BAB I PENDAHULUAN. berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukan agar Polda

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini peranan media salah satunya ialah memenuhi informasi yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi

Teknik Reportase dan Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA. 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI?

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban

Produksi Media PR AVI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan wawancara mendalam (Depth Interview) mengenai

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan. menjadi dua, yakni media eksternal dan media internal.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. mengharuskan manusia berhubungan dengan manusia lainnya dan membuat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

Membuat Press Release

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

kepada masyarakat (dalam hal ini publik), seorang praktisi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan instansi. masyarakat sangat dibutuhkan. Polda Metropolitan Jakarta Raya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

AKTIVITAS MEDIA RELATIONS HUMAS KEPOLISIAN (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA BAGIAN HUMAS DI POLRESTA SURAKARTA DALAM MENJALANKAN MEDIA RELATIONS)

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau instansi. Dapat kita lihat di berbagai instansi, baik instansi

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

BAB I PENDAHULUAN. bersosial. Karena polisi memiliki kewenangan terhadap hukum yang telah

Media Relations. Menyusun Perencanaan Program Media Relations (2) Anindita, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang

BAB I PENDAHULUAN. hubungan baik dengan media atau sering juga disebut dengan media relations.

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hubungan masyarakat (Humas) merupakan penunjang tercapainya tujuan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public

BAB I PENDAHULUAN. salah pengertian dalam penyampaian komunikasi tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak awal kemerdekaan. Pesatnya perkembangan humas terlihat

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi suatu lembaga bisa menjadi lebih dikenal oleh

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak terkait agar mendapat dukungan dari Stakeholders-nya sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting untuk membentuk citra dan image dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. PR menurut (British) Institute of Public Relations adalah kesuluruhan upaya yang dilakukan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan publik dan sebaliknya. Hubungan komunikasi sangat dibutuhkan guna

BAB I PENDAHULUAN. tengah-tengah isu masyarakat menjadi sebuah polemik yaitu meningkatnya kasus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media massa di Indonesia, sejak zaman reformasi meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi yang sangat kompetitif saat ini, bidang Humas Polda Metro Jaya berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukan agar Polda Metro Jaya tetap berkembang terus-menerus. Upaya meraih dukungan publik dalam kegiatannya Humas Polda Metro Jaya perlu bekerja keras dengan mencari dan memberi informasi kepada masyarakat supaya Polda Metro Jaya akan tetap tumbuh subur, karena kepercayaan dan sokongan publiklah Polda Metro Jaya akan tetap berjalan. Tugas-tugas kehumasan Polda Metro Jaya memegang peranan yang sangat penting dalam suatu dinamika kegiatan Polda Metro Jaya. Humas Polda Metro Jaya disamping menjadi saluran informasi antara Polda Metro Jaya dan publiknya juga menjadi tumpuan sumber informasi dari Polda Metro Jaya serta kalangan penyedia jasa layanan informasi. Setelah pemisahan Polri dan TNI sesuai dengan MPR RI/Nomor 02 Tahun 2000, DISPEN (Dinas Penerangan) berganti nama menjadi Humas dalam rangka mewujudkan pencapaian keberhasilan tugas, dan juga seiring dengan UU RI Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik maka 1

2 dibuatlah pedoman cara penyusunan Hubungan Tata Cara Kerja (HTCK) dilingkungan Polri sesuai Keputusan Kapolri Nomor : Kep/425/VII/2010 1. Humas di Polda Metro Jaya ini merupakan unsur pengawasan dan pembantu pimpinan yang berada dibawah Kapolda yang dipimpin oleh Kabid Humas yang bertanggung jawab kepada Kapolda dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari berada dibawah kendali Wakapolda. Undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik merupakan hukum baru yang mengusung prinsip transparansi dalam penyelenggaranaan kehidupan berbangsa dan bernegara. Undang-undang ini bertujuan agar seluruh badan publik menjadi lebih transparan, bertanggung jawab, serta optimal didalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Penilaian dan sorotan tajam terhadap pelaksanaan tugas Polri, terus diberikan oleh masyarakat seiring dengan besarnya harapan dan tuntutan masyarakat terhadap Polri. Perkembangan teknologi informasi juga telah memberikan wadah serta ruang penilaian dan sorotan terhadap Polri yang terkadang sangat tendensius (berpihak) ketika dikaitkan dengan tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh personel polri seperti penyalahgunaan wewenang dan jabatan, korupsi, tindak kekerasan dan pidana serta pelanggaran terhadap hak asasi manusia sehingga berkontribusi kepada penurunan tingkat kepercayaan masyarakat. 1 Hubungan Dan Tata Cara Kerja (HTCK) Bidang Humas Polda Metro Jaya. Hal 1

