12 Tahun 2012 Pasal (12) (1) Dosen sebagai anggota Sivitas Akademika memiliki tugas mentransformasikan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang dikuasainya kepada Mahasiswa dengan mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran sehingga Mahasiswa aktif mengembangkan potensinya. (2) Dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas mengembangkan suatu cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah serta menyebarluaskannya. (3) Dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib menulis buku ajar atau buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/atau publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan budaya akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi Sivitas Akademika.

Permenristekdikti No. 44 tahun 2015, Pasal (28) (1) Penghitungan beban kerja dosen didasarkan antara lain pada: a. kegiatan pokok dosen mencakup: 1. perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proses pembelajaran; 2. pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran; 3. pembimbingan dan pelatihan; 4. penelitian; dan 5. pengabdian kepada masyarakat; b. kegiatan dalam bentuk pelaksanaan tugas tambahan; dan c. kegiatan penunjang. (2) Beban kerja pada kegiatan pokok dosen sebagaimana dinyatakan pada ayat (1) huruf a disesuaikan dengan besarnya beban tugas tambahan, bagi dosen yang mendapatkan tugas tambahan. (3) Beban kerja dosen sebagai pembimbing utama dalam penelitian terstuktur dalam rangka penyusunan skripsi/ tugas akhir, tesis, disertasi, atau karya desain/seni/ bentuk lain yang setara paling banyak 10 (sepuluh) mahasiswa. (4) Beban kerja dosen mengacu pada nisbah dosen dan mahasiswa. (5) Nisbah dosen dan mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dalam Peraturan Menteri.

Permenristekdik No. 100 Tahun 2016 Pasal 21 ayat (2) huruf h Permenristekdik No. 100 Tahun 2016 Tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin PTS. Nisbah Dosen : Mahasiswa 1 : 45 untuk rumpun IPS 1 : 30 untuk rumpun IPA

SYARAT DAN TUGAS DOSEN Syarat sebagai dosen : 1. Kualifikasi akademik 2. Penguasaan kompetensi 3. Sertifikat Pendidik 4. Sehat jasmani dan rohani Dosen: Pendidik profesional dan ilmuwan Tugas Utama: mentrasformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

KOMPETENSI DOSEN Dosen diharuskan menguasai dan memiliki kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial Kompetensi dosen menentukan kualitas Tridharma Perguruan Tinggi

KOMPETENSI PEDAGOGIK Peningkatan Kemampuan dosen dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dapat dilakukan melalui: Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI), termasuk Rencana Pembelajaran Semester (RPS/GBPP), Kisi-kisi Soal, dan Analisis Instruksional Applied Approach (AA) termasuk Kontrak Perkuliahan, Evaluasi Proses Pembelajaran, Evaluasi Hasil Pembelajaran, dan Bahan Ajar

ESENSI PUBLIKASI ILMIAH Indikator sebagai ilmuwan adalah kemampuan dosen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan melalui penelitian Hasil penelitian hanya dapat diketahui oleh masyarakat untuk dapat dimanfaatkan jika telah dipublikasikan Maka valid proposisi yang menyatakan publish or perish

ESENSI REGULASI DOSEN

TUJUAN EVALUASI BKD Meningkatkan profesionalisme dosen dalam melaksanakan tugas Meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan Meningkatkan akuntabilitas kinerja dosen Meningkatkan atmosfer akademik di perguruan tinggi, dan Mempercepat terwujudnya tujuan pendidikan nasional

PRINSIP EVALUASI TUGAS TRIDHARMA DOSEN Berbasis evaluasi diri Saling asah, asih, dan asuh Meningkatkan profesionalisme dosen Meningkatkan atmosfer akademik Mendorong kemandirian perguruan tinggi Laporan Kinerja Dosen: kegiatan tridharma + penunjang, pada semester/tahun sebelumnya

PERIODE DAN PELAKSANA EVALUASI BKD Evaluasi dilaksanakan secara periodik dan pada kurun waktu yang tetap. Dimaksudkan untuk menjaga akuntabilitas kepada pemangku kepentingan terkait dengan kinerja Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi dapat menentukan sendiri periode evaluasi: semesteran dan/atau tahunan. Pada keadaan khusus dapat melakukan evaluasi Beban Kerja Dosen setiap saat diperlukan. Hasil evaluasi sebagai dasar pencairan gaji/ tunjangan dosen/remunerasi Beban Kerja Dosen disampaikan pada setiap awal semester, bersamaan dengan Laporan Kinerja Dosen (LKD) pada semester/tahun sebelumnya Pelaksana Tugas Evaluasi BKD di PT: melekat pada struktur kelembagaan sistem Perguruan Tinggi. Misalnya Lembaga Penjaminan Mutu, LP3I atau yang lain.

BEBAN KERJA (KEGIATAN POKOK DOSEN) Melaksanakan Tridharma PT dengan beban kerja setiap semester sepadan dengan ketentuan: paling sedikit sepadan dengan 12 SKS, dan paling banyak sepadan dengan 16 SKS (UU No. 14 tahun 2005 Ps 72 dan PP No.37 thn 2009 Ps 8 ayat 1b dan Ps 10 ayat 4b)

BKD = TUGAS TRIDHARMA 1. Beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan dengan 9 SKS yang dilaksanakan pada Perguruan Tinggi bersangkutan 2. Beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain 3. Beban kerja penunjang dapat diperhitungkan SKSnya sesuai dengan peraturan perundang undangan

