BAB III PROFIL LOKASI PENDAMPINGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PROFIL DESA KEDUNG PELUK

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DESA RENDENG. berbatasan dengan Desa Tileng, Sebelah Timur Desa Malo dan sebelah barat

BAB II PROFIL DESA KASIKAN. Propinsi. Desa Kasikan merupakan desa paling ujung sebelum Desa Talang

BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB III MENEROPONG BENTANG ALAM DESA BUNGURASIH. Desa Bungurasih 20 tahun yang lalu adalah Desa yang penuh damai, tentram,

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM KONDISI MASYARAKAT DESA GEDANGAN. Arteri Sekunder (jalan provinsi) yang cukup startegis membujur arah Utara-

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB III PELAKSANAAN JAM KERJA KARYAWAN DI TB. SEDERHANA DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB III PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

BAB II KONDISI UMUM KELURAHAN LOMANIS. kelurahan di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.Lokasinya

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

I. PENDAHULUAN. maupun dilestarikan. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Geografis. a. Letak Desa. Banjarejo adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB IV GAMABARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Terbanggi Besar adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Terbanggi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI RISET PENDAMPINGAN. lain di Kecamatan Tulung. Desa yang memiliki luas 222,571 Ha ini

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo

BAB I LATAR BELAKANG

BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB I PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah 1. Pedesaan/ Desa Ngoro-Oro a. Data Geografis b. Data Demografi

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA. daerahnya sejuk dan sangat berpotensial.

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah dari Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yaitu:

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM. Desa Talang Bojong pada dewasa ini termasuk wilayah teritorial

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kembang dari Desa Nglegi. Hasil surveinya adalah sebagai berikut: Sebelah Selatan : Desa Bandung, Kecamatan Playen

GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

BAB III MEKANISME JUAL BELI TANAH SAWAH DENGAN SISTEM BATA DI DESA BRUDU KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pepatah Jawa dinyatakan bahwa budaya iku dadi kaca benggalaning

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil

BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANTAN AIR KECAMATAN BANTAN. Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis yang mempunyai jumlah penduduk

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB III GAMBARAN TERHADAP TRADISI PENITIPAN BERAS DI TOKO BERAS DI DUSUN BANYUURIP DESA SUMBERINGIN KECAMATAN SANAN KULON KABUPATEN BLITAR

BAB IV SELAYANG PANDANG DESA PARAKAN. Kecamatan Trenggalek. Desa ini berdekatan dengan alun-alun kota atau pusat

IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Kebudayaan terjadi melalui proses belajar dari lingkungan alam maupun

BAB I PROFIL WILAYAH

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DUSUN PELEM

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BAB IV GAMBARAN UMUM. Lokasi pendampingan dilakukan di Kedung Kwali Gg. 6 dan 8 Kec.

BAB II PROFIL WILAYAH. Deskripsi wilayah disusun berdasarkan hasil survei lapangan dan. pendapat, maupun diskusi dengan tokoh masyarakat di Kampung

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

2015 POLA PEWARISAN NILAI DAN NORMA MASYARAKAT KAMPUNG KUTA DALAM MEMPERTAHANKAN TRADISI

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA SUMBERWANGI

PETA SOSIAL DESA CURUG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

Transkripsi:

BAB III PROFIL LOKASI PENDAMPINGAN A. Letak Geografis Agrowisata Belimbing terletak di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, yang dikenal sebagai desa agrowisata Belimbing jaraknya kurang lebih 15 km ke arah barat untuk mencapai tempat ini. Desa Ngringinrejo adalah salah satu desa yang terletak di antara 24 desa di kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro dengan luas ±166,065 Ha. Desa Ngringinrejo luas agrowisata 65 %lahan, lahan pertanian 85 %,lahan pemukiman 95% dari luas tanah. Dengan kondisi alam yang indah, maka desa Ngringinrejo dikelilingi oleh sungai bengawan solo, persawahan dan perumahan. Akan tetapi persawahan yang dekat dengan sungai akan mengalami kegagalan panen dikarenakan kiriman sungai bengawan solo. Desa Ngringinrejo terletak sekitar 3-4 km dari jalan raya untuk lebih jelasnya adapun gambar atau peta. Gambar 3.1: Peta desa Ngringinrejo Sumber: Google Maps Jadi jarak desa Ngringinrejo ke Kecamatan Kalitidu kurang lebih 2 kilo dapat ditempuh dengan sepeda motor 35 15 km. Batas-batas wilayah desa Ngringinrejo adalah sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini: Tentang komposisi batas wilayah