3 Kondisi ini tentunya tidak terlepas dari keberadaan media massa, baik media cetak, elektronik, maupun media online sebagai penyaji informasi kepada masyarakat sekaligus pembentukan opini publik yang tentunya memegang peranan yang sangat penting dalam langkah pencitraan polri. Humas Polda Metro Jaya bertugas untuk menyelenggarakan fungsi hubungan masyarakat melalui pengelolaan dan penyampaian pemberitaan atau informasi serta kerjasama atau kemitraan dengan media cetak dalam rangka pembentukan opini masyarakat yang postif bagi keberhasilan-keberhasilan pengungkapan kasus dan penangkapan tindakan kriminal yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya berserta jajaran polres-polres. Salah satu kegiatan Humas Polda Metro Jaya dalam memberikan informasi kepada masyarakat untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan publik adalah dengan kegiatan Hubungan Pers (Press Relations/Media Relations) yakni membina hubungan baik dengan kalangan pers yang mengelola media cetak (surat kabar/majalah). Memperhatikan dan melibatkan hubungan dengan pers dalam setiap kegiatan Polda Metro Jaya merupakan salah satu cara terciptanya hubungan timbal balik antara Polda Metro Jaya dengan media. Hubungan timbal balik dibutuhkan oleh Polda Metro Jaya agar Polda Metro Jaya memperoleh dukungan dari media dan masyarakat.

4 Pers lebih menekankan fungsi kontrol terhadap berbagai tindakan Polda Metro Jaya yang berhubungan dengan masyarakat umum. Untuk mewujudkan semua itu diperlukan pendekatan-pendekatan seperti hubungan formal maupun informal sebagai usaha membina hubungan baik dan harmonis antara Polda Metro Jaya dengan pers. Dengan pendekatan-pendekatan formal maupun informal tersebut diharapkan pers dapat memberikan dampak yang postif kepada Polda Metro Jaya. Tapi sebaliknya jika hubungan yang terjalin tidak baik akan menimbulkan dampak negatif sehingga akan mempengaruhi citra atau image Polda Metro Jaya. Pendekatan-pendekatan yang bersifat formal maupun informal tersebut dapat diwujudkan melalui terjalinnya kerjasama dan keterlibatan pers dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Polda Metro Jaya. Polda Metro Jaya baik diminta atau tidak dapat memberikan informasi tentang apa saja yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya. Informasi tersebut harus ditunjang dengan komunikasi dua arah dan timbal balik agar pers merasa dianggap karena secara tidak langsung telah membantu kegiatan humas Polda Metro Jaya tersebut. Menurut seorang pakar dan praktisi kehumasan bernama Frank Jeffkins, yang dikutip oleh Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto dalam bukunya Dasar-dasar Public Relations menyebutkan bahwa Definition of press relations. The role of press relations is to achieve maximum publication or broadcasting of PR information in

5 order to create knowledge and understanding (Peran dan hubungan dengan media adalah pencapaian informasi publik atau broadcasting atau PR yang disusun menurut pengetahuan dan pemahaman). 2 Tujuan pokok hubungan pers sebenarnya adalah menciptakan pengetahuan dan pemahaman, bukan hanya menyebar informasi atau pesan demi citra yang indah saja dihadapan khalayak. 3 Karena menurut Frank Jeffkins tak seorangpun yang berhak untuk mendikte apa yang harus diterbitkan oleh media massa. 4 Peneliti beranggapan bahwa sebagai humas tidak boleh mendikte media cetak dan wartawan, oleh karena itu dengan adanya press relations dapat menciptakan keselarasan kepentingan. Hubungan dengan wartawan bukan hanya kegiatan press relations saja tapi komunikasi yang efektif dan hubungan personal baik formal maupun informal. Misalnya menghadiri saat pernikahan, acara ulang tahun dan ikut berduka cita saat wartawan mengalami musibah. Lembaga kepolisian memerlukan pencitraan yang baik di mata publiknya, karena banyak sekali yang memandang sebelah mata kerja kepolisian. Media merupakan alat untuk mempublikasikan apa saja yang telah dilakukan Polda Metro Jaya berserta Polres-Polres yang berada dibawah naungan Polda Metro Jaya. Sehingga perlunya hubungan baik dengan media cetak agar pemberitaan lebih berimbang, mengingat citra yang negative melekat di kepolisian dan media cetak 2 Soleh Soemira dan Elvinaro Ardianto. Dasar-dasar Public relations. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Hal 122 3 Aceng Abdullah. Press Relations. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya. Hal 4. 4 Ibid. Hal 4

