BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP 2013 DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN

kemenpora.go.id DATA DAN INFORMASI P P L P

P P L P 2012 DATA DAN INFORMASI K E M E N T E R I A N P E M U D A DAN O L A H R A G A PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN.

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA OLAH RAGA DI KOTA JAMBI

P P L M 2012 DATA DAN INFORMASI K E M E N T E R I A N P E M U D A DAN O L A H R A G A PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN.

Sejarah Pusat Pendidikan dan Latihan

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP w w w. k e m e n p o r a. g o. i d DATA DAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pusat Pendidikan Latihan dan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Sumatera

JALUR PRESTASI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan menerangkan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang. dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

REDESAIN KOMPLEKS GELANGGANG OLAH RAGA SATRIA DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (2005:

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Munculnya klub-klub

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 271 TAHUN 2016 TENTANG PENUNJUKAN BAPAK ANGKAT CABANG OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam konsep pembinaan atlet berbakat untuk mencetak

TUAN RUMAH KEJURNAS ANTAR PPLP TAHUN 2016

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. kesehatan sangat diperlukan selama manusia masih menghendaki hidup

BAB I PENDAHULUAN. ditunjang oleh atlet yang berbakat dalam cabang olahraga tertentu maka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kelayakan Proyek Ketersediaan Fasilitas Olahraga Di Atambua

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah bangsa dapat berdiri tegak diantara bangsa-bangsa lain di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani

STRATEGI PEMBINAAN OLAHRAGA MAHASISWA MENUJU POMNAS ACEH 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat sekarang ini olahraga sangat digemari banyak orang diseluruh

ANALISIS PEMBINAAN PRESTASI OLAHRAGA PANAHAN PADA PERPANI KABUPATEN PONOROGO

PANDUAN PEKAN OLAHRAGA (POR) PELAJAR KEGIATAN KOMPETISI OLAHRAGA PELAJAR KABUPATEN BANTUL

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 14 TAHUN 2017 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG

KOMPLEK OLAH RAGA DI TANGGERANG

BAB I PENDAHULUAN. Menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kebanggaan nasional dan membawa nama harum bangsa. kebanggaan nasional dan ketahanan nasional secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga olahraga menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGUMUMAN NOMOR : /SET

BAB I PENDAHULUAN. Internasional, dipenghujung tahun 2005 lahir Undang-Undang No. 3 tentang

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : Tanggal :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara

PENDAFTARAN DAN PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN. sasaran, sehingga untuk bisa bermain sepakbola diperlukan teknik-teknik

PEDOMAN UMUM PEKAN OLAHRAGA PELAJAR DAERAH (POPDA) TAHUN 2018 DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA DAN PARIWISATA PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan salah

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PJOK ( Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan )

PANDUAN WAWANCARA. 1. Bagaimanakah Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung dalam penyampaian

I. PENDAHULUAN. manusia dan merupakan keinginan yang dimiliki oleh setiap individu manusia.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANDUAN KEGIATAN KOMPETISI OLAHRAGA PELAJAR (PEKAN OLAHRAGA PELAJAR) KABUPATEN BANTUL

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KEJUARAAN PEKAN OLAHRAGA PELAJAR WILAYAH (POPWIL) III DI KABUPATEN BANTEN TAHUN 2012.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Motivasi berprestasi memiliki peranan penting yang harus dimiliki oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Studi tentang perkembangan klub bola voli popsi sragen tahun Oleh : Kuwat Budi Cahyono NIM K

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA SEA GAMES KE-27 DI MYANMAR

BAB I. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. moral manusia. Olahraga bukan hanya sekedar hobi, tapi olahraga sudah

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan watak dan kepribadian yaitu sikap sportivitas dan disiplin. Sehingga

NARASI LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT ASISTEN REFEREE CABANG OLAHRAGA TENIS POPDA DIY 2012

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

MAPPING PEMINATAN DAN MANAJEMEN KELAS BAKAT ISTIMEWA OLAHRAGA (KBIO)

