PENDAHULUAN mg/dl. Faktor utama yang berperan dalam mengatur kadar gula darah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut data WHO (2000), 57 juta angka kematian di dunia setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menular yang akan meningkat jumlahnya dimasa datang. Diabetes sudah merupakan

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

DISERTASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Doktor di Program Doktor Ilmu Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan makhluk hidup karbohidrat memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah gizi merupakan masalah global yang terjadi di sebagian besar belahan

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

I. PENDAHULUAN. banyak penyakit yang muncul. Salah satu penyakit yang muncul akibat

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada abad ke-21, Diabetes Melitus menjadi salah satu ancaman utama bagi

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2007, diperoleh bahwa penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia tahun di daerah perkotaan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini banyak diderita oleh sebagian orang yaitu diabetes mellitus.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging

BAB I PENDAHULUAN. tua, Tipe III disebut Malnutrition Related Diabetes Mellitus (MRDM) dan Tipe IV

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1,5 juta kasus kematian disebabkan langsung oleh diabetes pada tahun 2012.

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO Tahun 2013, diperkirakan 347 juta orang di dunia menderita

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah pengidap diabetes melitus (diabetesi) di dunia saat ini terus

BAB I PENDAHULUAN. kerja insulin atau kedua-duanya (American Diabetes Association, 2010). Penyakit. secara absolut maupun relatif (Riskesdas, 2013).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. penderitanya mengalami peningkatan yang cukup pesat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

BAB I PENDAHULUAN. Dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh gangguan hormonal, yang

ditandai oleh poliuria, polidipsia, penurunan berat badan walaupun terjadi polifagia (peningkatan nafsu makan), hiperglikemia, glikosuria, ketosis,

BAB I PENDAHULUAN. dan metabolisme dalam tubuh. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Association, 2013; Black & Hawks, 2009). dari 1,1% di tahun 2007 menjadi 2,1% di tahun Data dari profil

BAB I PENDAHULUAN. 230 juta. Angka ini akan mengalami kenaikan sebesar 3% atau bertambah

BAB I PENDAHULUAN. hormon insulin. Insulin merupakan hormon yang mengatur metabolisme. dalam tubuh menimbulkan hiperglikemia yang dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. oleh konsumen rumah tangga dan industri makanan di Indonesia. Tepung

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia, yang menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber energi utama yang diperlukan oleh tubuh manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG PENELITIAN. dengan defisiensi sekresi dan atau sekresi insulin (Nugroho, 2012). Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pada abad modern ini, filosofi makan telah banyak mengalami pergeseran. Makan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PEMBERIAN DIIT DM TINGGI SERAT TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PASIEN DM TIPE-2 DI RSUD SALEWANGANG KAB. MAROS

BAB I PENDAHULUAN. adanya kenaikan gula darah (hiperglikemia) kronik. Masalah DM, baik aspek

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada sel beta mengalami gangguan dan jaringan perifer tidak mampu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan kadar glukosa dalam darah. Pengobatan diabetes melitus dapat

Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang kepok

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus, merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, pola penyakit bergeser dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik secara mutlak maupun relatif (Schoenfelder, et al., 2006). Terapi insulin dan

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya terus meningkat secara global, termasuk di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi

BAB 1 : PENDAHULUAN. karena diabetes mencapai orang per tahun. (1) diabetes mellitus. Sehingga membuat orang yang terkena diabetes mellitus

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dari orang normal. The Expert Comitte on the Diagnosis andclassification

I. PENDAHULUAN. Pangan fungsional adalah pangan yang kandungan komponen aktifnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan tempe. Tempe. karbohidrat dan mineral (Cahyadi, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. darah disebabkan tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi menular dan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. darah / hiperglikemia. Secara normal, glukosa yang dibentuk di hepar akan

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang optimal (Sarwono, 2002). Sejak awal pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dan pembuluh darah (Setiati S, 2014). kronik ataupun akut (Sudoyo, 2007).

1. PENDAHULUAN. Pegagan (Centella asiatica) adalah salah satu tumbuhan herbal yang dapat tumbuh

Efek Ekstrak Etanol Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa Mencit Model Diabet

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu pengobatan tidak hanya dipengaruh i oleh. kesehatan, sikap dan pola hidup pasien dan keluarga pasien, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber asupan nutrisi dan zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan

Transkripsi:

PENDAHULUAN Latar Belakang Makanan umumnya mengandung karbohidrat, lemak dan protein. Salah satu monomer penyusun utama karbohidrat adalah glukosa yang berfungsi sebagai sumber utama energi bagi tubuh. Glukosa dalam darah diperoleh dari fraksi karbohidrat yang terdapat dalam makanan. Kadar glukosa darah pada orang sehat dan normal berkisar 100-140 mg/dl. Faktor utama yang berperan dalam mengatur kadar gula darah adalah konsentrasi glukosa darah dan hormon terutama hormon insulin dan glukagon (Marks, et al. 2006). Gangguan metabolisme yang disebabkan kekurangan produksi hormon insulin akan memicu terjadinya hiperglikemia (Lanywati, 2001). Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah meningkat atau berlebihan, yang akhirnya akan menjadi penyakit yang disebut diabetes melitus (DM) yaitu suatu kelainan yang terjadi akibat tubuh kekurangan hormon insulin, akibatnya glukosa tetap beredar di dalam aliran darah dan sukar menembus dinding sel (Nabyl, 2009). Diabetes atau yang lebih dikenal dengan diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang jumlah penderitanya akan terus meningkat dan menjadi ancaman utama bagi kesehatan. Berdasarkan penelitian WHO di negara negara berkembang, peningkatan tertinggi jumlah penderita diabetes ditemui di Asia Tenggara termasuk Indonesia (Sudoyo, et al., 2009). Pada tahun 2013, Indonesia memiliki sekitar 8.5 juta penderita Diabetes yang merupakan jumlah ke-4 terbanyak