6 merupakan peran yang penting untuk melakukan publikasi agar opini di masyarakat akan lebih berimbang. Manusia bukan sekedar menggunakan istilah Immanuel Kant, fenomena yang pasif, sekedar bereaksi, merespons rangsangan, atau dikendalikan lingkungan (seperti pemirsa TV), tetapi juga adalah noumena, yakni makhluk yang berpikir, berkehendak dan mengubah lingkungan. 5 Sisi noumena manusia ini muncul signifikan ketika manusia membaca surat kabar dibandingkan ketika ia menonton TV atau mendengarkan radio. Kelebihan surat kabar dibandingkan dengan TV dan radio adalah surat kabar mudah dan lebih cocok dibawa kemana-mana dan dapat dibaca dibanyak tempat seperti rumah, kantor, didalam kendaraan, dikafe, ditaman, dsb, selain itu surat kabar tidak memerlukan listri maupun batrei harganya pun relatif lebih murah dan terjangkau masyarakat luas, dan juga surat kabar sebagian isinya penting dan menarik dapat disimpan dan dibaca-ulang kapanpun. 6 Radio ataupun TV sebenarnya tidak efisien sebagai penyimpan informasi; keduanya sekedar mengikat waktu, sebaliknya surat kabar lebih efisien sebagai penyimpan informasi yang sekali-kali dibutuhkan; radio dan TV kurang mengikat waktu; tetapi lebih mengikat ruang, untuk menonton acara tertentu radio dan TV harus benar-benar menyediaknan waktu saat itu juga, sementara untuk membaca rubric tertentu surat kabar dapat menundanya hingga kapanpun, dan surat kabar 5 Dedy Mulyana. Komunikasi Massa. Bandung : Widya Padjadjaran. Hal 122 6 Ibid. Hal 124

7 memiliki fungsi yang berbeda terhadap eksistensi dibandingkan dengan radio dan TV. 7 Kekuatan dan kemampuan yang dimiliki media cetak, maka peran media cetak tidak dapat diabaikan dalam kegiatan dan program Humas Polda Metro Jaya. Setelah peneliti melakukan pra riset, peneliti melihat bahwa aktivitas yang dilakukan oleh wartawan media cetak lebih intensif, saat wartawan mencari data dan menggali informasi tentang kasus-kasus yang wartawa perlukan. Mengetahui pentingnya posisi media cetak didalam kegaiatan dan program Humas Polda Metro Jaya, maka hubungan yang baik dengan media cetak itu menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam berbagai kegiatan Humas Polda Metro Jaya dikarenakan media cetak memiliki peran penting disetiap penyelenggaraan konferensi pers dan setiap harinya diterbitkan di surat kabar harian. Pihak Humas Polda Metro Jaya menjalin kerja sama yang baik dengan media cetak dengan harapan dapat membentuk opini positif Polda Metro Jaya beserta polsek-polsek jajaran. Untuk itu peran humas dalam membina hubungan baik dengan pers sangat penting dalam sebuah organisasi, terlebih lembaga yang melindungi masyarakat. Media-media yang bertugas dalam peliputan diwilayah Polda Metro Jaya sebanyak 72 wartawan 8, wartawan dari media cetak, online dan elektronik. Namun 7 Ibid. Hal 124 8 Daftar List Wartawan Humas Polda Metro Jaya. edisi 2013.

8 peneliti hanya meneliti wartawan surat kabar harian, dikarenakan wartawan-wartawan tersebut menerbitkan release disetiap hari nya. Dan intensifitas kehadiran surat kabar harian lebih sering. Berikut nama-nama waratawan surat kabar harian yang berada di Balai Wartawan : Tabel 1.1 Daftar wartawan media cetak di Polda Metro Jaya Nama Wartawan Media Edision Siahan Berita Batavia Dedy Warta Kota Helmi Sindo Gardi Gazarin Suara Pembaruan Irwan Tommy Harian Pelita Rizky Republika Indra Bonaparte Indopos Adit Koran Tempo Marolop Situmorang Harian Terbit Edna Media Indonesia Sadono Priyo Suara Karya Hesti Kompas Adi Subchan Nonstop Frans Gultom Internasional News Takdir Siregar Lampu Hijau Adin Poskota Toar Sinar Harapan Yahya Poskota Fadloli Koran Jakarta Hendra Usmaya Amunisi Sumber : Daftar List Wartawan Humas Polda Metro Jaya Edisi 2013 Wartawan-wartawan tersebut terdaftar di Balai Wartawan yang dikelolah oleh watawan-wartawan yang bertugas di Polda Metro Jaya. Wartawan-wartawan yang bertugas di Polda mengirimkan surat tugas yang dibuat oleh pemimpin redaksi dan