NARASI LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT ASISTEN REFEREE CABANG OLAHRAGA TENIS POPDA DIY 2010

8. URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Kepala Bidang Pendidikan Madrasah. Drs. H. Karsa Sukarsa, M.Pd

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

NARASI KEGIATAN PELATIHAN PELATIH TINGKAT DASAR ANGKATAN I

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dan prasarana yang memadai serta sumber daya manusia yang handal. Prestasi

NOMOR : 415.4/2979/ /2009 NOMOR : 19/KOK-SBY/KPTS/VI/2009

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015 HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

KATA PENGANTAR. Jakarta, 5 Februari 2018 Kepala Madrasah, Drs. H. Bisri, MA

BAB I PENDAHULUAN. umum dengan total medali 476 terdiri dari 182 emas, 151 perak dan 143

BAB I PENDAHULUAN. karena olahraga merupakan alat pendidikan agar terjadi keseimbangan antara

NARASI LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT ASISTEN REFEREE CABANG OLAHRAGA TENIS POPDA DIY 2011

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR dan BUPATI BELITUNG TIMUR

Aturan PPDB SMA Negeri 1 Kebumen Tahun Pelajaran 2017/2018 Page 1 of 7

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak dilahirkan dengan bakat dan minat yang berbeda-beda. Bakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Irman Rediansyah, 2015

PENGUMUMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA NEGERI 1 BATANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGELOLAAN PROGRAM EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SEKOLAH SEBAGAI FAKTOR PENDUKUNG OLAHRAGA PRESTASI. Aris Fajar Pambudi, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gizi atau makanan diperlukan manusia untuk pemeliharaan tubuh

IV.B.8. Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga

Penyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ]

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelompok serta semangat persatuan.olahraga Mempunyai arti yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang mendunia dan menjadi bagian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional. Disamping itu prestasi olahraga merupakan salah satu tolak ukur suatu kemajuan bangsa yang mempunyai peran sangat strategis bagi upaya pembentukan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk pembangunan. Suatu kota/kabupaten/provinsi yang menghendaki kemajuan pesat pada berbagai bidang, bahkan semestinya tidak boleh sekedar secara sloganistik menganggap olahraga sebagai sesuatu yang sangat penting. Kesadaran akan makna strategis olahraga harus mengejahwantahkan melalui perencanaan pembangunan yang berpihak pada kemajuan olahraga secara menyeluruh. Harus menyeluruh karna olahraga memiliki berbagai potensi yang berisikan suatu semangat dan kekuatan untuk membangun, karena ia sebenarnya merupakan sense of spirit dari suatu proses panjang suatu pembangunan (Kristiyanto, 2012 : 2-3). Sentra olahraga nasional adalah wadah pembinaan dan pengembangan kegiatan olahraga prestasi yang dilakukan oleh masyarakat/kelompok dengan bakat dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk pencapaian prestasi. Didalam sentra olahraga terdapat beberapa pembinaan bakat dan prestasi seperti, PPLP, PPLM dan SKO. PPLP di Jawa Tengah terdapat beberapa cabang olahraga seperti, atletik, sepakbola, bolavoli putri, dayung, panahan, pencaksilat, tinju, anggar, sepak takraw, tenis lapangan, senam, renang, loncat indah, balap sepeda dan gulat. Dari beberapa cabang olaharaga tersebut karate tidak termasuk kedalam PPLP akan tetapi dia masuk kedalam PPLPD. Cabang olahraga karate hanya terdapat di PPLP Aceh, Bengkulu, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. Di jawa tengah karate hanya masuk di PPLPD sehingga dia tidak dikatakan sebagai sentra olahraga nasional melainkan sebagai sentra olahraga daerah. 1