No. Batas Wilayah 1. Utara Kecamatan Trucuk Desa Modo 2. Selatan Desa Leran 3. Barat Desa Pumpungan 4. Timur Kecamatan Trucuk Sumber: dokumentasi Desa Ngringinrejo Tahun 2013 Kecamatan Kalitidu terbagi menjadi 24 Desa yaitu: Tabel 3.2 No. Desa No. Desa 1 Bege 13 Ngujo 2 Brenggolo 14 Mojosari 3 Cengungklung 15 Ngraho 4 Grebengan 16 Ngringinrejo 5 Kalitidu 17 Panjunan 6 Katur 18 Pilangsari 7 Leran 19 Pumpungan 8 Mayanggeneng 20 Sumengko 9 Mayangrejo 21 Talok 10 Mlaten 22 Sudu 11 Mojo 23 Sukoharjo 12 Manukan 24 Wotanngare Sumber: http://googleweblight.com Sedangkan letak Agrowisata Belimbing berada di Desa Ngringinrejo, Desa Ngringinrejo terbagi menjadi tiga dusun yaitu Mejayan, Ngringin dan Dusun Margorejo. Jarak antara dusun satu ke dusun yang lain sangat berdekatan.

B. Kondisi Demografi Keadaan demografis merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam usaha mencapai tujuan pembangunan dan peningkatan ekonomi yang berencana. Karena aspek demografis ini berkenalan langsung dengan penduduk dan berbagai komposisi serta kekayaan alamnya yaitu asset. Wilayah Desa Ngringinrejo seluas ±166,065 Ha yang terdiri dari tiga dusun yaitu Dusun Mejayan, Dusun Ngringin dan Dusun Margorejo yang terbagi menjadi 11 Rukun Tetangga (RT) dan 5 Rukun Warga (RW) dengan total keseluruhan jumlah penduduk 2123 jiwa dengan rincian 1046 penduduk berjenis kelamin laki-laki dan 1077 berjenis kelamin perempuan dengan mata pencaharian yang masih didominasi oleh pekerjaan di sektor pertanian sebanyak 567 orang, kemudian karyawan dari perusahaan swasta menduduki peringkat kedua dengan jumlah 28 orang dan sektor perdagangan menduduki urutan ketiga dengan jumlah 21 orang. Adapun penggunaan lahan Desa Ngringinrejo mayoritas digunakan untuk lahan sawah dan lahan perkebunan rakyat dengan prosentase sebesar 48,36 persen dan 23,78 persen. C. Mata Pencaharian Penduduk Perekonomian merupakan salah satu aspek yang terpenting karena untuk mengetahui tingkat perekonomian dan kesejahteraan. Karena bagaimanapun perekonomian itu penting bagi kelangsungan hidup manusia. Seperti halnya perekonomian masyarakat desa Ngringinrejo yang mayoritas masyarakat bermata pencaharian sebagai petani, dan petani Belimbing, pedagang. Masyarakat Desa Ngringinrejo hampir 90% mereka adalah petani akan tetapi ada juga yang buruh tani adalah yang mempunyai lahan sempit. Sedangkan perdagangan umumnya merupakan pekerjaan sampingan bagi sebagian kecil petani

