BAB I PENDAHULUAN. berkembang pendidikan suatu Negara, semakin besar dan majulah Negara. mendorong upaya-upaya pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. seyogyanya lebih memperhatikan komponen-komponen pengajaran seperti. sarana dan prasarana pengajaran serta evaluasi pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban terhadap perbuatan yang dilakukan, yaitu mendidik dan

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan beberapa temuan, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. deselenggarakan secara formal di sekolah sekolah, tidak lain ini dimaksudkan

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung berupaya mempengaruhi mengarahkan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bersama bahwa sumber utama pendidikan. Islam sebagai disiplin ilmu adalah kitab suci al-qur an dan Sunnah

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat kemajuan suatu negara berbeda antara negara yang satu dengan

UPAYA PENGEMBANGAN KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. sesuatu dalam mencapai tujuan belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh positif baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Bagi guru adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ali Muhdi Amnur (ed.), Konfigurasi Politik Pendidikan Nasional, (Yogyakarta: Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan penting

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan tetapi lebih dari itu adalah transfer prilaku.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Shop Pembelajaran Guru bagi Guru SMAN Banjarangkan, 2007), hlm. 3

BAB I PENDAHULUAN. akan ditentukan oleh keadaan pendidikan yang dijalani bangsa itu. 1. Pendidikan sebagai identitas mutlak dalam rangka pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan

BAB I A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan satu di antara makhluk Allah SWT yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia dalam hidupnya dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak suatu negara yang menginginkan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Satu sisi pendidikan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting yang terdiri dari "fakta-fakta, generalisasi, konsep, hukum/aturan, dan sebagainya, yang terkandung dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. penjumlahan dan pengurangan bilangan ini merupakan materi dasar pada. matematika digunakan oleh manusia dalam kehidupannya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

Pengembangan Laboratorium Media Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi guru. Faktor-faktor untuk membangkitkan minat belajar siswa salah. satunya adalah pemanfaatan media pembelajaran.

ABSTRACT RESPON SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU IPA BIOLOGI DI KECAMATAN KENDAWANGAN

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan di sebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERVARIATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI SDN 113 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dalam dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi membuat kita bersaing dengan negara-negara lain. Untuk itulah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 1 Keberhasilan proses

BAB I PENDAHULUAN Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), Cet 4,

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan yaitu memajukan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mushalla, di rumah-rumah, bahkan di sekolah-sekolah, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) MATERI KEPUTUSAN BERSAMA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu akan mencakup kebutuhan hidup baik individu maupun sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan sebuah dunia yang memiliki cangkupan yang sangat luas di wilayahnya. Hal ini didasari oleh banyaknya disiplin disiplin ilmu yang dipelajari dalam dunia pendidikan. Pendidikan adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui pengajaran,bimbingan,atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan adalah ujung tombak suatu negara, tertinggal atau majunya suatu negara, sangat tergantung kondisi pendidikannya. Semakin berkembang pendidikan suatu Negara, semakin besar dan majulah Negara tersebut. Negara akan maju dan berkembang bila sektor pendidikan sebagai kunci pembangunan skala prioritas. Negara besar dan berkembang menyadari bahwa pembangunan sektor pendidikan sangat perlu dinomorsatukan. Pemerintah mereka tidak segan segan mentargetkan 30-40 persen dari anggaran belanja Negara untuk sektor pendidikan. 1 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak 1 Isjoni, Pendidikan sebagai Investasi Masa Depan, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta,2006,hlm. 21. 1

2 tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja, tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. 2 Kualitas pendidikan di republik ini memang sedang diuji. Dari masa ke masa kebijakan pemerintah selalu mengotak atik dan menguji coba system pendidikan. Itulah kebijakan turun temurun dari satu pemerintahan ke pemerintahan berikutnya. Angin segar bertiup kencang, yakni diberlakukannya kebijakan pemerintah melalui sistem disentralisasi. Dampak dari desentralisasi adalah pelimpahan wewenang dan otoritas pemerintah pusat ke pemerintah daerah. 3 Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya tingkah laku pada diri seseorang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,keterampilan, atau sikapnya. 4 2 Ashar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 1-2 3 Isjoni, Pendidikan sebagai Investasi Masa Depan, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta,2006,hlm. 22. 4 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hal, 1 2