2 Olahraga prestasi bukan hanya sekedar pencapaian akhir yang memuaskan berdasarkan target awal tim atau atlet, dalam lingkup dunia olahraga, akan tetapi bagaimana proses untuk menuju prestasi olahraga sesuai dengan targetnya. Dalam UU No 16 pasal 93 ayat 4, yaitu tentang standar pelayanan minimal keolahragaan untuk olahraga prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (standar pelayanan minimal keolahragaan sebagaimana dimaksud pasal 92 meliputi olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi) mencakup persyaratan : (1) pelatih olahraga, (2) klub atau perkumpulan, (3) pelatihan, (4) penataran, (5) prasarana dan sarana yang memenuhi standar, (6) kompetisi, (7) kejuaraan atau pekan olahraga, (8) sentra pembinaan, (9) ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan, (10) sistem informasi keolahragaan, (11) pendanaan, dan (12) penghargaan. Untuk mencapai prestasi dalam olahraga prestasi ini dibutuhkan beberapa faktor,yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi, sistem pembinaan dan sarana-prasarana olahraga. Sedangkan faktor eksternal meliputi, faktor psikologis, rutinitas latihan, pelatih, keadaan fisik, serta teknik dan skill yang dimiliki atlet. Tidak hanya faktor-faktor tersebut yang dapat menunjang sebuah olahraga prestasi, karena didalam olahraga prestasi terdapat manajemen SDM (rekrutmen, seleksi, orientasi, proses, evaluasi, promosi dan degradasi pada atlet, pelatih maupun pengelola), dan terdapat program latihan (jangka panjang, jangka pendek dan evaluasi progam). Bila semua faktor tersebut telah dapat dipenuhi, maka pastilah prestasi olahraga Indonesia akan menjadi lebih baik. Pemerintah telah mendirikan model pembinaan di kalangan pelajar yang disebut dengan Diklat pelajar di beberapa propinsi di Indonesia dengan objek sasaran pelajar terutama siswa yang disebut dengan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP). Pelajarlah sebagai sumber daya manusia yang tepat untuk menjadi sasaran untuk mencari cikal bakal munculnya atlet berprestasi di masa mendatang. Hal ini didasari pada kuantitas jumlah pelajar di Indonesia cukup besar sehingga memiliki peluang yang sangat besar munculnya atlet -atlet yang potensial apabila dibina secara berjenjang dan berkesinambungan. Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar Daerah (PPLPD) sebagai wadah untuk menghimpun atlet dengan minat olahraga yang

3 tinggi dengan potensial bakat untuk dikembangkan memerlukan sebuah proses dengan menggunakan berbagai tolak ukur, sehingga calon atlet yang masuk dan diterima sebagai atlet pelajar di PPLPD betul-betul dihasilkan dari tingkat kompetitor yang ketat, seleksi ketat dan diperoleh melalui sebuah kompetisi yang terencana, teratur, dan berkelanjutan. Keberadaan Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar Daerah (PPLPD) menjadi sangat penting dan strategis, hal ini mengingat selain peningkatan prestasi olahraga yang memang didambakan oleh masyarakat, tetapi juga tidak mengabaikan prestasi akademik sebagai upaya menyongsong masa depan. Sebagaimana tercantum dalam Undang -undang nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional pasal 20 ayat 3 yang berbunyi Olahraga prestasi dilaksanakan melalui proses pembinaan dan pengembangan secara terencana, berjenjang, dan ber kelanjutan dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005,(Jakarta: Menegpora, 2005), h. 18 Sejak 1984 Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar Daerah (PPLPD) merupakan wadah pembinaan prestasi dan diharapkan dapat menghasilkan atlet yang nantinya menjadi atlet nasional. PPLPD didirikan oleh pemerintah mengandung maksud dan tujuan a) sebagai wadah pembinaan olahragawan pelajar yang potensial untuk berprestasi di tingkat nasional maupun internasional b) membina olahragawan yang memiliki dedikasi tinggi untuk mengharumkan nama bangsa dan Negara, c) membina prestasi akademik olahragawan pelajar guna mendukung jaminan masa depan (Kep. Dirjen Diknaspora Depdikbud Tahun 1984). Diawali pendirian dan perintisannya tahun 1984 dengan empat cabang olahraga yaitu Atletik, Bulutangkis, Sepaktakraw dan Tinju yang tersebar pada 8 provinsi di Indonesia dan kemudian pada tahun 1995 dikembangkan menjadi 16 provinsi dengan penambahan 4 cabang olahraga yaitu Sepak bola, Dayung,pencak silat dan Panahan. Namun menurut data tahun 2009 PPLP telah tersebar di 33 provinsi dengan jumlah 138 PPLP dan 43 PPLPD yang pendanaannya lewat APBD didaerah penyelenggara. Sedangkan cabang olahraga yang dibina di PPLP adalah atletik, anggar, angkat besi, bola voli, bola basket, balap sepeda, dayung, gulat, judo, karate, loncat indah, pencak silat, panahan, renang, sepakbola, sepaktakraw, senam, tenis, tenis meja, tinju, taekwondo, wushu, golf, kempo. PPLPD telah berhasil menyumbangkan sejumlah atlet junior daerah dibeberapa cabang olahraga untuk