kaya. Sektor perdagangan yang ada adalah pedagang perancang atau warung. Sebagian hasil bumi, mereka membeli hasil pertanian para pertanian para petani desa yang kemudian dijual ke kota. Pedagangan prancang, yakni dengan membuka warung di depan rumah dan menjual kebutuhan sehari-hari. Diantaranya sembako, makanan kecil, obat-obatan, dan lain-lain. Ada juga pedagang makanan yang menyediakan bakso, nasi pecel, nasi campur dan lain-lain. D. Keagamaan Masyarakat Ngringinrejo yang berada di desa cenderung rukun dan ramah tamah terhada sesama tetangga. Mereka merasa keluarga sendiri, tidak membedabedakan dengan yang lain. Walaupun ada beberapa rumah yang sebelahnya diberi pagar pembatas akan tetapi mereka masih menjaga kerukunan antar tetangga. Apabila tetangga ada yang kesulitan, rumah sampingnya segera menanyakan apa yang terjadi. Seperti adanya kebiasaan tetangga berkumpul di depan rumah dan pada hari biasanya tidak terlihat, maka sorenya di tanyakan ke tetangga lain atau mereka melihat kerumahnya takutnya tetangga tersebut mengalami sakit atau kesulitan yang lain. Dengan mayoritas masyarakat Desa Ngringinrejo beragama Islam. Aktifitas keagamaan yang dilakukan oleh bapak-bapak, tahlilan ibu-ibu serta diba'an para remaja. Walaupun kegiatan keagamaan yang dilakukan masyarakat Desa Ngringinrejo masih aktif dan berjalan seperti biasanya, kecuali kalau mau bulan Ramadhan kegiatan tersebut diliburkan dan dilanjutkan setelah hari raya ketupat. Dengan kegiatan keagamaan tersebut tidak kemungkinan tradisi yang dianut masih sangat kental. Tabel 3.3 Sarana Peribadatan No. Sarana Peribadatan Jumlah

1. Masjid 3 2. Musholla 9 Sumber data: wawancara oleh nana pada 1 juli 2016, jam 13.00 Gambar 3.2: Masjid Al-Fattah Gambar dan tabel di atas menunjukan bahwa tempat peribadatan yang ada di Desa Ngringinrejo, ada 3 masjid yang terletak disetiap dusun, musholla ada 9. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat Desa Ngringinrejo mayoritas memeluk Agama Islam. 1 E. Pendidikan Pendidikan merupakan sebuah prioritas dalam kehidupan begitu juga masyarakat yang memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya dunia pendidikan bagi generasi muda, mereka mengutamakan pendidikan baik formal maupun non formal bagi anak-anak mereka. Guna untuk menciptakan generasi yang memiliki ilmu yang bermanfaat khusunya bagi masyarakat desa Ngringinrejo. Jarak antara sekolah dengan rumah sangatlah dekat karena sekolah berada di tenggah-tenggah perkampungan, jadi banyak para orang tua menyekolahkan anak-anaknya ketempat yang dekat dengan rumah agar tidak malas serta ada juga pengawasan dari para orang tua. Berikut sekolahan yang ada di Desa Ngringinrejo yaitu: SMPN 2 Kalitidu, SDN 1 Hasil wawancara dengan Nana, salah seorang remaja desa pada tanggal 15 Juni 2016.

Ngringinrejo, MI Mamba'ul Huda semua didirikan guna untuk menciptakan agar menjadi generasi muda yang berpendidikan. Gambar 3.3: SMP N 2 Kalitidu F. Kesehatan Kesehatan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas seseorang. Apabila tingkat kesehatan masyarakat baik maka etos kerjapun akan maksimal. Begitupun sebaliknya apabila tingkat kesehatan masyarakat rendah etos kerjapun bisa menurun. Adanya fasilitas umum dalam hal kesehatan sangat diperlukan oleh masyarakat. Fasilitas tersebut digunakan untuk tempat pelayanan kesehatan masyarakat sehari-hari. Kesehatan masyarakat yang baik menjadi prioritas utama disetiap desa. Desa Ngringinrejo merupakan salah satu desa yang jauh dari pusat kota. Walaupun jauh dari pusat kota tingkat kesehatan masyarakat setempat bisa dikatakan baik. Sarana kesehatan yang ada di tenggah-tenggah desa yang terletak di sebelah balai desa yaitu POLINDES di desa Ngringinrejo yang masih aktif digunakan posyandu balita maupun lansia juga tersedia yag dilaksanakan sebulan sekali. dari hasil observasi wawancara lapangan, peneliti dapat mendeskripsikan bahwa kehidupan yang terkait kesehatan sangat diperhatikan, khususnya kesehatan jasmni dan rohani. Gambar 3.4: POLINDES Desa Ngringinrejo