3 Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) selalu dipandang sebagai pelajaran yang sangat sulit, sehingga kurang diminati oleh banyak siswa. Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diperoleh siswa selalu monoton dan disajikan kurang menarik oleh guru. Dalam pembelajaran konvensional siswa selalu mengantuk dan perhatiannya kurang karena membosankan, sehingga pemahaman belajar menurun. Suasana belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat berpengaruh dalam peningkatan kualitas belajar mengajar. Apabila pembelajaran menyenangkan dapat menimbulkan minat dan motivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.dalam hal ini guru harus dapat memfasilitasi siswa agar dapat meningkatkan potensi yang dimiliki oleh siswa dan membuat siswa aktif dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat tercapai. Dalam dunia pendidikan itu peranan guru sangatlah penting. Dimana guru juga harus di tuntut untuk professional dan kreatif dalam memberikan suatu pembelajaran. Sekarang ini sudah banyak guru yang memanfaatkan sarana yang sudah ada. Misalnya Lab, Lcd dan lain lain. Pentinganya pendekatan teknologis dalam pengelolaan tersebut dimaksudkan agar dapat membantu proses pendidikan dalam pencapaian tujuan pendidikan, yakni al-insan al-kamil. Disamping itu, pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan merupakan sarana penerus nilai-nilai dan gagasangagasan sehingga setiap hari orang mampu berperan serta transformasi nilai 3

4 demi kemajuan bangsa dan Negara. Oleh karena itu, mewujudkan pendidikan yang berkualitas, salah satu yang harus ada adalah guru yang berkualitas. Guru yang berkualitas ini adalah guru yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni yang memiliki kompetensi pentagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi social, kompetensi prosefiaonal (UU RI No.14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen) 5. Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode mengajar dan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar. Sedangkan penilaian adalah alat untuk mengukur atau menentukan taraf tercapai-tidaknya tujuan pengajaran. 6 Sekarang ini guru di tuntut untuk selalu meningkatkan kemampuan yang dimiliki. Dengan adanya sertifikasi guru diharapkan guru selalu meningkatkan kemampuan yang dimiliki supaya pendidikan di Indonesia ini semakin maju. Dengan adanya program pemerintah seperti ini nantinya akan banyak guru yang menggunakan berbagai metode dan media untuk menunjang pembelajaran supaya pada siswa bisa cepat memahami materi yang di sampaikan. Karena dulunya pembelajaran Pendidikan Agama Islam itu di anggap sangat membosankan karena hanya menggunakan metode ceramah dari guru saja maka untuk kedapannya Guru sangat diharapkan bisa mengembangkan 5 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru), (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hal. 1 6 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media, hal. 1 4

5 media yang mereka gunakan seperti media audio, media visual dan media audio visual. Misalnya Anda guru kelas VI SD akan mengajar IPA dengan pokok bahasan rantai makanan dan jarring kehidupan dan subpokok bahasan tentang bagaimana tumbuh-tumbuhan berkembang biak. Anda bisa saja bercerita panjang lebar tentang cara-cara perkembangbiakan tumbuh-tumbuhan, secara generative atau vegetative. Namun hasilnya tentu berbeda dengan kalau anda tunjukkan benda yang sebenarnya (bunga, buah, biji, daun, batang tumbuhtumbuhan tertentu) atau Anda tunjukkan gambar penampangnya. Jika mungkin anda bisa meminta siswa-siswa untuk membaca sendiri buku IPA yang berisi pokok dan subpokok bahasan tersebut, atau melihat program film bingkai. Jika anda ingin menunjukkan proses perkembangbiakannya, Anda bisa memakai film gelang, film ataupun video. Itu semua akan lebih konkrit daripada anda ceriterakan secara verbal semata. 7 Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah itu berupa komponen sistem instruksional yang telah disusun dalam fungsi desain dan seleksi, dan dalam pemanfaatan dikombinasikan sehingga menjadi sistem intruksional yang lengkap. Komponen-komponen tersebut meliputi: pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar atau lingkungan. Namun dari sejumlah komponen tersebut, yang akan menjadi obyek penelititan adalah sikap guru terhadap teknologi pembelajaran dan pemanfaatan media atau alat 7 Harsja W. Bachtiar, Media Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2012). Hal 3-4 5

6 bantu dalam proses pembelajaran. Karena seorang guru tentunya mempunyai pandangan tersendiri berdasarkan tanggapan, perasaan, penilaian terhadap teknologi pembelajaran, serta pemanfaatan media dalam proses pembelajaran. 8 Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal sebagai alat bantu mengajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar, namun kerap kali terabaikan. Problematiaka yang dihadapi oleh guru tidak dimanfaatkannya media dalam proses pembelajaran, pada umumnya disebabkan oleh berbagai alasan, seperti waktu persiapan mengatur terbatas, sulit mencari media yang tepat, biaya tidak tersedia, atau alasan lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu muncul apabila pengetauan akan ragam media, karakteristik, serta kemampuan masing-masing diketaui oleh para pengajar. Ragam dan jenis media pun cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sesuai kondisi, waktu, keuangan, maupun materi yang disampaikan. Setiap jenis media memiliki karakteristik dan kemampuan dalam menayangkan pesan dan informasi. 9 Dalam menyampaikan pesan Pendidikan Agama diperlukan media pengajar. Media pengajaran Pendidikan Agama adalah perantara/pengantar pesan guru Agama kepada penerima pesan yaitu siswa. Media pengajaran ini sangat diperlukan dalam merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat 8 Nurhinda Bakkidu. Sikap Guru terhadap Teknologi Pembelajatan Hubungannya dengan Pemanfaatan Media dalam Proses Pembelanjaan. http://index.php/nurhinda bakidu, diakses 20 Februari 2016. 9 Hamzah. Prof, esi Kependidikan. (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), hlm. 109 6

