PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA DADU HURUF TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF PADA TK KELOMPOK A

PENGARUH MEDIA GELAS ANGKA 1-10 TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN KELOMPOK A

Pengaruh Permainan Engklek Modifikasi Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TARI TAKTETAH MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK A

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

Pengaruh Metode Bercakap-cakap Berbasis Media Pop Up Book Terhadap Kemampuan Berbicara Anak Kelompok A

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH DONGENG TERHADAP KEMAMPUAN EMPATI ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN PETAK UMPET TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK

PENGARUH PERMAINAN PIPA BOCOR TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL DALAM BEKERJASAMA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN. Amilia Anom Sari Dewi Komalasari

Pengaruh Permainan Dadu Kain Halus Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. HAIRANISA AL AMANAH DEWI KOMALASARI

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KORAN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERCERITA ANAK KELOMPOK B

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

Pengaruh Penggunaan Permainan Dakon Modifikasi Terhadap Kemampuan Membilang Anak Kelompok A

PENGARUH METODE EKSPERIMEN BERBAHAN ALAM TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK A

Elisabeth Christiana PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH MEDIA WAYANG ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH KEGIATAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B RA MUSLIMAT NU 079 TARBIYATUS SHIBYAN PETUNG PANCENG GRESIK

PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN

Pengaruh Metode Bercerita Berbasis Gambar Seri Terhadap Kemampuan Menyimak Anak Kelompok A

PENGARUH BERMAIN TANAH LIAT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL GEOMETRIANAK

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH BERMAIN TANAH LIAT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL GEOMETRI ANAK. Made Ayu Anggraeni Universitas PGRI AdiBuana Surabaya

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

PENGARUH MEDIA PAPAN FLANEL TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL POLA AB-AB BERBENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH BERMAIN PASIR TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP GEOMETRI KELOMPOK A

PENGARUH FILM ANIMASI TERHADAP PERKEMBANGAN BERBICARA ANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PEMECAHAN MASALAH SAINS ANAK KELOMPOK B

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERMEDIA KARTU

PENGARUH PERMAINAN KAYU MALELE TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK

PENERAPAN METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN NATURALIST INTELLIGENCE ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 KEMIRI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

EFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TABLE MANNERS TERHADAP KARAKTER ANAK KELOMPOK B

PENGARUH SERI MENGGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGAMBAR PERMULAAN ANAK. Nosha Putri Sekar Arum Nurhenti Dorlina Simatupang

Wahyu Surya Kusumawati. Dra. Hj. Mas udah M., M.Pd

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KERETA BERNOMOR TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA PERSATUAN KEBOMAS GRESIK

PENGARUH KEGIATAN OUTBOUND TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI

Strategi Pembelajaran Model Pelatihan Menempel Kain Perca Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok B

MEDIA SENI MENCETAK MODIFIKADI TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH KEGIATAN MOZAIK TERHADAP KEMAMPUAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 3 SURABAYA

PENGARUH MODEL PELATIHAN DASAR MENGGAMBAR TIRUAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

Jurnal Pesona PAUD Page 1

PENGARUH PERMAINAN BOWLLING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENGGUNAAN BALOK ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. Hairanisa Al Amanah Dewi Komalasari

PENGARUH MIND MAPPING BOARD TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK B

Enok Dwi Mahmudi. Sri Joeda Andajani

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGKLASIFIKASIKAN BENDA

Retno Ayu Wulandari Rachma Hasibuan

PENGARUH PENCAMPURAN WARNA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN DAKON TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH MEDIA PUZZLE MODIFIKASI SEPATUKU TESIKU TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL POLA AB-AB ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENGGUNAAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK JURNAL. Oleh REVINA RIZQIYANI ( )

PENGARUH KEGIATAN MENJAHIT TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK A DI TK PEJAJARAN

Amalia Tri Rachmawati Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya. M., M.Pd.

Rizkha Novitasari PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,

Pengaruh Media Flashcard Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

PENGEMBANGAN PERMAINAN TEBAK KATA MODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN ANAK USIA DINI KELOMPOK B DI TAMAN KANAK-KANAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A

PENGGUNAAN MEDIA BALOK CUISENAIRE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL WARNA DAN UKURAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK R.