di Asia dan nomor-7 di dunia. Pada Tahun 2030 diperkirakan Diabetes mellitus menempati urutan ke-7 penyebab kematian dunia jika tidak ditangani dengan baik. Sedangkan untuk di Indonesia diperkirakan pada tahun 2030 akan memiliki penyandang Diabetes Mellitus sebanyak 21.3 juta jiwa, (Kemenkes 2013). Pengobatan diabetes mellitus seperti penggunaan insulin dan obat antidiabetes oral harganya relatif lebih mahal, dan penggunaannya dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, perlu dicari obat yang efektif, memiliki efek samping yang relatif rendah dan harga yang murah (Utami dan Lentera, 2005). Pengobatan penyakit diabetes bergantung kepada diet, pengobatan, dan kegiatan fisik. Strategi dalam pengaturan pola makan untuk membantu mengendalikan glukosa darah salah satunya melalui konsumsi makanan yang tidak menimbulkan peningkatan glukosa darah secara cepat, untuk itu penderita diabetes perlu dibantu dengan perencanaan makanan (diet), atau terapi nutrisi dan latihan jasmani atau kegiatan fisik (olahraga) dengan pengobatan (Fitriana, 2016) Tumbuh-tumbuhan di Indonesia banyak sekali yang memiliki potensi sebagai drug food yang sangat bagus untuk pengobatan bagi penderita diabetes salah satunya adalah umbi talas kimpul. Di Indonesia tanaman talas kimpul merupakan umbi minor yang mulai terlupakan, padahal umbi talas kimpul memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi seperti pati, serat, mineral terutama kalsium dan fosfor. Kandungan zat gizi yang tertinggi dalam talas adalah pati, selain digunakan sebagai sumber karbohidrat umbi talas juga dapat dimanfaatkan sebagai pangan fungsional karena kandungan polisakarida yang cukup tinggi (Hartati, et al., 2003)

Penelitian Harijono, et al., (2012) menunjukkan bahwa tanaman umbi-umbian memiliki kemampuan sebagai antidiabetes yang sangat potensial untuk menghambat α-glukosidase. Hal tersebut didukung oleh penelitian Estiasih, et al. (2015) Beberapa umbi minor memiliki kandungan senyawa bioaktif serat pangan dan polisakarida larut air yang mampu menurunkan kadar gula darah seperti umbi gembili, umbi talas kimpul, umbi garut, dan umbi gadung (Saputro et al., 2015). Belakangan ini telah banyak dibuktikan melalui penelitian epidemiologis bahwa serat makanan sangat baik terhadap usus (Astawan, 1998). Umbi talas kimpul sendiri memiliki kandungan serat pangan yang cukup tinggi. Serat pangan yang merupakan bagian makanan yang tahan terhadap pencernaan dan absorpsi dinding usus halus, yang kemudian difermentasi di dalam usus besar, maka serat dapat berfungsi sebagai prebiotik bagi mikroflora usus serta dapat menurunkan kadar glukosa darah. Serat pangan dapat memperlambat absorbsi glukosa, sehingga dapat ikut berperan mengatur gula darah dan memperlambat kenaikan gula darah (Nainggolan dan Adimunca, 2005). Beberapa penelitian mengenai polisakarida alami dan pengaruhnya terhadap diabetes mellitus telah dilakukan diantaranya PLA pada tanaman keluarga Discoreaceae (Liu,et al., 2008), PLA dari Gembili (Estiasih et al., 2012), tetapi untuk PLA umbi talas kimpul (Xanthosoma sagittifolium) belum dilakukan. Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian tentang Efek Hipoglikemik Polisakarida Larut Air (PLA) Umbi Talas Kimpul (Xanthosoma sagittifolium) Terhadap Glukosa Darah Tikus Wistar

Perumusan Masalah 1. Apakah pemberian ektrak polisakarida larut air (PLA) umbi talas kimpul (Xanthosoma sagittifolium) secara teratur mampu menurunkan glukosa darah tikus wistar yang diinduksi streptozotocin-nicotinamide? 2. Apakah polisakarida larut air (PLA) umbi talas kimpul memiliki aktivitas hipoglikemik? Hipotesis Penelitian 1. Ekstrak polisakarida larut air (PLA) umbi talas kimpul ekstraksi ragi tempe diduga menghasilkan ekstrak PLA umbi talas kimpul yang lebih murni dibandingkan dengan ekstraksi dengan menggunakan papain dan air. 2. Ekstrak polisakarida larut air (PLA) umbi talas kimpul diduga memiliki aktivitas hipoglikemik. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisiko kimia ekstrak polisakarida larut air umbi talas kimpul (Xanthosama sagittifolium) dan pengaruh pemberian ekstrak polisakarida larut air terhadap tikus percobaan yang diinduksi Streptozotocin-Nicotinamide. Selain itu dari penelitian ini dapat diketahui peran ekstrak polisakarida larut air umbi talas kimpul dalam menurunkan kadar glukosa darah pada tikus percobaan yang menderita diabetes mellitus

Kegunaan Penelitian Penelitian ini berguna untuk mendapatkan data dalam penyusunan thesis sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister Ilmu Pangan di Program Magister Ilmu Pangan, Fakultas Pertanian,, Medan. Hasil penelitian juga diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, praktisi kesehatan, dalam menurunkan kadar glukosa darah, sehingga masyarakat dapat lebih mengetahui dan memahami manfaat umbi talas kimpul, selain itu agar masyarakat petani lebih bersemangat membudidayakan talas kimpul sebagai pangan alternative yang mempunyai kandungan fungsional, sehingga talas kimpul mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.