4 mewakili daerahnya di arena nasional. Keberadaan PPLPD telah diakui sebagai suatu kekuatan yang diperhitungkan yang mempunyai nilai strategis dalam pembinaan prestasi olahraga d aerah. PPLPD merupakan suatu bagian dari sistem pembinaan prestasi olahraga yang integral melalui kombinasi pembinaan prestasi dengan jalur pendidikan formal di sekolah. PPLPD memiliki posisi yang sangat strategis dalam meletakkan pondasi pembangunan prestasi olahraga di D a e r a h mengingat para siswa PPLPD berada pada usia potensial dalam rangka pengembangan bakat siswa di bidang olahraga. PPLPD adalah tempat berlangsungnya proses pembinaan prestasi. Dalam melaksanakan Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) tidak terlepas dari pada manajemen. Manajemen merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pembinaan dan latihan secara keseluruhan karena tanpa pengelolaan manajemen yang baik, akan terasa sangat sulit Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) diwujudkan secara optimal. Suatu lembaga akan efisien apabila investasi yang ditanamkan didalam lembaga tersebut sesuai atau memberikan profit sebagaimana yang diharapkan. Selanjutnya, suatu institusi akan efektif apabila pengelolaannya menggunakan prinsip-prinsip yang tepat dan benar sehingga berbagai kegiatan di dalam lembaga tersebut dapat mencapai tujuan sebagaimana yang telah direncanakan. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap dunia olahraga Indonesia, terbatasnya sarana dan prasarana yang ada dalam melakukan latihan untuk be rprestasi. Pengelolaan manajemen keolahragaan yang belum begitu baik mungkin dikarenakan belum ada ahli manajemen keolahragaan yang mengurusinya atau masih ada sebagian orang yang mengelola keolahragaan ini adalah untuk mementingkan diri sendiri, campur tangan politik demi kepuasannya untuk mencapai sesuatu. Untuk menunjang manajemen ada beberapa aspek yang harus diperhatikan seperti, struktur organisasi, rekrutmen, sarana dan prasarana, pendanaan, dan pelaksanaan latihan. Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya, dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi. Agar struktur