PENGARUH PERMAINAN MAZE ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP BERBASIS MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

PENGARUH PERMAINAN LEGO ADU CEPAT TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK A DI TK AISYIYAH 3 SURABAYA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA WAYANG DUPLEKS KOMUNIKASI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B. Priska Anindita Titisari Putriningtyas Sri Setyowati

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Eka Kumalasari NIM

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

SKRIPSI OLEH : WELLA OKTAVIANTI NIM. A1F113056

PENGARUH PERMAINAN KALENG PINTAR terhadap KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK A di TK PUTERA HARAPAN

PENGARUH MEDIA KAWAT BLUDRU TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH MELUKIS TERHADAP KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI DI TK 02 BURAN TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN JURNAL. Oleh

Pengaruh Permainan Tradisional Angklek Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Anak Kelompok A TK Dharma Wanita Persatuan Kemangi Gresik

K A 2012/2013. Disusun Oleh: YULIANA DEWI A FAKULTA

PENGARUH MEDIA LOTO WARNA DAN BENTUK TERHADAP KEMAMPUAN KOGNTITIF ANAK KELOMPOK A DI RA AL-ISLAM JETIS DAGANGAN MADIUN

PENGARUH KEGIATAN MENGGUNTING POLA TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI KELOMPOK B DI TK ISLAM QOSHRUL UBUDIYAH

EKSPLORASI BERMAIN PERAN MIKRO ANAK USIA DINI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENGARUH PENGGUNAAN BERMAIN PLASTISIN TERHADAP PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN JURNAL. Oleh RENI PUSPITA SARI ( )

Transkripsi:

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK Dewi Joewita Ratnasari Elisabeth Christiana PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No. 4 Surabaya 60136.Email: (joewita.dewi@gmail.com)(christiana_elisabeth@yahoo.com) Abstract : The purpose of this experiment study to determine the effect modification hopscotch game against the speech of children in group B before and after treatment.the subjects were all students in DiponegoroSamberan kindergarten group B Kanor District of Bojonegoro, which has 16 children.data collection methods used was participant observation and documentation to determine the child's speech. The data analysis technique used is the technique of statistical analysis using the Wilcoxon test marked level (wicoxon matched pairs test). Based on the results obtained from the data T count = 0 is smaller than T table with a significance level of 5% = 59 and the results of the decision that Ha is accepted as T count <T table (0 <59), so the conclusions this study shows that the hopscotch game modifications significantly affect the child's ability to speak in group B Samberan Diponegoro Kindergarten Kanor District of Bojonegoro. Keywords :Modification hopscotch game, Speech, GroupB Abstrak : Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan engklek modifikasi terhadap kemampuan berbicara anak kelompok B sebelum dan setelah perlakuan.subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelompok B TK Kabupaten Bojonegoro yang berjumlah 16 anak.metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipan dan dokumentasi untuk mengetahui kemampuan berbicara anak. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik menggunakan uji jenjang bertanda Wilcoxon (wicoxon match pairs test). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data Thitung = 0 lebih kecil dari Ttabel dengan taraf signifikasi 5% = 59 dan hasil pengambilan keputusannya yaitu Ha diterima karena Thitung < Ttabel (0<59),sehingga dapat disimpulkan bahwa permainan engklek modofikasi berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan berbicara anak kelompok B di TK Kabupaten Bojonegoro. Kata kunci : Permainan engklek modifikasi, Kemampuan berbicara, Kelompok B Anak adalah individu yang unik memiliki karakteristik tertentu dan berbeda dengan orang dewasa. Mereka selalu aktif dan ingin tahu terhadap semua yang mereka lihat, rasa, dengar, dan tidak pernah berhenti untuk mencoba hal baru. Rasa ingin tahu dimiliki anak secara alamiah, maka mereka terus berkembang dalam pengetahuan dan belajar. Hal ini didukung dengan pengalaman serta pendidikan yang diperoleh oleh masing-masing anak. Pendidikan anak usia dini diutamakan untuk mengembangkan dan menstimulus potensi anak. Dalam tahap ini, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat baik fisik maupun mental. Sebagai bentuk perhatian pada anak sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui dan 1 memahami karakteristik dalam setiap perkembangan anak. Melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dengan bermain dapat membantu anak lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan. Bermain merupakan suatu kegiatan yang serius tetapi asyik untuk dilakukan anak. Melalui aktivitas bermain semua pekerjaan anak terwujud, dengan kemauan dan pemilihan permainan yang mereka sukai. Memberikan kesempatan anak untuk bermain, berarti memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar. Semiawan (2008: 21) menyatan bahwa bermain adalah suatu kebutuhan bagi anak. Bila bermain telah menjadi sebuah kebutuhan, maka perkembangan anak menjadi kurang baik bila kebutuhan ini tidak terpenuhi.