9 akan diarsipkan oleh Penmas (Penerangan Masyarakat) sebagai dokumentasi dan data berapa jumlah wartawan yang bertugas di Polda Metro Jaya. Peneliti memilih 2 wartawan yang mewakili 2 surat harian kabar, yaitu dari surat harian Kompas dan Poskota. Dan peneliti juga mewawancai editor Metro Politan surat harian Wartakota. Peneliti memilih 2 wartawan dan editor metro politan surat harian WartaKota tersebut karena berkaitan dengan data yang telah didapat pada saat Pra-penelitian. Surat kabar harian tersebut merupakan surat harian yang kriteria berita kriminal yang dimuat cukup banyak, dan juga surat harian tersebut memiliki pengaruh yang cukup baik. Wartawan-watawan surat kabar harian selalu mengikuti release yang diselenggarakan oleh Polda Metro Jaya, apabila wartawan tersebut ingin menanyakan informasi-informasi bisa langsung bertemu dengan Kabid Humas Polda Metro Jaya. Humas Polda Metro Jaya melayani 24 jam guna pemberitaan dan wartawan juga boleh meminta video atau foto yang sudah didokumentasikan oleh Humas Polda Metro Jaya. Strategi Press Relations Humas Polda Metro Jaya periode 2013, Dalam pelaksanaan tugasnya, yang dituangkan dalam grand stategi polri tahun 2005-2025 yang dibagi dalam tiga tahap yaitu tahap Trust Building, Partnership Building, dan Strive For Excellence. Tahun 2013, polri telah memasuki tahun ketiga dalam tahap Partnership Building, dimana tahap ini pembangunan kerjasama dengan berbagai

10 pemangku kepentingan termasuk masyarakat secara luas merupakan faktor yang harus dikedepankan didalam menghadapi setiap permasalahan masyarakat yang terjadi, sehingga dapat diselesaikan secara simultan dan sinergis serta menyentuh substansi permasalahan sebenernya. Alasan peneliti tertarik untuk meneliti periode 2013 dikarenakan sejalan dengan arah kebijakan tersebut, dalam konteks penyajian informasi kepada masyarakat, polri umumnya dan polda khususnya membutuhkan bantuan dari pihak media massa untuk menyajikan informasi secara benar, transparan dan akuntabel. Oleh karena itu kemitraan, pembinaan dan kerja sama dengan media massa merupakan hal yang harus senantiasa ditingkatkan berdasarkan hubungan yang saling membutuhkan guna mendukung pelaksanaan tugas kepolisian. Dalam menjalin hubungan baik dengan media massa sangatlah menarik untuk diteliti, karena menurut peneliti adanya kegiatan press relations dapat membuat hubungan antara humas Polda Metro Jaya dengan para wartawan menjadi baik, sehingga pemberitaan mengenai Kepolisian bukan hanya positive tetapi lebih berimbang. Kegiatan Komunikasi dan informasi melalui media pada aktivitas kerja di Humas Polda Metro Jaya sangat transparan karena penyebaran informasi tersebut bersifat terbuka, kasus-kasus yang telah diungkap dan dalam proses pengungkapan akan diberikan informasinya oleh humas. Bagian humas atau seksi penerangan masyarakat (PENMAS) bertanggung jawab atas pengarahan hubungan Polda Metro

11 Jaya dengan media cetak dalam penyebaran berita. Setiap pengadaan release humas lah yang menghubungi para wartawan. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan oleh peneliti, maka rumusan masalah yang di angkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana Strategi Media Relations Humas Polda Metro Jaya dalam Membina Hubungan Baik dengan Wartawan (Press Relations) periode 2013? 1.3. Tujuan Penelitian Peneliti bertujuan untuk mengetahui Strategi Media Relations Humas Polda Metro Jaya dalam Membina Hubungan Baik dengan Wartawan (Press Relations) Periode 2013. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Akademis Penelitian ini di harapkan dapat menambahkan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan manfaat di pengembangan ilmu humas khususnya tentang Hubungan antara Organisasi dan Pers (Press Relations).

12 1.4.2. Manfaat Praktisi Di harapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi Polda Metro Jaya, khususnya bagi Humas sebagai acuan atau referensi dalam mengatasi masalah ataupun dalam rangka meningkatkan program kegiatan membina hubungan yang baik dengan pers.