5 organisasi dalam manajemen berjalan sesuai dengan yang diharapakan, maka organisasi harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut, 1) Adanya kelompok saling kenal, 2) Adanya kegiatan yang berbeda tetapi saling terkait, 3) semua anggota memberikan masukan berupa tenaga maupun pemikiran, 4) terdapat kewenangan, koordinasi dan pengawasan, 5) mempunyai suatu tujuan. Rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar sebagai calon dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia. Pelaksanaan rekrutmen ini melalui seleksi dan kualifikasi yang dilakukan secara terbuka untuk memenuhi ketentuan yang berlaku dan didasarkan atas kebutuhan organisasi, ruang, latar belakang pendidikan, kemampuan/motivasi peningkatan prestasi, derajat komitmen, dedikasi dan kesehatan fisik. Sarana dan prasarana menunjang proses belajar mengajar dan latihan dan diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang sehat, bersih dan rapi serta kenyamanan bagi para siswa,sehingga lebih efisien dan efektif. Yang terakhir sebagai penunjang manajemen yaitu pendanaan dan pelaksanaan latihan, pendanaan merupakan salah satu sumber yang sangat vital yang harus dikelola dengan baik terprogram dan terawasi agar tujuan tercapai sesuai dengan rencana. Untuk melaksanakan proses latihan dengan baik maka perlu disusun program latihan yang sistematis agar mendapatkan hasil latihan yang baik. Dalam proses pembinaan olahraga nasional keberadaan PPLPD sangat dibutuhkan sebagai tempat untuk membina para atlet mencapai prestasi. Karena PPLPD karate jawa tengah merupakan salah satu tempat membina atlet masa depan yang dapat disumbangkan pada daerah untuk mengangkat prestasi karate nasional. Namun demikian, disamping beberapa keunggulan-keunggulan dan prestasi yang telah dicapai PPLP, masih terdapat beberapa celah yang harus dan dapat diperbaiki serta ditingkatkan. Masalah rekrutmen, masalah proses latihan siswa adalah contoh issu yang masih perlu diperhatikan. Permasalahan manajamen, sarana prasarana serta administrasi latihan juga perlu mendapat perhatian yang lebih khusus. Kesemua permasalahan tersebut bukanlah permasalahan yang sederhana, melainkan permasalahan yang bersifat komplek dan harus diketahui secara nyata sehingga akar

6 permasalahan dapat diperoleh, sehingga pemecahan masalahanya dapat dilakukan secara tepat. Disamping beberapa keunggulan-keunggulan dan prestasi yang telah dicapai PPLP, masih terdapat beberapa kelemahan yang harus dan dapat diperbaiki serta ditingkatkan. Keunggulan yang ada akan di pertahankan bahkan harus terus ditingkatkan, sedangkan kelemahannya harus segera diperbaiki guna pencapaian. Berdasarkan berbagai alasan yang telah peneliti sampaikan maka penelitian ini akan meneliti tentang Manajemen Pembinaan Karate pada Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) Sebagai Sentra Olahraga Di Jawa Tengah. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana struktur organisasi PPLPD karate Jawa Tengah? 2. Bagaimana sistem manajemen rekrutmen PPLPD karate Jawa Tengah? 3. Bagaimana manajemen sarana dan prasarana PPLPD karate Jawa Tengah? 4. Bagaimana manajemen pendanaan PPLPD karate Jawa Tengah? 5. Bagaimana manajemen pelaksanaan latihan PPLPD karate Jawa Tengah? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mendiskripsikan struktur organisasi PPLPD karate Jawa Tengah. 2. Mendiskripsikan sistem manajemen rekrutmen PPLPD karate Jawa Tengah. 3. Mendiskripsikan manajemen sarana dan prasarana dalam mendukung prestasi atlet PPLPD karate Jawa Tengah. 4. Mendiskripsikan manajemen dana dalam mendukung pengelola PPLPD karate Jawa Tengah.

7 5. Mendiskripsikan manajemen pelaksanaan latihan PPLPD karate Jawa Tengah. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat: 1. Secara teoritis dijadikan sebagai bahan dan sumber informasi tentang manajemen pengelolaan yang dilakukan PPLPD karate Jawa Tengah sehingga dapat dijadikan sebagai dokumen tertulis yang dapat dimanfaatkan oleh siapapun saja yang membutuhkan dan menambah khasanah karya ilmiah. 2. Secara praktis dapat dijadikan sebagai petunjuk dan bahan perbandingan serta masukan bagi daerah yang akan membuka program seperti PPLPD karate Jawa Tengah. Dapat sebagai bahan koreksi PPLPD karate untuk memperbaiki manajemen yang sudah ada.