2 Kegiatan bermain dilakukan untuk membentuk sikap mental dan nilai-nilai kepribadian. Dimana anak akan belajar mentaati peraturan, belajar menyelesaikan tugasnya, berlatih sabar dalam menunggu giliran, bersaing dengan adil dan memotivasi diri, serta belajar menghadapi kekalahan sejak mereka dini tanpa merasa putus asa. Meski tujuan bermain sendiri untuk bersenangsenang stimulasinya dapat menunjang kecerdasan yang positif bagi anak usia dini.rentan usia lahir sampai enam tahun ini anak mengalami masa keemasan. Rentan usia 0 6 tahun ini biasa disebut dengan golden age. Dimana terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis dalam diri anak untuk menerima stimulus dari lingkungan. Usia ini merupakan masa meletakkan pondasi dasar anak dalam mengembangkan kemampuan fisik dan motorik, kognitif, bahasa, sosioemosional, moral serta nilai-nilai agama. Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan di TK Diponegoro Samberan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, ditemukan bahwa sebagian besar anak kelompok B memiliki kemampuan berbicara yang kurang. Hal ini terlihat saat penyampaian materi belajar, anak cenderung pasif dan diam ketika guru menyampaikan pembelajaran atau memberi pertanyaan kepada anak. Proses pembelajaran yang dilakukan berorientasi pada guru, anak hanya sebagai pendengar dan guru lebih aktif untuk menjelaskan. Selain itu media yang digunakan dalam menjelaskan berupa LKA (lembar kerja anak). Anak banyak mengerjakan tugas, padahal akan lebih efektif bila belajar dilakukan sambil bermain. Sesuai dengan perkembangan anak untuk mengungkapkan bahasa capaian perkembangan yang masih kurang pada anak kelompok B TK Diponegoro adalah menjawab pertanyaan yang lebih kompleks dan menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap. Terdapat enam indikator yang harus dicapai anak untuk memaksimalkan kemampuan berbicaranya, tapi terdapat indikator yang belum maksimal yaitu memberikan keterangan/informasi tentang suatu hal. Mengembangkan kemampuan berbicara di taman kanak-kanak yaitu dengan menggunakan permainan mengungkapkan kalimat sederhana. Karena anak akan belajar mengungkapkan pendapat mereka dari apa yang mereka lihat dan mereka dengar. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendukung tercapainya tingkat kemampuan menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap yaitu dengan penerapan permainan engklek modofikasi. Permainan yang dirancang menjadi lebih sederhana untuk digunakan anak bermain. Dikemas lebih menarik dalam segi bentuk dan cara bermain agar anak tidak bosan dan menjadibersemangat dalam bermain. Engklek modifikasi ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara dengan menambahkan kartu gambar pada permainan agar anak dapat menyampaikan informasi, pendapat atau menyampaikan ide dengan mudah. Permainan ini modifikasi dari permainan yang engklek tradisional, tetapi belum diterapkan oleh kalangan pendidikan di lingkungan PAUD khususnya di TK Diponegoro. Oleh karena itu penelitian ini untuk meneliti pengaruh permainan engklek modifikasi terhadap kemampuan berbicara anak kelompok B di TK Kabupaten Bojonegoro. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh permainan engklek modifikasi terhadap kemampuan berbicara anak kelompok B di TK Diponegoro Samberan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh permainan engklek modifikasi terhadap kemampuan berbicara anakkelompok B di TK Diponegoro Samberan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Tarigan (1990: 15) menyatakan bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan, kemampuan berbicara berkaitan dengan kosakata yang diperoleh anak dari kegiatan menyimak dan membaca.melalui berbicara anak dapat mengkomunikasikan maksud,