TUNJANGAN PROFESI DOSEN Tunjangan profesi diberikan kepada Dosen, apabila memenuhi persyaratan: a. memiliki Sertifikat Pendidik yang diterbitkan oleh Kementerian; b. melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan paling banyak sepadan dengan 16 (enam belas) SKS pada setiap semester dengan ketentuan: 1) beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan dengan 9 (sembilan) sks yang dilaksanakan di perguruan tinggi yang bersangkutan; dan 2) beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain PP No. 37 Ps 3 ayat 1

PIMPINAN PT Dosen yang mendapat penugasan sebagai pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan sampai dengan tingkat jurusan atau nama lain yang sejenis, memperoleh tunjangan profesi sepanjang yang bersangkutan melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, dengan dharma pendidikan paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga) SKS di perguruan tinggi yang bersangkutan. PP No. 37 Ps 3 ayat 2

PROSEDUR EVALUASI BKD DOSEN 1.Membuat BKD dan LKD 2.Menyertakan Data Pendukung Dokumen pendukung kembali 1 3 GAGAL ASESOR KINERJA DOSEN LOLOS 2 Menilai dan Memeriksa data 4 REKTOR 1.Mengkompilasi hasil evaluasi tingkat Universitas 2.Membuat Rekap untuk laporan 5 DEKAN 1.Mengesahkan hasil evaluasi 2.Mengkompilasi hasil evaluasi tingkat Fakultas DIKTI/DIKTIS

IMPLIKASI Evaluasi Beban Kerja Dosen (BKD) dan Laporan Kinerja Dosen (LKD) KINERJA DOSEN Jika tidak memenuhi: 1. Teguran lisan 2. Peringatan tertulis 3. Penghentian tunjangan profesi pendidik 4. Penghentian tunjangan kehormatan Penghentian sementara atau permanen Akuntabilitas kpd masyarakat

KEWAJIBAN KHUSUS PROFESOR UU RI No. 14 Tahun 2005 ttg Guru dan Dosen (pasal 49 ayat 2) 1. Menulis buku 2. Menghasilkan karya ilmiah 3. Menyebarluaskan gagasan Dilaksanakan secara melembaga dan sesuai dgn rumpun ilmu yg ditekuninya Seorang Profesor dalam 3 tahun wajib melaksanakan ke 3 butir tsb Paling sedikit sepadan dgn 3 SKS pertahun Dapat dilaksanakan 3 kegiatan pada tahun pertama atau 2 kegiatan pada tahun pertama, atau masing2 satu kegiatan setiap tahun

Kewajiban Khusus Profesor : Menulis Buku Sesuai dgn rumpun keahlian atau Sesuai dgn jabatan yg pernah atau sedang diembannya (pengalaman menjabat) Diterbitkan oleh lembaga penerbit (baik nasional maupun international, ISBN) EK2017

Kewajiban Khusus Profesor : Karya Ilmiah Keterlibatan dalam satu judul penelitian, karya seni, atau teknologi (termasuk penelitian untuk disertasi dan/atau thesis) Memperoleh hak paten dan atau membuat karya teknologi atau seni

Kewajiban Khusus Profesor : menyebarluaskan gagasan Menulis jurnal ilmiah Menyampaikan orasi ilmiah Pembicara seminar Memberikan pelatihan, penyuluhan, penataran kepada masyarakat Menyebarluaskan temuan karya teknologi/seni

KEWAJIBAN KHUSUS PROFESOR Permenristekdikti No. 20/2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor Pasal 8 Ayat (1) g: Dalam kurun 3 (tiga) tahun, menghasilkan: Paling sedikit 3 (tiga) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional; atau Paling sedikit 1 (satu) jurnal karya ilmiah yang diterbikan dalam jurnal internasional bereputasi, paten, atau karya seni monumental/desain monumental.

KEWAJIBAN LEKTOR KEPALA Permenristekdikti No. 20/2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor

DOSEN DENGAN JABATAN STRUKTURAL Beban tugasnya diatur oleh pemimpin perguruan tinggi. Pengaturan tugas ini harus memenuhi syarat berdasarkan surat keputusan pemimpin perguruan tinggi dilaporkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, berlaku selama dosen yang bersangkutan menjabat dan Profesor dibebaskan dari tugas khusus profesor: sedang menjalankan tugas negara sebagai pejabat struktural atau yang setara atas ijin pimpinan perguruan tingginya tidak mendapat tunjangan kehormatan

ASESOR 1. Dosen yang masih aktif 2. Mempunyai NIRA (Nomor Identifikasi Registrasi Asesor) yang diterbitkan oleh Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti 3. Telah mengikuti penyamaan persepsi BKD 4. Ditugaskan oleh pemimpin perguruan tinggi 5. Satu atau semuanya dapat berasal dari perguruan tinggi sendiri ataupun dari perguruan tinggi lain 6. Mempunyai rumpun atau sub rumpun ilmu yang sesuai dengan dosen yang dinilai 7. Mempunyai jabatan fungsional dan atau tingkat pendidikan yang sama atau lebih tinggi dari dosen yang dinilai 8. Pemimpin perguruan tinggi mengatur agar Asesor tidak menilai kinerja sendiri atau bertukar ganti asesor-dosen (A sebagai asesor menilai B sebagai dosen, kemudian B sebagai asesor menilai A sebagai dosen)

PERMENPAN dan RB No.17/2013 Tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya Bab V: Unsur dan Sub Unsur Kegiatan Pasal 7

EK2017

EK2017

6. Mendapatkan HaKI/Paten

RUBRIK BKD

EK2017

CONTOH PRINT OUT LAPORAN BKD-LKD

REKAP FAKULTAS

REKAP PERGURUAN TINGGI