7 sehingga terjadi proses belajar mengajar serta dapat memperlancar penyampaian pendidikan Agama Islam. 10 Azar Arsyad mengemukakan bahwa pemakaian media pengajar dalam proses belajar mengajar membangkitkan kemajuan dan minat yang baru, bangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Sejalan dengan uraian ini, Yunus (1942:78) dalam bukunya Attarbiyatu watta liim mengungkapkan sebagai berikut. Bahwasanya media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman. orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarnya. Selanjutnya, Ibrahim (196:432) menjelaskan betapa pentingnya media pembelajaran karena: Media pembelajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbarui sengat 10 Muhaimin. Strategi Belajar (Penerapan dalam Pembelajaran Pendidikan Islam). (Surabaya: CV. Citra Media, 1996), hlm. 91 7

8 mereka membantu memantapkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran. 11 Dalam memilih strategi penggunaan media pembelajaran pendidikan Agama di SMPN 1 Kauman, Kauman, Tulungagung, adalah pertama, menentukan jenis media dengan tepat, artinya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan. Kedua, menetapkan atau memperhitungkan subyek dengan tepat, artinya perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan anak didik. Ketiga, menyajikan media dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan media pembelajaran dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana yang ada. Keempat, menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat, artinya kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses mengajar terus-menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media. Dari situ penulis berfikir betapa sangat berpengaruhnya penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi seseorang. Walaupun itu belum diuji kebenarannya namun secara teoritis media pembelajaran memegang peran penting dalam hubungan dengan hasil belajar. Seperti yang dijelaskan oleh (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalah alat yang berfungsi untuk 11 Azar Arsyad. Media Pembelajaran. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 15 8

9 menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara peserta didik, pendidik, dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Dari peristiwa dan teori tersebut diatas, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh penggunaan media pembelajaran dan hasil belajar yang nantinya diharapkan penelitian ini dapat membuktikan kebenaran dari sebuah teori dan fenomena yang ada. Adapun redaksi judul penelitian ini adalah Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII di SMPN 1 Kauman Tulungagung. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dalam penelitian pengaruh penggunaan media belajar terhadap prestasi belajar maka rumusan masalah yang peneliti fokuskan sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh penggunaan media visual dalam bentuk gambar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII di SMPN 1 Kauman Kecamatan Kauman Tulungagung. 2. Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII di SMPN 1 Kauman Kecamatan Kauman Tulungagung. 9

10 3. Apakah ada pengaruh penggunaan media visual berbentuk gambar dan motivasi belajar terhadap hasil Belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII di SMPN 1 Kauman Kecamatan Kauman Tulungagung C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui pengaruh penggunaan media visual berbentuk gambar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII di SMPN 1 Kauman Kecamatan Kauman Tulungagung. 2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII di SMPN 1 Kauman Kecamatan Kauman Tulungagung. 3. Mengetahui pengaruh penggunaan media visual berbentuk gambar dan motivasi terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII di SMPN 1 Kauman Kecamatan Kauman Tulungagung. D. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap rumusan masalah penelitian, yakni : 10

11 1. Adanya pengaruh penggunaan media visual berbentuk gambar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII di SMPN 1 Kauman Tulungagung. 2. Adanya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII di SMPN 1 Kauman Tulungagung. 3. Adanya pengaruh media visual berbentuk gambar dan motivasi terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII di SMPN 1 Kauman Tulungagung. E. Kegunaan Penelitian 1. Lembaga Dengan diketahuinya pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi siswa, diharapkan berguna bagi sekolah dan para guru untuk memahami, media pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat lebih menarik dan merangsang siswa untuk aktif dalam proses melajar mengajar. 2. Pengembangan Ilmu Pengetahuan Karya tulis ini diharapkan mampu memperkaya pengetahuan dalam meningkatkan metode pembelajaran dengan bermacam-macam media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh seorang guru. 3. Penulis 11