3 tujuan, pemikiran, maupun perasaanya pada orang lain. Maka untuk mengembangkan kemampuan berbicara pada anak menggunakan sebuah permainan, yakni engklek modifikasi. Melalui permainan engklek modifikasi anak dapat memperoleh pengalaman baru dari permainan yang baru, pembelajaran dilaksanakan dengan menyenangkan untuk mengungkap bahasa. Agar lebih menarik, makapermainan engklek dimodifikasi dari permainan tradisional engklek yang dirubah beberapa langkahnya menjadi lebih sederhana dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak.desain engklek modifikasi ini tidak jauh berbeda dari permainan aslinya, sehingga mempertahankan kekayaan yang dimiliki Indonesia untuk dilestarikan. Hanya saja sedikit merubah beberapa tata cara permainannya. Permainan engklek modifikasi inidibuat pada banner dengan ukuran 40x40 cm pada masing-masing kotak dan setengah lingkaran dengan diameter 80 cm.dengan menambahkan kartu gambar yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak. METODE Penelitian penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre- Experimen Design dengan desain One Group Pre-Test Post-Test Designkarena penelitian ini meneliti pada satu kelas dengan jumlah 16 anak.pada penelitian ini akan ada sebelum perlakuan (Pre-Test) dan setelah perlakuan (Post-Test) sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat dengan membandingkan hasil sebelum perlakuan (Pre-Test) dengan setelah perlakuan (Post- Test) setelah diberi perlakuan (treatment). Populasi dalam penelitian ini adalah anak kelompok B yang berjumlah 16 anak di TK Kabupaten Bojonegoro. Sampel dalam penelitian ini adalah semua jumlah populasi anak kelompok B. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 26 Mei-6Juni2015. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh, Sedangkan untuk teknik pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data ordinal atau berjenjang, sehingga analisis statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik. Teknik analisis data yang penelitian ini adalah menggunakan uji jenjang bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Match Pairs Test), teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis dan sampel yang berpasangan bila datanya berbentuk ordinal atau berjenjang (Sugiono, 2010: 134). HASIL Hasil penelitiantentang penerapan permainan engklek modifikasi terhadap kemampuan berbicara anakkelompok B ditk Kabupaten Bojonegorodilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2015 dengan 4 kali pertemuan, yaitu 1 kali pre-test, 2 kali treatment, dan 1 kali post-test. Pelaksanaan pre-test bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal berbicara anak. Adapun post-test bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berbicara anak setelah mendapat perlakuan. Kegiatan pre-test pada 27Mei 2015 dengan sub tema binatang sekitar kita, kegiatan yangdilakukan berupa menyebutkan ciri-ciri gambar ayam.anak maju satu persatu kemudian membuka kartu gambar ayam yang ada di atas meja dan menyebutkan ciri-cirinya. Sedangkan anak yang lain mengerjakan tugas membedakan 2 kumpulan benda yang lebih banyak dan lebih sedikit juga tugas maze. Untuk kegiatan treatment berupa penerapan permainan engklek yang dimodifikasi. Pada pemberian perlakuan (treatment) dilakukan sebanyak 2 pertemuan. Untuk dua treatmenttersebut menggunakan indikator yang sama pertemuan pertama dan keduayaituindikator menyebutkan ciri-ciri suatu gambar. Dilaksanakan secara bergantian, anak dibagi menjadi dua kelompok. Kegiatan ini dilaksanakan pada 28 Mei dan 3 Juni 2015. Pelaksanaan posttestsama dengan pelaksanaan pre-test, akan tetapi menggunakan gambar yang berbeda. Kartu gambar yang digunakan dalam post-

4 testadalah kartu gambar kambing. Kegiatan ini dilaksakan pada 4 Juni 2015. Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini digunakan analisis data dengan membandingkan nilai pre-test/observasi awal dan post-test/observasi akhir. Oleh karena itu rumus yang digunakan untuk menganalisis datayaitu rumus Wilcoxon Match Pairs Test dengan menggunakan tabel penolong. Tabel 1 Data Hasil Pretest DanPosttest No. X A1 X B1 Beda Tanda Jenjang X A1 - X B1 Jenjang + - 1. 1 3 +2 8,5 +8,5-2. 1 3 +2 8,5 +8,5-3. 1 3 +2 8,5 +8,5-4. 2 2 0 2 +2-5. 1 4 +3 13 +13-6. 1 3 +2 8,5 +8,5-7. 1 4 +3 13 +13-8. 2 2 0 2 +2-9. 1 4 +3 13 +13-10. 2 4 +2 8,5 +8,5-11. 2 2 0 2 +2-12. 1 3 +2 8,5 +8,5-13. 1 2 +1 5 +5-14. 2 4 +2 8,5 +8,5-15. 2 3 +1 5 +5-16. 2 3 +1 5 +5 Jumlah +119,5 T = 0 (Sumber: hasil Penelitian Pre-test dan Post-test) Berdasarkan tabel perhitungan dengan menggunakan rumus uji jenjang Wilcoxon, diketahui bahwa nilai T hitung yang diperoleh yaitu 0, kemudian T hitung dibandingkan dengan T tabel dengan taraf signifikan 5% (0,05) dan N=16. Dari tabel nilai kritis untuk uji jenjang bertanda Wilcoxon Match Pair Test diketahui bahwa nilai T tabel untuk N=16 dan taraf signifikasi 5% adalah 30. Apabila T hitung < T tabel (0<30) dengan demikian dapat dilihat peningkatan kemampuan mengenal konsep ukuran adalah signifikan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ha diterima jika T hitung < T tabel (0<30) dan Ho ditolak jika T hitung > T tabel (0>30), dari hasil tersebut, maka permainan engklek modifikasiefektif untuk meningkatkan kemampuan mengenal berbicara anak kelompok B di TK Diponegoro Samberan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. PEMBAHASAN Hasil penelitian diperoleh pada saat pretest di TK Diponegoro Samberan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, menunjukkan kemampuan berbicara anak masih rendah. Hal terlihat dari rata-rata nilai yang diperoleh pada saat pre-testmempunyai rentan nilai 1-2. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pada saat pre-test1,4 sedangkan pada saat post-test 3,07 hal ini menunjukkan bahwa dengan