Sumber: Dokumentasi Pribadi Adanya fasilitas kesehatan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena letak Puskesmas jauh dari Desa. Jika masyarakat ada yang sakit maka bisa berobat gratis di POLINDES. Adanya layanan obat gratis ini bisa membantu masyarakat dalam segi ekonomi. Hal ini diperlukan karena bisa meringankan biaya pengeluaran untuk berobat. G. Adat dan kebudayaan Masyarakat Desa Ngringinrejo merupakan masyarakat jawa yang tidak lepas dengan adat-istiadat, mitos, dan kearifan lokal (local wisdom) yang hingga saat ini masih dipercayai dan dilestarikan oleh masyarakat sebagai bukti untuk menghormati warisan budaya yang telah ditinggalkan nenek moyang terdahulu. Bahkan masyarakat jawa menganggap tradisi yang diwariskan keluhur mereka menjadikan jalan untuk menuju keselamatan dan keberkahan di dunia ini. Masyarakat Desa Ngringinrejo memiliki beberapa adat-istiadat dan kebudayaan yang sampai saat ini dijalankan, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Megengan Megengan biasanya dilakukan menjelang minggu trakhir di Bulan Sya ban. Dalam tradisi, megengan juga dimanfaatkan untuk sesepuh ahli kubur yang telah mendahului. Megengan juga diwarnai dengan tradisi ungkapan rasa syukur (syukuran) dengan membagi-bagi makanan ke tetangga yang masih saudara. Megenngan biasanya dilaksanakan dengan cara kondangan atau (mengundang

orang-orang sekitar ke rumah) ataupun berkumpul bersama dimushola terdekat. Tradisi ini ditandai dengan upacara selametan ala kadarnya untuk menandai akan masuknya bulan puasa yang di yakini sebagai bulan suci atau khusus. 2. Tingkepan Tingkepan upacara tingkepan (miton) adalah upacara adat jawa yang dilakukan saat seseorang wanita tengah hamil 7 bulan pada upacara ini. Pada upacara ini, wanita tersebut akan dimandikan air kembang dengan diiringi panjatan do a dari sesepuh, agar kehamilannya selamat hingga proses persalinannya nanti. Biasanya para tetangga akan memberikan sedekah secukupnya untuk menjalin silaturrahim. Setelah itu dari pihak keluarga yang mempunyai hajatan akan memberikan imbalan atau beberapa makanan untuk dibawa pulang oleh para tamu. Ada hal yang tidak terpisahkan dari tingkepan ini dikalangan masyarakat Ngringinrejo yaitu selalu membuat dan memberikan rujak manis kepada para tamu yang hadir untuk bersedekah. 2 3. Manganan atau Sedekah Bumi Manganan merupakan budaya orang jawa yang dalam pelaksanaannya melibatkan banyak orang atau bisa dikatakan di ikuti oleh seluruh warga dalam satu dusun di sebuah desa. Kegiatan ini merupakan wujud syukur atas karunia hasil pertanian yang melimpah dan mereka berharap agar hasil panen selanjutnya hasilnya akan lebih baik, juga meminta perlindungn dari bencana alam yang bisa merusak tanaman pertanian mereka. 3 Masyarakat desa Ngringinrejo mereka biasanya berkumpul dimakam sesepuh desa atau tokoh yang dituakan di dusun. Dengan membawa selengser makanan dan 2 Hasil wawancara dengan Bu Zainab, salah satu warga desa pada tanggal 15 Juni 2016. 3 http.blogspot.com 20/05/2014

jajanan tradisional sampai ayam pangang. Dan setelah kumpul semua sesepuh desa atau yang mendo akan kegiatan manganan tersebut, dan setelah itu makanan tersebut di bagikan ke masyarakat atau bertukar makanan ke satu orang dengan orang yang lainnya. Malam selanjutnya biasanya diadakan acara wayang karena itu sudah tradisi sejak nenek moyang dan sampai sekarang masih di budayakan agar tidak hilang adat istiadatnya.