12 Diharapkan penelitian ini dijadikan sebagai pedoman untuk terjun dalam pembelajaran disekolah. Dan diharapkan lebih paham dengan kecerdasan yang dimiliki tiap orang. F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian Dalam ruang lingkup penelitian menjelaskan variable-variabel dan sub variabel apa saja yang akan dikaji dan diteliti beserta indicator-indikatornya. Variabel adalah objek yang diselidiki. 12 Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatau penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menentukan variabel sebagai berikut.: 1. Variabel bebas dari judul penelitian ini adalah media pembelajaran dengan indikator : a. Penggunaan media visual berbentuk gambar b. Motivasi 2. Variabel terikat : Dalam penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan indikator nilai ulangan akhir tengah semester mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tahun Pelajaran 2015 2016. Tempat penelitian : penelitian ini di lakukan di SMPN 1 Kauman Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung. Selain itu perlu disadari akan beberapa keterbatasan penelitian ini walaupun telah dilakukan usaha yang maksimal, antara lain : 12 Sutrisno Hadi, Statistik, jilid 1, (Yogyakarta:Andi,2001), Cet. XXI, hlm.4 12

13 1. Tidak dapat dipungkiri bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Agama Islam sangatlah banyak, sementara pada penelitian ini hanya membahas tentang variabel penggunaan media pembelajaran visual berbentuk gambar dan motivasi hasil belajar 2. Meskipun terdapat asumsi yang mendasari digunakannya angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu bahwa responden memberikan jawaban sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya, namun kenyataannya hal tersebut sulit untuk dikontrol disebabkan berdekatan dengan semester. G. Definisi Operasional Untuk menghindari keragu-raguan dalam penafsiran yang berbeda maka penulis perlu memberikan penegasan istilah atau penegetian pada judul skripsi ini sebagai berikut: Menurut Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah Definisi Operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Adapun istilah yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh adalah hubungan sebab akibat antara dua variabel yaitu variable penggunaan media pembelajaran visual berbentuk gambar (X 1 ) dan motivasi (X 2 ) terhadap variabel hasil belajar siswa (Y). 13

14 2. Media pembelajaran adalah Alat bantu berupa fisik maupun non fisik yang sengaja digunakan sebagai perantara anatara guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. 13 3. Hasi belajar adalah Puncak hasil belajar yang dapat mencerminkan hasil keberhasilan belajar siswa terhadap tujuan belajar yang telah ditetapkan. 14 4. Adapun PAI (Pendidikan Agama Islam) itu adalah Mata Pelajaran yang membimbing orang yang terdidik berdasarkan ajaran Islam. 15 Pada penelitian ini yang dimaksud prestasi belajar PAI adalah nilai akhir semester genap mata pelajaran PAI tahun 2015-2016 siswa kelas VII di SMPN 1 Kauman Kecamatan Kauman Tulungagung. H. Sistem Pembahasan Dalam Pembahasan skripsi ini akan disajikan enam bagian yang merupakan satu kesatuan dan saling mendukung antara pembahasan satu dengan lainnya. BAB I : Pendahuluan Dalam pendahuluan ini penulis menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah dan sistematika pembahasan. 13 Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2012), hal. 28 14 Femi Olivia, Teknik Ujian Efektif, (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2011),. Hal. 73 15 Abdul Aziz, Orientasi Sistem Pendidikan Agama di Sekolah, (Yogyakarta : Teras, 2010), hlm. 9 14

15 BAB II : Landasan Teori Merupakan kajian teoritis yang akan membahas tentang berbagai teori yang berkaitan dengan rumusan penelitian di atas yaitu tentang Pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi siswa. Dalam bab ini terdiri dari sub bab penggunaan media pembelajaran, motivasi, hasil belajar, dan pengaruh penggunaan media pembelajaran guru terhadap prestasi belajar siswa. Pada sub bab media pembelajaran akan membahas: pengertian media pembelajaran, macam-macam media pembelajaran, media visual berbentuk gambar. Sedangkan sub bab hasil belajar membahas: pengertian belajar siswa, pengertian hasil belajar siswa, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. BAB III : Metode Penelitian Bab ini berisi metode-metode yang sesuai yang digunakan penulis untuk memperoleh data dan informasi yang lebih lengkap dan valid. Dalam bab ini terdiri dari: lokasi penelitian, jenis penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data/pengolahan data. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam bab ini berisi kajian empiris yang menyajikan hasil penelitian lapangan pada pembahasan ini akan terlihat realita yang sebenarnya nanti 15

16 akan dipadukan dengan teori yang ada. Pembahasan hasil penelitian ini mengintegrasikan temuan penelitian kedalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada, dengan jalan menjelaskan temuan-temuan penelitian dalam kontek khasanah ilmu yang lebih luas. Hal ini dilakukan dengan membandingkan temuan-temuan penelitian yang diperoleh dengan teori dan temuan empiris lain yang relevan. BAB V : Penutup Pada akhir pembahasan skripsi penulis mengemukakan kesimpulan hasil penelitian dan saran yang berkaitan dengan realitas hasil penelitian, demi keberhasilan dan pencapaian tujuan yang diharapkan. 16