5 adanya treatment, kemampuan anak meningkat kearah yang positif. Hal ini sesuai dengan teori Meggitt (2012: 132) untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak salah satunya dengan memainkan beberapa permainan tradisional bersama mereka. Permainan tradisional yang sudah ada dapat dimainkan langsung atau diberikan modifikasi untuk meningkatkan bicara anak. Permainan yang digunakan dalam treatment penelitian ini yaitu engklek modifikasi. Selain itu, dengan adanya treatmentmenggunakan permainan engklek modifikasi kemampuan anak pada saat posttest mengalami peningkatan. Selama melakukan pembelajaran dengan menggunakan permainan engklek modifikasi keterlibatan anak dari awal hingga akhir sangat antusias dalam melakukan kegiatan menyebutkan ciriciri gambar yang ada pada kartu gambar. Dari situlah anak dengan mudah menyebutkan ciri gambar menjadi lebih baik lagi, karena tercipta suasana yang menyenangkan dan bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa permainan engklek modifikasi berpengaruh terhadap kemampuan berbicara anak kelompok B di TK Kabupaten Bojonegoro. Sesuai dengan teori Achroni (2012: 53) yang menyebutkan bahwa manfaat permainan engklek adalah dapat memeberikan kegembiraan, melatih sosialisasi dan mengembangkan kecerdasan logika pada anak. Dengan adanya media permainan engklek modifikasi yang berbeda dari permainan engklek biasanya, dapat dibawa kemana saja, dan dapat dipakai berkali-kali menarik perhatian anak dalam menyajikan pesan sehingga membuat anak senang dalam pembelajaran. Permainan yang berbeda dan baru dengan desain sesuai dengan keadaan lingkungan sekitar anak. Serta kartu gambar pada permainan engklek modifikasi yang mudah dikenali. Ini mempermudah anak mengungkap bahasa dalam proses belajar menyebutkan ciri gambar dalam bentuk kalimat yang dengan menggunakan permainan engklek modifikasi. Sesuai dengan teori Kalmar (dalam Beaty 2013: 312) menyatakan bahwa lingkungan kaya akan ucapan merupakan tempat yang tepat untuk mendorong anak bicara, dan memberikan contoh penggunaan penekanan, pengatuaran dan dialek membantu anak-anak mengembangkan dan mengasah kemapuan bahasa mereka.bedasarkan hasil penelitian ini dan bedasarkan beberapa teori yang ada dapat menjawab rumusan masalah bahwa ada pengaruh permainan engklek modifikasi terhadap kemampuan berbicara anak kelompok B di TK Diponegoro Samberan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian perlakuan berupa permainan engklek modifikasi dapat berpengaruh terhadap kemampuan berbicara anak kelompok B di TK Kabupaten Bojonegoro telah terbukti. Saran Dari hasil penelitian yang dilakukan, beberapa saran diberikan diantaranya: Permainan engklek modifikasi yang diterapkan mempengaruhi kemampuan berbicara anak, sehingga diharapkan sekolah tetap menerapkan permainan engklek modifikasi sebagai kegiatan yang mendukung. Karena dengan permainan engklek modifikasi ini anak dapat mengamati,memperoleh informasi, dan mengungkapkan pendapatdari berbagai kartu gambar yang digunakan dalam permainan, seperti mengamati binatang. Agar kemampuan berbicara anak dapat tercapai maksimal, hendaknya guru memberikan kegiatan yang menarik, seperti melalui permainan dan tidak hanya melalui perintah secara verbal saja serta melakukan kegiatannya secara langsung tidak hanya mengerjakan LKA (lembar kerja anak). DAFTAR RUJUKAN Achroni, Keen. 2012. Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak Melalui

6 Permainan Tradisional. Jogjakarta: Javalitera. Beaty, Janica.J. 2013. Observasi Perkembangan Anak Usia Dini Edisi Ketujuh. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Meggitt, Carolyn. 2012. Memahami Perkembangan Anak. Terjemahan oleh Agnes Theodora W. Jakarta: PT Indeks. Meggitt, Carolyn. 2012. MemahamiPerkembangan Anak.Terjemahan oleh Agnes Theodora W. Jakarta: PT Indeks. Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta. Tarigan, H.G. 1990. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa